Anda di halaman 1dari 19

PROSES PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DARI DAUN KERING

PRAKTEK KERJA LAPANG

DI AGROTECHNOPARK UNIVERSITAS JEMBER

Disusun Oleh:

ADINDA KUSUMA WARDHANI NISN : 0071891565

ILHAM SETIYA ATUNG NISN : 3069412522

KOMP. KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 8 JEMBER
Kelompok : Teknologi & Pertanian
Program Keahlian : Teknik Otomotif, Teknik Komputer & Informatika, dan Agribisnis Produksi Tanaman
jl. Pelita No. 27, Sidomekar, Semboro – Jember 61857
Telp/Fax. (0336) 444112, email : Jembersmkn8@yahoo.com, website : www.smkn8jember.sch.id
LAPORAN

PROSES PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DARI DAUN KERING

PRAKTEK KERJA LAPANG

DI AGROTECHNOPARK UNIVERSITAS JEMBER

Jember, Juli 2023

PEMBIMBING LAPORAN PEMBIMBING DU/DI

Galuh Budi Untoro, S.P.,Gr Yuli Astutik, S.Pi


NIP. 19810906 202221 1 013 NIP.760012516

KEPALA SEKOLAH PIMPINAN DUDI

Ir. Nurfarida Kusumastuti, S.Pt., M.P., IPM Ir. Usmadi, M.P.


NIP.19760128 200701 2 008 NIP. 19620808 198802 1 001
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan
hidayahnya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan dan dapat melaksanakan praktek kerja
lapang (PKL) di UPT Agrotechnopark Universitas Jember dengan baik dan lancar.

Dengan selesainya laporan ini penyusun menyampaikan banyak terimakasih kepada yang
terhormat:
1. Ibu Ir. Nurfarida Kusumastuti, S.Pt., M.P., IPM selaku Kepala SMKN 8 Jember
2. Bapak Ir. USMADI, M.P. selaku pimpinan DU/DI UPT Agrotechnopark Universitas
Jember
3. Ibu Yuli Astutik, S.Pi selaku pembimbing DU/DI UPT Agrotechnoprak Universitas
Jember
4. Bapak Galuh Budi Untoro, S.P.,Gr selaku ketua program keahlian Agribisnis
Tanaman
5. Ibu Putri Maulidya Firmasari.,S.Si selaku pembimbing sekolah
6. Kedua orang tua tercinta yang telah memberi dukungan dan pemodalan dalam
pelaksanaan PKL
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan maupun dalam
kegiatan PKL

Akhirnya penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih


kurang sempurna. Untuk itu kami selaku penyusun mengharap kritik dan saran yang
bersifat mendidik dan membangun.

Jember, Juni 2023

Penyusun
DARTAR ISI

COVER Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................II
KATA PENGANTAR ..........................................................................II
DAFTAR ISI ........................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1
Profil Pendahuluan ................................................................................1
1.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan ................................................1

1.1.3 Bentuk/Jenis Perusahaan ........................................................2


1.1.4 Visi dan Misi ..........................................................................2
1.2 Organisasi Perusahaan .....................................................................3
1.2.1 Nama Perusahaan ..................................................................3
1.2.2 Lokasi Perusahaan ................................................................3
1.2.3 Struktur Perusahaan ...............................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................5
2.1 Pengertian Pupuk Kompos ........................................................5
2.2 Bahan Pengurai Kompos ...........................................................6
BAB III URAIAN KEGIATAN DAN PEMBAHASAN .....................8
3.1 Uraian Kegiatan dan Proses Pembuatan ..........................................8
3.3.1 Sistem Penugasan ...................................................................8
3.3.2 Pengumpulan Sampah dan Pemilihan Sampah ......................8
3.3.3 Pencacahan Daun ...................................................................8
3.3.4 Pengisian Bak .........................................................................9
3.3.5 Penyiraman dan Pemberian Bakteri .......................................9
3.3.6 Penutupan ..............................................................................9
3.3.7 Pembalikan ............................................................................10
3.3.8 Pengeluaran dan Penjemuran ............................................10
3.3.8 Pencacahan Pupuk Kompos ..................................................11
3.3.9 Pengayaan dan Pengemasan ................................................. 11
3.2 Hasil Penerapan Pupuk Kompos terhadap Tanaman .....................12
3.3 Kelebihan dan Kekurangan Pupuk Kompos ..................................12

BAB IV PENUTUP..............................................................................13
4.1 Kesimpulan .....................................................................................13
4.2 Saran ..............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................14


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Profil Perusahaan
1.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

Unit pelaksanaan teknis (UPT) Agrotechnopark Universitas Jember secara


resmi berdiri tanggal 2 November 2011, berdasarkan SK rector Universitas Jember
nomor: 12282/H.25/TU.2/2011. Komitmen Universitas Jember (UNEJ) sebagai
universitas unggulan, telah mendorong dan menegaskan konsistensi dalam
menerapkan standarasi kompetensi lulusan maupun dalam penyelenggaraan
pendidikan. Saat ini tercatat sebanyak 30 000 mahasiswa yang sedang menempuh
studi di UNEJ untuk jenjang S0,S1,S2 dan S3, yang tersebar pada 13 fakultas dan 2
program studi tingkat fakultas kondisi tersebut tentunya menuntut tersedianya sarana
dan prasarana penunjang kegiatan memadai.

Di sisi alin UNEJ memiliki kampus yang berada posisi dan strategis di
wilayah bagian timur JAWA TIMUR. Aset strategis UNEJ selain berada di kampus
bumi tegal boto yang menjadi pusat kegiatan seluruh suhvitas akademik, juga tersebar
di beberapa titik di sekitar pusat Jember, salah satunya di wilayah Jubung, Sukorambi,
Jember yang berupa sumber daya lahan seluas 14 Hektar.

Semakin meningkatnya jumlah mahasiswa dan tuntutan kompetensi lulusan di


pasar kerja, maka UNEJ selalu berupaya memberikan layanan prima kepada seluruh
stak holdernya. Salah satu upaya nyata yang di lakukan UNEJ dalam meningkatkan
mutu layanannya adalah dengan membentuk unit Pelaksanaan Teknis, yang selain
bertugas memberikan kayanan juga bertugas mengelola asset strategis UNEJ
khususnya yang berupa sumber daya pertanian. Berpijak pada pemikiran tersebut
maka mengambil kebijakan di UNEJ memutuskan membentuk suatu unit pelaksanaan
teknis baru dengan nama unit pelaksanaan teknis taman teknologi pertanian
(Agrotechnopark) yang hingga saat ini lebih di kenal dengan sebutan UPT.
Agrotechnopark Universitas Jember.
Keberadaan UPT Agrotechnopark UNEJ telah di rintis sejak tahun 2006.
Selama periode tahun 2006 sampai dengan akhir tahun 2011 semua di kelola oleh
suatu kepanitiaan yang langsung bertanggung jawab kepada Rektor UNEJ, dengan
kegiatan utama mengelola tanaman koleksi guna menunjang kepentingan
pembelajaran dan kegiatan penghijauan di UNEJ.

Saat ini aktifitas UPT Agrotechnopark adalah mengelola 2 lokasi yaitu Kebun
Agrotechnopark Kampus seluas 2.0 ha dan Kebun Agrotechnopark Jubung seluas 14
ha. Berdasar uraian tugas dalam tata organisasi Universitas Jember, tugas utama UPT
adalah sebagai sarana pelengkap dalam menunjang kegiatan pembelajaran, penelitian
dan pengabdian masyarakat di luar Fakultas, Jurusan maupun laboratorium. Berpijak
pada maka kehadiran UPT Agrotechnopark telah melakukan berbagai kegiatan
layanan, mulai dari layanan penyediaan tanaman koleksi, kegiatan praktikum, riset
dosen dan mahasiswa, sampai layanan kunjungan untuk tamu baik dri lingkungan
internal maupun luar UNEJ.

Saat ini UPT Agrotechnopark di dukung oleh kepala, Tim penelitian dan
Pengembangan, dan Kepala Sub Bagaian Tata usaha; tenaga administrasi; tenaga
kebun dan petugas keamanan. Dalam pelaksanaan kegiatan selain di dukung oleh
SDA dengan berbagai jenis tanaman pangan, buah, sayur, perkebunan, obat dan
tanaman hias, UPT Agrotechnopark juga memiliki Gedung pengelola kegiatan
administrasi, Gedung penunjang kegiatan pembelajaran, rumah kaca dan rumah
pengelola limbah organik.

1.1.2 Status Kepemilikan


Universitas Jember

1.1.3 Bentuk/Jenis Perusahaan


UPT (Unit Pelaksanaan Teknis)
1.1.4 Visi dan Misi
Visi Profesional Agrotechnopark
Menjadi penyelenggara penunjang kegiatan tridharma yang ramah dan
professional.
Misi Agrotechnopark
1. Mendukung Penyelenggaraan Pendidikan tinggi yang berkualitas dan
akuntabel.
2. Mendukung Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan, Penelitian dan
pengabdian masyarakat yang berorientasi pada pertanian indrustrial
berwarna lingkungan.

1.2 Organisasi Perusahaan


1.2.1 Nama Perusahaan
UPT Agrotechnopark Universitas Jember
1.2.2 Lokasi Perusahaan
Jalan Kalimantan 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember
1.2.3 Struktur Perusahaan

STRUKTUR ORGANISASI
UPT AGROTECHNOPARK UNIVERSITAS JEMBER

REKTOR

Wakil Rektor I, II, III


Universitas Jember

Kepala UPT
Agrotechnopark

Gugus Penjamin

Mutu
Agrotechnopark

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok

Fungsional Fungsional Fungsional Fungsional Fungsional Fungsional Fungsional Fungsional


Tanaman Tanaman Tanaman Pengadmini Tanaman AMDK’’ Pengolahan
AENG’’ Keamanan
pangan Sayur Hias strasian buah limbah
Organik
BAB II
Tinjauan Pustaka

2.1 KOMPOS
Kompos merupakan pupuk organik buatan manusia yang dihasilkan dari pelapukan
(dekomposisi) sisa bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, rumput-
rumputan, dedak padi, batang jagung, carang-carang, serta kotoran hewan yang telah
mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai. Pembuatan kompos ini
dikontrol, sengaja dibuat dan diatur seperti pemberian air pengaturan aerasi, dan penambahan
aktivator menjadi bagian-bagian terhumuskan. Proses pembuatan kompos dapat berjalan
secara aerob dan anaerob yang saling menunjang pada kondisi lingkungan tertentu. Kompos
mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai, sehingga dapat dimanfaatkan
untuk memperbaiki sifat-sifat tanah. Kompos mengandung hara-hara mineral yang ensesial
bagi tanaman. Di lingkungan alam terbuka, proses pengomposan bisa terjadi dengan
sendirinya. Lewat proses alami, rumput, daun-daunan dan kotoran hewan serta sampah
lainnya lama kelamaan membusuk karena adanya kerja sama antara mikroorganisme dengan
cuaca. Proses tersebut bisa di percepat oleh perlakuan manusia, yaitu dengan menambahkan
mikroorganisme pengurai sehingga dalam waktu singkat akan di peroleh kompos yang
berkualitas baik (Yowono, 2005., Setyorini dkk., 2006).
Menurut Murbandono (2004), penggunaan kompos sebagai pupuk sangat baik karena
kompos dapat menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman, menggemburkan tanah,
memperbaiki tekstur tanah, meningkatkan daya ikat tanahterhadap air, dan memudahkan
pertumbuhan akar tanaman. Menurut Yuniwati dkk. (2012) manfaat kompos yaitu
menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman, menggemburkan tanah, memperbaiki struktur
dan tekstur tanah, meningkatkan porositas, aerasi, dan komposisi mikroorganisme tanah,
meningkatkan daya ikat tanah terhadap air, memudahkan pertumbuhan akar tanaman,
menyimpan air tanah lebih lama, meningkatkan efisiensi pemakaian pupuk kimia, dan
bersifat multi lahan karena dapat digunakan di lahan pertanian, perkebunan, reklamasi lahan
kritis maupun pada golf.
Kompos memiliki keunggulan dibandingkan pupuk kimia, karena memiliki sifat-sifat
seperti mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap, walaupun dalam jumlah yang
sedikit, memperbaiki struktur tanah dengan cara meningkatkan daya serap tanah terehadap air
dan zat hara, memperbaiki kehidupan mikroorganisme didalam tanah dengan cara
menyediakan bahan makanan bagi mikroorganisme tersebut, memperbesar daya ikat tanah
berpasir, sehingga tidak mudah berpencar, memperbaiki drainase dan tata udara di dalam
tanah, membantu proses pelapukan bahan mineral, melindungi tanah terhadap kerusakan
yang disebabkan erosi, dan meningkatkan kapasitas tukar kation (Yuniwati dkk., 2012).
Sumekto (2006) menambahkan bahwa sifat-sifat kompos yaitu kompos dapat menerunkan
aktivitas mikroorganisme tanah yang merugikan.
Kompos yang baik adalah kompos yang mengalami pelapukan dengan ciri-ciri warna
yang berbeda dengan warna bahan pembentuknya, tidak berbau, kadar air rendah, dan
mempunyai suhu ruang. Proses dekomposisi pupuk organik yang berlangsung lambat maka
pupuk kompos yang di aplikasikan pada pertanaman pertama masih dapat di manfaatkan
untuk tanaman berikutnya (Yuniwati dkk., 2012). Hasil penelitian Amanullah dkk. (2008)
menunjukkan bahwa pupuk organik dapat meningkatkan produksi tanaman hingga dua
musim tanam. Hasil penelitian yang di kemukakan oleh Sundari (2012) bahwa pemberian
kompos pelepah daun kelapa sawit dengan berbagai dekomposer pada tanaman pakcoy
memberikan hasil yang berbeda tidak nyata, namun dari hasil penelitian dapat di lihat pada
perlakuan dekomposer EM-4 dengan dosis 75 g/tanaman memberikan hasil yang baik pada
seluruh parameter pengamatan.

2.2 Bahan Pengurai Kompos


2.2.1 Jamur Trichoderma sp.
Wirawan dkk. (2014) menyebutkan bahwa Trichoderma sp merupakan salah satu
jenis jamur yang menguntungkan bagi pertanian, selain berperan sebagai agen hayati,
Trichoderma sp juga berperan sebagai pengurai bahan organik. Hal ini di dukung oleh
Widyastuti dkk. (1999) yang menyebutkan bahwa Trichoderma memiliki kemampuan untuk
mempercepat penguraian seresah tanaman yang sulit terurai. Hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa dosis kompos Trichoderma sebanyak 30-40 ton/ha dapat mengendalikan
penyakit yang disebabkan oleh jamur patogen tular tanah dan meningkatkan produksi
tanaman kacang tanah.
2.2.2 EM-4
Effective Microorganisms (EM4) ditemukan pertama kali oleh Teruo Higa dari
Universitas Ryukyus Jepang. Larutan EM4 ini mengandung mikroorganisme fermentasi yang
jumlahnya sangat banyak, sekitar 80 genus dan mikroorganisme tersebut dipilih yang dapat
berkerja secara efektif dalam fermentasi bahan organik. Dari sekian banyak mikroorganisme,
ada lima golongan yang pokok, yaitu bakteri fotosintetik, Lactobasillus sp., Saccharomyces
sp., Actinomycetes sp., dan jamur fermentasi (Indriani, 2007).
Effective Microorganisms (EM4) merupakan salah satu aktivator yang dapat
membantu mempercepat proses pengkomposan dan bermanfaat meningkatkan unsur hara
kompos (Budihardjo dan Arif, 2006). Menurut Manuputty dkk.(2012) Effective
Microorganism 4 (EM4) adalah kultur campuran dari berbagai mikroorganisme yang
menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. EM4 ini mengandung Lactobacillus sp dan
sebagian kecil bakteri fotosintetik, Streptomyces sp, dan ragi, sedangkan menurut Dewi dan
Claudia (2014), Effective Microorganisms (EM4) adalah sejenis bakteri yang di buat untuk
membantu dalam pembusukan sampah organik sehingga dapat dimanfaatkan dalam proses
pengkomposan.
BAB III
URAIAN KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Uraian Kegiatan dan Proses Pembuatan


3.1.1 Sistem Penugasan
Pelaksanan kegiatan prakerin di UPT Agrotechnopark Universitas Jember,
siswa prakerin di bagi menjadi beberapa kelompok dengan pembagian tugas yang berbeda
pada 6 divisi secara bergantian pada waktu yang ditentukan . Yaitu pada tanggal 5 Desember
2022 hingga 26 Mei 2023.

3.1.2 Pengumpulan Sampah dan Pemilahan sampah


Pada proses awal yang dilakukan adalah pemilahan sampah dan pengumpulan
sampah. Daun yang dipilih yaitu daun yang tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah,
pemilahan bertujuan untuk memisahkan antara daun dan sampah plastik, kaleng, dan lain-
lain.
3.1.3 Pengisian Bak
Masukkan daun yang sudah dipilah kedalam bak fermentasi, kemudian
padatkan. Isi seluruh bak fermentasi hingga penuh.

3.1.4 Penyiraman dan Pemberian Bakteri


Penyiraman bakteri pengurai dengan perbandingan 500ml/9liter air. Bertujuan
untuk mempercepat proses fermentasi.
3.1.5 Pembalikan
Pembalikan daun yang sedang difermentasi, setelah 1 minggu dari awal
fermentasi

3.1.6 Pengeluaran dan Pengeringan


Pengeluaran daun hasil fermentasi, dengan waktu fermentasi selama 2 bulan.
Proses pengeringan daun hasil fermentasi yang bertujuan untuk mengurangi kadar air, agar
pada saat proses penggilingan tidak mengalami kendala kadar air yang tinggi, jadi sulit untuk
melakukan penggilingan
3.1.7 Pencacahan Pupuk Kompos
Sebelum melakukan penggilingan sebaiknya periksa keadaan mesin terlebih
dahulu, jangan sampai ada daun atau sisa hasil penggilingan sebelumnya karena akan
merusak mesin. Penggilingan dilakukan untuk memperkecil daun hasil fermentasi yang
hancurnya belum sempurna

3.1.8 Pengayaan dan Pengemasan


Pengayaan kompos hasil penggilingan bertujuan untuk memisahkan kompos
dengan bahan lainnya seperti batu, kayu dan juga sampah plastik yang masih tersisa.
Pengemasan pupuk kompos menggunakan karung dengan ukuran 2 kali timba atau dengan
volume 0,05 m3. Kompos yang sudah di kemas selanjutnya dilakukan penjaitan agar pada sa

kompos disimpan kondisinya tetap terjaga.


3.2 Hasil Penerapan Pupuk Kompos terhadap Tanaman

Tomat Pepaya Caisim Pakcoy

3.3 Kelebihan dan Kekurangan Pupuk Kompos


Kelebihan pupuk kompos adalah memiliki jenis nutrisi yang lengkap,
sehingga mampu menjadi penyubur tanaman agar menghasilkan produk panen yang
berlimpah juga berkualitas. Cara pembuatannya sederhana, pupuk ini juga bisa dibuat dengan
bahan-bahan sederhana dan mudah ditemukan.

Kekurangan pupuk kompos adalah nutrisinya sedikit, meski kandungannya


cukup lengkap, namum jumlahnya sedikit. Sehingga, petani memerlukan jumlah kompos
yang lebih besar dibandingkan pemakaian pupuk buatan untuk diterapkan pada tanaman.
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pupuk Kompos memberikan banyak manfaat yang dapat ditinjau dari

1. Aspek Ekonomi

a. Mengurangi volume/ukuran limbah sampah organik.

b. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari bahan asalnya

2. Aspek Lingkungan

Mengurangi polusi udara dari pelepasan gas metana sampah organik yang
membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah

3. Aspek bagi Tanah/Tanaman

a. Meningkatkan kesuburan tanah

b. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah

c. Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah

d. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah

e. Meningkatkan kualitas hasil panen

f. Menyediakan hormone dan vitamin bagi tanaman

g. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman

4.2 Saran
Kepada perusahaan sistem dapat lebih dikembangkan dengan menambahkan
beberapa parameter ukur seperti sensor yang dapat mendeteksi unsur makro dan
mikro

Penyusun berharap hubungan antara pihak sekolah dan industri dapat di


tingkatan, penyusun berharap agar pihak sekolah lebih sering mengunjungi dan lebih
memperhatikan siswa yang sedang prakerin
DAFTAR PUSTAKA
Budiardjo dan Arif.( 2006). Studi Potensi Pengolahan Sampah Kota Sebagai Salah
Satu Alternatif Pengolaan Sampah Di TPA Dengan Menggunakan Aktivator EM4
(Effective Microorganism). Jurnal PRESPITASI, 1 (1). pp. 25-30. ISSN 1907-187X

Dewi dan Claudia.(2014), Pembuatan Gas Dan Bio Dari Serbuk Gergaji, Kotoran
Sapi, Dan Larutan EM-4, Jurnal Teknik Kimia, No.1 Vol.20, jurusan Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Palembang

Indriani.(2007). Membuat kompos secara kilat. Penebar Swadya. Jakarta

Manuputty dkk.(2012). “Pengaruh Effective Inoculant Promi Dan EM4 Terhadap


Laju Dekomposisi Dan Kualitas Kompos Dari Sampah Kota Ambon”. Jurnal Ilmu
Budidaya Tanaman. Vol.1, No.2.

Murbandono, L. (2004). Membuat Kompos. Penebar Swadya. Jakarta.

Setyorini, Diah et al. (2006). Kompos. Departemen Pertanian. Balittanah. go.id.

Sumekto.(2006). Pupuk Kompos. Yogyakarta: PT Citra Aji Parama.

Widyastuti dkk.(1999). Efektivitas Trichoderma spp. Sebagai oengendali hayati


terhadap tiga patogen tular tanah pada beberapa jenis tanaman kehutanan. J. Perlin.
Tan. Indon. 7 (2): 98-107.

Wirawan dkk. (2014). Memproduksi Benih Bersertifikat. Penebar Swadya. Jakarta.

Yuniwati, M. Iskarina, dkk. 2012. Optimasi Kondisi Proses Pembuatan Kompos Dari
Sampah Organik Dengan Cara Fermentasi Menggunakan EM4. Jurnal Teknologi
Volume 5 Nomor 2 Yogyakarta:AKPRIND

Yuwono, D. 2005. Kompos. Penebar Swadya. Jakarta. 60 halaman.

Anda mungkin juga menyukai