Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

RENCANA PEMASARAN PT. SIDOMUNCUL TBK

Dosen Pengampu :
Ratna Listiana Dewanti., S.E., M.M

Anggota Kelompok :
1. Sri Hartini (5170111020)
2. Muhammad Wio Maulana Iskandar (5170111023)
3. Dinda Oktaviantri (5170111026)
4. Siti Iva Muslimah (5170111033)
5. Rizki Alvionita Muslim (5170111036)
6. Milli Brillianna Mulia Devi Bella Donna (5170111057)

Kelas : S1 Akuntansi A

JURUSAN S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI, PSIKOLOGI, DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2019
RENCANA PEMASARAN PT. SIDOMUNCUL TBK

A. RANGKUMAN EKSEKUTIF

Sido Muncul merupakan perusahaan yang memiliki kompetensi yang cukup


baik. Mengantisipasi perubahan selera konsumen Sido Muncul kini memiliki
serangkaian produk dengan jumlah keseluruhan tidak kurang dari 150 produk, seratus
produk diantaranya generik. Sedangkan yang branded diantaranya Kuku Bima, Tolak
angin, STMJ, Anak Sehat dan sebagainya.

Beragamnya produk maupun jasa yang ditawarkan oleh perusahaan membuat


dunia persaingan semakin hiperkompetisi, karena mereka harus terus bersaing dalam
memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan konsumen yang dimilikinya.
Keadaan ini menuntut perusahaan untuk memaksimalkan strategi pemasaran agar
produk yang dijual ke pasar dapat bertahan selama mungkin dengan mengungguli
pesaing yang ada di pasar.

Peran dari kompetensi yang dimiliki Sido Muncul adalah dalam rangka
meningkatkan produknya didukung oleh karyawan yang mempunyai keahlian.
Sumber daya manusia yang berkualitas, mempunyai agrowisata yang digunakan untuk
mengoleksi tanaman dan perusahaan Sido Muncul merupakan perusahaan jamu
pertama di Indonesia, sehingga perannya dapat menghasilkan produk yang berkualitas
dan tetap menjadi pemimpin pasar jamu tradisional terbesar.

Dalam menghadapi persaingan industri Sido Muncul perlu mengetahui daya


saing dari merek produk Sido Muncul melalui ekuitas mereknya yang masih belum
dimilikinya. Dengan cara inilah perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan
citra produk yang dihasilkan produk Sido Muncul yang nantinya harus dilakukan
berbagai upaya dan strategi pemasaran dari produk Sido Muncul.

Sido Muncul memproduksi berbagai macam produk yang beredar di pasaran,


di antaranya: jamu, jamu instan, food supplement, dan lain-lain. Harga produk-produk
sido muncul sangat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Distribusi produk-
produk sido muncul terjangkau diseluruh Indonesia di perkotaan maupun di pedesaan.
Dalam meningkatkan produknya Sido Muncul didukung oleh karyawan yang
mempunyai keahlian. Untuk meningkatkan kemampuan para karyawannya diberikan
kesempatan mengikuti pelatihan kursus maupun seminar.

B. ANALISIS SITUASI

Potensi perkembangan pasar disektor industri jamu memang terbuka luas dan
akan terus berkembang dimasa mendatang, apalagi bila dilihat dari kondisi esternal
seperti : peningkatan market growth rata-rata per tahun sebesar 30.86%, akibat
krismon 1998 yang berdampak pada mahalnya harga obat-obatan kimia modern
membuat masyarakat beralih ke obattradisional yang harganya jauh lebih murah,
adanya kecendrungan terhadap meningkatnyaminat masyarakat akan konsumsi obat-
obatan yang berasal dari alam (back to nature), apalagi didukung oleh tradisi ritual
minum jamu yang masih kuat pada masyarakat serta potensikekayaan alam Indonesia
sebagai bahan baku herbal medicine.

Selain peluang, bisnis disektor jamu ini juga harus menghadapi ancaman
terutama keberadaan produk fito farmaka dari perusahaan farmasi karena produk yang
dihasilkan cenderung lebih dipercaya dan mudah diterima pasar, selain itu
kehadiran produk obat tradisional dari kompetitor luar negeri khususnya cina akan
semakin menyulitkan perusahaan jamu di Indonesia, serta tantangan mendasar dalam
industri jamu yaitu image / citra produk jamu selama ini masih dikonotasikan sebagai
suatu produk yang kuno, jorok dan tidak higienis.

C. RANGKUMAN PASAR

PT. Sidomuncul Tbk memiliki informasi yang baik tentang pasar dan
mengetahui banyak hal tentang atribut umum dari pelanggan yang paling berharga.
Informasi ini akan ditingkatkan untuk lebih memahami siapa yang dilayani, apa
kebutuhan khusus mereka, dan bagaimana PT. Sidomuncul Tbk dapat berkomunikasi
lebih baik dengan mereka.

PASAR SASARAN

 Model,
 Artis,
 Kalangan Akademisi,
 Mahasiswa,
 Anak Muda Etnis Tionghoa,
 Orang ang memiliki prestasi dibidangnya,
 Pengusaha ataupun karyawan kantor

1.1 Demografi Pasar


1) Geografis
Wilayah yang pasar utama produk sidomuncul adalah negara yang mana
produk tersebut diproduksi yaitu indonesia dan perlahan-lahan kini produ sidomuncul
mulai di ekspor keluar negeri seperti japan, belanda, amerika dan lain-lain.

2) Demografi
Gender, sidomuncul dalam memasarkan produknya, dalam beberapa
produknya lebih mengarah kepada pria dan wanita dewasa, yang aktif dan energik,
Usia yang dijadikan konsumen adalah pria dan wanita dewasa dapat dilihat dalam
kriteria Donny kusuma, Denada, Chris Jhon, Ernest Prakasa rata-rata usia mereka
berkisar antara 24-30 tahun sebagai masa pembentukan karier dan pembentukan
keluarga. Pekerjaan mereka adalah mereka yang bekerja keras dan membutuhkan
supplement tambahan untuk menambah tenaga dan membutuhkan obat-obatan herbal
untuk menjaga kesehatan tubuh.

3) Psikografi
Gaya hidup , dengan melihat para endorser , akan terlihat jelas produk
sidomuncum merupakan minuman dan komsumsi para atlet,artis dan para pekerja
kantoran yang bekerja keras. Sehingga dengan mengkonsumsi produk sidomuncul
akan mengasumsikan kehidupan kalangan tersebut. Kepribadian engan
mengkonsumsi produk sidomuncul perusahaan juga memberikan kepribadian merk
yang berhubungan dengan kepribadian konsumennya , dengan mengacu kpada tagli
produk –produk sidomuncul seputuhkan stamina yang leberti Orang pintar Minum
Tolak Angin, maka kepribadian yang sesuai adalah solusinya yang tepat menghadapi
gejala masuk angin.

4) Faktor Perilaku
Kejadian, dapat dibedakan ketika konsumen mengembangkan kebutuhan.
Produk sidomuncul seperti Kuku Bima dibutuhkan bagi mereka yang membutuhkan
stamina yang ROSA. Manfaat karena mengandung Vitamin B3,vitamin B6 ,
Taurin,royal jelly gingseng dan lain-lain. Maka dengan adanya komposisi ini dapat
diartikan bahwa minuman ini dapat meningkatkan energi,yang berguna bagi mereka
yang pekerja keras.

2.1 Kebutuhan Pasar


PT Sidomuncul menyediakan berbagai macam produk yang dibutuhkan
oleh masyarakat sekitar. Perusahaan memenuhi manfaat berikut yang penting
bagi pelangggannya :

1) Kualitas Produk
Pada PT Sidomuncul meneyediakan berbagai produk yang dapat memberikan
manfaat bagi pelanggannya. Sehingga dengan adanya komposisi yang dapat diberikan
dalam produk, seperti kukubima ini dapat diartikan bahwa minuman ini dapat
meningkatkan energi, yang berguna bagi mereka yang pekerja keras.

2) Layanan Pelanggan
Layanan yang diberikan oleh PT Sidomuncul sangat baik karena itu sangat
diperlukan untuk membangun bisnis yang tahan lama dan mempunyai basis
pelanggan setia.

3.1 Tren Pasar


PT sidomuncul mendiferensiasikan dirinya dengan memasarkan produk
tradisional / herbal. Jumlah bahan yang melimpah di Indonesia bahkan ada disekitar
kita. PT Sidomuncul mempunyai produk untuk anak-anak, remaja, dewasa, dan
manula, tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Perusahaan ini membidik konsumen yang
tidak bisa mengonsumsi obat kimia. Produk yang dijual di Indonesia dan sudah
merambah ke dunia luar internasional, potensi pasarnya sangat besar, mengikuti pola
kebutuhan konsumen. Tren pasar memperlihatkan pertumbuhan berkelanjutan di
semua arah, dan terus berinovasi dalam setiap waktu.

4.1 Pertumbuhan Pasar


Dengan harga yang relative murah dan mudah ditemukan dimana-mana
menambah nilai lebih daripada pesaingnya. PT Sisomuncul tumbuh dengan stabil di
dunia internasional, meskipun punya banyak pesaing. Kini semakin banyak produk
yang diproduksi mulai dari sirup, permen, obat oles, salep dan serbuk, dengan
kemasan yang botol, dan saset.
D. Analisis SWOT

1.1 Kekuatan
a. Keahlian dalam inovasi produk
b. Produksi rendah biaya
c. Jangkauan distribusi luas
d. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
e. Brand yang sudah terkenal
f. SDM yang handal
g. Fasilitas pabrik yang lengkap
h. Merupakan perusahaan jamu terbesar di Indonesia
i. Distribusi tersebr di seluruh wilayah Indonesia
j. Produk terjangkau

2.1 Kelemahan
a. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
b. Beberapa tahun yang lalu menggunakan bintang iklan Shophia Latjuba
kemudian ada masalah pribadi yang iklannya jarang tayang
c. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
d. PT Sido Muncul belum mempunyai alat untuk mengeringkan bahan baku
sehingga hanya mengandalkan cara tradisional (matahari) sehingga pada musim
hujan pengeringan tidak sempurna

3.1 Peluang
a. Melakukan ekspansi ke luar negeri
b. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
c. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
d. Teknologi canggih dengan standar farmasi
e. Selera masyarakat yang menyukai produk instan tanpa efek samping
f. Menjadi sponsor dalam berbagai promosi kesehatan
4.1 Ancaman
a. Pesaing
b. Tidak focus pada satu produk
c. Krisis ekonomi
E. Persaingan

Persaingan industri semakin ketat seiring dengan terus meningkatnya laju


pertumbuhan industri. Persaingan ini mengakibatkan setiap industri lebih jeli dalam
merumuskan strategi pemasaran perusahaannya. PT Sido Muncul merupakan industri
jamu tradisional yang berada pada skala industri besar.

Masalah persaingan di dalam negeri antar produsen jamu, saat ini tidak terlalu
banyak. Pesaing yang dirasakan cukup berat adalah pesaing dari luar negeri. Bagi
pabrik jamu saat ini, bagaimana meningkatkan kepercayaan konsumen akan jamu
sebagai sebuah obat dibandingkan dengan obat- obatan kimia yang diimpor, apalagi
dengan globalisasi, dengan ACFTA (perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China).
Tetapi, kompetisi ini yang harus ditanggapi dengan kerja keras, membangun
kepercayaan, jujur, dan tekun. Industri jamu itu harus rasional, jujur, agar bisa
bersaing secara baik.

F. Penawaran Produk

Sekarang PT Sido Muncul menawarkan beberapa produk :

1.1 Kuku Bima


Minuman energi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk menambah
energi seseorang yang meminumnya. Bagi beberapa kalangan, minuman energi
diminum dengan tujuan untuk mencegah kantuk.
KukuBima Ener-Gi merupakan pelopor minuman energi serbuk dengan
berbagai varian rasa, serta bermanfaat sebagai suplemen penambah stamina bagi pria
dan wanita. Kuku Bima Ener-Gi. menghadirkan berbagai rasa diantaranya anggur,
mangga, jeruk, nanas, original, jambu, kopi, dan susu soda.
2.1 Tolak Angin
Masuk angin merupakan tanda adanya penurunan daya tahan tubuh pada
seseorang , biasanya disertai dengan gejala antara lain berupa mual, perut kembung,
sakit kepala, tenggorokan kering, badan meriang, dan demam. Penyebab masuk angin
itu sendiri bisa terjadi, akibat kurang tidur, kelelahan , maupun yang diakibatkan
karena stress.
3.1 Kopi Jahe SidoMuncul
Dibuat dari biji kopi pilihan hasil perpaduan kopi Robusta dan Arabica
berkualitas tinggi, gula, susu yang kental dan gurih, dan jahe bakar asli. menghasilkan
kopi yang enak, wangi, dan mampu menghangatkan segala suasana
4.1 Sari kulit manggis
Manggis memang layak dijuluki “ratu buah-buahan tropis” karena manfaatnya
yang luar biasa banyaknya. Bagian kulitnya yang berwarna keunguan mengandung
senyawa xanthone dalam konsentrasi tinggi. Xanthone memiliki sifat-sifat
antioksidan, sehingga sangat baik dikonsumsi secara rutin untuk menjaga kesehatan
kulit dan tubuh.
5.1 Jamu Komplit
Indonesia sangat kaya akan tanaman obat. Ribuan tanaman obat tumbuh subur
di tanah khatulistiwa. Kekayaan tanaman obat ini menjadikan tradisi minum jamu
mengakar kuat bagi orang Indonesia, Salah satu ritual yang masih disukai oleh
masyarakat Indoensia adalah minum jamu seduhan.

G. Kunci Keberhasilan

Kunci keberhasilan PT Sido Muncul adalah selalu berinovasi namun juga tetap
mempertahankan produk yang lama baik dalam pengembangan usaha, pengembangan
produk, dalam beriklan maupun dalam melayani karyawannya.

H. Strategi Pemasaran

Menurut Craven (2000:31) menjelaskan bahwa strategi pemasatan ialah proses


pengembangan menguasai pasar dalam kondisi lingukang bisnis yang berubah terus-
menerus untuk memeksimumkan kepuasaan pelanggan.
Sedangkan menurut Toyne (1993:55) yang dikutip dalam Abdul Rivai dan
Darsono Prawironegoro (2015) menjelaskan strategi pemasaran harus dikaitkan
dengan aspek lingkugan perusahaan yang meliputi lingkungan umum, lingkungan
industri dan lingkungan paaar untuk menyajikan strategi industri, strategi perusahaan,
strategi bisnis dan strategi fungsional.
Ada tiga elemen dalam strategi pemasaran yaitu segmentation, targeting dan
positioning. Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur
pasar. Sedangkan targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi dan
menjangkau pasar.
Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan
positioning. Positioning pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memasuki jendela
otak konsumen. Positioning biasanya tidak menjadi masalah dan tidak dianggap
penting selama barang-barang yang tersedia dalam suatu masyarakat tidak begitu
banyak dan persaingan belum menjadi sesuatu yang penting. Positioning baru akan
menjadi penting bilamana persaingan suda sangat sengit.

1.1 Jenis-Jenis Strategi Pemasaran


Assauri (2008 : 163) bahwa strategi pemasaran secara umum ini, dapat
dibedakan tiga jenis strategi pemasaran yang dapat ditempuh perusahaan yaitu
:
a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing).
b. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing).
c. Strategi pemasaran yang erkonsentrasi (Concentrated Marketing).
Untuk lebih jelasnya ketiga jenis strategi pemasaran di atas dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated
marketing).
Dengan strategi ini, perusahaan menganggap pasar sebagai suatu keseluruhan,
sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan konsumen secara umum. Oleh
karena itu perusahaan hanya menghasilkan dan memasarkan satu macam produk saja
dan berusaha menarik semua pembeli dan calon pembeli dengan suatu rencana
pemasaran saja.
Strategi ini bertujuan untuk melakukan penjualan secara massal, sehingga
menurunkan biaya. Perusahaan memusatkan perhatiannya pada seluruh konsumen dan
kebutuhannya, serta merancang produk yang dapat menarik sebanyak mungkin para
konsumen tersebut. Perusahaan yang menggunakan strategi ini, tidak menghiraukan
adanya kelompok pembeli yang berbeda-beda. Pasar dianggap sebagai suatu
keseluruhan dengan ciri kesamaan dalam kebutuhannya.
b. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing).
Dengan strategi ini, perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa
kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula. Jadi perusahaan atau
produsen menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda untuk tiap
segmen pasar. Dengan perkataan lain, perusahaan atau produsen menawarkan
berbagai variasi produk dan product mix, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
keinginan kelompok konsumen atau pembeli yang berbeda-beda, dengan program
pemasaran yang tersendiri diharapkan dapat dicapai tingkat penjualan yang tertinggi
dalam masing-masing segmen pasar tersebut.
Perusahaan yang menggunakan strategi ini bertujuan untuk mempertebal
kepercayaan kelompok konsumen tertentu terhadap produk yang dihasilkan dan
dipasarkan, sehingga pembeliannya akan dilakukan berulang kali.
c. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing).
Dengan strategi ini, perusahaan mengkhususkan pemasaran produknya dalam
beberapa segmen pasar, dengan pertimbangan keterbatasan sumberdaya perusahaan.
Dalam hal ini perusahaan produsen memilih segmen pasar tertentu dan menawarkan
produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang ada
pada segmen pasar itu, yang tentunya lebih spesifik. Strategi pemasaran ini
mengutamakan seluruh usaha pemasaran pada satu atau beberapa segmen pasar
tertentu saja. Jadi perusahaan memusatkan segala kegiatan akan memberikan
keuntungan yang terbesar.
Keuntungan penggunaan strategi ini, perusahaan dapat diharapkan akan
memperoleh kedudukan atau posisi yang kuat di dalam segmen pasar tertentu yang
dipilih. Hal ini karena, perusahaan akan mempunyai pengetahuan dan pengalaman
yang lebih baik dalam melakukan pendekatan bagi pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen dari segmen pasar yang dilayaninya.

I. Misi

a. Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal yang rasional, aman dan


jujur berdasarkan penelitian.
b. Mengembangkan penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan.
c. Membantu dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan, dunia kedokteran agar
lebih berperan dalam penelitian dan pengembangan obat dan pengobatan herbal.
d. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membina kesehatan
melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami, dan pengobatan secara
naturopathy.
e. Melakukan corporate social responsibility (CSR) yang intensif.
f. Mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan.
g. Menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia.

J. Tujuan Pemasaran

Menjadi salah satu produsen jamu terbesar di Indonesia nampaknya belum


cukup memuaskan bagi PT Sido Muncul. Tahun ini, PT Sido Muncul akan merambah
pasar ekspor dengan menyasar negara-negara maju di Asia, Australia dan Eropa.
Irwan Hidayat, Direktur Utama Sido Muncul menjelaskan, ekspansi ke luar
negeri ini berdasarkan pengalaman pribadinya ketika berkunjung ke luar negeri.
Menurutnya, seringkali ada permintaan untuk memasarkan produknya ketika sedang
berada di luar negeri.
“Saya hanya ingin mengekspor ke negara yang lebih maju dari Indonesia dan
tidak ingin ke negara yang sama atau bahkan lebih mundur levelnya dari negara kita,”
ujarnya.
Sido Muncul akan mengandalkan produk Tolak Angin, minuman energi dan
beberapa produk kopi jamu lainnya. Dari situ, Irwan mengatakan, pasar dunia
diperkenalkan secara bertahap berbagai jenis jamu lainnnya buatan Sido Muncul.
Meski tidak mau menyebutkan target peroduksinya 2012 ini, Irwan yakin
produksi tahun ini akan naik sekitar 30% dari 2011 lalu, yang mampu memproduksi
350 juta sachet jamu. Dari jumlah tersebut pun, pihaknya akan tetap mengutamakan
penjualan di dalam negeri.
Ditanya kemungkinan membangun pabrik di luar jawa, Irwan menegaskan,
pihaknya masih mengandalkan pabrik di Semarang, Jawa Tengah. “Untuk
membangun pabrik itu butuh laboratorium dan Sumber daya Manusia (SDM) yang
kompeten dan itu masih jarang,” jelasnya.
Seperti diberitakan KONTAN sebelumnya, Gabungan Pengusaha (GP) Jamu
Indonesia memprediksi penjualan jamu mencapai Rp 11 triliun-Rp 12 triliun. Target
ini meningkat 10%-20% dari penjualan 2010 yang sebesar Rp 10 triliun.
Untuk mencapai target ini, GP Jamu akan memacu ekspor. Menurut Charles
Saerang, Ketua Umum GP Jamu, nilai ekspor jamu tahun lalu mencapai Rp 1 triliun,
atau 10% dari total penjualan. Tahun 2011, GP Jamu menaksir nilai ekspor bisa
tumbuh 20% sehingga menyentuh Rp 1,2 triliun. Charles yakin GP Jamu akan
mencapai target tersebut.
Pasar jamu di luar negeri memang terbuka lebar. Setelah pasar Eropa dilanda
resesi, produsen jamu kini melirik China, Asia Tenggara, Rusia, dan Afrika Selatan.
“Thailand dan Kamboja prospeknya bagus. Kalau Afrika kami menawarkan produk
slimming tea soalnya warga Afrika gemar karbohidrat dan berpotensi terserang
kolesterol,” lanjut Charles.
Sementara itu, pasar China potensial karena Negeri Panda itu tidak memiliki
tanaman asli temulawak dan jahe. Beberapa produk jamu olahan yang menjadi
unggulan ekspor antara lain teh herbal, kopi jamu, dan aromatheraphy. Sementara
bahan baku unggulan jahe yang kerap diekspor terdiri dari temulawak, sambiloto,
pegagan, jahe, hingga kencur.
Tolak Angin ada di mana-mana.” Begitu bunyi iklan yang kerap muncul di
layar kaca berbagai stasiun TV swasta. Ada di Hong Kong, Australia, Belanda,
bahkan Amerika Serikat. Penjualan ekspor Tolak Angin memberi kontribusi 5 persen
terhadap total penjualan. Bagaimana kisah Tolak Angin menjadi merek yang mampu
menembus pasar global? Irwan Hidayat, Direktur Utama PT Sido Muncul,
memaparkannya kepada Niman Novi Dwi Arini dari SWA Online.
Strategi yang kami pakai di Sido Muncul itu adalah dari kualitas produknya.
Menurut saya produk yang dicipatakan harus benar-benar bagus dan berkualitas. Lalu
ketika produk itu sudah dikenal dengan kualitasnya yang bagus maka di dalam negeri
sendiri produk itu akan digemari dan laku. Setelah itu baru bisa produk ini dibawa
keluar negeri tapi ini tentu tidak semua produk bisa seperti ini.

K. Pasar Sasaran

Perusahaan melakukan segementasi untuk masyarakat yang tinggal di wilayah


perkotaan, modern, berpendidikan tinggi, kelas sosial menengah keatas dan gaya
hidup tinggi.
Target pasar model, artis, kalangan akademisi, mahasiswa, anak muda etnis
Tionghoa, orang yang memiliki prestasi dibidangnya, pengusaha ataupun karyawan
kantor. Memposisikan produk yang simpel dan praktis dimana konsumennya adalah
orang yang menyukai jamu bukan karena rasa dan ritualnya tetapi manfaatnya.

L. Perumusan Strategi Penjualan PT Sido Muncul

a. Perumusan strategi penjualan PT. Sido Muncul lebih kepada penciptaan produk yang
baru, inovatif dan produk yang lebih sempurna yang membuatnya mempunyai keunikan
dari pada melawan langsung produk pesaingnya
b. Strategi yang diambil adalah dengan melakukan strategi promosi
dengan mengontraksebagian besar artis untuk menjadi bintang iklan.
c. Menciptakan inovasi baru mengenai produk.dan menawarkan berbagai produk dengan
bervariasi
d. Harga dari produk PT Sido Muncul sangat terjangkau pada seluruh lapisan masyarakat
e. Kemasan dari produk-produk PT sidomuncul sangatlah praktis untuk di gunakan oleh
konsumenya. Dengan adanya variasi warna pada kemasan bungkus produk mereka,
masyarakat lebih antusias untuk mengkonsumsi produk mereka.
f. Produk-Produk dari PT sidomuncul dapat di temukan di mana saja.

M. Positioning

Posisitioning merupakan tindakan merancang penawaran dan citra perusahaaan


sehingga menempati suatu posisi kompetititf yang berarti dan berbeda dalam benak
konsumen sasarannya. Hal ini tidak terlepas dari citra produk Sidomuncul seperti Tolak
Angin dan Kuku Bima Ener-g.

Tolak angin adalah minuman herbal medicine yang telah mempunyai nama besar
di industrinya, merupakan minuman herbal yang dapat mengatasi masuk angin, sakit
perut dan perut kembung.

Endorser (model produk Tolak Angin) yaitu seperti Ernest prakasa, Dahlan iskan,
dan yang terbaru wanita pekerja kantoran yang bekerja dinamis sebagai wanita karier dan
ibu rumah tangga. Melihat model tersebut mempunyai gambaran produk orang-orang
yang bekerja keras yang terkadang menghiraukan kesehatan. Kemudian juga dengan
strategi menggunakan tagline Orang pintar Minum Tolak Angin. Kata orang pintar
menjadi positiong Tolak angin, yang berarti bahwa ketika masuk angin orang pintar
minum tolak angin yang paling tepat.

Endorser Kuku Bima Ener-G yaitu seperti Chris Jhon, Manny Pacman, Denada,
Ade Ray dan seterusnya. Dapat dilihat bahwa model tersebut mempunyai gambaran
produk orang-orang yang mempunyai stamina lebih atau pekerja keras. Kemudian juga
dengan menggunakan stategi tagline Rosa mejadikan positioning kuku bima, bahwa buat
orang yang mempunyai semangat lebih.

1.1 Positioning Produk


Kini Sidomuncul adalah market leader dalam kategori produk jamu yang terus
berusaha digoyang para pesaingnya seperti Antangin dan Bejo . Target market dari
Sidomuncul ini adalah orang-orang yang lebih percaya terhadap jamu ataupun obat herbal
dibandingkan dengan obat-obat farmasi.

Presiden direktur dari PT. Sido Muncul, Irwan berinovasi dengan Tolak Angin
berbentuk cair dan mengemas Tolak Angin dalam kemasan sachet yang praktis, tolak
angin dalam permen, dengan begitu Tolak Angin telah memasuki pasar blue ocean karena
belum ada produk yang sejenis sebelum dikeluarkannya produk Tolak Angin cair ini.

Tak hanya disitu saja sekarang Tolak Angin berinovasi dengan menghadirkan tolak
angin anak untuk segmentasi pasar anak-anak, Tolak Angin Flu untuk pengobatan spesifik
seperti flu, serta permen tolak angin yang semakin mempraktiskan kemasan produk.

2.1 Brand Image


Tolak Angin melakukan positioning dengan cara merubah image sebagai produk
jamu yang kuno menjadi produk jamu yang modern (obat herbal). Diantara sejumlah
tokoh dan selebritis yang menjadi endorser, Ernest Prakasa mengkomunikasikan Tolak
Angin, karena ingin menyasar market generasi muda. Dari strategi pricing yang
digunakan, Sidomuncul menemukan bahwa persepsi konsumen yaitu memandang produk
murah = produk jelek. Oleh karena itu Sidomuncul menaikkan harga jual Tolak Angin
dari Rp.800,00 per sachet menjadi Rp.1.000,00, Rp.1.500,00 per sachet dan sekarang Rp
2.500,00. Sehingga dapat memposisikan produknya di benak konsumen, bahwa tolak
angin bukan produk yang murahan.

N. Strategi
Tujuan PT Sidomuncul TBK adalah memposisikan setiap produknya menjadi
idaman di masyarakat. Hal ini agar dapat mencapai dan melampaui target yang sudah
ditentukan. PT Sidomuncul TBK mempunyai strategi pemasaran dengan cara promosi
melalui iklan, pemasaran interaktif, pemasaran langsung, dan pengikut publik.

Komposisi Strategi Promosi antara lain: Pengiklanan, Personal Selling, Sales


Promotion, Direct Marketing (Pemasaran Langsung), Interactive/ Internet Marketing
(Pemasaran Interaktif/melalui Internet), dan Public Relations (Hubungan Masyarakat)

Strategi pemasaran PT Sidomuncul TBK :

1. Pengiklanan : pertama akan mengenalkan kepada masyarakat tentang


produk-produk yang dijual, kemudian mulai menaikkan target dan
meluaskan pasar. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi masyarakat agar
membeli dan berlangganan.
2. Komposisi Strategi Promosi antara lain: Pengiklanan, Personal Selling, Sales
Promotion, Direct Marketing (Pemasaran Langsung), Interactive/ Internet
Marketing (Pemasaran Interaktif/melalui Internet), dan Public Relations
(Hubungan Masyarakat). Perusahaan biasanya akan mengikuti pameran,
menjadi sponsor di acara-acara. Program promosi penjualan mencakup tiga
kategori utama: insentif, penetapan harga promosi, dan aktivitas yang
memberikan informasi.
3. Strategi digital : dalam melakukan strategi digitan perusahaan harus
menyesuaikan dengan budaya Indonesia, karena strategi ini biasanya
diterapkan di Timur Tengah. Kontent digital ini selanjutnya juga dapat
ditempatkan dibeberapa fasilitas strategis seperti bandara dan area komersil
lainnya.
4. Penentuan harga : dalam menentukan harga harus melihat pasar, pendapatan
penduduk sekitar, dan harga dari pesaing. Ada 3 strategi penentuan harga
secara spesifik, yaitu :
i. Berorientasi biaya : Harga break-even merupakan pendekatan
berorientasi biaya yang mungkin digunakan untuk menentukan harga.
Harga terbentuk atas dasar biaya yang dikeluarkan.
ii. Berorientasi kompetisi : Metode harga ini menggunakan harga pesaing
dalam menghitung harga aktual termasuk pengaturan harga yang sama
atau beberapa kenaikan yang ditentukan diatas atau dibawah harga
pesaing.
iii. Berorientasi permintaan : Konsumen menjadi referensi utama dalam
kebijakan ini. Pendekatan ini digunakan baik untuk produk konsumen
dan produk untuk bisnis. Informasi hubungan harga dan permintaan
diperlukan dalam menuntun keputusan harga berorientasi permintaan.

O. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT Sidomuncul yaitu meliputi


pendekatan terhadap suatu penetapan harga, distribusi, iklan dan promosi, serta
layanan kepada pelanggan berikut ini :

a. Penetapan harga. Penetapan harga yang dilakukan akan didasarkan pada harga eceran
per produk
b. Distribusi. Pada awalnya, PT Sidomuncul akan menggunakan distribsi langsung
kepada pelanggan, namun setelah itu PT Sidomuncul juga menggunakan distribusi
kepada pengecer
c. Iklan dan Promosi. Yang digunakan dalam iklan dan promosi itu menggunakan
beberapa metode yang berbeda yang akan digunakan untuk usaha iklan tersebut. Salah
satu nya memasang iklan dimedia sosial
d. Layanan Pelanggan. PT Sidomuncul akan terus berusha mencapai tingkat pelayanan
yang sudah ditentukan tolok ukurnya dan tentu masih meningkatkan tingkat
pelayanannya terhadap pelanggan agar produk yang mereka jual banyak diminati
oleh masyarakat.

P. Riset Pemasaran

Riset pemasaran merupakan kegiatan penelitian dalam bidang pemasaran. Riset


pemasaran harus dilakukan secara sistematis, yakni mulai dari perumusan masalah,
perumusan tujuan dari riset pemasaran, pengumpulan data, pengolahan data, hingga
interpretasi dari hasil riset pemasaran yang diperoleh. Riset pemasaran dilakukan sebagai
upaya memberi masukan bagi pihak manajemen. Dengan adanya riset pemasaran, pihak
manajemen akan mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki dan strategi pemasaran
apa yang masih konkrit dilakukan untuk merebut peluang.
Riset Pemasaran yang dilakukan oleh Perusahaan PT. Sido Muncul melakukan
market research yang menunjukkan bahwa jamu kurang bisa bersaing dengan obat-obatan
farmasi karena tidak memiliki pengobat yang dapat menjadi patner bagi industry jamu
untuk “memasarkan” produknya. Jika farmasi punya dokter sebagai patner dan obat-
obatan dari China punya sinshe sebagai pengobat, namun tidak demikian dengan jamu.
Untuk mengatasi hal tersebut, PT. Sido Muncul membangun kepercayaan publik bahwa
jamu juga mempunyai kredibilitas dari segi kebersihan dan uji toksisitas. PT Sido Muncul
mencanangkan pembangunan pabrik dengan sertifikasi industri farmasi dan laboratorium
yang terstandarisasi hingga akhirnya Sido Muncul mampu mencapai CPOTB (Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) dan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik)
dan sertifikat inilah yang menjadikan Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu
berstandar farmasi.

Q. Analisis Titik Impas

Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya
jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk
mendapatkan titik impas atau kembali modal.
Komponen Penghitungan Dasar Break Even Point

Break Even Point memerlukan komponen penghitungan dasar seperti berikut ini:

1. Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya tindakan
produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja,
biaya penyusutan mesin, dll.
2. Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari
tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost
pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll.
3. Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.
Rumus Break Even Point

Rumus yang digunakan untuk analisis Break Even Point ini terdiri dari dua macam sebagai
berikut:

1. Dasar Unit
Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik impas: BEP = FC /(P-
VC)
2. Dasar Penjualan
Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas: FC/ (1 – (VC/P))*
Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilah Margin Kontribusi Per Unit.

Simulasi Menghitung BEP


Total Biaya Tetap (FC) senilai Rp 100 juta
Total Biaya Variabel (VC) per unit senilai Rp 60 ribu
Harga jual barang per unit senilai Rp 80 ribu

Penghitungan BEP Unit


BEP = FC/ (P – VC)
BEP = 100.000.000/ (80.000 – 60.000)
BEP = 5000
Penghitungan BEP Rupiah
BEP = FC/ (1 – (VC/P))
BEP = 100.000.000/ (1 – (60.000/80.000))
BEP = Rp 400.000.000
Dari analisis inilah perusahaan dapat meramalkan keuntungan yang dapat diperoleh (target
laba) berdasarkan berapa penjualan minimumnya. Adapun rumus untuk menghitung target
ini sebagai berikut:

BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC)

Mari kita pelajari simulasi untuk menghitung target laba ini. Dengan FC, VC, dan P yang
sama dengan contoh sebelumnya, perusahaan ini menargetkan laba sebesar Rp 80 juta per
bulan.

BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC)


BEP – Laba = (100.000.000 + 80.000.000) / (80.000 – 60.000)
BEP – Laba = 180.000.000 / 20.000
BEP – Laba = 9.000 unit atau
BEP – Laba = Rp 720 juta (didapat dari: 9000 unit x Rp 80.000)
Membuktikan Laba Yang Diperoleh
Untuk membuktikan bahwa dengan menjual 9.000 unit bernilai Rp 720.000.000, perusahaan
akan mendapatkan laba Rp 80 juta, mari kita periksa berikut ini:

Penjualan Rp 720.000.000
FC Rp 100.000.000
Total VC (Rp 60.000 x 9000 unit) Rp 540.000.000
Total Biaya Rp 640.000.000
Laba Rp 80.000.000 (Dihitung dengan cara: Penjualan – (FC + Total VC))
Dalam berbisnis, tentunya analisis break even point sangat membantu pelaku bisnis untuk
memproyeksikan seberapa banyak barang yang harus diproduksi dan perbandingannya
dengan uang/ pendapatan yang diterima. BEP ini menjadi komponen terpenting yang wajib
ada di dalam suatu software akuntansi dan manajemen bisnis.

Anda mungkin juga menyukai