PENDAHULUAN
selalu ingin tampil cantik dalam berbagai keadaan dan selalu ingin
menjadi pusat perhatian bagi sekelilingnya. Hal inilah yang menjadi alasan
didominasi oleh wanita yang ingin selalu terlihat cantik, dan kini pun
diikuti oleh pria yang mulai ingin mengikuti wanita yaitu mempercantik
diri mereka, dengan artian para pria tersebut mulai memperhatikan secara
menembus angka 271 jutaan pada tahun 2020. Jumlah tersebut meningkat
1
Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial bagi perusahaan
berkembang.
dari segmen ini turut terdongkrak. Produsen kosmetik nasional kini makin
produk perawatan kulit, perawatan tubuh, dan juga produk body spa.
produk perawatan kulit, perawatan tubuh, dan produk body spa. Hal
2
tersebut kembali memberikan bukti bahwa perkembangan industri
diri sendiri kini juga semakin jelas terlihat. Makin banyaknya masyarakat
merek tersebut merupakan salah satu merek kosmetik asli Indonesia yang
100% halal. Market share kosmetik Wardah untuk jenis dekoratif sekitar
30% atau yang nomor satu di Indonesia, sementara dari jenis skin care
halal adalah wardah kosmetik, yang telah mendapat sertifikat halal dari
3
MUI. Keberadaan label halal pada produk kosmetik memberikan nilai
untuk konsumen yang menginginkan produk yang halal dan sehat. Selain
konsumen yaitu yang pertama adalah kemasan produk, dan yang ke dua
adalah citra merek. Analisis yang peneliti kemukakan ini juga didukung
pendapatnya kemasan dan citra merek adalah dua factor yang saling
satu persatu.
yang sangat vital bagi suatu produk yang diproduksi oleh brand terkenal,
4
dan hal inilah yang selalu dijaga dan diterapkan oleh Wardah, karena
dan sangat menarik bagi Calon pembeli. Maka dalam hal ini kemasan
bahwa karena sauatu brand akan ditandai dengan kemasan produknya yang
produk tersebut.
Faktor yang kedua adalah citra merek, Citra merek Wardah sebagai
Hanya produk yang berkualitas dan memiliki citra merek baik, merupakan
keputusan pembelian. Oleh karena itu, apa yang menentukan pembeli puas
dan kinerja produk yang dirasakan. Jika produk jauh dibawah harapan
melebihi harapannya, maka konsumen akan sangat senang. Hal ini sesuai
5
Berdasakan pemaparan pemaparan diatas, peneliti merasa bahwa
akan sangat bagus jika dilakukan suabuah penelitian lebih lanjut dan
citra merek terhadap keputusan produk dalam hal ini peneliti mengambil
Brand Wardah sebagai objek agar studi kasus yang dipaparkan menjadi
lebih terarah ke satu topic atau objek peneltian, maka judul peneltian yang
6
2. Untuk mengetahui pengaruh citra merek kemasan produk
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
pembelian konsumen.
7
kemasan produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian
konsumen.
Dalam penelitian ini penulis menyusun lima bab, dalam tiap bab di
BAB 1 PENDAHULUAN
penelitian ini.
menjelaskan variabel-variabel pada penelitian ini. Selain itu dalam bab ini
hipotesis penelitian.
sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode
analisis data yang digunakan seperti uji validitas dan uji reliabilitas, uji
BAB 4 PEMBAHASAN
Bagian ini berisi tentang pembahasan hasil penelitian dalam bentuk yang
8
berbagai uji-uji yang telah ditentukan, dan pembahasan hasil
penelitian.
Merupakan bab terakhir dari skripsi ini yang berisi kesimpulan dari hasil
9
BAB II
LANDASAN TEORI
penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan
pembelian sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua alternatif atau lebih.
10
pembelian yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan
adalah suatu hukum atau sebagai hukum situasi. Apabila semua fakta
dari situasi itu dapat diperolehnya dan semua yang terlibat, baik
harta atau aktiva maupun jasa dari satu pihak untuk kelangsungan
2008).
perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya (Peter dan Olson,
11
Menurut Assauri (2004) Keputusan pembelian Merupakan suatu
akan di beli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh
konsumen.
kegiatan-kegiatan tersebut.
12
tingkat kepentingannya tergantung dari kebutuhan konsumen serta situasi
suatu merek (compensatory decision rule) atau pun mencari solusi terbaik
uaraiannya:
keputusan pembelian.
13
4. Keputusan membeli, yaitu melakukan keputusan untuk
kemasan tidak hanya sebagai pembungkus, tetapi jauh lebih luas daripada
terhadap kelancaran penjualan, tapi dalam hal ini tidak berarti masalah
14
kemasan boleh diabaikan. Seseorang akan menjadi konsumen suatu barang
orang tersebut tidak tahu bahwa isinya berkualitas baik. Mungkin jangka
panjang orang akan tahu bahwa kualitas baik dan akhirnya menjadi
langganan. Namun tidak ada yang tahu kapan orang itu akan tahu. Dengan
barang.
konsumen yang dapat dipercaya.” Selain itu Karel Sartoty dalam bukunya
pentingnya kemasan.
informasi pada kemasan oleh calon konsumen, ini sudah merupakan iklan
gratis bagi perusahaan. Selain itu, untuk banyak kasus sekarang ini
15
konsumen merasa bangga membeli barang dengan kemasan bergengsi.
Mereka mau membayar lebih mahal hanya untuk kemasan yang berbeda
dari yang lain. Produsen merasa terangkat citranya dengan kemasan dan
2016:287) :
benar.
16
Menurut Kotler (dalam Sopiah dan Sangadji 2016:287), faktor
1. Warna
2. Bahan
3. Bentuk
4. Ukuran
5. Merek / Logo
nilai, dan komponen apa yang akan dimiliki oleh suatu entitas. (Patricia,
Selain membedakan satu produk dengan produk yang lain, merek juga
17
mempercayai produk dengan merek tertentu daripada produk tanpa merek
erat dengan gambaran dari sebuah merek. Berikut tiga variabel yang
lain agar nama perusahaan ini bagus, sehingga akan mempengaruhi segala
terhadap atribut dari produk atau layanan yaitu apa yang konsumen pikir
akan mereka dapatkan dari produk yang mereka anggap sangat berkualitas.
18
1. Kesan Profesional
Menurut kamus besar bahasa indonesia terdapat pengertian kata citra dan
produk, kesan mental yang ditimbulkan oleh sebuah kata yang merupakan
2. Kesan Modern
jaman. Dalam suatu produk, kesan modern tersebut harus simpel dan tidak
Produk mampu melayani semua segmen yang ada, tidak hanya melayani
Dalam suatu produk harus perhatian atau peduli kepada konsumen agar
19
memberi suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel
Variabel
Peneliti/ Judul
No. Metodologi Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
1. Muhamad Edo Pengaruh Merek Analisis 1. Merek
Fernanda, Merek Dan Desain Regresi berpengaruh
Jupriani Tahun Desain Kemasan Linier terhadap
2019 Kemasan Keputusan Berganda keputusan
Deodorant Pembelian pembelian
Rexona 2. Desain
Terhadap kemasan
Keputusan berpengaruh
Pembelian Di terhadap
Air Tawar keputusan
Barat Kota pembelian
Padang 3. Secara simultan
merek dan
kemasan
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
20
produk dan
brand awareness
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
21
2015 Produk, Packaging Linier terhadap
Packaging, (Kemasan), Berganda keputusan
Dan Brand Dan Brand pembelian
Image Image 2. Packaging
Terhadap Keputusan berpengaruh
Kepuasaan Pembelian terhadap
Pelanggan keputusan
Pada pembelian
Perusahaan 3. Brand image
Rokok tidak
Dunhill Di berepngaruh
Kota Manado terhadap
keputusan
pembelian
4. Secara simultan
kualitas
produk,
packaging dan
brand image
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
22
Wisatawan pembelian
Nusantara Di 3. Brand
Kartika Sari awareness
Bandung) berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
4. Secara simultan
kemasan,
kewajaran
harga dan
brand
awarenesee
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
23
Sukorejo berpengaruh
Kendal terhadap
keputusan
pembelian
4. Secara simultan
kemasan,
harga, dan
promosi
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
Dari konsep rumusan masalah yang telah dibahas pada bab sebelumnya,
gapan awal atas jawaban sementara dari masalah yang telah dikemukakan
24
Kemasan Produk(X1)
H1
Keputusan Pembelian (Y)
H2
Citra Merek (X2)
H3
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
pembahasan dan landasan teori yang ada, maka dalam penelitian ini dapat dibuat
berikut:
produk Wardah?
Wardah?
H3. Kemasan produk dan citra merek secara simultan berpengaruh positif
25
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
dan sumber data tersebut berasal dari pelanggan yang membeli Wardah
gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual. Dalam penelitian,
juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Bentuk hubungan dalam
berbeda dalam hal penyajiannya, adapun kedua jenis data yang digunakan
26
1. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka
2. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu data
primer atau data yang diperoleh langsung ke sumbernya dan data sekunder
1. Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
oleh pihak lain). Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh berbagai
27
informasi lainnya. Data sekunder dapat berupa kutipan yang diambil
1. Kuesioner
Cosmetic.
2. Observasi
3. Wawancara
28
3.5 Populasi Dan Sampel
3.5.1 Populasi
3.5.2 Sampel
(Sabar, 2013).
penelitian ini berjumlah 10 item parameter dikali 10. Jadi jumlah minimal
29
pembelian(Y), sedangkan variabel independen adalah kemasan
penelitian :
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
30
barang atau jasa pesaing. Selain
membedakan satu produk dengan
produk yang lain, merek juga
memberi manfaat bagi konsumen
diantaranya membantu
mengidentifikasi manfaat yang
ditawarkan dan kualitas produk
positif maksimal diberi nilai paling besar (5) dan tanggapan negatif
minimal diberi nilai paling kecil (1). Dalam penelitian ini untuk
Tabel 3.1
Skala Likert
No Uraian Skor
1 Sangat setuju 5
2 Setuju 4
3 Netral 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
31
Untuk memperoleh hasil penelitian yang jelas dan terjamin maka
merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana
1. Uji Validitas
Suatu skala pengukuran disebut valid bila dia melakukan apa yang
32
masing-masing item pertanyaan terhadap total item pertanyaan (corrected
2. Uji Reliabilitas
33
VARIABEL DENGAN VARIABEL LAINNYA. UNTUK
A = Sangat setuju
B = Setuju
C = Netral
D = Tidak Setuju
sebagai berikut :
34
Sebelum dilakukan analisis regresi berganda terlebih dahulu data
harus lolos uji asumsi klasik. Jika data tidak lolos dari uji asumsi klasik
maka data tak dapat dilanjutkan ke uji selanjutnya. Maka uji asumsi klasik
sangat perlu dilakukan. Berikut uji-uji asumsi klasik yang perlu dilakukan
1. Uji Normalitas
dapat dilihat pada bentuk distribusi datanya, Ada dua kriteria yang
dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka data
2. Uji Autokorelasi
35
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
(DW test) untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Uji Durbin-
(Gujarati, 2013).
3. Uji Linieritas
4. Uji Multikolinearitas
36
independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang
nilai tolerance > 0.10 atau sama dengan nilai VIF < 10.
5. Uji Heteroskedastisitas
(kecil, sedang dan besar). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau
37
dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y yang telah di-
studentized).
hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Dimana satu variabel
independen (bebas).
Dalam penelitian ini variabel bebas terdiri dari kualitas produk dan
adalah:
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = Keputusan pembelian
b0 = Konstanta
e = Standar Error
38
dependen semakin kuat. Berikut adalah tabel pedoman untuk memberikan
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai
39
Uji hipotesis akan dilakukan penghitungan-penghitungan yang
statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah
digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu uji simultan (F) atau dan uji
yang digunakan :
1. Uji t
Dan sedangkan jika t tabel < t hitung, H1 ditolak, Begitu juga untuk
2. Uji f
variabel bebas terhadap varibel terikat. Dimana f hitung > f table, maka H1
40
pengaruh terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui signifikan atau tidak
41
DAFTAR PUSTAKA
Arens, A. A., Randal J. E., dan Mark S. B., 2008, Auditing dan Jasa
Assurance,edisi 12, Jilid 1, Terjemahan oleh Herman Wibowo, Jakarta:
Erlangga.
Kotler, Philip, 2000, Marketing Management. Edisi Milenium, Prentice Hall Intl,
Inc New Jersey.
Kotler, Philip dan Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua belas,
PT. Indeks, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary armstrong, 2009, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12,
jilid 2, Jakarta: Erlangga.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta:
Erlangga.
42
Paulina Van. 2016. “Pengaruh Faktor Makro Ekonomi Terhadap Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-
2015”. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi volume 16 no.02
Paul, J. Peter dan Jerry C. Olson. 2000.Consumer Behavior: Perilaku
Konsumendan Strategi Pemasaran.Terjemahan.Jakarta: Erlangga
Rusidi, Muhammad. 2004. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Jakarta:
Indeks.
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. (2003). Total Quality Management. Edisi
Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.
Uma, Sekaran. 2006. Research Methods For Business (Metode Penelitian untuk
Bisnis). Edisi empat buku 1. Salemba Empat.
43