Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGANTAR ILMU KEPENDIDIKAN


TEORI DASAR PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Kependidikan


Dosen Pembina : Ellyn Sugeng Desyanty

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Ahmad Fuadi (210534615639)
2. Farisa Anggi Fadila (210711612013)
3. Latifatus Sariroh (210711612089)
4. Karisma Islamia (210534615633)
5. M. Dimas Aviv Fahreza (210534615641)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


MARET 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Teori Dasar Pendidikan” dengan lancar dan tepat waktu.
Disusunnya makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu
Kependidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan bagi para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, tidaklah sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun,
berkat motivasi dan bimbingan dari Ibu Ellyn selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Pengantar Ilmu Kependidikan dan teman-teman, sehingga kami bisa mengatasi hambatan-
hambatan yang ada dengan lancar. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengantar Ilmu Kependidikan yang telah memberikan
tugas serta petunjuk kepada kami sehingga kami termotivasi dalam menyelesaikan
makalah ini.
2. Teman-teman satu kelompok yang sudah berkerja sama dengan sangat baik untuk
membantu dan mengatasi berbagai macam kendala sehingga makalah ini bisa
diselesaikan dengan baik.
Selain itu, kami juga sangat menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan, baik dalam hal sistematika maupun teknik penulisan. Oleh karena
itu, kami dengan senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca agar kami bisa
mengevaluasi dan memperbaiki makalah ini. Demikianlah makalah ini, kami berharap
makalah ini bisa bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi pembaca umumnya.

Malang, 22 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
a. Latar Belakang ........................................................................................................1
b. Rumusan Masalah ...................................................................................................1
c. Tujuan .....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
a. Pengertian Teori......................................................................................................2
b. Pengertian Pendidikan.............................................................................................2
c. Pengertian Teori Pendidikan...................................................................................3
d. Macam-Macam Teori Pendidikan...........................................................................3

BAB III PENUTUP.............................................................................................................8


a. Kesimpulan..............................................................................................................8
b. Saran........................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dalam bahasa lain, mereformasi dirinya sendiri sesuai tuntutan
demokratisasi dan terutama perbaikan institusi-institusi pencetak aset-aset masa depan
bangsa ini agar tidak seperti pendahulunya. Pada umumnya para ahli sependapat
bahwa yang disebut PBM (Proses belajar-mangajar) ialah sebuah kegiatan utuh
terpadu(integral) antara siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dengan guru
sebagai pengajar yang sedang mengajar. Dalam kesatuan kegiatan ini terjadi interaksi
resiprokal yakni hubungan antara guru dengan para siswa dalam situasi instruksional,
yaitu suasana yang bersifat pengajaran. Sehubungan dengan proses ini, setiap guru
sangat diharapkan memiliki karakteristik (ciri khas) kepribadian ideal sesuai dengan
persyaratan yang bersifat psikologis-pedagogis. Hal lain yang perlu dimiliki oleh para
pendidik adalah kompetensi dan profesionalisme keguruan tetapi sering terlupakan
oleh para guru.
Dalam upaya mewujudkan proses belajar-mengajar yang efektif dan efisien
maka perilaku yang terlibat dalam proses tersebut hendaknya didinamiskan secara
baik. Pengajar hendaknya mampu mewujudkan perilaku mengajar secara tepat agar
mampu mewujudkan perilaku belajar siswa melalui interaksi belajar-mengajar yang
efektif dalam situasi belajar-mangajar yang kondusif. Pengetahuan pengajar terhadap
teori-teori dalam dunia pendidikan sangatlah penting untuk membantunya di lapangan
pendidikan yang dihadapkan pada anak didik yang beragam. Dengan pemaparan tadi,
maka dirasa perlu untuk sedikit membahas teori-teori pendidikan untuk menambah
pengetahuan guru sebagai bekal mengajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan teori?
2. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan?
3. Apa yang dimaksud dengan teori pendidikan?
4. Ada berapa macam teori pendidikan?

C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan teori.
2. Mengetahui yang dimaksud pendidikan.
3. Mengetahui yang dimaksud teori pendidikan.
4. Mengetahui macam-macam teori pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antar - variabel, dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Menurut Muhammad Surya, teori merupakan suatu perangkat prinsip-prinsip
terorganisasi mengenai peristiwa-peristiwa tertentu dalam lingkungan.
Karakteristik suatu teori ialah :
1. Memberikan kerangka kerja konseptual untuk suatu informasi, dan dapat
dijadikan sebagai dasar untuk penelitian
2. Memiliki prinsip-prinsip yang dapat diuji.
Dari pernyataan di atas dapat diartikan bahwa Teori merupakan hubungan
antara konsep-konsep. Sedangkan konsep-konsep itu sendiri merupakan hubungan
dari kata-kata yang menjelaskan suatu persoalan atau kenyataan. Kata-kata merupakan
simbol berupa bunyi dan aksara ketika kita merujuk pada suatu benda atau realitas
yang ada di dunia. Sedangkan konsep merupakan suatu penjelasan yang lebih luas
karena mengubungkan keterkaitan antara dua atau lebih dari keberadaan benda atau
gejala (peristiwa). Karenanya, teori merujuk pada suatu hubungan antara konsep-
konsep yang lebih bisa menjelaskan peristiwa atau suatu proses tertentu dari
kehidupan ini.
Jadi, teori sebenarnya adalah sebuah alat untuk membantu menjelaskan suatu. Ia
merupakan penyederhanaan dari gejala-gejala kehidupan supaya mudah kita pahami
dan kita jelaskan. Teori akan membantu kita memahami suatu gejala dan
membedakan diri dengan penjelasan yang lain. Meskipun demikian perbedaan antara
dua teori atau lebih yang berbeda tidak menutup kemungkinan ada suatu hal yang
beririsan. Dan suatu teori yang baik diharapkan menghilangkan irisan-irisan itu
sekecil mungkin, untuk memberikan pembedaan antara seperangkat penjelasan
dengan lainnya yang memiliki karakternya masing-masing.

B. Pengertian Pendidikan
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa pendidikan adalah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Menurut J.J. Rousseau Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak
ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup
tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan,

2
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Pendidikan bisa diperoleh baik secarah formal dan nonformal. Pendidikan
Formal diperoleh dalam kita mengikuti progam-program yang sudah dirancang secara
terstruktur oleh suatu intitusi, departemen atau kementrian suatu negara. Pendidikan
nonformal adalah pengetahuan yang didapat manusia (peserta didik) dalam kehidupan
sehari-hari (berbagai pengalaman) baik yang dia rasakan sendiri atau yang dipelajarai
dari orang lain (mengamati dan mengikuti).
Dalam definisi yang panjang ini terdapat 2 kata kunci yang layak disorot yaitu
kedewasaan dan tanggung jawab. Jadi, pendidikan bisa disimpulkan sebagai proses
yang dilakukan untuk mendewasakan manusia agar bisa bertanggung jawab dalam
segala kewajibannya baik sebagai individu maupun makhluk sosial dan pendidikan
tersebut dapat kita peroleh baik secara formal maupun nonformal.

C. Pengertian Teori Pendidikan


Teori pendidikan merupakan seperangkat penjelasan yang rasional sistematis
membahas tentang aspek-aspek penting dalam pendidikan sebagai sebuah sistem.
Mudyahardjo (2002) menjelaskan bahwa teori pendidikan adalah sebuah pandangan
atau serangkaian pendapat ihkwal pendidikan yang disajikan dalam sebuah sistem
konsep. Pendidikan sebagai sistem mengandung arti suatu kelompok tertentu yang
setidaknya memiliki hubungan khusus secara timbal balik dan memiliki informasi.
Ruang lingkup dari teori pendidikan pun terdiri dari teori umum dan teori
khusus. Moore (1974) menjelaskan yang dimaksud teori khusus pendidikan
membahas secara mendalam aspek pedagogis, seperti bagaimana cara yang paling
efektif untuk belajar dan mengajar. Teori belajar merupakan salah satu dari teori
khusus pendidikan. Sedangkan teori umum pendidikan adalah teori yang luas dari segi
cakupan dan tujuannya. Teori umum pendidikan tidak hanya sebuah rekomendasi
tentang kondisi pembelajaran yang efektif tetapi juga rekomendasi untuk membentuk
dan menghasilkan tipe manusia tertentu, kadang-kadang juga tipe masyarakat ideal.
Teori umum pendidikan memperhatikan masalah sekitar membentuk manusia ideal
dan pembahasannnya tidak hanya bertumpu pada apa yang dianggap sebagai cara
terbaik mengajar tetapi meluas pada persoalan apa yang harus diajarkan dan untuk
tujuan apa.

D. Macam-Macam Teori Pendidikan


1. Pendidikan Klasik
Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafatklasik, seperti Perenialisme,
Eessensialisme, dan Eksistensialisme dan memandang bahwa pendidikan berfungsi
sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori ini
lebih menekankan peranan isi pendidikan dari pada proses. Isi pendidikan atau materi
diambil dari khazanah ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkan para ahli
tempo dulu yang telah disusun secara logis dan sistematis. Dalam prakteknya,
pendidik mempunyai peranan besar dan lebih dominan, sedangkan peserta didik
memiliki peran yang pasif, sebagai penerima informasi dan tugas-tugas dari pendidik.

3
1. Materi: Pengetahuan yang berguna bagi siswa terorganisasi secara logis dan jelas.
2. Guru: Ahli dan model
3. Siswa: Individu yang pasif

2. Pendidikan Personal
Teori pendidikan ini bertolak dari asumsi bahwa sejak dilahirkan anak
telah memiliki potensi-potensi tertentu. Pendidikan harus dapat mengembangkan
potensi-potensi yang dimiliki peserta didik dengan bertolak dari kebutuhan dan
minat peserta didik. Dalam hal ini, peserta didik menjadi pelaku utama
pendidikan, sedangkan pendidik hanya menempati posisi kedua, yang lebih
berperan sebagai pembimbing, pendorong, fasilitator dan pelayan peserta didik.
Teori pendidikan personal menjadi sumber bagi pengembangan model
kurikulum humanis. Yaitu suatu model kurikulum yang bertujuan memperluas
kesadaran diri dan mengurangi kerenggangan dan keterasingan dari lingkungan
dan proses aktualisasi diri. Kurikulum humanis merupakan reaksi atas pendidikan
yang lebih menekankan pada aspek intelektual (kurikulum subjek akademis).

1. Materi: Student’s experiences


2. Guru: Facilitator
3. Siswa: Whole person

3. Pendidikan Teknologi
Pendidikan Teknologi yaitu suatu konsep pendidikan yang mempunyai
persamaan dengan pendidikan klasik tentang peranan pendidikan dalam
menyampaikan informasi. Namun diantara keduanya ada yang berbeda. Dalam
pendidikan teknologi, lebih diutamakan adalah pembentukan dan penguasaan

4
kompetensi atau kemampuan-kemampuan praktis, bukan pengawetan dan
pemeliharaan budaya lama.

4
Dalam teori pendidikan ini, isi pendidikan dipilih oleh tim ahli bidang-bidang
khusus, berupa data-data obyektif dan keterampilanketerampilan yang yang
mengarah kepada kemampuan vocational. Isi disusun dalam bentuk desain
program atau desain pengajaran Guru Materi Siswa dan disampaikan dengan
menggunakan bantuan media elektronika dan para peserta didik belajar secara
individual.
Peserta didik berusaha untuk menguasai sejumlah besar bahan dan pola-pola
kegiatan secara efisien tanpa refleksi. Keterampilan-keterampilan barunya segera
digunakan dalam masyarakat. Guru berfungsi sebagai direktur belajar, lebih
banyak tugas-tugas pengelolaan dari pada penyampaian dan pendalaman bahan.

4. Pendidikan interaksional
Pendidikan interaksional yaitu suatu konsep pendidikan yang bertitik tolak
dari pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan
bekerja sama dengan manusia lainnya. Pendidikan sebagai salah satu bentuk
kehidupan juga berintikan kerja sama dan interaksi. Dalam pendidikan
interaksional menekankan interaksi dua pihak dari guru kepada peserta didik dan
dari peserta didik kepada guru.
Lebih dari itu, dalam teori pendidikan ini, interaksi juga terjadi antara peserta
didik dengan materi pembelajaran dan denganlingkungan, antara pemikiran
manusia dengan lingkungannya. Interaksi terjadi melalui berbagai bentuk dialog.
Dalam pendidikan interaksional, belajar lebih sekedar mempelajari fakta-fakta.
Peserta didik mengadakan pemahaman eksperimental dari fakta-fakta tersebut,
memberikan interpretasi yang bersifat menyeluruh serta memahaminya dalam
konteks kehidupan. Filsafat yang melandasi pendidikan interaksional yaitu filsafat
rekonstruksisosial.

5. Aliran Empirisme
Secara etimologi empirisme berasal dari Bahasa Yunani yaitu empiria yang
berarti pengalaman. Aliran Empirisme pertama kali dikemukakan John Locke
dalam bukunya “An Easy Concerning Human Understanding”, yang menyatakan
bahwa cara manusia memperoleh pengetahuan adalah melalui pengalaman atau
penginderaan. John Locke memandang bahwa perkembangan manusia
dipengaruhi dan ditentukan oleh pengalaman-pengalaman.
Suardi (2012: 23) menjelaskan tentang teori tabula rasa John Locke sebagai
berikut:
1) Segala pengetahuan, keterampilan dan sikap manusia dalam
perkembangannya ditentukan oleh pengalaman.
2) Lingkungan menentukan dan membentuk perkembangan anak.
3) Anak lahir tidak membawa apa-apa, diibaratkan seperti kertas kosong.
Dalam konteks pendidikan teori empirisme dipandangn sebagai aliran yang
optimisme, karena pendidikan diharapkan akan merubah pengetahuan serta
karakter individu.

5
6. Aliran Nativisme
Aliran nativisme berasal dari Bahasa Latin (Nativs) yang berarti terlahir atau
pembawaan. Aliran Nativisme menyatakan bahwa perkembangan individu
ditentukan oleh faktor oleh pembawaan sejak lahir dan genetik dari kedua orang
tua. Aliran ini merupakan lawan dari aliran empirisme, Bagi Arthur menanggapi
pandangan empirisme ini adalah bahwa konsep-konsep yang tidak diberikan oleh
lingkungan haruslah ada sebelum pengalaman dan harus ada faktor bawaan
(hereditas). Cara pandang aliran nativisme yang percaya bahwa jika anak
mempunyai bakat jahat maka ia akan menjadi jahat. Tetapi jika memiliki bakat
baik maka ia akan menjadi baik.

Faktor-Faktor Perkembangan Manusia Dalam Aliran Nativisme :


 Faktor Genetic :
factor keturunan dari kedua orangtua yang mendorong adanya suatu bakat yang
muncul dari diri manusia.
 Faktor Kemampuan Anak :
factor yang menjadikan seorang anak mengetahui potensi yang terdapat dalam
dirinya.
 Faktor pertumbuhan Anak :
factor factor yang mendorong anak mengetahui bakat dan minatnya di setiap
pertumbuhan dan perkembangan secara alami.

Teori nativisme jika secara konsisten diterapkan dalam sistem pendidikan


akan berimplikasi sebagai berikut :

1. Pengelolaan pendidikan akan menggunakan pendekatan laissez faire.


2. Kebijakan bersifat otonomi mutlak memberikan kebebasan seluas luasnya
kepada pemerintah daerah untuk mengelola pendidikan.
3. Pemberian kebebasan seluas-luasnya kepada sekolah untuk mengelola
pendidikan yang mencakup semua komponen pendidikan seperti kurikulum,
guru, peserta didik, kebijakan dan evaluasi.

7. Aliran Naturalisme
Aliran ini berasal dari Bahasa latin yaitu nature yang artinya alam. Rousseau
berpendapat bahwa semua anak yang baru dilahirkan itu baik,akan menjadi rusak
karena dipengaruhi oleh lingkungan,Rousseau juga berpendapat bahwa
pendidikan yang diberikan orang dewasa malahan dapat merusak pembawaan
yang baik anak itu. J.J Rousseau berpendapat bahwa alat pendidikan meliputi
kebebasan, kemerdekaan sebagai konsekuensi gagasannya bahwa alam atau
kodrat anak adalah baik tanpa kekangan sesuatu.
Aliran ini berpendapat bahwa pendidik wajib membiarkan pertumbuhan anak
pada alam. Dalam mendidik seorang anak hendaknya dikembalikan kepada alam
agar pembawaan yang baik tersebut tidak dirusak oleh pendidik. Aliran ini
dinamakan juga negativisme ialah aliran yang meragukan pendidikan untuk
perkembangan seseorang karena dia dilahirkan dengan pembawaan yang baik.

6
Dimensi utama dari pemikiran aliran Naturalisme di bidang pendidikan adalah
pentingnya pendidikan itu sesuai dengan perkembangan alam. Manusia diciptakan
dan ditempatkan di atas semua makhluk, karena kemampuanya dalam berfikir.

Prinsip Pendidikan menurut Aliran naturalis


Pendidikan harus bisa menyenangkan bagi anak didik
Pendidikan didasarkan pada aktivitas-aktivitas anak didik
Pendidikan menyesauikan diri dengan keadaan alam
Pendidikan membantu perkembangan fisik dan otak peserta didik

8. Aliran Konvergensi
Konvergensi sebagai perpaduan kedua teori tersebut yang memadukan antara
faktor alam atau lingkungan dengan faktor pembawaan (hereditas). Penganut
aliran ini berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak, baik faktor
pembawaan maupun lingkungan keduanya sama-sama mempunyai peranan yang
sangat penting.
Bakat tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya lingkungan yang
mendukung perkembangan bakat anak itu sendiri, begitupun sebaliknya.
Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak
yang optimal kalau memang pada diri anak tidak terdapat bakat yang diperlukan
untuk mengembangkan itu. teori konvergensi dalam proses pendidikan
memberikan kemungkinan pendidik untuk merubah dan mengembangkan anak,
keberhasilan pendidikan tergantung kepada efektivitas interaksi antara faktor
lingkungan dengan faktor pembawaan.

Teori konvergensi jika diterapkan dalam sistem pendidikan :


a) Pengelolaan pendidikan akan menggunakan pendekatan demokratis.
b) Kebijakan pendidikan bersifat otonom dengan memberikan kesempatan
kepada masing-masing daerah untuk berinisiatif dan berkreativitas
menyelenggarakan pendidikan.
c) Terjadi hubungan yang sinergis antara pendidik dan peserta didik serta
masyarakat pendidikan.
d) Bakat dan minat peserta didik dijadikan sebagai acuan awal dalam
pengembangan peserta didik.
e) Penataan komponen pendidikan seperti kurikulum, strategi pengembangan
peserta didik dan evaluasi didasarkan pada aspek pengembangan potensi
peserta didik.

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teori merupakan suatu perangkat prinsip-prinsip terorganisasi mengenai peristiwa –
peristiwa tertentu dalam lingkungan. Pendidikan bisa disimpulkan sebagai proses yang
dilakukan untuk mendewasakan manusia agar bisa bertanggungjawab dalam segala
kewajibannya baik sebagai individu maupun makhluk sosial
Teori – teori pendidikan dihubungkan dengan filsafat ataupun aliran aliran, karena
memiliki kaitan erat dengan tujuannya Teori-teori belajar dan mengajar yang muara akhirnya
adalah perkembangan intelektual, pada dasarnya dapat dilihat dari berbagai teori yang
terdapat dalam tiga aliran pendidikan, yakni aliran nativisme, aliran empirisme, dan aliran
konvergensi.
B. Saran
Setelah membaca uraian di atas, hendaklah kita sebagai calon guru mempelajarai Ilmu
Pendidikan khusunya teori-teori pendidikan karena akan bermanfaat bagi diri sendiri
khususnya dan peserta didik kita dalam kegiatan belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai