Oleh:
Abstrak
Penilaian Kinerja Guru merupakan program rutinan pada suatu sekolah
yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru di sekolah. Beberapa guru yang
sudah melakukan Penilaian Kinerja Guru masih belum sepenuhnya
mencerminkan bahwa mereka sudah melakukan uji Penilaian Kinerja Guru di
sekolah. Salah satu aspek yang dinilai yaitu mengenai kemampuan guru dalam
menjalankan pembelajaran di kelas. Seperti memberikan motivasi belajar untuk
siswa, dimana masih banyak guru yang bemul atau tidak memberikan motivasi
belajar kepada siswa. Penelitian pada artikel ini menggunakan metode deskriptif.
Tujuan dari penelitian artikel ini adalah untuk mengetahui beberapa faktor yang
menyebabkan guru tidak dapat memberikan motivasi belajar kepada siswa
beserta solusi akan permasalahan tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
kemampuan guru dalam memberikan motivasi belajar kepada siswa sangat
diperlukan karena akan meningkatkan hasil dan mutu belajar siswa.
A. Pendahuluan
Penilaian kinerja guru merupakan sebuah kegiatan melakukan penilaian
terhadap setiap tugas yang dimiliki guru dalam rangka pembinaan karir,
kepangkatan, dan jabatan. Dalam proses penilaian kinerja guru, terdapat
sistem penilaian dengan metode berbasis bukti yang real atau kejadiannya
yang nyata. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menguji kemampuan
guru secara individu sebagai guru yang profesional dalam mengerjakan
tugasnya. Jadi dengan adanya penilaian kinerja guru, diharapkan seorang guru
untuk lebih meningkatkan kualitas kinerja guru dalam mengajar.
1
Seorang guru dalam mengajar harus mempunyai kemamupuan yang
kompeten, didukung pula dengan kemampuan dalam memotivasi siswa,
karena orang yang berkompeten atau berkemampuan belum menjamin
memiliki kinerja yang baik. Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul
dalam diri manusia dalam mencapai tujuannya agar tercapai, namun tidak
semua manusia memiliki kemapuan untuk memotivasi dirinya. Oleh karena
itu motivasi dapat diciptakan melalui adanya dorongan yang kuat dari
seseorang untuk mencapai keinginannya. Tercapainya sebuah motivasi juga
dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti prestasi, sosial,dan rasa percaya diri
seseeorang dalam menghadapi berbagai kendala yang akan di hadapi di
lapangan.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, dan empat imam
ahli hadits yang berbunyi:
صلَّى اللَّهم َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل ِإنَّ َما اَأْل ْع َما ُل بِالنِّيَّ ِة َ ِ ع َْن ُع َم َر َأ َّن َرسُو َل هَّللا
ِ َت ِهجْ َرتُهُ ِإلَى هَّللا ِ َو َرسُولِ ِه فَ ِهجْ َرتُهُ ِإلَى هَّللا ْ َولِ ُكلِّ ا ْم ِرٍئ َما ن ََوى فَ َم ْن َكان
صيبُهَا َأ ِو ا ْم َرَأ ٍة يَتَ َز َّو ُجهَا فَ ِهجْ َرتُهُ ِإلَى َما ِ َُت ِهجْ َرتُهُ ل ُد ْنيَا ي ْ َو َرسُولِ ِه َو َم ْن َكان
هَا َج َر ِإلَ ْي ِه
2
prasarana yang lengkap. Guru yang profesional merupakan guru yang
mampu memotivasi peserta didiknya, selain itu peran orang tua dan
lingkungan sosial juga berperan penting agar peserta didik mampu
berkembang dan dapat mencapai tujuanya.
2
Imron Fauzi, Etika Profesi Keguruan (Jember: IAIN Jember Press, 2018), 185
3
Ibid., 191-192
3
mutakhir.
3 Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif
4 Guru memilih sumber belajar/media pembelajaran sesuai dengan materi
dan strategi pembelajaran.
II. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan
5 Guru memulai pembelajaran dengan efektif
B. kegiatan Inti
6 Guru menguasai materi pelajaran
7 Guru menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif
8 Guru memanfaatkan sumber belajar/media dalam pembelajaran
9 Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam
pembelajaran
10 Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
C. Kegiatan Penutup
11 Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif
III. penilaian Pembelajaran
12 Guru merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan
keberhasilan belajar peserta didik.
13 Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk
memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai
kompetensi tertentu sebgaiamana yang tertulis dalam RPP.
14 Guru memanfaatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan
balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan
penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya
4
masih terdapat beberapa guru yang masih belum bisa memberikan
motivasi belajar kepada siswa. Hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor,
salah satunya kurangnya pengelaman guru dalam mengajar di kelas, serta
juga terdapat guru yang tidak sesuai lulusannya, sehingga tidak memilki
kemampuan yang maksimal dalam mengajar.
4
Ibid., 183
5
mengoptimalisasikan unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, karna
dalam proses belajar seorang siswa terkadang mengalami hambatan akan
adanya berbagai permasalahan. Hal ini dapat disebabkan karna kelelahan
jasmani atau dari mental siswa, sehingga seorang guru harus berupaya
untuk membangkitkan kembali keinginan siswa dalam belajar.5
5
Siti Suprihatin, “Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa”, Jurnal Pendidikan
Ekonomi UM Metro, 2015, 76-77
6?
Khusnul Wardan, Guru Sebagai Profesi, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019), 165.
7
Imron Fauzi, Etika Profesi Keguruan (Jember: IAIN Jember Press, 2018), 188.
6
akreditasi sekolah, bukan sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kinerja guru dan sekolah8.
Kedua adalah jadwal pelaksanaan PKG yang tidak tetap atau tidak
bearturan. Pelaksanaan tersebut banyak atau sering dilakukan tidak pada
awal atau akhir tahun pelajaran. Hal ini dirasakan oleh semua guru di
berbagai daerah.
Ketiga, tidak adanya tindakan lanjutan oleh pihak manajemen sekolah
bagi guru yang sudah melakukan PKG. Tidak adanya kegiatan
pengembangan kompetensi ataupun penghargaan dari sekolah.
Keempat, perilaku serta kinerja guru yang sudah melakukan PKG
tidak mencerminkan kinerja profesional. Didalam kelas, beberapa metode
yang digunakan mengajar masih monoton serta kurangnya komunikasi
bermakna antara guru dengan siswa. Komunikasi tersebut adalah
pemberian motivasi belajar kepada siswa, dimana beberapa guru masih
belum atau tidak sama sekali memberikan motivasi belajar untuk siswa.
8
Zainal Abidin& Sutrisno, “Analaisis Penilaian Kinerja Guru (PKG) dalam Upayanya Melakukan
Penjaminan Mutu Guru di dalam Kelas”, Research and Development Journal Of Education, 21-22
9
Imron Fauzi, Etika Profesi Keguruan (Jember: IAIN Jember Press, 2018), 184-185.
7
Dalam proses pembelajaran, guru memilki beberapa kendala ketika
memberikan motivasi terhadap siswa. Salah satunya yakni penggunaan
bahasa yang kurang menarik dalam pembelajaran, dimana hal ini sangat
berpengaruh dengan minat belajar siswa. Pengunaan bahasa yang sulit
dipahami oleh peserta didik dalam proses pembelajaran akan membuat
peserta didik tidak semangat untuk belajar, dan membuat siswa jenuh.
Kendala guru untuk memotivasis siswa seperti guru masih kurangnya
memiliki pengalaman dalam mengajar yang seghingga guru masih terlihat
kaku saat mengajar, guru tidak dapat memulai pendekatan dalam mengajar
sehingga membuat hubungan guru dengan siswa tidak dekat.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada 6 orang guru di Aceh
terdapat beberapa cara yang diakukan oleh guru dalam memotivasi siswa
saat proses belajar dan pembelajaran sebagai berikut :
a. Guru menghubungkan pembelajaran dengan minat siswa.
b. Guru mengajar menggunakan gaya (gestur atau mimik) yakni tidak
hanya berceramah atau bercerita lisan melainkan melalui
pemodelan.
c. Guru mengemukakan tujuan yang hendak tujun kepada siswa
supaya mendapat perhatian siswa.
d. Guru tidak mengulang pelajaran atau hal yang telah diketahui oleh
siswa dalam proses pembelajaran serta tidak menciptakan suasana
kelas yang membosankan tapi menyenangkan.
e. Guru memberikan angka penilaian sesuai dengan hasil yang
dikerjakan siswa.
f. Guru memerikan nilai berupa kartu / lencana dan bintang untuk
menarik semaangat belajara siswa.
g. Guru memberikan persaingan individual/ kelompok melalui tanya
jawab tau tugas harian.
h. Guru memngumumkan hasil pekerjaan yang diperoleh oleh siswa
sehingga mendorong siswa belajar lebih teliti dan seksama10.
Indah Purnama, “Kendala Guru dalam Memotivasi Siswa dalam Proses Pembelajaran di SD
10
8
Data Wawancara
1. Apa saja kendala yang Ibu/Bapak temui dalam memotivasi siswa pada
proses pembelajaran dikelas?
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 orang guru, maka
didapatkan data bahwa semua guru mempunyai kendala dalam
mengajar diantaranya siswa tidak dibiasakan belajar di rumah oleh
orang tua sehingga guru harus berusaha keras untuk membuat suasana
kelas selalu menyenangkan, dan ini kadang sangat melelahkan, juga
kesadaran siswa/wi untuk maju dan berkembang di usia SD masih
minim, serta konsentrasi anak yang masih rendah (kurang fokus).
2. Apakah Ibu/Bapak mempunyai kendala verbalistik dalam memotivasi
siswa pada proses pembelajaran?
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 orang guru, maka
didapatkan data bahwa pada dua guru menjawab terdapat kendala,
misalnya ketika guru menjelaskan siswa kurang mengerti atau
penjelasan dirasa terlalu cepat. Bisa juga siswa tidak mengerti karena
perbedaan cepat tanggap, jadi guru harus menggunakan media atau alat
peraga yang bisa memperjelas pemahaman siswa. Sedangkan pada guru
yang lain tidak ada, karena guru dan peserta didik berasal dari daerah
yg sama, sehingga bisa dipadukan dengan bahasa daerah yang ada
(Madura).
3. Apakah Ibu/Bapak mempunyai hambatan dalam mempersiapkan dan
merancang bahan ajar?
9
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 orang guru, maka
didapatkan data bahwa Tidak terdapat hambatan, karna pada zaman
sekarang bahan ajar sudah mudah didapatkan, banyak buku-buku
tersedia, hanya dengan bermodal jaringan internet lancar.
4. Apakah Ibu/Bapak mempunyai kendala terhadap lingkungan dalam
proses pembelajaran yang sedang berlangsung?
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 orang guru, maka
didapatkan data bahwa 2 orang guru mengalami kendala, terutama
lingkungan keluarga peserta didik.. Didaerah sekolah tersebut orang
tua peserta didik sebagian besar adalah perantau yang mencari nafkah di
luar negeri. Jadi peserta didik sebagian besar tinggal bersama neneknya
yang kurang paham pada kebutuhan belajar cucunya. Sedangkan pada
guru yang lain tidak ada,karena lingkungan cenderung kondusif
5. Apa saja hambatan terhadap setiap individu siswa yang Ibu/Bapak temui
dalam proses pembelajaran?
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 orang guru, maka
didapatkan data diantaranya : a. Adanya perbedaan individu peserta
didik. Misalnya dalam pelajaran membaca awal. Metode yang dipakai,
sebagian siswa cocok dan mudah dimengerti sebagian siswa sedang
siswa lain kesulitan dengan metode tersebut, b. Perbedaan tingkat
kemampuan siswa dalam menerima materi yang disampaikan. c. siswa
kurang aktif dalam proses embelajaran. d. Siswa malu bertanya. e.
siswa belum mampu berfikir kritis.
6. Apakah Ibu/Bapak mempunyai kendala dalam mengembangkan
keaktifan siswa agar terbentuk motivasi dalam proses pembelajaran
yang sedang berlangsung?
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 orang guru, maka
didapatkan data bahwa biasanya pada saat KBM menarik siswa akan
otomatis aktif.
7. Apakah Ibu/Bapak mempunyai hambatan dalam memilih dan
menyesuaikan metode pembelajaran?
10
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 orang guru, maka
didapatkan data bahwa pada 2 orang guru tidak terdapat hambatan,
karna sudah memacu pada RPP dan silabus. Sedangkan pada guru yang
satunya terdapat hambatan, karna terkadang lupa atau terlalu asik
dengan metode ceramah tanpa dipadukan dengan metode yng lain.
8. Apakah Ibu/Bapak mempunyai kendala dalam membangkitkan
perhatian yang bercabang dari siswa, sehingga tidak termotivasi dalam
proses belajar?
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 orang guru, maka
didapatkan data bahwa terdapat kendala, karena dari guru yang
mengajar kelas 1 SD dimana sesuai karakteristiknya siswa kelas 1
masih senang senangnya bermain. jadi di kelas maunya main saja.11
11
Ahmad Yufi Ra’is, wawancara, Probolinggo, 10 Nopember 2017 dan Yusuf, Serta Wiwin
Winarsih, wawancara, Ketapang, 10 Nopember 2017
12
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, “Ilmu & Aplikasi Pendidikan”, (Jakarta: PT.
IMTIMA, 2007), 85.
11
dinamis dalam belajar dan pembelajaran, serta upaya membelajarkan
siswa13.
Akibat dari rendahnya motivasi belajar siswa, tujuan pembelajaran
akan sulit untuk dicapai oleh siswa. Hal tersebut harus segera ditangani
dengan cepat14. Upaya peningkatan motivasi belajar siswa diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar yang baik, dimana siswa yang
mempunyai kualitas motivasi yang tinggi akan meningkatkan hasil belajar
yang tinggi pula.
12
Keempat, memberikan pujian kepada siswa yang menyelesaikan
tugasnya dengan baik. Pemberian pujian juga diharuskan melihat situasi
yang tepat sehingga dapat memupuk rasa bangga untuk terus berkembang.
Kelima, menggunakan metode yang variatif serta menarik. Hal ini
memberikan perlakuan yang berkesan menarik karena jika hanya
menggunakan satu metode pembelajaran saja akan memnuat siswa bosan.
Keenam, memberikan kritik dan saran kepada setiap karya atau
kinerja siswa. Dalam hal ini, siswa akan merasa diperhatikan dan dhargai
akan kinerja dalam menyelesaikan tugasnya. Pemberian kritik juga akan
memunculkan rasa semangat untuk mengembangkan dan koreksi diri
sendiri.
D. Kesimpulan
Penilaian kinerja guru adalah sebuah kegiatan melakukan penilaian
terhadap setiap tugas yang dimiliki guru dalam rangka pembinaan karir,
kepangkatan, dan jabatan. Adapun salah satu aspek penilaian kinerja guru
yakni memberi motivasi kepada siswa.
Dalam proses pembelajaran akan berhasil manakala salah satunya siswa
mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh karna itu, guru perlu menumbuhkan
motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru
dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa lebih
semangat dalam proses pembelajaran.
E. Daftar Pustaka
Abidin, Zainal & Sutrisno. 2014. Analisis Penilaian Kinerja Guru (PKG)
Fauzi, Imron. 2018. Etika Profesi Keguruan. Jember: IAIN Jember Press
13
Santosa, Dwi Tri & Us, Tawardjono. 2016. Faktor-Faktor Penyebab
Tim Ilmu Pengembang Ilmu Pendidikan. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.
PT. IMTIMA
14