Anda di halaman 1dari 9

Teori Belajar Multiple

Intelligence
Kelompok 5:
Vega Octavia Anggraeni T20178009
Nafilah T20178016
Moch. Bagus Priyanto T20178020
Vera Junaidia Febrihari T20178039
Palupi Gika Masruroh T20178044
Siti Robiul Adawiyah T20178045
A. Sejarah Teori Belajar Multiple Intellige

Teori tentang Multiple Intelligences ini berdasarkan pakar


psikologi Harvard Howard Gardner yang merupakan professor
utama di Cognition and Education.
Teori kecerdasan majemuk (Multiple Intelligences) berawal
dari karya Horward Gardner dalam buku Frames of Mind
tahun 1983 yang didasarkan atas hasil penelitian selama
beberapa tahun tentang kapasitas kognitif manusia (Human
Cognitif Capactes).
B. Pengertian Teori Belajar Multiple Intelligence

Multiple Intelligences atau yang biasa disebut


dengan kecerdasan majemuk adalah berbagai
keterampilan dan bakat yang dimiliki oleh peserta
didik untuk menyelesaikan persoalan dalam
pembelajaran.
Gardner mendifisinikan intelegensi sebagai
kemampuan untuk memecah persoalan dan
menghasilkan produk dalam suatu seting yang
bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata
(1983-1993).
C. Jenis-jenis Teori Belajar Multiple Intelligences
Tiga domain kecerdasan majemuk menurut Walter McKenzie
1. Domain interaktif
Terdiri atas kecerdasan verbal, interpersonal dan kinestetik.
Kecerdasan ini digunakan untuk mengekspresikan diri dan
mengeksplorasi lingkungan. Kecerdasan interaktif diperoleh
melalui proses sosial yang terbentuk secara alamiah.
2. Domain analitik
Terdiri atas kecerdasan musik, logis dan kecerdasan naturalistik .
Kecerdasan ini digunakan untuk menganalisis data dan
pengetahuan. Kecerdasan analitik merupakan proses heuristis
alamiah.
3. Domain introspektif
Terdiri atas kecerdasan eksistensial, intrapersonal dan visual.
Kecerdasan ini memiliki komponen afektif dan dapat dicapai
melalui proses afektif secara alamiah.
Menurut Gardner dan Fleetham terdapat beberapa jenis
kecerdasan majemuk yaitu :
1. Kecerdasan verbal-linguistik
2. Kecerdasan logis-matematis
3. Kecerdasan visual-spasial
4. Kecerdasan jasmaniah-kinestetik
5. Kecedasan musikal
6. Kecerdasan interpersonal
7. Kecerdasan naturalistik
8. Kecerdasan eksistensi-spiritual
 D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intellgences
1. Faktor bawaan
2. Faktor Minat
3. Faktor Pemebentukan
4. Faktor Kematangan
5. Faktor Kebebasan

kelima faktor diatas saling mempengaruhi dan saling terkait


satu dengan yang lainnya. Jadi, untuk menentukan kecerdasan
seseorang, tidak dapat hanya berpedoman atau berpatokan
kepada salah satu faktor saja.
E. Kriteria Keabsahan Teori Belajar Multiple Intelligences
Melalui sintesis dengan penelitiannya. Gardner dalam Amstrong (2009)
menetapkan beberapa kriteria untuk kecerdasan intelligence tersebut
yaitu:
1. Memiliki dasar biologis,
2. Isolasi potensial oleh kerusakan otak.
3. Adanya savant individu yang menunjukkan kemampuan yang lebih.
4. Setiap kecerdasan memiliki waktu kemunculan dan perkembangan.
5. Sejarah evoluasioner dan evolusi yang masuk akal
6. Nilai budaya suatu keterampilan
7. Inti operasi atau rangkaian operasi yang teridentifikasi
8. Memiliki basis neurologi
9. Kemudahan pengkodean dalam sistem simbol
F. Implementasi Teori Belajar Multiple Intelligences
Dengan berkembangnya konsep multiple intelligences dan
dengan diterimanya teori tersebut dalam dunia pendidikan, maka
mau tidak mau pendidik perlu membantu tumbuh kembang anak
dalam berbagai rencana, pelaksanaan, dan evaluasi program yang
memberi wadah bagi perkembangan semua jenis kecerdasan
mereka.
Dalam konsep MI, perbedaan individual peserta didik
diterima dan dilayani dengan suatu keyakinan berpijak
sebagaimana dinyatakan Howard Gardner bahwa “ kita semua
begitu berbeda karena pada hakikatnya kita memiliki kombinasi
inteligensi yang berbeda. Jika kita sadari hal ini, setidaknya kita
lebih berpeluang untuk mampu mengatasi secara tepat berbagai
problem yang kita hadapi dalam hidup di dunia.

Anda mungkin juga menyukai