Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“TEORI HUMANISME DALAM BELAJAR”

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan dan Teori Belajar

Dosen Pengampu:
RIZKA AZHARONA SUSANTI, M.Pd

Disusun Oleh :

Muhammad Rifqi Aditya (220102110032)


Wahyudin Anang Ma’ruf (220102110081)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat dan karunianya kepada kita, sehingga penulis dapat diberi kesehatan dan kelancaran
dalam menulis makalah tentang Teori Humanisme Dalam Belajar. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan dan Teori Belajar dan juga
berkeinginan untuk membantu para pembaca lebih mudah memahami mengenai Teori
Humanisme Dalam Belajar.

Makalah ini penulis buat sebagai tugas yang wajib diselesaikan mata kuliah
Psikologi Perkembangan dan Teori Belajar pada tahun ajaran 2023/2024. Melalui tugas ini
penulis dapat mengembangkan daya pikir serta untuk menambah wawasan pengetahuan
dalam Psikologi Perkembangan dan Teori Belajar. Dalam pembuatan tugas ini, penulis
banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari dosen dan berbagai sumber lainnya.

Tentunya penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, penulis banyak
menemui kesulitan-kesulitan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan penulis
sebagai mahasiswa. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan tugas-tugas makalah berikutnya.

Malang, 27 November 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
1.1. Pandangan Teori Humanisme Dalam Belajar.................................................................6
1. Abraham Maslow............................................................................................................6
2. Carl Rogers.....................................................................................................................7
1.2. Prinsip-Prinsip Teori Belajar Humanisme.......................................................................7
1.3. Model Pembelajaran Humanisme....................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses perubahan didalam kepribadian manusia, dan perubahan
tersebut tampak dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti
peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir
dan kemampuan lainnya. Teori-teori tentang belajar dan pembelajaran tersebut sangat perlu
diketahui dan dipahami oleh para pendidik maupun calon pendidik, agar mereka mampu
memahami bagaimana proses belajar dan pembelajaran yang baik, sehingga mereka dapat
mendidik para peserta didik dengan baik.
Dalam artian yang luas, teori belajar selalu dikaitkan dengan dengan ruang lingkup
psikologi atau belajar dikelompokan dalam empat kelompok yaitu (1) Teori Belajar
Behavioristik (2) Teori Belajar Kognitivisme (3) Teori Belajar Konstruktivisme (4) Teori
Belajar Humanisme1.
Teori humanisme muncul sebagai tanggapan terhadap paradigma pembelajaran yang
lebih tradisional yang terlalu menekankan pada aspek kognitif dan akademis. Pemikiran
tokoh-tokoh seperti Abraham Maslow dan Carl Rogers menyoroti aspek-aspek psikologis dan
emosional mahasiswa, serta kebutuhan manusia yang mendasar seperti kebutuhan untuk
diakui, dihargai, dan memiliki tujuan hidup yang bermakna.
Makalah ini akan mengeksplorasi lebih lanjut prinsip-prinsip teori humanisme dalam
psikologi pendidikan, bagaimana penerapannya dapat memengaruhi dinamika kelas, dan
bagaimana pendekatan ini memberikan landasan bagi perkembangan kemandirian, motivasi
intrinsik, dan kepuasan belajar. Dengan memahami konsep-konsep kunci dalam teori
humanisme, kita dapat menggali potensi penuh mahasiswa, menciptakan lingkungan belajar
yang mendukung, dan menghasilkan hasil pembelajaran yang lebih berkelanjutan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan Teori Humanisme dalam belajar?
2. Prinsip-Prinsip belajar humanisme
3. Apa saja model pembelajaran humanisme?

C. Tujuan
1
Insani, F. D. (2019). TEORI BELAJAR HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW DAN CARL ROGERS SERTA

IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. As-Salam: Jurnal Studi Hukum

Islam & Pendidikan, 8(2), 209–230. https://doi.org/10.51226/assalam.v8i2.140

4
1. Untuk mengetahui bagaimana pandangan Teori Humanisme dalam belajar
2. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip belajar teori humanisme
3. Untuk mengetahui apa saja model pembelajaran humanism

5
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. Pandangan Teori Humanisme Dalam Belajar


Psikologi humanisme merupakan aliran psikologi yang berlandaskan pada
eksistensiamisme yaitu paham yang menolak menempatkan manusia semata-mata sebagai
hasil hereditas atau lingkungan. Aliran ini menganggap bahwa setiap individu memiliki
kebebasan untuk memilih tindakan, menentukan sendiri nasib atau eksistensinya itu.2
Teori belajar humanistik merupakan salah satu teori belajar yang paling abstrak
diantara teori belajar yang ada, karena teori ini lebih banyak membicarakan gagasan tentang
belajar yang paling ideal dari pada memperhatikan apa yang bisa dilakukan dalam
keseharian. Teori belajar humanistik memiliki tujuan untuk memanusiakan manusia. Belajar
dalam teori humanistik dikatakan berhasil jika peserta didik bisa memahami lingkungan dan
dirinya sendiri. Oleh sebab itu, teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak danlebih
mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian dan psikoterapi, daripada bidang kajian
psikologi belajar. Teori humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari daripada proses
belajar itu sendiri.
Dalam teori belajar Humanisme ada banyak tokoh yang membahas tentang teori ini,
namun dalam makalah ini membahas teori belajar humanisme menurut Abraham Maslow dan
Carl Rogers.
1. Abraham Maslow
Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik.
Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima
dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini
adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Manusia
memiliki 5 macam kebutuhan yaitu physiological needs (kebutuhan
fisiologis), safety and security needs (kebutuhan akan rasa aman), love and
belonging needs (kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki),
esteem needs (kebutuhan akan harga diri), dan self-actualization (kebutuhan
akan aktualisasi diri). Sehingga pendidikan humanistik haruslah pendidikan
yang mencakup lima kebutuhan tersebut (Arbayah, 2013)3.
Maslow berpandangan bahwa terdapat hirarki kebutuhan pada manusia, mulai
dari paling dasar sampai pada kebutuhan tertinggi. Hirarki inilah yang
2
PERSPEKTIF HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW UNTUK MENUMBUHKAN : Jurnal Pendidikan

Islam dan Multikulturalisme hlm 353 Vol. 4, No. 3 (2022).pdf. (n.d.).

3
Pandangan Teori Humanisme Dalam Belajar :Jurnal Pedagogik, Vol. 04 No. 02, Juli-Desember

2017.pdf. (n.d.).

6
kemudian membantu pendidik memahami peserta didik untuk menciptakan
lingkungan yang baik dalam pembelajaran. Ia membagi hirarki tersebut dalam
lima tingkatan dasar kebutuhan yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa
aman, kebutuhan akan cinta dan kasih sayang, kebutuhan untuk dihargai, dan
kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi ini menjadi hirarki tertinggi
dalam perkembangan individu sehingga menjadi pribadi yang baik (Lubis,
2021).4
2. Carl Rogers
Carl Rogers adalah seorang psikolog humanistik yang menekankan perlunya
sikap saling menghargai dan tanpa prasangka (antara klien dan terapis) dalam
membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Carl Rogers
menyakini bahwa berbagai masukan yang ada pada diri seseorang tentang
dunianya sesuai dengan pengalaman pribadinya. Masukan-masukan ini
mengarahkannya secara mutlak ke arah pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
dirinya (Arbayah, 2013).
Menurut Rogers, manusia mempunyai hasrat alami untuk belajar. Hal ini
terbukti dengan tingginya rasa ingin tahu anak apabila diberi kesempatan
untuk mengeksplorasi lingkungan. Dorongan ingin tahu untuk belajar ini
merupakan asumsi dasar pendidikan humanistik. Di dalam kelas yang
humanistik anak-anak diberi kesempatan dan kebebasan untuk memuaskan
dorongan ingin tahunya, untuk memenuhi minatnya dan untuk menemukan
apa yang penting dan berarti tentang dunia di sekitarnya. Belajar yang paling
bermanfaat ialah bejar tentang proses belajar5.

1.2. Prinsip-Prinsip Teori Belajar Humanisme


Pendekatan humanistik menganggap peserta didik sebagai a whole person atau orang
sebagai suatu kesatuan. Dengan kata lain, pembelajaran tidak hanya mengajarkan materi atau
bahan ajar yang menjadi sasaran, tetapi juga membantu peserta didik mengembangkan diri
mereka sebagai manusia. Keyakinan tersebut telah mengarahkan munculnya sejumlah teknik
dan metodologi pembelajaran yang menekankan aspek humanistik pembelajaran. (Alwasilah,
1996: 23)6 Dalam metodologi semacam itu pengalaman peserta didik adalah yang terpenting
4
(PERSPEKTIF HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW UNTUK MENUMBUHKAN : Jurnal Pendidikan Islam dan
Multikulturalisme Vol. 4, No. 3 (2022).Pdf, n.d.)
5
Teori Belajar Menurut Carl Rogers. (n.d.). Retrieved November 28, 2023, from

https://id.scribd.com/document/278935973/Teori-Belajar-Menurut-Carl-Rogers

6
Teori Belajar Menurut Aliran Psikologi Humanistik dan Implikasinya Dalam Pembelajaran :

Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol 2 Nomor 2, Desember 2019.pdf. (n.d.).

7
dan perkembangan kepribadian mereka serta penumbuhan perasaan positif dianggap penting
dalam pembelajaran mereka.
Pendekatan humanistik mengutamakanperanan peserta didik dan berorientasi pada
kebutuhan. Menurut pendekatan ini, materi atau bahan ajar harus dilihat sebagai suatu
totalitas yang melibatkan orang secara utuh, bukan sekedar sebagai sesuatu yang intelektual
semata-mata. Seperti halnya guru, peserta didik adalah manusia yang mempunyai kebutuhan
emosional, spritual, maupun intelektual. Peserta didik hendaknya dapat membantu dirinya
dalam proses belajar mengajar. Peserta didik bukan sekedar penerima ilmu yang pasif.
(Purwo, 1989: 212).
Beberapa prinsip Teori belajar Humanistik:
1. Manusia mempunyai belajar alami.
2. Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran dirasakan murid mempuyai relevansi
dengan maksud tertentu.
3. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.
4. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila ancaman itu kecil.
5. Bila bancaman itu rendah terdapat pangalaman peserta didik dalam memperoleh cara.
6. Belajar yang bermakna diperolaeh jika peserta didik melakukannya.
7. Belajar lancer jika peserta didik dilibatkan dalam proses belajar.
8. Belajar yang melibatkan peserta didik seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam.
9. Kepercayaan pada diri pada peserta didik ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas
diri.
10.Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar.
Roger sebagai ahli dari teori belajar humanisme mengemukakan beberapa prinsip belajar
yang penting yaitu:
(1). Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk belajar, memiliki
rasa ingin tahu alamiah terhadap dunianya, dan keinginan yang
mendalam untuk mengeksplorasi dan asimilasi pengalaman baru.
(2). Belajar akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari
relevan dengan kebutuhan peserta didik.
(3) belajar dapat di tingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar.
(4) belajar secara partisipasif jauh lebih efektif dari pada belajar secara
pasif dan orang belajar lebih banyak bila belajar atas pengarahan diri
sendiri.
(5) belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan pribadi,
pikiran maupun perasaan akan lebih baik dan tahan lama.

8
(6) kebebasan, kreatifitas, dan kepercayaan diri dalam belajar dapat
ditingkatkan dengan evaluasi diri orang lain tidak begitu penting. (Dakir,
1993: 64)

1.3. Model Pembelajaran Humanisme


Pendidikan humanistik menekankan bahwa pendidikan pertamatama dan yang utama
adalah bagaimana menjalin komunikasi dan relasi personal antara pribadi-pribadi dan antar
pribadi dan kelompok di dalam komunitas sekolah. Mendidik tidak sekedar mentransfer
ilmu pengetahuan, melatih keterampilan verbal kepada para siswa, namun merupakan
bantuan agar peserta didik dapat menumbuh kembangkan dirinya secaraoptimal sesuai
dengan esensi pendidikan sendiri. Mendidik yang efektif pada dasarnya merupakan
kemampun seseorang menghadirkan diri sedemikian sehingga pendidik memiliki relasi
bermakna pendidikan dengan para peserta didik sehingga mereka mampu menumbuh
kembangkan dirinya secara optimal menjadi pribadi dewasa dan matang. Maksudnya adalah
pengarahan kepada siswa bahwa mereka memang membutuhkan pendidikan dan terus
membangun karakter siswa. Guru membantu peserta didik untuk menemukan,
mengembangkan dan mencoba mempraktikkan kemampuan kemampuan yang mereka
miliki agar mereka dapat lebih leluasa mengembangkan potensi yang dimilikinya. Pada
realitanya memang masyarakat membutuhkan pribadi-pribadi yang handal dalam bidang
akademis, keterampilan atau keahlian dan sekaligus memiliki watak atau keutamaan yang
luhur. Singkatnya pribadi yang cerdas, berkeahlian, namun tetap humanis.

Berikut ini dijelaskan secara ringkas beberapa model pembelajaran humanistik :

A. Humanizing of the classroom

Pendidikan model ini bertumpu pada tiga hal, yakni menyadari diri sebagai suatu
proses pertumbuhan yang sedang dan akan terus berubah, mengenali konsep dan identitas
diri, dan menyatupadukan kesadaran hati dan pikiran.

B. Active learning

Menjelaskan bahwa belajar membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan


sekaligus. Pada saat kegiatan belajar itu aktif, siswa melakukan sebagian besar pekerjaan
belajar. Mereka mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan berbagai masalah dan
menerapkan apa yang mereka pelajari. Dalam active learning, cara belajar dengan
mendengarkan saja akan cepat lupa, dengan cara mendengarkan dan melihat akan ingat

9
sedikit, dengan cara mendengarkan, melihat, dan mendiskusikan dengan siswa lain Model
Pembelajaran Humanistik Dinamika Ilmu Vol 13. No. 2, Desember 2013 217 akan paham,
dengan cara mendengar, melihat, diskusi, dan melakukan akan memperoleh pengetahuan
dan ketrampilan, dan cara untuk menguasai pelajaran yang terbagus adalah dengan
mengajarkan. Belajar aktif cenderung bersifat, menyenangkan, menarik, dan menuntut siswa
untuk cepat.

C. Quantum learning

Merupakan cara pengubahan bermacam-macam interaksi, hubungan dan inspirasi


yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Dalam prakteknya, quantum learning
mengasumsikan bahwa jika siswa mampu menggunakan potensi nalar dan emosinya
secarabaik, maka mereka akan mampu membuat loncatan prestasi yang tidak bisa terduga
sebelumnya dengan hasil mendapatkan prestasi bagus. Salah satu konsep dasar dari metode
ini adalah belajar itu harus mengasyikkan dan berlangsung dalam suasana gembira, sehingga
jembatan yang ada di otak akan mampu menyerap informasi baru dan dapat terekam dengan
baik.

D. The accelerated learning

Merupakan pembelajaran yang berlangsung secara cepat, menyenangkan, dan


memuaskan. Dalam model ini, guru diharapkan mampu mengelola kelas menggunakan
pendekatan Somatic, Auditory, Visual, dan Intellectual (SAVI). Somatic dimaksudkan
sebagai learning by moving and doing (belajar dengan bergerak dan berbuat). Auditory
adalalah learning by talking and hearing (belajar dengan berbicara dan mendengarkan).
Visual diartikan learning by observing and picturing (belajar dengan mengamati dan
mengambarkan). Intellectual maksudnya adalah learning by problem solving and reflecting
(belajar dengan pemecahan masalah dan melakukan refleksi).

10
BAB III
PENUTUP

Dalam pembahasan mengenai teori humanisme dalam konteks psikologi belajar,


dapat disimpulkan bahwa pendekatan ini menekankan pada pengembangan aspek
manusiawi, pertumbuhan pribadi, dan kebebasan individu dalam memilih tindakan dan
menentukan nasibnya sendiri. Teori belajar humanistik, yang diwakili oleh tokoh seperti
Abraham Maslow dan Carl Rogers, membawa konsep-konsep yang melibatkan pemahaman
diri, penerimaan, dan aktualisasi potensi pribadi.

Abraham Maslow membawa konsep Hierarchy of Needs, mengidentifikasi lima


tingkatan kebutuhan manusia yang mencakup dari yang paling dasar hingga yang tertinggi.
Pendidikan humanistik menekankan perlunya memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini agar
peserta didik dapat mencapai tingkat aktualisasi diri yang tinggi. Sementara itu, Carl Rogers
menyoroti pentingnya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka dalam pembelajaran. Ia
percaya bahwa peserta didik memiliki dorongan alami untuk belajar, dan belajar lebih
efektif saat melibatkan partisipasi aktif, kreativitas, dan kebebasan individu.

Prinsip-prinsip teori belajar humanisme menggarisbawahi pentingnya memandang


peserta didik sebagai suatu kesatuan, menghargai pengalaman mereka, dan memberikan
kebebasan untuk mengembangkan diri. Dalam hal ini, pengalaman peserta didik menjadi
fokus utama, dan guru berperan sebagai fasilitator pertumbuhan pribadi.

Model pembelajaran humanisme seperti Humanizing of the classroom, Active


learning, Quantum learning, dan The accelerated learning menunjukkan berbagai
pendekatan praktis untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip humanistik dalam proses
pembelajaran. Melibatkan peserta didik secara aktif, menciptakan suasana yang
menyenangkan, dan memahami variasi gaya belajar individu adalah kunci dalam
pembelajaran humanistik.

Dengan demikian, pendekatan humanistik dalam psikologi belajar menawarkan


kontribusi berharga dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang menghargai
keunikan setiap individu, mendorong pertumbuhan pribadi, dan memberikan pengalaman
belajar yang bermakna.

11
DAFTAR PUSTAKA

Teori Belajar Menurut Aliran Psikologi Humanistik dan Implikasinya Dalam


Pembelajaran : Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol 2 Nomor 2, Desember
2019.pdf. (n.d.).
Insani, F. D. (2019). TEORI BELAJAR HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW DAN

CARL ROGERS SERTA IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. As-Salam: Jurnal Studi Hukum Islam &

Pendidikan, 8(2), 209–230. https://doi.org/10.51226/assalam.v8i2.140

PERSPEKTIF HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW UNTUK MENUMBUHKAN : Jurnal


Pendidikan Islam dan Multikulturalisme Vol. 4, No. 3 (2022).Pdf, n.d.)
Teori Belajar Menurut Carl Rogers. (n.d.). Retrieved November 28, 2023, from

https://id.scribd.com/document/278935973/Teori-Belajar-Menurut-Carl-Rogers

Pandangan Teori Humanisme Dalam Belajar :Jurnal Pedagogik, Vol. 04 No. 02, Juli-
Desember 2017.pdf. (n.d.).
Teori Belajar Menurut Aliran Psikologi Humanistik dan Implikasinya Dalam

Pembelajaran : Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol 2 Nomor 2, Desember

2019.pdf. (n.d.).

12

Anda mungkin juga menyukai