Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN FORMULASI DAN KEMASAN PRODUK JAHE MADU


LIDAH BUAYA (JAMALI)

Disusun Oleh :
Mukhamad Bagas Kurniawan
03.05.20.0126
AGRIBISNIS HORTIKULTURA

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENGEMBANGAN DAN PENYULUHAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA-
MAGELANG JURUSAN PERTANIAN
TAHUN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat
besar termasuk bahan obat tradisional yang perlu digali dan dimanfaatkan.
Indonesia memilikidengan jumlah 30.000 spesies dari 40.000 spesies tumbuhan
di dunia dan yang memiliki manfaat obat berjumlah. 9.600 spesies.
Pemanfaatan tanaman obat di industry jamu dan obat tradisional kurang lebih
berjumlah dan ± 300 spesies tanaman (sumber ?????)ini digunakan dalam
industri jamu dan obat tradisional. Berdasarkan data RISKESDAS (Riset
Kesehatan Dasar) (RISKESDAS, 2018), sebesar 48% penduduk Indonesia telah
menggunakan pengobatan ramuan jadi obat tradisional, sebesar 31,8% telah
menggunakan obat tradisional ramuan sendiri, dan sebayak 31,4% telah
memanfaatkan Pelayanan Kesehatan Tradisional (YANKESTRAD) (Dewi et al.,
2019).
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, terdapat
15 komoditas tanaman obat yang dibudidayakan yaitu jahe (Zingiber officinale
Roscoe), lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd.), kencur (Kaempferia galanga
L.), kunyit (Curcuma longa L.), lempuyang (Zingiber zerumbet (L.) Roscoe ex
Sm.), temu lawak (Curcuma zanthorrhiza Roxb.), temu ireng (Curcuma
aeruginosa Roxb.), temu kunci (Boesenbergia rotunda (L.) Mansf), dlingo
(Acorus calamus L.), kapulaga (Elettaria cardamomum (L.) Maton), mengkudu
(Morinda citrifolia L.), mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.),
keji beling (Sericocalyx crispus (L.) Bremek.), sambiloto (Andrographis
paniculata (Burm.f.) Nees) dan lidah buaya (Aloe vera L.). Dari segi
perdagangan internasional, ekspor jahe Indonesia pada tahun 2020 adalah sebesar
2.370,47 ton, dan impor sebesar 19.252,7 ton (Kementan 2021), hal ini
berbanding terbalik dengan luas lahan yang ada luas panen yang meningkat
disebabkan oleh permintaan akan kebutuhan tanaman biofarmaka juga tinggi,
sehingga petani banyak yang menanam jahe. Kemudian untuk komoditas lidah
buaya ini memiliki Permintaan pasar yang cukup menjanjikan datang dari
produk turunan lidah buaya berupa tepung lidah buaya (aloe powder) di
tingkat pasar nasional. Permintaan tepung lidah buaya (aloe powder) dalam
negeri sebesar 18.8 ton per tahun.(Alfath et al., 2021).
Pemanfaatan tanaman herbal di bidang pangan semakin meningkat
seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup
sehat.Tanaman herbal atau tanaman obat bersamaan dengan kemajuan teknologi
dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjalani gaya hidup
sehat, penggunaan tanaman obat atau herbal juga semakin berkembang.
Pemanfaatan tanaman obat atau herbal selaras guna meningkatkan daya tahan
tubuh melalui sebagai gerakan kembali ke alam (back to nature). gerakan
Gerakan back to nature turut mempengaruhi tren gaya hidup baru pada
konsumen untuk lebih memilih produk.(Rustam & Sukati, 2023). Salah satu jenis
inovasi produk adalah teknologi pembuatan sabun herbal transparan dari jahe
merah, lidah buaya dan bunga melati (Awik Puji Dyah Nurhayati et al., 2020),
selain produk kosmetik jahe dan lidah buaya banyak dijadikan olahan pangan
seperti wedang jahe instan, jahe powder, aloevera powder, cookis jahe, permen
jahe, dan lain-lain. kemudian dari penelitian yang diambil melakukan produksi
olahan pangan dari bahan baku jahe dan lidah buaya yang dikombinasikan
dengan madu.
Pemilihan produk ini dikarenakan masih belum banyak produk jahe lidah
buaya yang dikombinasikan dengan madu sehingga memiliki potensi pasar yang
baik serta melimpahnya tanaman lidah buaya yang dibudidayakan oleh
Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Sari yang berlokasi di Dusun Jurangsari,
Desa Soropadan, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Dari kegiatan yang pernah dilaksanakan pada saat Merdeka Belajar Kampus
Merdeka (MBKM) 1 tercipta olahan jahe yang dikombinasikan lidah buaya dan
madu dengan merek dagang Jahe Madu Lidah Buaya (JAMALI). merupakan
jenis olahan Ready To Drink wedang jahe rumahan yang di kombinasikan dengan
nata de aloevera sehingga menjadikan minuman dengan sensasi hangat dan
diakhiri dengan kenyalnya nata de aloevera.
Daya simpan yang singkat dan rentan terjadi kerusakan baik . saat
penyimpanan maupun dari isi produk itu sendiri, kendala dalam mengurus
perizinan baik dalam izin edar dan halal, perilaku konsumen yang lebih
menganggap produk Jahe Madu Lidah Buaya (JAMALI) sebagai jamu bukan
sebagai pangan fungsional, hal ini menjadikan rendahnya minat konsumen
khususnya pada usia 15-30 tahun. dari masalah yang terjadi penulis melakukan
pengembangan produk dengan melakukan pembuatan formulasi instan dengan
tujuan memperpanjang masa simpan produk. Produk instan memiliki beberapa
manfaat seperti mempermudah penyimpanan, meningkatkan mutu,
mempermudah penyiapan dan konsumsinya.(Sukmawati & Merina, 2019).
Selain Formulasi dari ready to drink menjadi instan, fungsi kemasan juga
merupakan hal yang sangat penting dalam melindungi produk. Kemasan
(packaging) merupakan salah satu ujung tombak penjualan suatu produk.
Kemasan mempunyai peranan yang sangat penting karena akan selalu terkait
dengan komoditi yang dikemas dan sekaligus merupakan nilai jual dan citra
produk. Kemasan biasanya dibentuk atau di desain sedemikian rupa agar dapat
menampilkan image dan pandangan terhadap suatu isi produk sehingga pesan
yang akan disampaikan akan dapat ditangkap oleh pemakai produk dengan baik.
Dalam hal ini peneliti melakukan pembaharuan kemasan lama ke kemasan yang
lebih kekinian hal ini dikarenakan kemasan yang baik dan sesuai dengan produk
merupakan hal yang harus diperhatikan agar dapat menambah tingkat penjualan.
(Munawar et al., 2021). . Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis akan
mengangkat kajian tugas akhir berjudul Pengembangan Formulasi dan
Kemasan Jahe Madu Lidah Buaya (JAMALI)
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kualitas fisik produk jahe madu lidah biaya (JAMALI) pada
berbagai formulasi ?
2. Bagaimana preferensi konsumen terhadap produk Jahe Madu Lidah Buaya
(JAMALI)?
3. Bagaimana desain kemasan produk Jahe Madu Lidah Buaya (JAMALI)?
1.3 Tujuan
[1.] Mengetahui kualitas fisik produk yang dihasilkan sesuai dengan standar
kualitas yang diinginkan oleh konsumen.jahe madu lidah buaya (JAMALI)
pada berbagai formulasu
1.
[2.] Membantu perusahaan dalam melakukan pengembangan produk dengan
penyesuaian selera dan kebutuhan konsumen.
[3.] Mengtahui kemasan yang relevan dengan pasar yang terus berubah
sehingga menarik konsumen dalam pembelian produk.
[1.4] Manfaat
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan menjadi manfaat dalam pengambilan keputusan
guna meningkatkan penjualan produk, keunggulan daya saing, peningkatan
efisiensi produksi, menarik ketertarikan konsumen mnegnai konsumsi
produk herbal, dan memperluas jangkauan pasar.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai pengembangan
produk dan kemasan sebagai syarat penyusunan tugas akhir (TA) Pada
program pendidikan Diploma IV untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan
Pertanian (S. Tr. P).
3. Bagi Masyarakat luas
Penelitian ini dapat sebagai sumber informasi dan referensi bagi
masyarakat luas, serta untuk penelitian dapat diImplementasikan
ke ,masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori


2.1.1. Pengembangan Produk
Pengertian Pengembangan produk
Pengembangan produk merupakan proses menciptakan atau
meningkatkan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen atau
memenuhi kekosongan pada pasar. Bagi perusahaan pengembangan
produk dan kualitas produk yang lebih baik hal ini penting dalam
menguruangi komplin konsumen. Serta untuk meningkatkan penjualan
perusahaan dengan lebih baik (Saribu & Maranatha, 2020). Maka dapat
disimpulkan bahwa pengembangan produk merupakan langkah atau
strategi perusahaan dalam pemenuhan keinginan konsumen, baik dalam
penciptaan produk baru atau produk yang telah ada guna
mengembangkan konsep dan ide untuk mencapai suatu tujuan.
[3.] Tujuan Pengembangan Produk
Tujuan Pengembangan Produk adalah untuk mengembangkan kegiatan
bisnis dari kelompok yang lebih mandiri secara ekonomi dan sosial,
menciptakan ketenangan, kenyamanan dalam kehidupan masyarakat dan
meningkatkan keterampilan dalam softskill dan Hardskill, yang jumlah
dan kualitas produk meningkat ke pasar, pasar produk dapat secara luas
terbuka untuk produk ekspor, peningkatan kesehatan lingkungan. (Akmal
Abdullah et al., 2020)
[4.] Jenis pengembangan yang dilakukan
Penelitian yang diambil yaitu pengembangan produk yang sudah ada di
lokasi penelitian yang mencakup peningkatan desain, kualitas, atau
fungsional produk untuk tetap bersaing dan memenuhi kebutuhan
konsumen. Menurut Daniel I Nyoman Renatha Cardia bahwa Kualitas
produk berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hal
ini berarti semakin tinggi kualitas produk maka semakin meningkatkan
loyalitas pelanggan pada produk tersebut.(Cardia et al., 2019)
[5.] Strategi Pengembangan Produk
Strategi pengembangan produk merupakan rencana terstruktur yang
dirancang untuk membimbing perusahaan dalam menciptakan,
memperkenalkan dan mengelola produk baru satau produk yang sudah
ada. Penerapan strategi yang baik dalam sebuah usaha dapat
meningkatkan profit usaha serta meingkatkan penjualan produk dalam
pemanfaatan media social dan marketplace.(Rapini et al., 2020)
2.1.2.[5.1.1.] Jahe Emprit (Zingiber officinalle var amarum)
Jahe merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat yang banyak dijadikan sebagai olahan pangan dan campuran
masakan. Tanaman ini dimanfaatkan pada bagian rimpang yang memiliki rasa
pedas. Salah satu jenis jahe yakni jahe emprit (Zingiber officinalle var.
amarum) merupakan salah satu tanaman herbal yang memiliki senyawa aktif
yaitu 6-gingerol, 6-shogaol, diariheptanoid dan curcumin. Alasan
menggunakan bahan ekstrak jahe emprit dalam penelitian ini karena jahe
emprit (Zingiber officinalle var amarum) diduga memiliki aktivitas
anthelmintic. Karena memiliki sifat fisikokimia senyawa aktif paradol,
shogaol, dan gingerol, ekstrak jahe emprit ini memiliki efek antiparasit yang
lebih rendah daripada pirantel pamoat. Dilihat dari berat molekul, senyawa
tersebut memiliki berat molekul yang lebih rendah, yang membuatnya mudah
diserap.(Al-hilal et al., 2019)
2.1.3.[5.1.2.] Kayu manis (Cinnamon cassia)
Kayu manis adalah salah satu rempah yang dijadikan pengobatan herbal untuk
DM tipe 2. Kayu manis diketahui memiliki khasiat anti diabetes, selain itu,
juga dianggap memiliki antioksidan, sifat anti-inflamasi dan anti-bakteri.
Unsur utama kayu manis adalah cinnamaldehyde, cinnamate, cinnamic acid,
dan banyak minyak esensial (Alsamydai, Al-Mamoori, Shehadeh, & Hudaib,
2018). Di Posbindu Puskesmas Kemiling, Bandar Lampung, kayu manis
bubuk juga dikenal sebagai cassia manis, yang dapat menurunkan glukosa
darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Dengan mempertimbangkan
keamanan dan efek samping tanaman obat yang rendah Sehingga pada
kegiatan pengobatan medis dan tradisional banyak digunakan.(Sari et al.,
2022)
2.1.4.[5.1.3.] Sereh (Cymbopogon winterianus)
Sereh (Cymbopogon winterianus) merupakan salah satu jenis tanaman yang
banyak digunakan sebagai campuran masakan dan industri. Tanaman ini
mirip seperti rumput ilalang yang dapat tumbuh baik pada dataran tinggi
maupun dataran rendah, dengan bagian batang dan daun yang dimanfaatkan
untuk diambil minyak atsirinya. Minyak atsiri merupakan senyawa yang
memiliki sifat yang mudah menguap pada suhu kamar dan memiliki bau yang
khas mengikuti tumbuhan tersebut. Manfaat minyak atsiri yang sangat banyak
akan meningkatkan permintaan dalam jumlah yang banyak, sehingga untuk
mendapatkan hasil yang optimal.(Nurmalasari et al., 2023). Selain sebagai
campuran masakan sereh (cymbopogon citratus) memiliki manfaat
aromaterapi bagi ibu-ibu pasca persalinan yaitu mengurangi rasa nyeri setelah
persalinan Sectio caesarea (Wahyuni et al., 2022).
2.1.5.[5.1.4.] Kapulaga (Amomum compatum)
Kapulaga (Amomum compatum) adalah salah satu jenis rempah-rempah yang
sangat menguntungkan dan memiliki masa depan yang cerah. Kapulaga juga
digunakan sebagai obat alami yang dianggap memiliki banyak manfaat.
“Tanaman kapulaga berasal dari keluarga Zingiberaceae (temu-temuan) yang
habitat aslinya endemik di perbukitan atau daerah medium dengan
kelembaban tingggi”(Halawa, 2023). Terdapat 13 jenis senyawa bioaktif yang
terkandung di dalam buah kapulaga yang berhasil diekstrak dengan
menggunakan pelarut etanol, yaitu: 3- pentanol; 1,8-cineole; cis-sabinene
hydrate; llinalool; trans sabinene hydrate; alphaterpineol; beta-selinene; beta-
bisabolene; betasesquiphellandrene; nerolidol B (cis or trans); d-ledol; oleic
acid methyl ester; dan 1- piperoylpiperidine. Ada sebanyak 6 jenis senyawa
yang dihasilkan dengan menggunakan pelarut metanol, yaitu: 4-
cyclooctenone; 3-pentanol; 1,8-cineole; cissabinene hydrate; l-linalool; dan
alphaterpineol. Dan ada sebanyak 2 jenis senyawa bioaktif yang dihasilkan
ketika menggunakan pelarut air, yaitu: 1-methyl-3-cyclohexenol dan methyl
methanoate. Dari seluruh jenis senyawa yang dihasilkan ini, ditemukan ada
dua jenis senyawa yang paling dominan, yaitu: 1,8-cineole dan alpha-
terpineol. Senyawaa aktif pada kapulaga dapat menyembuhkan penyakit
kardiovaskular, diare, penyakit pencernaan, alzheimer, tumor, dan penyakit
pernapasan. Sementara alphaterpineol dapat menyembuhkan penyakit
kardiovaskular, inflamasi, kanker, peradangan paru-paru, diare, dan penyakit
neurodegenerative. Selain itu, alpha-terpineol juga berpotensi digunakan
sebagai obat terapi antivirus Covid-19 karena secara komputasi kedua
senyawa ini telah dilaporkan dapat menghambat infeksi virus Covid-19 pada
sel stubuh manusia dan sekaligus mematikannya.(Tarigan & Saragih, 2023)
2.1.6.[5.1.5.] Lidah Buaya (Aloe vera)
Lidah buaya (Aloe vera) termasuk salah satu tanaman obat (biofarmaka) yang
begitu besar pemanfaatannya bagi industri farmasi dan kosmetik, bahkan telah
meluas sebagai bahan baku industri pertanian, makanan dan minuman
kesehatan yang bernilai ekonomi tinggi. Potensi lidah. Lidah buaya (Aloe
vera) menjadi salah satu produk pertanian unggulan Kalimantan Barat,
khususnya di Kota Pontianak selain jeruk siam, nenas, pepaya, pisang, dan
durian Produksi lidah buaya(Alfath et al., 2021). Lidah buaya (Aloe vera)
juga memiliki kandungan senyawa aktif diantaranya saponin, kuinon, lupeol,
nitrogen urea, tanin, aminoglukosida, fenol, sulfur, asam sinamat, asam
salisilat, minyak atsiri, flavonoid juga dapat berfungsi sebagai
antimikrobaLidah buaya (Aloe vera) dikatakan sebagai tanaman antimikroba
karena mempunyai kandungan senyawa aktif antrakuinon yang berpotensi
sebagai antibakteri dan antifungi. Gel Aloe vera juga dapat dipergunakan
untuk menghambat pertumbuhan jamur Monilia sitophila, Mucor sp. dan
Penicillium sp11 (Wijaya & Masfufatun, 2022).
2.1.7.[5.1.6.] Bee Pollen
Bee Pollen merupakan suatu produk suplemen yang berasal dari serbuk sari
yang menempel pada tubuh lebah yang ditambah campuran ekstrak dan
mineral. Bee pollen sebgai sumber nutrisi yang mengandung senyawa aktif
seperti lipid, mineral, dan vitamin. Bee pollen juga bermanfaat sebagai
peningkatan daya tahan tubuh, menurunkan tekanan dasar, mempercepat
proses recovery, sehingga pasokan tekanan darah ke seluruh tubuh menjadi
cepat kembali normal atau stabil. Selain itu, ditentukan bahwa penggunaan
sehari-hari dari produk ini dapat membantu memperbaiki mata, fungsi kulit
dan kardiovaskular.(Keolahragaan et al., 2023)
2.2.[5.2.] Pengembangan kemasan
Packaging atau kemasan merupakan salah satu komponen penting dalam
sebuah produk yaitu sebagai sumber informasi produksi, gizi, dan komposisi
produk. Bentuk kemasan yang masih sederhana menjadi masalah pada produk
yang dipasarkan mulai dari informasi yang kurang jenis, jenis produk yang
masih dianggap jamu bukan sebagai pangan fungsional, kurangnya minat
konsumen khususnya untuk rentan usia 15-30 tahun. Kemasan (packaging)
seringkali disebut sebagai “the silent sales-man/girl” karena mewakili
ketidakhadiran pelayan dalam menunjukkan kualitas produk sehingga salah
satu ujung tombak penjualan suatu produk. Kemasan mempunyai peranan
yang sangat penting karena akan selalu terkait dengan komoditi yang dikemas
dan sekaligus merupakan nilai jual dan citra produk. Nilai jual ini meningkat
ketika produk yang dihasilkan mendapat nilai tambah dari kemasan yang
menarik. Sedangkan citra produk terkait dengan gambaran produk dalam
benak konsumen akan semakin baik apabila produk itu dikemas secara baik,
dengan kata lain produk dapat memberi kesan baik bagi konsumen.(Munawar
et al., 2021). Pengembangan produk perlu dilakukan untuk meningkatkan
minat konsumen dan penjualan, dengan selalu mengikuti treen kemasan
terbaru yang banyak di sukai oleh konsumen. Para pakar pemasaran menyebut
desain kemasan sebagai pesona produk (the product charm), sebab kemasan
memang berada ditingkat akhir suatu proses alur produksi yang tidak saja
untuk memikat mata (eye-cathing) tetapi juga untuk memikat pemakaian
(usage attractiveness).(Munawar et al., 2021)
2.3.[5.3.] Uji Sensori
Uji organoleptik menggunakan indra manusia seperti penglihatan, penciuman,
pengecap, dan peraba untuk mengukur daya terima suatu bahan pangan. Uji
organoleptik dapat disebut sebagai uji sensori atau indra juga. Uji sensoris
melibatkan panelis yang menilai. Perseorangan, terbatas, terlatih, agak
terlatih, tidak terlatih, konsumen, dan anak anak adalah nama panel
berdasarkan keahlian mereka. Dalam uji organoleptik, penelis diminta untuk
menunjukkan kesukaannya terhadap bahan melalui parameter seperti aroma,
tekstur, rasa, dan warna. Panelis menggunakan berbagai tingkat kesukaan
terhadap bahan pangan, seperti sangat suka, suka, tidak suka, dan sangat tidak
suka (Meisyah, A. A., & Oktaviani, 2023)
Uji hedonik adalah yang paling umum digunakan untuk mengetahui tingkat
kesukaan terhadap produki. Skala hedonik menggambarkan tingkat kesukaan,
seperti sangat suka, suka, agak suka, agak tidak suka, tidak suka, dan sangat
tidak suka. Skala hedonik dapat diciutkan atau direntangkan sesuai dengan
rentang skala yang diinginkan. Untuk menganalisis datanya, skala hedonik
diubah menjadi skala angka yang memiliki angka manaik berdasarkan tingkat
kesukaan, yang dapat berkisar antara 5, 7 atau 9. Data ini dapat digunakan
untuk analisis statistik. Dalam uji rangkaing, tiga atau lebih contoh diuji, dan
panelis diminta untuk mengurutkan contoh secara menurun atau manaik
menurut tingkat kesukaan mereka, yang kemudian diberikan peringkat.
Panulis dapat diminta untuk menempatkan kesukaan mereka terhadap atribut
tertentu, seperti warna atau rasa, atau secara keseluruhan. Contoh disajikan
dengan kode dan seragam. Panulis Panelis diminta untuk menyusun peringkat
atau ranking berdasarkan tingkat kesukaannya.
2.4.[5.4.] Kerangka Pikir

Produk Jahe Madu Lidah Buaya (JAMALI) di Kelompok Wanita Tani (KWT) tersedia dalam bentuk ready
to drink, oleh karena itu diperlukan pengembangan produk untukseperti memperpanjang daya
simpan, pengembangan formulasi dan.memodifikasi kemasan

Pengembangan produk instan produk Jahe Madu Lidah Buaya (JAMALI)

Perancangan Formulasi JAMALI instandan desain kemasan tambah resep formulasi

Formulasi 1 apa formulanya Formulasi 2 ???

Proses Produksi Produk Jahe Madu Lidah Buaya (JAMALI) Instan

Kuesioner Uji Organoleptik (Skala Hedonik)

Hasil Pengujian Kesukaan konsumen dengan atribut Warna, Rasa, Aroma

Perencanaan Desain Kemasan ini oke

Desain Kemasan Paling direkomendaskan ok

Rekomendasi formulasi dan desain kemasan yang paling sesuai untuk di


kembangkan lebih luas oleh KWT Mekar Sari
DAFTAR PUSTAKA

(Amalia et al., 2021)Akmal Abdullah, Mauli Kasmi, Karma, & Ilyas. (2020). Aplikasi Teknologi
Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD); Produksi Ikan Hias Karang
Lestari di Pulau Barrang Lompo, Makassar, Sulawesi Selatan. Dinamisia : Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(4), 708–714.
https://doi.org/10.31849/dinamisia.v4i4.4122
Al-hilal, M. Y., W, D. N., Damayanti, D. S., Al-hilal, M. Y., W, D. N., & Damayanti, D. S. (2019).
Efek Ekstrak Etanol Rimpang Jahe Emprit Terhadap Paralisis Dan Kematian Cacing
Dewasa Ascaris Suum Goeze Abstrak The Effect of Zingiber officinalle var amarum
Extract to Paralysis effect and Death of Adult Worm Ascaris suum goeze. 1–8.
Alfath, A. D. J., Daryanto, H. K., & Baga, L. M. (2021). Determinasi Daya Saing Agroindustri
Lidah Buaya Di Kota Pontianak. Jurnal Teknologi Pangan Dan Industri Perkebunan
(LIPIDA), 1(2), 54–66. https://doi.org/10.58466/lipida.v1i2.181
Amalia, R., Suhariyanti, E., & Aliva, M. (2021). Peningkatan Kesehatan Masyarakat Melalui
Sosialisasi Penggunaan Tanaman Obat Keluarga (Toga) Di Lingkungan Bandung. AS-
SYIFA : Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, 2(1), 31.
https://doi.org/10.24853/assyifa.2.1.31-36
Awik Puji Dyah Nurhayati, Elshinta Riantica, Noor Nailis Saa’dah, Edwin Setiawan, Nova
Maulidina Ashari, Indiani, A. M., Agus Wahyudi, Ratna Rintaningrum, & Ni Wayan.
(2020). Produk Sabun Transparan Berbahan Herbal di Desa Oro-Oro Ombo, Tlekung,
Junrejo, Batu Malang, Provinsi Jawa Timur. JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat), 1(2), 158–167. https://doi.org/10.37339/jurpikat.v1i2.317
Cardia, D. I. N. R., Santika, I. W., & Respati, N. N. R. (2019). Pengaruh Kualitas Produk, Harga,
Dan Promosi Terhadap Loyalitas Pelanggan kartu prabayar Smartfren di Kota Denpasar.
E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 8(11), 6762.
Halawa, H. (2023). PERTUMBUHAN KAPULAGA ( AMOMUM COMPACTUM ) DI DESA. 2(2),
14–26.
Keolahragaan, S. I., Ilmu, F., Surabaya, U. N., Keolahragaan, S. I., Ilmu, F., & Surabaya, U. N.
(2023). PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN BEE POLLEN TERHADAP PEMULIHAN
TEKANAN DARAH SETELAH 1 JAM LATIHAN SUBMAKSIMAL Ardiansyah Arya Nugraha
Mokhamad Nur Bawono. 59–66.
Meisyah, A. A., & Oktaviani, E. (2023). UJI ORGANOLEPTIK TERHADAP PRODUK OLAHAN
SAYUR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR PADA ANAK-ANAK. In
Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kuliah Kerja Nyata (Vol. 1,
No. 1, pp. 93-9. NBER Working Papers, 89. http://www.nber.org/papers/w16019
Munawar, A., Studi, P., & Bisnis, I. (2021). Pendampingan Pengembangan Kemasan Produk
Bagi UMKM Kota Bogor. 2(1), 115–120. https://doi.org/10.374/jadkes.v2i1.1402
Nurmalasari, E., Putra, R. L., & Maulana, I. (2023). PENGARUH PERBEDAAN PELARUT
TERHADAP PROSES EKSTRAKSI BATANG SEREH ( Cymbopogon citratus ) EFFECT OF
DIFFERENT SOLUTIONS ON THE EXTRACTION PROCESS OF CITRUS CHEW ( Cymbopogon
citratus ). 20(1), 26–31.
Rapini, T., Kristiyana, N., Santoso, A., & Setyawan, F. (2020). Strategi pengembangan produk
jipang berbasiskan pelatihan manajemen usaha dan pemasaran yang kreatif.
Masyarakat Berdaya Dan Inovasi, 1(1), 12–18.
https://doi.org/10.33292/mayadani.v1i1.7
Rustam, T. A., & Sukati, I. (2023). SEIKO : Journal of Management & Business Analisis
Implementasi Relationship Marketing dan Green Marketing Terhadap Loyalitas
Konsumen Klinik Navaagreen Batam. 6(2), 261–271.
Sari, N., Astika Winahyu, D., Dumaika, D., & Nur Azizah, N. (2022). Pengaruh Kayu Manis
(Cinnamomun cassia) terhadap Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Mellitus
Tipe 2. Jurnal Kesehatan, 16(1), 1–6. https://doi.org/10.32763/juke.v16i1.489
Saribu, H. D. T., & Maranatha, E. G. (2020). Pengaruh Pengembangan Produk, Kualitas
Produk dan Strategi Pemasaran Terhadap Penjualan Pada PT. Astragraphia Medan.
Jurnal Manajemen, 6(1), 1–6.
Sukmawati, W., & Merina, M. (2019). Pelatihan Pembuatan Mipelatihan Pembuatan
Minuman Herbal Instan Untuk Meningkatkan Ekonomi Warganuman Herbal Instan
Untuk Meningkatkan Ekonomi Warga. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 25(4),
210. https://doi.org/10.24114/jpkm.v25i4.14874
Tarigan, A., & Saragih, D. H. (2023). Identifikasi Kandungan Senyawa Bioaktif Buah Kapulaga
(Amomum compactum). Jurnal Gizi, 12(1), 46–51.
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/12048-36276-1-SM-1.pdf
Vintarno, J., Sugandi, Y. S., & Adiwisastra, J. (2019). Perkembangan Penyuluhan Pertanian
Dalam Mendukung Pertumbuhan Pertanian Di Indonesia. Responsive, 1(3), 90.
https://doi.org/10.24198/responsive.v1i3.20744
Wahyuni, I., Aditia, D. S., & Ristiyana, S.-. (2022). Penyuluhan Penyuluhan Tentang Manfaat
Aromaterapi Sereh (Cymbopogon Citratus) Dengan Tekik Relaksasi Genggam Jari
Terhadap Penurunan Nyeri Pasectio Caesareaa Sectio Caesarea Di Pmb Lisnani Ali
Bandar Lampung. Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA), 4(2), 15.
https://doi.org/10.51933/jpma.v4i2.831
Wijaya, I. K. W. A. W., & Masfufatun. (2022). Potensi Lidah Buaya (Aloe vera) sebagai
Antimikroba dalam Menghambat Pertumbuhan Beberapa Fungi: Literature Review.
Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 18(2), 202–211.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK
(Vintarno et al., 2019)

Anda mungkin juga menyukai