Anda di halaman 1dari 12

TEORI KOGNITIF SOSIAL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Teori


Pembelajaran AUD
Dosen Pengampu Nurlaili, S.Pd.I., M.Pd.

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5:
Dea Putri Jelita (0308213037)
Herlin Syahdina Lubis (0308201008)
Siti Mahpudzoh Siregar (0308213033)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
T A 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas kelimpahan
rahmat dan karunia-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Teori Kognitif Sosial” ini sesuai dengan waktunya. Sholawat dan salam tak lupa juga kita
junjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi umat manusia.
Kekasih Allah yang selalu menyeru kepada kebaikan. Semoga kita termasuk golongan
orang-orang yang mendapat syafa’at di Yaumul Akhir kelak.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh
dosen. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan yang penulis peroleh dari buku panduan
yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pengajar, atas bimbingan dan
arahan dalam penulisan makalah ini. Juga rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung
sehingga dapat diselesaikannya makalah ini. Penulis harap, dengan membaca makalah ini
dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita
mengenai “Teori Kognitif Sosial” khususnya bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini memang masih belum sempurna. Oleh karena
itu,penulis menerima kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.

Medan, 8 April 2022

Penulis, kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1


B. Rumusan masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

A. Pengertian Teori Belajar Kognitif Sosial ......................................................... 3


B. Teori Belajar Kognitif Sosial Albert Bandura ................................................. 4
C. Kekuatan dan Kelemahan Teori Kognitif Sosial ............................................. 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 7
A. Kesimpulan .................................................................................................... 7
B. Saran .............................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………...9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori kognitif sosial merupakan suatu teori yang menunjukkan gagasan tentang
sebagian besar pembelajaran manusia yang terjadi didalam suatu lingkungan sosial.
Dengan melihat orang lain manusia mendapatkan pengetahuan, aturan, keterampilan
dan strategi. Setiap individu juga melihat contoh untuk mempelajari kegunaan dan
kesesuaian perilaku yang didapatkan dari orang lain.
Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura seorang Psikolog pendidikan. Teori ini
dikembangkan untuk menjelaskan tentang orang yang belajar dalam setting yang alami
atau lingkungan sekitarnya. Menurut Albert Bandura, nilai mempengaruhi tingkah laku
yang bebas dari umpan balik lingkungan sehingga mengubah kesan-kesan personal.
Pengakuan sosial yang berbeda dapat mempengaruhi konsepsi diri individu. Tingkah
laku yang dihadirkan oleh sesorang dapat diperhatikan oleh setiap individu. Tingkah
laku dari seseorang dapat mengaktifkan karakteristik fisik seperti ukuran, sikap, dan
sosial yang menimbulkan reaksi lingkungan yang berbeda.
Dalam pembelajaran, anak sering meniru orang tua maupun orang disekitarnya untuk
mempelajari sikap ataupun perilaku seperti apa yang muncul disekitar lingkungannya.
Anak dapat mengamati dan mendapatkan stimulus dari lingkungan sekitar sehingga
anak dapat mengolah perilakunya disaat mempresentasikan apa yang dia lihat. Tentu
pendekatan teori kognitif sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura dapat
mendorong anak untuk memahami perilaku, yang melibatkan proses kognitif sosial yang
berbeda.
Adapun penerapan metode kognitif sosial dalam proses pembelajaran dapat
memanfaatkan lingkup keadaan sosial sebagai tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran dan kelengkapan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini menjadi luas
dan tak terbatas bagi pendidik dan peserta didik yang berpartisipasi dalam pembelajaran
yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang kognitif sosial yang dapat
terjadi dilingkungan sekitar.

1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah yang akan dikaji lebih dalam
pada bab pembahasan selanjutnya. Rumusan masalah tersebut di antaranya:
1. Apa pengertian teori kognitif sosial?
2. Bagaimana teori kognitif sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura?
3. Apa saja kekuatan dan kelemahan dari teori kognitif sosial?

C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas, penulis memiliki tujuan penulisan pada makalah ini
diantaranya yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dari teori kognitif sosial
2. Untuk memahami teori belajar kognitif sosial yang di kemukakan oleh Albert
Bandura
3. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dari teori kognitif sosial

D. Manfaat Penulisan
Dalam makalah ini tentu terdapat manfaat penulisan yaitu untuk
- Meningkatkan pengetahuan bagi pembaca mengenai teori kognitif sosial
- Manfaat penulisan makalah ini bagi pembaca adalah untuk menjadi sumber
referensi dan informasi untuk orang yang membaca makalah ini agar dapat
mengetahui dan lebih mendalami tentang teori kognitif sosial.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Kognitif Sosial


Teori Kognitif Sosial adalah suatu gagasan yang menekankan dapat
bahwasannya mayoritas kegiatan belajar individu berlangsung dilingkungan
sosial. Melalui kegiatan mengamati orang lain, individu akan mendapatkan
pengalaman, norma, skill, strategi, kepercayaan, dan perilaku. Setiap individu
dapat di observasi untuk menelaah kegunaan dan kesesuain sikap yang dihasilkan
dari perilaku yang dimoelkan, dan setelah itu dapat melakukan apa yang diyakini
oleh mereka terkait dengan hasil yang diharapkan dari perilaku tersebut (Dale,
2012 : 12).
Berbeda dengan Teori Belajar dalam paradigma Behavioristik yang
menjelaskan bahwa belajar merupakan suatu perubahan perilaku yang dapat
diamati serta yang timbul sebagai hasil pengalaman. Teori belajar kognitif sosial
menjelaskan bahwa belajar dengan fokus dapat mengalami perubahan dalam
proses mental intern yang digunakan dalam upaya mengerti dan memahami
mengenai lingkungan sosial. Proses ini digunakan mulai dari mengamati serta
melihat bagaimana sikap ataupun perilaku yang terjadi dilingkungan sekitar.
Saam (2010 : 59) berpendapat bahwa teori kognitif sosial adalah cara belajar
tentang bagaimana proses intern atau mental manusia. Teori ini menyatakan
bahwa tingkah laku manusia yang tampak tidak bisa diukur dan diterangkan dan
tanpa melibatkan proses mental yang lain seperti motivasi, sikap, minat, dan
kemauan.

3
B. Teori Belajar Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori kognitif sosial ( Social Cognitive Theory) adalah penamaan baru dari teori
belajar sosial ( Social Learning Theory) yang dikembangkan oleh Albert Bandura.
Albert Bandura lahir di Canada pada tahun 1925. Dia memperoleh gelar doctor
nya dalam bidang Psikologi Klinis dari University of lowa dimana arah
pemikirannya dipenngaruhi oleh tulisan Miller dan Dollat yang berjudul Social
Learning And Imitation. Penamaan baru dengan nama teori kognitif sosial
dilakukan pada tahun 1970-1980. Ide pokok dari pemikiran Bandura juga
merupakan pengembangan dari ide Miller and Dollat tentang belajar meniru
(Bandura, 1962 : 21). Pada beberapa publikasinya Bandura telah mengolaborasi
proses belajar sosial dengan faktor-faktor kognitif yang mempengaruhi seseorang
dalam proses belajar sosial.
Bandura mengembangkan teorinya untuk membahas cara-cara seseorang untuk
memiliki kendali atas peristiwa dalam hidup mereka melalui pengaturan diri atas
pikiran-pikiran dan tindakan mereka. Bandura menjelaskan bahwa karakteristk
khas lainnya dari teori kognitif sosial adalah peran utama yang diberikan pada
fungsi-fungsi pengaturan diri. Orang berperilaku bukan sekedar untuk
menyesuaikn diri dengan kecenderungan orang lain. Melainkan kebanyakan
perilaku mereka dimotivasi dan diatur oleh standar internal dan reaksi terhadap
tindakan mereka sendiri yang terkait dengan penilaian diri.
Bandura menjelaskan bahwa baik tingkah laku, lingkungan dan kejadian
internal pada pembelajar yang mempengaruhi persepsi dan aksi adalah hubungan
yang saling berpengaruh, harapan mempengaruhi tingkah laku yang sering
dievaluasi dari umpan balik lingkungan sehingga mengubah kesan-kesan
personal. Tingkah laku mengaktifkan reaksi lingkungan dari pengakuan sosial
yang berbeda dalam diri setiap individu (Bandura, 1977 : 191-215).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan teori belajar kognitif sosial
diantaranya yaitu :
1. Mementingkan pengaruh lingkungan
2. Mementingkan peranan reaksi
3. Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui prosedur
stimulus-respon.
4. Mementingkan peranan kemampuan melalui latihan dan pengulangan
5. Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang diinginkan.

4
Menurut Bandura, kebanyakan belajar terjadi tanpa reinforsemen yang nyata.
Dalam penelitiannya, ternyata orang dapat mempelajari respon baru dengan melihat
respon orang lain, bahkan belajar tetap terjadi tanpa ikut melakukan hal yang
dipelajari itu, dan model yang diamatinya juga tidak mendapat reinforsemen dari
tingkah lakunya. Belajar melalui observasi orang dapat memperoleh respon yang tidak
terhingga banyaknya, yang mungkin diikuti dengan hubungan atau penguatan.
Inti dari belajar melalui observasi adalah modeling. Peniruan atau meniru
sesungguhnya tidak tepat untuk mengganti kata modeling, karena modeling bukan
sekedar menirukan atau mengulangi apa yang dilakukan orang model (orang lain).
Tetapi modeling melibatkan penambahan dan atau pengurangan tingkah laku yang
teramati, menggenelisir berbagai pengamatan sekaligus, melibatkan proses kognitif.
Contoh lain, berdasarkan social learning theory menyatakan bahwa tingkah laku
manusia bukan semata-mata bersifat reflex atau otomatis, melainkan juga merupakan
akibat dari reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema
kognitif.
Menurut Bandura, sebagian besar tingkah lku manusia di palajari melalui peniruan
(imitation) maupun penyajian contoh perilaku (modeling). Dalam hal ini orang tua
dan guru memainkan peranan penting sebagai seorang model atau tokoh bagi anak
untuk menirukan perilaku membaca. Anggota keluarga yang sering dilihat oleh anak
membaca atau memegang buku dirumah akan merangsang anak untuk mencoba
mengenal buku.
Model deterministik peer-to-peer ini memakai umpan balik berdasarkan
ekspektasi untuk hasilnya memperoleh sebuah perilaku yang benar. Maka dari itu,
belajar bukanlah proses sederhana dari seorang individu yang menerima model dan
kemudia meniru perilakunya, tetapi langkah yang jauh lebih kompleks dimana
individu mendekati perilaku si model dengan memodelkan internalisasi gambar yang
ditunjukkan, dan lalu mencoba untuk menyesuaikan gambar tersebut. Badura
akhirnya mengembangkan konsep ini dengan harga diri dan kemajua diri. Self
efficacy merupakan faktor manusia (kognitif) yang berperan penting dalam teori
belajar Bandura. Efikasi diri adalah keyakinan bahwa seseorang dapat mengendalikan
situasi dan menghasilkan perilaku positif. Percayalah bahwa anda memiliki
kemampuan untuk mengatur dan memobilisasi sumber tindakan yang diperlukan
untuk mengelola situasi masa depan (Janet, 2018 : vol 4).

5
C. Kekuatan dan Kelemahan Teori Kognitif Sosial
Kekurangan atau kelemahan dari teori belajar kognitif sosial yaitu adakalnaya
cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang
ditiru. Sedangkan kelebihan atau kekuatan dari teori ini adalah lebih lengkap
dibandingkan dengan teori belajar sebelumnya, karena itu menekankan bahwa
lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui sistem kognitif orang
tersebut.
Selain itu, terdapat juga kekuatan dan kelemahan dari teori kognitif sosial yang
lain yaitu :

Kekuatan teori kognitif sosial:

1. Teori kognitif ini dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk


memecahkan masalah (problem solving)
2. Teori ini juga dapat meningkatkan motivasi siswa
3. Teori kognitif ini jug dapat menjadikan lebih kreatif dan mandiri
4. Dalam teori ini dapat membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih
mudah.

Kelemahan teori kognitif sosial:

1. Teori ini dianggap lebih dekat kepada psikologi belajar anak, sehingga
penerapannya pada proses belajar anak tidak mudah.
2. Teori ini dianggap susah dipraktikkan sebab sering kali kita tidak mungkin
memahami struktur teori kognitif tersebut menjadi bagian-bagian yang
jelas.
3. Teori belajar kognitif ini keberhasilan sebuah pembelajaran tidak dapat
diukur dengan hanya satu orang siswa saja.
4. Teori ini dapat menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan
5. Teori ini sulit dipraktikkan terutama untuk usia lanjut.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Teori kognitif sosial merupakan suatu teori yang menunjukkan gagasan tentang
sebagian besar pembelajaran manusia yang terjadi didalam suatu lingkungan sosial.
Dengan melihat orang lain manusia mendapatkan pengetahuan, aturan,
keterampilan dan strategi. Setiap individu juga melihat contoh untuk mempelajari
kegunaan dan kesesuaian perilaku yang didapatkan dari orang lain.
2. Teori Belajar Kognitif Sosial Albert Bandura dikembangkan untuk menjelaskan
bagaimana orang belajar dalam setting yang alami atau yang sebenarnya (Bandura,
1977). Menghipotesiskan bahwa baik tingkah laku, lingkungan, dan kejadian-
kejadian internal pada pembelajaran yang memengaruhi persepsi dan aksi, adalah
merupakan hubungan yang salling berpengaruh. Harapan dan nilai mempengaruhi
tingkah laku. Tingkah laku sering di evaluasi, bebas dari umpan balik lingkungan
sehingga mengubah kesan-kesan personal. Tingkah laku mengaktifkan kontigensi
lingkungan. Karakteristik fisik seperti ukuran. Ukuran jenis kelamin dan antribut
sosial menumbuhkan reaksi lingkungan yang berbeda. Pengakuan sosial yang
berbeda mempengaruhi konsepsi diri individu. Kontigensi yang aktif dapat
merubah intensitas atau arah aktivitas. Tingkah laku dihadirkan oleh model. Model
diperhatikan oleh pelajar (ada penguatan oleh model). Tingkah laku (kemampuan
dikode dan disimpan oleh pembelajar). Pemprosesan kode-kode simbolik skema
hubungan segiritiga antar lingkungan, faktor-faktor personal dari tingkah laku.
3. Kekuatan Teori Kognitif Sosial diantaranya Teori kognitif ini dapat meningkatkan
kemampuan siswa untuk memecahkan masalah (problem solving) , Teori ini juga
dapat meningkatkan motivasi siswa, Teori kognitif ini jug dapat menjadikan lebih
kreatif dan mandiri, Dalam teori ini dapat membantu siswa memahami bahan
belajar secara lebih mudah. Sedangkan kekurangan dari teori kognitif sosial
diantaranya Teori ini dianggap lebih dekat kepada psikologi belajar anak, sehingga
penerapannya pada proses belajar anak tidak mudah, Teori ini dianggap susah
dipraktikkan sebab sering kali kita tidak mungkin memahami struktur teori kognitif
tersebut menjadi bagian-bagian yang jelas, Teori belajar kognitif ini keberhasilan
sebuah pembelajaran tidak dapat diukur dengan hanya satu orang siswa saja, Teori

7
ini dapat menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan, Teori ini sulit dipraktikkan
terutama untuk usia lanjut.

B. Saran
Untuk memahami Teori Belajar Kognitif Sosial, perlu dipahami pengertian dari
Teori Belajar Kognitif Sosial serta kekuatan dan kelemahan dari teori belajar kognitif
sosial. Agar pembaca bisa menerapkan teori belajar kognitif sosial ini pada kehidupan
sehari-hari

8
DAFTAR PUSTAKA

Bandura, A. a. Self-Efficacy : Toward a unifying theory of behavior change.


(Psychological Review, 84, 1977) hlm. 191-215.
Pada:https://books.google.co.id/books?id=JbJnOAoLMNEC&pg=PA253&dq=Ba
ndura,+A.+a.+Self-
Efficacy+:+Toward+a+unifying+theory+of+behavior+change.&hl=id&sa=X&ve
d=2ahUKEwjMicHmvZL3AhW97HMBHT6tACEQ6AF6BAgJEAM
Bandura, A.Social Learning Through Imitation. (Dalam M.R. Jones (Ed), Nebraska
Symposium on Motivation. Vol 10. Lincoln : University of Nebraska Press. 1962)
hlm : 21.

Bjork, R. A. (1990). “Retrievel Inhibition as an adaptive Mechanism in Human”

Dale, H. Schunk. 2012. Learning Theoris. An Education Perspektif. Edisi ke enam.


Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Janet Lesilolo.2818. Penerapan Teori Belajar Sosial Albert Bandura dalam Proses
Belajar Mengajar di Sekolah. Konsis. Vol, 4.

Saam. 2010. Teori Sosial Kognitif. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Anda mungkin juga menyukai