Anda di halaman 1dari 64

PENGARUH LABEL HALAL, INOVASI PRODUK DAN

PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


DENGAN BRAND IMAGE SEBAGAI VARIABEL
MODERATING
(Studi Kasus Konsumen Wardah Mahasiswa FEBI UIN Salatiga)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna


Memproleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh :
Nur Syariah
63020180165

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA
2023
MOTTO

ii
PERSEMBAHAN

iii
KATA PENGANTAR

iv
ABSTRAK

v
DAFTAR ISI

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kata "kosmetik", dari mana kita mendapatkan kata bahasa Inggris

"kosmetik", awalnya mengacu pada seni menghias. Kosmetik kuno dibuat

dari unsur-unsur alami melalui prosedur sederhana dan digunakan dengan

hemat. Ini termasuk serangga cochineal, yang menghasilkan rona merah,

dan buah beri, yang digunakan sebagai pewarna bibir. Kosmetika telah

mengalami perkembangan yang signifikan dan pesat dari waktu ke waktu,

berkat kemajuan teknologi dan proses pengetahuan. Mereka memiliki

kualitas yang berbeda. Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat

dan Makanan (BPOM) RI No 23 Tahun 2019 kosmetik yaitu zat yang

digunakan untuk membersihkan bagian tubuh manusia (misalnya kulit,

rambut, kuku, bibir, alat kelamin, gigi, dan mulut), menghilangkan bau,

memodifikasi atau memperbaiki penampilan, dan menjaga tubuh dalam

kondisi prima.

Salah satu negara terbesar di dunia adalah Indonesia, produk

kosmetik baik dalam maupun luar negeri menyadari bahwa Indonesia

merupakan tujuan yang baik bagi konsumen produk tertentu. Salah satu

metode persuasi yang digunakan oleh pemasar nasabah syariah adalah

penambahan label halal pada kemasan produk. Konsumen Muslim sering


(Rosita, 2020)
membandingkan produk halal dengan yang tidak halal .

1
Barang kecantikan halal biasanya memiliki label halal yang tertera

pada produknya. Label halal menunjukkan bahwa produk tersebut telah

diverifikasi memenuhi persyaratan standar Islam untuk sertifikasi halal.

BPJH merupakan badan berwenang yang bertanggung jawab dalam

pemberian sertifikasi halal di Indonesia. BPJH adalah Sebuah lembaga

yang beroperasi di lingkungan Kementerian Agama.

Kosmetik wardah merupakan kosmetik bersertifikat halal. Wardah

merupakan produsen kosmetik di Indonesia dikonsepkan oleh dr.Sari

Chairunisa,S.pkk Pada tahun 1995, wardah juga merupakan produk

kosmetik pertama yang memiliki label halal di Indonesia pada tahun 1999
(Rosita, 2020)
.

2
Tabel 1.1
Top Brand Award

PELEMBAB WAJAH LIPSTIK


BRAND TBI 2021 BRAND TBI 2021
Wardah 21.40%TOP Wardah 31.90% TOP
Pond’s 20.80%TOP Maybelline 11.60%TOP
Garnier 10.80%TOP Revlon 7.50%
Citra 10.20% Pixy 5.60%
Nivea 3.70% Viva 3.30%
BLUSH ON BB CREAM
BRAND TBI 2021 BRAND TBI 2021
Wardah 28.60%TOP Wardah 37.30% TOP
Maybelline 21.60%TOP Garnier 17.30%TOP
La tulipe 14.10%TOP Maybelline 13.20%TOP
Revlon 7.40% L’Oreal 8.50%
Oriflame 6.00% Olay 6.20%
sumber: www.topbrand-award.com(diakses:2021)

Tabel 1.1 menujukan jika top brand makeup tahun 2021,

kosmetik Wardah mendapatkan TBI (top brand index) tertinggi dari

kosmetik lainnya yang sejenis. Untuk kelas pelembab wajah periode 2021

senilai 21,40%. Untuk kelas lipstick periode 2021 senilai 31,90%. Untuk

kelas blush on pada tahun 2021 senilai 28,60%. Untuk kategori bb cream

periode 2021 senilai 37,30%. Hal ini merupakan pencapaiian tertinggi dari

beberapa kategori TBI.

Keputusan pembelian menurut Kotler & Keller dalam Khayrina &

Hasto (2020) tahap dimana konsumen secara langsung menyatakan

membeli produk tersebut, pelanggan memilih barang yang mereka beli

berdasarkan persepsi mereka tentang seberapa baik produk tertentu akan

memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.

3
Serta keputusan pembelian yang dilakukan biasanya melewati

beberapa proses yang dilakukan oleh pembeli yaitu, identifikasi personal,

pencarian informasi, penilaian alternatif. Dalam melakukan proses

pembelian biasanya para konsumen juga dipengaruhi oleh review

konsumen yang sudah pernah mencoba produk serta reaksi dari konsumen

dijadikan peluang bagi para produsen untuk memperngaruhi keputusan

pembelian.

Menurut Morissan dalam Rosita, 2020 Setelah terbentuknya niat

atau keinginan untuk memperoleh suatu produk atau jasa, tahap

selanjutnya adalah keputusan pembelian barang atau jasa tersebut. Namun

perlu diingat bahwa pilihan pembelian belum tentu sama dengan

pembelian sebenarnya. Konsumen membuat pilihan yang disengaja untuk

membeli merek tertentu, dan oleh karena itu, mereka harus

menindaklanjuti keputusan mereka dan menyelesaikan transaksi yang

sebenarnya. Penentuan lebih lanjut harus dilakukan mengenai waktu dan

lokasi pembelian, serta jumlah uang yang akan dikeluarkan. Selain itu,

biasanya terdapat selang waktu antara pilihan untuk membeli dan transaksi

sebenarnya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-

faktor yang berperan dalam keputusan konsumen dalam pembelian produk

kecantikan Wardah. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Salatiga. Secara khusus, penelitian ini

berfokus pada dampak pelabelan halal, promosi, dan citra merek terhadap

4
keputusan berbelanja. Penulis memilih lokasi ini untuk mengetahui

pengaruh label halal, promosi, dan citra merek produk Wardah terhadap

keputusan pembelian mahasiswa. Target audiensnya adalah kaum muda,

yang sebagian besar menjadi sasaran khusus Wardah. Mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Salatiga dipilih untuk penelitian ini karena latar

belakang agama Islam mereka, yang meningkatkan kesadaran mereka

terhadap label halal, salah satu variabel yang diteliti (bayu, 2020).

Komponen penting yang berperan dalam menentukan keputusan

yang diambil konsumen terkait pembeliannya adalah inovasi produk.

Dalam hal beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah, inovasi

adalah alat yang penting bagi bisnis. Sebagai konsekuensinya, dunia usaha

dituntut untuk memunculkan ide dan konsep segar, serta menawarkan

produk yang khas dan layanan yang lebih baik yang berhasil memenuhi

kebutuhan pelanggan mereka. Tindakan mengembangkan produk atau

sistem baru yang memungkinkan suatu perusahaan mencapai kesuksesan

finansial sekaligus memberikan manfaat sosial kepada pelanggan dan

komunitas atau lingkungan yang lebih luas adalah apa yang kita maksud

ketika berbicara tentang inovasi produk. Untuk memenuhi harapan

pelanggan yang terus meningkat dan bervariasi, perusahaan terus berupaya


(Femmy Effendy, 2020)
mengembangkan produk baru dan lebih baik .

Selain label halal para pembeli juga mempertimbangkan tetang

promosi Menurut Cannon dalam promosi merupakan sarana komunikasi

antara pembeli dan penjual, serta individu lain untuk tujuan mempengaruhi

5
sikap dan perilaku seseorang. Dalam hal promosi, ada komunikasi yang

perlu dikomunikasikan dari produsen ke konsumen. Komunikasi ini dapat

memberikan pengaruh positif pada hubungan antara kedua belah pihak

dengan memfasilitasi pengembangan rasa saling percaya, tetapi hanya jika


(Aghata, 2020)
efektif, jelas, dan ringkas .

Selain adanya promosi biasanya brand image juga penting bagi

produsen dan juga konsumen Menurut Kotler & keller dalam


Khayrina & Hasto (2020)
Produk atau layanan yang dapat diidentifikasi sebagai milik

merek tertentu dikenal sebagai "merek". Kepercayaan yang diberikan

pelanggan pada merek tertentu disebut sebagai brand image, dan jika

merek memiliki citra positif, kemungkinan besar konsumen akan memilih

merek tersebut daripada merek pesaing.

Penelitian ini memperluas penelitian dari


(Fadhila, 2019)
memperlihatkan jika variabel Konsumen dipengaruhi secara positif

dan membuat pilihan yang lebih tepat ketika label Halal ada. Temuan

penelitian tentang ini berbeda yang memperlihatkan bahwa ada tidaknya

label halal tidak mempengaruhi keputusan pembelian yang diambil terkait


(Dendy, 2020)
keputusan pembelian .

Juga terjadi perbedaan penelitian dari (Leksono, 2017) yang

hasilnya memperlihatkan bahwa promosi mempengaruhi keputusan

pembelian secara positif. terdapat perbedaan hasil penelitian dari


(Wahyu, 2017)
yang menujukan bahwa promosi tidak memengaruhi keputusan

pembelian.

6
Berdasarkan uraian diatas,peneliti mengambil judul “ Pengaruh

Label Halal, Inovasi Produk dan Promosi terhadap Keputusan

Pembelian dengan Brand Image sebagai Variabel Moderasi (Studi

Kasus Mahasiswa FEBI UIN Salatiga)”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian

kosmetik wardah?

2. Bagaimana pengaruh inovasi terhadap keputusan pembelian kosmetik

wardah?

3. Bagaimana pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian kosmetik

wardah?

4. Bagaimana pengaruh label halal terhadap Keputusan pembelian

kosmetik wardah dengan brand image sebagai variable moderating?

5. Bagaimana pengaruh inovasi terhadap Keputusan pembelian kosmetik

wardah dengan brand image sebagai variable moderating?

6. Bagaimana pengaruh promosi terhadap Keputusan pembelian kosmetik

wardah dengan brand image sebagai variable moderating?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian

kosmetik wardah?

2. Untuk mengetahui pengaruh inovasi terhadap keputusan pembelian

kosmetik wardah?

7
3. Untuk mengetahui promosi terhadap keputusan pembelian kosmetik

wardah?

4. Untuk mengetahui label halal terhadap Keputusan pembelian kosmetik

wardah dengan brand image sebagai variable moderating?

5. Untuk mengetahui pengaruh inovasi terhadap Keputusan pembelian

kosmetik wardah dengan brand image sebagai variable moderating?

6. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap Keputusan pembelian

kosmetik wardah dengan brand image sebagai variable moderating?

D. Manfaat Penulisan

Dengan dilaksanakan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan

beberapa manfaat, antara lain yaitu:

1. Bagi penulis

Memberikan tambahan ilmu serta wawasan bagi penulis mengenai

beberapa hal yang terkait dengan objek yang diteliti.

2. Bagi pembaca

Menambah ilmu dan wawasan bagi pembaca terkait hal yang

diteliti yaitu pertumbuhan ekonomi dan beberapa faktor yang

mempengaruhinya.

3. Bagi akademisi

Menjadikan penelitian ini sebagai referensi bagi penelitian di masa

depan yang terkait dengan penelitian ini.

8
E. Sistematika Penulisan

Dalam memberikan gambaran yang mudah, maka proses penulisan

skripsi ini agar mudah dipahami dibagi menjadi lima bab. Setiap babnya

menjelaskan secara singkat dari isi penelitian. Sistematika dalam penulisan

penelitian diantaranya:

BAB I Pendahuluan. Sejarah singkat permasalahan disajikan pada

awal bagian ini, dilanjutkan dengan penjelasan mengenai penciptaan topik

penelitian, tujuan penelitian, manfaat melakukan penelitian, dan

pendekatan metodologi dalam menghasilkan tesis.

BAB II Landasan Teori. Tinjauan pustaka yang terdapat pada

bagian ini merupakan kompilasi penelitian terdahulu yang relevan dengan

penelitian yang dilakukan dan memberikan dukungan terhadap penelitian.

kerangka teoritis yang memberikan dukungan untuk variabel penyelidikan.

Kerangka penelitian yang mencakup model penelitian yang disajikan

dalam bentuk hipotesis, yang merupakan asumsi sementara dalam

penelitian ini tetapi diperlukan untuk penelitian.

BAB III Metode Penelitian. Bagian initerdiri dari metode apa yang

akan digunakan nantinya dalam mengumpulkan data. Uji instrument

penelitian dan alat yang digunakan nantinya.

BAB IV Analisis Data. Bagian ini terdiri dari hasil

penelitiandisertai kesimpulan hasil yang akan dijelaskan secara mendalam

oleh peneliti.

9
BAB V Penutup. Pada bagian ini disajikan ringkasan kesimpulan

yang dicapai sebagai hasil perdebatan dan temuan penelitian, beserta saran

dari para peneliti.

10
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Menurut penelusuran yang dilakukan para peneliti. Terdapat

beberapa publikasi kajian ilmiah yang dapat menjadi referensi untuk

meningkatkan kredibilitas penelitian ini. Berikut ini berkaitan dengan

penelitian sebelumnya:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Pengaruh Label Halal terhadap Keputusan Pembelian

No. Penulis Variable Hasil

1. Khayrina, Hastho X = Label Halal Positif signifikan

(2019) Y = Keputusan Pembelian

2. Dendy Khresna, X = Label Halal Tidak signifikan

Gumoyo, Livia Y = Keputusan Pembelian

(2020)

3. Fadhila Madhevi X = Label Halal Positif signifikan

(2019) Y = Keputusan Pembelian

4. Alfitri, Muhamad X = Label Halal Positif signifikan

Zakiy (2019) Y = Keputusan Pembelian

5. Didik Gunawan X = Label Halal Tidak signifikan

(2022) Y = Keputusan Pembelian

11
Pengaruh Inovasi terhadap Keputusan Pembelian

No Penulis Variable Hasil

1. Amelia dan Sutanto X = Inovasi Produk Berpengaruh

(2018) Y = Keputusan Pembelian positif signifikan

2. Medi, Ulul dan X = Inovasi Produk Berpengaruh

Windi (2022) Y = Keputusan Pembelian positif signifikan

3. Yani Restanti X = Inovasi Produk Berpengaruh

Widjaja (2023) Y = Keputusan Pembelian negatif signifikan

4. Ahmad dan Hesti X = Inovasi Produk Berpengaruh

(2023) Y = Keputusan Pembelian positif signifikan

Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian

No Penulis Variable Hasil

1. Ilham Rahmat X = Promosi Berpengaruh

(2018) Y = Keputusan Pembelian negatif tidak

signifikan

2. Ali Hanifah dan X = Promosi Berpengaruh

Arief Bowo (2017) Y = Keputusan Pembelian positif tidak

signifikan

3. Rafael dan Herwin X = Promosi Berpengaruh

12
(2017) Y = Keputusan Pembelian positif signifikan

4. Siti Nurhayati X = Promosi Berpengaruh

(2017) Y = Keputusan Pembelian positif signifikan

5. Dewi, Nurdin dan X = Promosi Berpengaruh

Muhammad (2021) Y = Keputusan Pembelian tidak signifikan

Pengaruh Label Halal, Inovasi dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian

dengan Brand Image sebagai variable moderating

No Penulis Variable Hasil

1. Khairun Nisa X = Label Halal Berpengaruh

(2020) Y = Keputusan Pembelian tidak signifikan

Z = Brand Image

2. Femmy, Ratih dan X = Inovasi Produk Berpengaruh

Lili (2020) Y = Keputusan Pembelian positif signifikan

Z = Brand Image

3. Dewi, Nurdin dan X = Promosi Berpengaruh

Muhammad (2021) Y = Keputusan Pembelian tidak signifikan

Z = Brand Image

4. Dede, Suwignyo X = Inovasi produk Berpengaruh

dan Saiful (2021) Y = Keputusan Pembelian negatif signifikan

Z = Brand Image

13
Penulis menarik kesimpulan bahwa, terdapat gap berdasarkan uraian

research gap di atas, yang menunjukkan adanya keragaman hasil dari penelitian

masa lalu.

B. Landasan Teori

1. Teori Perilaku Produsen

Teori Produsen mengacu pada pemikiran yang menggambarkan

pengambilan tindakan oleh produsen untuk menciptakan barang yang

dapat memaksimalkan efektivitas proses manufaktur mereka.

Memanfaatkan elemen produksi yang paling efektif guna menciptakan

barang dengan kualitas setinggi mungkin.

Produsen adalah orang, organisasi, atau badan komersial lainnya

yang memenuhi fungsi untuk meningkatkan nilai praktis suatu barang atau

jasa untuk mengembangkan barang yang dapat memuaskan kebutuhan

konsumen. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi produksi:

a. Tanah dan sumber Alam yang meliputi: tanah,keadaan iklim,

kekayaan hutan dan kekayaan air.

b. Tenaga Kerja semua orang yang sanggup bekerja.

c. Modal adanya modal yang bisa digunakan manusia untuk

memproduksi barang-barang atau jasa.

d. Keahlian keusahawaan (pengelolaan) yaitu Mengambil alih

perusahaan yang relevan dan mengelola untuk meningkatkan

produktivitas pekerja sehingga modal dan sumber daya alam

digunakan secara maksimal (Sariguna,2017).

14
2. Theory of Reasoned Action (TRA)

Teori Tindakan berasalan (theory of reasoned action) dicetuskan


Ajzen dan Fishbein
oleh (1980), teori ini diterapkan pada kajian perilaku

manusia guna menghasilkan solusi yang lebih efektif. Theory of reasoned

action menjelaskan hal yang dapat mendorong timbulnya intensi sebagai

berikut:

a. Sikap

Ajzen dalam dr.mahyarni(2013.)artinya keyakinan yang

diperoleh mengenai akibat Tindakan,juga dikenal sebagai

keyakinan perilaku menentukan sikap terhadap sikap,

menunjukan bahwa sikap terhadap sikap.. Beliefs dapat

dikomunikasikan dengan menarik garis antara tindakan yang

hasilnya dapat diperkirakan dan keuntungan atau kerugian

yang paling mungkin dihasilkan dari tindakan tersebut. Sikap

di dalam penelitian ini yaitu label halal.

b. Norma subjektif

Norma subjektif yaitu asumsi tentang apa yang orang lain

di lingkungan kita pikirkan tentang apa yang kita lakukan atau

tidak lakukan, Terbentuknya norma subjektif merupakan

konsekuensi dari keyakinan seseorang yang bersumber dari

pendapat individu lain mengenai keadaan di mana orang

tersebut berada. Untuk tujuan penelitian ini, promosi berfungsi

sebagai standar subjektif.

15
3. Keputusan Pembelian

Tahap proses pengambilan keputusan pembeli ini, yang disebut

sebagai tahap keputusan pembelian, merupakan tahap yang penting

karena merupakan tahap di mana pelanggan memutuskan apakah akan

melakukan investasi finansial pada produk atau jasa atau tidak.

Keputusan yang diambil mengenai pembelian dapat diartikan sebagai

dorongan atau motivasi yang merupakan reaksi terhadap suatu

keinginan. Proses dimana konsumen memperoleh suatu produk atau

jasa untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan pribadi tertentu. Ada

sejumlah elemen yang mempengaruhi keputusan yang diambil

konsumen mengenai pembelian mereka. Aspek-aspek tersebut meliputi

ekonomi keuangan, teknologi, budaya, produk, harga, dan promosi.

Pendapat konsumen pada akhirnya ditentukan oleh produk yang

mereka pilih untuk dibeli, yang pada akhirnya ditentukan oleh


(Winasis, 2022)
pengaruh agregat dari elemen-elemen tersebut .

4. Label Halal

Label merupakan suatu informasi yang tercetak pada kotak produk

masuk. Pada umumnya, nama merek produk, bahan baku, tanggal

kadaluarsa, berat isi dan informasi legalitas dicantumkan pada label.

Fungsi dari label yaitu sebagai berikut :

a. Label halal, bagian dari yang menginformasikan mengenai

penjualan produk.

16
b. Label merk, merupakan nama dari merek yang diletakkan pada

kemasan produk.

c. Label Tingkat, terdiri dari huruf dan angka yang menyampaikan

informasi mengenai kualitas produk.

d. Label deskriptif, yaitu label yang memberikan ciri-ciri pada produk

(Astuty,2019).

5. Inovasi

Agar perusahaan berhasil beradaptasi dengan lingkungan yang

terus berubah, inovasi merupakan alat yang penting. Untuk memenuhi

kebutuhan pelanggannya dengan baik, bisnis diharuskan untuk

memunculkan ide dan konsep baru, serta menawarkan produk yang

khas dan layanan yang lebih baik. Menciptakan produk atau sistem

baru yang tidak hanya menghasilkan kesuksesan finansial bagi

perusahaan tetapi juga memberikan manfaat sosial kepada konsumen

dan masyarakat atau lingkungan luas adalah apa yang kita maksud

ketika berbicara tentang inovasi produk. Contoh lain dari inovasi

produk mencakup penciptaan produk atau sistem baru. Sejumlah besar

inovasi produk sedang dikembangkan oleh perusahaan untuk

memenuhi permintaan pelanggan yang terus meningkat dan berubah

seiring berjalannya waktu. Komponen penting yang berperan dalam

menentukan keputusan yang diambil konsumen terkait pembeliannya


(Femmy Effendy, 2020)
adalah inovasi produk

6. Promosi

17
Dalam memasarkan suatu produk diperlukan sebuah promosi.

Komunikasi yang terjadi antara penjual dan pembeli atau pihak lain

melalui suatu saluran dengan tujuan mempengaruhi sikap dan perilaku

pelanggan mengenai keputusan pembeliannya disebut dengan promosi.

Promosi adalah istilah lain yang dapat digunakan untuk

menggambarkan metode komunikasi ini.


(Maria Aghata S.W. dan Muhammad A., 2020)
.

Kegiatan promosi juga dilakukan dengan maksud membujuk

pelanggan untuk meningkatkan permintaan barang ataupun jasa.

Promosi juga merupakan salah satu alat interaksi dengan konsumen

dengan berbagai cara yang diharapkan dapat menarik perhatian

konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan


(Firmansyah, 2018)
.

7. Brand Image

Brand Image atau yang Istilah “citra merek” mengacu pada

kumpulan koneksi yang ada dalam pikiran orang ketika mereka

memikirkan merek tertentu. Asosiasi-asosiasi ini disusun sedemikian

rupa sehingga dimaksudkan untuk menyampaikan makna tertentu. Ada

perspektif dan gagasan yang ada dalam ingatan konsumen yang

diyakini sebagai sebuah visi. Inilah yang disebut dengan citra merek.

Selain Brand image juga digambarkan sebagai kesan yang

diperoleh seseorang sesuai dengan pemahamannya terhadap sesuatu

yang ingin dipahami. Dapat diambil kesimpulan bahwa citra merek

18
merupakan suatu gagasan yang ada dalam pikiran masyarakat

mengenai suatu barang atau jasa yang mereka kenal atau konsumsi,

dimana konsumen mengingat kembali kelebihan dan kekurangan dari

barang atau jasa yang telah mereka konsumsi. Kesimpulan ini dapat

dicapai berdasarkan berbagai definisi


(Amin Mia A. dan Lucky Rahmawati, 2020)
.

C. Kerangka Penelitian

Berdasarkan penjelasan di atas, maka kerangka penelitian dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian.

D. Hipotesis

1. Pengaruh Label Halal terhadap Keputusan Pembelian

Label halal adalah bagian yang tidak mungkin untuk dipisahkan

karena label halal dapat memberikan informasi tentang kehalalan

barang dan jasa.

19
Keterangan tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang telah
Fadhila Madevi (2020) Nurul Fajritami et al., (2019)
dilakukan dan

bahwa label halal berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian. Diambil hipotesis:

H1= Label halal berpengaruh positif signifikan terhadap

keputusan pembelian.

2. Pengaruh Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelian

Karena inovasi merupakan suatu mekanisme yang memberikan

kemampuan bagi dunia usaha untuk beradaptasi dengan lingkungan

yang dinamis, dunia usaha diharapkan dapat menghasilkan ide-ide dan

pemikiran-pemikiran baru, serta menyediakan produk-produk baru dan

layanan yang lebih baik sehingga dapat memuaskan pelanggan.

Keterangan tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang telah

dilakukan Amelia (2018) dan Ahmad (2023) bahwa inovasi produk

berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Diambil

hipotesis:

H2= Inovasi Produk berpengaruh positif siginifikan terhadap

keputusan pembelian.

3. Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian

Dalam memasarkan suatu produk diperlukan sebuah promosi. Ada

definisi lain dari promosi yang menggambarkannya sebagai

komunikasi antara penjual dan pembeli atau pihak lain dalam suatu

20
saluran yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku

pelanggan dalam pengambilan keputusan seputar pembelian. Promosi

juga bisa disebut sebagai interaksi antara pedagang dan pembeli.

Keterangan tersebut didukung dengan hasil penelitian yang telah


(Hanifah, 2016)
dilakukan dan Rafael (2017) bahwa promosi

berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Diambil

hipotesis:

H3= Promosi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

pembelian.

4. Pengaruh Label Halal terhadap Keputusan Pembelian dengan Brand

Image sebagai variabel moderating

Label merupakan suatu informasi yang tercetak pada kotak produk

masuk. Pada umumnya, nama merek produk, bahan baku, tanggal

kadaluarsa, berat isi dan informasi legalitas dicantumkan pada label.

Label halal adalah bagian yang menginformasikan mengenai penjualan

produk. Brand Image atau yang Ini terdiri dari kumpulan asosiasi yang

ada dalam pikiran pelanggan mengenai suatu merek, dan asosiasi ini

disusun sedemikian rupa sehingga memberikan makna pada merek

tersebut. Konsep ini sering disebut sebagai citra merek. Label halal

memberikan kemantapan lebih dalam menentukan Keputusan

pembelian suatu produk.

21
Dari keterangan tersebut dapat diambil hipotesis bahwa Brand

Image mampu memoderasi pengaruh Label Halal terhadap Keputusan

Pembelian.

H4= Brand Image mampu memoderasi pengaruh Label Halal

terhadap keputusan pembelian.

5. Pengaruh Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelian dengan

Brand Image sebagai variabel moderating

Karena inovasi merupakan suatu mekanisme yang memberikan

kemampuan bagi dunia usaha untuk beradaptasi dengan lingkungan

yang dinamis, dunia usaha diharapkan dapat menghasilkan ide-ide dan

pemikiran-pemikiran baru, serta menyediakan produk-produk baru dan

layanan yang lebih baik sehingga dapat memuaskan pelanggan. . Citra

Merek atau yang biasa disebut dengan citra merek merupakan

kumpulan hubungan-hubungan yang ada dalam pikiran pelanggan

terhadap suatu merek, dan asosiasi-asosiasi tersebut disusun menjadi

suatu struktur berdasarkan makna. Saat mengambil keputusan apakah

akan membeli suatu produk atau tidak, label halal menawarkan

konsistensi atau keandalan yang lebih baik.

Dari keterangan tersebut dapat diambil hipotesis bahwa Brand

Image mampu memoderasi pengaruh Inovasi Produk terhadap

Keputusan Pembelian.

22
H5= Brand Image mampu memoderasi pengaruh Inovasi Produk

terhadap keputusan pembelian.

6. Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian dengan Brand

Image sebagai variabel moderating

Promosi merupakan hal yang penting dalam mempromosikan suatu

produk. Ada definisi lain dari promosi yang menggambarkannya

sebagai komunikasi antara penjual dan pembeli atau pihak lain dalam

suatu saluran yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku

pelanggan dalam pengambilan keputusan seputar pembelian. Promosi

juga bisa disebut sebagai interaksi antara pedagang dan pembeli.

Istilah "citra merek" mengacu pada kumpulan koneksi yang ada dalam

pikiran pelanggan terkait dengan merek tertentu, dan asosiasi ini diatur

sedemikian rupa sehingga memberikan makna pada merek. Konsep ini

sering disebut sebagai citra merek. Saat mengambil keputusan apakah

akan membeli suatu produk atau tidak, label halal menawarkan

konsistensi atau keandalan yang lebih baik.

Dari keterangan tersebut dapat diambil hipotesis bahwa Brand

Image mampu memoderasi pengaruh Inovasi Produk terhadap

Keputusan Pembelian.

H6= Brand Image mampu memoderasi pengaruh Promosi

terhadap keputusan pembelian.

Tabel hipotesis penelitian

H Hipotesis

23
H1 Label Halal berpengaruh positif signifikan terhadap

Keputusan Pembelian.

H2 Inovasi Produk berpengaruh positif signifikan terhadap

Keputusan Pembelian.

H3 Promosi berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan

Pembelian

H4 Brand Image mampu memoderasi pengaruh Label Halal

terhadap Keputusan Pembelian.

H5 Brand Image mampu memoderasi pengaruh Inovasi Produk

terhadap Keputusan Pembelian.

H6 Brand Image mampu memoderasi pengaruh Promosi terhadap

Keputusan Pembelian.

24
BAB III

MODEL PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Untuk tujuan penyelidikan ini, metodologi yang dikenal sebagai

penelitian kuantitatif digunakan. Penelitian yang bersifat kuantitatif

digunakan dalam konteks bentuk penyelidikan ini. Penelitian kuantitatif

juga dapat diartikan dengan angka yang dapat diukur (diwakili secara

numerik) secara akurat memberikan dasar data kuantitatif. Setelah data

terkumpul secara numerik, kemudian diolah dan dievaluasi untuk menarik

kesimpulan ilmiah .

B. Lokasi dan Waktu

Lokasi penelitian ini berada di Kampus Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN Salatiga pada bulan Januari 2024 sampai selesai.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

(Sugiyono, 2017)Istilah "populasi" mengacu pada kategori luas

benda atau orang yang memiliki karakteristik tertentu. Kualitas-

kualitas ini telah didefinisikan oleh para peneliti dengan tujuan

meneliti populasi tersebut dan menarik kesimpulan dari temuan

mereka. Populasi penelitian ini yaitu Seluruh Mahasiswa FEBI UIN

Salatiga. Jumlah populasi penelitian ini adalah Akutansi Syariah 819

mahasiswa Ekonomi Syariah 971 mahasiswa, Perbankan Syariah 956

mahasiswa, Manajemen Bisnis Syariah 937 mahasiswa dan Bisnis

25
Digital 42 mahasiswa Jumlah keseluruhan mahasiswa FEBI UIN

sebanyak 3.725 mahasiswa (Akademik FEBI UIN Salatiga).

2. Sampel

Sampel dari beberapa anggota populasi. Penelitian ini


Rosita (2020)
menggunakan purposive sampling. Sugiyono dalam

Teknik sampling purposive yaitu Metode yang melibatkan evaluasi

yang telah ditentukan sebelumnya dari sampel yang representatif.

Sampel penelitian ini terdiri dari pembeli aktual dan pengguna produk

yang sedang diselidiki.

Rumus yang digunakan adalah rumus solvin:

N
n= 1+ Ne
2

n = jumlah sampel

N = ukuran populasi

E = Margin of error yang ditetapkan 10%

3725
n=
1+ 3725 ¿¿

3725
n=
38 ,25

n = 97

Dari perhitungan diatas, jumlah N = 3.725 dengan standar error

10% maka didapatkan n = 97 sempel, jadi jumlah sempel yang harus

diperoleh dalam penelitian ini sebesar 97 responden.

26
D. Teknik Pengumpulan Data

Informasi data mentah yang diperoleh melalui cara survey ataupun

observasi yang merupakan fakta yang diperoleh peneliti pada lingkungan

studi. Data kuantitatif dikumpulkan untuk penelitian ini menggunakan

kuesioner. yang dilakukan terhadap mahasiswa FEBI UIN Salatiga dimana

angket itu disebarkan memalui online atau daring menggunakan media

google fromyang kemudian dikirim kepada responden. Setelah data ini

terkumpul. Penulis menganalisa data-data tersebut menggunkaan software


(Helmi, 2014)
SPSS .

E. Skala Pengukuran

Penelitian ini menggunakan skala Likert sebagai skala

pengukurannya. Skala yang diperlukan menggukur

sikap,perbuatan,presepsi individu atau kelompok. setelah variabel

indikator diturunkan dari variabel terukur. Berdasarkan ukuran kinerja,

pertanyaan harus disusun sebagai bagian dari instrumen. Skala Likert

memiliki lima poin pembeda, mulai dari sangat setuju hingga sangat tidak

setuju.

Dalam penelitian ini menggunkana skala 1-5 untuk mendapat data bersifat

interval.

Tabel 3.1

Skala
Tabel Kategori Skor

27
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1

F. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah suatu variabel yang ditetapkan oleh peneliti

yang akan dipelajari untuk mendapatkan informasi dalam penelitian yang

diinginkan oleh peneliti agar dapat ditarik kesimpulannya. Variabel

penelitian juga dapat dikatakan sebagai atribut atau suatu objek yang dapat

memvariasi satu dengan yang lain. Variabel pda penelian ini adalah
(Sugiyono, 2015)
sebagai berikut :

1. Variabel Dependen (Y)

Dalam ranah penelitian, variabel terikat yang disebut juga

dengan variabel Y merupakan variabel yang dipengaruhi oleh

variabel bebas yang disebut juga dengan variabel bebas. Posisi

variabel dependen dalam penelitian ini adalah Variabel Keputusan

Pembelian.

2. Variabel Independen (X)

Independent variables or variables commonly referred to as

variable X are independent variables or variables that can influence

the dependent variable in a study. Variabel independen dalam

28
penelitian ini terdapat tiga yaitu Label Halal sebagai variabel X1,

Inovasi sebagai variabel X2, dan Promosi sebagai variabel X3.

3. Variabel Moderating

Hubungan antara variabel independen dan variabel

dependen dapat diubah oleh variabel yang disebut variabel

moderator. Variabel-variabel ini dapat menambah atau mengurangi


(Sugiyono, 2016)
hubungan antara kedua variabel tersebut .

Variabel Moderating dalam penelitian ini adalah Brand Image.

Tabel 3.2

Definisi Konsep Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala


Penelitian pengukuran
Label Halal Setiap deskripsi produk 1. tulisan Skala Likert
(X1) disertai dengan label yang 2. gambar
terdiri dari gambar dan 3. kombinasi
kombinasi informasi tertulis. 4. menempel
Label ini disertakan bersama pada produk
produk, dimasukkan ke
dalamnya, dan ditempelkan
padanya (PP No.69 Th 1999
Pasal 1 ayat(5))
Inovasi Hurley dan Hult berpendapat 1.pembaharuan Skala Likert
Produk (X2) bahwa inovasi produk produk
adalah pendekatan strategis 2. sesuai trend
yang digunakan perusahaan 3. macam
untuk beradaptasi terhadap produk
lingkungan bisnis yang terus

29
berubah. Pendekatan ini 4. tampilan
memungkinkan perusahaan menarik
untuk menghasilkan ide-ide
baru, konsep, dan
mengembangkan barang-
barang kreatif untuk
memenuhi kebutuhan
pelanggan dan
meningkatkan kebahagiaan
pelanggan (kusumo, 2008)
Promosi (X3) Meunurut Kotler dan Keller 1. media Skala likert
dalam Syahputra dan promosi
Herman (2020) promosi 2. tempat
merupakan, memilih dan promosi
menyebarkan media 3. pesan
promosi, dan kemanjuran promosi
pesan promosiberfungsi 4. promotor
sebagai tolok ukur untuk
media ini.
Keputusan Keinginan konsumen untuk 1. kebiasaan Skala likert
Pembelian membeli produk atau jasa membeli
(Y) tercermin dalam tindakan 2.
mereka. Kotler dalam Rekomendasi
(Rosita, 2020) 3. kemantapan
produk
4. pembelian
ulang
Brand Image Brand Image atau Citra 1. keunggulan
(Z) merek mengacu pada merek
kumpulan hubungan yang 2. kekuatan
dimiliki konsumen dalam

30
pemikiran mereka tentang merek
suatu merek, yang disusun 3. keunikan
untuk menyampaikan makna 4. keseuaian
tertentu. harga

G. Instrument Penelitian

1. Uji Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data harus sesuai

dengan jenis data yabg dikumpulkan dan memberikan jaminan bahwa

data tersebut dapat dipercaya. Uji instrument merupakan instrument

yang divalidkan mengukur apa yang harus divalidkan


(Bawono Anton Milatunnikmah F.R.O, 2016)
.

a. Uji Validitas

Kuesioner dapat dianggap sah jika memunculkan informasi

yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi variabel yang

diminati. Indikator kredibel jika r hitung > r tabel dan r hitung

positif. untuk df = n-2, n ialah jumlah sampel atau bilamana

koefisien korelasi > 0,3. Sedangkan dummy variable menggunakan

excel point biserial.

b. Uji Reabilitas

Melakukan pengukuran untuk survei yang mengukur

berbagai jenis indikator variabel. Reliable jika jawaban konsisten/

nilai (α) > 0,70 menggunakan penguujian statistik Cronbach Alpha

(α). Sedangkan dummy variable menggunakan excel r11

31
2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Tujuan dari uji yang disebut dengan uji normalitas ini

adalah untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam

penelitian mengikuti distribusi normal atau tidak. Prosedur statistik

dan metode visual adalah dua pendekatan yang dapat digunakan

untuk menyelesaikan tugas pencarian informasi.

1) Ketika nilai signifikansi dari hasil uji > 0.05 maka

asumsi normalitas terpenuhi atau dapat diartikan data

berdistribusi normal.

2) Ketika nilai signifikansi dari hasil uji < 0.05, maka

asumsi normalitas tidak terpenuhi atau bisa disebut

bahwa data tidak berdistribusi normal (Ghozali,2020).

b. Uji Multikolinearitas

Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antar variabel

independen dalam model regresi berdasarkan data penelitian maka

digunakan uji multikolinearitas. Salah satu definisi uji efektif

adalah yang menunjukkan tidak adanya kolinearitas atau

multikolinearitas antar variabel yang independen. Berbagai model

dapat digunakan untuk menjelaskan multikolinearitas dalam suatu

penelitian, salah satu modelnya adalah penggunaan pendekatan

Faktor Inflasi Farian atau VIF. Dengan batas VIF jika nilai VIF

lebih beesar dari 10 (> 10) dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi

32
gejala multikolinieritas pada data yang akan diteliti
(Nisa Khoirun, 2020)

c. Uji Heteroskedastisitas

Ada atau tidaknya perbedaan varians residual yang terdapat

dalam analisis regresi dapat diketahui dengan menggunakan uji

heteroskedastisitas. Model regresi yang efektif ditandai dengan

tidak adanya tanda-tanda heteroskedastisitas pada dataset.

Heteroskedastisitas muncul ketika varians observasi berfluktuasi

antar observasi yang berbeda, sedangkan homoskedastisitas

mengacu pada skenario dimana variansnya konstan atau tidak

berubah.

Berbagai teknik dapat digunakan untuk mendeteksi tanda-

tanda heteroskedastisitas. Salah satu metodenya melibatkan

pemeriksaan plot sebar dari nilai prediksi (ZPRED) dan sisa

(SRESID). Jika titik-titik tersebut menunjukkan susunan yang

konsisten dan dapat diprediksi pada sumbu X dan Y, hal ini

menunjukkan bahwa data tersebut menunjukkan

heteroskedastisitas. Strategi ini dapat diamati melalui pemanfaatan

perangkat lunak SPSS. Rumus uji statistik lain yang dapat

digunakan antara lain: Uji Park, Uji Glejser, Uji White, Uji

Goldfeld-Quandt, dan Uji Korelasi Rank Spearman.

3. Uji Statistik

a. Uji T

33
Ketika membandingkan signifikansi statistik masing-

masing variabel independen, uji T adalah metode statistik pilihan.

Periksa tingkat signifikansi (5%) faktor selain faktor dependen

yang berpengaruh terhadapnya / bandingkan t hitung dan t tabel

guna mengetahui apakah H0 diterima atau ditolak.

b. Uji F

Uji F digunakan untuk membandingkan efek dari dua

variabel pada waktu yang sama. Jika nilai F > 4 H 0 ditolak oleh

signifikansi sebesar 5%. Maka saatnya untuk mengadopsi hipotesis

nol bahwa variabel dependen tidak terpengaruh oleh hipotesis

lainnya.

c. Uji Koefisien Determinasi

Menentukan sejauh mana model mampu menjelaskan

variabel yang sedang dipelajari. Mengetahui berapa % pengaruh

keseluruhan variabel bebas atas variabel terikat. Jika statistik R 2

mendekati 1, model regresi sesuai sebagai penduga variabel terikat.

4. Uji MRA

Keterkaitan antara variabel independen dan variabel dependen

dapat dipengaruhi (baik menguat maupun melemah) oleh variabel yang

dikenal sebagai variabel moderator. Dalam penelitian ini digunakan

variabel moderasi (moderating) dimana variabel ini dapat

memengaruhi hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat

34
dengan cara memperkuat atau memperlemah hubungan tersebut
(Satrianto, 2020)
.

H. Teknik Analisis Data

Studi ini memanfaatkan SPSS 26, aplikasi komputer yang dibuat

khusus untuk memudahkan pemrosesan data statistik secara cepat dan

akurat.

35
BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Profil Wardah Kosmetik

PT Paragon Technology and Innovation (PT.PTI) yang didirikan

oleh Siti Nurhayati meluncurkan merek kosmetik halal Indonesia yang

Bermerek Wardah,merupakan produk halal pertama pada tahun 1995.

Wardah merupakan merek kecantikan yang peduli serta mengerti

setiap kebutuhan wanita,mencintai keindahan.

a. Visi dan Misi Perusahaan

1) Visi

Untuk meningkatkan kualitas hidup bagi semua orang dan

mempertahankan ekspansi yang cepat di beberapa industri.

2) Misi

- Mencetak staf yang berkualitas

- Menyediakan barang dan jasa dengan kualitas terbaik

- Mengembangkan operasi perusahan yang sehat

2. FEBI UIN Salatiga

a. Profil FEBI UIN Salatiga

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam lahir berdasarkan

Peraturan Menteri Agama RI No. 7 Tahun 2015. Pada tahun 2015

terbentuk Program Studi baru yaitu Ekonomi Syariah dan Program

Studi Perbankan Syariah. Kemudian tahun 2016 disusul dengan

36
berdirinya dua prodi baru yakni Manajemen Bisnis Syariah serta

Akuntansi Syariah.

b. Visi, Misi dan Tujuan

1) Visi

Pada tahun 2029, visinya adalah terwujudnya Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam yang unggul dan berpusat pada

pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

guna mewujudkan masyarakat yang damai dan bermartabat.

2) Misi

- Pendirian pusat-pusat akademik yang didedikasikan untuk

studi bisnis dan ekonomi Islam.

- Membantu siswa menjadi profesional yang berpengetahuan

luas di bidang ekonomi Islam dan bisnis dan studi

akademik.

- Munculnya generasi muda yang kompeten mampu

mengarahkan lembaga keuangan dan komersial syariah

sejalan dengan kebutuhan sektor manufaktur.

- Tujuannya adalah untuk mencetak pemimpin masa depan di

bidang ekonomi dan bisnis Islam yang memiliki keahlian

tingkat tinggi baik dalam teori dan penerapan ekonomi

Islam, serta ekonomi mikro dan makro.

37
- Menciptakan generasi lulusan baru yang mampu

menciptakan sistem ekonomi Islam yang praktis.

3) Tujuan

- Menciptakan dan berbagi pengetahuan tentang bisnis dan

ekonomi Islam.

- Mencetak generasi penerus pakar ekonomi dan bisnis

Islam.

- Mendidik mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat

yang berkontribusi dengan pengetahuan dan keahlian yang

dapat digunakan untuk memajukan bisnis dan keuangan

Islam.

- Untuk memberikan lulusan dengan ciri-ciri kepribadian,

pengetahuan, dan penerapan teori ekonomi dan bisnis Islam

yang diperlukan untuk karir sebagai praktisi dan analis di

sektor ini.

- Menanamkan etos usaha yang islami pada calon pemilik

usaha.

B. Karakteristik Responden

Kuesioner penelitian ini disebarkan kepada 97 responden melalui

pengisian kuesioner menggunakan google from oleh mahasiswa FEBI UIN

Salatiga. Karateristik responden sebagai berikut:

38
1. Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 23 23.7 23.7 23.7
perempuan 74 76.3 76.3 100.0
Total 97 100.0 100.0
Sumber: data primer diolah, 2024

Data diatas menunjukkan bahwa responden berjumlah 97

dengan laki-laki 23 dan Perempuan berjumlah 74.

2. PRODI Responden

Program Studi

Frequenc Valid Cumulative


y Percent Percent Percent
Valid ekonomi syariah 35 36.1 36.1 36.1

manajemen bisnis 17 17.5 17.5 53.6


syariah
akuntansi syariah 22 22.7 22.7 76.3
perbankan syariah 23 23.7 23.7 100.0
Total 97 100.0 100.0
Sumber Data Primer diolah, 2024

Pada tabel diatas data menunjukkan bahwa prodi ekonomi

syariah berjumlah 35, manajemen bisnis syariah berjumlah 17,

akuntansi syariah berjumlah 22 dan perbankan syariah berjumlah

23.

3. Pernah menggunakan atau membeli produk Wardah

39
Pernah atau tidak menggunakan membeli produk

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid pernah 73 75.3 75.3 75.3

mungkin 18 18.6 18.6 93.8

tidak pernah 6 6.2 6.2 100.0

Total 97 100.0 100.0

Sumber data primer diolah, 2024

Data diatas menunjukkan bahwa responden yang pernah

menggunakan atau yang membeli produk wardah berjumlah 73

orang, jumlah yang mungkin pernah membeli atau menggunakan

produk wardah sebanyak 18 orang, sedangkan yang tidak pernah

membeli atau menggunakan produk wardah sebanyak 6 orang.

C. Analisis data dan Uji Hipotesis

1. Uji Instrumen

a. Uji validitas

Salah satu cara untuk mengevaluasi derajat validitas atau

keakuratan suatu instrumen adalah melalui penggunaan uji

validitas. Suatu indikator dianggap sah jika r hitung > r tabel dan

positif.

variabel Item R hitung R tabel keterangan

40
Pertanyaan

Label Halal X1.1 0,385 0,202 VALID

(X1)

X1.2 0,704 0,202 VALID

X1.3 0.880 0,202 VALID

X1.4 0,839 0,202 VALID

Inovasi X2.1 0,692 0,202 VALID

Produk

(X2)

X2.2 0,760 0,202 VALID

X2.3 0,783 0,202 VALID

X2.4 0,752 0,202 VALID

Promosi X3.1 0,883 0,202 VALID

(X3)

X3.2 0,821 0,202 VALID

X3.3 0,747 0,202 VALID

X3.4 0,438 0,202 VALID

Keputusan Y1.1 0,901 0,202 VALID

Pembelian

(Y)

Y1.2 0,873 0,202 VALID

Y1.3 0,861 0,202 VALID

41
Y1.4 0,909 0,202 VALID

Brand Z1.1 0,731 0,202 VALID

Image (Z)

Z1.2 0,780 0,202 VALID

Z1.3 0,637 0,202 VALID

Z1.4 0,652 0,202 VALID

Sumber : Data primer diolah, 2024

Ada 97 responden dalam penelitian ini, kemudian diukur dengan sig. 5%,

diperoleh r table 0,202, melihat table diatas dapat disimpulkan bahwa semua

pertanyaan dapat dikatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Penggunaan kuesioner untuk pengumpulan data

menunjukkan kestabilan data, bialamana nilai Cronbach alpha >

0,6

Variabel Cronbach alpha keterangan

Label Halal (X1) 0,695 Reliable

Inovasi Produk 0,735 Reliable

(X2)

Promosi (X3) 0,694 Reliable

Keputusan 0,908 Reliable

Pembelian (Y)

42
Brand Image (Z) 0,653 Reliable

Sumber : data primer diolah, 2024

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Melalui penggunaan uji multikolinearitas dapat diketahui apakah

variabel-variabel independen saling berhubungan atau tidak, serta

valid atau tidaknya model regresi. Model regresi bebas

multikolinearitas diperoleh nilai tolerance > 0,01 atau nilaI

variance invlation factor < 10.

Coefficientsa

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 label halal .276 3.627

inovasi produk .979 1.021


promosi .119 8.394
brand image .168 5.969
a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Sumber : data primer diolah, 2024

Dari tabel diatas menunujukkan bahwa nilai tolerance > 0,01 dan

nilai VIF < 10 pada setiap variable oleh karena itu maka dapat

disimpulkan tidak ada gejala multikoleniaritas.

b. Uji Normalitas

43
Uji Kolmogorov-Smirnov adalah pendekatan yang digunakan

untuk uji normalitas dalam penyelidikan khusus ini. Data dikatakan

normal apabila nilai asymp. Sig (2-tailed) > 0,05.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 97

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 4.28603502

Most Extreme Differences Absolute .060

Positive .031

Negative -.060

Test Statistic .060

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Sumber: data primer diolah, 2024

Pada tabel diatas menunjukkan nilai asymp. Sig (2-tailed) sebesar

0,200 > 0,05, yang artinya data berdistribusi normal

c. Uji Heteroskedastisitas

44
Sumber: Data Primer diolah, 2024

Dalam pengujian ini digunakan diagram scatter plot dan tercatat tidak ada

indikasi heteroskedastisitas. Hal ini dapat diketahui dengan melihat pola sebaran

titik-titik pada grafik yang tidak terpusat melainkan berjarak.

3. Uji Statistik

a. Uji T

Korelasi antara masing0masing variable independent dan

dependen dapat menggunakan uji T atau uji Test dengan melihat

nilai sig pada tabel koefisien. Jika nilai sig < 0,05 maka hipotesis

diterima dan jika nilai sig > 0,05 maka hipotesis ditolak.

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant -6.669 1.769 -3.771 .000
)
x1 .681 .121 .507 5.630 .000

45
x2 .058 .082 .028 .704 .483
x3 .609 .125 .439 4.868 .000
a. Dependent Variable: y
Sumber: Data Primer diolah, 2024

Berdasarkan hasil pada uji T diatas dapat disimpulkan :

1. Pengaruh label halal terhadap Keputusan pembelian

Nilai signifikansi pada X1 (label halal) 0,000 < 0,05 dan nilai T

sebesar 5,630. Hal ini menunjukkan bahwa variable X1

memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

Keputusan pembelian (Y).

2. Pengaruh inovasi produk terhadap Keputusan pembelian

Nilai signifikansi pada inovasi produk (X2) 0,483 > 0,05 dan

nilai T sebesar 0,704. Hal ini menunjukkan bahwa variable X2

tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel

Keputusan pembelian (Y).

3. Pengaruh promosi terhadap Keputusan pembelian

Nilai signifikansi pada promosi (X3) 0,000 > 0,05 dan nilai T

sebesar 5, 630. Hal ini menunjukkan bahwa variable X3

memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

Keputusan pembelian (Y).

b. Uji F

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1278.968 3 426.323 174.541 .000b

46
Residual 227.156 93 2.443
Total 1506.124 96
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
Sumber: Data Primer diolah, 2024

Pada uji F dilakukan untuk mengetahui ada tau tidaknya

pengaruh secara simultan diantara variabel independent dan variabel

dependen. Berdasarkan tabel diastas menunjukkan nilai signifikansi

0,000 > 0,05, maka dapat disimpulkan variabel X berpengaruh

secara simulntan terhadap variabel Y.

c. Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Std. Error of the

Model R R Square Adjusted R Square Estimate

1 .922a .849 .844 1.563

a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1

Sumber: Data Primer diolah, 2024

Uji yang disebut koefisien determinasi digunakan untuk

mengetahui sejauh mana model mampu menjelaskan fluktuasi

variabel yang diteliti. Pada tabel diatas dapat dilihat nilai adjusted

R Square sebesar 0,844, yang artinya 84,4% pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependen dan sisannya 15,6%

variabel dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.

47
4. Uji MRA

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10.391 2.033 5.112 .000
Z -.917 .285 -.669 -3.217 .002
X1M .044 .008 .934 5.219 .000
X2M .001 .005 .016 .200 .842
X3M .028 .013 .607 2.136 .035
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data primer diolah, 2024

Berdasarkan tabel diatas pengaruh variabel moderasi dapat dilihat dari

nilai signifikansi pada tabel koefisien, jika nilai sig > 0,05 maka terdapat pengaruh

dari variabel moderasi. Maka dapat disimpulkan bahwa :

a. Pengaruh label halal terhadap Keputusan pembelian dengan brand image

sebagai variabel moderasi

Pada tabel koefisien nilai sig X1M 0,000 < 0,05 hal ini menunjukkan

bahwa variabel brand image (Z) mampu memoderasi variabel label halal

(X1) terhadap variabel Keputusan pembelian (Y)

b. Pengaruh inovasi produk terhadap Keputusan pembelian dengan brand

image sebagai variabel moderasi

Pada tabel koefisien nilai sig X2M 0,842 > 0,05 hal ini menunjukkan

bahwa variabel brand image (Z) tidak mampu memoderasi variabel

inovasi produk (X2) terhadap variabel Keputusan pembelian (Y)

48
c. Pengaruh promosi terhadap Keputusan pembelian dengan brand image

sebagai variabel moderasi

Pada tabel koefisien nilai sig X3M 0,035 < 0,05 hal ini menunjukkan

bahwa variabel brand image (Z) mampu memoderasi variabel promosi

(X3) terhadap variabel Keputusan pembelian (Y).

D. Pembahasan Uji

Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana citra merek

(brand image) mempengaruhi pilihan konsumen ketika dihadapkan

dengan pelabelan halal, inovasi produk dan promosi (studi kasus

konsumen Wardah FEBI UIN Salatiga).

1. Pengaruh Label Halal (X1) Terhadap Keputusan Pembelian

(Y).

Dapat dilihat nilai signifikansi pada X1 (label halal) 0,000

< 0,05 dan nilai T sebesar 5,630. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel X1 memberikan pengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel Keputusan pembelian (Y).

Hasil penelitian didukung dengan penelitian terdahulu dari

(Khayrina, 2019) yang menujukan bahwa label halal

berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian,

artinya keputusan pembelian produk wardah oleh konsumen

sendiri dapat dipengaruhi oleh label halal.

2. Pengaruh Inovasi Produk (X2) terhadap Keputusan Pembelian

(Y).

49
Dalam tabel koefisien nilai signifikansi pada inovasi

produk (X2) 0,483 > 0,05 dan nilai T sebesar 0,704. Hal ini

menunjukkan bahwa variable X2 tidak memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap variabel Keputusan pembelian (Y).

Hasil penelitian didukung dengan penelitian (Ahmad, 2023)

yang menujukan bahwa inovasi produk tidak memberikan

pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, maka

artinya keputusan pembelian produk wardah oleh konsumen

sendiri tidak dipengaruhi oleh inovasi produk.

3. Pengaruh Promosi (X3) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Nilai signifikansi pada promosi (X3) 0,000 > 0,05 dan nilai

T sebesar 5, 630. Hal ini menunjukkan bahwa variable X3

memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

Keputusan pembelian (Y).

Hasil penelitian didukung dengan penelitian terdahulu dari

(Hanifah, 2017) yang menujukan bahwa promosi berpengaruh

positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Maka berarti

keputusan pembelian produk wardah oleh konsumen sendiri

dapat dipengaruhi olehpromosi yang dilakukan oleh pihak

wardah.

4. Pengaruh Label Halal(X1) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

yang dimoderasi oleh Brand Image (Z).

50
Pada tabel koefisien nilai sig X1M 0,000 < 0,05 hal ini

menunjukkan bahwa variabel brand image (Z) mampu

memoderasi variabel label halal (X1) terhadap variabel

Keputusan pembelian (Y).

Hasil penelitian didukung dengan penelitian terdahulu dari

() yang menujukan bahwa brand image memberikan

berpengaruh signifikan atas label halal terhadap keputusan

pembelian. Maka berarti brand image mampu memoderasi

variabel label halal terhadap keputusan pembelian. Adanya

brand image sebagai variabel moderasi dapat memperkuat

pengaruh dari label halal terhadap Keputusan beli dari

konsumen untuk membeli produk wardah.

5. Pengaruh Inovasi Produk (X2) Terhadap Keputusan Pembelian

(Y) yang dimoderasi oleh Brand Image (Z).

Nilai sig X2M 0,842 > 0,05 hal ini menunjukkan bahwa

variabel brand image (Z) tidak mampu memoderasi variabel

inovasi produk (X2) terhadap variabel Keputusan pembelian

(Y).

Hasil penelitian didukung dengan penelitian terdahulu dari

(Dede, 2021) yang menujukan bahwa brand image tidak dapat

memberikan berpengaruh signifikan atas inoivasi produk

51
terhadap keputusan pembelian. Maka berarti brand image tidak

mampu memoderasi variabel label halal terhadap keputusan

pembelian. Adanya brand image sebagai variabel moderasi

tidak dapat memperkuat pengaruh dari inovasi produk

terhadap Keputusan beli dari konsumen untuk membeli produk

wardah.

6. Pengaruh Promosi (X3) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

yang dimoderasi oleh Brand Image (Z).

Pada tabel koefisien nilai sig X3M 0,035 < 0,05 hal ini

menunjukkan bahwa variabel brand image (Z) mampu

memoderasi variabel promosi (X3) terhadap variabel

Keputusan pembelian (Y).

Hasil penelitian didukung dengan penelitian terdahulu yang

menujukan bahwa brand image memberikan berpengaruh

signifikan atas Promosi terhadap keputusan pembelian. Maka

dapat disimpulkan brand image mampu memoderasi variabel

promosi terhadap keputusan pembelian. Adanya brand image

sebagai variabel moderasi dapat memperkuat pengaruh dari

prmosi terhadap Keputusan beli dari konsumen untuk membeli

produk wardah.

Tabel Hipotesis Penelitian

Hipotesis Variabel Keterangan

52
H1 Label Halal berpengaruh positif Diterima
signifikan terhadap Keputusan
Pembelian.
H2 Inovasi Produk berpengaruh Ditolak
positif signifikan terhadap
Keputusan Pembelian.
H3 Promosi berpengaruh positif Diterima
signifikan terhadap Keputusan
Pembelian
H4 Brand Image mampu memoderasi Diterima
pengaruh Label Halal terhadap
Keputusan Pembelian.
H5 Brand Image mampu memoderasi Ditolak
pengaruh Inovasi Produk terhadap
Keputusan Pembelian.
H6 Brand Image mampu memoderasi Diterima
pengaruh Promosi terhadap
Keputusan Pembelian.

53
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana hubungan label

halal, inovasi produk dan promosi terhadap Keputusan pembelian

produk Pada studi kasus mahasiswa FEBI UIN Salatiga, Wardah

digunakan sebagai variabel moderasi, dan brand image juga

dipertimbangkan. Berdasarkan temuan penelitian yang didasarkan pada

analisis data, dapat ditarik kesimpulan bahwa label dan promosi halal

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian,

sedangkan inovasi produk berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian yaitu tidak signifikan. Hal ini dikarenakan kebanyakan dari

pembeli membeli apa yang mereka butuhkan bukan hanya dari trend

pada suatu produk.

Sedangkan pengaruh pada variabel brand image sebagai variabel

moderasi dapat disimpulkan bahwa variabel brand image mampu

memoderasi variabel label halal dan promosi terhadap Keputusan

pembelian. Sedangkan brand image tidak mampu memoderasi variabel

inovasi produk terhadap Keputusan pembelian,

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian dan kesimpulan yang banyak

kekurangan maupun kesalahan yang tidak disengaja. Oleh karena itu

penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

54
1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambahkan variabel

penelitian sehingga mampu mencerminkan kondisi pada masa

sekarang.

2. Bagi Perusahaan, bahwasanya hasil penelitian ada beberapa faktor

yang tidak mempengaruhi keputusan pembelian. Sebaiknya

Perusahaan menganalisa lebih dalam mengenail faktor-faktor yang

mampu mempengaruhi keputusan pembelian sehingga dapat menarik

konsumen dan memberi manfaat kepada Masyarakat maupun

mahasiswa.

55
DAFTAR PUSTAKA

Abstrak, M. (n.d.). THEORY OF REASONED ACTION DAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR


(Sebuah Kajian Historis tentang Perilaku).
Amin Mia A. dan Lucky Rahmawati. (2020). Pengaruh Label Halal, Citra Merek dan
Online Customer Review terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah.
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 3(2).

Bawono Anton Milatunnikmah F.R.O. (2016). Analisis Pemahaman Produk dan


Tingkat Religiusitas terhadap Keputusan Mahasiswa IAIN menjadi Nasabah Bank
Syariah Cabang Salatiga. Muqtasid : Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah,
7(1).

Bayu, K. D. G. M. N. dan L. W. (2020). Pengaruh Labelisasi Halal,Merek, dan Harga


terhadap Keputusan Pembelian Minuman CHATTIME. Jurnal Sosial Ekonomi
Pertanian, 16(3).

Fadhila Madevi. (n.d.).

Femmy Effendy, R. H. dan L. A. W. (2020). Analisis Pengaruh Celebrity Endroser dan


Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelianb Handphone Oppo dengan
Intervening Brand Image. Jurnal Ilmu Dan Manajemen Bisnis, 11(2).

Firmansyah, M. A. (2018). Perilaku Konsumen( Sikap dan Pemasaran). Deepublish.

Hanifah, A. dan A. B. (2016). Pengaruh Promosi terhadap Brand Image pada


Pengambilan Keputusan menjadi Mahasiswa Universitas Mercu Buana. Jurnal
Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 2(2).

Leksono, R. B. dan H. (2017). Pengaruh Harga dan Pengaruh Grab terhadap Brand
Image yang mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Pengguna
Transportasi Berbasis Online. Jurnal Of Management, 2(3).

Mahdefi. (n.d.). Pengaruh Persepsi Label Halal terhadap Citra Merek dan Minat Beli.
Skripsi. Malang : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.

56
Maria Aghata S.W. dan Muhammad A. (2020). Pengaruh Promosi terhadap Keputusan
Pembelian. ECOBUSS : Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Dan Bisnis, 8(2).

Nisa Khoirun. (2020). Pengaruh Atribut vPersonal, Lingkungan Keluarga dan


Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Minat Usaha Mahasiswa. Economic
Education Analysis Journal, 9(1).

Nurul Fajritami, K., Joko Nur Utomo, H., Administrasi Bisnis, J., & Pembangunan
Nasional Veteran Yogyakarta, U. (n.d.). Paradigma: Jurnal Masalah Sosial,
Politik, dan Kebijakan KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU KUALITAS
PRODUK, LABEL HALAL DAN BRAND IMAGE.
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/paradigma/index

Rosita danLutfi. (2020). Analisis Pengaruh Label Halal,Word of Mounth, dan Kualitas
Produk terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah dengan Brand Image
sebagai Variabel Intervening. Skripsi.

Rosita, L. (2020). IMAGE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA


MAHASISWA IAIN SALATIGA) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun oleh.

Satrianto Alpon. (2020). Pelatihan Pengilahan Data Moderated Regression Analysis


(MRA) (Vol. 27).

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif dan RnD. Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Manajemen. Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Syafrizal Helmi, M. S. dan L. (2014). Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis
(Edisi ke 3).

Wahyu Nurul F. (2017). Analisis Pengaruh Harga, Promosi, dan Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian. Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang,
4(2).

57
Winasis C.L.R, H. S. W. dan B. H. (2022). Determinasi Keputusan Pembelian : Harga,
Promosi dan Kualitas Produk (Literature Review Manajemen Pemasaran). Jurnal
Ilmu Manajemen Terapan, 2(4).

58

Anda mungkin juga menyukai