Anda di halaman 1dari 5

Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan

1. Pembahasan

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,


peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis
pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan berkelanjutan.

Begitupun dengan prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan
satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya
dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur
dan berkelanjutan.

Standar sarana adalah sarana yang diperlukan untuk menunjang proses


pembelajaran, termasuk di dalamnya buku-buku Panduan Belajar, penggunaan
teknologi informasi /komunikasi, dll.

Standar sarana dan prasarana adalah Standar nasional pendidikan yang


berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat
beribadah, perputakaan, laboratorium,bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi
dan berrekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembeljaran termasuk penggunaan tehnologi informasi dan komonikasi.

Ada lima faktor penting yang harus ada pada proses belajar mengajar yaitu:
guru, murid, tujuan, materi dan waktu. Ketidak adaan salah satu faktor saja dari faktor
tersebut, maka tidak mungkin terjadi proses belajar mengajar. Dengan 5 faktor tersebut,
proses belajar mengajar dapat dilaksanakan walaupun kadang-kadang dengan hasil
yang minimal pula. Hasil tersebut dapat ditingkatkan apabila ada sarana penunjang,
yaitu faktor fasilitas/Sarana dan Prasarana Pendidikan.

“Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud atau tujuan; alat; media”.1 Menurut E. Mulyasa, “Sarana pendidikan adalah
peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses
pendidikan, khususnya proses belajar, mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja
kursi, serta alat-alat dan media pengajaran”.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan prasarana pendidikan


adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau
pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi
dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah
untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olah raga,
komponen tersebut merupakan sarana pendidikan.

Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan
dengan Standar Sarana dan Prasarana.

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun 2007


tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 40 Tahun 2008
tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 33 Tahun
2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Luar Biasa.

2. Jenis-jenis sarana dan prasarana pendidkan

Fasilitas atau benda-benda pendidikan dapat ditinjau dari fungsi, jenis atau
sifatnya, yaitu:

a. Ditinjau dari fungsinya terhadap PBM, prasarana pendidikan berfungsi tidak


langsung (kehadirannya tidak sangat menentukan). Sedangkan sarana pendidikan
berfungsi langsung (kehadirannya sangat menentukan) terhadap PBM.

b. Ditinjau dari jenisnya, fasilitas pendidikan dapat dibedakan menjadi fasilitas fisik
dan fasilitas

c. Ditinjau dari sifat barangnya, benda-benda pendidikan dapat dibedakan menjadi


barang bergerak dan barang tidak bergerak, yang kesemuanya dapat mendukung
pelaksanaan tugas.

3. Macam-macam Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan


Adapun macam-macam Sarana dan Prasarana yang di perlukan di sekolah demi
kelancaran dan keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah adalah :
a. Ruang kelas: tempat siswa dan guru melaksanakan proses kegiatan belajar
mengajar.
b. Ruang perpustakaan: tempat koleksi berbagai jenis bacaan bagi siswa dan dari
sinilah siswa dapat menambah pengetahuan.

c. Ruang laboratorium ( tempat praktek) : tempat siswa mengembangkan


pengetahuan sikap dan keterampilan serta tempat meneliti dengan menggunakan
media yang ada untuk memecahkan suatu masalah atau konsep pengetahuan.

d. Ruang keterampilan adalah tempat siswa melaksanakan latihan mengenai


keterampilan tertentu.

e. Ruang kesenian: adalah tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan seni


f. Fasilitas olah raga: tempat berlangsungnya latihan-latihan olahraga.

Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pengadaan sarana dan prasarana sekolah biasanya dilakukan untuk memenuhi


kebutuhan sesuai dengan perkembangan pendidikan program sekolah, menggantikan
barang-barang yang rusak, hilang, di hapuskan, atau sebab-sebab lain yang dapat di
pertanggung jawabkan. Dengan pengadaan tersebut diharapkan dapat menjaga tingkat
persediaan barang setiap tahun anggaran mendatang. Berkenaan dengan pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan di sekolah ada tiga hal yang perlu dipahami. Pertama,
bahwa pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus melalui
perencanaan yang hati-hati. Kedua, bahwa banyak cara dalam pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah. Ketiga, bahwa pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah harus diadministrasikan dengan tertib, sehingga semua
pegeluaran uang yang berkenaan dengan pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah itu dapat dipertanggungjawabkan baik kepada Pemerintah,
Yayasan Pembina, maupun masyarakat.
a. Perencanaan Pengadaan Sarana dan Prasarana Sekolah
Pengadaan sarana dan prasarana sekolah seharusnya di rencanakan dengan hati-
hati sehingga semua pengadaannya selalu sesuai dengan, atau memenuhi kebutuhan
pengadaan sarana dan prasarana sekolah. Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu proses memikirkan dan menetapkan
program pengadaan fasilitas sekolah, baik yang berbentuk sarana maupun prasarana
pendidikan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Soekarno (1987)
mendeskripsikan langkah-langkah perencanaan pengadaan perlengkapan pendidikan di
sekolah sebagai berkut:

1. Menempuh semua usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang diajukan oleh


setiap unit kerja dan atau menginvestarisasi kekurangan perlengkapan sekolah.
2. Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan sekolah untuk periode tertentu,
misalnya untuk satu triwula atau satu tahun ajaran.
3. Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun dengan perlengkapan yang
tersedia sebelumnya.
4. Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang
tersedia. Apabila dana yang tersedia tidak mencukupi untuk pengadaan semua
kebutuhan itu, maka perlu dilakukan seleksi terhadap semua kebutuhan
perlengkapan yang telah direncanakan dengan melihat urgensi setiap
perlengkapan yang dibutuhkan. Semua perlengkapan yang urgen segera
didaftar.
5. Memadukan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan yang urgen dengan dana
atau anggaran yang tersedia, maka perlu dilakukan seleksi lagi dengan cara
membuat skala prioritas.
6. Penetapan rencana pengadaan akhir.

Bahwa perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah itu


tidak mudah. Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang
dibutuhkan di masa yang akan datang dan bagaimana pengadaannya secara sistematis,
rinci, teliti berdasarkan informasi yang realistik tentang kondisi sekolah.
b. Cara Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengadaan perlengkapan pendidikan pada dasarnya merupakan upaya
merealisasikan rencana pengadaan perlengkapan yang telah di susun sebelumnya.
Sering kali sekolah mendapat bantuan sarana dan prasarana pendidikan dari
Pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan
Nasional Provinsi, dan Dinas Pendidikan Nasional Kota/Kabupaten.
Dalam kaitan itu ada beberapa cara yang ditempuh untuk mendapatkan
perlengkapan yang dibutuhkan di sekolah, yaitu sebagai berikut:

1. Pengadaan perlengakapan dengan cara membeli, baik secara langsung di


Pabrik, di Toko, maupun melalui pemesanan terlebih dahulu.
2. Pengadaan perlengkapan dengan cara mendapatkan hadiah atau meminta
sumbangan kepada orang tua murid, lembaga-lembaga sosial tertentu yang
tidak mengikat.
3. Pengadaan perlengkapan dengan cara tukar menukar barang lebih yang dimiliki
sekolah dengan barang lain yang belum dimiliki sekolah.
4. Pengadaan perlengkapan dengan cara meminjam/menyewa.

Anda mungkin juga menyukai