Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 2
1.5 Luaran yang diharapkan ................................................................................ 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
2.1 Kandungan Daun Keladi Tikus ..................................................................... 3
2.2 Daun Keladi Tikus Sebagai Antikanker ........................................................ 3
2.3 Kerangka pemikiran ...................................................................................... 4
BAB 3. METODE PENELITIAN........................................................................... 5
3.1 Metode Penelitian .......................................................................................... 5
3.2 Tahapan Penelitian ........................................................................................ 5
3.3 Prosedur Penelitian ........................................................................................ 5
3.4 Variabel Penelitian ........................................................................................ 6
3.5 Luaran dan indikator Capaian ....................................................................... 6
3.6 Analisis Data ................................................................................................. 7
3.7 Kesimpulan Penelitian ................................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 8
4.1 Anggaran biaya .............................................................................................. 8
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping ..................... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .......................................................... 17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ............... 18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ................................................... 19

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanker merupakan salah satu penyakit yang mematikan yang dapat
menyerang siapa saja dari berbagai kalangan usia dan jenis kelamin. Hal ini
disebabkan karena tingginya kasus kematian yang diakibatkan oleh penyakit
kanker. Kanker adalah kondisi sel yang kehilangan kendali dalam mekanisme
normalnya sehingga menjadi abnormal dengan pertumbuhan sel yang cepat
(Stephen, 2017). Saat ini, setiap tahun terjadi peningkatan jumlah penderita baru
penyakit kanker.
Berdasarkan data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health
Organization (WHO), tahun lalu kematian akibat leukemia di Indonesia
merenggut 11.314 jiwa. WHO menyebutkan prevalensi kanker darah di Indonesia
dalam lima tahun terakhir mencapai 35.870 kasus. Prevalensi ini mencakup semua
usia, baik laki-laki maupun perempuan. WHO memperkirakan pada tahun 2005-
2015 terdapat 84 juta orang meninggal dunia akibat kanker (Kemenkes RI, 2015).
Sel Kanker dapat menyusup ke jaringan sekitarnya dan metastasis melalui
pembuluh darah dan pembuluh getah bening (Greg, 2013). Menurut Endah
Kusumawardani (2010, Bara, 2015) leukemia terjadi apabila proses pematangan
dari sistem sel menjadi sel darah putih mengalami gangguan dan menghasilkan
perubahan ke arah keganasan. Masalah yang dihadapi pasien kanker darah
leukemia adalah ketika pengobatan medis tidak dapat meminimalisir proses
penyembuhan. Pengobatan kemoterapi dengan menggunakan obat-obatan dapat
menghambat dan membunuh sel-sel kanker. Namun , kemoterapi dapat
menyebabkan beberapa efek samping yang bervariasi (Remesh 2012).
Pada umumnya tanaman keladi tikus sering digunakan para terapis tradisional
dalam ramuan anti kanker(Yuhono, 2007). Manfaat jika mengonsumsi sari kekadi
tikus yaitu dapat menghancurkan, membunuh, dan menghambat perkembangan
sel kanker, menghilangkan efek samping kemoterapi, dan bersifat anti virus dan
anti bakteri (Teo, C.K.H & Teo, C.B.I. 1999). Pengujian pada ekstrak akar, umbi,
daun, dari Typhonium flageliforme terhadap aktivitas sitotoksik pada sel
leukaemia P388 membuktikan bahwa kandungan asam amino arginin (0,874 %)
dan triptopan (0,800 %) (peni dkk, 2006). Penelitian (Yuhana dkk,2010)
menggunakan daun keladi tikus pada uji aktivitas sitoktosik dan antioksidan
menunjukkan bahwa daun keladi tikus berpotensi sebagai antikanker dan peredam
radikal bebas.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui pengaruh
pemberian teh herbal Daun Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) pada Kanker
Darah (Leukimia) Mencit (Mus musculus) yang diinduksi Benzo (Α) Pyren.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah pada penelitian ini
adalah pengaruh pemberian teh herbal Daun Keladi Tikus (Typhonium
2

flagelliforme) pada Kanker Darah (Leukimia) Mencit (Mus musculus) yang


diinduksi Benzo (Α) Pyren.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian teh herbal
Daun Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) pada Kanker Darah (Leukimia)
Mencit (Mus musculus) yang diinduksi Benzo (Α) Pyren.

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Untuk Masyarakat
Penelitian ini bermanfaat untuk membantu masyarakat dalam memberikan
wawasan, potensi dan pengembangan obat-obatan alamiah mengenai pengaruh
teh herbal daun keladi tikus pada kanker darah (leukemia).
1.4.2 Manfaat Untuk Peneliti
Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber referensi untuk penelitian lebih
lanjut mengenai pengaruh teh herbal daun keladi tikus pada kanker darah
(leukemia).
1.4.3 Manfaat Untuk Institusi
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai literasi untuk bahan pembelajaran dan
acuan dalam penelitian selanjutnya.
1.5 Luaran yang diharapkan
1. Menjadi alternatif pada kanker darah leukemia.
2. Membantu memberikan inovasi kepada peneliti agar adanya
pengembangan pengaruh pemberian teh herbal Daun Keladi Tikus
(Typhonium flagelliforme) pada Kanker Darah (Leukimia) Mencit (Mus
musculus) yang diinduksi Benzo (Α) Pyren.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kandungan Daun Keladi Tikus


Seluruh bagian tanaman keladi tikus mengandung senyawa antikanker yaitu
baik pada akar, umbi, batang, maupun daun (Choo et al., 2001).Berdasarkan
analisis fitokimia keladi tikus mengandung senyawa antara lain: alkaloid, steroid,
flavonoid, dan glikosida (Surachman, 2009). Keladi Tikus mengandung Ribosome
Inacting Protein (RIP), zat antioksidan dan zat antikurkumin (Yayat, 2008).
Kandungan senyawa bioaktif pada tanaman keladi tikus yaitu alkaloid, saponin,
glikosida (Syahid, 2008), flavonoid, terpenoid, steroid (Nobakht etl al., 2010) dan
flavonoid glikosida (Farida et al., 2012).
2.2 Daun Keladi Tikus Sebagai Antikanker
Keladi tikus bermanfaat dalam mengobati kanker paru-paru dan payudara
(Lai et al., 2010), hati (Lai et al., 2008), leukemia (Mohan et al., 2010), usus,
kelenjar prostat, dan leher rahim (Hoesen, 2007). Tanaman keladi tikus
(Typhonium flagelliform) memiliki potensi medis sebagai obat anti-kanker.
Perubahan sel kanker ini dikarena kan adanya radikal bebas dari oksidasi lipid.
Tanaman ini memiliki unsur antioksidan yang mampu mencegah radikal bebas
(Dewanti, 2006). Aktivitas antikanker dari ekstrak keladi tikus pernah diujikan
secara in vitro pada dua jenis sel kanker mencit, yaitu P388 lymphocytic leukemia
(Choo et al., 2001) dan lymphoid cell line (Neoh, 1992). Kedua penelitian tersebut
menunjukkan bahwa ekstrak non polar dari keladi tikus berhasil memperlihatkan
aktivitas antiproliferatif yang baik. Aktivitas anti leukemia dari ekstrak
diklorometan tanaman keladi tikus diujikan pada T4 lymphoblastoid (CEMss) cell
line manusia dan hasilnya mengindikasikan adanya efek anti leukemia yang
mampu menunjukkan karakteristik morfologi kematian sel yang khusus dan
sesuai dengan apoptosis sel. Analisis Gas Chromatography Mass Spectrometry
(GCMS) menunjukkan adanya kandungan asam linoleat, asam hexadecanoic dan
asam 9-hexadecanoic pada ekstrak diklorometan tanaman keladi tikus (Mohan et
al., 2011).
4

2.3.Kerangka pemikiran

Pengobatan kemoterapi dapat


menyebabkan beberapa efek samping
yang bervariasi (Remesh 2012).

Pemanfaatan daun keladi tikus


(Typhonium
(Typhonium flagelliforme) sebagai teh
flagelliforme)
herbal

Penelitian (Yuhana dkk,2010)


menggunakan daun keladi tikus pada
uji aktivitas sitoktosik dan antioksidan
menunjukkan bahwa daun keladi tikus
berpotensi sebagai antikanker dan
peredam radikal bebas. Keladi tikus
bermanfaat dalam, leukemia (Mohan et
al., 2010),

Pemberian teh herbal


daun keladi tikus

Perhitungan Jumlah sel darah


merah dan sel darah putih
pada mencit

Analisis data dengan uji


ANOVA dan uji BNT

Hasil dan kesimpulan


5

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. Dengan
pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling, yaitu pemilihan
sampel berdasarkan atas pertimbangan tertentu yang diperoleh oleh peneliti
berdasarkan ciri dan sifat populasi yang diketahui.
Perhitungan jumlah sampel berdasarkan rumus (Kemas,2015) adalah sebagai
berikut :

[(t-1)(n-1)]≥15
Keterangan :
n = jumlah pengulangan/besar sampel dalam kelompok
t = jumlah perlakuan/banyaknya kelompok (4 kelompok)

[(t-1)(n-1)]≥15
(4-1)(n-1) ≥15
(-3) (3n) ≥15
3n ≥15+3
n ≥6

Jadi jumlah sampel untuk 4 kelompok adalah 6x4=24 ekor mencit. Jumlah 24
ekor mencit adalah jumlah minimal sampel yang diperlukan dalam penelitian ini.
Sebelumnya sebelum diberi perlakuan dengan bahan uji, mencit diaklimasi pada
kondisi laboratorium selama 2 minggu. Pemeliharaan dilakukan dengan
menempatkan mencit pada kandang pemeliharaan dengan kepadatan 6 ekor per
kandang. Kemudian pakan par G dan minuman air mineral diberikan kepada
hewan uji secara ad libitum.
3.2. Tahapan Penelitian
Penelitian ini terbagi dalam beberapa tahapan yaitu persiapan bahan dan alat,
pembuatan teh herbal daun keladi tikus, pembuatan larutan larutan benzo (α)
pyren, induksi karsinogen ke mencit, pemberian teh herbal daun keladi tikus,
analisis sel darah merah dan sel darah putih pada mencit.
3.3. Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan dimulai dari bulan Januari hingga bulan Mei 2020.
Dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Bengkulu Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Bahan yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah mencit jantan dewasa 2.5 bulan dengan
bobot berkisar 25-30 g, daun keladi tikus(Typhonium flagelliforme), pakan
mencit, eter, oleum olivarum, benzo (α) pyren, aquadest, kertas label, tissue, air
mineral. Sementara alat yang diperlukan adalah kandang mencit, micropipette,
tempat minuman dan tempat pakan, neraca analitik,mikroskop, jarum suntik,
6

sonde, mikroskop, gunting, pipet tetes, plat tetes, pisau, oven, plastik ziplok,
ethylenediamine-tetraacetic acid (EDTA), gelas objek, pipet Thoma,
haemositometer. larutan Hayem, dan larutan Turk.
Pembuatan Teh Herbal Daun Keladi Tikus(Typhonium flagelliforme)
Daun keladi tikus yang sudah dipetik dikumpulkan dan disortir. Kemudian
daun dicuci bersih dengan air mengalir. Daun yang sudah bersih dilayukan dengan
menggunakan oven suhu 700C selama 5 menit. Selanjutnya daun didinginkan
selama 5 menit, setelah dingin daun digulung. Selanjutnya daun dikeringkan
menggunakan oven dengan suhu 500C selama 150 menit. Setelah itu teh herbal
daun keladi tikus dimasukkan ke dalam plastik ziplok dengan massa 100mg.
kemudian teh daun keladi tikus dilarutkan dengan air panas.
Proses pembuatan larutan Larutan benzo (α) pyren
Proses ini yaitu dengan melarutkan 0,3 g benzo (α) pyren dengan 0,2 mL Oleum
olivarum (Saputri, Dyah, dan Abdulgani, 2006).
Induksi Karsinogen benzo (α) pyren dan perlakuan dengan teh daun keladi
tikus
1. Kelompok 1(Kontrol negatif), mencit tidak diberi perlakuan hanya didiberi
pakan dan minuman secara ad libitum.
2. Kelompok 2(perlakuan I), mencit diberi diberi pakan dan minum dan
diinduksi 0,5 mL larutan benzo (α) pyren kemudian diberi teh herbal daun
keladi tikus (Typhonium flagelliforme) dosis 8,4 mg/bb mencit setiap hari
selama dua minggu.
3. Kelompok 3(perlakuan II), mencit diberi pakan dan minum dan diinduksi
0,5 mL larutan benzo (α) pyren kemudian diberi teh herbal daun keladi tikus
(Typhonium flagelliforme) dosis 11,2 mg/bb mencit setiap hari selama dua
minggu.
4. Kelompok 4(perlakuan III), mencit diberi pakan dan minum minum dan
diinduksi larutan benzo (α) pyren kemudian diberi teh herbal daun keladi
tikus (Typhonium flagelliforme) dosis 14 mg/bb mencit setiap hari selama
dua minggu.
3.4. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu teh herbal daun keladi tikus
(Typhonium flagelliforme)
b. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengaruh pemberian teh
herbal daun keladi tikus.
3.5. Luaran dan indikator Capaian
Untuk mengetahui pengaruh pemberian teh herbal Daun Keladi Tikus
(Typhonium flagelliforme) pada Kanker Darah (Leukimia) Mencit (Mus musculus)
yang diinduksi Benzo (Α) Pyren. Sehingga bisa dihitung jumlah sel darah merah
7

dan sel darah putih pada mencit. Dengan begitu, dapat diketahui apakah teh herbal
daun keladi tikus berpotensi untuk dikonsumsi.
3.6. Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil percobaan dianalisis dengan menggunakan
ANOVA (Analysis of Variance) pada taraf uji α 5%, dilanjutkan dengan uji BNT
pada taraf signifikasi 5%.
3.7. Kesimpulan Penelitian
Cara melihat apakah teh herbal Daun Keladi Tikus (Typhonium
flagelliforme) berpengaruh pada Mencit (Mus musculus) yang diinduksi Benzo
(Α) Pyren dengan melihat hasil dari uji ANOVA dan uji BNT dengan melihat sel
darah merah dan sel darah putih yang dilakukan pada mencit. Sehingga, nantinya
teh herbal herbal daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme) ini dapat atau tidak
dijadikan terobosan dalam penyembuhan kanker darah leukemia.
8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran biaya


No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Perlengkapan yang diperlukan Rp.1.760.000
2. Bahan habis pakai Rp.2.556.000
3. Perjalanan Rp.300.000
4. Lain-lain Rp.2.650.000
Jumlah Rp.7.296.000

4.2. Jadwal Kegiatan


No. Jenis Kegiatan Bulan Person
penanggung
jawab
1 2 3 4
1. Perlakuan awal Elsy
ke hewan coba Bagus
Aulia

2. Pembuatan Elsy
larutan Bagus
karsinogen Aulia
3. Penginduksian Elsy
zat karsinogen Bagus
Aulia
4. Pembuatan teh Elsy
herbal daun Bagus
keladi Aulia
5. Perhitungan sel Elsy
darah merah Bagus
dan sel darah Aulia
putih
6. Uji BNT Elsy
Bagus
Aulia
7. Analisis data Elsy
Bagus
Aulia
8. Penyusunan Elsy
laporan Bagus
Aulia
9

DAFTAR PUSTAKA

Choo, C.Y., Chan, K.L., Takeya, K. & Itokawa, H. 2001. Aktivitas sitotoksik
Typhoniumflagelliforme (Araceae). Penelitian Fitoterapi. Vol 15: 260-262.

Farida, Y., Wahyudi, P.S., Wahono, S., & Hanafi, M. 2012. Glikosida flavonoid
hasil ekstraksi etil asetat daun Keladi Tikus Typhonium flagelliforme (Lodd.)
Blume.Asian Journal of Natural & Applied Sciences.1(4): 16-21.

Farida,Y,Martati,T dkk. 2010. Uji aktivitas sitotoksik dan antioksidan dari ekstrak
daun keladi tikus (Typhonium divaricatum (L) Decne).Jurnal ilmu kefarmasian
Indonesia. Vol 8(2) hal 69-140.

Fronika N.S,dkk.2016. Pengembangan tanaman keladi tikus (typhonium


flagelliforme lodd.) asal indonesia sebagai obat antikanker. Ethos (Jurnal
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat).Vol 4.No.1: 65-74 65. ISSN 1693-699X |
EISSN 2502-065X.

Garnis, B. (2015). Dukungan Sosial Keluarga Pada Anak Penderita Kanker Darah
Di Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Universitas
Negeri Yogyakarta.

Indrayudha,P., dkk.2006.Uji Aktivitas Ekstrak Daun Dewandaru dan Daun


Keladi Tikus Terhadap Pemotongan DNA.Jurnal Farmasi Indonesia.Vol. 3 No.2:
63 – 70.

Mohan, S., Bustamam, A.,dkk. 2011. In vitro ultramorphological assessment of


apoptosis on CEMss induced by linoleic acid-rich fraction from Typhonium
flagelliforme tuber. Evidence-based Compelementary and Alternative
Medicine.2011: 421894.

Nobakht, G. M., Kadir, M. A., dan Stanslas, J. 2009. In vitro Mass Propagation of
Typhonium flagelliforme as Affected by Plant Growth Regulators. African
Journal of Biotechnology.8: 6840-6843.

Remesh,A., 2012, Toxicities of anticancer drugs and its management,


International Journal of Basic & Clinical Pharmacology.

Syahid, S. F. 2008. Keragaman morfologi, pertumuhan, produksi, mutu dan


fitokimia keladi tikus (Typonium flagelliforme Lodd) Blume asal variasi
somaklonal. Jurnal Littri, 14:113-118
10

Saputri, D. N. E., A. P. Dyah, dan N. Abdulgani. 2006. Jumlah Total dan


Diferensial Leukosit Mencit (Mus musculus) pada Evaluasi In Vivo Antikanker
Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

Yuhono.2007. Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme, Lodd) Tanaman Obat yang


Berpeluang Menyembuhkan Kanker. Warta Penelitian dan Pengembangan
Pertanian.Vol.13:(1)
11
12
13
14

Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Oktoviani, S.Farm, M.Farm, Apt
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kedokteran/FKIK
4 NIP/ NIDN 198910112018032001/0011108901
5 Tempat & tanggal lahir Bengkulu, 11 Oktober 1989
6 E-mail oktoviani@unib.ac.id
8 HP 08136795198
B. Riwayat Pendidikan
Tahun Program Perguruan Jurusan Titel
Lulus Pendidikan tinggi
2012 Farmasi Universitas Farmasi S.Farm
Andalas
2014 Farmasi Klinik Universitas Farmasi Klinik M.Farm
Andalas
C.Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Ginjal dan Cairan Tubuh - -
2 Tumbuh Kembang Anak - -
3 Infeksi dan Imunologi - -
4 Kulit dan Jaringan penunjang - -
5 Farmakologi - -
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun

1 Identifikasi Kandungan Boraks pada Dana PNBP MIPA 2016


Lontong di Pasar Tradisional Kota 2016
Bengkulu
2 Penelitian: Sintesis Hidroksiapatit Dana PNBP MIPA 2017
dari Kulit Telur Ayam dan 2017
Aplikasinya sebagai Absorben Zat
Warna Metilen Biru
3. Identifikasi Kandungan Boraks pada Dana PNBP MIPA 2018
Mi Basah di Pasar Tradisional Kota 2018
Bengkulu

4. Optimasi Ekstraksi Senyawa Dana PNBP KIK 2019


Tylophorin Dari Daun Nangka 2019
Kuning(Tylophora villosa Blume)
15

5. Uji potensi hepatoprotektor dan Dana PNBP KIK 2020


formulasi sirup dari ekstrak daun 2020
nangka kuning (Tylophora villosa
Blume)

6. Uji anti bakteri dan skrining Dana PNBP MIPA 2020


fitokimia infusa daun nangka kuning 2020
(Tylophora villosa Blume)

Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Pengabdian Kepada Penyandang Dana Tahun
Masyarakat

1 Pelatihan Pembuatan Nata De Coco Dana PNBP MIPA 2016


Dan Nata De Pina Sebagai Aplikasi 2016
Dari Pembelajaran IPA Kelas IX di
SMP IT Khairunnas Bengkulu

2 Inisiasi Budidaya Lele Pada Kolam Dana PNBP MIPA 2018


Portable Untuk Peningkatan 2017
Pendapatan Rumah Tangga di RT 03
Kelurahan Sumur Dewa Kota
Bengkulu

3 Penyuluhan Tentang Hipertensi Dan Dana PNBP KIK 2019


Pemeriksaan Tekanan Darah di RT 2019
03 Kelurahan Sidomulyo Kota
Bengkulu

4 Komunikasi, Informasi dan Edukasi Dana PNBP UNIB 2020


Covid-19 di Panti Asuhan Bumi 2020
Raflesia Kota Bengkulu
16
17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Perlengkapan yang Volume Harga satuan Nilai (Rp)


Dibutuhkan (Rp)
as Kandang Mencit 4 Rp.50.000 Rp.200.000
Oven 1 Rp.1.500.000 Rp.1.500.000
Tempat minum mencit 4 Rp.15.000 Rp.60.0000
SUB TOTAL (Rp) Rp.1.760.000
2. Bahan Habis Pakai Volume Harga satuan Nilai (Rp)
(Rp)
Daun Keladi Tikus 10kg Rp.25.000 Rp.250.000
Mencit 24 mencit Rp.10.000 Rp.240.000
Pakan Mencit 15kg Rp.15.000 Rp.225.000
Oleum Olivarium 200ml Rp.35.000 Rp.35.000
Benzo a pyren 1 Rp.1.0000 Rp.1.000.000
Aquades 10 liter Rp.35.000 Rp.350.000
Kapas 4 kotak Rp.30.000 Rp.120.000
Larutan turk 100ml Rp.50.000 Rp.50.000
Larutan hayem 100ml Rp.85.000 Rp.85.000
Kertas 2rim Rp.60.000 Rp.120.000
Tissue 3 packs Rp.12.000 Rp.36.000
Kertas label 5 Rp.5.000 Rp.25.000
Plastik ziplok 1 Rp.20.000 Rp.20.000
SUB TOTAL (Rp) Rp.2.556.000
3. Perjalanan Volume Harga satuan Nilai (Rp)
(Rp)
Rp.300.000 Rp.300.000
SUB TOTAL (Rp) -
4.Lain-Lain Rp.300.000
- Sewa Laboratorium Rp.2.000.000
dan Alat
- Biaya Jasa Pelayanan Rp.350.000
Instrumentasi
- Biaya Tak Terduga Rp.300.000
SUB TOTAL (Rp) Rp.2.650.000
TOTAL 1+2+3+4 Rp.7.296.000
Tujuh Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Enam Ribu Rupiah
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(jam/
minggu)
1. Elsy S-1 - 12 jam/  Penyusunan latar
Deftuwanti/ Kedokteran minggu belakang
H1A020010  Penyusunan
metode penelitian
2. Muhammad S-1 - 12 jam/  Penyusunan
Bagus Rizki Kedokteran minggu jadwan kegiatan
Firdaus/  Penyusunan
H1A019018
anggaran biaya
 Penyusunan
tinjauan Pustaka
3. Nur Aulia S-1 Farmasi - 12 jam/  Penyusunan daftar
Siswidiarni/ minggu pustaka
F1G020005  Penyusunan
lampiran-lampiran
19

Anda mungkin juga menyukai