diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Berwawasan
Kemsyarakatan dengan dosen pengampu :
Fanny Septiany Rahayu, M.Pd.
disusun oleh :
Dinah Sholihah 221641048
Herry Johandi 221641030
Likha Subaikhah 221641034
Nisa Faizia Nafa 221641024
Tia Resti Octaviani 221641038
Widiya Muharromi 231641006
Kekurangan dan kesalahan masih sangat terlihat dalam makalah ini. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki penyusunan
makalah di masa mendatang.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang terlibat dalam penulisan makalah
ini. Semoga makalah ini bisa berguna bagi siapapun yang membacanya serta
bermanfaat bagi penulis untuk melatih kemampuan menulis. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
Sesuai dengan visi dan misi pendidikan nasional agar masyarakat memiliki
pemerataan pendidikan di Indonesia harus melalukan perubahan kearah yang lebih
baik. Sehingga dengan dilakukannya pemerataan Pendidikan tersebut diharapkan agar
Pendidikan yang di dapat oleh masyarakat itu untuk dan dari masyarakat itu sendiri.
Belajar lebih dari sekedar mengingat. Bagi siswa untuk dapat benar-benar
mengerti dan dapat menerapkan ilmu pengetahuan, mereka harus belajar untuk
memecahkan masalah, menemukan sesuatu bagi dirinya sendiri, dan selalu bergaul
dengan ide-ide. Tugas pendidikan tidak hanya menuangkan sejumlah informasi ke
dalam benak siswa, tetapi mengusahakan bagaimana agar konsep-konsep penting dan
sangat berguna tertanam kuat dalam benak siswa.
3.1 Kesimpulan
Teori belajar humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang
mengedepankan bagaimana memanusiakan manusia serta peserta didik mampu
mengembangkan potensi dirinya.
Tokoh-tokoh dari teori humanistik ini antara lain : Arthur Combs, Maslow, Carl
Rogers, Kolb, Honey dan Mumford, dan Hebermas. Salah satu prinsip teori belajar
humanistik adalah bahwa manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.
Artinya, seseorang secara alamiah memiliki rasa ingin tahu dan keinginan yang
mendalam untuk mengeksplorasi terhadap dunianya.
Implikasi dari teori belajar humanistik salah satunya guru sebagai fasilitator. Guru
yang fasilitatif mengurangi angka bolos siswa, meningkatkan angka konsep diri siswa,
meningkatkan upaya untuk meraih prestasi akademik, dan sebagainya. Penerapan atau
aplikasi teori belajar humanistik ini tercermin dari peserta didik yang berperan sebagai
pelaku utama yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri, sedangkan guru
sebagai fasilitator (pendamping) dan motivator.
3.2 Saran
Dari makalah kami ini, kami berharap para pembaca mampu memanfaatkannya
sebagai sumber belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Dan tak lupa
kritik, masukan, saran, dalam bentuk apapun sangat kami hargai agar kedepannya
penulisan makalah kami menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arbayah. (2013). Model Pembelajaran Humanistik. Dinamika Ilmu Vol 13. No. 2,
Desember,205.
Bambang Sugiharto. Humanisme dan Humaniora. (Bandung: Pustaka Matahari, 2013),
hlm. 18
Dewantoro, K.H. (1962). Pendidikan (bagian pertama). Jogjakarta: Taman Siswa.
Rene Van Der Veer. (1996). The Vygotsky Reader. UK: Blackwell Publishers Ltd
Suprobo, Novina. Teori Belajar Humanistik. Diakses di
http://novinasuprobo.wordpress. Com /2008/06/15/teori-belajar-humanistik/
tanggal 12 Mei 2013.
Tilaar, H.A.R. (2000). Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia.
Bandung: Remaja Rosdakarya.