Anda di halaman 1dari 35

Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

KELOMPOK 6
Evie Widiani (4301413002)
Candra Tri Kurnianingsih (4301413032)
Nunung Cahyaningsih (4301413055)
Syafaatunniyah (4301413056)
Pengertian Sarana dan Prasarana

Sarana • Fasilitas yang secara tidak


langsung menunjang
• Pengertian : jalannya suatu proses
pendidikan atau
Peralatan dan perlengkapan yang secara pengajaran di suatu
langsung dipergunakan dan menunjang lembaga pendidikan.
proses pendidikan, khususnya proses • Contoh :
belajar mengajar. - Gedung - Ruang kelas
• Contoh : - Halaman - Kebun sekolah
- Spidol - Alat Tulis
- Papan tulis- Buku Prasarana
- Penghapus - Media pengajaran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia

• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No


24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No
40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia 
Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk
Sekolah  Luar Biasa.
Manajemen Sarana dan Prasarana

Manajemen
Sarana dan
Prasarana

Pengertian : Tugas :
Proses kerjasama Mengatur dan menjaga
pendayagunaan semua sarana dan prasarana
sarana dan prasarana pendidikan agar dapat
pendidikan yang dimiliki memberikan kontribusi
oleh sekolah secara secara optimal dan berarti
efektif dan efisisen. dalam proses pendidikan.
Sarana dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu :
• Alat-alat yang langsung digunakan dalam proses belajar
mengajar, seperti:
i. Alat pelajaran
ii. Alat peraga
iii.Media pendidikan
• Alat-alat yang tidak langsung terlibat dalam proses belajar
mengajar, seperti:
- bangunan sekolah
- meja guru
- perabot kantor tata usaha
- kamar kecil
Tujuan Manajemen Sarana Dan Prasarana
Pendidikan
• Menciptakan sekolah atau madrasah yang bersih,
rapi, indah, sehingga menyenangkan bagi warga
sekolah atau madrasah.Nabi pernah bersabda:
‫ إَ َّن هللاَ َج ِم ْي ٌل ي ُِحبُّ ْال َج َما َل‬    )2) »
"Sesungguhnya Allah itu indah, Dia menyukai
terhadap keindahan".
• Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
baik secara kualitas maupun kuantitas dan relevan
dengan kepentingan dan kebutuhan pendidikan.
Jadi, tujuan dari manajemen sarana dan
prasarana pendidikan yaitu agar dapat
memberikan kontribusi yang optimal terhadap
proses pendidikan dalam mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
Prinsip-prinsip Manajemen Sarana Dan
Prasarana Pendidikan
Prinsip dasar dalam manajemen sarana dan prasarana disekolah menurut
Hunt Pierce, antaranya :
• Menggambaran cita dan citra masyarakat.
• Merupakan pancaran keinginan bersama dan dengan pertimbangan
suatu tim ahli yang cukup cakap yang ada di masyarakat.
• Disesuaikan bagi kepentingan anak-anak didik.
• Disesuaikan dengan kepentingan pendidikan.
Proses Manajemen Sarana Dan
Prasarana Pendidikan
1. Perencanaan Sarana dan
Prasarana Pendidikan

2. Pengadaan Sarana dan


Prasarana

3. Pemeliharaan dan Penyimpanan


Sarana dan Prasarana

4. Penggunaan Sarana dan


Prasarana

5. Penghapusan Sarana dan


Prasarana
1. Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Tahap-tahap perencanaan sarana (alat pelajaran) sebagai berikut :
• Mengadakan analisis tentang mata pelajaran apa saja yang
membutuhkan sarana dalam penyampaian pembaelajarannya.
• Seleksi berdasarkan prioritas
• Mengadakan inventarisasi terhadap alat atau media yang telah ada.
• Mengadakan seleksi terhadap alat pelajaran/media yang masih
dapat dimanfaatkan.
• Mencari dana apabila masih kekurangan dana dalam pengadaan
sarana pendidikan.
• Menunjuk seseorang dalam melaksanakan pengadaan sarana dan
prasrana.
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pengadaan sarana pendidikan dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
• Dropping dari pemerintah.
• Pembeliaan artinya sarana pendidikan tersebut harus dibeli sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
• Meminta sumbangan wali murid atau mengajukan proposal bantuan
pengadaan sarana dan prasarana sekolah ke lembaga sosial yang tidak
mengikat.
• Menerima hibah atau bantuan atau sumbangan dari pihak lain, dan 
menyewa atau meminjam artinya sarana pendidikan yang diperlukan
disewa atau dipinjam dari pihak lain dalam jangka waktu tertentu.
• Guna susun (kanibalisme) artinya suatu pengadaan barang dengan
menggunakan barang-barang yang sudah tidak bisa dipakai kemudian
disusun kembali sehingga menjadi sarana pendidikan atau daur ulang.
3. Pemeliharaan dan Penyimpanan Sarana dan Prasarana
• Kegiatan setelah proses pengadaan adalah pencatatan,
penyimpanan, dan pemeliharaan sarana pendidikan.
Pencataan atau yang lebih dikenal dengan inventarisasi
harus dilaksanakan secara terperinci. Tujuan dari
inventarisasi adalah sebagai berikut:
• Tertib administrasi dan tertib sarana pendidikan.
• Pendaftaran, pengendalian dan pengawasan setiap
sarana.
• Usaha untuk memanfaatkan penggunaan setiap sarana.
• Menunjang proses belajar mengajar.
Program pemeliharaan dapat di tempuh melalui langkah-
langkah berikut ini:
• Membentuk tim pelaksana perawatan preventif di sekolah .
• Membuat daftar sarana dan prasarana termasuk seluruh
perawatan yang ada di sekolah.
• Menyiapkan jadual tahunan kegiatan perawatan untuk setiap
perawatan dan fasilitas sekolah .
• Menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja
perawatan pada masing-masing bagian di sekolah.
• Memberi penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan
kinerja peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran
dalam merawat sarana dan prasarana sekolah.
4. Penggunaan Sarana dan Prasarana
Pengaturan penggunaan sarana pendidikan
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
• Banyaknya sarana pendidikan untuk tiap-tiap macam.
• Banyaknya kelas masing-masing tingkat.
• Banyaknya siswa dalam tiap-tiap kelas.
• Banyaknya ruang atau kelas yang ada di sekolah.
• Banyaknya guru atau karyawan yang terlihat dalam
penggunaan sarana pendidikan.
Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas
penggunaan sarana pendidikan dapat diatur
sebagai berikut:

• Sarana pendidikan untuk kelas tertentu.


• Sarana pendidikan untuk semua kelas.
• Sarana pendidikan yang dapat digunakan oleh
umum.
5. Penghapusan Sarana dan Prasarana
Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan
meniadakan barang-barang milik lembaga (bisa juga milik negara)
dari daftar inventaris dengan cara berdasarkan perundang-
undangan yang berlaku.
Kerusakan kecil pada sarana pendidikan masih mungkin diperbaiki
tetapi apabila kerusakan besar diperbaiki sudah tidak ekonomis,
efektif dan efisien, sarana tersebut sebaiknya dihapuskan.
Penghapusan sarana dari daftar inventaris berfungsi sebagai berikut:
• Mencegah atau mengurangi kerugian yang lebih besar.
• Mengurangi pemborosan biaya.
• Meringankan beban kerja inventarisasi karena banyaknya barang-
barang yang tinggal menyusut.
• Membebaskan tanggung jawab satuan organisasi terhadap suatu
barang atau sarana pendidikan
Manajemen Perpustakaan Sekolah

Unit kerja yang merupakan


bagian integral dari lembaga
pendidikan sekolah, yang
berupa penyimpanan koleksi Perpustakaan
bahan pustaka yang diatur
secara sistematik dengan cara Sekolah
tertentu untuk digunakan
oleh siswa dan guru sebagai
suatu sumber informasi,
dalam rangka menunjang
program belajar dan
mengajar di sekolah.
Beberapa pedoman atau asas yang perlu diperhatikan pada waktu
mendirikan gedung perpustakaan adalah sebagai berikut:
• Fungsi utama perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar.
Keberadaannya berhubungan langsung dengan proses belajar mengajar
dikelas. Oleh sebab itu, gedung atau ruang perpustakaan sekolah
berdekatan dengan kelas-kelas yang ada.
• Gedung perpustakaan sekolah sebaiknya tidak jauh dari lapangan parkir.
Asas ini perlu dipertimbangkan khususnya pada sekolah yang luas sekali
dan lebih-lebih melayani pengunjung pada sore hari.
• Gedung atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya jauh dari kebisingan
yang sekiranya mengganggu ketenangan murid-murid yang sedang belajar
di perpustakaan sekolah.
• Gedung atau ruang perpustakaan sekolah harus aman, baik dari bahaya
kebakaran, kebanjiran atau dari pencurian.
• Gedung atau ruangan perpustakaan sekolah sebaiknya ditempatkan di
lokasi yang kemungkinannya mudah diperluas pada masa yang akan
datang.
Pengelolaan Sarana Dan Prasarana
Ruang Kelas
Pengelolaan Prasarana Ruang Kelas

• Perencanaan Prasarana Ruang Kelas


• Perencanaan kebutuhan tambahan ruang kelas dengan
rencana penambahan daya tampung sekolah atau rehabilitas
ruang kelas.
• Perencanaan proses pendayagunaan RKB (Ruang Kelas Baru),
atau hasil rehab dan ruang belajar yang dimiliki.
• Perencanan proses pengadaan atau rehabilitasi.
• Perencanaan kebutuhan perabot untuk berfungsinya
pembangunan RKB.
• Perencanaan inventarisasi, pemeliharaan, dan pelaporan.
Organisasi Prasarana Ruang Kelas
• Diupayakan agar ruang kelas semuanya dapat
berfungsi dengan baik, misalnya: untuk teori,
praktek, ruang BK, ruang UKS, serbaguna dan
sebagainya. Pengorganisasian dan fungsionalitas
ruangan ini diatur oleh wakil kepala sekolah
bidang sarana dan prasarana. Perawatan atau
pemeliharaan dilakukan secara berkala misalnya
setiap semester awal tahun dan akhir tahun
pelajaran.
Koordinasi Prasarana Ruang Kelas

• Dalam memanfaatkan ruang kelas agar adanya


koordinasi antara semua pihak di sekolah itu
sehingga benar-benar ruang kelas itu dapat
berfungsi secara efektif dan efisien. Pembagian
ruang untuk ruang teori, praktek, aula, kantor,
dan sebagainya agar disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi.
Pelaksanaan Prasarana Ruang Kelas

Setelah direncanakan dan mengadakan koordinasi dengan staf di


sekolah, maka pemanfaatan pelaksanaan kelas itu harus sesuai
dengan rencananya. Bagi sekolah yang memiliki jumlah ruang kelas
cukup banyak maka sebaiknya sekolah itu digunakan satu shif saja,
hal ini agar keamanan dan kebersihan dapat terjaga dengan baik.
Sebaliknya jika sekolah itu dipakai dua shif maka waktu untuk
membersihkan dan merawatnya kurang sehingga sekolah cepat
kotor dan rusak. Selain itu dalam pencapaian target kurikulum dan
daya serap sekolah yang dipakai dua shift itu rendah.
Dalam ruang kelas diupayakan terdapat kelengkapan seperti:
• Papan absen siswa
• Buku kemajuan kelas atau pembelajaran
• Daftar pembagian tugas kelas
• Peraturan tata tertib siswa
• Organisasi kelas
• Daftar pelajaran
• Kalender
• Hiasan dinding
• Gambar presiden, wakil presiden dan garuda pancasila,
selain perabot dan alat-alat kebersihan
• Daftar inventaris kelas
Pengendalian atau Pengawasan Prasarana
Ruang Kelas
• Ruang kelas agar kondisinya selalu bersih dan baik harus
selalu diawasi dan dikontrol serta dijaga oleh semua warga
sekolah, khususnya siswa. Sekurang-kurangnya tiap semester
harus dicat dan dibersihkan. Jika mengalami kerusakan kecil,
agar segera diperbaiki jangan sampai menuggu rusak parah.
Petugas khusus yang mengawasi bagaimana bersih atau
tidaknya dan baik atau rusaknya ruangan kelas ialah wakil
kepala sekolah bidang sarana dan prasarana. Ruang kelas dan
bangunan asli jika mau dirubah oleh sekolah maka harus
minta izin ke Dinas Pengawasan Pembangunan dan
Pemugaran.
Pengelolaan Sarana Ruang Kelas

• Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktik yang
tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktik dengan alat khusus yang
mudah dihadirkan.
• Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.
• Kapasitas maksimum ruang kelas adalah 32 peserta didik.
• Rasio minimum luas ruang kelas adalah 2 m2 atau peserta didik. Untuk
rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum
ruang kelas adalah 30 m2. Lebar minimum ruang kelas adalah 5 m.
• Ruang kelas memiliki jendela yang memungkinkan pencahayaan yang memadai
untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar ruangan.
• Semua kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru dapat
segera ke luar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat
tidak digunakan.
Terima Kasih 
Sesi Pertama
• Gita imansari (13006)
• Kerusakan sarana baru yang dilakukan oleh siswa, bagaimana
mengatasi kejailan siswa dalam merusak sarana dan prasarana
sekolah
• Tambahan : mia hilda  lomba kebersihan untuk meningkatkan
kesadaran menjaga sarna dan prasarana
• Birgitta (14035)
• Bagaimana mekanisme penghapusan sarana dan prasarana yang
rusak, dan penggantiannya gimana
• Sanggahan : lavitia  pemantauan atau kunjungan dinas ke
sekolah terkait sarana dan prasarana
JAWABAN
Gita Imansari (4301413006)
Adapun cara mengatasi kejailan siswa yang suka mencoret atau
merusak fasilitas sekolah yaitu dengan
1. Guru memberikan himbauan kepada siswa untuk tidak
merusak fasilitas sekolah
2. Guru akan memberikan peringatan jika mereka ketahuan
merusak.
3. Bisa juga dengan cara yang lebih halus, yaitu dengan
mengadakan acara lomba kebersihan. Bagi kelas yang menang
akan diberikan reward. Hal ini membuat siswa akan semangat
untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolahnya dan
menjaga sarana prasarana serta berusaha tidak merusaknya.
Birgitta (4301414035)
Penghapusan sarana dan prasarana sekolah mempunyai
alur tersendiri. Misalkan ada barang rusak, sekolah tidak
boleh langsung menjual atau membuang barang tersebut.
Karena setiap sarana dan prasarana sekolah merupakan
barang dinas pendidikan yang harus dipertanggung
jawabkan oleh kepala sekolah. Sekolah harus memiliki
persetujuan dari dinas terlebih dahulu untuk proses
penghilangan sarana dan prasarana. Untuk mekanisme
penggantiannya bisa dilakukan dengan menyampaika
proposal kedinas terkait atau dengan mengolah RAPBS.
Sesi kedua
1. Sintia (14092)
Bagaimana pertanggungjawaban sarana dan
prasarana yang hilang karena pencurian
2. Lavitia (13089)
Kriteria menjadi waka sarpras seperti apa
JAWABAN
Sintia (4301414095)
Ketika terjadi pencurian, dilihat terlebih dahulu barang
apa yang dicuri. Jika barang yang dicuri masih bisa
diganti, sebisa mungkin sekolah mengganti barang
tersebut dengan cara menyisihkan sedikit uang RAPBS.
Apabila barang yang dicuri tidak mungkin diganti,
misalkan hilangnya 20 buah komputer. Sekolah wajib
melaporkan kepada polisi sehingga mendapatkan
surat kehilangan. Ketika ada sidak dari dinas, maka
yang ditunjukan adalah surat kehilangan dari polisi.
Lavitia (4301413089
Kriteria menjadi waka sarpras biasanya tergantung
kebijakan setiap sekolah. Karena setiap sekolah memiliki
kriteria masing masing dalam memilih wakasek, begitu
pula dengan waka yang lainnya.
Biasanya pemilihan waka sarpras dipilih melalui forum
rapat guru dan tenaga kependidikan dalam suatu sekolah
yang dipimpin oleh kepala sekolah. Kebijakan pemilihan
tergantung dari kepala sekolahnya apakah mau
dikembalikan ke forum dalam pemilihannya atau yang
menentukan kepala sekolah itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai