BANK SYARIAH
Disusun Oleh:
Kelompok IV (Empat)
(Regular Sore VI A)
2021
1
KATA PENGANTAR
Semesta Alam. Atas segala karunia nikmatNya sehingga kami dapat menyusun
Dalam penyusunan makalah ini melibatkan berbagai pihak. Oleh sebab itu,
Meski telah disusun secara maksimal, namun kami sebagai manusia biasa
menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini baik
dari segi EYD, kosakata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 5
B. Rumusan Masalah 7
C. Tujuan 7
BAB II PEMBAHASAN
3
I. Prinsip Bank Syariah 22
A. Kesimpulan 27
B. Saran 28
DAFTAR PUSTAKA 29
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pembentukkan sistem ini berangkat dari larangan islam untuk memungut dan
meminjam berdasarkan bunga yang termasuk dalam riba dan investasi untuk
usaha-usaha lain yang tidak islami, yang hal tersebut tidak diatur dalam Bank
Konvensional.
Berdiri tahun 1991, bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)
(ICMI) dan beberapa pengusaha muslim. Bank ini sempat terimbas oleh krisis
moneter pada akhir tahun 90-an sehingga ekuitasnya hanya tersisa sepertiga
dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana kepada bank ini
Saat ini keberadaan bank syariah di Indonesia telah diatur dalam Undang-
undang yaitu UU No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No. 7 tahun 1992
5
mewadahi penduduk di Negara Indonesia yang hampir seluruh penduduknya
beragama Islam.
proses muamalah bagi para pemeluk agama islam, sehingga mereka terjaga
dari keharaman akibat tidak adanya suatu wadah yang melayani mereka
dalam bidang muamalah yang bersifat islami. Namun realitas yang ada, dari
80% penduduk Indonesia yang beragama Islam tidak lebih dari 10% di antara
Sistem dalam bank syariah dianggap sama dengan sistem operasi yang ada
6
tidak islami dan masyarakat kembali manaruh kepercayaan terhadap transaksi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai
7
BAB II
PEMBAHASAN
atau prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia
berikut:
3. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah dapat
lazimnya.
8
4. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada entitas
Arifin (2009) menjelaskan bahwa sumber dana bank syariah terdiri dari:
a) Modal inti (core capital), adalah dana modal sendiri yaitu dana yang
berasal dari para pemegang saham, yakni pemilik bank. Pada umumnya
2. Cadangan, yaitu sebagian laba bank yang tidak dibagi, yang disisihkan
hasil atas dasar prinsip mudharabah, yaitu akad kerja sama antara pemilik
9
1. Rekening investasi umum, dimana bank menerima simpanan dari
dihasilkan dari penanaman dana tsb dengan nisbah tertentu. Dalam hal
kehilangan keuntungan.
yang dititipkan pada bank, yang umumnya berupa giro atau tabungan.
berikut:
10
1. Rekening giro wadi'ah, dalam hal ini bank menggunakan prinsip
Islam.
11
Sigit dan Totok (2008) menjelaskan bahwa dalam sistem bank syariah
dana nasabah dalam bentuk titipan maupun investasi. Cara titipan dan
merupakan upaya membungakan uang. Konsep dana titipan berarti kapan saja
dana titipan menjadi sangat likuid. Likuiditas yang tinggi inilah membuat
pengendapan dana.
investasi dari nasabah pemilik dana (shahibul maal), bank syariah berperan
sebagai pengelola dana atau biasa disebut dengan mudharib. Adapun pada
penerima titipan.
barang, dan penyewa barang atau jasa yang disediakan oleh bank syariah.
Pada saat dana disalurkan dalam bentuk investasi, bank syariah berperan
sebagai pemilik dana. Pada saat dana disalurkan dalam kegiatan jual beli,
12
bank syariah berperan sebagai penjual dan pada saat disalurkan dalam
menerima pendapatan berupa bagi hasil dari investasi, margin dari jual beli
dan fee dari sewa dan berbagai jenis pendapatan yang diperoleh dari
kepada nasabah pemilik dan atau penitip dana. Penyaluran dana kepada
pemilik dana bersifat wajib sesuai dengan porsi bagi hasil yang disepakati.
bonus.
keuangan seperti jasa ATM, transfer, letter of credit, bank garansi, dsb.
Oleh karena jasa tsb dilakukan tanpa menggunakan dana dari pemilik dana
maupun penitip dana, maka pendapatan yang diperoleh dari jasa tsb dapat
Selain itu, bank syariah juga diwajibkan menjadi pengelola zakat yaitu
mendistribusikannya. hal ini merupakan fungsi dan peran yang melekat pada
13
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam bermuamalah yang bebas
dari praktek yang diharamkan Islam terutama praktek riba. Praktek dan sistem
perbankan syariah.
Alokasi penggunaan dana bank syariah pada dasarnya dapat dibagi dalam dua
14
1. Aktiva dalam bentuk uang tunai (cash asset), terdiri dari uang tunai,
sentral, giro pada bank dan item-item tunai lain yang masih dalam
equipment).
pada umumnya sekitar 55-60% dari total aktiva. Dari pembiayaan yang
15
G. Instrumen Keuangan Syariah
1. Mudharabah, yaitu bentuk kerja sama antar dua pihak atau lebih
pengelola.
2. Musyarakah adalah akad kerja sama yang terjadi antara para pemilik
Bentuk kontribusi dari pihak yang bekerja sama dapat berupa dana,
16
3. Sukuk (obligasi syariah), merupakan surat utang yang sesuai dengan
prinsip syariah.
b) Akad jual beli/sewa menyewa yang merupakan jenis akad tijarah dengan
dilakukan secara tunai. Sekilas transaksi ini mirip ijon, namun dalam
17
Biasanya istishna' diaplikasikan pada pembayaran manufaktur dan
4. Ijarah adalah akad sewa menyewa antara pemilik obyek sewa dan
disewakan.
c) Akad lainnya
1. Sharf adalah perjanjian jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya.
Transaksi jual beli mata uang asing (valuta asing) dapat dilakukan
baik dengan sesama mata uang yang sejenis (misalnya rupiah dengan
rupiah) maupun yang tidak sejenis (misalnya rupiah dengan dolar atau
sebaliknya).
18
aplikasinya dalam perbankan syariah berupa produk safe deposit box.
uang dimana pihak penerima titipan dengan atau tanpa izin pemilik
peminjam.
lain. Untuk jasanya itu, yang dititipkan dapat memperoleh fee sebagai
imbalan,
19
H. Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah
20
pada saat jatuh tempo
pertimbangan agama
Tidak diketahui secara Dinyatakan secara eksplisit dan tegas
10 Aspek sosial
tegas yang tertuang dalam visi dan misi
Tidak memiliki Dewan Harus memiliki Dewan Pengawas
11 Organisasi
Pengawas Syariah(DPS) Syariah(DPS)
Uang adalah komoditi
Uang bukan komoditi, tetapi
12 Uang selain sebagai alat
hanyalah alat pembayaran
pembayaran
bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan
Beberapa Prinsip atau hukum yang dianut oleh system perbankan syariah
antara lain:
21
1. Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai
2. Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai akibat
nilai intrinsic
belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang akan mereka peroleh
pada Islam. Usaha minuman keras misalnya tidak boleh didanai oleh
perbankan syariah.
22
5. Tidak menggunakan “bunga” sebagai alat untuk memperoleh pendapatan
7. Tidak membedakan secara tegas sektor moneter dan sektor riil (dapat
kebersamaan.
23
4. Kekeliruan penilaian proyek berakibat lebih besar daripada bank
konvensional.
ini adalah hasil dari merger terhadap 3 bank syariah BUMN yaitu Bank
Syariah BNI, Bank Syariah BRI, dan Bank Syariah Mandiri menjadi Bank
24
Syariah Indonesia. Pembentukan Bank Syariah Indonesia ini dilakukan karena
Adapun Hal yang perlu diketahui tentang Bank Syariah Indonesia yaitu:
bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah milik BUMN, yakni PT
Tbk.
sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger,
3. Total aset Bank Syariah Indonesia sampai dengan bulan Desember 2020
mencapai sekitar Rp 240 triliun, modal inti lebih dari Rp 22,60 triliun,
total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 210 triliun, serta total
masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.
5. Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.241 kantor cabang,
sekitar 2.447 jaringan ATM, serta didukung lebih dari 20.000 karyawan
25
segmen wholesale dengan produk yang inovatif termasuk pengembangan
Shadaqah, Wakaf.
8. Visi Bank Syariah Indonesia menjadi top 10 bank syariah terbesar di dunia
26
BAB III
A. KESIMPULAN
hadist. Artinya bank syariah itu adalah bentuk layanan keuangan beretika
dan bermoral yang prinsip dasarnya bersumber dari Syariah (ajaran islam).
Elemen penting dari Syariah adalah larangan terhadap bunga (Riba), baik
Oleh karena itu, dengan keunggulan dan kelemahan yang dimilikinya bank
27
syariah mampu sebagai solusi pengelolaan keuangan yang terjadi pada saat
ini.
B. SARAN
banyak lagi. Tapi jangan khawatir, karena seiring dengan waktu semua
masyarakat luas. Walaupun Negara kita ini bukanlah 100% Islam, tapi
syariah karena bank syariah (islam) membawa rahmat untuk semua orang
tidak diperuntukkan bagi umat Islam saja, dan karena itu ekonomi Islam
bersifat inklusif.
28
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/PBS-dan-
Kelembagaan.aspx
https://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan_syariah
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/09/pengertian-bank-syariah-
sejarah-fungsi-tujuan-ciri-jenis-produk.html
https://bloginformasiakuntansi.blogspot.com/2015/03/bank-syariah-part-
2.html
https://lifepal.co.id/media/bank-syariah/
https://m.medcom.id/tag/15022/bank-syariah-indonesia
29