Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fani Pranidasari

NIM : 6411420059

Mata kuliah : Pendidikan Konservasi (503)

2)Jelaskan kinerja kampus berkelanjutan yang telah diimplementasikan UNNES pada


2019 pada kategori pengelolaan air?

Kinerja kampus berkelanjutan yang telah diimplementasikan UNNES pada 2019 pada kategori
pengelolaan air antara lain mengembangkan program yang diarahakan kepada upaya-upaya
pengelolaan sampah yang efektif dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
Selain itu juga pengelolaan air kampus yang terintegrasi dengan tata lahan dan bangunan yang
ada dengan zero run off dan rain harvesting. Program yang dikembangkan adalah:

(1) Pengadaan dan pengembangan IPAL;


(2) Pengembangan rumah kompos:
(3) Pengembangan prototype air kran siap minum;
(4) Pembuatan biopori dan sumur resapan;
(5) Pengadaan dan penataan tempat sampah;
(6) Optimalisasi pengelolaan sampah (zero waste);
(7) Optimalisasi pengelolaan air.
Sebagai wujud konservasi air yang menjadi salah satu indikator kampus berwawasan
konservasi, UNNES menginisiasi penyiraman otomatis agar kebutuhan air dapat dihemat dan
tanaman sehat mendapatkan air sesuai kebutuhan dan waktunya tepat. Dalam rangka
pengembangan kualitas ruang terbuka hijau di lingkungan UNNES dan sekitarnya inisiasi
pengembangan penyiraman otomatis pada taman konservasi menjadi contoh pemeliharaan
ruang terbuka hijau bagi unit-unit di UNNES.
3) Jelaskan kinerja kampus berkelanjutan yang telah diimplementasikan UNNES pada
2019 pada kategori green transportation, apakah ada kebijakan terkait hal tersebut?

Universitas Negeri Semarang (Unnes) sebagai lembaga pendidikan tinggi yang tanggap dan
peduli terhadap permasalahan lingkungan dan budaya bangsa, sudah melakukan beberapa
usaha yang dilakukan secara institusional dan berkelanjutan. Demikian juga dengan
transportasi di Unnes, mereduksi pergerakan kendaraan mesin berbahan bakar fosil di
kawasan kampus adalah salah satu upaya dalam implementasi kebijakan transportasi internal.
Universitas Negeri Semarang (Unnes) bertekad mewujudkan kampus yang humanis. Salah
satu upayanya dengan melaksanakan kebijakan tentang transportasi ramah lingkungan (green
transportation).

Semakin banyak akan meningkatkan konsumsi bahan bakar minyak serta memberikan
kontribusi terhadap pencemaran udara di Indonesia. Sampai saat ini jumlah kendaraan
bermotor di seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari 20 juta dengan persentase sebesar
60% berasal dari sepeda motor sedangkan pertumbuhan populasi untuk mobil sekitar 3-4%
dan sepeda motor lebih dari 4% per tahun. Untuk mengantisipasi dampak buruk yang
ditimbulkan dari pertumbuhan jumlah kendaraan di perkotaan, maka perlu dikembangkan
suatu konsep transportasi berkelanjutan. Transportasi berkelanjutan adalah sebuah konsep
yang dikembangkan sebagai suatu antithesis terhadap kegagalan kebijakan, praktek dan
kinerja sistem transportasi yang dikembangkan selama kurang lebih 50 tahun
terakhir.Transportasi itu bisa dikatakan transportasi hijau.Transportasi hijau adalah
transportasi atau kendaraan yang dibuat untuk dikendarai namun tetap ramah lingkungan.
Artinya transportasi ini dibuat tidak menimbulkan polusi atau pencemaran. Transportasi hijau
juga bisa disebut kendaraan ramah lingkungan. Ramah lingkungan yang dimaksud ini tidak
hanya kendaraan tidak berpolusi, tetapi juga hemat dalam penggunaan bahan bakar.

Bahan bakar hijau yang bisa digunakan dalam transportasi meliputi:

1. Listrik, merupakan bahan bakar yang yang mengeluarkan emisi gas rumah kaca yang
minim, apalagi bila menggunakan sumber dari tenaga air, angin, sel surya ataupun
nuklir. Listrik ideal digunakan untuk transportasi yang melalui jalur tetap seperti Bus
Listrik, Kereta rel listrik (KRL), tetapi selain itu saat ini sudah diperkenalkan
mobil/motor yang digerakkan dengan listrik yang disimpan dalam batere.
2. Bahan bakar nabati, merupakan bahan bakar yang diolah dari bahan-bahan nabati,
dapat diperoleh dari Minyak Nabati, ataupun alkohol, ataupun dalam bentuk padat.
Minyak nabati seperti minyak jarak, minyak kelapa sawit digunakan untuk campuran
minyak diesel yang diberi nama BioDiesel, sedang alkohol yang berasal dari hidrat
arang dari tetes tebu ataupun lainnya dicampurkan ke bahan bakar premium/pertamax
yang diberi nama BioPertamax di Indonesia.
3. Sel bahan bakar, merupakan konsep baru yang dikembangkan dimana prosesnya
adalah penggunaan gas H2 yang direaksikan dengan O2 yang menghasilkan air dan
listrik, listrik yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan kendaraan. Selain gas
H2 juga bisa digunakan gas methan. Permasalahan yang ditemukan pada kendaraan
yang berbahan bakar H2 adalah belum adanya jaringan stasiun pengisian bahan bakar
gas hidrogen.
4. Bahan bakar gas, dapat berupa LPG (liquefied Petroleum Gas) ataupun CNG
(Compressed Natural Gas) yang saat ini sudah digunakan untuk angkutan bus
TransJakarta di Jakarta, sumber gasnya terdapat dibeberapa daerah di Indonesia yang
ditransportasi melalui pipa dan tangki bertekanan.

Kendaraan yang ramah lingkungan seperti mobil listrik, kendaraan hibrida yang merupakan
gabungan antara mesin mobil konvensional yang menggerakkan generator yang mengisi
baterai dan kendaraannya sendiri dijalankan dengan motor listrik. Salah satu permasalahan
yang dihadapi adalah harga kendaraan yang relatif mahal, sehingga di banyak negara
diberikan berbagai insentip bila menggunakannya diantaranya penurunan bea masuk, pajak
kendaraan bermotor yang lebih rendah, pembebasan pembayaran retribusi pengendalian lalu
lintas (London).Toyota merupakan salah satu produsen mobil yang giat menciptakan
kendaraan yang hemat bahan bakar, salah satu diantaranya adalah Toyota Prius yang
kemudian diikuti dengan produsen lainnya di Jepang maupun negara-negara Eropa dan
Amerika.

Tujuan adanya Transportasi Hijau agar dapat mengurangi polusi atau pencemaran dan agar
dapat menghemat bahan bakar dalam penggunaan

Kebijakan yang ditetapkan UNNES terkait green transportation adalah pada hari dan jam
kerja, kendaraan bermotor tidak dibolehkan masuk ke area kampus konservasi ini.

Anda mungkin juga menyukai