Anda di halaman 1dari 18

]PENGARUH PROMOSI DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT

BELI PADA KOSMETIK WARDAH DI TOKO MIBEAUTY.ID

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Disusun Oleh

Ayu Fatimah 186100115

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas proposal
dengan judul “Pengaruh Promosi Dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Pada
Kosmetik Wardah Di Toko Mibeauty.id”.

Dalam penulisan tugas proposal ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
membangun untuk menyempurnakan tugas proposal ini. Untuk itu penulis berharap
semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi semua.

Cianjur, 14 Juni 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 7
C. Tujuan Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

A. Pengertian Pemasaran 8
B. Tujuan Pemasaran 9
C. Pengertian Promosi 9
D. Pengertian Kualitas Produk 12
E. Indicator Kualitas 12
F. Pengertian Minat Beli 13
G. Indicator Minat Beli 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 15

A. Metode Penelitian 15
B. Populasi dan Sampel 15
C. Jenis Data 16
D. Variable Penelitian 16
E. Tempat Penelitian 17

DAFTAR PUSTAKA 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari- sehari tidak dapat dipungkiri kalau perempuan lebih
sering menggunakan kosmetik dibanding laki-laki. Perempuan yaitu makhluk yg
senang akan keindahan. Kecenderungan perempuan yg ingin tampil cantik sehari-
sehari dan menjadi pusat perhatian, membuat perempuan senang mempercantik
diri dengan menggunakan kosmetik, hal ini dijadikan sebagai peluang bagi
produsen industri kosmetik untuk mengembangkan peluang bisnisnya. Di
Indonesia saat ini mulai bermunculan berbagai produk kosmetik baik dari dalam
negeri maupun luar negeri.
PT. Paragon Technology and Innovation adalah salah satu perusahaan yang
memproduksi kosmetik yaitu kosmetik wardah. kosmetik wardah dibuat
menggunakan bahan alami yang berkualitas dan aman,menghindari efek samping
yang berbahaya bagi kulit dan tubuh. Yang menjadi salah satu keunggulan
kosmetik wardah terbukti memiliki label halal. Dengan adanya label halal dalam
produk itu sehingga memberikan nilai positif yang memiliki peluang yang besar
dalam mempengaruhi minat beli ualang konsumen.
Dengan adanya label halal pada kosmetik wardah akan mempermudah
perusahaan untuk mempromosikan produk yang berbeda dengan kosmetik merek
lain. Hal ini akan lebih mempengaruhi para konsumen muslim untuk memilih
produk kosmetik wardah karna label promosi yang berbeda dengan produk
kosmetik lain. Sehingga ketertarikan dari kehalalan produk juga membuat para
konsumen muslimah lebih memilih produk yang sudah jelas halal, karena tidak
menghalangi kita untuk beribadah. Berbeda dengan konsumen non muslim
meskipun sudah memiliki label halal belum tentu non muslim akan menggunakan
produk tersebut.
Berikut adalah data penjualan kosmetik wardah di Indonesia 3 Tahun
Terakhir.

4
Gambar data penjualan kosmetik wardah tahun 2015-2017 terakhir Sumber
:Hasil Pengolahan Data dari Top Brand
Pada gambar terlihat bahwa penjualan kosmetik Wardah pada tahun 2016 ke
tahun 2017 mengalami penurunan penjualan. Masalah dari penelitian ini adalah
adanya penurunan tingkat penjualan kosmetik wardah pada periode waktu
belakangan ini pada akhir tahun 2017 bahwa penjualan produk Wardah mengalami
penurunan yang sangat drastis. Konsumen toko Mibeauty.id sebagai pangsa pasar
produk wardah memiliki kebutuhan kosmetik yang tinggi demi menunjang
penampilannya dalam kehidupan sosial. Salah satu faktor yang mempengaruhi
penurunan tingkat penjualan kosmetik wardah adalah kurangnya minat beli ulang
konsumen. Hal tersebut memungkinkan disebabkan terdapat beberapa kalangan
pengguna kosmetik wardah yang kulitnya tidak cocok dengan bahan- bahan yang
terkandung dalam produk wardah, sehingga mereka tidak merasakan khasiat dan
manfaat dari produk yang dipakainya. Lalu mereka enggan mencoba-coba produk
wardah jenis lainnya yang mungkin sesuai dengan kulit dan lebih
mempercayakannya pada produk perawatan kulit dari dokter spesialis. Hal lain
yang menyebabkan penurunan tingkat penjualan kosmetik ini adalah mayoritas
konsumen lebih menyukai produk wardah yang sedang diskon, sehingga sebagian
dari mereka membeli produk yang harganya murah saja.
Pihak kosmetik wardah menerapkan berbagai pemasaran, seperti melakukan
promosi yang menjadi paling penting karena dengan adanya promosi yang
menarik dapat menumbuhkan minat konsumen dalam melakukan pembelian.

5
Promosi yang dilakukan pihak Wardah dengan memberikan diskon yang menjadi
ciri khas dari strategi pemasaran kosmetik wardah yaitu pemberian diskon yang
besar kepada konsumen untuk beberapa merek produk yang dijual dan pada hari-
hari tertentu seperti hari menjelang lebaran dan diskon akhir tahun. Menurut
(Kotler dan Keller, 2010) promosi adalah sarana dimana perusahaan berusaha
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung
maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual.
Selain promosi perusahaan juga harus memperhatikan kualitas produk.
Kualitas produk merupakan hal yang penting dalam menarik konsumen karena
dengan memiliki kualitas yang tinggi akan membuat konsumen merasa puas
dengan produk yang ditawarkan. Kualitas produk menjadi salah satu tolak ukur
penting bagi kesuksesan sebuah perusahaan, karena dengan kualitas produk yang
baik, perusahaan akan mampu besaing dengan para pesaing. Menurut Kotler dan
Armstrong (2012) kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang
bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang
dinyatakan atau diimplikasikan. Dengan adanya promosi dan kualitas produk
kosmetik wardah yang baik, serta memiliki kehalalan produk yang jelas, maka
timbul rasa percaya dan ingin membeli pada produk kosmetik wardah.
Strategi pemasaran yang baik diharapkan dapat mencapai tujuan yang telah
ditentukan oleh perusahaan. Beberapa strategi pemasaran yang digunakan oleh PT.
Paragon Technology and Innovation bertujuan untuk menarik konsumen supaya
melakukan pembelian. Dengan terciptanya minat beli konsumen kosmetik wardah
diharapkan dapat meninggkatkan penjualan.
Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap
menggkonsumsi. Kotler dan Keller (2015:36) menyatakan bahwa minat beli
konsumen merupakan sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai
keinginan dalam memilih, menggunakan, dan mengkonsumsi atau bahkan
menginginkan suatu produk yang di tawarkan.Salah satu indicator bahwa suatu
produk sukses atau tidak di pasar adalah seberapa jauh tumbuhnya minat beli
konsumen terhadap produk tersebut.

6
Maka dengan latar belakang tersebut penulis ingin melakukan penelitian
mengenai ”Pengaruh Promosi Dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Pada
Kosmetik Wardah Di Toko Mibeauty.id”

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis
merumuskan permasalahan :
1. Bagaimana promosi berpengaruh terhadap minat beli pada konsumen di toko
Mibeauty.id?
2. Bagaimana kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli pada konsumen
di toko Mibeauty.id?
3. Bagaimana promosi dan kualitas produk berpengaruh pada minat beli
konsumen di toko Mibeauty.id?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji pengaruh promosi terhadap minat beli kosmetik wardah.


2. Untuk menguji pengaruh kualitas produk terhada minat beli kosmetik
wardah.
3. Untuk menguji pengaruh promosi dan kualitas promosi terhadap minat beli
kosmetik wardah

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran
Definisi pemasaran menurut American Marketing Association(AMA) seperti
yang dikutip oleh Rhenald Kasali (2006:53) adalah: “Pemasaran adalah suatu
proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan
harga,promosi, hingga distribusi barang-barang, ide-ide dan jasa, Jurnal ilmiah
“INTEGRITAS” Vol.2 No. 1 Maret 2016 untuk melakukan pertukaran yang
memuaskan individu dan lembagalembaganya.” Menurut Kotler (2008 : 75)
Pemasaran adalah Proses manajerial yang membuat individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan lewat penciptaan dan
pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Menurut Kotler dan
Keller (2008:77) pemasaran terbagi atas 10 jenis identitas, yaitu :
1. Barang.
2. Jasa.
3. Pengayaan pengalaman.
4. Peristiwa.
5. Orang.
6. Tempat.
7. Properti.
8. Organisasi.
9. Informasi.
10. Gagasan.

Sedangkan Firdaus (2008 : 120)mengatakan bahwa : Pemasaran adalah suatu


sistem keseluruhan dari kegiatankegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan dan menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial”

Berdasarkan definisi tersebut, pemasaran mencakup kegiatan sebagai berikut :

8
a. Menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan konsumen.
b. Merencanakan dan mengembangkan sebuah produk atau jasa yang akan
memenuhi keinginan konsumen tersebut.
c. Memutuskan cara yang terbaik untuk menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
konsumen, pada kegiatan inilah kegiatan penjualan mulai dilakukan

Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat dikatakan bahwa pemasaran


merupakan suatu proses sosial ekonomi yang berkaitan dengan mengalirnya
barang dan jasa secara ekonomis dari produsen ke konsumen, sehingga secara
efektif dapat memenuhi permintaan yang heterogen dengan kemampuan
penawaran atau suplai yang heterogen dan dapat memenuhi tujuan-tujuan
masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang.

B. Tujuan Pemasaran

Subagyo (2010 : 311) mengemukakan bahwa : “Tujuan pemasaran adalah pa


yang ingin kita capai, sebuah tujuan pemasaran memperhatikan keseimbangan
antara produk dan target pasar. Ini berhubungan dengan produk apa yang kita
jual pada pasar tertentu supaya meningkatkan volume penjualan, memberikan
kepuasan kepada pelanggan, dan memaksimalkan laba”.

C. Pengertian Promosi
Menurut Fajar Laksana (2008) promosi adalah suatu komunikasi dari penjual
dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan merubah
sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal
sehingga menjadi dan tetap mengingat produk.Promosi ini merupakan komponen
yang dipakai untuk memberitahu dan mempengaruhi pasar bagi produk
perusahaan. Adapun kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi adalah :
periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas, hubungan
masyarakat.

9
Menurut Basu Swasta (2000) adalah komunikasi pemasaran dapat
didefinisikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan pembeli
dan penjual dan merupakan pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih
memuaskan dengan cara menyandarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.
Sedangkan promosi merupakan arus informasi satu arah dan hanya dilakukan
satu individu atau organisasi tertentu. Ini berbeda dengan komunikasi pemasaran
yang bertujuan memuaskan semua pihak.
Semua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi melakukan cara yang
sama, yaitu mendengarkan, bereaksi dan berbicara sampai tercipta hubungan
pertukaran yan memuaskan.Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2004)
definisi lima sarana promosi utama adalah sebagai berikut :
1. Periklanan (advertising) : Semua bentuk terbayar presentasi non pribadidan
promosi ide, baran, atau jasa dengan sponsor tertentu.
2. Promosi penjualan (sales promotion) : Insentif jangka pendek
untukmendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa.
3. Hubungan masyarakat (public relations) : membangun hubungan baikdengan
berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yangdiinginkan, membangun
citra perusahaan yang baik, dan menanganiatau mengadapi rumor, berita, dan
kejadian tidak.
4. Penjualan personal (personal selling) : Presentasi pribadi oleh wiraniaga
perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan danmembangun hubungan
pelanggan.
Menurut Kotler (2000:565) personal selling mempunyai 3 sifat khusus yang
berbeda jika dibandingkan dengan iklan, antaralain :
a. Berhadapan langsung secara pribadi. Penjualan tatap muka melibatkan
sesuatu yang hidup, langsung dan interaktif antardua orang atau lebih.
Setiap pihak bisa melihat dari dekat kebutuhan masing-masing dan bisa
segera melakukan penyesuaian.

10
b. Keakraban, penjualan tatap muka memungkinkan berkembangnya segala
macam hubungan, bermula dari sekedar hubungan penjualan ke suatu
hubungan pribadi yang lebih dalam.
c. Tanggapan, penjualan tatap muka membuat pembeli merasa wajib
mendengarkan pembicaraan penjual titik pembeli mempunyai kebutuhan
lebih besar untuk memperlihatkan dan menanggapi, walaupun
tanggapannya hanya sekadar ucapan terimakasih. Personal selling yang
berhasil harus ditunjang dengan manajemen penjualan yang terencana
dengan baik.
5. Pemasaran langsung (direct marketing) : Hubungan langsung
dengankonsumen individu yang ditargetkan secara cermat untuk
memperolehrespon segera dan membangun hubungan pelanggan yang
langgeng penggunaan surat langsung, telepon, televisi respon langsung, email,
internet dan sarana lain untuk berkomunikasi secara langsung
dengankonsumen tertentu.
Masing-masing kategori melibatkan sarana promosi tertentu yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan konsumen. Contohnya, periklanan
meliputi penyiaran, media cetak, internet, luar ruang, dan bentuk lain.Promosi
penjualan meliputi diskon, kupon, pajangan, dan demonstrasi.Penjualan
personal meliputi presentasi penjualan,pameran dagang,
dan program insentif. Hubungan masyarakat meliputi siaran pers, sponsor,
acara khusus, dan halaman web dan pemasaran langsung meliputi
katalog, pemasaran telepon, kios, internet, dan lain-lain.Bentuk dari promosi
adalah periklanan. Fungsi dari periklanan adalah :
a. Memberikan informasi
b. Membujuk / Mempengaruhi
c. Menciptakan kesan (image)
d. Memuaskan keinginan
e. Merupakan alat komunikasi

11
D. Pengertian Kualitas Produk
Dalam mengembangkan suatu perusahan, dimana persoalan kualitas
produk akan ikut menentukan pesat tidaknya perkembangan perusahaan tersebut.
Dimana saat ini persaingan yang sangat ketat dalam pemasaran, dimana peranan
kualitas produk akan semakin besar dalam perkembangan perusahaan itu.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012) produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Menurut Kotler dan Keller (2008) bahwa kualitas adalah keseluruhan ciri-
ciri dan karakteristik dari suatu barang atau jasa, dalam hal kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Kualitas produk
menjadi salah satu tolak ukur pentingnya bagi kesuksesan sebuah perusahaan,
karena dengan kualitas produk yang baik, perusahaan akan mampu bersaing
dengan para pesaing. Perusahaan juga harus melakukan inovasi-inovasi baru
terhadap produk yang mereka tawarkan karena konsumen cenderung bersikap
kritis terhadap produk-produk yang beredar di pasaran.
Dari pendapat para ahli di atas penulis menyimpulkan bahwa Kualitas
Produk merupakan suatu keadaan dimana konsumen merasa cocok dengan
produk tersebut atau sesuai dengan keinginan yang diharapkan untuk memenuhi
kebutuhannya.

E. Indikator Kualitas
Produk Menurut Tony Wijaya (2011 : 13 ), Produk yang berkuatitas harus
mampu memenuhi atau melebihi ekspentasi pelanggan.Ekspektasi pelanggan
dapat di jelaskan melalui atribut-atribut kualitas atau hal-hal yang sering disebut
dimensi kualitas. Ada 8 dimensi kualitas yaitu :
1. Kinerja (performance) adalah tingkat konsistensi dan kabaikan fungsi-fungsi
produk.
2. Keindaha (esthetics) berhubungan dengan penampilan wujud produk.

12
3. Keunikan (features) adalah karakteristik produk yang berbeda secara
fungsional dari produk-produk sejenis.
4. Reliabilitas adalah probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi yang
dimaksud dalam jangka waktu tertentu.
5. Daya tahan (durability) didefinisikan sebagai umur manfaat dari fungsi
produk.
6. Kualitas kesesuaian (quality of comformence) adalah ukuran mengenai
apakah produk telah memenuhi spesifikasi yang jelas ditetapkan.
7. Kegunaan yang sesuai (fitness for use) adalah kecocokan dari produk
menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana yang di iklankan atau di janjikan.
F. Pengertian Minat Beli
Minat beli adalah tindakan pribadi dengan tendensi yang relatif terhadap
merek. Kotler dan Keller (2015:36) menyatakan bahwa minat beli konsumen
merupakan sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keiinginan
dalam memilih, menggunakan, dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan
suatu produk yang di tawarkan.

Pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan pengenalan produk dan


evaluasi alternative adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli konsumen.
Pengaruh eksternal ini terdiri dari usaha pemasaran dan factor sosial budaya.

Faktor-faktor yang membentuk minat beli konsumen menurut Kotler, Bowen


dan Makens (2011:29),yaitu:

1. Sikap orang lain,


2. Situasi yang tidak terantisipasi,

G. Indikator Minat Beli


Menurut Lucas dan Britt dalam Natali (2008:87) ada beberapa indikator yang
terdapat pada Minat Beli antara lain:

13
1) Ketertarikan (interest) ketertarikan calon konsumen terhadap produk yang
ditawarkan oleh produsen.
2) Keinginan (desire) ditunjukan dengan adanya dorongan untk ingin memiliki.
3) Keyakinan (conviction) ditunjukan dengan adanya perasaan percaya diri
individu terhadap kualitas, daya guna dan keuntungan dari produk yang akan
dibeli.

14
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dapat dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan dan ditemukan pengetahuan,
teori, untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam
kehidupan manusia (Sugiyono: 2012). Metode penelitian menurut Prof. M.E
Winarno adalah sebuah kegiatan ilmiah yang dilakukan menggunakan teknik
yang cermat dan sistematis.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif dan teknik
survey karena peneliti menggunakan logika deduktif yang mencakup penjelasan-
penjelasan dan keterangan atas fenomenanya, dan survey dilakukan dengan
melakukan pengamatan untuk mendapatkan keterangan keterangan yang jelas
terhadap suatu masalah tertentu dalam suatu penelitian.yang kemudian akan
dihitung menggunakan statistic. Dalam penelitian ini kuesioner menjadi alat ukur
hasil dari data kuantitatif yang telah diperoleh.
B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah generalisasi wilayah yang didalamnya terdapat: objek
atau subjek yang berkualitas dan memiliki karakteristik tertentu yang
ditetapkan untuk dipelajari dan pada akhirnya ditarik sebuah kesimpulan
(Sugiyono, 2017). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pelanggan dari
toko Mibeauty.id
2. Sampel
Menurut Arikunto (2006: 131), Sampel adalah sebagian atau sebagai
wakil populasi yang akan diteliti. Jika penelitian yang dilakukan sebagian
dari populasi maka bisa dikatakan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian
sampel. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 30 orang dengan
pengambilan sampel menggunakan teknik sample random sampling.

15
C. Jenis Data
Hasil jawaban responden atau pertanyaan yang diajukan dalam sebuah
wawancara melalui penyebaran kuesioner maupun lisan ialah data yang
digunakan. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung atau berasal
dari sumbernya. Data primer menjadi sumber utama penelitian yang dilakukan
dengan cara berikut:
a. Wawancara, teknik ini menggunakan cara tanya jawab langsung dengan
narasumber terkait dengan penelitian yaitu pelanggan toko Mibeauty.id
b. Observasi, mengamati objek penelitian secara langsung tanpa melalui
mediator untuik melihat kegiatan objek yang diteliti.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data kedua yang mendukung data
primer. Data ini disebut sebagai data pelengkap yang didapat dari studi
pustaka dan tinjauan literature yang berkaitan dengan penelitian.

D. Variable Penelitian
Penelitian ini mencakup dua variable penelitian, yaitu variable independen,
dan variable dependen.
1. Variabel Independen (X1 dan X2)
Variable independen adalah variable yang mempengaruhi variable dependen,
baik secara positif maupun negative (Uma, 2017). Dalam penelitian ini yang
menjadi variable independen adalah promosi (X1) dan kualitas produk (X2).
2. Variabel Dependen (Y)
Variable dependen adalah variable yang menjadi perhatian utama peneliti
(Uma, 2017). Dalam penelitian ini yang menjadi variable dependen adalah
minat beli (Y) di toko Mibeauty.id.

16
E. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di toko Mibeauty.id, tepatnya di Jln. Simpang
Galudra Kp. Haregem, rt/rw 003/006 Desa Nyalindung, Kec. Cugenang, kab.
Cianjur, Jawa Barat.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35186828/Marketing_Mix
http://www.jurnalmudiraindure.com/wp-content/uploads/2019/02/4.-Elisabet.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai