Anda di halaman 1dari 2

Tugas Pokok Bahasan Kesehatan Ibu dan Anak

Nama : Fani Pranidasari


NIM : 6411420059
Kelas : 1B

1. Silahkan kalian jelaskan maksud dari gambar berikut!

Indonesia merupakan salah satu dari 68 negara yang memiliki kematian ibu dan
neonatal yang buruk. Hal tersebut dapat dilihat dari grafik bahwa kematian ibu akan
meningkat saat mengandung dan cenderung tinggi saat melahirkan anak. Bayi yang
lahir dalam keadaan mati juga mengalami hal yang sama. Selain itu terjadi kematian
bayi baru lahir (BBL) cenderung tinggi di Indonesia dan grafiknya melandai setelah
masa postnatal. Pada masa postnatal menuju masa bayi, kematian anak cenderung
menurun karena pada masa tersebut anak telah dapat lebih banyak mendapat nutrisi
dari air susu ibu dan yang lainnya.

2. Berdasarkan SDKI 2017, jelaskan tren kematian bayi di Indonesia!


Tren kematian anak berdasarkan hasil SDKI 2002-03 sampai SDKI 2017 untuk
estimasi angka kematian neonatal, bayi dan balita pada periode 5 tahun sebelum
survei,berikut rentang kepercayaan 95persen(95%confidence intervalatau CI) yang
dinyatakan dalam lowerdan upperlimits.
Secara umum tren kematian anak pada era tahun 2000 menunjukkan tingkat yang
stagnan hingga hasil SDKI 2012, dan hasil SDKI 2017 menunjukkan adanya
penurunan.
AKN menurun dari 20 per 1.000 kelahiran hidup hasil SDKI 2002-03 menjadi 15 per
1.000 kelahiran hidup (penurunan 25 persen).
Hasil SDKI 2017 menunjukan penurunan AKB yang lebih banyak (31 persen)
dibanding AKN yaitu dari 35 per 1.000 kelahiran hidup hasil SDKI 2002-03 menjadi
24 per 1.000 kelahiran hidup pada SDKI 2017. Pada SDKI 2002-03 estimasi AKBA
sebesar 46 per 1.000 kelahiran hidup, turun menjadi 44 per 1.000 kelahiran hidup dari
hasil SDKI 2007 dan turun kembali menjadi 40 per 1.000 kelahiran hidup (hasil SDKI
2012) dan hasil SDKI2017 menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup.
3. Berdasarkan SDKI 2017, jelaskan faktor yang menyebabkan kematian bayi di
Indonesia!
Berbagai faktor risiko kematian bayi dan anak dipengaruhi oleh karakteristik ibu dan
anak dan keadaan kelahiran. Tabel 8.3 juga menyajikan angka kematian anak
berdasarkan faktor risiko biodemografi, yaitu umur saat bersalin, jarak kelahiran dan
urutan kelahiran. Anak yang lahir dengan jarak antar kelahiran yang lebih panjang
mempunyai risiko kematian yang lebih rendah. Sebagai perbandingan, angka
kematian bayiyang lahir dengan jarak antar kelahiran kurang dari 2 tahun adalah 48
per 1.000 kelahiran hidup, sedang untuk bayiyang lahir empat tahun atau lebih setelah
kelahiran sebelumnya adalah 23 per 1.000 kelahiran hidup.

Anda mungkin juga menyukai