Anda di halaman 1dari 2

PERAN PEMUDA UNTUK PERADABAN ISLAM

Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pemuda dalam


menegakkan kalimat Allah di atas muka bumi ini, serta memperbaiki mental
para pemuda. Karena generasi muda hari ini adalah pemain utama di masa
yang akan datang. Hasan al-Banna seorang tokoh pergerakan di Mesir pernah
berkata, “Disetiap kebangkitan, pemudalah pilarnya. Disetiap pemikiran,
pemudalah pengibar panji-panjinya”. Karena itu, banyak ayat al-Quran dan
hadits yang mendorong kita agar membina dan mengarahkan para pemuda
kepada kebaikan. Karena jika mereka kreatif dan produktif maka umat ini akan
memiliki masa depan yang cerah. 
Masalah yang dihadapi oleh pemuda-pemuda Islam dalam membangun pribadi
yang beradab serta membangun bangsa yang berperadaban ada dua faktor
yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
 Faktor Eksternal : Problem hegemoni peradaban Barat. Peradaban Barat
yang berlandaskan pada paham sekularisme, rasionalisme, liberalisme,
utilitarianisme, dan materialisme, telah membawa dunia menuju ambang
kehancuran.
 Faktor Internal : Pemuda-pemuda Islam kebanyak sudah meninggalkan
agamanya atau meninggalkan petunjuk hidupnya (al-Quran dan sunnah).
Jika pemuda-pemuda Islam mulai menjauhkan diri dari petunjuk yang
telah ditetapkan dalam al-Quran dan sunnah maka secara otomatis
kehidupannya tidak akan terarah dan yang menjadi motor penggerak
dalam dirinya adalah hawa nafsu. 
Syarat yang paling utama dalam membangun bangsa yang berperadaban
adalah harus dimulai dari pribadi-pribadi yang beradab, bukan pribadi-pribadi
yang biadab. Kalau pemuda-pemuda Islam sudah mampu berhijrah untuk
menjadikan dirinya sebagai pribadi yang beradab maka pemuda-pemuda akan
mudah menjalankan perannya dalam membangun bangsa yang berperadaban,
yaitu bangsa yang maju, aman, damai, sejahtra, serta bangsa yang diridoi oleh
Allah SWT.
Dalam membangun bangsa yang berperadaban, pemuda-pemuda Islam paling
tidak harus memiliki lima hal, yaitu
a. Memiliki pemikiran yang dilandasi keikhlasan karena Allah,
b. Mengabadikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah,
c. Tak pernah berhenti mencari ilmu sebagai bekal hidupnya karena
peadaban tidak akan pernah tegak tanpa imu,
d. Mengamalkan ilmu yang didapatkan.
e. Berjihad untuk merealisasikan ilmunya.

Anda mungkin juga menyukai