Anda di halaman 1dari 35

i

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM


MENGHADAPI PESAING PADA WARKOP TERAS
MAMUJU DI KABUPATEN MAMUJU

Proposal Penelitian untuk Skripsi

Oleh :
ARYOK RIDWAN

Nomor Pokok Mahasiswa : 2015 01 366

Program Studi : Manajemen

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)


MUHAMMADIYAH MAMUJU
2020
ii

HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL PROPOSAL : ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM


MENGHADAPI PESAING PADA WARKOP
TERA MAMUJU DI KABUPATEN MAMUJU
NAMA MAHASISWA : ARYOK RIDWAN
NOMOR POKOK : 2015 01 366
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

Disetujui untuk diseminarkan


Tanggal Persetujuan :

1. Pembimbing I : …………………………………….
2. Pembimbing II : ……………………………………..

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Muchtar, S.E., M.Si Irdha Yanti Musyawarah, S.H., M.Si.


NIP : 19750303 200501 1 003 NIDN : 8897550017

Ketua Program Studi


Manajemen

Hj. Nur Fajariani, S.E., M.M.


NIDN : 0902088004
iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

DAFTAR ISI iii

I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 4

II. TINJAUAN PUSTAKA 6

A. Manajemen Pemasaran 6

B. Perencanaan Strategis 8

C. Strategi Pemasaran 12

D. Bauran Pemasaran 16

E. Persaingan Usaha 19

F. Analisis SWOT 21

III. METODE PENELITIAN 26

A. Lokasi dan Waktu Penelitian 26

B. Jenis dan Sumber Data 26

C. Metode Pengumpulan Data 27

D. Metode Analisis 27

E. Definisi Operasional 29
iv

F. Sistematika Penulisan 30

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan bisnis merupakan sebuah kondisi dimana terjadi

perseteruan antara pelaku bisnis baik yang menawarkan prdouk yang

sama maupun produk yang berbeda yang berusaha mendapatkan

konsumen dengan menawarkan harga yang baik dengan kualitas barang

atau jasa yang baik pula. Terjadinya persaingan dalam dunia usaha tidak

bisa dihindarkan lagi, bahkan persaingan tersebut kian hari kian

bertambah ketat. Tidak ada produk yang dipasarkan tanpa melewati

arena persaingan. Dengan adanya persaingan, maka dapat dipastikan

bahwa perusahaan akan melakukan berbagai cara agar produk mereka

mendapatkan tempat di masyarakat. Perusahaan harus bekerja keras

membuat kebijakan – kebijakan strategis dalam memasarkan produk

mereka untuk memperoleh keuntungan serta dalam kaitannya

menghadapi para pesaing-pesaingnya. Sebagaimana yang dikemukakan

oleh Siagian (2004:83) bahwa persaingan merupakan kenyataan hidup

dalam dunia bisnis, sifat, bentuk, dan intensitas persaingan yang terjadi

dan cara yang ditempuh oleh para pengambil keputusan strategis untuk

menghadapi para tingkat yang dominan mempengaruhi tingkat

keuntungan suatu perusahaan.

Dewasa ini mini usaha warung kopi atau yang biasa disingkat

Warkop semakin menjamur yang menyebabkan semakin ketatnya


2

persaingan diantara kedai/warung kopi tersebut. Sehingga pada

akhirnya para pemiliki warung kopi tersebut dituntut untuk senantiasa

cepat tanggap terhadap segala perubahan yang terjadi dengan

menciptakan strategi-strategi yang dianggap efektif baik itu dalam bentuk

inovasi dan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya agar mereka

merasa puas terhadap warung kopi tersebut, sebagaimana yang

dikemukakan oleh Kotler (2002:564) bahwa setiap pelaku usaha disetiap

kategori bisnis dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap setiap

perubahan yang terjadi dan menempatkan kepuasan pelanggan sebagai

tujuan utama.

Di Kabupaten Mamuju sendiri semakin banyakwarung kopi yang

berdiri dan tersebar diwilayah Kota Mamuju, namun tidak semua yang

memiliki banyak pengunjung karena hanya warung kopi tertentu yang

sering terlihat ramai pengunjung. Sikap para konsumen tersebut dan

minat beli mereka dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kualitas

produk yang ditawarkan dan kualitas dari pelayanan yang diberikan.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Irawan (2008:37) bahwa factor-

faktor yang dapat mempengaruhi pelanggan adalah kualitas produk dan

kualitas pelayanan yang baik yang sesuai dengan yang diharapkan oleh

pelanggan.

Warkop Teras Mamuju merupakan salah satu warung kopi yang

ada di Kabupaten Mamuju yang masih terus berusaha memberikan


3

pelayanan yang terbaik bagi para pelanggannya, dengan menyediakan

produk makanan/minuman yang beragam dan fasilitas wifi dan life musik,

selain itu Warkop Teras Mamuju juga menyediakan beragam buku

bacaan yang dapat dengan bebas digunakan oleh para pengunjung,

ketersediaan buku bacaan tersebut merupakan ciri khas dari Warkop

Teras Mamuju yang membedakannya dengan warung kopi lainnya yang

ada di Mamuju.

Adapun Warung Kopi yang bergerak dibidang yang sejenis yang

menjadi pesaing bagi Warkop Teras Mamuju diantaranya adalah Warkop

Brew, Warkop Kopi Paste, Warkop Project Café, Hero Café, Luke’s

Bistro, Warkop 11, Warkop Tirai Bambu, Warkop 12 dan masih banyak

lagi yang tentu saja pesaing-pesaing tersebut memiliki strategi

pemasaran tersendiri. Strategi tersebut berpotensi menjadi ancaman

yang perlu dipertimbangkan oleh Pihak Warkop Teras Mamuju. Maka

dari itu Warkop Teras Mamuju semestinya menerapkan strategi

pemasaran yang efektif dan efisien demi mempertahankan pelanggan

dan kelangsungan usahanya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik melakukan

penelitian dengan judul Analisis Strategi Pemasaran Dalam

Menghadapi Pesaing Pada Warkop Teras Mamuju di Kabupaten

Mamuju.
4

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang yang telah

dikemukakan adalah sebagai berikut :

A. Apa saja faktor-faktor internal dan eksternal yang dianggap sebagai

kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman bagi Warkop

Teras Mamuju ?

B. Bagaimana strategi pemasaran yang tepat bagi Warkop Teras

Mamuju dalam menghadapi para pesaingnya ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilaksanakan pada Warkop Teras

Mamuju adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang dianggap

sebagai kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman bagi

Warkop Teras Mamuju.

2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat bagi Warkop

Teras Mamuju dalam menghadapi para pesaingnya.

D. Manfaat Penelitian

Manfaatyang diharapkan dari penelitian iniadalah sebagai berikut

1. Manfaat Bagi Penulis

a. Menambah wawasan dan pengetahuan sebagai bekal dalam

menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam dunia kerja terkait

manajemen pemasaran dan strategi pemasaran yang efektif.


5

b. Sebagai salah satu persyaratan bagi penulis untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

(STIE) Muhammadiyah Mamuju.

2. Manfaat Bagi Warkop Teras Mamuju

a. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak Warkop Teras Mamuju

dalam menerapkan strategi-strategi pemasaran yang tepat

dalam menghadapi para pesaingnya.

3. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan penelitian

selanjutnya yang mengkaji fokus penelitian terkait manajemen

pemasaran dan strategi pemasaran.


6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-

kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat

memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

potensial. Menurut Daryanto (2011:1) pemasaran adalah suatu proses

sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan,

dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Pemasaran

merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu

perusahaan, dengan pemasaran perusahaan dapat mempertahankan

kelangsungan hidupnya dan menyebarluaskan informasi serta

menyampaikan hasil produknya.

Menurut Rosad (2015:1) manajemen pemasaran adalah proses

menganalisis, merencanakan, mengatur, dan mengelola program-

program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan

distribusi dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang utnuk

menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan

pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Saladin (2007:1) juga

mengemukakan bahwa manajemen pemasaran adalah suatu sistem total

dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan


7

harga, promosi, dan mendistribusikan barang – barang yang dapat

memuaskan keinginan dan mencapai pasar serta tujuan perusahaan.

Menurut Kotler (2002:559) mengatakan bahwa fungsi pemasaran :

A. Mengumpulkan informasi mengenai pelanggan, pesaing serta pelaku

dan kekuatan lain yang ada saat ini maupun yang potensial dalam

lingkungan pemasaran.

B. Mengembangkan dan menyebarkan komunikasi persuasif untuk

merangsang pembelian.

C. Mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain

sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan.

D. Menanggung resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi

saluran pemasaran.

E. Mengatur kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk

sampai kepelanggan akhir.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

manajemen pemasaran bukan hanya kegiatan berjualan atau

memindahkan produk dari produsen kepada konsumen atau satu pihak

ke pihak lainnya, pemasaran merupakan suatu proses sosial dan

manajerial dari individu atau kelompok untuk memenuni kebutuhan

manusia melalui serangkaian proses mulai dari identifikasi kebutuhan

konsumen, penciptaan barang atau jasa, penentuan harga, bauran

promosi yang digunakan, dan distribusi. Sehingga dengan


8

dilaksanakannya proses pemasaran yang tepat diharapkan adanya

proses transaksi jual beli yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

konsumen dan perusahaan tentu akan mendapatkan timbal balik berupa

laba yang meningkat dan kepuasan dari konsumen karena konsumen

merasa produk yang ditawarkan sudah bisa memenuhi kebutuhan dari

konsumen.

B. Pengertian Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis yang mengarah pada kepuasan konsumen

menjadi fokus di dalam manajemen pemasaran, oleh karena itu

penggunaan konseppemasaran merupakan dasar pemikiran dalam

mencapai tujuan. Perencanaan strategis menurut Bryson (2007:4) adalah

sebagai upaya untuk membuat keputusan dan tindakan penting yang

membentuk dan memandu bagaimana menjadi organisasi dan mengapa

organisasi mengerjakan hal seperti itu. Yang terbaik, perencanaan

strategis mensyaratkan pengumpulan informasi secara luas dan

menekankan informasi masa depan dengan keputusan sekarang.

Perencanaan strategis dapat memfasilitasi komunikasi dan partisipasi

kepentingan dan nilai yang berbeda, dan membantu pembuatan

keputusan secara tertib maupun keberhasilan implementasi keputusan.


9

Gambar 1. Proses Perencanaan Strategis

Lingkungan
Eksternal
(Analisis
Peluang &
Ancaman

Misi Formulas Formulas Formulas Impleme Umpan


Bisnis i Sasaran i Strategi i ntasi Balik &
Pengen
Lingkungan dalian
Internal
(Analisis
Kekuatan &
Kelemahan

Sumber : Kotler dan Keller (2009:51)

Berikut penjelasan langkah-langkah dalam perencanaan strategis :

a. Misi Bisnis

Perusahaan mendefinisikan misi bisnis dalam lingkup misi

perusahaan yang lebih luas, peranan misi bisnis ini bisa digunakan untuk

dasar bagaimana perencanaan strategi penjualan perusahaan bisa

dicapai.

b. Analisis Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman)

Umumnya, suatu unit bisnis harus memantau kekuatan lingkungan

makro atau demografi ekonomi, teknologi, politik-hukum, dan sosial

budaya dan pelaku lingkungan mikro utama (pelanggan, pesaing, saluran

distribusi, pemasok) yang mempengaruhi kemampuannya memperoleh


10

laba. Unit bisnis harus memiliki inteligen pemasaran untuk mengikuti

kecenderungan dan perkembangan penting yang terjadi. Untuk

kecenderungan atau perkembangan, manajemen perlu mengidentifikasi

peluang dan ancaman yang ditimbulkannya.

c. Analisis Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan)

Selain mengetahui peluang yang menarik di lingkungannya, unit

bisnis perlu juga memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk berhasil

memanfaatkan peluang tersebut. Setiap unit bisnis harus mengevaluasi

kekuatan dan kelemahannya.

d. Formulasi Tujuan

Setelah perusahaan membuat analisis SWOT, perusahaan dapat

mengembangkan tujuan khusus untuk suatu periode perencanaan. Tahap

proses ini disebut formulasi tujuan (goal formulation). Tujuannya adalah

sasaran yang spesifik menyangkut besaran dan waktu. Sebagian besar

unit bisnis mengejar bauran pasar, termasuk profitabilitas, pertumbuhan

penjualan, peningkatan pangsa pasar, kandungan resiko, inovasi, dan

reputasi. Unit bisnis menetapkan sasaran inidan kemudian mengelolanya

berdasarkan sasaran tersebut.

e. Formulasi Strategis

Tujuan (goal) mengindikasikan apa yang ingin dicapai oleh unit

bisnis, sedangkan strategi (strategy) adalah rencana permainan untuk

sampai sasaran. Setiap bisnis harus merancang sebuah strategi untuk


11

mencapai tujuannya, yang terdiri dari strategi pemasaran serta strategi

teknologi dan strategi pengadaan yang kompatibel.

f. Formulasi dan Implementasi Program

Strategi pemasaran yang bagus dapat gagal diwujudkan akibat

implementasi yang buruk. Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk

mempertahankan kepemimpinan teknologinya, perusahaan itu harus

merencanakan program untuk memperkuat departemen, mengumpulkan

inteligen teknologi, mengembangkan produk canggih, dan

mengembangkan iklan untuk mengkomunikasikan kepemimpinan

teknologinya.

g. Umpan Balik dan Kendali

Penyesuaian strategis perusahaan dengan lingkungan akan

sangat terganggu, karena lingkungan pasar berubah cepat dari pada

tujuan perusahaan. Maka, perusahaan dapat tetap efisien sementara

mereka kehilangan efektivitas.Perusahaan yang paling berhasil adalah

yang piawai melakukan keduanya. Organisasi, terutama organisasi besar,

dapat mengalami inersia (Sulit mengubah satu bagian tanpa

menyesuaikan bagian lain). Tetapi organisasi dapat diubah melalui

kepemimpinan yang kuat, dan sebaiknya hal itu dilakukan sebelum krisis.

Kunci kesehatan organisasi adalah kemauan untuk mempelajari

perubahan lingkungan dan menerapkan tujuan dan perilaku baru.


12

C. Strategi Pemasaran

Menurut Gitosudarmo (2008:124) strategi pemasaran adalah

kombinasi dari bauran pemasaran yang akan diterapkan oleh pengusaha

untuk melayani pasarnya. Swastha (2006:31) juga mengemukakan

bahwa strategi pemasaran sebagai suatu proses dalam menganalisis

segenap peluang yang selanjutnya merumuskan tindakan yang dapat

dilakukan dalam mencapai peluang tersebut. Strategi pemasaran

merupakan suatu manajemen yang disusun untuk mempercepat

pemecahan persolalan pemasaran dan membuat keputusan-keputusan

yang bersifat strategis. Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi

tertentu pada saat penyusunan strategi pada level yang berbeda.

Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan

lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang

terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu pemasaran

memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi. Strategi

pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu

dan menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang

kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran

suatu perusahaan.

Penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis

lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Masing – masing faktor

lingkungan eksternal dapat menimbulkan adanya kesempatan atau


13

ancaman bagi pemasaran produk suatu perusahaan, yaitu keadaan

pasar, persaingan, ekonomi, sosial, budaya, hukum dan peraturan.

Faktor–faktor internal perusahaan menunjukkan bahwa adanya

keunggulan atau kelemahan perusahaan, meliputi keuangan, produksi,

personalia dan khususnya bidang pemasaran yang terdiri dari produk,

harga, promosi, lokasi, orang, proses dan bukti fisik.

Analisis ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan strategi

yang perlu diubah dan sekaligus digunakan sebagai landasan dalam

menyusun atau menentukan strategi yang dapat dijalankan pada masa

yang akan datang. Strategi pemasaran merupakan rencana yang

menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas

atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya

di pasar sasaran tertentu. Perusahaan bisa menggunakan dua atau lebih

program pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis program

(seperti periklanan, promosi penjualan, personal selling, layanan

pelanggan, atau pengembangan produk) memiliki pengaruh yang

berbeda-beda terhadap permintaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan

mekanisme yang dapat mengkoordinasikan program-program pemasaran

agar program-program itu sejalan dan terintegrasi. Dalam peranan

strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai

kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka

mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok.


14

Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis

bisnis apa yang dapat dimasuki dimasa mendatang. Kedua, bagaimana

bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam

lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi,

dan distribusi (bauran pemasaran) untuk melayani pasar sasaran. Dalam

konteks penyusunan strategi, pemasaran memiliki 2 dimensi, yaitu

dimensi saat ini dan dimensi yang akan datang. Dimensi saat ini

berkaitan dengan hubungan yang telah ada antara perusahaan dengan

lingkunganya dan dimensi yang akan datang mencakup hubungan di

masa yang akan datang diharapkan akan dapat terjalin dan program

tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam merumuskan strategi pemasaran dibutuhkan pendekatan-

pendekatan analitis. Pendekatan strategi pemasaran suatu perusahaan

untuk menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan faktor biaya

tergantung pada analisis terhadap faktor-faktor berikut ini :

a. Faktor lingkungan, analisis terhadap faktor lingkungan seperti

pertumbuhan populasi dan peraturan pemerintah sangat penting untuk

mengetahui pangaruh yang ditimbulkannya pada bisnis perusahaan.

Selain itu faktor-faktor seperti perkembangan teknologi, tingkat inflasi

dan gaya hidup juga tidak boleh diabaikan. Hal-hal tersebut

merupakan faktor lingkungan yang harus dipertimbangkan sesuai

dengan produk dan pasar perusahaan.


15

b. Setiap perusahaan perlu selalu memperhatikan dan

mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran pasar, tingkat

pertumbuhan, tahap perkembangan, trend dalam sistem distribusi,

pola perilaku pembeli, permintaan musiman, segmen pasar yang ada

saat ini atau yang dapat dikembangkan lagi, dan peluang-peluang

yang belum terpenuhi.

c. Faktor persaingan Dalam kaitannya dengan persaingan, setiap

perusahaan perlu memahami siapa pesaingnya, bagaimana posisi

produk/pasar pesaing tersebut, apa strategi mereka, kekuatan dan

kelemahan pesaing, struktur biaya pesaing, dan kapaistas produksi

pesaing.

d. Faktor analisis kemampuan internal, setiap perusahaan perlu menilai

kekuatan dan kelemahan dibandingkan para pesaingnya. Penilaian

tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti tekhnologi,

sumber daya finansial, kemampuan pemanufakturan, kekuatan

pemasaran dan basis pelanggan yang dimiliki.

e. Faktor perilaku konsumen, perilaku konsumen perlu dipantau dan

dianalisis karena hal ini sangat bermanfaat bagi pengembangan

produk, desain produk, penetapan harga, pemilihan saluran distribusi

dan penentuan strategi promosi. Analisis perilaku konsumen dapat

dilakukan dengan penelitian (riset pasar), baik melalui observasi

maupun metode survai.


16

f. Faktor analisis ekonomi, dalam analisis ekonomi, perusahaan dapat

memperkirakan pengaruh setiap peluang pemasaran terhadap

kemungkinan mendapatkan laba. Analisis ekonomi terdiri atas analisis

terhadap komitmen yang diperlukan, analisis BEP (break even point),

penilaian resiko/laba, dan analisis faktor ekonomi pesaing.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi

pemasaran merupakan berbagai alternatif yang digunakan perusahaan

untuk mengembangkan pasar melalui rencana yang menyeluruh, terpadu

dan menyatu dibidang pemasaran yang diperoleh melalui beberapa

proses analisis faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang

kemudian menjadi panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk

dapat tercapainya tujuan suatu perusahaan.

D. Bauran Pemasaran

Bauran Pemasaran (Marketing Mix) merupakan salah satu konsep

utama dalam pemasaran modern yang terdiri dari segala hal yang dapat

perusahaan lakukan untuk mempengaruhi permintaan akan barang/jasa

yang ditawarkan. Program pemasaran yang efektif memerlukan seluruh

elemen/unsur bauran pemasaran menjadi suatu program yang

terkoordinasi yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran

perusahaan.

Menurut Anoraga (2004:220) bauran pemasaran (marketing mix)

adalah variabel-variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang


17

terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi. Menurut Assauri

(2011:198) bauran pemasaran adalah kombinasi variabel atau kegiatan

yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat

dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli

atau konsumen. Buchari Alma (2005:205), juga mengemukakan bahwa

bauran pemasaran adalah strategi mengkombinasikan kegiatan-kegiatan

marketing, agar tercipta kombinasi maksimal sehingga akan muncul hasil

paling memuaskan.

Unsur – unsur bauran pemasaran (Marketing Mix) dikenal dengan

4P yakni, produk (product), harga (price), promosi (promotion) dan

penempatan produk (place), untuk lebih jelasnya sebagai berikut:

a. Produk (Product)

Produk merupakan unsur terpenting dalam bauran pemasaran

yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan

dan dikonsumsi dan dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

b. Harga (Price)

Harga merupakan unsur terpenting kedua dalam bauran

pemasaran setelah produk dan merupakan satu-satunya unsur dalam

bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan,

sedangkan unsur-unsur lainnya merupakan pengeluaran biaya saja.


18

c. Tempat (Place)

Tempat dalam marketing mix biasa disebut dengan saluran

distribusi, saluran dimana produk tersebut sampai kepada konsumen.

tentang saluran distribusi adalah, Saluran yang digunakan oleh

produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari produsen sampai

ke konsumen atau industri pemakai.

d. Promosi (Promotion)

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang

dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran

yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk,

dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan

produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk

yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Keempat unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan

dan berpengaruh satu sama lain, sehingga harus diupayakan untuk

menghasilkan suatu kebijakan pemasaran yang mengarah pada layanan

efektif dan kepuasan konsumen. Jadi didalam bauran pemasaran

terdapat variabel-variabel yang saling mendukung satu dengan yang

lainnya, yang kemudian oleh perusahaan digabungkan untuk

memperoleh tanggapan-tanggapan yang diinginkan di dalam pasar

sasaran.
19

Dari uraian yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa

bauran pemasaran (Marketig Mix) merupakan serangkaian alat

pemasaran yang saling terkait satu sama lain yang terdiri dari empat 4P

yakni, produk (product), harga (price), promosi (promotion) dan

penempatan produk (place), yang diorganisir dan digunakan oleh

perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran demi tercapainya tujuan

penjualan yang akan menghasilkan volume dan laba penjualan yang baik.

E. Persaingan Usaha

Menurut Kagramanto (2008:57) persaingan usaha selalu dikaitkan

dengan persaingan dalam ekonomi yang berbasis pada pasar, di mana

pelaku usaha baik perusahaan maupun penjual secara bebas berupaya

untuk mendapatkan konsumen guna mencapai tujuan usaha atau

perusahaan tertentu yang didirikannya. Persaingan yang kompetitif

merupakan syarat mutlak bagi setiap komunitas bisnis dalam suatu

negara untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang efisien, termasuk

dalam proses industrialisasi. Dalam pasar yang bersaing secara sehat,

perusahaan-perusahaan akan saling bersaing untuk menarik lebih

banyak konsumen dengan menjual produk mereka dengan harga yang

serendah mungkin, meningkatkan mutu produk dan memperbaiki

pelayanan kepada konsumen. Untuk menciptakan persaingan yang sehat

tersebut maka dibuatlah hukum persaingan tidak sehat yang diatur dalam
20

Pasal 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek

Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, yaitu:

a. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi

nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan

rakyat;

b. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan

persaingan usaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha

menengah dan pelaku usaha kecil;

c. Mencegah praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat

yang ditimbulkan oleh pelaku usaha; dan

d. Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek

Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat bertujuan untuk

menciptakan efisiensi pada ekonomi pasar demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat, dengan mencegah monopoli, mengatur

persaingan usaha yang sehat dan bebas serta memberikan sanksi

administratif terhadap para pelanggarnya.

Dari uraian yang dikemukakan tersebut dapat disimpulkan bahwa

persaingan usaha merupakan sebuah kondisi dimana pelaku bisnis yang

secara independen berusaha untuk mendapatkan konsumen dengan

menawarkan harga dengan kualitas barang atau jasa yang baik serta

pelayanan yang baik demi memperoleh keuntungan yang harus sesuai


21

dengan hukum-hukum persaingan usaha untuk mencegah terjadinya

persaingan yang tidak sehat dan praktek monopoli.

F. Analsis SWOT

Menurut Rangkuti (2013:19) analisis SWOT adalah indentifikasi

berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi

perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan

ancaman (threats). Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis didalam

manajemen perusahaan atau didalam organisasi yang secara sistematis

dapat membentuk dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang

untuk mencapai tujuan, baikitu tujuan jangka pendek maupun tujuan

jangka panjang. Dalam perkembangannya analisis SWOT tidak hanya di

pakai untuk menyusun straregi di medan pertempuran melainkan banyak

di pakai dalam menyusun perencanaan strategi bisnis yang bertujuan

untuk menyusun strategi-strategi jangka panjang.

. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan

demikian, perencanaan strategis (strategic planner) harus menganalisis

faktor-faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan
22

Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah

Analisis SWOT.

a. Analisis Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman)

Menurut Kotler (2009:51) unit bisnis harus mengamati

kekuatan lingkungan makro yang utama dan faktor lingkungan mikro

yang signifikan, yang mempengaruhi kemampuannya dalam

menghasilkan laba. Unit bisnis harus menetapkan sistem intelijen

pemasaran eksternal dan internal. Peluang pemasaran (marketing

opportunity) adalah wilayah kebutuhan dan minat pembeli, di mana

perusahaan mempunyai probabilitas tinggi untuk memuaskan

kebutuhan tersebut dengan menguntungkan. Ancaman lingkungan

(environmental threats) adalah tantangan yang ditempatkan oleh tren

atau perkembangan yang tidak disukai yang akan menghasilkan

perurunan penjualan atau laba akibat tidak adanya tindakan

pemasaran defensif.

b. Analisis Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan)

Kemampuan menemukan peluang yang menarik dan

kemampuan memanfaatkan peluang tersebut adalah dua hal yang

berbeda. Setiap bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahan

internalnya. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal

Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor internal

Kekuatan (strengths), dan Kelemahan (weaknesses).


23

Gambar 2. Diagram Analisis SWOT

Berbagai Peluang

Kuadran 3 Kuadran 1
Mendukung Strategi Mendukung Strategi
Turn-Around Agresif

Kelemahan Internal Kekuatan Internal

Kuadran 4 Kuadran 2
Mendukung Stategi Mendukung
Defensif Strategi
Berbagai Ancaman Difersifikasi

Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.

Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam

kondisiini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif

(growth oriented strategy).

Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman,

perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang

harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi

(produk/pasar).
24

Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat

besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan

internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-

masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar

yang lebih baik.

Kuadran 4: Situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan

internal.

Rangkuti (2013: 83) Matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk

menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini dapt

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman

eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan

dan kelemahan yang dimilikinya.

Gambar 3. Matriks Swot

Faktor Internal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)


Tentukan Faktor Tentukan Faktor
Faktor Eksternal Kekuatan Internal Kelemahan Internal

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO


TentukanFaktor Ciptakan Strategi yang Ciptakan strategi yang
Peluang Eksternal menggunakan meminimalkan
Kekuatan untuk kelemahan untuk
memanfaatkan Peluang memanfaatkan
peluang
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
TentukanFaktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
Ancaman Eksternal menggunakan meminimalkan
kekuatan untuk kelemahan dan
mengatasi ancaman menghindari ancaman
25

Sumber : Rangkuti (2013: 83)

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu

dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang

ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan

berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari

ancaman.
26

III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Warkop Teras Mamuju. Adapun

waktu penelitian dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan yakni

dimulai bulan Oktober sampai Desember 2020.

B. Jenis Data dan Sumber Data

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Jenis Data

Data Kualitatif, adalah data yang disajikan dalam bentuk kata

verbal bukan dalam bentuk angka seperti gambaran umum obyek

penelitian, meliputi: Sejarah singkat berdirinya, letak geografis objek,

visi dan misi, dan struktur organisasi, kekuatan dan kelemahan,

serta peluang dan ancaman perusahaan.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Data Primer, adalah data yang langsung dikumpulkan langsung

oleh peneliti dari sumber pertamanya seperti pemilik maupun

pelanggan Warkop Teras Mamuju seperti hasil wawancara

langsung terkait fokus penelitian.


27

b. Data Sekunder, adalah data yang langsung dikumpulkan oleh

peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga

dikatakan data yang tersusun dalam bentuk dokumen atau

catatan, seperti harga-harga produk dan catatan penjualan

produk.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Observasi, metode pengumpulan data dengan cara mengadakan

pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti dan merupakan

langkah awal dalam pengumpulan data.

2. Wawancara, adalah metode pengumpulan data yang dilakukan

melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan

narasumber penelitian.

3. Studi pustaka, metode pengumpulan data dengan mengadakan

studi penelaah terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-

catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan fokus

penelitian.

D. Metode Analisis

Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran pada Warkop

Teras Mamuju, dengan penetapan faktor-faktor yang menjadi Kekuatan,

Kelemahan, Peluang dan Ancaman digunakan metode Analisis Swot


28

(Strength, Weakness, Opportunity dan Threat) yang dikemukakan oleh

Rangkuti (2013: 83) dengan proses analisis sebagai berikut :

1. Disusun faktor-faktor yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan dan

kelemahan perusahaan.

2. Dilakukan pemberian bobot dari 1,0 – 0,0 (dari sangat penting

hingga tidak penting) tergantung besarnya dampak faktor tersebut.

3. Dilakukan pemberian rating skala 4-1 untuk peluang dan kekuatan

(peluang dan kekuatan yang besar diberikan nilai 4 dan paling kecil

diberikan nilai 1).

4. Dilakukan pemberian rating skala 1-4 untuk ancaman dan

kelemahan (ancaman dan kelemahan yang besar diberikan nilai 1

dan paling kecil diberikan nilai 4).

5. Dilakukan perkalian antara bobot dengan rating sehingga diperoleh

nilai setiap faktor eksternal dan internal tersebut.

Nilai setiap faktor dijumlahkan sehingga diperoleh nilai total

untuk faktor strategi ekternal dan internal. Nilai ini menunjukkan

bagaimana perusahaan bereaksi terhadap faktor eksternal dan

internalnya yang kemudian dapat digunakan sebagai pembanding

untuk perusahaan sejenis.


29

E. Definisi Operasional

Strategi pemasaran dalam penelitian ini yaitu alternatif kegiatan

yang dilakukan oleh Warkop Teras Mamuju melalui empat komponen

yaitu :

a. Produk minuman dan makan yang berkualitas yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah menu minuman dan makanan yang disediakan

oleh Warkop Teras Mamuju memiliki kualitas yang baik dan layak

untuk dikonsumsi.

b. Kualitas pelayanan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah upaya

yang dilakukan oleh Warkop Teras Mamuju dalam melayani para

pelanggannya seperti cepat tanggap terhadap kebutuhan maupun

keluhan pelanggan.

c. Fasilitas fisik untuk menunjang kenyamanan para pelanggan yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah Warkop Teras Mamuju

menyediakan live musik, buku bacaan, fasilitas wifi.

F. Sistematika Penulisan

Secara garis besar skripsi ini akan dibagi dalam lima (5) bab dan

setiap bab dibagi atas beberapa sub bab dengan kebutuhan pembahasan

dan uraiannya sebagai berikut :


30

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini penulis mengemukakan secara ringkas

latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Dalam bab ini penulis mencoba membuat uraian teoritis

yang menunjang mengenai pengertian pemasaran ,

perencanaan strategis, strategi pemasaran, bauran

pemasaran, persaingan usaha, analisis swot.

BAB III : Metode Penelitian

Dalam bab ini berisi pengembangan data dan analisis

data penelitian, yang meliputi jenis dan sumber data,

metode pengumpulan data, metode analisis data,

definisi operasional dan sistematika penulisan.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dalam bab ini penulis mencoba menjelaskan tentang

gambaran atau profil perusahaan, visi dan misi

perusahaan, dan analisis factor internal dan eksternal

perusahaan.

BAB V : Penutup

Dalam Bab ini terdiri dari kesimpulan hasil penelitian dan

saran penulis
31

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, 2005, Manajemen pemasaran dan pemasaran jasa,


Bandung, Alfabeta.

Anoraga, Pandji. 2004, Manajemen Bisnis, Jakarta,Rineka Cipta.

Assauri,Sofjan, 2011, Manajemen Pemasaran, Jakarta, Rajawali Pers.

Bryson, J.M, 2007, Perencanaan Strategis bagi Organisasi Sosial,


Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Daryanto, 2011, Manajemen Pemasaran: Sari Kuliah, Bandung, Satu


Nusa.

Gitosudarmo, Indriyo, 2008, Manajemen Pemasaran, Yogyakarta, BPFE.

Kagramanto, L.B,2012, Mengenal Hukum Persaingan Usaha, Sidoarjo.


Laras.
Kasmir, 2006, Kewirausahaan, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.

Kotler, P &Keller, K.L, 2009, Manajemen Pemasaran, Jakarta,Erlangga.

Kotler, P, 2002, Manajemen Pemasaran, Jakarta, PT Prenhallindo.

Rangkuti, Freddy,2013, Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT


Cara Perhitungan Bobot, Rating, dan OCAI, Jakarta, PT. Gramedia
PustakaUtama.

Saladin, Djaslim,2007, Manajemen Pemasaran, Bandung,Linda Karya.

Siagian,Sondang,2004, Manajemen Strategik,Jakarta, Bumi Aksara.

Swastha, Dh, Basu &Irawan, 2006, Manajemen Pemasaran Modern,


Yogyakarta, Liberty.

Tim Penyusun STIEM Mamuju, 2016, Buku Panduan Penulisan Proposal


Penelitian dan Skripsi, Mamuju, LP3M STIE MM.

Anda mungkin juga menyukai