Anda di halaman 1dari 48

BENTUK KEGIATAN PROMOSI PADA SELADA HIDROPONIK DI PT.

INDMIRA, JL. KALIURANG KM 16,3 YOGYAKARTA

MAGANG KERJA

Oleh:
Yudha Kusuma Wardhana
135040107113010

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2016
1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perusahaan industri khususnya yang bergerak dibidang pertanian
menjadikan salah satu sumber penyediaan lapangan pekerjaan. Dalam
melaksanakan proses produksinya, perusahaan membutuhkan faktor-faktor
produksi yang menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Selain itu, perusahaan
perlu merancang bentuk kegiatan promosi yang tepat dalam menarik minat
konsumen untuk menggunakan produk yang ditawarkan. Bentuk kegiatan promosi
merupakan bagian dari manajemen pemasaran yang dapat diidentifikasi pada
perusahaan. Manajemen pemasaran merupakan penganalisaan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan
pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan
perusahaan (Kotler, 1980).
Salah satu sayuran hijau yang digemari masyarakat adalah selada (Lactuca
sativa L). Di Indonesia, selada biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar. Selada
merupakan salah satu komoditi hortikultura yang memiliki prospek dan nilai
komersial yang cukup baik. Di Jawa Barat, harga jual selada hidroponik rata-rata
sekitar Rp 15.000/kg Fitriani (2008). Produksi sayuran selada mengalami
penurunan dari 454.815 ton pada tahun 2000 menjadi 434.043 ton pada tahun
2001, akan tetapi pada tahun berikutnya mengalami peningkatan menjadi 461.069
ton pada tahun 2002. Melihat kondisi tersebut budidaya selada memiliki prospek
yang bagus untuk dikembangkan (Departemen Pertanian, 2005).
.Dengan semakin menurunnya luasan lahan yang tersedia untuk budidaya
pertanian yang menjadi kendala pada pertanaman selada konvensional, menurut
Maghfoer et al. (2007) sistem hidroponik adalah salah satu pemecahannya. Media
hidroponik dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu kultur air yang tidak
menggunakan media pendukung lain untuk perakaran tanaman seperti NFT
(Nutrient Film Technique), DFT (Deep Flow Technique) (Rosliani et al, 2005).
PT. INDMIRA merupakan perusahaan berbasis teknologi telah melakukan
penelitian dan inovasi pada perbaikan ekosistem dan sejak tahun 1985. Prestasi
yang sudah didapatkan adalah "Kehati Award" dari Universitas Negeri
Yogyakarta dan dinominasikan untuk Nasional "Kehati Award" dalam
2

mempromosikan keanekaragaman hayati dan pertanian berkelanjutan pada tahun


2011 (PT. INDMIRA, 2014). PT. INDMIRA berlokasi di Jalan Kaliurang Km
16,3 Yogyakarta, yang merupakan perusahaan agroindustri yang professional,
potensi dan berkembang di Indonesia. PT. INDMIRA telah menghasilkan produk
perbaikan ekosistem berupa pupuk organik, suplemen ternak, pembenah tanah dan
suplemen tanaman.
PT. INDMIRA mengolah lahan seluas 2 ha yang digunakan sebagai lahan
produksi sayuran dimana salah satunya adalah selada hidroponik. PT. INDMIRA
memasarkan selada hidroponik tersebut ke beberapa swalayan lokal dan beberapa
hotel dengan merk dagang “AMBOJA”. Sehingga diperlukan kegiatan promosi
yang tepat terkait dengan produk selada hidroponik yang dipasarkan oleh PT.
INDMIRA untuk dapat meningkatkan produktivitas penjualan selada hidroponik.
Tujuan dari promosi adalah empat hal, yaitu memperkenalkan diri, membujuk,
modifikasi dan membentuk tingkah laku serta mengingatkan kembali tentang
produk dari perusahaan tersebut (Sistaningrum, 2002 : 98).
Maka berdasarkan hal di atas dalam kegiatan magang kerja ini, hal- hal yang
ingin dicapai adalah berkontribusi secara langsung bentuk kegiatan promosi dari
produk selada hidroponik di PT. INDMIRA, mengidentifikasi dasar pertimbangan
pengambilan keputusan bentuk promosi selada hidroponik, mengetahui faktor
yang memepengaruhi bentuk kegiatan promosi selada hidroponik, mengetahui
kendala dalam kegiatan promosi dan mengidentifikasi permasalahan dalam
kegiatan promosi selada hidroponik di PT. INDMIRA. Dengan melakukan
magang kerja di PT. INDMIRA, dapat memberikan dampak berupa mengambil
keputusan dalam mempromosikan suatu produk, menentukan permasalahan dan
solusi yang terdapat dalam kegiatan promosi, dan mendapatkan pengalaman
profesional dalam bidang promosi.
1.2. Tujuan Magang Kerja
Magang kerja merupakan salah satu kegiatan yang digunakan sebagai syarat
untuk kelulusan sarjana. Tujuan yang diinginkan dari pelaksanaan kegiatan
magang kerja ini adalah :
1. Mengidentifikasi dan menerapkan bentuk kegiatan promosi selada hidroponik
yang dilakukan oleh PT. INDMIRA
3

2. Mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi bentuk promosi dari


produk selada hidroponik yang terdapat di PT. INDMIRA.
3. Mengidentifikasi permasalahan dan mampu memberikan solusi dalam
kegiatan promosi selada hidroponik yang ada di PT. INDMIRA
4. Mengidentifikasi dasar pertimbangan pengambilan keputusan melakukan
kegiatan promosi seladza hidroponik di PT. INDMIRA

1.3. Sasaran Kompetensi


Sasaran kompetensi yang diharapkan untuk mendapatkan pengalaman
magang kerja di PT. INDMIRA adalah sebagai berikut:
1. Mampu mengambil keputusan dalam mempromosikan suatu produk
2. Mampu belajar dan berpikir kritis dalam menentukan permasalahan dan
mampu memberikan solusi yang terjadi dalam kegiatan promosi
3. Mendapatkan pengalaman profesional dalam bidang promosi yang akan
bermanfaat di dunia kerja atau jika menjadi entrepreneur
4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Selada


Selada (Lactuca sativa L) adalah tanaman yang termasuk dalam famili
Compositae (Sunarjono, 2014). Sebagian besar selada dimakan dalam keadaan
mentah. Selada merupakan sayuran yang populer karena memiliki warna, tekstur,
serta aroma yang menyegarkan tampilan makanan. Tanaman ini merupakan
tanaman setahun yang dapat di budidayakan di daerah lembab, dingin, dataran
rendah maupun dataran tinggi. Pada dataran tinggi yang beriklim lembab
produktivitas selada cukup baik. Di daerah pegunungan tanaman selada dapat
membentuk bulatan krop yang besar sedangkan pada daerah dataran rendah, daun
selada berbentuk krop kecil dan berbunga (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Selada memiliki banyak manfaat antara lain dapat memperbaiki organ
dalam, mencegah panas dalam, melancarkan metabolisme, membantu menjaga
kesehatan rambut, mencegah kulit menjadi kering, dan dapat mengobati insomia.
Kandungan gizi yang terdapat pada selada adalah serat, provitamin A
(karotenoid), kalium dan kalsium (Supriati dan Herliana, 2014).

2.2. Definisi Hidroponik


Istilah hidroponik berasal dari bahasa latin “hydro” (air) dan “ponous”
(kerja), disatukan menjadi “hydroponic” yang berarti bekerja dengan air. Jadi
istilah hidroponik dapat diartikan secara ilmiah yaitu suatu budidaya tanaman
tanpa menggunakan tanah tetapi dapat menggunakan media seperti pasir, krikil,
pecahan genteng yang diberi larutan nutrisi mengandung semua elemen esensial
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan hasil tanaman (Lingga, 2005).
Budidaya dengan sistem hidroponik memiliki kelebihan tersendiri maka
dapat berkembang lebih cepat. Kelebihan yang utama adalah keberhasilan
tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin. Selain itu, perawatan lebih
praktis, pemakaian pupuk lebih efisien, tanaman yang mati lebih mudah diganti
dengan tanaman yang baru, tidak diperlukan tenaga yang kasar karena metode
kerja lebih hemat, tanaman lebih higienis, hasil produksi lebih kontinu dan
memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan secara konvensional, dapat
5

dibudidayakan di luar musim, dan dapat dilakukan pada ruangan yang sempit
(Lingga, 2005).

2.3. Manajemen Pemasaran


Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan
oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya,
berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum
barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan
pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika
menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan
yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
Secara definisi, manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan
pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan
perusahaan (Kotler, 1980).
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan,
pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan – tujuan individu atau
organisasi. Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses
yang ,melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian; yang
mencakup barang, jasa, dan gagasan; yang tergantung pada pertukana; dan dengan
tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak – pihak yang terlibat (Kotler, 1997).

2.4. Pengertian Promosi, Tujuan Promosi, dan Bentuk Kegiatan Promosi


Untuk pengertian promosi, tujuan promosi dan bentuk kegiatan promosi
akan dijelaskan dibawah ini:

2.4.1. Pengertian Promosi


Sistaningrum (2002 : 98) mengungkapkan arti promosi adalah suatu upaya
atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun
”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk
yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang. Konsumen aktual adalah
konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan pada saat atau sesaat
setelah promosi produk tersebut dilancarkan perusahaan.
6

2.4.2. Tujuan Promosi


Sistaningrum (2002 : 98) menjelaskan tujuan promosi adalah empat hal,
yaitu memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku
serta mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan.

2.4.3. Bentuk Kegiatan Promosi


Dalam kegiatan promosi agar dapat berjalan efektif perlu adanya bauran
promosi (promotional mix), yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis
kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam
meningkatkan penjualan. Ada lima jenis kegiatan promosi, antara lain (Kotler,
2001:112) :
1. Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan
menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi secara
personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon
pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
3. Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai,
pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas
informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah).
4. Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar
ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
5. Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu suatu bentuk penjualan
perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian
konsumen.
Menurut dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi promosi
terdiri dari bagian – bagian penting, diantaranya adalah:
1. Strategi promosi periklanan
2. Strategi promosi penjualan
3. Strategi promosi pemasaran langsung
4. Strategi promosi hubungan masyarakat dan publisitas
5. Strategi promosi penjualan pribadi
7

2. 5. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Promosi


Perusahaan memiliki beberapa faktor yang menjadi pertimbangan ketika
merancang strategi promosi, menurut Kotler dan Armstrong (2008) antara lain:
1. Jenis Produk
Produk yang ditawarkan juga merupakan suatu hal penting dalam hal
kegiatan periklanan, yang ditunjang dari kegiatan personal selling, promosi
penjualan serta publisitas sesuai dengan produk tersebut.

2. Jenis pasar
Tingkat pemanfaatan alat promosi bervariasi antara pasar konsumen dan
pasar industri. Pada perusahaan barang konsumsi akan lebih memusatkan pada
promosi penjualan, periklanan, penjualan perorangan dan hubungan masyarakat,
sesuai dengan urutannya. Sedangkan perusahaan industri akan lebih memusatkan
pada penjualan perorangan, promosi penjualan, periklanan dan hubungan
masyarakat.

3. Tahap siklus produk


a. Tahap Perkenalan
Merupakan tahap setelah produk diperkenalkan ke pasar. Dalam tahap
ini penjualan masih kecil dan mulai merambat naik. Perusahaan masih
belum memperoleh laba dalam tahap ini akibat dari tingginya biaya promosi
yang dikeluarkan.

b. Tahap Pertumbuhan
Pada tahap ini produk sudah diterima oleh pasar dan penjualan sudah
semakin besar dan laba pun sudah mulai meningkat dengan cepat. Menurut
(Kotler, 1997) ada beberapa strategi dalam tahap ini, yaitu:
i. Perusahaan meningkatkan kualitas produk serta menambahkan
keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik.
ii. Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk
penyerta
iii. Memasuki segmentasi pasar baru
iv. Memasuki saluran distribusi baru dan meningkatkan cakupan
distribusi
v. Beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk ke iklan
8

yang membuat orang memilih produk


vi. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang
sensitif terhadap harga di lapisan berikutnya

c. Tahap Kedewasaan
Dalam tahap ini penjualan terus meningkat dan akan mencapai
puncak, kemudian turun secara perlahan akibat mulai masuknya pesaing.
Dalam tahap ini laba relatif stabil dan pada akhirnya juga akan turun akibat
penjualan yang menurun. Menurut (Kotler, 1997) ada beberapa strategi
dalam tahap ini, yaitu:
i. Strategi modifikasi pasar, perusahaan dapat mencoba memperluas
pasar untuk merknya, dengan 3 cara, yaitu; mengubah orang yang
bukna pemakai, memasuki segmentasi pasar baru, memenangkan
pelanggan pesaing.
ii. Strategi modifikasi produk, manajer juga berusaha mendorong
penjualan dengan memodifikasi karakteristik produk dengan
meningkatkan kualitas, peningkatan keistimewaan atau
peningkatan gaya.
iii. Modifikasi bauran pemasaran, manajer produk dapat mencoba
mendorong penjualan dengan memodifikasi beberapa elemen
bauran pemasaran.

d. Tahap Penurunan
Dalam tahap ini penjualan menurun dengan cepat dan seiring dengan
menurunnya penjualan maka laba pun semakin menurun dan pada akhirnya
akan rugi. Untuk memperpanjang daur hidup produk secara keseluruhan
maka perlu dilakukan strategi daur hidup. Penerapan strategi harus lebih
dulu mengetahui kondisi penerimaan konsumen, pesaing dan biaya promosi,
mengingat ketiga komponen ini sangat berhubungan erat.
Dalam tahap pengembangan produk yang perlu diperhatikan adalah
pengujian konsep apakah produk yang akan diluncurkan dapat diterima oleh
konsumen atau tidak. Dalam tahap ini pesaing hampir dipastikan tidak ada.
Sedangkan biaya investasi yang cukup tinggi. Menurut (Kotler, 1997) ada
beberapa strategi dalam tahap ini, yaitu:
9

i. Meningkatkan investasi perusahaan


ii. Mempertahankan investasi perusahaan sampai ketidakpastian terhadap
industry tersebut selesai
iii. Mengurangi tingkat investasi secara selektif
iv. Menuai investasi untuk mengembalikan kas secara lebih cepat
v. Melepaskan bisnis dengan cara menjual aset perusahaan

4. Kesiapan tahap pembeli.


Kesiapan pembelian memiliki 4 tahapan, diantaranya adalah tahapan
kesadaran, tahap keyakinan, tahap pemasaran, dan tahap pemasaran kembali.
Periklanan dan publisitas memiliki peranan dalam tahap membangun kesadaran.
Pengertian pelanggan akan dipengaruhui oleh penjualan perorangan. Sedangkan
pemesanan dan pemesanan kembali akan dipengaruhi oleh penjualan perorangan
dan promosi penjualan. Jadi pada tahap-tahap awal dari proses keputusan pembeli,
periklanan dan publisitas akan lebih berperan dan pada tahap-tahap akhir,
penjualan perorangan dan promosi penjualan lebih efektif.

2.6. Company Profile


PT. INDMIRA terletak di Jl. Kaliurang Km 16,3 pakem, Sleman
Yogyakarta. PT. INDMIRA adalah sebuah perusahaan berbasis teknologi yang
telah melakukan penelitian dan pengembangan dibidang agrokompleks (
pertanian, kehutanan, peternakan dan perikanan ) serta rehabilitasi lingkungan
sejak tahun 1985. Adapun produk yang dihasilkan hingga saat ini berupa : pupuk
organik, suplemen tanaman, suplemen ternak, dan pembenah tanah.
PT. INDMIRA selaku R&D Ecosystem Improvement, memiliki kelompok
perusahaan yang saling bekerjasama untuk mendukung saling produknya,
diantaranya:
a. PT. Citra Nusa Niaga sebagai penjualan dan distribusi
b. PT. INDMIRA Andalan Teknologi sebagai Perbaikan Tanah dan Manajemen
Limbah
10

c. PT. INDMIRA Mitra Internasional sebagai Perdagangan Luar Negeri


Dalam hal riset dan perbaikan lahan PT. INDMIRA juga bekerjasama
dengan PT. Sanga Coal Indonesia, PT. Pinang Coal Indonesia, PT. Newmont
Nusa Tenggara dan Noble Group.
11

III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Penentuan Lokasi dan Waktu Magang Kerja


Kegiatan magang kerja ini dilaksanakan di PT. Indimira yang beralamat di
Jalan Kaliurang Km 16,3 Yogyakarta. Penentuan lokasi magang kerja dilakukan
secara purposive. PT. INDMIRA ditetapkan sebagai tempat lokasi magang kerja
dikarenakan merupakan salah satu perusahaan swasta yang memiliki peran besar
dalam memproduksi sayuran hidroponik yang berkualitas tinggi. Kegiatan
magang kerja akan dilaksanakan selama 3 bulan mulai Juli 2016 sampai dengan
Oktober 2016.

3.2. Prosedur Pelaksanaan Magang Kerja


Prosedur pelaksanaan magang kerja meliputi partispasi aktif dan partisipasi
pasif yang dapat dijabarkan di bawah ini:
1. Partisipasi Aktif
Kegiatan partisipasi aktif untuk mendapatkan data atau informasi terkait
dengan tujuan kesatu yaitu identifikasi bentuk promosi. Kegiatan tersebut adalah
personal selling ke beberapa supermarket baru yang belum pernah dituju
sebelumnya oleh perusahaan. Supermarket tersebut adalah Supermarket Progo
dan Supermarket Pamella (Lampiran 1.j Logbook Magang Kerja Minggu
Kesepuluh). Selain mengikuti personal selling, kegiatan partisipasi aktif lainnya
adalah berupa packaging sayuran (Lampiran 1.b Logbook Magang Kerja Minggu
Kedua), dan mengikuti pemasaran ikan kerapu ke Hotel Tentrem (Lampiran 1.h
Logbook Magang Kerja Minggu Kedelapan).

2. Partisipasi Pasif
Kegiatan partisipasi pasif untuk mendapatkan data atau informasi terkait
dengan tujuan kedua hingga ketiga. Kegiatan yang dilakukan adalah diskusi dan
wawancara dengan, manajer pemasaran Amboja, asisten manajer pemasaran
Amboja dan staff pemasaran Amboja. Diskusi dan wawancara untuk
mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi bentuk kegiatan promosi pada selada
hidroponik, mengidentifikasi dasar pertimbangan pengambilan keputusan bentuk
promosi pada selada hidroponik, menemukan solusi dari permasalahan dalam
12

kegiatan promosi selada hidroponik. Berikut metode pengambilan data dapat


dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Metode pengambilan data


Tujuan Sasaran Wawancara Metode Pengumpulan
Mengidentifikasi bentuk a. Data primer, Melakukan kegiatan
promosi pada selada dengan promosi personal selling
hidroponik yang berada melakukan ke Supermarket Progo
di PT. INDMIRA partisipasi aktif dan Pamella. Diskusi
b. Data sekunder dan wawancara terkait
dengan bentuk promosi yang
melakukan dipakai
wawancara dan
diskusi dengan
Manajer Amboja
Menidentifikasi dasar a. Data sekunder Melakukan wawancara
pertimbangan dengan dan diskusi bersama
pengambilan keputusan melakukan terkait dengan dasar
dalam kegiatan promosi wawancara dan pertimbangan
diskusi dengan pengambilan keputusan
Manajer Amboja kegiatan promosi

Mengidentifikasi faktor a. Data sekunder Melakukan wawancara


yang mempengaruhi dengan dan diskusi bersama
bentuk kegiatan promosi melakukan terkait faktor apa saja
selada hidroponik di PT. wawancara dan yang mempengaruhi
INDMIRA diskusi dengan kegiatan promosi
Manajer Amboja,
staff pemasaran
Amboja

Mengetahui kendala dan a. Data sekunder Melakukan wawancara


solusi yang dialami oleh dengan dan diskusi bersama
PT. INDMIRA dalam melakukan ketika kegiatan magang
mempromosikan selada wawancara dan kerja berlangsung
hidroponik diskusi dengan
Manajer Amboja,
staff pemasaran
Amboja
13

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan


PT. INDMIRA adalah sebuah perusahaan berbasis teknologi yang telah
melakukan penelitian dan pengembangan dibidang agrokompleks (pertanian,
kehutanan, peternakan dan perikanan) serta rehabilitasi lingkungan. Adapun
sejarah singkat mengenai PT. INDMIRA, struktur organisasi, dan rencana
strategis perusahaan akan dijelaskan dibawah ini:

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan


PT. INDMIRA didirikan oleh Ir. Sumarno pada tahun 1985. Beliau
mencoba menanam tanaman buah-buahan yaitu jambu bangkok dan jeruk. Pada
tahun 1987, beliau sudah mampu merambah ke tanaman sayuran, dimana
menggunakan teknologi budidaya yang benar (bentuk vertikultur) sampai ke arah
penjualannya. Serta mengarah ke uji coba pupuk organik yang mampu
menghasilkan pupuk mikro cair dan makro organik. Namun semua usaha Ir.
Sumarno belum juga mendapatkan hasil, karena belum juga mendapatkan respon
dari masyarakat. Hingga akhirnya pada tahun 1990-an sudah mampu diterima
oleh masyarakat dengan adanya penawaran produksi pupuk secara masal.
Pada tanggal 30 Oktober 1996 resmi berdiri dalam bentuk CV. INDMIRA
Citra Tani Nusantara. Awal berdirinya perusahaan ini telah bergelut di bidang
Research and Development, sektor perbaikan Ekosistem, sub sektor dunia
pertanian sesuai dengan asas Back to Nature. Researsh and Development sektor
perbaikan ekosistem meliputi, perbaikan wadah (media tanam, tambak dan air)
serta perbaikan isi (tanaman, hewan dan manusia). PT. INDMIRA telah
ditetapkan menjadi PT (Perseroan Terbatas) pada tanggal 30 Oktober 2009 dan
PT. INDMIRA memiliki visi dan misi sebagai berikut:
1. Visi dan Misi PT. INDMIRA (Citra Tani Nusantara)
a. Visi
Akibat pengembangan dan rekayasa kimia dasar dengan dosis yang
berlebihan selama 2 abad terakhir di muka bumi, ekosistem menjadi rusak.
Kerusakan ekosistem juga melanda lahan pertanian, sehingga
mengakibatkan menurunnya kualitas dan kuantitas produksi pertanian.
14

Sadar akan hal tersebut maka 179 negara dibawa panji PBB (Persatuan
Bangsa – Bangsa) melakukan pertemuan di RIO DE JANARIO 1992.
Produk dari pertemuan tersebut adalah : agenda 21 dan salah satu
klausulnya adalah kembali ke alam (Back to Nature). Dengan penuh
kesadaran dan penuh tangung jawab yang tinggi, PT INDMIRA ikut
berpartisipasi mengatasi kerusakan ekosistem dengan produk dan teknologi
yang dihasilkan untuk dipersembahkan kepada nusa dan bangsa.

b. Misi
Realitas negara Indonesia adalah negara berbasis pertanaian atau (Agraris).
Akibat kerusakan lingkungan dan IPTEK rendah, indonesia sebagai negara
berkembang (dalam menangani dunia pertanian) semakin terpuruk diantara
negara-negara lain. Sebagai langkah nyata PT INDMIRA sejak tahun 1985
melakukan penelitian dan pengembangan (Research and Development) di
bidang pertanian sesuai dengan asas (Back to Nature). Langkah ini
diperuntukkan bagi nusa dan bangsa.

4.1.2. Struktur Organisasi dan Tata Kelola

Struktur organisasi umumnya dimiliki oleh setiap perusahaan. Berikut


struktur organisasi yang terdapat pada PT. INDMIRA dapat dilihat pada Gambar
1.

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. INDMIRA


15

Deskripsi mengenai tugas dan wewenang dari struktur organisasi PT. INDMIRA
adalah sebagai berikut:

1. President Director
Bertugas sebagai sebagai koordinator, komunikator, pengambil keputusan,
pemimpin, pengelola dan eksekutor dalam menjalankan dan memimpin
perusahaan PT. INDMIRA.

2. Quality Control Committee


Meneliti produk dan proses produksi perusahaan untuk memperoleh standar
kualitas yang diperlukan. Tugas quality control mencakup monitoring, uji-tes
dan memeriksa semua proses produksi yang terlibat dalam produksi suatu
produk. Dia harus memastikan standar kualitas dipenuhi oleh setiap komponen
dari produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan.

3. Representative Management
Memastikan semua Policy/ Prosedur/ Instruksi Kerja dijalankan dengan baik,
sehingga semua berjalan sesuai dengan apa yang sudah disepakati di dalam
dokumen sisitem manajemen.

4. Vice President Director


Vice President director adalah seorang manajer utama yang akan mengatur
dan memanajemen setiap kegiatan yang terdapat diperusahaan.

5. Auditor Internal
Bertanggung jawab dalam mengaudit atau memeriksa dalam hal ini biasanya
pemeriksaan detil tentang keuangan, auditing pada dasarnya dilakukan oleh
dan ke perusahaan secara umum tak kecuali perbankan.

6. Health Safety Environment


Menerapkan dan mempromosikan program EHS, melakukan inspeksi situs
keamanan rutin dan tindak lanjut, membantu penyelidikan insiden, melakukan
dan menyajikan temuan keselamatan bulanan, melakukan Diklat keamanan
rutin, briefing, dan melaksanakan penilaian risiko dan kontrol pada kegiatan
situs.
16

7. Divisi General Affair


Supporting unit yang bertujuan memberikan pelayanan-pelayanan kepada
unit-unit kerja lain. Bahkan pada umumnya, GA melayani seluruh unit kerja di
perusahaan (bersifat shared service) dalam hal administrasi dan pengelolaan
pelayanan rutin kantor.

8. Divisi Accounting dan Finance


Bagian finance fokus kerjanya pada usaha pencarian, pengelolaan, dan
pengalokasian dana (uang), serta melakukan pembayaran-pembayaran yang
harus dikeluarkan perusahaan. Sedangkan fokus pada menerima dan
mengeluarkan uang, maka bagian accounting yang nantinya bertugas untuk
mencatat dan melakukan ikhtisar serta pengelompokkan semua transaksi
tersebut.

9. Divisi Human Capital and System Management


Membuat dan mengatur organisasi/perusahaan dalam membangun sistem
pengelolaan manusia, agar terencana, sistematis, terintegrasi, dan produktif,
yang pada akhirnya mampu berkontribusi positif terhadap pencapaian sasaran-
sasaran organisasi.

10. Divisi Communication and Bussiness Strategy


Merencanakan dan mengembangkan komunikasi yang lebih bersifat korporat,
meliputi penulisan berita korporat, membina hubungan baik dengan pihak
eksternal perusahaan, termasuk membina hubungan dengan media (jurnalis,
news editor, dll), sekaligus juga bertanggung jawab terhadap lancarnya
komunikasi di tingkat internal perusahaan, misalnya dengan menerbitkan
bulletin karyawan.

11. Divisi Operation


Bertanggung jawab pada semua aktivitas operasional perusahaan yang
dibawahinya, mulai dari perencanaan proses hingga bertanggung jawab pada
hasil akhir proses.
17

12. Divisi Research Development


Bertanggung jawab untuk segala aktivitas riset dan pengembangan di
perusahaan tersebut. Bagian R&D juga bertanggung jawab untuk memastikan
kualitas performansi dalam perusahaan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan perusahaan.

4.1.3. Rencana Strategis Yang Terkait Aspek Penting Perusahaan


Manajemen PT. INDMIRA dalam menjalankan proses bisnisnya dan
pencapaian visi perusahaan memiliki landasan nilai utama yang dikenal dengan
sebutan INDMIRA WAY atau 8 Nilai Utama INDMIRA, antara lain :
a. Inovation (Inovasi), Melihat secara lengkap peluang perbaikan dan
mengupayakan perbaikan, pengembangan, gagasan, penemuan hal yang baru
hingga memberikan nilai tambah bagi perusahaan, bisnis ataupun manusia
secara luas.

b. Quality (Kualitas), Menjaga efektivitas pelaksanaan pekerjaan/produk agar


dapat mencapai suatu sasaran/target yang telah ditentukan dengan cara
memonitor perkembangan pekerjaan secara intensif, membandingkan antara
rencana dengan aktualisasi, dan mengambil tindakan perbaikan secara akurat
dan efektif.

c. Solution (Solusi), Fokus pada solusi bisnis yang berkelanjutan dan bermanfaat
bagi perbaikan alam dan kesejahteraan masyarakat secara luas. Memberikan
solusi untuk menjaga ekosistem yang lebih baik dan berkelanjutan.

d. Integrity (Integritas), Bertanggung jawab dan bertindak konsisten secara


profesional sesuai dengan nilai-nilai, peraturan dan kebijakan perusahaan serta
kode etik profesi, serta tetap konsekuen meski dalam keadaan yang sulit.

e. Natural Friendly (Sahabat Alam), Menjaga dan melindungi hak-hak serta


melestarikan lingkungan dan alam yang lebih sehat dan bersahabat untuk
masa depan bumi yang lebih baik.

f. Care (Peduli), Memberikan kontribusi positif kepada rekan kerja, masyarakat


maupun kepada lingkungan hidup. Setiap karyawan memberikan perhatian
terhadap masalah yang terjadi di lingkungan dan memberikan kontribusi
positif dengan cara membantu memecahkan masalah.
18

g. Team Work (Bekerjasama), Membina hubungan kerja yang bersinergi serta


memberikan kontribusi efektif terhadap aktifitas kelompok dalam mencapai
sasaran perusahaan.

h. Leadership (Kepemimpinan), Berinisiatif, mengelola dan mengembangkan


diri sendiri serta orang lain dalam menggunakan berbagai macam peran dan
gaya kepemimpinan secara fleksibel sesuai dengan situasi dan kondisi baik
pekerjaan maupun tim kerja sehingga dapat mencapai sasaran perusahaan.

Berikut adalah beberapa penghargaan yang telah dicapai oleh PT. INDMIRA :
a. Tahun 2011 - Mendapatkan "Kehati Award" dari Universitas Negeri
Yogyakarta dan dinominasikan untuk Nasional "Kehati Award" dalam
mempromosikan keanekaragaman hayati dan pertanian berkelanjutan.

b. Tahun 2007 - Mulai memberikan layanan rehabilitasi lahan pasca tambang


dan mengembangkan teknologi pemanfaatan limbah untuk perkebunan dan
energi proyek, awal berdirinya anak perusahaan PT. INDMIRA Andalan
Teknologi.

c. Tahun 1999 - Memulai pertanian pada daerah pesisir berpasir dan


mengembangkan teknologi pertanian pasir berkelanjutan.

d. Tahun 1998 - Memulai produksi pupuk organik secara masal dan sebagai
menjadi tolak ukur perkembangan industri pupuk organik cair.

e. Tahun 1990 - Menjadi perintis dan pioner dalam merumuskan pupuk organik
cair dari ekstrak limbah alami.

f. Tahun 1985 - Mengembangkan teknik vertikultur untuk hortikultura dan


sayuran

4.2. Hasil Kegiatan Magang


Hasil yang didapat terkait identifikasi bentuk kegiatan selada hidroponik,
identifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi kegiatan promosi, identifikasi
permasalahan dan solusi, identifikasi dasar pertimbangan pengambilan keputusan
dapat dijelaskan sebagai berikut:
19

4.2.1. Identifiakasi Bentuk Kegiatan Promosi Selada Hidroponik


Bentuk kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan
advertising, personal selling, direct marketing, sales promotion. Untuk
advertising perusahaan menggunakan televisi lokal, radio lokal, dan banner.
Untuk personal selling, dilakukan dengan mengirimkan sampel sayuran ke divisi
pembelian pada setiap supermarket. Untuk direct marketing perusahaan
melakukan penjualan kepada tamu yang datang dan yang terakhir untuk sales
promotion perusahaan mengikuti kegiatan yang ditawarkan oleh supermarket
Mirota Kampus.

4.2.2. Identifikasi Dasar Pertimbangan Pengambilan Keputusan


Pada bentuk promosi advertising menggunakan banner, televisi lokal, dan
radio lokal dikarenakan biayanya lebih murah. Untuk sales promotion, pembeli
dan penjual bisa bertemu langsung untuk mendiskusikan produknya. Selain itu
bentuk kegiatan promosi ini lebih diminati oleh supermarket pada saat melakukan
sampel. Untuk sales promotion, perusahaan mengikuti kegiatan yang ditawarkan
oleh pihak Supermarket Mirota Kampus. Hal tersebut bertujuan agar kehilangan
konsumen tidak sampai terjadi dan selalu bisa bersaing dengan kompetitor
sayuran yang lainnya. Yang terakhir adalah direct marketing, dasar
pertimbangannya adalah memberikan peluang untuk membeli selada hidroponik
jika ada tamu yang mengunjungi.

4.2.3. Identifikasi Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Promosi


Faktor – faktor yang diamati antara lain jenis produk, jenis pasar, siklus
hidup produk dan tahap kesiapan pembeli. Jenis produk yang dihasilkan adalah
selada hidroponik dengan merek dagang “AMBOJA”. Pasar yang sudah bisa
ditembus adalah Supermarket Mirota Kampus, Supermarket Progo, Hotel Aston
dan Hotel Tjokro. Untuk Supermarket Pamella belum bisa ditembus dikarenakan
kapasitas yang tersedia untuk sayuran segar sudah penuh.
Untuk siklus hidup produk yang sudah terjadi berada pada tahap perkenalan
dan pertumbuhan. Pada tahap kematangan dan penurunan belum terjadi. Pada
tahap kesiapan pembeli, yang diamati adalah tahap kesadaran, tahap keyakinan,
tahap pemasaran, tahap pemasaran kembali.
20

4.2.4. Identifikasi Permasalahan dan Solusi


Permasalahan yang terjadi adalah tidak adanya publisitas yang dilakukan
perusahaan untuk memberikan pengetahuan konsumen mengenai baiknya selada
hidroponik, dan pemasaran langsung yang kurang luas.

4.2.5. Hasil Partisipasi Lain yang Dilakukan Selain Tujuan Identifikasi


Partisipasi aktif yang dilakukan adalah kegiatan packaging sayuran.
Kegiatan rutin ini diikuti saat salesman Amboja sedang menyiapkan sayuran yang
baru panen dari lahan. Kemudian dipilah antara yang busuk dengan yang masih
segar. Selai itu kegiatan pastisipasi aktif lainnya adalah mengantarkan sayuran
yang sudah di packaging ke Mirota Kampus dan Supermarket Progo. Partisipasi
aktif lainnya adalah mengikuti pemasaran ikan kerapu ke Hotel Tentrem. Hotel
tersebut menjadi sasaran selanjutnya setelah hotel Aston Yogyakarta karena
dinilai cukup menjanjikan apabila bisa menjadi supplier ikan kerapu.

4.3. Pembahasan
Pembahasan yang akan dijelaskan diantaranya adalah bentuk promosi dari
selada hidroponik, dasar pertimbangan pengambilan keputusan promosi selada
hidroponik, faktor yang mempengaruhi bentuk kegiatan promosi selada
hidroponik di PT. INDMIRA, dan permasalahan dan solusi dalam kegiatan
promosi selada hidroponik yang ada di PT. INDMIRA.

4.3.1. Bentuk Promosi dari Selada Hidroponik yang Terdapat di PT.


INDMIRA
Dalam mempromosikan produk milik PT. INDMIRA khususnya selada
hidroponik, perlu adanya informasi untuk memperkenalkan produk kepada
konsumen. Berikut kegiatan promosi yang dilakukan PT. INDMIRA, antara lain:
1. Periklanan (Advertising)
Menurut (Hermawan, 2012) iklan adalah benuk penyajian dan promosi
nonpersonal berupa ide, barang atau jasa yang dilakukan perusahaan. PT.
INDMIRA menggunakan beberapa media promosi untuk kegiatan periklanan
Media iklan yang digunakan adalah sebagai berikut:
21

a. Banner
Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer Amboja, diketahui bahwa
banner akan menarik minat masyarakat, dikarenakan informasi yang dimuat
sudah jelas dan mudah dimengerti oleh konsumen. Namun banner tersebut
dikeluarkan oleh Mirota Kampus bukan PT. INDMIRA sendiri yang
mengeluarkan banner tersebut. Dimana isi konten tersebut adalah produk –
produk Amboja mana saja yang mendapat diskon atau potongan harga tertentu.
Biasanya banner terpasang di depan Mirota Kampus.

b. Radio Lokal
Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer Amboja, diketahui bahwa
selada hidroponik juga sudah pernah disiarkan lewat radio lokal, hal tersebut
diikuti dalam program promosi di Mirota Kampus juga. Menurut manajer
Amboja, hal ini dipilih karena Mirota Kampus menawarkan penggunaan radio
lokal dan menurut PT. INDMIRA, ingin menggunakan media promosi yang
berbeda mengingat jaringan dari radio lokal lebih luas dibandingkan dengan
penggunaan banner.

c. Televisi Lokal
Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer Amboja, diketahui bahwa
produk – produk Amboja juga sudah pernah disiarkan lewat televisi lokal,
sehingga nantinya bisa langsung dilihat oleh konsumen yang sering menonton
televisi, khususnya televisi lokal. Tentunya hal tersebut diikuti dalam program
promosi di Mirota Kampus. Dalam memasarkan produk, PT. INDMIRA
menggunakan promosi periklanan dengan memasang iklan di banner, televisi
lokal, radio lokal. Dimana kegiatan promosi tersebut di adakan oleh Mirota
Kampus.

2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)


Menurut (Hermawan, 2012) penjualan personal (personal selling)
merupakan pemasaran produk atas jasa dimana penjual bertemu langsung dengan
pembeli untuk menjajaki peluang pembelian terhadap barang atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahan. PT. INDMIRA melakukan bentuk promosi secara
personal dengan persentasi lisan ketika melakukan negosiasi pemasukan sayuran
ke beberapa supermarket dan hotel.
22

Mirota Kampus, Supermarket Progo, Hotel Aston, dan Hotel Grand Tjokro,
beberapa supermarket tersebut adalah supermarket yang sudah ditembus oleh PT.
INDMIRA untuk menjual produk sayuran. Keterampilan dalam berbicara sangat
diperlukan dalam hal ini agar dapat meyakinkan divisi yang terkait dengan
penerimaan barang dari supermarket yang akan dinegosiasi.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)


Menurut ( Hermawan, 2012) promosi penjualan menggunakan diskon atau
potongan harga sering kali digunakan dalam industri makanan di mana pasar
swalayan atau supermarket melakukannya pada hari – hari tertentu saja. PT.
INDMIRA memilih untuk mengikuti event yang diberikan Mirota Kampus
sebagai bentuk promosi penjualan. Promosi tersebut diberikan berupa diskon
sebesar 15% pada hari rabu dan diskon 10% pada hari sabtu untuk semua jenis
sayuran, termasuk selada hidroponik ke konsumen. Sehingga bentuk promosi
penjualan ini sekiranya dapat meningkatkan penjualan selada hidoponik.

4. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)


Pada bentuk kegiatan pemasaran langsung, dilakukan ketika terdapat
kunjungan dari masyarakat sekitar Yogyakarta maupun dari luar Yogyakarta ke
tempat produksi selada hidroponik PT. INDMIRA. Pemasaran secara langsung ini
biasanya dilakukan oleh Divisi Public Relation setelah acara pelatihan hidroponik.
Pemasaran secara langsung ini dipilih agar dapat meningkatkan penjualan selada
hidroponik. Hal ini berbanding lurus dengan pendapat Hermawan (2012)
pemasaran langsung adalah pendekatan pemasaran yang bersifat bebas dalam
menggunakan saluran distribusi atau komunikasi pemasaran, yang memungkinkan
perusahaan memiliki strategi tersendiri dalam berhubungan dengan konsumen.

4.3.2. Dasar Pertimbangan Pengambilan Keputusan Promosi Selada


Hidroponik
Dasar pertimbangan pengambilan keputusan promosi selada hidroponik
adalah sebagai berikut:
1. Periklanan (Advertising)
Dasar pertimbangan PT. INDMIRA menggunakan bentuk promosi berupa
banner, radio dan televisi lokal karena biaya promosi harus berbagi dengan
produk lain atau dengan perusahaan yang lain. Karena didalam media yang
23

digunakan berisikan beberapa produk sehingga biaya promosinya lebih murah,


dan event yang ditawarkan oleh Mirota Kampus menarik untuk diiukuti.
Pertimbangan lainnya adalah selain memberikan informasi dapat membujuk
dan mengingatkan konsumen mengenai produk tersebut. Hal tersebut berbanding
lurus dengan Kotler (2008) yang menyatakan bahwa tujuan periklanan untuk
memberikan informasi mengenai suatu produk lalu membujuk yaitu mendorong
calon konsumen untuk beralih kepada produk yang berbeda. Dan mengingatkan
pembeli dimana mereka dapat memproleh sutau produk tersebut.

2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)


Dasar pertimbangan PT. INDMIRA menggunakan bentuk promosi
penjualan tatap muka adalah agar dapat membangun koneksi yang baik dengan
supermarket yang akan dituju. Hal tersebut berbanding lurus dengan pendapat
Tjiptono (2008) yang menyatakan bahwa sifat personal selling salah satunya
adalah cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam
hubungan mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan
lebih akrab.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)


Dasar pertimbangan PT. INDMIRA memilih bentuk kegiatan promosi
penjualan adalah untuk menjaga posisi produk tetap kompetitif dengan pesaing
lainnya dan meningkatkan permintaan. Menurut (Tjiptono, 2008) salah satu tujuan
promosi penjualan adalah meningkatkan permintaan dari para konsumen.

4. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)


Dasar pertimbangan PT. INDMIRA memilih bentuk kegiatan pemasaran
langsung ini adalah memberikan peluang untuk membeli selada hidroponik jika
ada tamu yang mengunjungi PT. INDMIRA atau setelah acara yang diadakan oleh
divisi Public Relation. Selain itu pertimbangan lainnya adalah peluang untuk
memilih calon pembeli lebih besar. Menurut (Tjiptono, 2008) direct marketing
dapat memberikan manfaat, yaitu dapat memilih calon pembeli secara selektif,
dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggannya, dan memperoleh
peluang baru yang lebih menguntungkan.
24

4.3.3. Faktor yang Mempengaruhi Bentuk Kegiatan Promosi Selada


Hidroponik di PT. INDMIRA
Faktor yang mempengaruhi bentuk kegiatan promosi selada hidroponik di
PT. INDMIRA adalah sebagai berikut:

1. Jenis Produk
Jenis produk yang dihasilkan berupa selada hidroponik dengan merk dagang
“AMBOJA”. Produk tersebut dibudidayakan dengan teknik hidroponik dan tanpa
menggunakan pestisida kimia. Selada hidroponik tersebut dijual dengan harga Rp.
3.000/pack dan Rp. 8.500/kg. Selada hidroponik yang dijual memiliki berat
sekitar 100 gr untuk kemasan pack dan untuk kemasan kilogram berkisar 200gr-
250 gr. Harga yang ditetapkan untuk selada hidroponik lebih murah dibandingkan
dengan selada organik yang beredar di Mirota Kampus.

2. Jenis Pasar
Jenis pasar yang dibidik adalah supermarket dimana kelas masyarakat
berada dikalangan menengah keatas. Selada hidroponik dengan merek
“AMBOJA” berkemasan pack bisa didapatkan di Mirota Kampus Supeno, Mirota
Kampus Jakal, Mirota Kampus Babarsari, Mirota Kampus Palagan, Mirota
Kampus Godean, dan Mirota Kampus Pasaraya. Sedangkan untuk selada
hidroponik yang dijual kilogram tersebut dijual ke beberapa hotel, diantaranya
adalah Hotel Grand Tjokro, dan Hotel Aston.

3. Tahap Siklus Produk


a. Tahap perkenalan produk (Introduction)
Bersadasarkan hasil wawancara dengan manajer Amboja,
mengemukakan bahwa pada tahap perkenalan awal promosi yang dilakukan
oleh PT. INDMIRA, dalam mengembangkan pasar dengan cara mengikuti
event promosi menggunakan media promosi seperti banner, televisi lokal,
dan radio local. Selain itu PT. INDMIRA juga menawarkan produk door to
door ke seluruh Mirota Kampus se-Yogyakarta dan Ijo Royo – Royo di
Jalan Kaliurang KM 13. Ada 6 lokasi Mirota Kampus di Yogyakarta, yaitu
Mirota Kampus Babarsari, Mirtota Kampus Godean, Mirota Kampus Jakal,
Mirota Kampus Palagan, dan Mirota Kampus Supeno. Untuk semua
supermarket tersebut promosi yang dilakukan sama yaitu menggunanakan
25

sampel sayuran yang sudah di packaging lengkap dengan labelnya dan price
list yang ditawarkan oleh PT. INDMIRA. Proses promosi tergolong cepat,
pada saat itu juga bagian pembelian Mirota Kampus dan Ijo Royo - Royo
sudah langsung bisa memutuskan dari sampel yang dibawa untuk diterima
di Mirota Kampus. Untuk produk selada hidroponik sendiri sudah diterima
di 5 Mirota Kampus dan Ijo Royo - Royo.
Selain supermarket tersebut, beberapa hotel sudah bisa ditembus oleh
PT. INDMIRA dengan produknya selada hidroponik. Untuk menawarkan
produk tersebut di hotel berbeda dengan di supermarket, jika di hotel hanya
menyerahkan price list yang di tawarkan oleh PT. INDMIRA. Selain itu
proses proses promosi di hotel lebih lama karena harus dirapatkan oleh
bagian terkait di hotel tersebut. Pada tahap ini, bentuk kegiatan promosi
yang dilakukan berbentuk advertising dan personl selling. Karena pada
tahap ini presentasi lisan dan negosiasi dengan bagian penerimaan dari
supermarket dan hotel sangat diperlukan.

b. Tahap Pertumbuhan (Growth)


Menurut hasil wawancara dengan manajer Amboja, kegiatan promosi
kemudian berkembang. Berkembangnya kegiatan promosi tersebut dengan
mengikuti event – event yang ditawarkan oleh Mirota Kampus. Misalnya
pada bulan September, untuk setiap hari Rabu konsumen mendapatkan
diskon 15% untuk all variant sayuran produk Amboja, dan pada hari Sabtu
konsumen mendapatkan diskon 20% untuk all variant sayuran produk
Amboja. Hal tersebut sangat efektif dalam meningkatkan penjualan selada
hidroponik dikarenakan adanya pemberian diskon untuk para konsumen.
Selain promosi penjualan, PT. INDMIRA juga melakukan dengan
cara mengikuti event promosi menggunakan media promosi seperti banner,
televisi lokal, dan radio local serta direct marketing berupa menjual sayuran
dengan menjual ke konsumen saat ada kunjungan tamu ke PT. INDMIRA
yang di lakukan oleh divisi Public Relation.
Pada tahap ini, bentuk promosi yang digunakan adalah promosi
penjualan, direct marketing dan advertising. Dimana dalam bentuk promosi
26

tersebut konsumen mendapatkan potongan harga untuk hari – hari tertentu


sesuai event yang diadakan oleh Mirota Kampus.

c. Tahap Kedewasaan
Dalam tahap ini, penjualan selada hidroponk belum mencapai puncak.
Ini dikarenakan produksi selada hidroponik yang sampai tahun ini belum
dapat maksimal. Sehingga perlunya peningkatan produksi selada
hidroponik.

d. Tahap Kemunduran
Dalam tahap ini, penjualan selada hidroponik juga belum mengalami
tahap kemunduran. Dikarenakan selada hidroponik yang dijual oleh PT.
INDMIRA tersebut masih berada di posisi tahap pertumbuhan.

4. Tahap kesiapan pembeli


Tahap kesiapan pembeli terdiri dari lima tahap, diantaranya adalah tahap
kesadaran, tahap keyakinan, tahap pemasaran, tahap pemasaran kembali.
a. Tahap Kesadaran
Dalam tahap kesadaran, pembeli mengetahui informasi mengenai
selada yang dijual di Mirota Kampus tidak hanya berasal dari selada
konvensional, juga berasal dari hidroponik. Pembeli menyadari bahwa
terdapat perbedaan antara selada hidroponik dan selada konvensional.
Dimana perbedaan ini terletak pada segi kemasan. Kemasan selada
hidroponik memiliki kemasan yang lebih besar dibandingkan dengan
kemasan selada konvensional. Pada tahap kesadaran ini juga pembeli
telah menyadari akan kualitas selada hidroponik yang lebih baik
dibandingkan dengan selada konvensional. Kualitas tersebut antara lain
adalah tingkat kesegaran, ukuran, dan kebersihan dari selada itu sendiri.

b. Tahap Keyakinan
Dalam tahap keyakinan, telah terdapat permintaan setiap harinya
di setiap Mirota Kampus dan juga hotel. Hanya saja permintaan tersebut
belum dapat dikatakan stabil. Artinya, telah memiliki keyakinan dari
para pembeli untuk mengambil keputusan dalam melakukan pembelian
selada hidroponik di Mirota Kampus dan hotel.
27

c. Tahap Pemasaran
Dalam tahap ini, pemasaran di Mirota Kampus dilakukan dengan
menggunakan promosi penjualan (sales promotion). Promosi penjualan
ini dilakukan setiap hari Rabu, dengan potongan harga sebesar 15%
untuk all variant sayuran. Sedangkan untuk hari Sabtu, konsumen
mendapatkan potongan harga sebesar 20% untuk all variant sayuran.
Sehingga dengan adanya tahap pemasaran yang dilakukan PT.
INDMIRA ini dapat mempengaruhi adanya pembelian konsumen pada
selada hidroponik.

d. Tahap Pemasaran Kembali


Dalam tahap pemasaran kembali, permintaan selada hidroponik
sudah mulai meningkat di Mirota Kampus. Adannya keyakinan
konsumen untuk membeli dan juga adanya tahap pemasaran berupa
promosi penjualan dapat meningkatkan adanya pemasaran kembali atau
pembelian ulang dari konsumen. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada
tahap pemasaran kembali konsumen telah memperlihatkan
keloyalitasan atau kesetiaan untuk membeli selada hidroponik di Mirota
Kampus.

4.3.4. Permasalahan dan Solusi dalam Kegiatan Promosi Selada Hidroponik


yang Ada di PT. INDMIRA
Pada pelaksanaan magang kerja di PT. INDMIRA, permasalahan dalam
kegiatan promosi sayuran selada hidroponik dengan merk dagang “AMBOJA”
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Belum Terdapat Publistitas Mengenai Selada Hidroponik
Perlu adanya sebuah artikel atau video atau foto yang bisa memberikan
informasi kepada masyarakat bahwa mengkonsumsi sayuran hidroponik,
khususnya selada hidroponik dalam memenuhi gizi tubuh dalam satu hari. Selain
itu, kegiatan publisitas bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat luas. Solusi
yang dapat diberikan adalah, bisa membuat publisitas yang dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat secara gratis melalui media sosial atau media massa.
28

2. Pemasaran Langsung yang Kurang


Pemasaran secara langsung yang masih berada di ruang lingkup PT.
INDMIRA menjadi kendala karena produk tersebut tidak bisa dikenal masayrakat
secara lebih luas. Solusi yang dapat diberikan adalah memperluas pemasaran
selada hidroponik. Tidak hanya di ruang lingkup PT. INDMIRA pada saat
kunjungan tamu saja namun harus diperluas ke masyarakat Yogyakarta seperti
memanfaatkan media sosial, pemesanan melalui website, dan membuka stand di
Pasar Organik Kamisan Yogyakarta.
29

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Bentuk promosi dari selada hidroponik yang terdapat di PT. INDMIRA
diantaranya adalah periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan dan
pemasaran langsung. Pada bentuk promosi periklanan PT. INDMIRA
menggunakan media promosi berupa banner, radio lokal dan televisi lokal, Dasar
pertimbangan PT. INDMIRA memilih periklanan adalah karena biaya promosi
lebih murah, event yang ditawarkan oleh Mirota Kampus menarik untuk diiukuti.
Untuk bentuk promosi berupa penjualan tatap muka ini dilakukan secara personal
dengan presentasi lisan ketika melakukan negosiasi pemasukan sayuran ke
beberapa supermarket. Dasar pertimbangan PT. INDMIRA memilih penjualan
tatap muka adalah agar dapat membangun koneksi yang baik dengan supermarket
yang akan dituju jika negosiasi berhasil.
Pada promosi penjualan, PT. INDMIRA mengikuti event yang diberikan
Mirota Kampus sebagai bentuk promosi penjualan berupa diskon sebesar 15%
pada hari Rabu dan diskon 20% pada hari Sabtu untuk semua jenis sayuran,
termasuk selada hidroponik ke konsumen. Dasar pertimbangan PT. INDMIRA
memilih promosi penjualan adalah menjaga posisi produk tetap kompetitif dengan
pesaing lainnya dan pemasaran langsung yang dilakukan ketika terdapat
kunjungan dari masyarakat sekitar Yogyakarta maupun dari luar Yogyakarta ke
tempat produksi selada hidroponik PT. INDMIRA. Pemasaran secara langsung ini
biasanya dilakukan oleh Divisi Public Relation. Dasar pertimbangan PT.
INDMIRA memilih pemasaran langsung adalah memberikan informasi terkait
selada hidroponik dan peluang untuk memilih calon pembeli lebih besar.
Faktor yang mempengaruhi bentuk kegiatan promosi selada hidroponik di
PT. INDMIRA, diantaranya adalah jenis produk, jenis pasar, tahap siklus produk
dan tahap kesiapan pembeli. Pada faktor jenis produk lebih menekankan pada
kenampakan bentuk produk mulai dari merek dagang selada hidroponik yaitu
“AMBOJA”, harga selada hidroponik yaitu Rp 3.000/pack dan Rp 8.500/kg. Berat
dari selada hidroponik yanng dijual adalah berkisar 100 gr/pack.
30

Faktor yang kedua adalah jenis pasar. Jenis pasar yang dibidik dalam
kegiatan promosi ini adalah pasar menengah ke atas. Pasar tersebut diantaranya
adalah Supermarket Mirota Kampus Supermarket Progo dan juga Hotel Grand
Tjokro dan Hotel Aston. Dimana pangsa pasarnya adalah konsumen yang
memiliki penghasilan menengah ke atas.
Untuk faktor ketiga yaitu tahap siklus produk, dimana pada selada
hidroponik PT. INDMIRA telah melalui tahap perkenalan dan sekarang terdapat
pada tahap pertumbuhan. Untuk tahap kedewasaan dan kemunduran, siklus
produk selada hidroponik belum mengalami tahap tersebut. Untuk faktor yang
terakhir yaitu tahap keseiapan pembeli tersebut dibagi menjadi beberapa tahap.
Tahap pertama yaitu tahap kesadaran, dimana pembeli sadar bahwa selada
tersebut tidak hanya dihasilkan dari sistem tanam konvensional dan juga bisa
dihasilkan dari sistem hidroponik yang memiliki kualitas yang lebih baik.
Tahap selanjutnya adalah tahap keyakinan, dimana pembeli telah memiliki
keyakinan untuk membeli selada hidroponik. Terdapat permintaan setiap harinya
di beberapa supermarket yang memasarkan hanya saja permintaan belum stabil.
Tahap yang ketiga adalah tahap pemasaran, dimana pada tahap ini telah
mengalami kestabilan permintaan. Pada tahap pemasaran ini juga, PT. INDMIRA
dalam memasarkan selada hidroponik menggunakan promosi penjualan berupa
potongan harga. Dan yang terakhir tahap selanjutnya adalah tahap pemasaran
kembali, pembeli telah memperlihatkan keloyalitasan atau kesetiaan untuk
membeli produk selada hidroponik, sehingga permintaan mulai meningkat.
Terlepas dari bentuk promosi dan juga faktor yang mempengaruhi kegiatan
promosi tersebut terdapat beberapa permasalahan dan solusi dalam kegiatan
promosi selada hidroponik yang ada di PT. INDMIRA. Diantaranya adalah belum
adanya publistitas penjualan selada hidroponik yang berupa sebuah artikel atau
video atau foto yang bisa mengedukasi masyarakat untuk mengkonsumsi sayuran
selada hidroponik. Maka solusi yang dapat diberikan adalah membuat publisitas
yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat secara gratis melalui media sosial atau
media massa.
Permasalahan selanjutnya adalah pemasaran langsung yang kurang luas,
sehingga memasarkan melalui media sosial dan membuka stand di Pasar Organik
31

Kamisan Yogyakarta merupakan salah satu pilihan solusi yang dapat dicoba untuk
memperluas pemasaran. Lalu permasalahan yang terakhir adalah kapasitas
produksi yang masih rendah, sehingga solusi yang dapat diberikan adalah
meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun system hidroponik yang
baru di lahan Purwodadi.
Maka manfaat dari kegiatan magang kerja di PT. INDMIRA adalah mampu
mengambil keputusan dalam mempromosikan suatu produk, menentukan
permasalahan dan solusi yang terdapat dalam kegiatan promosi, dan mendapatkan
pengalaman profesional dalam bidang promosi. Pengalaman profesional yang
didapatkan dari magang kerja, yaitu mengerti cara melakukan personal selling ke
supermarket. Sehingga nantinya akan bermanfaat jika menjadi entrepreneur atau
bekerja disuatu perusahaan pertanian dan bidang promosi.

5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk bahan kajian oleh perusahaan adalah:
a. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang baru di dunia kerja.
Selain itu, kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan selama magang
berlangsung merupakan pengalaman yang sangat berharga. Pengalaman
dan pengetahuan ini berguna untuk bekal yang penting saat memasuki
dunia kerja dikemudian hari.
b. Perlu adanya sebuah artikel atau video atau foto yang bisa mengedukasi
masyarakat bahwa mengkonsumsi sayuran hidroponik, khususnya selada
hidroponik. Pemasaran secara langsung harus dieprluas, misalnya seperti
membuka stand di Pasar Organik Kamisan Yogyakarta.
32

DAFTAR PUSTAKA

Barbarick, K.A. 2006. Organic Materials As Nitrogen


Fertilizers. Colorado State University. Colorado.
Basu Swastha DH. 1998. Asas-asas Marketing. Edisi 3. Yogyakarta. Liberty
____________. 1998. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi 2. Cetakan
II. Yogyakarta : Liberty
Departemen Pertanian .2005. Revitalisasi Pertanian melalui Agroindustri
Perdesaan. Direktorat Jenderal Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian, Departemen Pertanian. Jakarta.
Dharmmesta, B.S. & Handoko, H.(1982), Manajemen Pemasaran: Analisis
Perilaku Konsumen. Yogyakarta: PBFE Universitas Gadjah Mada.
Fitriani, V. 2007. Hidroponik Akar Mengapung: Pacu Produksi dengan Oksigen
Tinggi. Trubus. Gold Edition-II : 250 – 257.
Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Penerbit Erlangga, Jakarta
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran Edisi ke-
12. Jakarta: Penerbit Erlangga
Kotler, Phillip, dan Gary Amstrong. 2001. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Alih
Bahasa: Imam Nurmawan Jakarta : Penerbit Erlangga.
Kotler, Phillip. 1980. Marketing Management: Analysis, Planning, and Control.
4th Ed. London: P rentice-Hall, Inc.
Kotler, Phillip. Manajemen Pemasaran / Phillip Kotler; Alih bahasa, Hendra
Teguh, Ronny Antonio Rusli; Penyunting, Agus Hasan Pura Anggawijaya.
–Jakarta: Prehallindo, 1997.
Lingga, P dan Marsono. 2002. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya,
Jakarta. Hal 86-87.
Maghfoer, D., R. Soelistyono, dan M. Ashrina. 2007. Pengaruh tingkat elektro-
konduktivitas dan waktu peningkatannya pada pertumbuhan dan hasil
tanaman melon (Cucumis melo var eagle) in floating hydroponic system.
Agrivita 29(3) : 284 – 292.
Moekijat, 2000. “ Kamus Manajemen “. Mandar Maju, Bandung.
Rubatzky, V. E. dan M. Yamaguchi, 1998. Sayuran Dunia 2 Prinsip, Produksi,
dan Gizi. ITB, Bandung
Schiffman dan Kanuk, Amelia. 2004. “Analisa Marketing Mix, Lingkungan
Sosial, Psikologi Terhadap Keputusan Pembelian Online Pakaian Wanita”.
Juarnal Manajemen Pemasaran Petra.Vol. 1, No. 2.
Sistaningrum, Edyningtyas (2002). Manajemen Penjualan Produk. Yogyakarta;
Kanisius
33

Supriati, Y dan E. Herlina. 2014. 15 Sayuran Organik Dalam Pot. Penebar


Swadaya. Jakarta. 148 hal
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. CV. ANDI, Yogyakarta
34

LAMPIRAN
35

Lampiran 1. Logbook Magang Kerja


Lampiran 1.a Logbook Magang Kerja Minggu Pertama
Hari, Jam Kegiatan
Tanggal
Kamis, 28 08.00-12.00 Perkenalan antar peserta magang dilakukan
Juli 2016 dengan mengunjungi lokasi tugas mayor masing
– masing peserta magang dari Universitas lain (
UNS, UNSOED, INTAN, ATMAJAYA
Yogyakarta, IPB, dan ITB. )yang diberikan oleh
PT. INDMIRA.
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Peserta magang menuju kebun Amboja dan
kebun Sendang PT. INDMIRA
Jumat, 29 08.00-12.00 Melakukan packaging daun mint, terong, kacang
Juli 2016 panjang, buncis, jagung, daun bawang, labu
siam, dan tomat.
12.00-13.00 Istirahat
13.00-13.30 Mahasiswa magang menuju ke tempat pelatihan
sistem budidaya hidroponik ke para petani di
Desa Turi, Sleman Yogyakarta
Sabtu, 30 08.00-10.00 Membantu mahasiswa magang Universitas
Juli 2016 Brawijaya yang lain untuk membuat analisis
usahatani dan
10.00-13.00 Mahasiswa magang menanam cabai di Kebun
Sendang
36

Lampiran 1.b Logbook Magang Kerja Minggu Kedua


Hari, Tanggal Jam Kegiatan

Senin, 1 08.00-12.00 Mahasiswa magang melakukan packaging


Agustus 2016 di Amboja, dan mahasiswa melakukan
kegiatan di Kebun Sendang
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.30 Peserta magang melakukan kegiatan di
Kebun Sendang
Selasa, 2 08.00-12.00 Mahasiswa melakukan kegiatan ke Kebun
Agustus 2016 Sendang dan Mahasiswa melakukan
pengamatan di Erista Garden yang di
damping oleh Ibu Anik untuk memberikan
contoh desain taman
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Mahasiswa menuju Kebun Sendang dan
melakukan kegiatan di Kebun Sendang
serta bersiap – siap untuk pulang.
Rabu, 3 08.00-12.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
Agustus 2016 Kebun Sendang
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
Kebun Sendang
Kamis, 4 08.00-12.00 Mahasiswa magang menuju Kebun
Agustus 2016 Sendang dan mahasiswa mengunjungi
Pasar Organik Kamisan dan PSL ( Pusat
Studi Lingkungan )
12.00-13.00 Istirahat
14.00-16.00 Melakukan kegiatan di Kebun Sendang
Jumat, 5 08.00-12.00 Mahasiswa magang menuju Kebun
Agustus 2016 Sendang
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Mahasiswa melakukan kegiatan di Kebun
Sendang
Sabtu, 6 08.00-13.15 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
Agustus 2016 Kebun Sendang, dan melakukan
Penyambutan tamu dari IAAS dan diskusi
bersama
13.15-14.00 Membersihkan Kebun Sendang
37

Lampiran 1.c Logbook Magang Kerja Minggu Ketiga


Hari, Tanggal Jam Kegiatan
Senin, , 8 08.00-16.00 Mahasiswa magang mendesain dan
Agustus 2016 membuat kandang kelinci bersama teman –
teman dari Universitas lain
Selasa, 9 08.00-16.00 Mahasiswa melakukan kegiatan seperti
Agustus 2016 membersihkan gulma, menggambar peta
Kebun Sendang
Rabu, 10 08.00-09.30 Melakukan packaging di Amboja
Agustus 2016 09.30-12.00 Mahasiswa magang melakukan transaksi
di Mirota Kampus
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Mahasiswa magang melanjutkan kegiatan
di Kebun Sendang.
Kamis, 11 08.00-09.30 Melakukan packaging di Amboja
Agustus 2016 09.30-12.00 Mahasiswa magang menuju Hotel Grand
Cokro dan Hotel Aston Yogyakarta.
Mahasiswa magang menurunkan barang –
barang yang dibawa dan menyuci sayuran
yang di serahkan ke Hotel Aston
Yogyakarta
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Melakukan kegiatan di Kebun Sendang
seperti mencabut gulma, dan menyiram
tanaman.
Jumat, 12 08.00-11.30 Mahasiswa magang mencari botol bekas di
Agustus 2016 pengepul barang bekas
11.30-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Mahasiswa magang membantu
menyiapkan tempat untuk pelatihan
hidroponik pada tanggal 13 Agustus 2016.
Sabtu, 13 08.00-12.00 Melakukan kegiatan foto bersama dalam
Agustus 2016 rangka menyabut 17 Agustus dengan
teman – teman Universitas lain seperti dari
IPB, Unsoed, ITB, INTAN, ATMAJAYA
YOGYAKARTA
12.00-14.30 Mahasiswa melanjutkan kegiatan sebelum
sesi foto bersama. Kegiatan tersebut
meliputi memotong bambu, menyiapkan
botol bekas menjadi pot untuk
38

Lampiran 1.d Logbook Magang Kerja Minggu Keempat

Hari, Tanggal Jam Kegiatan


Senin, 15 08.00-12.00 Mahasiswa melakukan persiapan untuk
Agustus 2016 17 Agustus. Persiapan yang dilakukan
adalah rapat awal, memasukan tanah ke
botol aqua bekas, menanam benih
chaisim.
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Peserta magang melakukan kegiatan di
Kebun Sendang
Selasa, 16 08.00-12.00 Mahasiswa melakukan kegiatan berupa
Agustus 2016 rapat, menata pot botol, mendata berapa
jumlah pot, menata botol
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Mahasiswa magang melanjutkan
kegiatan mengikat tali ke botol
Rabu, 17 06.00-10.00 Mahaiswa melakukan kegiatan
Agustus 2016 pembagian bibit caisim kepada
masyrakat Yogyakarta.
10.00-10.30 Istirahat
10.30-16.00 Mahasiswa melakukan diskusi bersama
dengan teman – teman dari IAAS UGM
dan BEM KM UGM di gedung GSP di
Universitas Gadjah Mada.
Kamis, 18 08.00-12.00 Mahasiswa magang menjadi
Agustus 2016 pendamping Internship Exchange dari
IAAS UGM.
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Mencari bibit tomat dan seledri dan
menanam timar tomat dan seledri.
Jumat, 19 08.00-11.30 Membantu untuk mendeskripsikan jenis
Agustus 2016 - jenis tanaman yang berada di Kebun
Sendang.
11.30-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Melakukan kegiatan meliputi menyiram
tanaman, menyiangi gulma, menyiram
tanaman anggrek di Kebun Sendang.
Sabtu, 20 08.00-14.30 Mahasiswa melakukan acara perpisahan
Agustus 2016 dengan teman – teman dari Universitas
lain yang kegiatan magangnya sudah
selesai
39

Lampiran 1.e Logbook Magang Kerja Minggu Kelima


Hari, Tanggal Jam Kegiatan
Senin, 22 08.00-12.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
Agustus 2016 packaging sayuran untuk di kirimkan ke
Mirota Kampus dan Hotel Grand Tjokro
dan Aston
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan di
Kebun Sendang, kegiatan tersebut meliputi
mengisi dan mengecek nutrisi dari system
hidroponik serta menyelesaikan kandang
kelinci
Selasa, 23 08.00-12.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
Agustus 2016 packaging di Amboja dan pengiriman
sayuran produk dari Amboja
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Mahasiswa melakukan kegiatan membuat
nutrisi hidroponik, mengecek dan mengisi
nutrisi pada system hidroponik, memupuk
tanaman tomat di Kebun Sendang
Rabu, 24 08.00-12.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
Agustus 2016 packaging di Amboja
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Mahasiswa melakukan kegiatan mengecek
dan mengisi nutrisi pada system
hidroponik, menyiram tanaman.di Kebun
Sendang
Kamis, 25 08.00-12.00 Menyemai tomat di pot dan tray di kebun
Agustus 2016 sendang dan melakukan kegiatan
packaging di Amboja.
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Mencari bibit seledri dan menanam seledri
di Kebun Sendang.
Jumat, 26 08.00-11.30 Mahasiswa melakukan kegiatan packaging
Agustus 2016 di Amboja dan pengiriman sayuran ke
Mirota Kampus Jakal Yogyakarta
11.30-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Mahasiswa melakukan kegiatan
penyiraman tanaman dan pemindahan
tanaman loncang di Kebun Sendang
Sabtu, 27 08.00-13.30 Mahasiswa melakukan kegiatan packaging
Agustus 2016 di Amboja dan ikut mengirim barang ke
Mirota Kampus Babarsari dan
mempromosikn barang ke Progo
Yogyakarta
40

Lampiran 1.f Logbook Magang Kerja Minggu Keenam


Hari, Tanggal Jam Kegiatan
Senin, 29 08.00-12.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
Agustus 2016 packaging di Amboja
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Mahasiswa melakukan kegiatan menata
ulang system hidroponik, memanen caisim
hidroponik, menyiram kebun di Kebun
Sendang
Selasa, 30 08.00-13.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
Agustus 2016 packaging di Amboja pengiriman sayuran
produk dari Amboja
13.00-14.00 Istirahat
14.00-16.00 Mahasiswa melakukan kegiatan di Kebun
Sendang
Rabu, 31 08.00-12.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
Agustus 2016 packaging di Amboja
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Mahasiswa melakukan kegiatan
menyiangi gulma, memasang ajir di
tanaman cabai, menyiram kebun Sendang.
Kamis, 1 08.00-12.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
September packaging di Amboja dan melakukan
2016 penataan sayuran di chiller Mirota
Babarsari
12.00-13.00 Istirahat
13.30-16.00 Melakukan kegiatan mengecek dan
mengisi nutrisi pada system hidroponik,
menyiram tanaman. di Kebun Sendang
Jumat, 2 08.00-11.30 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
September packaging di Amboja dan Mahasiswa
2014 mengirim beras ke Gading Mas 5.
11.30-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Mahasiswa mengirim beras ke Gading mas
4 dan mengecek stok yang ada di Toko
Progo
Sabtu, 3 08.00-14.30 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
September packaging di Amboja dan melakukan
2016 pengiriman ke Mirota Babarsari.
41

Lampiran 1.g Logbook Magang Kerja Minggu Ketujuh


Hari, Tanggal Jam Kegiatan
Senin, 5 08.00-12.30 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
September pacakging di Amboja dan pengiriman
2016 barang ke Mirota Kampus Jakal
Yogyakarta.
12.30-13.30 Istirahat
13.30-16.00 Mahasiswa melakukan kegiatan yang
meliputi memupuk, membuat pestisida
nabati, menyiram dengan TRICOGREEN.
di Kebun Sendang bersama Elsa yang
merupakan perserta program International
Internship IAAS UGM
Selasa, 6 08.00-16.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
September pacakging di Amboja dan pengiriman
2016 barang ke Mirota Kampus Supeno
Yogyakarta.
Rabu, 7 08.00-12.00 Mahasiswa menjadi pembimbing Elsa di
September lingkungan kerja magang, mahasiswa
Agustus 2016 magang bersama Elsa menambahkan
nutrisi di hidroponik kantor
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Mahasiswa melakukan kegiatan packaging
di Amboja bersama Elsa
Kamis, 8 08.00-13.30 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
September pacakging di Amboja bersama Elsa dan
2016 mahasiswa mengirimkan sayuran ke Hotel
Grand Tjokro Yogyakarta, Hotel Aston
Yogyakarta dan Mirota Babarsari.
13.30-14.30 Istirahat
14.30-16.00 Melakukan kegiatan packaging di Amboja
Jumat, 9 08.00-16.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
September pacakging di Amboja.
2014
Sabtu, 10 08.00-12.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
September pacakging di Amboja dan pengiriman
2016 sayuran ke Hotel Grand Tjokro dan Aston,
Toko Progo, dan Mirota Kampu Babarsari
Yogyakarta.
42

Lampiran 1.h Logbook Magang Kerja Minggu Kedelapan


Hari, Tanggal Jam Kegiatan
Senin, 12 - Libur Hari Raya Idul Adha
September
2016
Selasa, 13 08.00-14.30 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
September packaging di Amboja dan pengiriman
2016 sayuran ke Mirota Kampus Jakal
14.30-15.00 Istirahat
15.00-16.00 Mahasiswa melakukan kegiatan packaging
di Amboja bersama
Rabu, 14 08.00-16.00 Mahasiswa melakukan packaging dan
September loading barang untuk mengantarkan ke
Agustus 2016 Toko Progo, Gading Mas 1, Hotel Grand
Tjokro. Memasarkan ikan kerapu ke Hotel
Tentrem
Kamis, 15 08.00-13.30 Mahasiswa melakukan kegiatan packaging
September di Amboja dan pengiriman sayuran ke
2016 Hotel Grand Tjokro Yogyakarta dan
Mirota Babarsari.
13.30-14.30 Istirahat
14.30-16.00 Supervisi
16.00-17.00 Pulang
Jumat, 16 08.00-11.30 Mahasiswa melakukan kegiatan pacakging
September di Amboja
2014 11.30-13.00 Istirahat
13.00-18.00 Membantu untuk menyiapkan project
analisis usaha tani
Sabtu, 17 08.00-09.00 Mahasiswa melakukan kegiatan pacakging
September di Amboja
2016 09.00-13.30 Membantu pelatihan hidroponik
43

Lampiran 1.i Logbook Magang Kerja Minggu Kesembilan


Hari, Tanggal Jam Kegiatan
Senin, 19 08.00-12.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
September packaging di Amboja dan pengiriman
2016 sayuran ke Hotel Grand Cokro
Yogyakarta dan Hotel Aston Yogyakarta
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
packaging di Amboja
Selasa, 20 08.00-15.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
September packaging di Amboja dan pengiriman
2016 sayuran ke Hotel Grand Tjokro, Hotel
Aston, Mirota Babarsari dan Progo.
15.00-16.00 Membantu kegitan di Amboja
Rabu, 21 08.00-12.00 Mahasiswa melakukan packaging sayuran
September di Amboja dan Hotel Grand Tjokro, Hotel
2016 Aston, dan Progo
12.00-13.00 Istirahat
15.00-16.00 Mahasiswa melakukan kegiatan di Amboja
bersama
Kamis, 22 08.00-16.00 Mahasiswa melakukan packaging sayuran
September di Amboja dan melakukan pengiriman
2016 sayuran Hotel Grand Tjokro, Hotel Aston,
Mirota Babar Sari dan Progo
Jumat, 23 08.00-11.30 Mahasiswa melakukan survei pasar
September 11.30-13.00 Istirahat
2014
Sabtu, 24 08.00-12.00 Mahasiswa melakukan packaging sayuran
September di Amboja dan melakukan pengiriman
2016 sayuran ke Mirota Babarsari dan Progo.
12.00-13.30 Mahasiswa melakukan kegiatan di Amboja
bersama
44

Lampiran 1.j Logbook Magang Kerja Minggu Kesepuluh


Hari, Tanggal Jam Kegiatan
Senin, 26 08.00-12.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
September pacakging di Amboja dan pengiriman
2016 sayuran ke Hotel Grand Cokro
Yogyakarta dan Hotel Aston Yogyakarta
12.00-13.00 Istirahat

13.00-16.00 Peserta magang melakukan kegiatan


pacakging di Amboja.
Selasa, 27 08.00-16.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
September packaging di Amboja dan pengiriman
2016 Hotel Aston, Hotel Grand Tjokro, toko
Progo, dan mirota Babarsari
Rabu, 28 08.00-16.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
September packaging di Amboja dan pengiriman
2016 Hotel Aston, Hotel Grand Tjokro, dan
Gading Mas 1, 3, dan 6.
Kamis, 29 08.00-13.30 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
September packaging di Amboja dan pengiriman
2016 Hotel Grand Tjokro, dan Mirota Babarsari.
13.30-14.30 Istirahat
14.30-16.00 Melakukan kegiatan negosiasai sayuran
yang akan masuk ke Supermarket Pamella
dengan Direktur Utama.
Jumat, 30 08.00-16.00 Mahasiswa melakukan kegiatan packaging
September di Amboja
2014
Sabtu, 1 08.00-13.30 Mahasiswa melakukan kegiatan packaging
Oktober 2016 di Amboja dan melakukan pengiriman
sayuran ke Hotel Grand Tjokro, Toko
Progo, Mirota Babarsari.
45

Lampiran 1.k Logbook Magang Kerja Minggu Kesebelas


Hari, Tanggal Jam Kegiatan
Senin, 3 08.00-12.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
Oktober 2016 packaging di Amboja dan pengiriman
sayuran ke Hotel Grand Cokro
Yogyakarta dan Mirota Babarsari.
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Peserta magang melakukan kegiatan
pacakging di Amboja.
Selasa, 4 08.00-16.00 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
Oktober 2016 packaging di Amboja dan pengiriman
sayuran ke Hotel Aston Yogyakarta dan
Toko Progo.
Rabu, 5 08.00-12.00 Mahasiswa melakukan packaging sayuran
Oktober 2016 dan pengiriman sayuran ke Hotel Grand
Tjokro dan Hotel Aston.
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Melakukan k packaging kegiatan di
Amboja
Kamis, 6 08.00-13.30 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
Oktober 2016 packaging di Amboja dan pengiriman
sayuran ke Hotel Grand Tjokro
Yogyakarta dan Mirota Babarsari.
13.30-14.30 Istirahat
14.30-16.00 Melakukan kegiatan packaging di Amboja
Jumat, 7 08.00-11.30 Melakukan kegiatan packaging di Amboja
Oktober 2014 11.30-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Melakukan packaging
Sabtu, 8 08.00-13.30 Mahasiswa magang melakukan kegiatan
Okktober 2016 packaging di Amboja dan pengiriman
sayuran ke Hotel Grand Tjokro, Toko
Progo Yogyakarta dan Mirota Babarsari.
46

Lampiran 1.l Logbook Magang Kerja Minggu Keduabelas


Hari, Tanggal Jam Kegiatan
Senin, 10 Oktober 08.00-12.00 Mahasiswa magang melakukan
2016 kegiatan packaging Amboja.
12.00-13.00 Istirahat
13.00-15.00 Peserta magang melakukan kegiatan
pacakging di Amboja dan wawancara
terhadap manajer Amboja terkait topic
magang
Selasa, 11 Oktober 08.00-16.00 Mahasiswa magang melakukan
2016 kegiatan packaging Amboja dan
pengiriman sayuran ke Hotel Aston
Yogyakarta.
Rabu, 12 Oktober 08.00-13.00 Mahasiswa magang melakukan
2016 kegiatan packaging Amboja dan
pengiriman sayuran ke Hotel Grand
Tjokro dan Hotel Aston Yogyakarta.
13.00-14.00 Istirahat
14.00-16.00 Mahasiswa magang melakukan
kegiatan packaging Amboja
Kamis, 13 Oktober 08.00-13.00 Mahasiswa magang melakukan
2016 kegiatan packaging Amboja dan
pengiriman sayuran ke Mirota
Babarsari.
13.00-14.00 Istirahat
14.00-15.00 Melakukan kegiatan packaging dan
wawancara terkait topic magang di
Amboja
15.00-16.00 Melakukan wawancara terkait topic
magang
Jumat, 14 Oktober 08.00-11.30 Mahasiswa magang melakukan
2014 kegiatan packaging Amboja.
11.30-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Presentsai tugas akhir magang di PT.
INDMIRA
Sabtu, 15 Oktober 08.00-13.30 Mahasiswa magang melakukan
2016 kegiatan packaging Amboja dan
pengiriman sayuran ke Hotel Grand
Tjokro, Toko Progo, Mirota Babarsari.
47

LAMPIRAN II

Gambar 2. Design Kemasan Selada Hidropoik

Gambar 3. Price list yang ditawarkan ke Supermarket

Anda mungkin juga menyukai