i
1
BAB 1. PENDAHULUAN
2.3.Kerangka pemikiran
[(t-1)(n-1)]≥15
Keterangan :
n = jumlah pengulangan/besar sampel dalam kelompok
t = jumlah perlakuan/banyaknya kelompok (4 kelompok)
[(t-1)(n-1)]≥15
(4-1)(n-1) ≥15
(-3) (3n) ≥15
3n ≥15+3
n ≥6
Jadi jumlah sampel untuk 4 kelompok adalah 6x4=24 ekor mencit. Jumlah 24
ekor mencit adalah jumlah minimal sampel yang diperlukan dalam penelitian ini.
Sebelumnya sebelum diberi perlakuan dengan bahan uji, mencit diaklimasi pada
kondisi laboratorium selama 2 minggu. Pemeliharaan dilakukan dengan
menempatkan mencit pada kandang pemeliharaan dengan kepadatan 6 ekor per
kandang. Kemudian pakan par G dan minuman air mineral diberikan kepada
hewan uji secara ad libitum.
3.2. Tahapan Penelitian
Penelitian ini terbagi dalam beberapa tahapan yaitu persiapan bahan dan alat,
pembuatan teh herbal daun keladi tikus, pembuatan larutan larutan benzo (α)
pyren, induksi karsinogen ke mencit, pemberian teh herbal daun keladi tikus,
analisis sel darah merah dan sel darah putih pada mencit.
3.3. Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan dimulai dari bulan Januari hingga bulan Mei 2020.
Dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Bengkulu Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Bahan yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah mencit jantan dewasa 2.5 bulan dengan
bobot berkisar 25-30 g, daun keladi tikus(Typhonium flagelliforme), pakan
mencit, eter, oleum olivarum, benzo (α) pyren, aquadest, kertas label, tissue, air
mineral. Sementara alat yang diperlukan adalah kandang mencit, micropipette,
tempat minuman dan tempat pakan, neraca analitik,mikroskop, jarum suntik,
6
sonde, mikroskop, gunting, pipet tetes, plat tetes, pisau, oven, plastik ziplok,
ethylenediamine-tetraacetic acid (EDTA), gelas objek, pipet Thoma,
haemositometer. larutan Hayem, dan larutan Turk.
Pembuatan Teh Herbal Daun Keladi Tikus(Typhonium flagelliforme)
Daun keladi tikus yang sudah dipetik dikumpulkan dan disortir. Kemudian
daun dicuci bersih dengan air mengalir. Daun yang sudah bersih dilayukan dengan
menggunakan oven suhu 700C selama 5 menit. Selanjutnya daun didinginkan
selama 5 menit, setelah dingin daun digulung. Selanjutnya daun dikeringkan
menggunakan oven dengan suhu 500C selama 150 menit. Setelah itu teh herbal
daun keladi tikus dimasukkan ke dalam plastik ziplok dengan massa 100mg.
kemudian teh daun keladi tikus dilarutkan dengan air panas.
Proses pembuatan larutan Larutan benzo (α) pyren
Proses ini yaitu dengan melarutkan 0,3 g benzo (α) pyren dengan 0,2 mL Oleum
olivarum (Saputri, Dyah, dan Abdulgani, 2006).
Induksi Karsinogen benzo (α) pyren dan perlakuan dengan teh daun keladi
tikus
1. Kelompok 1(Kontrol negatif), mencit tidak diberi perlakuan hanya didiberi
pakan dan minuman secara ad libitum.
2. Kelompok 2(perlakuan I), mencit diberi diberi pakan dan minum dan
diinduksi 0,5 mL larutan benzo (α) pyren kemudian diberi teh herbal daun
keladi tikus (Typhonium flagelliforme) dosis 8,4 mg/bb mencit setiap hari
selama dua minggu.
3. Kelompok 3(perlakuan II), mencit diberi pakan dan minum dan diinduksi
0,5 mL larutan benzo (α) pyren kemudian diberi teh herbal daun keladi tikus
(Typhonium flagelliforme) dosis 11,2 mg/bb mencit setiap hari selama dua
minggu.
4. Kelompok 4(perlakuan III), mencit diberi pakan dan minum minum dan
diinduksi larutan benzo (α) pyren kemudian diberi teh herbal daun keladi
tikus (Typhonium flagelliforme) dosis 14 mg/bb mencit setiap hari selama
dua minggu.
3.4. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu teh herbal daun keladi tikus
(Typhonium flagelliforme)
b. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengaruh pemberian teh
herbal daun keladi tikus.
3.5. Luaran dan indikator Capaian
Untuk mengetahui pengaruh pemberian teh herbal Daun Keladi Tikus
(Typhonium flagelliforme) pada Kanker Darah (Leukimia) Mencit (Mus musculus)
yang diinduksi Benzo (Α) Pyren. Sehingga bisa dihitung jumlah sel darah merah
7
dan sel darah putih pada mencit. Dengan begitu, dapat diketahui apakah teh herbal
daun keladi tikus berpotensi untuk dikonsumsi.
3.6. Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil percobaan dianalisis dengan menggunakan
ANOVA (Analysis of Variance) pada taraf uji α 5%, dilanjutkan dengan uji BNT
pada taraf signifikasi 5%.
3.7. Kesimpulan Penelitian
Cara melihat apakah teh herbal Daun Keladi Tikus (Typhonium
flagelliforme) berpengaruh pada Mencit (Mus musculus) yang diinduksi Benzo
(Α) Pyren dengan melihat hasil dari uji ANOVA dan uji BNT dengan melihat sel
darah merah dan sel darah putih yang dilakukan pada mencit. Sehingga, nantinya
teh herbal herbal daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme) ini dapat atau tidak
dijadikan terobosan dalam penyembuhan kanker darah leukemia.
8
2. Pembuatan Elsy
larutan Bagus
karsinogen Aulia
3. Penginduksian Elsy
zat karsinogen Bagus
Aulia
4. Pembuatan teh Elsy
herbal daun Bagus
keladi Aulia
5. Perhitungan sel Elsy
darah merah Bagus
dan sel darah Aulia
putih
6. Uji BNT Elsy
Bagus
Aulia
7. Analisis data Elsy
Bagus
Aulia
8. Penyusunan Elsy
laporan Bagus
Aulia
9
DAFTAR PUSTAKA
Choo, C.Y., Chan, K.L., Takeya, K. & Itokawa, H. 2001. Aktivitas sitotoksik
Typhoniumflagelliforme (Araceae). Penelitian Fitoterapi. Vol 15: 260-262.
Farida, Y., Wahyudi, P.S., Wahono, S., & Hanafi, M. 2012. Glikosida flavonoid
hasil ekstraksi etil asetat daun Keladi Tikus Typhonium flagelliforme (Lodd.)
Blume.Asian Journal of Natural & Applied Sciences.1(4): 16-21.
Farida,Y,Martati,T dkk. 2010. Uji aktivitas sitotoksik dan antioksidan dari ekstrak
daun keladi tikus (Typhonium divaricatum (L) Decne).Jurnal ilmu kefarmasian
Indonesia. Vol 8(2) hal 69-140.
Garnis, B. (2015). Dukungan Sosial Keluarga Pada Anak Penderita Kanker Darah
Di Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Nobakht, G. M., Kadir, M. A., dan Stanslas, J. 2009. In vitro Mass Propagation of
Typhonium flagelliforme as Affected by Plant Growth Regulators. African
Journal of Biotechnology.8: 6840-6843.