A. Pendahuluan
Selama lebih dari dua puluh tahun teori kecerdasan majemuk atau multiple
intelligence disebut-sebut sebagai teori kecerdasan paling mutakhir. Teori yang
mengusung konsep pembagian kecerdasan pada manusia ini, seakan menjadi
jawaban bagi banyak pemerhati dan pendidik dunia pendidikan, untuk pertanyaan
seputar bakat dan potensi manusia. Teori kecerdasan majemuk membuka
paradigma banyak orang tua, untuk lebih memahami arti dari keunikan dan
kekhasan masing-masing anak. Pandangan teori yang menyebutkan bahwa
penampilan anak pada prestasi akademisnya di sekolah, tidak selalu dapat
menunjukkan bahwa anak tersebut lebih pandai dari anak yang lain, mengubah
cara pandang orang tua terhadap hasil raport anaknya. Tidak hanya sebatas itu,
teori ini pun dipercaya telah mengubah banyak sistem penyelenggaraan kurikulum
pendidikan di berbagai sekolah di berbagai Negara.
2
B. MULTIPLE INTELLIGENCE
1. Pengertian Multiple intelligence
3
2. Konsep Multiple Intelligence (Kecerdasan Majemuk)
Konsep multiple intelligence diperkenalkan oleh Prof. Howard Gardner,
yaitu seorang psikolog dan profesor utama di Cognition and Education, Harvard
Graduate School of Education dan juga profesor di bidang Neurologi, Boston
University School of Medicine. Konsep ini memiliki esensi bahwa setiap orang
adalah unik, setiap orang perlu menyadari dan mengembangkan ragam kecerdasan
manusia dan kombinasi-kombinasinya. Setiap siswa berbeda karena mempunyai
kombinasi kecerdasan yang berlainan.
Konsep multiple intelligence menurut Gardner (1983) dalam bukunya
Frame or Mind : The Theory of Multiple Intelligences ada delapan jenis
kecerdasan yang dimiliki setiap individu. Delapan jenis kecerdasan ini,setiap
individu mengakses informasi yang akan masuk ke dalam dirinya. Dalam
bukunya, Thomas Amstrong (2002) juga menyebutkan kecerdasan tersebut
merupakan modalitas untuk melejitkan kemampuan tiap siswa dan menjadikan
mereka sebagai sang juara, karena pada dasarnya setiap anak cerdas.
4
matematika-logika tinggi cenderung menyenangi kegiatan menganalisis dan
mempelajari sebab akibat terjadinya sesuatu.
Peserta didik seperti ini juga cenderung memiliki daya ingat yang kuat,
misalnya terhadap nama-nama orang, istilah-istilah baru, maupun hal-hal yang
sifatnya detail. Mereka cenderung lebih mudah belajar dengan cara mendengarkan
dan verbalisasi. Dalam hal penguasaan suatu bahasa baru, peserta didik ini
umumnya memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta
didik lainnya.
5
Peserta didik jenis ini cenderung senang sekali mendengarkan nada dan
irama yang indah, entah melalui senandung yang dilagukannya sendiri,
mendengarkan tape recorder, radio, pertunjukan orkestra, atau alat musik
dimainkannya sendiri. Mereka juga lebih mudah mengingat sesuatu dan
mengekspresikan gagasan-gagasan apabila dikaitkan dengan musik.
Hal ini dapat dijumpai pada peserta didik yang unggul pada salah satu
cabang olahraga, seperti bulu tangkis, sepakbola, tenis, renang, dan sebagainya,
atau bisa pula dijumpai pada peserta didik yang pandai menari, terampil bermain
akrobat, atau unggul dalam bermain sulap.
6
6. Kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence)
7
9. Kecerdasan spiritual (spiritualist intelligence)
8
Eksperimen sederhana,misalnya mencampur warna
Mengenalkan cara menggunakan kalkulator dan komputer
9
Bermain peran
Bermain drama
Berolahraga
Meniru gerakan orang lain
10
9. Kecerdasan Spiritual (spiritualist intelligence)
Satu hal yang harus diingat adalah bahwa teori kecerdasan majemuk
bukan saja merupakan konsep kecerdasan yang ada pada diri masing-masing
11
individu, tetapi juga merupakan strategi pembelajaran yang ampuh untuk
menjadikan siswa keluar sebagai juara pada jenis kecerdasan tertentu. Gardner
dalam Situmorang (2004) mengatakan, sebab pada dasarnya setiap individu
memiliki satu atau lebih kecerdasan yang menonjol dari delapan kecerdasan yang
ada. Bukankah Einstein yang dikatakan cerdas juga mempunyai kelemahan pada
jenis kecerdasan lainnya? Einstein adalah orang yang sangat cerdas pada dua jenis
kecerdasan yaitu Matematis-Logis dan Spasial. Sementara untuk jenis kecerdasan
yang lain ia tidak terlalu menonjol.
12
Contoh model pembelajaran berbasis kecerdasan ganda
13
DAFTAR RUJUKAN
http://emedkarmadi. Blogspot.com/2011/04/strategi-pembelajaran-berbasis.html
http://obor-pendidikan-blogspot.com/2012/02/kecerdasan-majemuk-dan
pembelajaran.html
http://ikom-intelkom.ac.id./kecerdasan-majemuk-apa-bagaimana/
http://dyen-fajriyah.blogspot.com
14
Psikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
Oleh:
JUMROTIN (S991302010)
PROGRAM PASCASARJANA
2013
15