Disusun Oleh:
Welly Selvia Yeni
Dosen Pembimbing:
Dr. Parlindungan Simbolon, M. Us
STIT AL - KIFAYAH
RIAU 2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt atas karunia-Nya
yang dilimpahkan kepada kami selaku hamba-Nya yang lemah hingga kami
akhirnya memperoleh kekuatan/kemampuan untuk dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul “Teori Pembelajaran Sosial Dan Humanistik”
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah sederhana ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna baik isi maupun tata letak
desainnya, karena kami masih dalam proses tahap pembelajaran. Oleh karena itu
kritik dan saran dari dosen serta teman-teman sangatlah kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan memberikan ide-ide
serta dukungan dalam proses penyusunan makalah ini, kami ucapkan terimakasih
sebesar-besarnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................3
BAB PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................4
C. Tujuan Penulisan............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar Menurut Teori Belajar Sosial dan Teori Belajar
Humanistik......................................................................................6
B. Prinsip-prinsip Belajar Menurut Teori Belajar Sosial dan Humanistik....8
C. Penerapan Teori Belajar Sosial dan Teori Belajar Humanistik
DalamPembelajaran.........................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................10
B. Saran............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan terdapat dua komponen pokok yang harus jelas tentang
keberadaanya, yaitu siswa dan guru. Suatu proses pembelajaran tidak akan berkembang
jika hanya ada guru saja tanpa adanya murid, dan begitupula jika kebradaan murid dalam
proses pembelajaran tanpa didampingi oleh gurunya maka tidak akan berkembang proses
pendidikan tersebut. Kemudian tingkat kepribadian siswa yang bermacam-macam, ada yang
baik, kasar, malas, pintar, manja, bodoh, nakal dan lain sebagainya merupakan isyarat bagi guru
untuk dapat mendekati siswanya. Oleh karena itu untuk mengetahui bagaimana keadaan
psikologi siswa dalam proses pembelajaran harus dilakukan beberapa pendekatan.
Sehingga setelah kita mengetahui kondisi psikologi peserta didik, kita selaku calon guru
dapat mempersiapkan dan memilih metode yang tepat dalam menyampaikan suatu mata
pelajaran ketika diberi kesempatan untuk terlibat dalam proses belajar mengajar.
A. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Belajar Menurut Teori Belajar Sosial dan Teori
Belajar Humanistik?
2. Apa Prinsip-prinsip Belajar Menurut Teori Belajar Sosial dan
Humanistik?
3. Apa Saja Penerapan Teori Belajar Sosial dan Teori Belajar
Humanistik dalam Pembelajaran?
B. Tujuan Penulisan
4
3. Untuk mengetahui Penerapan Teori Belajar Sosial dan Teori
Belajar Humanistik dalam Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah sebuah
teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya.
Berbeda dengan penganut Behaviorisme lainnya, Bandura memandang Perilaku
individu tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond), melainkan
juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan
skema kognitif individu itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa
yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui
peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini juga masih
memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberian reward dan punishment,
seorang individu akan berpikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu
dilakukan.
Albert bandura memiliki pandangan yang bebeda dengan skinner dan theorist
yang lainnya, menurut bandura individu belajar banyak melalui imitasi, dan imitasi
melibatkan serangkaian proses kognitif. Bandura menekankan proses kognitif
memiliki hubungan yang sangat erat dengan lingkungan dan tingkah laku
(behavior).
5
Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu dan bermuara pada
manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan pentingya isi dari proses
belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan
proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih
tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti
apa adanya, seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia keseharian.. Teori apapun
dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk “memanusiakan manusia”(mencapai
aktualisasi diri dan sebagainya) dapat tercapai.
Menurut hemat kami, Teori Belajar Humanistik adalah suatu teori dalam
pembelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusisa serta
peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya.
6
1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan
minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional.
2. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian
yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.
3. Belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai
tujuan intruksional.
4. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya.
5. Belajar memerlukan sarana cukup, sehingga anak dapat belajar dengan tenang.
6. Belajar perlu ada interaksi anak dengan lingkungannya.
7
BAB III
PENUTU
P
A. Kesimpulan
Dari penjelasan singkat mengenai Teori Belajar Sosial dan Teori Belajar
Humanistik dalam Pembelajarand akhirnya penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1) Teori Belajar Sosial dan Teori Belajar Humanistik merupakan konsep belajar
yang lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia dan fokus
pembahasanya menitikberatkan kepada perilaku seseorang.
2) Ukuran keberhasilan pembelajaran dalam teori ini adalah siswa bersemangat
dalam mengikuti proses pembelajaran dan mau berpartisipasi didalamnya.
3) Tujuan pembelajaran teori Belajar Sosial dan Teori Belajar Humanistik adalah
memanusiakan manusia artinya perilaku tiap orang ditentukan oleh orang itu
sendiri dan memahami manusia terhadap lingkungan dan dirinya sendiri.
4) Orientasi teori Belajar Sosial dan Teori Belajar Humanistik pengaktualisasian diri
sesuai dengan peunjuk-petunjuk yang baik serta mampu mengembangkan potensi
secara utuh, sehingga dapat bermakna dan berfungsi bagi kehidupan dirinya dan
lingkungannya.
5) Kelebihan teori Belajar Sosial dan Teori Belajar Humanistik yaitu cocok
digunakan untuk pembelajaran yang bersifat pembentukan karakter dan lain
sebagainya. Sedangkan kekuranganya yaitu siswa tidak aktif dan malas belajar
akan merugikan diri sendiri dalam proses belajar dan lain sebagainya.
B. Saran
Bagi saya, teori ini sebaiknya digunakan pada jenjang pendidikan setelah SMP.
Karena teori ini menitikberatkan kepada keaktifan peserta didik dalam kelas dan bersifat
student oriented. Kemudian peran guru dalam teori ini hanya berperan sebagai fasilitator
dan pendamping peserta didik ketika proses pembelajaran berlangsung.
8
DAFTAR PUSTAKA
9
10