MAGANG KERJA
Oleh:
Yudha Kusuma Wardhana
135040107113010
2016
1
I. PENDAHULUAN
dibudidayakan di luar musim, dan dapat dilakukan pada ruangan yang sempit
(Lingga, 2005).
2. Jenis pasar
Tingkat pemanfaatan alat promosi bervariasi antara pasar konsumen dan
pasar industri. Pada perusahaan barang konsumsi akan lebih memusatkan pada
promosi penjualan, periklanan, penjualan perorangan dan hubungan masyarakat,
sesuai dengan urutannya. Sedangkan perusahaan industri akan lebih memusatkan
pada penjualan perorangan, promosi penjualan, periklanan dan hubungan
masyarakat.
b. Tahap Pertumbuhan
Pada tahap ini produk sudah diterima oleh pasar dan penjualan sudah
semakin besar dan laba pun sudah mulai meningkat dengan cepat. Menurut
(Kotler, 1997) ada beberapa strategi dalam tahap ini, yaitu:
i. Perusahaan meningkatkan kualitas produk serta menambahkan
keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik.
ii. Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk
penyerta
iii. Memasuki segmentasi pasar baru
iv. Memasuki saluran distribusi baru dan meningkatkan cakupan
distribusi
v. Beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk ke iklan
8
c. Tahap Kedewasaan
Dalam tahap ini penjualan terus meningkat dan akan mencapai
puncak, kemudian turun secara perlahan akibat mulai masuknya pesaing.
Dalam tahap ini laba relatif stabil dan pada akhirnya juga akan turun akibat
penjualan yang menurun. Menurut (Kotler, 1997) ada beberapa strategi
dalam tahap ini, yaitu:
i. Strategi modifikasi pasar, perusahaan dapat mencoba memperluas
pasar untuk merknya, dengan 3 cara, yaitu; mengubah orang yang
bukna pemakai, memasuki segmentasi pasar baru, memenangkan
pelanggan pesaing.
ii. Strategi modifikasi produk, manajer juga berusaha mendorong
penjualan dengan memodifikasi karakteristik produk dengan
meningkatkan kualitas, peningkatan keistimewaan atau
peningkatan gaya.
iii. Modifikasi bauran pemasaran, manajer produk dapat mencoba
mendorong penjualan dengan memodifikasi beberapa elemen
bauran pemasaran.
d. Tahap Penurunan
Dalam tahap ini penjualan menurun dengan cepat dan seiring dengan
menurunnya penjualan maka laba pun semakin menurun dan pada akhirnya
akan rugi. Untuk memperpanjang daur hidup produk secara keseluruhan
maka perlu dilakukan strategi daur hidup. Penerapan strategi harus lebih
dulu mengetahui kondisi penerimaan konsumen, pesaing dan biaya promosi,
mengingat ketiga komponen ini sangat berhubungan erat.
Dalam tahap pengembangan produk yang perlu diperhatikan adalah
pengujian konsep apakah produk yang akan diluncurkan dapat diterima oleh
konsumen atau tidak. Dalam tahap ini pesaing hampir dipastikan tidak ada.
Sedangkan biaya investasi yang cukup tinggi. Menurut (Kotler, 1997) ada
beberapa strategi dalam tahap ini, yaitu:
9
2. Partisipasi Pasif
Kegiatan partisipasi pasif untuk mendapatkan data atau informasi terkait
dengan tujuan kedua hingga ketiga. Kegiatan yang dilakukan adalah diskusi dan
wawancara dengan, manajer pemasaran Amboja, asisten manajer pemasaran
Amboja dan staff pemasaran Amboja. Diskusi dan wawancara untuk
mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi bentuk kegiatan promosi pada selada
hidroponik, mengidentifikasi dasar pertimbangan pengambilan keputusan bentuk
promosi pada selada hidroponik, menemukan solusi dari permasalahan dalam
12
Sadar akan hal tersebut maka 179 negara dibawa panji PBB (Persatuan
Bangsa – Bangsa) melakukan pertemuan di RIO DE JANARIO 1992.
Produk dari pertemuan tersebut adalah : agenda 21 dan salah satu
klausulnya adalah kembali ke alam (Back to Nature). Dengan penuh
kesadaran dan penuh tangung jawab yang tinggi, PT INDMIRA ikut
berpartisipasi mengatasi kerusakan ekosistem dengan produk dan teknologi
yang dihasilkan untuk dipersembahkan kepada nusa dan bangsa.
b. Misi
Realitas negara Indonesia adalah negara berbasis pertanaian atau (Agraris).
Akibat kerusakan lingkungan dan IPTEK rendah, indonesia sebagai negara
berkembang (dalam menangani dunia pertanian) semakin terpuruk diantara
negara-negara lain. Sebagai langkah nyata PT INDMIRA sejak tahun 1985
melakukan penelitian dan pengembangan (Research and Development) di
bidang pertanian sesuai dengan asas (Back to Nature). Langkah ini
diperuntukkan bagi nusa dan bangsa.
Deskripsi mengenai tugas dan wewenang dari struktur organisasi PT. INDMIRA
adalah sebagai berikut:
1. President Director
Bertugas sebagai sebagai koordinator, komunikator, pengambil keputusan,
pemimpin, pengelola dan eksekutor dalam menjalankan dan memimpin
perusahaan PT. INDMIRA.
3. Representative Management
Memastikan semua Policy/ Prosedur/ Instruksi Kerja dijalankan dengan baik,
sehingga semua berjalan sesuai dengan apa yang sudah disepakati di dalam
dokumen sisitem manajemen.
5. Auditor Internal
Bertanggung jawab dalam mengaudit atau memeriksa dalam hal ini biasanya
pemeriksaan detil tentang keuangan, auditing pada dasarnya dilakukan oleh
dan ke perusahaan secara umum tak kecuali perbankan.
c. Solution (Solusi), Fokus pada solusi bisnis yang berkelanjutan dan bermanfaat
bagi perbaikan alam dan kesejahteraan masyarakat secara luas. Memberikan
solusi untuk menjaga ekosistem yang lebih baik dan berkelanjutan.
Berikut adalah beberapa penghargaan yang telah dicapai oleh PT. INDMIRA :
a. Tahun 2011 - Mendapatkan "Kehati Award" dari Universitas Negeri
Yogyakarta dan dinominasikan untuk Nasional "Kehati Award" dalam
mempromosikan keanekaragaman hayati dan pertanian berkelanjutan.
d. Tahun 1998 - Memulai produksi pupuk organik secara masal dan sebagai
menjadi tolak ukur perkembangan industri pupuk organik cair.
e. Tahun 1990 - Menjadi perintis dan pioner dalam merumuskan pupuk organik
cair dari ekstrak limbah alami.
4.3. Pembahasan
Pembahasan yang akan dijelaskan diantaranya adalah bentuk promosi dari
selada hidroponik, dasar pertimbangan pengambilan keputusan promosi selada
hidroponik, faktor yang mempengaruhi bentuk kegiatan promosi selada
hidroponik di PT. INDMIRA, dan permasalahan dan solusi dalam kegiatan
promosi selada hidroponik yang ada di PT. INDMIRA.
a. Banner
Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer Amboja, diketahui bahwa
banner akan menarik minat masyarakat, dikarenakan informasi yang dimuat
sudah jelas dan mudah dimengerti oleh konsumen. Namun banner tersebut
dikeluarkan oleh Mirota Kampus bukan PT. INDMIRA sendiri yang
mengeluarkan banner tersebut. Dimana isi konten tersebut adalah produk –
produk Amboja mana saja yang mendapat diskon atau potongan harga tertentu.
Biasanya banner terpasang di depan Mirota Kampus.
b. Radio Lokal
Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer Amboja, diketahui bahwa
selada hidroponik juga sudah pernah disiarkan lewat radio lokal, hal tersebut
diikuti dalam program promosi di Mirota Kampus juga. Menurut manajer
Amboja, hal ini dipilih karena Mirota Kampus menawarkan penggunaan radio
lokal dan menurut PT. INDMIRA, ingin menggunakan media promosi yang
berbeda mengingat jaringan dari radio lokal lebih luas dibandingkan dengan
penggunaan banner.
c. Televisi Lokal
Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer Amboja, diketahui bahwa
produk – produk Amboja juga sudah pernah disiarkan lewat televisi lokal,
sehingga nantinya bisa langsung dilihat oleh konsumen yang sering menonton
televisi, khususnya televisi lokal. Tentunya hal tersebut diikuti dalam program
promosi di Mirota Kampus. Dalam memasarkan produk, PT. INDMIRA
menggunakan promosi periklanan dengan memasang iklan di banner, televisi
lokal, radio lokal. Dimana kegiatan promosi tersebut di adakan oleh Mirota
Kampus.
Mirota Kampus, Supermarket Progo, Hotel Aston, dan Hotel Grand Tjokro,
beberapa supermarket tersebut adalah supermarket yang sudah ditembus oleh PT.
INDMIRA untuk menjual produk sayuran. Keterampilan dalam berbicara sangat
diperlukan dalam hal ini agar dapat meyakinkan divisi yang terkait dengan
penerimaan barang dari supermarket yang akan dinegosiasi.
1. Jenis Produk
Jenis produk yang dihasilkan berupa selada hidroponik dengan merk dagang
“AMBOJA”. Produk tersebut dibudidayakan dengan teknik hidroponik dan tanpa
menggunakan pestisida kimia. Selada hidroponik tersebut dijual dengan harga Rp.
3.000/pack dan Rp. 8.500/kg. Selada hidroponik yang dijual memiliki berat
sekitar 100 gr untuk kemasan pack dan untuk kemasan kilogram berkisar 200gr-
250 gr. Harga yang ditetapkan untuk selada hidroponik lebih murah dibandingkan
dengan selada organik yang beredar di Mirota Kampus.
2. Jenis Pasar
Jenis pasar yang dibidik adalah supermarket dimana kelas masyarakat
berada dikalangan menengah keatas. Selada hidroponik dengan merek
“AMBOJA” berkemasan pack bisa didapatkan di Mirota Kampus Supeno, Mirota
Kampus Jakal, Mirota Kampus Babarsari, Mirota Kampus Palagan, Mirota
Kampus Godean, dan Mirota Kampus Pasaraya. Sedangkan untuk selada
hidroponik yang dijual kilogram tersebut dijual ke beberapa hotel, diantaranya
adalah Hotel Grand Tjokro, dan Hotel Aston.
sampel sayuran yang sudah di packaging lengkap dengan labelnya dan price
list yang ditawarkan oleh PT. INDMIRA. Proses promosi tergolong cepat,
pada saat itu juga bagian pembelian Mirota Kampus dan Ijo Royo - Royo
sudah langsung bisa memutuskan dari sampel yang dibawa untuk diterima
di Mirota Kampus. Untuk produk selada hidroponik sendiri sudah diterima
di 5 Mirota Kampus dan Ijo Royo - Royo.
Selain supermarket tersebut, beberapa hotel sudah bisa ditembus oleh
PT. INDMIRA dengan produknya selada hidroponik. Untuk menawarkan
produk tersebut di hotel berbeda dengan di supermarket, jika di hotel hanya
menyerahkan price list yang di tawarkan oleh PT. INDMIRA. Selain itu
proses proses promosi di hotel lebih lama karena harus dirapatkan oleh
bagian terkait di hotel tersebut. Pada tahap ini, bentuk kegiatan promosi
yang dilakukan berbentuk advertising dan personl selling. Karena pada
tahap ini presentasi lisan dan negosiasi dengan bagian penerimaan dari
supermarket dan hotel sangat diperlukan.
c. Tahap Kedewasaan
Dalam tahap ini, penjualan selada hidroponk belum mencapai puncak.
Ini dikarenakan produksi selada hidroponik yang sampai tahun ini belum
dapat maksimal. Sehingga perlunya peningkatan produksi selada
hidroponik.
d. Tahap Kemunduran
Dalam tahap ini, penjualan selada hidroponik juga belum mengalami
tahap kemunduran. Dikarenakan selada hidroponik yang dijual oleh PT.
INDMIRA tersebut masih berada di posisi tahap pertumbuhan.
b. Tahap Keyakinan
Dalam tahap keyakinan, telah terdapat permintaan setiap harinya
di setiap Mirota Kampus dan juga hotel. Hanya saja permintaan tersebut
belum dapat dikatakan stabil. Artinya, telah memiliki keyakinan dari
para pembeli untuk mengambil keputusan dalam melakukan pembelian
selada hidroponik di Mirota Kampus dan hotel.
27
c. Tahap Pemasaran
Dalam tahap ini, pemasaran di Mirota Kampus dilakukan dengan
menggunakan promosi penjualan (sales promotion). Promosi penjualan
ini dilakukan setiap hari Rabu, dengan potongan harga sebesar 15%
untuk all variant sayuran. Sedangkan untuk hari Sabtu, konsumen
mendapatkan potongan harga sebesar 20% untuk all variant sayuran.
Sehingga dengan adanya tahap pemasaran yang dilakukan PT.
INDMIRA ini dapat mempengaruhi adanya pembelian konsumen pada
selada hidroponik.
5.1. Kesimpulan
Bentuk promosi dari selada hidroponik yang terdapat di PT. INDMIRA
diantaranya adalah periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan dan
pemasaran langsung. Pada bentuk promosi periklanan PT. INDMIRA
menggunakan media promosi berupa banner, radio lokal dan televisi lokal, Dasar
pertimbangan PT. INDMIRA memilih periklanan adalah karena biaya promosi
lebih murah, event yang ditawarkan oleh Mirota Kampus menarik untuk diiukuti.
Untuk bentuk promosi berupa penjualan tatap muka ini dilakukan secara personal
dengan presentasi lisan ketika melakukan negosiasi pemasukan sayuran ke
beberapa supermarket. Dasar pertimbangan PT. INDMIRA memilih penjualan
tatap muka adalah agar dapat membangun koneksi yang baik dengan supermarket
yang akan dituju jika negosiasi berhasil.
Pada promosi penjualan, PT. INDMIRA mengikuti event yang diberikan
Mirota Kampus sebagai bentuk promosi penjualan berupa diskon sebesar 15%
pada hari Rabu dan diskon 20% pada hari Sabtu untuk semua jenis sayuran,
termasuk selada hidroponik ke konsumen. Dasar pertimbangan PT. INDMIRA
memilih promosi penjualan adalah menjaga posisi produk tetap kompetitif dengan
pesaing lainnya dan pemasaran langsung yang dilakukan ketika terdapat
kunjungan dari masyarakat sekitar Yogyakarta maupun dari luar Yogyakarta ke
tempat produksi selada hidroponik PT. INDMIRA. Pemasaran secara langsung ini
biasanya dilakukan oleh Divisi Public Relation. Dasar pertimbangan PT.
INDMIRA memilih pemasaran langsung adalah memberikan informasi terkait
selada hidroponik dan peluang untuk memilih calon pembeli lebih besar.
Faktor yang mempengaruhi bentuk kegiatan promosi selada hidroponik di
PT. INDMIRA, diantaranya adalah jenis produk, jenis pasar, tahap siklus produk
dan tahap kesiapan pembeli. Pada faktor jenis produk lebih menekankan pada
kenampakan bentuk produk mulai dari merek dagang selada hidroponik yaitu
“AMBOJA”, harga selada hidroponik yaitu Rp 3.000/pack dan Rp 8.500/kg. Berat
dari selada hidroponik yanng dijual adalah berkisar 100 gr/pack.
30
Faktor yang kedua adalah jenis pasar. Jenis pasar yang dibidik dalam
kegiatan promosi ini adalah pasar menengah ke atas. Pasar tersebut diantaranya
adalah Supermarket Mirota Kampus Supermarket Progo dan juga Hotel Grand
Tjokro dan Hotel Aston. Dimana pangsa pasarnya adalah konsumen yang
memiliki penghasilan menengah ke atas.
Untuk faktor ketiga yaitu tahap siklus produk, dimana pada selada
hidroponik PT. INDMIRA telah melalui tahap perkenalan dan sekarang terdapat
pada tahap pertumbuhan. Untuk tahap kedewasaan dan kemunduran, siklus
produk selada hidroponik belum mengalami tahap tersebut. Untuk faktor yang
terakhir yaitu tahap keseiapan pembeli tersebut dibagi menjadi beberapa tahap.
Tahap pertama yaitu tahap kesadaran, dimana pembeli sadar bahwa selada
tersebut tidak hanya dihasilkan dari sistem tanam konvensional dan juga bisa
dihasilkan dari sistem hidroponik yang memiliki kualitas yang lebih baik.
Tahap selanjutnya adalah tahap keyakinan, dimana pembeli telah memiliki
keyakinan untuk membeli selada hidroponik. Terdapat permintaan setiap harinya
di beberapa supermarket yang memasarkan hanya saja permintaan belum stabil.
Tahap yang ketiga adalah tahap pemasaran, dimana pada tahap ini telah
mengalami kestabilan permintaan. Pada tahap pemasaran ini juga, PT. INDMIRA
dalam memasarkan selada hidroponik menggunakan promosi penjualan berupa
potongan harga. Dan yang terakhir tahap selanjutnya adalah tahap pemasaran
kembali, pembeli telah memperlihatkan keloyalitasan atau kesetiaan untuk
membeli produk selada hidroponik, sehingga permintaan mulai meningkat.
Terlepas dari bentuk promosi dan juga faktor yang mempengaruhi kegiatan
promosi tersebut terdapat beberapa permasalahan dan solusi dalam kegiatan
promosi selada hidroponik yang ada di PT. INDMIRA. Diantaranya adalah belum
adanya publistitas penjualan selada hidroponik yang berupa sebuah artikel atau
video atau foto yang bisa mengedukasi masyarakat untuk mengkonsumsi sayuran
selada hidroponik. Maka solusi yang dapat diberikan adalah membuat publisitas
yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat secara gratis melalui media sosial atau
media massa.
Permasalahan selanjutnya adalah pemasaran langsung yang kurang luas,
sehingga memasarkan melalui media sosial dan membuka stand di Pasar Organik
31
Kamisan Yogyakarta merupakan salah satu pilihan solusi yang dapat dicoba untuk
memperluas pemasaran. Lalu permasalahan yang terakhir adalah kapasitas
produksi yang masih rendah, sehingga solusi yang dapat diberikan adalah
meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun system hidroponik yang
baru di lahan Purwodadi.
Maka manfaat dari kegiatan magang kerja di PT. INDMIRA adalah mampu
mengambil keputusan dalam mempromosikan suatu produk, menentukan
permasalahan dan solusi yang terdapat dalam kegiatan promosi, dan mendapatkan
pengalaman profesional dalam bidang promosi. Pengalaman profesional yang
didapatkan dari magang kerja, yaitu mengerti cara melakukan personal selling ke
supermarket. Sehingga nantinya akan bermanfaat jika menjadi entrepreneur atau
bekerja disuatu perusahaan pertanian dan bidang promosi.
5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk bahan kajian oleh perusahaan adalah:
a. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang baru di dunia kerja.
Selain itu, kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan selama magang
berlangsung merupakan pengalaman yang sangat berharga. Pengalaman
dan pengetahuan ini berguna untuk bekal yang penting saat memasuki
dunia kerja dikemudian hari.
b. Perlu adanya sebuah artikel atau video atau foto yang bisa mengedukasi
masyarakat bahwa mengkonsumsi sayuran hidroponik, khususnya selada
hidroponik. Pemasaran secara langsung harus dieprluas, misalnya seperti
membuka stand di Pasar Organik Kamisan Yogyakarta.
32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
35
LAMPIRAN II