Syukur Alhamdulillah akhirnya makalah yang berjudul Teori Belajar Social dapat
diselesaikan tepat waktu.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh
Ibu, Rosita Fitrah Dewi, S.Pd., M.Si Kami menyampaikan terimakasih kepada semua
pihak atas partisipasi terselesaikannya makalah ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar......................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB 11 PEMBAHASAN
2.1. Teori Revolusi Sosiokultural
.................................................................................................................2
......................................................................................................5
3.1 Kesimpulan............................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1
Penekanan pada aspek kebudayaa masyarakat dalam teori belajar revolusi sosio
kulitural memiliki alasan yang kuat. Kebudayaan sebagai hasil pola hubungan dan
interaksi masyarakat yang telah disepakati, dianut, dijalankan, dipertahankan, dan
berlangsung secara kontinyu, oleh kelompok masyarakat terentu, memiliki pengaruh
signifikan terhadap corak pendidikan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan
pendidikan. Sehubungan dengan itu ada beberapa tokoh yag memiliki padangan
berhubungan dengan teori revolusi sosio kultural, yaitu Piaget dan Vygotsky.
Piaget menyatakan bahwa anak-anak yang ingin mengetahui dan mengkonstruksi
pengetahuan tentang objek di dunia, mereka mengalami dan melakukan tindakan
tentang objek yang diketahuinya dan mengkonstruksi objek itu berdasarkan
pemahaman mereka. Karena pengertian mereka terhadap objek itu dapat mengatur
realitas dan tindaka mereka. Menurut Budiningsih (2012) pendekatan ini cenderung
lebih mementingkan interaksi antar siswa dengan kelompoknya. Perkembangan
kognitif akan terjadi dalam interaksi antara siswa dengan kelompok sebayanya dan
dengan orang-orang yang lebih dewasa. Pembenaran terhadap teori Piaget ini jika
diterapkan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran akan kurang sesuai dengan
tuntutan revolusi-sosiokultural yang telah berkembang akhir-akhir ini.2
Pada dasarnya, kata humanistic merupakan salah satu istilah yang mempunyai
banyak makna, sesuai dengan konteksnya. Kata humanistic dalam psikologi, akhirnya
disebut psikologi humanistic, yang muncul pada tahun 1930-an di Amerika.
2
Husamah, Yuni Pantiwati, Arina Restian, Puji Sumarsno.2018. Belajar dan Pembelajaran. Malang. UMM
Press. Hlm 105-106
social serta bagaimana seluruh aspek tersebut berinteraksi untuk mempengaruhi belajar
serta motivasi belajar siswa dalam mengaktualisasikan diri. Psikologi humanistic juga
memandang bahwa pada dasarnya manusia sangat berbeda dengan binatang, hal ini
disebabkan kebanyakan para tokoh psikologi khususnya behavioristik banyak exsperimen
terhadap binatang.
Dalam pendidikan humanistic, ada beberapa hal pokok yang mendasar adalah :
3
Haryu Islamudin, Psikologi Pendidikan. Jember : STAIN Jember Press. Hal : 133-136.
tujuan humanistic dapat tercapai yaitu tercapainya derajat manusia yang mampu
mengaktualisasikan dirinya ditengah kehidupan masyarakat sesuai potensi yang
dimilikinya.
Pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa setiap potensi yang digali dan diasah
akan memunculkan potensi-potensi lain yang melengkapi potensi yang sudah ada. Dengan
kata lain, psikologi humanistic dalam pendidikan yang bermuansa humanistic akan
membantu manusia kearah pribadi yang sempurna dan mampu mencapai aktualisasi
dirinya.
Lev Vygostsky adalah seorang Psikolog yang berasal dari Rusia dan hidup pada
masa revolusi Rusia. Vygostsky sangat dikenal sebagai seorang ahli psikologi pendidikan
yang memperkenalkan teori sosial budaya. Teori yang dinyatakan oleh Vygostsky ini
merupakan teori gabungan antara kognitif dengan sosial. Ia melihat bagaimana
pembelajaran itu terjadi dipandang dari sisi sosial. Teorinya ini juga menyatakan bahwa
perkembangan anak-anak bergantung kepada interaksi anak-anak.
4
Lefudin, Belajar dan pembelajaran (Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2017), 134.
Suatu proses yang menjadikan siswa sedikit demi sedikit memperoleh kecakapan
intelektual melalui interaksi dengan orang yang lebih ahli,orang dewasa, atau teman
yang lebih pandai.
d. Pembelajaran termediasi (mediated learning)
Vygostsky menekankan pada scaffolding. Siswa diberi maslalah yang kompleks,
sulit dan realistik. Dan kemudian diberi bantuan secukupnya dalam memecahkan
masalah siswa.5
5
Husamah dkk, Belajar dan Pembelajaran ( Malang : UMM Press, 2018 ), 88.
6
Sri Wulandari Danoebroto, Teori Belajar Konstruktivistik Piaget dan Vygostsky ( Yogyakarta: Indonesian
Digital Journal of Mmathematics and Education, 2014), 196
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Husamah, Pantiwati yuni, dkk. 2018. Belajar dan pembelajaran. Malang : UMM Press.
Wulandari Sri Danoebroto. 2014. Teori Belajar Konstruktivistik piaget dan Vygostsky.
Jakarta : Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education.