Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PAPER BIOLOGI SEL

Paper ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia

DOSEN PENGAMPU
Drh. Dyah Mahendrasari Sukendra, M. Sc.

DISUSUN OLEH
Fani Pranidasari (6411420059)
Ifada Amalia (6411420081)
Nurul Kusuma Dewi (6411420086)
Safira Rizna Naifa (6411420084)
Zulfa Husniatul Qurbo (6411420061)

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sel merupakan salah satu unit dasar kehidupan yang susunannya secara struktural
dan fungsional sangat berpengaruh terhadap kepribadian dan tingkah laku dari masing-
masing makhluk hidup. Perkembangan sel ini dimulai sejak seorang ahli yang bernama
Robert Hooke (1665) melakukan pengamatan pada sayatan gabus yang merupakan sel
–sel mati pada pepagan pohon ek dengan mikroskop sederhana., lalu Antonie van
Leewenhoek (1674) menggunakan mikroskop sederhana untuk melihat mikroba (jasad
renik) dalam air. Pengamatan pada sel bisa dilakukan hingga tingkat paling kecil dan
kita dapat lebih mudah mengetahui perbedaan dari bagian sel tersebut dan juga
fungsinya masing-masing bagi makhluk hidup. Adapun pembelajaran mengenai sel ini
tertuang dalam sebuah pembelajaran yang dikenal dengan sebutan Biologi sel. Biologi
sel mempunyai peranan penting dalam berbagai bidang, salah satunya pemanfaatan
dalam bidang kesehatan, seperti rekayasa genetika, pembuatan hormon insulin,
pembuatan antibiotik, pembuatan vaksin dan lain sebagainya. Pemanfaatan sel punca
sebagai pengobatan penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskuler, kanker,
diabetes, adalah salah satu contoh penerapan biologi sel pada bidang kesehatan. Selain
itu, pemanfaatan genom dalam bidang kesehatan masyarakat, juga merupakan
penerapan biologi sel dalam bidang kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peranan biologi sel dalam bidang kesehatan?
2. Bagaimana pemanfaatan sel punca dalam pengobatan penyakit tidak menular?
3. Bagaimana pemanfaatan genom dalam bidang kesehatan masyarakat?
C. Tujuan
1. Menjelaskan peranan biologi sel dalam bidang kesehatan.
2. Menjelaskan pemanfaatan sel punca dalam pengobatan penyakit tidak menular.
3. Menkelaskan pemanfaatan genom dalam bidang kesehatan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peranan Biologi Sel dalam Bidang Kesehatan


Biologi sel mempunyai peranan penting dalam berbagai bidang, diantaranya
pertanian, peternakan, dan juga dunia kesehatan. Peran biologi sel dalam dunia
kesehatan diawali dengan penemuan kromosom dan sampai saat ini bioteknologi di
bidang kesehatan masih berkembang. Perkembangan bioteknologi bidang kesehatan
khususnya kedokteran di masa depan akan semakin meningkat sejalan dengan adanya
penemuan-penemuan baru di dunia kesehatan. Sejalan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, bioteknologi di bidang kesehatan juga semakin maju
dengan penggunaan biomolekuler untuk kebutuhan manusia. Bioteknologi modern
dalam bidang kesehatan berperan penting dalam diagnosis, pengobatan, dan rekayasa
genetik (Khan, 2014). Contoh penerapan biologi sel dalam bioteknologi adalah sebagai
berikut:
a. Rekayasa genetika
Secara umum, rekayasa genetika melakukan modifikasi pada mahluk hidup
melalui transfer gen dari suatu organisme ke organisme lain.
b. Pembuatan hormon insulin
Produksi insulin dapat dilakukan dengan mentransplantasikan gen-gen
pengendali hormon tersebut ke plasmid bakteri.
c. Kloning
Kloning adalah suatu metode untuk menghasilkan keturunan yang dikehendaki
sama persis dengan induknya (Khan, 2014).
d. Pembuatan antibiotik
Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh berbagai mikroorganisme,
misalnya dari bakteri tertentu, fungi, atau aktinomisetes yang dalam kadar rendah
mampu menghambat pertumbuhan bakteri atau berbagai mikroorganisme yang
lain (misalnya penisilin, streptomisin, eritromisin, dan tetrasiklin).(Ratnakomala
et al., 2016)
e. Pembuatan vaksin
Vaksin biasanya mengandung agen yang berisi bakteri yang dilemahkan.
f. Teknologi plasmid
Teknologi plasmid memanfaatkan plasmid bakteri sebagai vector dalam
manipulasi DNA atau manipulasi gen makhluk hidup target.
g. Fusi sel atau hibridoma
Hibridoma adalah suatu metode untuk menggabungkan dua macam sel eukariot
dengan tujuan mendapatkan sel hibrid yang memiliki kemampuan kedua sel
induknya. Sel ini berfungsi untuk mengatasi penyakit kanker (Khan, 2014).
h. Antibodi monoklomal
Antibodi merupakan protein yang dihasilkan sel limfosit B atau sel T untuk
melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh.
B. Pemanfaatan Sel Punca dalam Pengobatan Penyakit Tidak Menular

Sel punca atau stem cell merupakan suatu sel yang mampu memperbarui diri (self
renewal) dan mampu berdiferensiasi menjadi sel lain. Sel punca adalah sel yang belum
terdiferensiasi (undifferentiated), tetapi sel punca dapat berdiferensiasi menjadi sel otot,
sel otot jantung, sel lemak, sel darah, dan sel saraf (neuron). Oleh sebab itu, sel punca
berpotensi dalam pengobatan penyakit-penyakit degeneratif, contohnya pada penyakit
jantung, diabetes melitus, dan penyakit lainnya (Halim, 2010).
Penelitian Sel Punca untuk beberapa Penyakit Tidak Menular
Penelitian sel punca pada empat jenis PTM utama menurut WHO adalah sebagai
berikut:
1. Aplikasi sel punca pada penyakit kardiovaskular (penyakit jantung koroner,
stroke)
Pada penyakit kardiovaskular, terapi sel punca dapat mendukung terjadinya
angiogenesis. Jenis sel punca yang dapat digunakan adalah SPM dari sumsum
tulang, SPM dari darah tepi, sel punca embrionik dan sel punca yang diinduksi
(iPSCs). Untuk memperbaiki kerusakan jaringan akibat penyakit kardiovaskular,
sel punca dapat melepaskan faktor angiogenik dan sel punca berdiferensiasi
menjadi lini sel vaskuler, seperti sel endotel. SPM dapat menyekresikan faktor-
faktor angiogenik seperti vascular endothelial growth factor (VEGF), basic
fibroblast growth factor (bFGF), dan platelet derived growth factor (PDGF) yang
menstimulasi pembentukan pembuluh darah yang baru (Hou et al., 2016).
2. Aplikasi sel punca pada kanker
Teknologi sel punca dapat digunakan untuk pengobatan terapi kanker. Sel punca
dapat bermigrasi menuju tumor dan memfasilitasi kondisi anti-tumor spesifik. Sel
punca dapat direkayasa untuk mengekspresikan berbagai agen anti-tumor, seperti
terapi pro-drug, secreted agents, virus onkolitik, nanopartikel, imunoterapi
(Wijaya & Gondhowiardjo, 2020).
3. Aplikasi sel punca pada penyakit pernafasan kronis
SPM dilaporkan mampu berdiferensiasi menjadi sel tertentu dan memperbaiki
kerusakan parenkim paru akibat paparan asap rokok. Potensi ini telah dibuktikan
dalam penelitan terhadap hewan percobaan yang hasilnya terbukti bahwa terdapat
perbaikan pada kerusakan parenkim paru yang telah diberikan terapi SPM
(Ningrum & Kurniawaty, 2019).
4. Aplikasi sel punca pada penyakit diabetes
Penelitian yang dilakukan Widhiastuti et al.(2018) melaporkan bahwa pemberian
medium terkondisi SPM dapat menormalkan kadar glukosa darah pada tikus
model diabetes tipe 2. Hasil uji histopatologi pankreas juga menunjukkan adanya
peningkatan jumlah sel-sel Langerhans, yang menunjukkan adanya regenerasi sel
(Widhiastuti et al., 2018)
C. Pemanfaatan Genom dalam Bidang Kesehatan Masyarakat
Penelitian genom manusia yang bertujuan untuk memetakan dan mengidentifikasi
seluruh DNA manusia telah dimulai tahun 1990 dan baru berakhir tahun 2003.
Keberhasilan memetakan dan mengidentifikasi seluruh gen manusia, yang berjumlah
sekitar 30.000, telah memberikan manfaat kepada bidang kedokteran untuk
pengobatan dan diagnosis penyakit yang didasarkan pada kondisi genetiknya. Selain
pada aspek pengobatan penyakit, pemetaan gen manusia ditantang untuk dapat
dimanfaatkan di bidang kesehatan masyarakat. Di Indonesia, saat ini permasalahan di
bidang kesehatan masyarakat sudah semakin kompleks. Seiring dengan berkurangnya
lahan pemukiman di daerah perkotaan, semakin banyak penduduk yang tinggal dekat
dengan industri yang mengolah dan menghasilkan toksikan sebagai bahan baku dan
produk. Apabila pihak perusahaan tidak mengelola toksikan dengan tepat akan
menimbulkan pajanan terhadap pekerja dan masyarakat sekitar sehingga
menimbulkan gangguan kesehatan. Untuk mencegah penyakit yang berkaitan dengan
lingkungan, maka diperlukan upaya-upaya pencegahan yang didasarkan pada hasil
riset yang baik dan mutakhir. Salah satunya yaitu dengan penelitian genom.
Pembahasan Pemanfaatan Genom di Bidang Kesehatan Masyarakat
Setiap hari masyarakat perkotaan tidak hanya terpajan pencemar udara yang
berasal dari emisi gas buang kawasan industri tetapi juga dari gas buang kendaraan
bermotor.Banyak penelitian melaporkan adanya efek kesehatan yang ditimbulkan
oleh pajanan partikulat seperti gangguan fungsi paru, asma, chronic obstructive
pulmonary disease (COPD atau penyakit paru obstruksi kronik, PPOK), dan efek
kesehatan yang relatif baru diteliti secara saksama adalah penyakit diabetes melitus,
arteriosklerosis, dan stroke.
Polutan atau senyawa kimia yang timbul karena pajanan partikulat, yang telah
diabsorpsi pada saluran pernafasan, pencernaan maupun kulit melalui mekanisme
pasif maupun aktif, akan didistribusikan ke seluruh tubuh oleh sistem peredaran darah.
Polutan ini mengalami dua fase biotransformasi di dalam hati. Fase I meliputi
hidrolisis, reduksi, dan oksidasi dengan bantuan enzim famili P450 dan fase II
meliputi glukuronidasi, asetilasi, dan konjugasi oleh enzim glutatione S-transferase
sehingga senyawaan tersebut menjadi lebih polar dan hidrofilik. Setelah
ditransformasi, senyawaan kimia berubah menjadi metabolit yang mudah
disekresikan melalui urine, feses (tinja), dan keringat. Senyawaan kimia yang
diabsorpsi tubuh dapat berikatan dengan molekuler tubuh seperti membran sel, inti sel
yang berisi DNA atau protein yang berupa reseptor membran, reseptor intraseluler,
dan enzim. Hasil ikatan ini dapat menyebabkan sejumlah perubahan biokimia pada
molekul target dan menyebabkan tidak berfungsinya molekul tersebut karena
gangguan transkripsi ataupun translasi DNA, aktivasi atau inhibisi molekul. Efek
lainnya adalah kerusakan molekul akibat terganggunya lingkungan mikro dalam sel.
Tidak berfungsinya ataupun rusaknya molekul tersebut selanjutnya dapat
menyebabkan tidak berfungsinya organel sel dan kerusakan sel (nekrosis), kerusakan
jaringan, dan kerusakan organ, yang selanjutnya memicu munculnya penyakit.
Oleh karena itu, pentingnya dilakukan penelitian genom di bidang kesehatan
masyarakat terkait penyakit yang faktor risikonya adalah faktor lingkungan agar dapat
mengungkap bagaimana pajanan bahan berbahaya dari lingkungan dapat berefek pada
ekspresi gen dan protein. Dengan demikian, penelitian genom pada bidang kesehatan
masyarakat dapat dikembangkan dan dikenal dengan istilah toksikogenomik, yang
mengkaji ekspresi gen dan protein akibat pajanan faktor lingkungan.
Penemuan biomarker pada tahap pajanan menjadi hal sangat penting dalam bidang
kesehatan masyarakat. Biomarker merupakan penanda biologis yang penting dalam
membaca kondisi tubuh yang dapat dikembangkan dari kajian terhadap ekspresi gen,
dalam hal ini mRNA, cDNA, dan protein. Mengkaji ekpresi gen akan memperkaya
dalam memahami pengaruh senyawaan kimia dan agen lingkungan lainya terhadap
timbulnya penyakit. Pengetahuan terhadap biomarker tersebut akan mempermudah
dalam mendeteksi secara dini sehingga program pencegahan akan lebih efektif dan
selektif. Selain itu, penelitian toksikogenomik akan membuka kajian terhadap suatu
biomarker molekuler untuk dijadikan target molekuler pencegahan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Biologi sel memiliki peranan penting dalam bidang kesehatan. Contoh
penerapannya adalah rekayasa genetika, pembuatan hormon insulin, kloning,
pembuatan antibiotik, pembuatan vaksin, teknologi plasmid, fusi sel atau hibridoma,
dan antibodi monoklomal. Selain itu, terdapat pemanfaatan sel punca dalam
pengobatan penyakit tidak menular. Sel punca adalah sel yang belum terdiferensiasi
(undifferentiated), tetapi sel punca dapat berdiferensiasi menjadi sel otot, sel otot
jantung, sel lemak, sel darah, dan sel saraf (neuron). Terdapat berbagai aplikasi sel
punca pada beberapa penyakit tidak menular utama menurut WHO, yaitu aplikasi
sel punca pada penyakit kardiovaskular (penyakit jantung koroner, stroke), aplikasi
sel punca pada kanker, aplikasi sel punca pada penyakit pernafasan kronis, dan
aplikasi sel punca pada penyakit diabetes. Kemudian, penelitian genom juga
bermanfaat dalam bidang kesehatan masyarakat karena dapat mengungkap
bagaimana pajanan bahan berbahaya dari lingkungan dapat berefek pada ekspresi
gen dan protein.
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti Noviantari, Khariri.(2020). Harapan Baru Pengobatan Penyakit Tidak Menular


Dengan Memanfaatkan Sel Punca. Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi Covid-
19. 6 (1): 386-391

Noviantari, A., & Khariri, K. (2020, July). Pemanfaatan Teknologi Biologi Sel Dalam Dunia
Kedokteran Modern. In SINASIS (Seminar Nasional Sains) (Vol. 1, No. 1).

Ramdhan, D. H. (2014). Penelitian Genom dan Implikasinya dalam Kesehatan di Indonesia.


Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 1-5.

Rahmadiana, & Febriani, H. 2017. Biologi Sel. Surabaya: CV. Selembar Papyrus.

Anda mungkin juga menyukai