Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PEMELIHARAAN

DISUSUN OLEH :

AGUSRA IKHWAN

AWANG SB

MHD RAHUL FIRMANA

DOSEN PENGAMPU :

MUHAMMAD MUNAWIR POHAN, M.Pd

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ( MPI )

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN ( FTIK )

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KERINCI ( IAIN )

T.A 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt atas karunia-Nya
yang dilimpahkan kepada kami selaku hamba-Nya yang lemah hingga kami
akhirnya memperoleh kekuatan/kemampuan untuk dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul “PEMELIHARAAN ”

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah sederhana ini masih


banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna baik isi maupun tata letak
desainnya, karena kami masih dalam proses tahap pembelajaran. Oleh karena itu
kritik dan saran dari dosen serta teman-teman sangatlah kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan memberikan ide-ide


serta dukungan dalam proses penyusunan makalah ini, kami ucapkan terimakasih
sebesar-besarnya.

Sungai penuh, 12 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ............................................................................... 4


B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................... 4
C. TUJUAN .................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA


PENDIDIKAN .......................................................................................... 6
B. TUJUAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA
PENDIDIKAN .......................................................................................... 8
C. MANFAAT PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA
PENDIDIKAN............................................................................................ 9
D. MACAM-MACAM PEKERJAAN SARANA DAN PRASARANA
PENDIDIKAN ........................................................................................... 9
E. BENTUK-BENTUK UPAYA PEMELIHARAAN SARANA DAN
PRASARANA PENDIDIKAN ................................................................ 11

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ........................................................................................ 16
B. SARAN .........................................................................................................
.......... 16

3
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan


untukmelaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana
selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdayaguna dan
berhasil guna dalam mencapai tujuanpendidikan. Pemeliharaan merupakan
kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang, sehingga barang
tersebut kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliharaan mencakup segala daya
upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap
dalam keadaan baik.

Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara hati-hati


dalam menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh
petugas yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.
Penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk
melaksanakan proses menampung/mewadahi hasil pengadaan barang-barang
milik sekolah demi keamanannya, baik yang belum maupun yang didistribusikan
Kegiatan penyimpanan meliputi menerima barang, menyimpan barang dan
mendistribusikan barang.Agar terkoordinir data tentang sarana dan prasarana yang
dimiliki sebuah organisasi khususnya pada hal ini sarana dan prasarana
pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan ?

2. Apa tujuan dari pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan ?

4
3. Apa manfaat pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan ?

4. Apa saja macam-macam pekerjaan pemeliharaan sarana dan prasarana


pendidikan ?

5. Apa saja bentuk-bentuk upaya pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan ?

C. TUJUAN

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pemeliharaan sarana dan prasarana


pendidikan !

2. Mengetahui tujuan dari pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan !

3. Mengetahui manfaat pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan !

4. Mengetahui macam-macam pekerjaan pemeliharaan sarana dan prasarana


pendidikan !

5. Mengetahui apa saja bentuk-bentuk upaya pemeliharaan sarana dan prasarana


pendidikan !

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk


melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu
dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil
guna dalam mencapai tujuan pendidikan. Pemeliharaan merupakan kegiatan
penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut
kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliharaan mencakup segala daya upaya
yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam
keadaan baik. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara
hati-hati dalam menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus
dilakukan oleh petugas yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang
yang dimaksud.

Pemeliharaan adalah kegiatan merawat, memelihara dan menyimpan barang-


barang sesuai dengan bentuk-bentuk jenis barangnya sehingga barang tersebut
awet dan tahan lama. Pihak yang terlibat dalam pemeliharaan barang adalah
semua warga sekolah yang terlibat dalam pemanfaatan barang tersebut.
Pemeliharaan sarana dan prasarana termasuk aspek krusial dalam pengelolaan
sarana dan prasarana pendidikan, karena bukan lagi rahasia umum, bahwa sarana
dan prasarana yang tidak terpelihara dirasakan sangat tidak nyaman oleh para

6
penggunanya. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
dimaksudkan untuk mengkondisikan sarana dan prasarana tersebut senantiasa siap
pakai dan tidak mengalami masalah ketika sedang dipergunakan. Oleh karena itu,
pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus dilakukan secara
teratur.

Pemeliharaan adalah upaya atau proses kegiatan untuk mempertahankan


kondisi teknis, daya guna dan hasil guna suatu sarana dan prasarana kerja dengan
jalan memelihara, merehabilitasi, dan menyempurnakannya sehingga sarana dan
prasarana tersebut dapat lebih tahan lama dalam pemakaian.

Pemeliharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk


mengusahakan agar sarana dan prasarana tetap dalam keadaan baik. Kegiatan
pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara hati-hati dalam
menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh
petugas yang mempunyai keahlian khusus pula sesuai dengan jenis barang yang
dimaksud.

Untuk membantu memudahkan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana


pendidikan, dibutuhkan adanya kegiatan inventarisasi sarana dan prasarana
pendidikan secara lengkap. Dengan adanya inventarisasi sarana dan prasarana
yang baik maka kegiatan pemeliharaan dapat dilakukan lebih efektif dan efisien.
Sebaliknya, tanpa adanya inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan secara
lengkap dimungkinkan dapat mengakibatkan kegiatan pemeliharaan tidak tepat
sasaran dan menjadi sia-sia.

Secara garis besar kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan


dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: pemeliharaan terhadap barang
tidak bergerak, dan pemeliharaan terhadap barang bergerak. Pemeliharaan barang
tidak bergerak yaitu pemeliharaan yang dilakukan terhadap gedung dan bukan
gedung. Pemeliharaan gedung meliputi: kantor, sekolah, rumah
dinas/jabatan/wisma, gudang, dan laboratorium. Pemeliharaan bukan gedung
meliputi: instalasi air dan listrik, jalan, jembatan, pagar, saluran air/selokan, dan

7
tanah (tanah kosong, kebun, taman, halaman). Terhadap semua sarana dan
prasarana ini harus dilakukan pemeliharaan setiap hari dan berkala. Pemeliharaan
tanah kosong pada pemeliharaan berkala harus diadakan pengecekan tentang
batas-batas tanah (patok batas tanah) dan bangunan yang dibangun di tanah
tersebut.

Pemeliharaan barang bergerak ialah pemeliharaan yang dilakukan terhadap


kendaraan bermotor, mesin pembangkit listrik (generator), mesin penggerak
dengan bahan bakar (mesin potong rumput), forklift, alat bengkel, alat kantor
(mesin tulis, hitung, stensil, fotokopi, filing cabinet, lemari besi, dan sebagainya),
alat-alat elektronik (kalkulator, sound system, radio, tv, komputer, jam dinding,
teleks, telepon, alat ukur, dan sebagainya), alat perabot (kayu, besi, kaca, keramik,
plastik, kain, nilon, dan sebagainya), alat optik, alat laboratorium (elektronika,
radiograph. volumegraph, treadmel, reaction time, dan sebagainya), alat tulis
(kertas, bolpoin, pulpen, pensil, spidol, dan sebagainya), bahan kimia, hewan
(kuda, sapi, unggas, dan sebagainya), dan barang persediaan.

Pemeliharaan terhadap barang bergerak dilakukan sama seperti terhadap


barang tidak bergerak yaitu pemeliharaan harian dan berkala, kecuali barang
dalam persediaan, ia harus mudah diambil dan terlindung dari kerusakan.
Pemeliharaan terhadap kendaraan bermotor/ala-alat berat dan mesin-mesin
lainnya dalam arti yang luas dapat dilakukan dalam empat tahapan, yaitu:

1. Pemeliharaan Tahap I: dilakukan pengecekan oleh petugas ahli untuk


mengetahui apakah mesin dalam kondisi siap pakai;
2. Pemeliharaan Tahap II: bersifat preventif dan memelihara agar kondisi
peralatan mesin dalam kondisi baik/jalan seperti penggantian air accu
minyak mesin/rem, dan lain-lain;
3. Pemeliharaan Tahap III: bersifat penggantian/perbaikan yang rusak seperti
penggantian onderdil yang rusak/lemah. Diperlukan bengkel satuan kerja
tersendiri;

8
4. Pemeliharaan Tahap IV: bersifat perbaikan berat (revisi). Jika tidak
mungkin dilakukan oleh bengkel satuan kerja tersendiri harus diserahkan
pada pihak ke III/bengkel luar yang baik.

Di samping empat jenis tahapan pemeliharaan tersebut di atas pemeliharaan


kendaraan bermotor dan alat-alat berat juga memerlukan pemeliharaan sehari-hari
dan pemeliharaan berkala. Jenis kendara bermotor yang dipelihara meliputi:
mobil, motor, perahu motor, dan sebagainya.

B. Tujuan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan pemelihara sarana
dan prasarana pendidikan yaitu:

1. Untuk mengoptimalkan usia pakai peralatan. Hal ini sangat penting


Terutama jika dilihat dari aspek biaya, karena untuk membeli suatu
peralatan akan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan merawit bagian
dari peralatan tersebut.
2. Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung
kelancaran pekerjaan sehingga diperoleh hasil yang optimal.
3. Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang diperlukan melalui
pengecekan secara rutin dan teratur.
4. Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan alat
tersebut.

C. Manfaat Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Manfaat yang diperoleh dari kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana


pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Jika peralatan terpelihara baik, umurnya akan awet yang berarti tidak perlu
mengadakan penggantian dalam waktu yang singkat.

9
2. yang baik mengakibatkan jarang terjadi kerusakan yang berarti biaya
perbaikan dapat ditekan seminim mungkin.
3. Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka akan lebih terkontrol
sehingga menghindari kehilangan.
4. Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka enak dilihat dan dipandang.
5. Pemeliharaan yang baik memberikan hasil pekerjaan yang baik.

D. Macam-macam Pekerjaaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pekerjaan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dapat dikategorikan


ke dalam empat kelompok, yaitu: (1) perawatan terus menerus: (2) perawatan
berkala; (3) perawatan darurat; dan (4) perawatan preventif,

1. Perawatan Terus-Menerus

Perawatan terus-menerus adalah perawatan yang dilakukan secara teratur dan


bersifat rutin. Pekerjaan perawatan seperti ini dilakukan untuk hal-hal sebagai
berikut:

a. Pembersihan terhadap saluran drainase dari sampah dan kotoran.


b. Pembersihan terhadap ruangan-ruangan dan halaman dari sampah dan
kotoran.
c. Pembersihan terhadap kaca, jendela, kursi, meja, lemari, dan lain-lain
d. Pembabatan rumput dan semak yang tidak teratur.
e. Pembersihan dan penyiraman kamar mandi/wc untuk menjaga kesehatan.

2. Perawatan Berkala

Perawatan berkala adalah perawatan yang dilakukan sewaktu-waktu tetapi


teratur dan rutin. Pekerjaan perawatan seperti ini dilakukan untuk hal-hal seperti
berikut ini:

a. Perbaikan atau pengecatan kusen-kusen, pintu, tembok dan komponen


bangunan lainnya yang sudah terlihat kusam.

10
b. Perbaikan meubeler (lemari, kursi, meja, dan lain-lain).
c. Perbaikan genteng rusak/pecah yang menyebabkan kebocoran.
d. Pelapisan plesteran pada tembok yang retak atau terkelupas.
e. Pembersihan dan pengeringan lantai, halaman atau selasar yang terkena air
hujan/air tergenang.

3. Perawatan Darurat

Perawatan darurat adalah perawatan yang dilakukan sewaktu-waktu dan


mendadak sehingga tidak teratur dan tidak bersifat rutin. Pekerjaan perawatan
seperti ini dilakukan untuk hal-hal seperti berikut ini:

a. Dilakukan terhadap kerusakan yang tidak terduga sebelumnya di


berbahaya/merugikan apabila tidak diantisipasi secepatnya.
b. Perbaikan yang sifatnya sementara dan harus cepat selesai supaya;
1) Kerusakan tidak bertambah parah
2) Proses pembelajaran tidak terganggu
c. Dilaksanakan secara swakelola.
d. Harus segera dilakukan perbaikan permanen.

4. Perawatan Preventif

Perawatan preventif adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu


tertentu dan pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria yang
ditentukan sebelumnya. Pada dasarnya perawatan preventif merupakan cara
perawatan sarana dan prasarana yang dilakukan sebelum sarana dan prasarana
tersebut mengalami kerusakan. Tujuannya adalah untuk mencegah atau
mengurangi kemungkinan sarana dan prasarana tidak bekerja dengan normal dan
membantu agar sarana dan prasarana dapat aktif sesuai dengan fungsinya.

Pekerjaan yang tergolong perawatan preventif adalah melihat memeriksa,


menyetel, mengkalibrasi, meminyaki, penggantian suku cadang dan sebagainya.
Adapun langkah-langkah dalam perawatan preventif adalah:

11
a. Menyusun program perawatan preventif di sekolah Membentuk
tim pelaksana perawatan preventif sekolah yang atas;
b. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha,
BP3 atau Komite Sekolah.
c. Menyiapkan jadwal tahunan kegiatan perawatan untuk setiap
peralatan dan fasilitas sekolah.
d. Menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja
perawatan pada masing-masing bagian sekolah
e. Memberi penghargaan bagi mereka yang berhasil
meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka
meningkatkan kesadaran dalam merawat sarana dan prasarana
sekolah.

E. Bentuk-bentuk upaya pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan

a. Berdasarkan Kurun Waktu

Upaya pemeliharaan menurut ukuran waktu dapat dilakukan:

1) Pemeliharaan sehari-hari pemeliharaan ini dapat dilakukan setiap hari


(setiap akan sesudah memakai). Pemeliharaan ini dilakukan oleh pegawai
yang menggunakan barang tersebut dan bertanggung jawab atas barang
itu, misalnya: pengemudi mobil, pemegang mesin tik, mesin stensil dan
sebagainya, harus memelihara kebersihan dan memperbaiki kerusakan-
kerusakan kecil.
2) Pemeliharaan berkala Pemeliharaan ini dapat dilakukan secara berkala
atau dalam jangka waktu tertentu sesuai petunjuk penggunaan (manual),
misalnya 2 atau 3 bulan sekali dan sebagainya (seperti mesin tulis) atau
setelah jarak tempuh tertentu (kendaraan bermotor) atau jam pakai tertentu
(mesin statis). Upaya pemeliharaan ini biasanya dilakukan sendiri oleh
pemegangnya penanggung jawabnya atau memanggil ahli untuk
melakukannya.

b. Berdasarkan umur penggunaan barang

12
Upaya pemeliharaan menurut umur penggunaan barang dapat dilihat dari dua
aspek:

1) Usia barang secara fisik


Setiap barang terutama barang elektronik atau mesin mempunyai
batas waktu tertentu dalam penggunaannya. Untuk peralatan dan mesin
kondisi usang itu sangat relatif, oleh karena itu perlu disepakati batas-
batasnya. Kalau sebuah mesin kapasitasnya dikatakan 100 % pada waktu
baru, maka pada kondisi usang kapasitas total adalah 0%.
2) Usia barang secara administratif
Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari jarang ditemui barang yang
keadaannya secara fisik telah 0%, sebab kalau terjadi hal yang demikian
jelas telah mengganggu kelancaran kegiatan dalam organisasi. Oleh karena
itu biasanya barang dalam kondisi yang kapasitasnya lebih kurang 50 %
sudah diusulkan untuk dihapus, karena hanya mempersempit ruangan saja
dan biaya perawatannya juga akan lebih besar. Misalnya pemakaian
barang yang berwujud seperti kendaraan dinas dengan jangka waktu
selama 5 tahun.

c. Pemeliharaan dari segi penggunaan

Barang yang digunakan harus sesuai dengan fungsinya sehingga dapat


mengurangi kerusakan pada barang tersebut. Misalnya, penggunaan komputer
yang digunakan untuk keperluan kantor, bukan untuk yang lainnya.

d. Pemeliharaan menurut keadaan barang

Pemeliharaan yang dilakukan menurut keadaan barang dilakukan terhadap barang


habis pakai dan barang tak habis pakai.

13
1) Pemeliharaan untuk barang yang habis pakai terutama ditujukan pada saat
penyimpanan sebelum barang tersebut dipergunakan.
2) Pemeliharaan terhadap barang tahan lama seperti:
a) Mesin-mesin
Memerlukan pemeliharaan schan-han dan mesin-mesin
pemeliharaan berkala. Pemeliharaan sehari-hari dilakukan oleh
pegawai yang diserahi tugas dan tanggung jawab terhadap alat-alat
tersebut. Misalnya untuk mesin-mesin kantor selalu harus
dibersihkan dari debu, disikat pada bagian yang perlu disikat,
menutup kembali setelah dipergunakan. Untuk mesin pembangkit
tenaga listrik perlu diperiksa alat pelumas dan alat pendingin.
Pemeliharaan alat harus sesuai dengan ketentuan pabrik.
b) Kendaraan
Untuk kendaraan bermotor diperlukan pemeliharaan sehari-hari,
berkala, dan perbaikan terhadap kerusakan dengan cara:

(1) Membersihkan kendaraan


(2) Memeriksa air radiator
(3) Memeriksa minyak motor
(4) Membersihkan dan memeriksa air accu
(5) Jika terdapat kerusakan melaporkan ke unit yang mengurus
kendaraan untuk mendapat perbaikan.

c) Alat-alat Elektronika
Alat-alat elektronika memerlukan pemeliharaan sehari-hari dan
pemeliharaan berkala. Cara pemeliharaannya sama dengan
pemeliharaan mesin-mesin kantor. Untuk beberapa peralatan
tertentu cara pemeliharaannya ditentukan oleh pabrik yang
memproduksi.
d) Buku-buku

14
Pemeliharaan terhadap buku-buku dilakukan setiap hari dan
berkala. Pemeliharaan setiap hari dilakukan dengan jalan
membersihkan buku-buku tersebut secara berkala dengan
melakukan penyemprotan obat anti hama untuk waktu-waktu
tertentu.
e) Meubiler
Pemeliharaan meubiler pada gans besarnya hanya memerlukan
pemeliharaan sehari-hari dan perbaikan jika terjadi kerusakan.
f ) Alat-alat laboratorium
Pemeliharaan terhadap alat-alat laboratorium memerlukan
pemeliharaan sehari-hari dan untuk sebagian memerlukan
pemeliharaan berkala. Khusus untuk alat-alat yang mudah pecah
harus diperhatikan mengenai penempatan alat-alat tersebut dengan
cara membuatkan kotak-kotak khusus. Sebagian besar dan
kewajiban pemeliharaan alat laboratorium dilakukan oleh tenaga
teknis bukan tenaga administratif Gedung-gedung
g ) Gedung-gedung
Memerlukan pemeliharaan sehari-hari. Untuk perbaikan
berkala misalnya setiap tahun dilakukan pengapuran dan perbaikan
terhadap kerusakan. Perbaikan terhadap kerusakan dapat berupa
perbaikan ringan yaitu terhadap kerusakan kecil-kecil dan
perbaikan berat misalnya rehabilitasi. Perbaikan sehari-hari,
pemeliharaan berkala dan perbaikan ringan dibebankan pada
anggaran rutin, sedang untuk rehabilitasi biayanya pada anggaran
pembangunan.
Pemeliharaan gedung sekolah menjadi tanggung jawab kepala
sekolah. Penjaga/pesuruh sekolah adalah orang yang bertugas
sehari hari dalam memelihara kebersihan, keamanan, dan berada
dibawah pengamatan kepala sekolah. Perlu disadari bahwa
mencegah kerusakan lebih muda dari memperbaiki kerusakan.
h) Pemeliharaan ruang kelas

15
1) Setiap kelas dibentuk tim piket kelas yang secara bergiliran
bertugas menjaga kebersihan dan ketertiban kelas
2) Setiap tim piket kelas yang bertugas hendaknya menyiapkan
dan memelihara perlengkapan kelas.
i ) Pemelihara tanah sekolah
Pemeliharaan terhadap tanah sekolah berupa
pemagaran/pemberian tanda batas dada Pelaksanaan pemeliharaan
tanah sekolah meliputi:
1) Pagar sekolah
Pagar sekolah diusahakan dengan tinggi minimal 185 cm
dibuat dari tembok bata atau besi atau kombinasi keduanya,
Tidak membahayakan keselamatan siswa, bukan tempat
memanjat dan tempat melompat siswa.
2) Taman sekolah
Taman sekolah direncanakan minimal sepertiga luas tanah
sekolah, bisa ditanami tanaman tahun atau buah-buahan,
tanaman bunga, rumput sehingga dapat digunakan kawasan
areal hijau sekolah.
3) Tempat upacara
Lapangan tempat upacara sebaiknya dikeraskan dengan semen
aspal agar pada waktu musim hujan tidak becek dan pada
musim panas tidak berdebu yang dapat mengganggu kesehatan.
4) Lapangan olah raga
Lapangan untuk senam, basket, bola volli, bulu tangkis, perlu
diperhatikan pemeliharaan dan pengaturan pemakaiannya
secara bergantian dan sebaiknya dibuatkan jadwal
pemakaiannya.

BAB III

16
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan :
1. Pemeliharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk
mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaan baik.
2. Untuk mengoptimalkan usia pakai peralatan. Hal ini sangat penting
Terutama jika dilihat dari aspek biaya, karena untuk membeli suatu
peralatan akan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan merawit
bagian dari peralatan tersebut.
3. Jika peralatan terpelihara baik, umurnya akan awet yang berarti tidak
perlu mengadakan penggantian dalam waktu yang singkat.
4. – Perawatan terus menerus
- Perawatan berkala
- Perawatan darurat
- Perawatan preventif

5. -Berdasarkan Kurun Waktu

-Berdasarkan umur penggunaan barang

- Pemeliharaan dari segi penggunaan

- Pemeliharaan menurut keadaan barang

B.SARAN

Sebagai penulis, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
untuk itu kami sangat menerima kritikan untuk memperbaiki makalah ini demi
kesempurnaan makalah kami berikutnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ananda rusydi, Banurea oda kinata. 2017. Manajemen sarana dan prasarana.

Medan : cv widya puspita.

Matin, Fuad Nurhattati. 2016. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan.

Jakarta : pt rajagrafindo persada.

Indrawan, Irjus.2015. Pengantar Manajemen sarana dan prasarana sekolah.

Deepublish.

Daliyanti, Y. K., Suhita, B. M., & Peristiowati, Y. 2022. Gambaran Inventarisasi

Dan Manajemen Logistik Rumah Sakit Graha Medika Banyuwangi di


Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES
Kendal, 12(2), 247-252

Erni Pujiastutil, Andre N. Rahmanto2, Jumiyanto Widodo3 Pendidikan

Administrasi Perkantoran, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Sebelas Maret.

Arum, Wahyu Sri Ambar. 2007 MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

PENDIDIKAN Jakarta: CV Multi Karya Mulia Ari H Gunawan, 1996.


Administrasi Sekolah, Administrasi Pendidikan Mikro.Jakarta: Rincka
Cipta

I Lantemona, V. Ilat, and H. Manossoh, “ANALISIS PENATAUSAHAAN

BARANG MILIK DAERAH DI KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD


INSTENG,” J.Ris. Akunt, dan Audit., vol. 8, no. 1, 2017.

18

Anda mungkin juga menyukai