METABOLISME KARBOHIDRAT
Disusun Oleh :
Fani Pranidasari (6411420059)
1. Latar Belakang
Salah satu kebutuhan utama makhluk hidup adalah makanan. Makanan merupakan
bahan utama yang kita butuhkan untuk menghasilkan energi guna melaksanakan
semua aktivitas hidup. Perubahan makanan menjadi energi, tentu terjadi dalam sel
sebagai suatu satuan fungsional dan struktural terkecil yang menyusun tubuh makhluk
hidup.
Dalam makhluk hidup, sel merupakan unit penyusun terkecil. Di dalam sel
tersebutlah terjadi aktivitas perubahan reaksi-reaksi untuk menghasilkan energi
yang dibutuhkan oleh manusia. Metabolisme terdiri dari pembentukan makanan
(anabolisme) dan juga penguraian makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana
(katabolisme). Pentingnya proses metabolisme dalam tubuh berpengaruh penting
pada kes ehatan. Karena di dalamnya menyangkut organ-organ yang
dijadikan tempat mesin untuk membantu menguraikan senyawa-senyawa
kompleks (karbohidrat, lemak, dan protein) seperti lambung, usus halus, hati, dan
pancreas. Berdasarkan uraian di atas, hal inilah yang mendorong penulis untuk
membuat paper yang berjudul “Metabolisme Karbohidrat”.
2. Rumusan Masalah
a. Jelaskan yang dimaksud dengan karbohirat?
b. Jelaskan yang dimaksud dengan metabolisme?
c. Bagaimana proses metabolisme karbohidrat?
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian karbohidrat.
b. Untuk mengetahui pergertian metabolisme.
c. Untuk mengetahui proses metabolisme karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah turunan Aldehida atau keton dari Alkohol polihidrat. Karbohidrat
tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan; senyawa ini memiliki peran struktural dan
metabolik yang penting. Pada tumbuhan, glukosa disintesis dari karbon dioksida dan air
melalui fotosintesis dan disimpan sebagai pati (kanji, starch) atau digunakan untuk
menyintesis selulosa dinding sel tumbuhan. Hewan dapat menyintesis karbohidrat dari
asam amino, tetapi sebagian besar karbohidrat hewan terutama berasal dari tumbuhan.
Glukosa adalah karbohidrat terpenting; kebanyakan karbohidrat dalam makanan diserap
ke dalam aliran darah sebagai glukosa yang dibentuk melalui hidrolisis pati dan
disakarida dalam makanan, dan gula lain diubah menjadi glukosa di hati. Glukosa adalah
bahan bakar metabolik utama pada mamalia (kecuali pemamah biak) dan bahan bakar
universal bagi janin. Glukosa adalah prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain di
tubuh, termasuk glikogen untuk penyimpanan; ribosa dan deoksiribosa dalam asam
nukleat; galaktosa untuk sintesis laktosa dalam susu, dalam glikolipid, dan sebagai
kombinasi dengan protein dalam glikoprotein dan proteoglikan.
b. Metabolisme
Metabolisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan interkonversi senyawa
kimia di dalam tubuh, jalur yang diambil oleh tiap molekul, hubungan antar-molekul, dan
mekanisme yang mengatur aliran metabolit melalui jalur-jalur metabolisme. Jalur
metabolik digolongkan mejadi tiga kategori.
(1) Jalur anabolik, yaitu jalur-jalur yang berperan dalam sintesis senyawa yang lebih
besar dan kompleks dari prekursor yang lebih kecil, misalnya sintesis protein dari asam
amino dan sintesis cadangan triasilgliserol dan glikogen. Jalur anabolik bersifat
endotermik.
(2) Jalur katabolik, yang berperan dalam penguraian molekul besar, sering melibatkan
reaksi oksidatif; jalur ini bersifat eksotermik, yang menghasilkan ekuivalen pereduksi,
dan terutama melalui rantai respiratorik, ATP.
(3) Jalur amfibolik, yang berlangsung di "persimpangan" metabolisme, bekerja sebagai
penghubung antara jalur katabolik dan anabolik, misalnya siklus asam sitrat.
Pengetahuan tentang metabolisme normal sangat penting untuk memahami kelainan yang
mendasari penyakit. Metabolisme normal mencakup adaptasi terhadap masa kelaparan,
aktivitas fisik, kehamilan, dan menyusui.
Pada dasarnya metabolisme glukosa dapat di bagi dalam dua bagian yaitu yang tidak
menggunakan oksigen atau anaerob dan yang menggunakan oksigen atau aerob.Reaksi
anaerob terdiri atas serangkaian reaksi yang mengubah glukosa menjadi asam laktat.
Proses ini disebut glikolisis. Tiap reaksi dalam proses glikolisis ini menggunakan enzim
tertentu, dan akan dibahas satu persatu.
1. Heksokinase
Tahap pertama proses glikolisis adalah pengubahan glukosa menjadi glukosa -6-fosfat
dengan reaksi fosforilasi. Gugus fosfat diterima dari ATP dalam reaksi sebagai
berikut :Enzim heksokinase merupakan katalis dalam reaksi tersebut di bantu oleh ion
Mg++ sebagai kofaktor. Heksokinase yang berasal dari ragi merupakan katalis pada reaksi
pemindahan gugus fosfat dari ATP tidak hanya kepada glukosa tetapi juga kepada
fruktosa, manosa dan glukosamina.
2. Fosfoheksoisomerase
Reaksi berikutnya ialah isomerisasi, yaitu pengubahan glukosa -6-fosfat menjadi fruktosa
-6-fosfat, dengan enzim fosfoglukoisomerase. Enzim ini tidak memerlukan kofaktor dan
telah diperoleh dari ragi dengan cara klistalisasi. Enzim fosfoheksoisomerase terdapat
pada jaringan otot dan mempunyai berat molekul 130.000.
3. Fosfofruktokinase
Fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa-1,6-difosfat oleh enzim fosfofruktokinase
dibantu oleh ion Mg++ sebagai kofaktor. Dalam reaksi ini gugus fosfat dipindahkan dari
ATP kepada fruktosa-6-fosfat dan ATP sendiri akan berubah menjadi ADP.
Fosfofruktokinase dapat dihambat atau dirangsang oleh beberapa metabolit, yaitu
senyawa yang terlibat dalam proses metabolisme ini.
4. Aldolase
Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah penguraian molekul
fruktosa-1,6-difosfat membentuk dua molekul triosa fosfat, yaitu dihidroksi aseton fosfat
dan D-gliseral-dehida-3-fosfat. Dalam tahap ini enzim aldolase yang menjadi katalis,
telah ditemukan dan dimurnikan oleh Warburg.
5. Triosafosfat Isomerase
Dalam reaksi penguraian oleh enzim aldolase terbentuk dua macam senyawa, yaitu D-
gliseraldehida-3-fosfat dan dihidroksiasetonfosfat. Yang mengalami reaksi lebih lanjut
dalam proses glikolisis ialah D-gliseraldehida-3-fosfat. Andaikata sel tidak mampu
mengubah dihidroksiasetonfosfat menjadi D-gliseraldehida-3-fosfat, tentulah
dihidroksiasetonfosfat akan bertimbun dalam sel. Hal ini tidak berlangsung karena dalam
sel enzim triosafosfat isomerase yang dapat mengubah dihidroksiasetonfosfat menjadi D-
gliseraldehida-3-fosfat.
6. Gliseraldehida-3-Fosfat Dehidrogenase
Enzim ini bekerja sebagai katalis pada reaksi oksidasi gliseraldehida-3-fosfat menjadi
asam 1,3 difosfogliserat. Dalam reaksi ini digunakan koenzim NAD+, sedangkan gugus
fosfat diperoleh dari asam fosfat.Reaksi oksidasi ini mengubah aldehida menjadi asam
karboksilat.
7. Fosfogliseril Kinase
Reaksi yang menggunakan ini ialah reaksi pengubahan asam 1,3-difosfogliserat menjadi
asam 3-fosfogliserat.Dalam reaksi ini terbentuk satu molekul ATP dari ADP dan ion Mg+
+
diperlukan sebagai kofaktor. Oleh karena ATP adalah senyawa fosfat berenergi tinggi,
maka reaksi ini mempunyai fungsi untuk menyimpan energi yang dihasilkan oleh proses
glikolisis dalam bentuk ATP.
8. Fosfogliseril Mutase
Fosfogliseril mutase bekerja sebagai katalis pada reaksi pengubahan asam 3-fosfogliserat
menjadi asam 2-fosfogliserat.
9. Enolase
Reaksi berikutnya ialah reaksi pembentukan asam fosfoenolpiruvat dari asam 2-
fosfogliserat dengan katalis enzim enolase dan ion Mg ++ sebagai kofaktor.Reaksi
pembentukan asam fosfoenol piruvat ini ialah reaksi dehidrasi.
Setelah rantai dari glikogen primer diperpanjang dengan penambahan glukosa tersebut
hingga mencapai minimal 11 residu glukosa, maka enzim pembentuk cabang
memindahkan bagian dari rantai 1à4 (panjang minimal 6 residu glukosa) pada rantai yang
berdekatan untuk membentuk rangkaian 1à6 sehingga membuat titik cabang pada
molekul tersebut. Cabang-cabang ini akan tumbuh dengan penambahan lebih lanjut
1àglukosil dan pembentukan cabang selanjutnya. Setelah jumlah residu terminal yang non
reduktif bertambah, jumlah total tapak reaktif dalam molekul akan meningkat sehingga
akan mempercepat glikogenesis maupun glikogenolisis.
Tampak bahwa setiap penambahan 1 glukosa pada glikogen dikatalisir oleh enzim
glikogen sintase.Sekelompok glukosa dalam rangkaian linier dapat putus dari glikogen
induknya dan berpindah tempat untuk membentuk cabang.Enzim yang berperan dalam
tahap ini adalah enzim pembentuk cabang (branching enzyme).
Pada bagian sebelumnya telah dibahas mengenai jalur glikolisis yang mengubah glukosa
menjadi piruvat. Pada keadaan aerob, langkah berikutnya pada pembentukkan energi dari
glukosa adalah dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil koenzim A (asetil koA).
Unit asetil aktif ini kemudian mengalami oksidasi sempurna menjadi CO2 melalui siklus
asam sitrat.
Siklus asam sitrat adalah serangkaian reaksi kimia dalam sel, yaitu pada mitokondria,
yang berlangsung secara berurutan dan berulang, bertujuan mengubah asam piruvat
menjadi CO2, H2O dan sejumlah energi. Proses ini adalah proses oksidasi dengan
menggunakaan oksigen atau aerob.
Siklus asam sitrat dikenal juga sebagai siklus asam trikarboksilat atau siklus krebs,
menggunakan nama penemunya Hans Krebs seorang ahli biokimia yang banyak jasa atau
sumbangannya dalam penelitian tentang metabolisme karbohidrat.
Siklus asam sitrat merupakan jalur metabolisme bersama untuk oksidasi molekul bahan
bakar seperti asam amino, asam lemak dan karbohidrat, juga berperan sebagai sumber
bahan pembangun untuk proses-proses biosintesis.Sebagian besar molekul masuk siklus
asam sitrat sebagai Asetil KoA.Dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil koA
merupakan penghubung antara glikolisis dengan siklus asam sitrat. Pada eukariot, reaksi
ini dan reaksi dalam siklus berlangsung dalam mitokondria, sedangkan glikolisis
berlangsung di sitosol.
Berikut adalah gambaran ringkas siklus asam sitrat:
Apabila dihubungkan jalur glikolisis, oksidasi piruvat, dan siklus krebs akan dapat kita
itung bahwa 1 mol glukosa jika dibakar sempurna (aerob) akan menghasilkan energi
dengan rincian sebagai berikut:
1. Glikolisis : 8P
2. Oksidasi piruvat (2X3P) : 6P
3. Siklus krebs (2X12P) : 24P
Jumlah : 38P
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi XXV,
Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC