Disusun Oleh:
Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan
hidayahnya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan dan dapat melaksanakan praktek kerja
lapang (PKL) di UPT Agrotechnopark Universitas Jember dengan baik dan lancar.
Dengan selesainya laporan ini penyusun menyampaikan banyak terimakasih kepada yang
terhormat:
1. Ibu Ir. Nurfarida Kusumastuti, S.Pt., M.P., IPM selaku Kepala SMKN 8 Jember
2. Bapak Ir. USMADI, M.P. selaku pimpinan DU/DI UPT Agrotechnopark Universitas
Jember
3. Ibu Yuli Astutik, S.Pi selaku pembimbing DU/DI UPT Agrotechnoprak Universitas
Jember
4. Bapak Galuh Budi Untoro, S.P.,Gr selaku ketua program keahlian Agribisnis
Tanaman
5. Ibu Putri Maulidya Firmasari.,S.Si selaku pembimbing sekolah
6. Kedua orang tua tercinta yang telah memberi dukungan dan pemodalan dalam
pelaksanaan PKL
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan maupun dalam
kegiatan PKL
Penyusun
DARTAR ISI
COVER Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................II
KATA PENGANTAR ..........................................................................II
DAFTAR ISI ........................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1
Profil Pendahuluan ................................................................................1
1.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan ................................................1
BAB IV PENUTUP..............................................................................13
4.1 Kesimpulan .....................................................................................13
4.2 Saran ..............................................................................................13
Di sisi alin UNEJ memiliki kampus yang berada posisi dan strategis di
wilayah bagian timur JAWA TIMUR. Aset strategis UNEJ selain berada di kampus
bumi tegal boto yang menjadi pusat kegiatan seluruh suhvitas akademik, juga tersebar
di beberapa titik di sekitar pusat Jember, salah satunya di wilayah Jubung, Sukorambi,
Jember yang berupa sumber daya lahan seluas 14 Hektar.
Saat ini aktifitas UPT Agrotechnopark adalah mengelola 2 lokasi yaitu Kebun
Agrotechnopark Kampus seluas 2.0 ha dan Kebun Agrotechnopark Jubung seluas 14
ha. Berdasar uraian tugas dalam tata organisasi Universitas Jember, tugas utama UPT
adalah sebagai sarana pelengkap dalam menunjang kegiatan pembelajaran, penelitian
dan pengabdian masyarakat di luar Fakultas, Jurusan maupun laboratorium. Berpijak
pada maka kehadiran UPT Agrotechnopark telah melakukan berbagai kegiatan
layanan, mulai dari layanan penyediaan tanaman koleksi, kegiatan praktikum, riset
dosen dan mahasiswa, sampai layanan kunjungan untuk tamu baik dri lingkungan
internal maupun luar UNEJ.
Saat ini UPT Agrotechnopark di dukung oleh kepala, Tim penelitian dan
Pengembangan, dan Kepala Sub Bagaian Tata usaha; tenaga administrasi; tenaga
kebun dan petugas keamanan. Dalam pelaksanaan kegiatan selain di dukung oleh
SDA dengan berbagai jenis tanaman pangan, buah, sayur, perkebunan, obat dan
tanaman hias, UPT Agrotechnopark juga memiliki Gedung pengelola kegiatan
administrasi, Gedung penunjang kegiatan pembelajaran, rumah kaca dan rumah
pengelola limbah organik.
STRUKTUR ORGANISASI
UPT AGROTECHNOPARK UNIVERSITAS JEMBER
REKTOR
Kepala UPT
Agrotechnopark
Gugus Penjamin
Mutu
Agrotechnopark
2.1 KOMPOS
Kompos merupakan pupuk organik buatan manusia yang dihasilkan dari pelapukan
(dekomposisi) sisa bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, rumput-
rumputan, dedak padi, batang jagung, carang-carang, serta kotoran hewan yang telah
mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai. Pembuatan kompos ini
dikontrol, sengaja dibuat dan diatur seperti pemberian air pengaturan aerasi, dan penambahan
aktivator menjadi bagian-bagian terhumuskan. Proses pembuatan kompos dapat berjalan
secara aerob dan anaerob yang saling menunjang pada kondisi lingkungan tertentu. Kompos
mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai, sehingga dapat dimanfaatkan
untuk memperbaiki sifat-sifat tanah. Kompos mengandung hara-hara mineral yang ensesial
bagi tanaman. Di lingkungan alam terbuka, proses pengomposan bisa terjadi dengan
sendirinya. Lewat proses alami, rumput, daun-daunan dan kotoran hewan serta sampah
lainnya lama kelamaan membusuk karena adanya kerja sama antara mikroorganisme dengan
cuaca. Proses tersebut bisa di percepat oleh perlakuan manusia, yaitu dengan menambahkan
mikroorganisme pengurai sehingga dalam waktu singkat akan di peroleh kompos yang
berkualitas baik (Yowono, 2005., Setyorini dkk., 2006).
Menurut Murbandono (2004), penggunaan kompos sebagai pupuk sangat baik karena
kompos dapat menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman, menggemburkan tanah,
memperbaiki tekstur tanah, meningkatkan daya ikat tanahterhadap air, dan memudahkan
pertumbuhan akar tanaman. Menurut Yuniwati dkk. (2012) manfaat kompos yaitu
menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman, menggemburkan tanah, memperbaiki struktur
dan tekstur tanah, meningkatkan porositas, aerasi, dan komposisi mikroorganisme tanah,
meningkatkan daya ikat tanah terhadap air, memudahkan pertumbuhan akar tanaman,
menyimpan air tanah lebih lama, meningkatkan efisiensi pemakaian pupuk kimia, dan
bersifat multi lahan karena dapat digunakan di lahan pertanian, perkebunan, reklamasi lahan
kritis maupun pada golf.
Kompos memiliki keunggulan dibandingkan pupuk kimia, karena memiliki sifat-sifat
seperti mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap, walaupun dalam jumlah yang
sedikit, memperbaiki struktur tanah dengan cara meningkatkan daya serap tanah terehadap air
dan zat hara, memperbaiki kehidupan mikroorganisme didalam tanah dengan cara
menyediakan bahan makanan bagi mikroorganisme tersebut, memperbesar daya ikat tanah
berpasir, sehingga tidak mudah berpencar, memperbaiki drainase dan tata udara di dalam
tanah, membantu proses pelapukan bahan mineral, melindungi tanah terhadap kerusakan
yang disebabkan erosi, dan meningkatkan kapasitas tukar kation (Yuniwati dkk., 2012).
Sumekto (2006) menambahkan bahwa sifat-sifat kompos yaitu kompos dapat menerunkan
aktivitas mikroorganisme tanah yang merugikan.
Kompos yang baik adalah kompos yang mengalami pelapukan dengan ciri-ciri warna
yang berbeda dengan warna bahan pembentuknya, tidak berbau, kadar air rendah, dan
mempunyai suhu ruang. Proses dekomposisi pupuk organik yang berlangsung lambat maka
pupuk kompos yang di aplikasikan pada pertanaman pertama masih dapat di manfaatkan
untuk tanaman berikutnya (Yuniwati dkk., 2012). Hasil penelitian Amanullah dkk. (2008)
menunjukkan bahwa pupuk organik dapat meningkatkan produksi tanaman hingga dua
musim tanam. Hasil penelitian yang di kemukakan oleh Sundari (2012) bahwa pemberian
kompos pelepah daun kelapa sawit dengan berbagai dekomposer pada tanaman pakcoy
memberikan hasil yang berbeda tidak nyata, namun dari hasil penelitian dapat di lihat pada
perlakuan dekomposer EM-4 dengan dosis 75 g/tanaman memberikan hasil yang baik pada
seluruh parameter pengamatan.
4.1 Kesimpulan
Pupuk Kompos memberikan banyak manfaat yang dapat ditinjau dari
1. Aspek Ekonomi
2. Aspek Lingkungan
Mengurangi polusi udara dari pelepasan gas metana sampah organik yang
membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah
4.2 Saran
Kepada perusahaan sistem dapat lebih dikembangkan dengan menambahkan
beberapa parameter ukur seperti sensor yang dapat mendeteksi unsur makro dan
mikro
Dewi dan Claudia.(2014), Pembuatan Gas Dan Bio Dari Serbuk Gergaji, Kotoran
Sapi, Dan Larutan EM-4, Jurnal Teknik Kimia, No.1 Vol.20, jurusan Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Palembang
Yuniwati, M. Iskarina, dkk. 2012. Optimasi Kondisi Proses Pembuatan Kompos Dari
Sampah Organik Dengan Cara Fermentasi Menggunakan EM4. Jurnal Teknologi
Volume 5 Nomor 2 Yogyakarta:AKPRIND