Disusun Oleh :
SITI FAKHRIYYAH FIRZA
RIFA PUJIANTI IRAWAN
RAHMI SYARIIFATUL WUSQO
14330132
14330133
14330134
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulisan makalah Biokimia
ini telah diselesaikan. Makalah tentang Biokimia ini merupakan makalah
yang sederhana, hanya membahas secara singkat mengenai ReaksiReaksi Biokimia Sebagai Glukosa Darah .
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Biokimia yang disampaikan oleh Ibu Dr. Mellova A. Masrizal, MSc.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada Ibu Dr.
Mellova A. Masrizal, MSc. selaku dosen Biokimia yang telah memberikan
tugas ini. Penulis memperoleh banyak manfaat setelah menyusun
makalah ini.
Menyadari akan keterbatasan dan kemampuan, kami bersedia
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................
ii
BAB I
BAB II
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.............................................................
Pembahasan
2.1 Sumber Glukosa Darah ...............................................
Daftar Pustaka.................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Glukosa yang berada di darah lazim disebut sebagai kadar glukosa darah (KDG).
Konsentrasi glukosa darah yang normal berkisar pada nilai 100 mg/dl sampai 110 mg/dl. KDG
sering dipergunakan sebagai parameter keberhasilan metabolisme didalam tubuh, dimana akibat
kondisi tertentu sehubungan dengan konsentrasi glukosa di darah tubuh dapat mengalami
keadaan yang di sebut hipoglikemia yaitu kondisi penurunan kadar glukosa darah.
Kondisi ini terjadi karna glukosa di darah untuk dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh
memerlukan hormon insulin. Kelebihan insulin akan menyebabkan penurunan konsentrasi
glukosa didarah. Pada keadaan yang ekstrim dapat menyebabkan keadaan koma hipoglikemia
(jika KGD turun dibawah 20 mg/dl ). Ini terjadi karena pasokan glukosa ke sel otak terganggu
atau kurang karena sel otak sumber energinya hanya glukosa.
Untuk mempertahankan KDG, di dalam tubuh dapat berlangsung beberapa proses yaitu :
pencernaan dan absorpsi makanan mengandung karbohidrat, proses glukoneogenesis, dan
glikogenolisis di hepar dan parenkim ginjal.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sumber glukosa yang ada di dalam darah
2. Untuk mengetahui peran hormon dalam pengaturan glukosa darah
BAB II
PEMBAHASAN
1
2.2Glikogenolisis
Deretan reaksi hidrolisis glikogen menjadi glukosa, kembali menjadi sumber energi.
Merupakan proses katabolisme cadangan sumber energi. Enzim utama : glikogen fosforilase,
memecah ikatan 1-4 glikogen. Selanjutnya enzim transferase akan memindahkan 3 residu
glukosil dari cabang terluar ke cabang lain. Pemindahan ini menyebabkan ttik cabang 1-6
terpapar. Ikatan 1-6 akan diputus oleh debranching enzyme (amilo [1-6] glukosidase).
Transferase dan Debranching enzyme akan mengubah struktur bercabang glikogen
menjadi lurus membuka jalan untuk pemecahan selanjutnya oleh fosforilase menghasilkan
glukosa 1 phosphat.
Glikogen + P1
(n residu)
2.3 GLUKONEOGENESIS
Di saat karbohidrat tidak tersedia dengan cukup di dalam makanan, maka senyawa
nonkarbohidrat dengan jalur glukoneogenesis akan menghasilkan glukosa. Glukoneogenesis
merupakan istilah yang di gunakan untuk mencakup semua mekanisme dan lintasan yang
bertanggung jawab untuk mengubah senyawa nonkarbohidrat menjadi glukos. Asam amino
glikogenik, asam laktat, dan gliserol adalah tiga kelompok substrat untuk proses in. Dapat
berlangsung setiap saat di dalam tubuh untuk membersihkan laktat yang terbentuk dari proses
glikolisis anaerob. Glukoneogenesis dari asam amino akan berlangsung pada keadaan dimana
tubuh kekurangan/ kehabisan zat hidrat arang ataupun lipid sebagai sumber energi maka pada
hewan memamah biak senyawa propionat merupakan sumber utama glukosa melalui lintasan ini.
Tempat berlangsungnya glukoneogenesis terutama di sel-sel ginjal dan hepar (sedikit di
otot dan otak) reaksi-reaksi pada proses ini meliputi reaksi glikolisis yang reversibel, siklus kreb,
dan beberapa reaksi khusus untuk tambahan. Harus diingat bahwa rangkaian reaksi
glukoneogenesis walau menggunakan lintasan yang sama dengan glikolisis, bukan merupakan
kebalikan dari reaksi glikolisis. Aktivitas keduanya diatur secara timbal balik, satu jalan relatif
tidak aktif saat jalan lain aktif.
Enzim utama dari proses ini yang mengkatalisis reaksi tambahan pada glukoneogenesis
adalah
1.
2.
3.
4.
Piruvat karboksilase
Fosfoenol piruvat
D fruktosa 1,6 bifosfatase
D glukosa 6 fosfatase
Reaksi oleh enzim-enzim ini dapat menghindarkan reaksi-reaksi yang irrevesibel pada
glikolisis. Enzim piruvat karboksilase aktivitasnya dirangsang oleh asetil ko A dan dihambat oleh
ADP. Enzim ini akan merubah aksaloasetat menjadi fosfoenol piruvat. Kedua reaksi ini
berlangsung di dalam mitokondria dari sel. Pada reaksi yang dikatalisis enzim D fruktosa 1,6
bifosfatase, senyawa fruktosa 6 fosfat akan dibentuk dari fruktosa 1,6 bisfosfat. Enzim ini
aktivitasnya dihambat oleh AMP dan ADP. Reaksi ini berlangsung di bagian sitosol.
Tahap terakhir pembentukan glukosa tidak berlangsung di sitosol. Glukosa 6 fosfat akan
diangkut ke retikulum endoplasma oleh transpoter (T 1) dan disini dihidrolisis oleh enzim
glukosa 6 fosfatase. Hidrolisis ini menghasilkan glukosa dan Pi yang kemudian diangkut kembali
ke sitosol oleh sepasang pengankut/transpoter (T2 dan T3).
Glukagon merangsang glukoneogenesis dengan merrangsang enzim-enzim tersebut
terutama fosfoenol piruvat karboksikinase. Biosintesa enzim-enzim tersebut juga di pengaruhi
oleh insulin dan hormon glukokortikoid defek enzim glukoneogenesis menimbulkan hipoglikemi
dan asidosis laktat. Enam ikatan fosfat berenergi tinggi digunakan untuk pembentukan glukosa
dalam reaksi
glukokortikoid
(kortisol)
meningkatkan
glukoneogenesis
sehingga
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Konsentrasi glukosa dalam darah (KDG) perlu dipertahankan dalam keadaan normal.
KDG sering dipergunakan sebagai parameter keberhasilan metabolisme di dalam tubuh.
Penurunan kadar glukosa darah dari normal dapat menyebabkan gangguan pada tubuh, dimana
jika terjadi penurunan KDG yang ekstrim turun dibawah 20mg/dl dapat menyebabkan keadaan
koma hipoglikemia.
Proses metabolisme terhadap karbohidrat yang dapat meningkatan kadar glokosa darah
adalah pencernaan dan absorsi makanan mengandung karbohidrat,glukoneo genesis dan
glikagenolisis behevar dan parantine ginja
DAFTAR PUSTAKA
Mark DB, Marks AD, Smith CM. 2007. Biokimia Kedokteran Dasar, Jakarta : Erlangga.
Stryer L. 2005 Biokimia Edisi 4, Jakarta: EGC.
Guyton AC, Hall JE. 2006. Buku Ajar Biokimia Kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC.
Purba, Anggita.2010. Reaksi Biokimia Sebagai Glukosa Darah. Jurnal Kedokteran Indonesia.
Vol. 5 (3).