Pendidikan Sejarah
Universitas Tanjungpura
Kata Pengantar
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Makalah mengenai : Teori
Pembelajaran Sosial. Penulisan Makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas dari Mata
Kuliah Belajar dan Pembelajaran yang diampu oleh Bapak Haris Firmansyah, M.Pd. Penulis
sendiri menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah ini, sehingga
kritik dan saran yang membangun akan penulis apresiasi. Dalam penulisan Makalah ini, tidak
dapat dipungkiri bahwa ada banyak pihak yang memberikan dukungan dan dorongan, maka
dari pada itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pendukung penulis.
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
C. Tujuan Perumusan Masalah ....................................................................................... 4
Bab II Pembahasan................................................................................................................... 5
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 15
B. Saran ........................................................................................................................... 15
C. Daftar Pustaka............................................................................................................. 16
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Pesatnya perkembangan globalisasi yang terjadi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan, khususnya gaya hidup sebagian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan semakin
bergesernya nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru. Menghadapi tantangan ini, sebagian
masyarakat yang sangat peduli terhadap perubahan tersebut tidak ingin ketinggalan dan akan
berusaha mengimbangi perubahan tersebut. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan
belajar. Masyarakat perlu belajar tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia agar dapat
mengaplikasikan dirinya dengan baik di dalam kehidupan. Belajar adalah suatu proses
perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan,
sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan lainnya. Salah satu
psikolog yang terkenal dengan teori pembelajaran adalah Albert Bandura. Teori Bandura yang
sangat terkenal adalah Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory) yang menekankan
pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi.
Bentuk belajar sosial Albert Bandura adalah individu mengolah sendiri pengetahuan atau
informasi yang diperoleh dari pengamatan model di sekitar lingkungan. Individu mengatur dan
menyusun semua informasi dalam kode-kode tertentu. Proses penyusunan setiap kode
dilakukan berulang-ulang, sehingga individu kapan saja dengan tepat dapat memberi
tanggapan aktual. Proses belajar seperti ini adalah sangat efektif untuk meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan individu, karena belajar adalah keseluruhan aktivitas manusia
yang mencakup segala proses yang saling mempengaruhi antara organisme yang hidup dalam
lingkungan sosial dan fisik. Proses belajar mengajar dengan menerapkan cara belajar sosial,
bukan merupakan pendekatan proses belajar mengajar yang baru, melainkan sudah dikenal dan
populer, hanya saja sering terlupakan. Adapun yang dimaksud dengan menerapkan cara belajar
sosial dalam proses belajar mengajar adalah belajar dengan yang memanfaatkan lingkungan
sosial sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah yang Dimaksud Dengan Belajar Sosial?
b. Apa Teori Belajar Sosial?
c. Apa Ciri-Ciri Teori Belajar?
d. Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Sosial?
e. Apa Orientasi Prinsip-Prinsip Teori Belajar Sosial Albert Bandura Dalam
Proses Belajar Mengajar?
f. Bagaimana Aplikasi Teori Sosial Dalam Pembelajaran?
C. Tujuan Perumusan Masalah
a. Untuk Mengetahui Maksud Belajar Sosial.
b. Untuk Mengetahui Teori Belajar Sosial.
c. Untuk Mengetahui Ciri-Ciri Teori Belajar.
d. Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Sosial.
e. Untuk Mengetahui Orientasi Prinsip-Prinsip Teori Belajar Sosial Albert
Bandura Dalam Proses Belajar Mengajar.
f. Untuk Mengetahui Aplikasi Teori Sosial Dalam Pembelajaran.
BAB II
Pembahasan
b. Retensi Mengingat
Setelah memperhatikan dan mengamati suatu model, maka pada saat lain anak
memperlihatkan tingkah laku yang sama dengan model tersebut. Anak
melakukan proses retensi atau mengingat dengan menyimpan memori mengenai
model yang dia lihat dalam bentuk simbol-simbol. Bandura mengemukakan
kedekatan dalam rangsang sebagai faktor terjadinya asosiasi antara rangsang
yang satu dengan rangsang yang lain bersama-sama. Timbulnya satu ingatan
karena ada rangsang yang menarik ingatan lain untuk disadari karena kualitas
rangsang-rangsang tersebut kira-kira sama atau hampir sama dan ada hubungan
yang dekat. Bentuk simbol-simbol yang diingat ini tidak hanya diperoleh
berdasarkan pengamatan visual, melainkan juga melalui verbalisasi. Ada
simbol-simbol verbal yang nantinya bisa dtampilkan dalam tingkah laku yang
berwujud. Pada anak-anak yang kekayaan verbalnya masih terbatas, maka
kemampuan meniru hanya terbatas pada kemampuan mensimbolisasikan
melalui pengamatan visual.
c. Determenisme resipokal dalam teori belajar sosial Bandura, sebagai pendekatan yang
menjelaskan tingkah laku manusia dalam bentuk hubungan interaksi timbal balik yang
terus menerus, merupakan penerapan makna belajar mengajar dalam fungsi dan daya
pedagogis. Bahwa setiap proses belajar mengajar yang bermakna memberi pengaruh
timbal balik antara pengalaman kontinuitas dengan interkasi, sebagai pengalaman yang
bersifat mendidik.
e. Teori belajar sosial berusaha menjelaskan tingkah laku manusia dari segi interaksi
feedback yang berkesinambungan antara faktor kognitif, tingkah laku, dan faktor
lingkungan. Disinilah terletak kesempatan bagi manusia untuk mempengaruhi nasibnya
maupun batas-batas kemampuannya untuk memimpin diri sendiri (self direction).
f. Teori belajar sosial Bandura dapat menerapkan prinsip pertumbuhan, kontinuitas dan
rekonstruksi selama berlangsungnya proses belajar mengajar karena terjadi upaya
penyesuaian diri. Namun penyesuaian diri itu bukanlah suatu hal yang pasif tetapi aktif,
sebab organisme bertindak terhadap lingkungan tersebut dengan memberikan
perubahan terhadapnya sesuai dengan usahanya dalam mempertahankan kehidupan dan
menghadapi lingkungannya.
g. Mengkaji empat tahap belajar dari proses pengamatan atau modeling yang terjadi
dalam observational learning yaitu:
a) Atensi, dalam seseorang harus memberikan perhatian terhadap model dengan
cermat.
b) Retensi, mengingat kembali perilaku yang ditampilkan oleh model yang diamati
maka seseorang perlu memiliki ingatan yang bagus terhadap perilaku model.
c) Reproduksi, memberikan perhatian untuk mengamati dengan cermat dan
mengingat kembali perilaku yang telah ditampilkan oleh modelnya setelah itu
adalah mencoba menirukan atau mempraktekkan perilaku yang dilakukan oleh
modeldan
d) Motivasional, memiliki motivasi untuk belajar. Bahwa belajar yang berdasarkan
bakat alami merupakan suatu proses dari upaya mengatasi kecenderungan alami
dan menggantikannya degan berbagai kebiasaan yang diperoleh lewat
dukungan eksternal. Gerak pemikiran manusia dibangkitkan dengan suatu
keadaan yang menimbulkan permasalahan di dunia sekitar kita dan gerak itu
berakhir dalam berbagai perubahan. Belajar dengan melibatkan dunia sosial
mengandung di dalamnya integrasi antara subjek dan objek, juga pelaku dan
sasarannya.
h. Konsep dasar teori efikasi diri adalah adanya keyakinan bahwa setiap individu
mempunyai kemampuan mengontrol pikiran, perasaan dan perilakunya. Dengan
demikian efikasi diri merupakan masalah persepsi subyektif. Artinya efikasi diri tidak
selalu menggambarkan kemampuan yang sebenarnya, tetapi terkait dengan keyakinan
yang dimiliki individu. Secara kodrati struktur psikologis manusia atau kodrat manusia
mengandung kemampuan-kemampuan tertentu. Manusia yang sukses dalam hal ini
adalah yang mampu memecahkan masalah-masalah dan menambahkan rincian-rincian
dari proses-proses pemecahan masalah yang berbeda-beda ke dalam gudang
pengalaman untuk digunakan menghadapi masalah-masalah yang mungkin saja mirip
di masa akan datang.
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menerapkan teori belajar sosial Albert
Bandura dalam proses belajar mengajar adalah:
a) Mengaitkan pelajaran dengan pengalaman atau kehidupan siswa
b) Menggunakan alat pemusat perhatian seperti peta konsep, gambar, bagan, dan
media-media pembelajaran visual lainnya.
c) Menghubungkan pesan pembelajaran yang sedang dipelajari dengan topik-topik
yang sudah dipelajari.
d) Menggunakan musik.
e) Menciptakan suasana riang.
f) Teknik penyajian materi bervariasi.
g) Mengurangi bahan/materi yang tidak relevan.
Penutup
A. Kesimpulan
Teori belajar sosial merupakan perluasan teori belajar perilaku yang tradisional. Teori
ini dikembangkan oleh Albert Bandura (1969). Albert Bandura sangat terkenal dengan
teori pembelajaran sosial (Social Learning Teory) salah satu konsep dalam aliran
behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan
evaluasi. Teori kognitif sosial (social cognitive theory) yang dikemukakan oleh Albert
Bandura menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif serta factor pelaku memainkan
peran penting dalam pembelajaran. Teori Belajar Sosial mirip dengan teori Belajar
Behavioristik. Fokus utama pembelajaran adalah pengamatan dan peniruan. Tingkah
laku model (contoh) bisa dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai, dan lain-lain. Salah
satu contoh kekurangan teori belajar sosial contohnya ialah Teori Albert Bandura
merupakan teori behavioristik yang hanya dapat menerangkan sebagian kecil dari
perilaku kita setiap hari dan kelebihannya salah satunya adalah lebih menekankan
bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melaui sistem kognitif orang
tersebut. Salah satu orientasi prinsip-prinsip teori belajar sosial Albert Bandura adalah
Kepribadian seseorang berkembang melalui proses pengamatan, dimana orang belajar
melalui pengamatan. Contoh aplikasi teori belajar Bandura adalah ketika seorang anak
belajar untuk mengendarai sepeda. Di tahap perhatian ini, si anak akan tertarik
mengamati para pengendara sepeda dibanding dengan orang yang melakukan aktivitas
lain yang dia anggap kurang menarik.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, tim penulis berharap kita dapat mempelajari teori
pembelajaran social dengan lebih baik. Sebagai generasi yang akan meneruskan
Pendidikan, kita adalah kunci meneruskan teori teori yang ada supaya dapat
diterapkan serta dimanfaatkan secara baik dan benar. Tim penulis juga sadar bahwa
dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan dari segi isi maupun segi
penyusunan, sehingga saran yang membangun akan kami apresiasi.
C. Daftar Pustaka
Muryani Ranto & Syaripah. 2017. Penerapan Teori Sosial Dalam Menimbulkan Ahklak Anak
Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Rejang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Dasar. 4 (2). 65-85
http://www.quipper.com/id/blog/info-guru/teori-bela
https://www.zenius.net/blog/teori-belajar-sosial
https://www.academia.edu/9594987/Makalah_Teori_Belajar_Sosial
https://id.scribd.com/document/522184119/Makalah-Teori-Belajar-Sosial-Kelompok4
Herly Janet Lesilolo. 2018. Penerapan Teori Belajar Sosial Albert Bandrum Dalam Proses
Belajar Mengajar Di Sekolah. Konisis : Jurnal Kajian Teologi. 4 (2). 186-202
Lathifah, N. (n.d.). Kelebihan Teori Albert Bandura Teori Albert Bandura lebih lengkap
dibandingkan teori belajar lainnya , karena itu menekankan bahwa lingkungan dan
perilaku seseorang dihubungkan melalui system kognitif orang tersebut . Bandura
memandang tingkah laku manusia bukan semata – mata reflex atas stimulus ( S-R bond
), melainkan juga akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara lingkungan dengan
kognitif manusia itu sendiri . 1 . Pendekatan teori belajar social lebih ditekankan pada
perlunya conditioning ( pembiasan merespon ) dan imitation ( peniruan ). 2 . Selain itu
pendekatan belajar social menekankan pentingnya penelitian empiris dalam
mempelajari perkembangan anak – anak . 3 . Penelitian ini berfokus pada proses yang
menjelaskan perkembangan anak – anak , faktor social dan kognitif . 1–2.
Saipul Anwar. (2020). FILSAFAT KOMUNIKASI Sosial Learning Theory ( Albert Badure )
Teori Pembelajaran Sosial. Binadarma, 7–8.
http://eprints.binadarma.ac.id/8934/1/TUGAS 7 COMBINE.pdf