Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.)
SEBAGAI ANTIBAKTERI DALAM SEDIAAN PASTA GIGI

BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENELITIAN

Diusulkan oleh:

NENI RAHMADANI (O1A1 14 161)


ST. SAKINAH PUTRI K (O1A1 14 160)
HELMY ARJULIANTI ARSYAD (O1A1 14 132)

UNIVERSITAS HALU OLEO


KENDARI
2016

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................2
1.4 Manfaat..............................................................................................2
1.5 Luaran ……………………………………………………………...2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................3
2.1 Tanaman Kakao.................................................................................3
2.2 Aktivitas Kulit Buah Kakao Sebagai Antibakteri .............................3
2.3 Bakteri ..............................................................................................3
2.4 Plak gigi.............................................................................................4
2.5 Pasta gigi …………………………………………………………...4
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................5
3.1 Waktu Dan Tempat ..........................................................................5
3.2 Alat Yang Digunakan........................................................................5
3.3 Bahan Yang Digunakan ...................................................................5
3.4 Tahapan Pelaksanaan Penelitian ......................................................5
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................7
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................7
4.2 Jadwal Kegiatan ...............................................................................7
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................8
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................9

3
RINGKASAN

Pasta gigi adalah campuran bahan penggosok, pembersih dan tambahan yang
digunakan untuk membantu membersihkan gigi tanpa merusak gigi maupun
membran mukosa mulut. produk pasta gigi banyak mengandung flour sebagai unsur
yang digunakan untuk memperkuat gigi dan menjadikan gigi lebih putih tetapi unsur
ini dapat menyebabkan flourosis email pada kadar yang berlebihan serta tidak dapat
membunuh bakteri gigi secara efektif. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan
bahan alami sebagai bahan alternative pembuatan pasta gigi yang mampu
memperkuat gigi dan membunuh bakteri gigi secara efektif. Kulit buah kakao
mengandung polifenol yang memiliki efek antibakteri terhadap jenis bakteri
Streptococcus sp. Penggunaan kulit buah kakao dalam sediaan pasta gigi sebagai
antibakteri diharapkan dapat meningkatan efektivitas pasta gigi dalam fungsinya
sebagai pembersih gigi sehingga dapat mencegah terbentuknya plak pada gigi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas antibakteri dalam pasta
gigi yang mengandung ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) terhadap
bakteri plak gigi. Tahapan kegiatan meliputi preparasi sampel (pembuatan ekstrak
kulit buah kakao), formulasi pasta gigi dan evaluasi (uji stabilitas sediaan, uji
organoleptik, uji viskositas, uji penentuan bentuk aliran dan uji aktivitas antibakteri).

Kata kunci: kulit buah kakao, plak gigi, Streptococcus sp, pasta gigi

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia tanaman kakao merupakan tanaman perkebunan yang
mempunyai arti ekonomi penting sebagai komoditi ekspor. Dalam wilayah
Indonesia Sulawesi Tenggara menjadi daerah sentral produksi kakao kedua
terbesar setelah Sulawesi Selatan dengan total luas areal 260.458 ha dan
produksi 142.156 ton (Ditjenbun, 2012). Oleh karena itu, perkembangan
tanaman kakao dari tahun ke tahun terus meningkat, baik dari segi luas areal
maupun total produksi. Selama ini dari buah kakao hanya keping biji yang
dimanfaatkan sebagai komediti eksport, sedangkan bagian lain belum
dimanfaatkan secara optimal. Limbah dari tanaman kakao terdiri dari kult buah
kasar 74%, kulit biji 24% dan plasenta 2% (Harsini dan Susilowati 2010). Kulit
buah kakao merupakan limbah dengan proporsi paling besar dihasilkan.
Berdasarkan perhitungan potensi kulit buah kakao pada tahun 2007 sebanyak
508,04 ton dan pada tahun 2008 sebanyak 545,88 ton.
Kulit buah kakao umumnya hanya ditimbun disekitar kebun kakao,
sehingga kulit buah kakao dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan
kemungkinan merupakan salah satu penyebab busuknya buah pada tanaman
kakao. Kulit buah kakao yang begitu banyak ini, bila tidak ditangani dengan baik
akan menjadi masalah yang cukup serius bagi lingkungan, padahal ditinjau dari
komposisinya limbah tersebut masih mengandung nutrient. Suatu strategi perlu
dilakukan untuk dapat memanfaatkan dan mengkomersialkan produk baru dari
kulit buah kakao tanpa berpengaruh pada kualitas biji yang dihasilkan.
Pemanfaatan limbah kulit buah kakao ini dapat dikembangkan dalam berbagai
bidang, dalam hal ini khususnya untuk bidang farmasi sehingga akan memiliki
daya guna lebih bagi masyarakatnya. Pemanfaatan kulit buah kakao dalam
bidang farmasi memerlukan IPTEK untuk mengekstraksi komponen aktif ini
dalam memformulasinya menjadi sediaan kosmetika, food supplement, dan
bahkan obat sehingga dapat digunakan oleh masyarakat (Sartini, 2012).
Kulit buah kakao mengandung polifenol yang memiliki efek antibakteri
terhadap Streptococcus. Hasil penelitian menunjukkan komposisi
mikroorganisme dalam plak berbeda-beda. Pada awal pembentukan plak, kokus
gram positif merupakan jenis yang paling banyak dijumpai seperti Streptococcus
mutans, Streptococcus sanguis, Streptococcus mitis dan Streptococcus salivarius
serta Lactobaccilus pada plak gigi (Fatmawati, 2011).
Dampak ataupun keluhan utama dari masyarakat yang menderita karies
gigi sebagian besar mengalami dimensi keterbatasan fungsi diikuti dengan

1
gangguan dimensi distabilitas fisik, rasa sakit, ketidaknyamanan psikis, dan
disabilitas psikis, misalnya sulit mengunyah, sakit gigi, nafas bau, makanan
sangkut di gigi, tidak mengecap dengan baik, menghindari makanan tertentu dan
juga kekhawatiran masalah gigi.
Sehingga dengan banyaknya limbah kakao ini dapat dijadikan penunjang
nilai ekonomi bagi masyarakat, salah satu potensinya yakni dapat digunakan
sebagai antibakteri yang dapat mencegah terjadinya plak gigi yang dapat dibuat
dalam bentuk sediaan pasta gigi, sehingga memiliki nilai guna tinggi bagi
masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana pengaruh aktivitas antibakteri kulit buah kakao (Theobroma
cacao L.) dalam sediaan pasta gigi terhadap bakteri penyebab plak gigi ?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas antibakteri
dalam pasta gigi yang mengandung ekstrak kulit buah kakao (Theobroma
cacao L.) terhadap bakteri plak gigi.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Diharapkan ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) dapat digunakan
sebagai senyawa antibakteri penyebab terjadinya plak gigi dalam sediaan
pasta gigi.
2. Diharapkan dapat mengurangi limbah kulit buah kakao dengan melakukan
pemanfaatan limbah dalam segala aspek bidang.
3. Diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dari limbah buah kakao bagi
para petani.

1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Menghasilkan informasi baru terhadap perkembangan pencarian obat
antibakteri sehingga dapat mengurangi terjadinya masalah kesehatan bagi
masyarakat.
2. Menghasilkan publikasi ilmiah yang paten dalam industri farmasi, sehingga
dapat meningkatkan taraf hidup, mutu kesehatan, dan ekonomi masyarakat.

2
BAB II LANDASAN

TEORI

2.1 Tanaman Kakao


Tanaman yang dapat digunakan sebagai pengobatan salah satunya adalah tanaman
kakao (Theobroma cacao L.). Komponen utama kakao salah satunya adalah polifenol
yakni flavonoid yang berpotensi sebagai bahan antioksidan alami, antara lain: dapat
memodulasi system immun, efek kompreventif untuk pencegahan penyakit jantung
koroner dan kanker. Kakao kaya akan manfaat diantaranya: daun berkhasiat sebagai
antioksidan, buah sebagai antikanker dan mengurai pembentukan plak gigi, biji sebagai
antiatherosklerosis, antibakteri, antivirus dan kulit buahnya sebagai antioksidan dan
antibakteri yang mana diantaranya mengandung senyawa fenolik seperti: tanin,
kuersetin, epikatekin-3-galat, resorsinol, asam sinamat, dan pirogalol, flavonoid,
alkaloid, steroid (Sartini, 2012).

Gambar Kakao (Theobroma cacao L.)

2.2 Aktivitas Kulit Buah Kakao Sebagai Antibakteri


Adanya gugus fenol dari golongan senyawa polifenol atau flavonoid yang
terkandung di dalam kulit buah kakao menjadikan alasan untuk dapat
digunakan sebagai antimikroba, gugus fenolnya dapat menonaktifkan atau
menghambat aktivitas bakteri (Ardiansyah, 2007).
Kandungan polifenol pada kulit buah kakao dapat menekan pertumbuhan
bakteri yang menyebabkan karies dan dapat mengurangi kadar asam. Polifenol
juga menghambat glukosiltransferase (enzim yang diproduksi oleh bakteri
Streptococcus) dan mencegah pembentukan bahan matriks yang digunakan plak
untuk melekat pada permukaan gigi. Polifenol bekerja pada enzim alpha amylase
untuk menghambat pemecahan karbohidrat, sehingga tidak terjadi pembentukan
karbohidrat yang mudah difermentasikan (maltose) oleh bakteri. Bakteri lebih
susah hidup karena tidak ada nutrisi jadi plak yang terbentuk sedikit (Somantri
dkk., 2011).

2.3 Bakteri
Bakteri adalah mikroorganisme uniseluler yang tidak memilki klorofil, sel
bakteri mirip dengan sel tumbuhan atau hewan terdiri atas sitoplasma dan

3
dinding sel. Bakteri bekembang biak dengan cara pembelahan diri dan hanya
dapat dilihat dengan mikroskop (Dwijoseputro, 1994). Mulut merupakan tempat
berkembanganya banyak bakteri, namun hanya sedikit bakteri penyebab karies,
yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli di antaranya. Khusus untuk karies
akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus,
Actinomyces viscosus, Nocardia spp., dan Streptococcus mutans. Contoh bakteri
dapat diambil pada plak (Hrdie dan Holloway, 1983).

2.4 Plak Gigi


Sebelum infeksi dimulai, diatas email gigi terbentuk suatu plak (semacam
lempeng). Plak gigi dapat didefenisikan sebagai kumpulan bakteri dan bahan
organik pada permukaan gigi. Jasad-jasad renik ini tertanam dalam matriks
bahan organik yang sebagian besar terdiri dari protein dan polisakarida yang
sebgian berasal dari liur dan sebagian dari hasil metabolisme bakteri. (Pelczar &
Chan, 1988).
Karies gigi adalah penyakit gigi terlokalisir yang merusak jaringan keras
gigi yang terbentuk dari akumulasi plak pada permukaan gigi. Salah satu
patogenitas yaitu Streptococcus mutans sebagai penyebab utama karies gigi
diyakini dapat mengganggu biologi rongga mulut. Bakteri ini memproduksi
asam laktat sehingga dapat menyebabkan demineralisasi dari permukaan gigi
yang menyebabkan terjadinya karies gigi atau lubang gigi (Novianti, 2013).
Komposisi utama plak gigi adalah mikroorganisme. Sedangkan 20-30% bagian
plak gigi merupakan matriks materi ekstraseluler yang terdiri dari materi organik
dan anorganik yang berasal dari saliva, produk-produk bakteri dan sisa-sisa
makanan.

2.5 Pasta Gigi


Pencegahan akumulasi plak dilakukan dengan memperhatikan jenis
makanan yang dikonsumsi dan menggosok gigi secara teratur dengan pasta gigi
yang mengandung antibakteri sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri
dalam mulut. Zat antibakteri adalah zat yang dapat mengganggu pertumbuhan
atau metabolisme bakteri (Pelezar & Chan, 1988).
Pasta gigi adalah campuran bahan penggosok, pembersih dan tambahan
yang digunakan untuk membantu membersihkan gigi tanpa merusak gigi
maupun membran mukosa mulut (Dewan Standirisasi Nasional, 1995). Menurut
Michael & Ash (1977), pasta gigi berisi antibakteri, penggosok, pelembab,
pemanis, pengikat dan perasa. Selain itu juga terdapat juga bahan-bahan
tambahan yaitu deterjen, pengawet, penyedap dan pewarna.

4
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Penelitian dilakukan kurang lebih selama 4 bulan di Laboratorium
Formulasi, Fakultas Farmasi, Universitas Halu Oleo.
3.2 Alat yang Digunakan
Batang pengaduk, kertas saring, toples, corong kaca, paper disk, vacuum
rotary evaporator, gelas beker, gelas ukur, oven, timbangan analitik, blender,
penangas air, pengaduk elektrik, lumping dan alu, sendok tanduk, elektro mantel,
gelas kimia, cawan petri, Bunsen, mikro pipet dan inkubator
3.3 Bahan yang Digunakan
Kulit buah kakao Theobroma cacao L.), aseton, etanol, Na-CMC, Na-
Lauryl Sulfate, kalsium karbonat (CaCO3), sakarin, gliserin, titanium dioxide,
metil paraben, minyak pepermin dan aquades, etanol, aquades, aseton, aquades,
aluminium foil, tissue, suspensi bakteri, kloramfenikol.
3.4 Tahapan Pelaksanaan Penelitian
1. Preparasi sampel
Disiapkan kulit buah kaka sebanyak 500 gram. Sampel dicuci bersih
dan dilakukan sortasi basah. Dikeringkan dengan cara dijemur dibawah sinar
matahari dan dilapisi dengan kain hitam atau di oven pada suhu 30-50oC.
sampel dibuat menjadi serbuk menggunakan blender, kemudian serbuk kulit
buah kakao dimasukkan kedalam toples dan diekstraksi dengan pelarut aseton
sebanyak 2 liter hingga seluruhnya terendam. Toples maserasi ditutp rapat
kemudian dibiarkan selama1 hari dalam ruangan yang terlindung dari cahaya
matahari langsung sambil berulang kali diaduk. Setelah 1 hari sampel disaring
dan ditambahkan cairan penyari aseton yang baru dan dimaserasi kembali.
Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan menggunakan rotavapor
sampai diperoleh ekstrak aseton kental.
2. Pembuatan Formula Pasta Gigi
1) Rancangan formula pasta gigi
Dibuat formula pasta gigi yang mengandung bahan aktif ekstrak kulit
buah kakao yang pada konsentrasi 12,5% dapat menghambat aktivitas
antibakteri. CaCO3 sebagai abrasive, titanium oksida sebagai bahan
pewarna, gliserin sebagai humektan, Na-Lauryl Sulfat sebagai agent
pembusa,, minyak pepermin sebagai pemberi rasa, sakarin sebagai
pemanis dan metil paraben sebagai pengawet.

5
2) Pembuatan mucilago bahan pengikat
Na CMC sebanyak 1% dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air suling
panas suhu 80oC dan dikocok dengan pengaduk elektrik kemudian
ditambahkan dengan air suling dingin secukupnya dan dikocok kembali
hingga terdispersi sempurna.
3) Tahap pencampuran
Titanium dioksida digerus di dalam lumpang, ditambahkan CaCO3,
digerus hingga homogeny kemudian dimasukkan sakarin sebanyak 0,2%.
Ekstrak kental kulit buah kakao diencerkan dengan gliserin sebanyak
25%. Campuran CaCO3, titanium dioksida dan sakarin digabungkan
dengan ekstrak kulit buah kakao dan diaduk hingga homogen.
Dimasukkan mucilago Na CMC, dihomogenkan. Dilarutkan sodium lauryl
sulfat sebanyak 3% dengan air dan dicampur dalam sediaan dandiaduk
dengan kecepatan rendah. Ditamabhakan metil paraben sebanyak 0,02%.
Dimasukan minyak peppermint sebnyak 0,5%. Diaduk hingga membentuk
pasta gigi.
3. Evaluasi sediaan
1) Uji kestabilan sediaan
Sediaan pasta gigi disimpan pada suhu 5 oC dan 35o C masing – masing
selama 12 jam selama 10 siklus.
2) Uji Organoleptik
Sediaan pasta gigi diamati perubahan warna, bau, dan pemisahan cairan
dari pasta sebelum dan sesudah uji kestabilan sediaan.
3) Uji Viskositas
Viskositas sediaan pasta gigi diukur dengan menggunakan Viskometer
Brookfield pada kecepatan 50 rpm dengan menggunakan spindle nomor
64.
4) Uji Penentuan Bentuk Aliran
Aliran sediaan pasta gigi diukur pada masing– masing kecepatan 5 -100
rpm kemudian dibuat reogram aliran dan ditentukan alirannya
5) Uji Aktivitas Antibakteri
Fraksi etanol-air ekstrak aseton kulit buah kakao yang telah dibuat konsentrasi
12,5%. Dimasukkan ke dalam paper disc sebesar 10 µ L. DMSO dimasukkan ke
dalam disk yang lain sebagai kontrol negatif. Media MHA dituang ke dalam
cawan petri sebanyak 20 mL. Selanjutnya 200 µ L suspensi bakteri yang telah
dibuat diteteskan ke dalam media, diratakan dengan speader glass. Disk yang
telah diisi fraksi etanol-air dengan esktrak aseton pada konsentrasi 12%, disk
yang berisi DMSO (kontrol negatif), dan disk antibiotik kloramfenikol (kontrol
positif) diletakkan di atas media. Setelah itu diinkubasi selama 18-24 jam pada
suhu 37°C dan diamati hasilnya dengan melihat ada atau tidaknya zona hambat.

6
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4. 1 Ringkasan anggaran biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan penunjang 4.798.000
2. Bahan habis pakai 2.152.000

3. Perjalanan 3.050.000
4. Lain-lain: administrasi, publikasi, laporan 2.500.000
Jumlah 12.500.000

4.2 Jadwal Kegiatan

No Macam Kegiatan Bulan ke-


I II III
1 Persiapan administrasi
Pembelian alat dan
bahan

Pengolahan bahan

2 Penelitian

Pembuatan sediaan teh


herbal
Pengujian aktivitas
antibakteri
3 Pembuatan laporan

7
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, 2007, Antioksidan dan Peranannya Bagi kesehatan :


http//www.bertaiptek. com/zberita-berita-iptek-2007-01-23-Antioksidan-
danperanannya Bagi Kesehatan. shtml diakses tanggal 28 September 2016.

Day, F., 2003, Pengaruh Glukosa, Fruktosa, Sukrosa Sorbitol, dan Aspartan Terhadap
Pertumbuhan Streptococus mutans dan Produksi Dekstran [Skripsi]. Bogor.
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Ditjenbun, 2012, Kakao Statistik Perkebunan, Direktorat Jendral Perkebunan, Jakarta

Dwidjoseputro. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta

Fatmawati, D.W.A., 2011, Hubungan Biofilm Streptococcus Mutans Terhadap


Resiko Terjadinya Karies Gigi, Stomatognatic(J.K.G Unej), Vol. 8 No. 3.

Hardie, J.M. 1982. The microbiology of dental caries. Dental Update, 9, 199-208.

Harsini dan Susilowati 2010, Pemanfaatan Kulit Buah kakao dari Limbah
Perkebunan Kakao sebagai Bahan Baku Pulp dengan Proses Organosol V,
Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, Vol. 2, No. 2.

Holloway, P.J. 1983. The role of sugar in the etiology of dental caries. Journal of
Dentistry, 11, 189-213.

Novianti D., 2013, Efektivitas Infus Daun Sirih Sebagai Antibakteri Streptococcus
mutans Penyebab Karies Gigi, Sainmatika, Vol.10, No.1

Pelczar, M. J. & E. C. S. Chan. 1998. Dasar–Dasar Mikrobiologi. Jilid II. UI Press,


Jakarta.

Roeslan, B.O., 1996, Karakteristik Streptococus mutans Penyebab Karies Gigi,


Majalah Ilmiah kedokteran Gigi Usakti.

Sartini, M., Natsir, D., Netty, D., 2012, Pemanfaatan Kulit Limbah Buah Kakao
sebagai Sumber Bahan Aktif Untuk Sediaan Farmasi, Jurnal Industri Hasil
Perkebunan, Vol.7, No. 2.

8
9
10
11
1.4 Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Prof. Dr. I. SAHIDIN, M.Si
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Farmasi
4 NIP/NIDN 19690420 199403 1 004/ 0020046904
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kuningan, 20 April 1969
6 E-mail Sahidin02@yahoo.com
7 Nomor Telepon/ HP 081341888268

B. Riwayat Pendidikan

Program S-1 S-2 S-3


Nama PT IKIP Bandung UGM ITB
Bidang Ilmu Kimia Kimia Organik Kimia Organik Bahan
Alam
Tahun Masuk- 1988-1993 1994-1997 2003-2006
Lulus
Judul Pemahaman stereoisomer Isolasi beta karotin Keragaman senyawa
Skripsi/Thesis/ pada siswa SMA dari limbah minyak oligomer resveratrol
Disertasi kelapa sawit dari tumbuhan Hopea
dan tumbuhan sejenis
family
Dipterocarpaceae
Indonesia
Nama Prof. Dr. MulyatiArifin Prof. Dr. Sabirin Prof. Dr. Euis
Pembimbing/ Matsjeh Holisotan Hakim
Promotor

C. Pengalaman Penelitian 5 tahun terakhir (bukan skripsi,Tesis, Disertasi)


Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Sumber* Jml (Juta
Rp)
1 2011 Potensi anti kanker spesifik senyawa Hibah 77,5
curcusone A atau Jatrophone dari tanaman Kompetitip
Jatropha terhadap berbagai sel kanker dan Penelitian
kajian mekanisme inhibisinya (Ketua) Sesuai
Prioritas
Nasional
Batch II,
Dikti (Tahun
Ke-3)

12
2 2011 Observasi klinis tumbuhan Kementrian 80
sikala/walae/pacikala (Etlingera sp.) kesehatan
sebagai obat tradisional penyembuhan
demam thypoid bagi masyarakat Kab.
Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara
(anggota)

3 2012 Profil Metabolit Sekunder Total dari Fundamental 35


Polygonumpulchrum Bl. Dan Aktivitas Thn I
Biologinya Terhadap Mikro badan Sel
Kanker (ketua)
4 2012 Inventarisasi Tanaman obat tradicional Litbang 584
Sulawesi Tenggara (etnis Muna Kabunti, kementrian
Muna Watupute, Moronene Daratan, kesehatan RI
Moronene Kepulauan, Tolaki Mekongga
dan Tolaki Konawe), (Ketua Tim)
5 2012 Metabolit sekunder dari akar jarak pagar BOPTN 70
(Jatrophacurcas) dan khasiatnya sebagai Univ. Halu
antibakteri, antijamur, antioksi dan Oleo
antikanker (Ketua)
6 2013 Profil Metabolit Sekunder Total dari Fundamental 40
Polygonumpulchrum Bl. Dan Aktivitas Thn II
Biologinya Terhadap Mikro badan Sel
Kanker (ketua)
7 2013 Profil Kandungan Kimia 81 Jenis Tanaman 40
Obat Tradisional Etnik Tolaki Konawe BOPTN
Sulawesi Tenggara dan Evaluasi Universitas
Khasiatnya Sebagai Obat Antijamur Halu Oleo
Antibakteri dan Antioksidant(Anggota)
8 2013 Pemanfaatan kulit batang mangkokan 25
(Notophan axscutellarium) sebagai bahan BOPTN
obat antibakteri, antijamur dan antioksidan. Universitas
(Anggota) Halu Oleo
9 2013 Inventarisasi Dan Identifikasi Tanaman (SP3T) 40
Obat Tradisional (Local Wisdom) pelancar Dinas
persalinan di Provinsi Sulawesi Tenggara. kesehatan
(Ketua) Sultra
10 2014 Kajian potensi senyawa metabolit sekunder 135
dari tanaman bambu-bambu P. Hibah
polygonumpulchrum) sebagai bahan obat Kompetensi
antibiotik, antioksidan, dan antikanker (Hikom)
(Ketua) Tahun Ke-1
11 2014 Ecosystem function of mangroves as Hibah 175
biofilter and blue carbon source for the Kerjasama
coastal zone at the Rawa Aopa Watumohai Luar Negeri
National Park and its surrounding dan Publikasi
areas,Southeast Sulawesi, Indonesia Internasional

13
(Anggota) Tahun Ke-1

12 2015 Kajian potensi senyawa metabolit sekunder 135


Hibah
dari tanaman bambu-bambu
Kompetensi
Ppolygonumpulchrum) sebagai bahan
(Hikom)
obatantibiotik, antioksidan, dan antikanker
Tahun Ke-2
(Ketua)
13 2015 Ecosystem function of mangroves as 175
biofilter and blue carbon source for the Hibah
coastal zone at the Rawa Aopa Watumohai Kerjasama
National Park and its surrounding Luar Negeri
areas,Southeast Sulawesi, Indonesia dan Publikasi
(Anggota) Internasional
14 2015 Inventarisasi Tanaman obat tradicional Litbang 520
Sulawesi Tenggara (etnis Konawe kementrian
Mekongga, Wangi-wangi, Kaledupa, kesehatan RI
Kulisusu dan Wawonii), (Ketua Tim)
15 2016 Kajian potensi senyawa nmetabolit 110
Hibah
sekunder dari tanaman bambu-bambu
polygonumpulchrum) sebagai bahan obat Kompetensi
antibiotik, antioksidan, dan antikanker (Hikom)
(Ketua) Tahun Ke-3
16 2016 Eksplorasi spons asal Sulawesi tenggara 80
PUPT Tahun
sebagai bahan baku farmasi: antibiotik,
antikanker dan antioksidan (Ketua) Ke-1
17 2016 Blue carbon status and resistance of Kerjasama 175
mangrove ecosystem under global climate Luar Negeri
change and anthropogenic pressure at coral dan Publikasi
triangle ecoregion, Southeast Sulawesi, Internasional
Indonesia (Anggota) Ke-1 dari 3
tahun

D. Penghargaan yang Pernah Diraihdalam 10 TahunTerakhir (dari Pemerintah,


Institusi atau Instansi Lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

1 Kalbe Awards PT Kalbe FarmaTbk- Kementrian 2008


Riset dan Teknologi RI
2 Dosen Berprestasi Ke-I tingkat Universitas Halu Oleo 2009
Universitas Halu Oleo
3 Dosen Berprestasi Tingkat Kementrian Pendidikan Nasional 2009
Nasional RI

14
15
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga (Rp) Jumlah
Pemakaian (Rp)
Tabung reaksi Tempat isolasi bakteri 10 buah 15.000 150.000
Rak tabung reaksi Tempat tabung reaksi 1 buah 20.000 20.000
Bunsen Pembakar (sterilisasi) 3 buah 55.000 165.000
Beaker glass Tempat pencampuran 100 ml 100.000 300.000
Petri disk Diameter lubang 5 buah 40.000 200.000
Pinset Mengambil bahan 5 buah 20.000 100.000
Batang pengaduk Mengaduk 5 buah 10.000 50.000
Blender Menghaluskan bahan 1 buah 500.000 500.000
Kertas saring Menyaring simplisia 1 pak 40.000 40,000
Corong kaca Memasukkan larutan 3 buah 20.000 60.000
1000 ml 190.000 190.000
Gelas ukur Mengukur larutan
500 ml 100.000 100.000
Cawan petri Wadah media dari 2 buah 38.000 76.000
pembiakan
Toples Melarutkan bahan 3 buah 100.000 300.000
Oven Mengringkan bahan 1 buah 500.000 500.000
Mortar Mengahaluskan bahan 4 buah 50.000 200.000
Kain hitam Penutupan saat proses 5 meter 20.000 100.000
penjemuran
Tapis Menjemur bahan 6 buah 25.000 150.000
Mikro pipet Mengambil larutan 1 buah 1.117.000 1.117.000
dalam jumlah kecil
Timbangan Menimbang bahan 2 buah 150.000 300.000
Tube pasta gigi Wadah dari pasta gigi 3 buah 60.000 180.000
SUBTOTAL (Rp) 4.798.000
Bahan Habis Pakai
Nama bahan Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah
Pemakaian (Rp) (Rp)
Sampel Kakao Limbah kakao 5 kg 5.000 /kg 25.000
Tisu Pembersih 5 roll 10.000 /roll 50000
Kapas Penutup alat 5 pak 20.000 /pct 100.000
Spirtus Bahan sterilisasi 2 Liter 10,000 /ltr 20.000
Alumunium foil Membungkus 2 gulung 30.000/rol 60.000
alat/bahan
Gliserin Pengencer 1 liter 70.000 /ltr 70.000
Na-CMC Pemviskos 500 g 40.000 /kg 20.000
Na-Lauril sulfat Agen pembusa 500 g 210.000 /kg 110.000

16
Kalsium karbonat Abrasive 600 g 350.000 /kg 200.000
Sakarin Pemanis 50 g 5.000.000 /kg 250.000
Titanium dioxide Pewarna 200 g 675.000 /kg 170.000
Metil paraben Pengawet 600 g 100.000 /kg 62.500
Minyak peppermint Pemberi rasa 30 ml 30.000 /10 ml 90.000
Masker Pelindung wajah 1 box 30.000 /box 30.000
Kertas label Untuk menandai 2 lembar 5.000 /lembar 10.000
alat
Aquades Sterilisasi, pelarut 10 liter 7.000 /ltr 70.000
Etanol Sterilisasi 1,5 ltr 50.000/ 500 ml 150.000
Aseton Pelarut 3 liter 185.000 /liter 555.000
Hensinitizer Desinfektan 1 botol 60.000 /botol 60.000
Handscoon Pelindung tangan 1 box 50.000 /box 50.000
SUBTOTAL (Rp) 2.152.000
Transportasi
Material Justifikasi Kuantitas Harga satuan Jumlah
Pemakaian (Rp) (Rp)
Transport Kendari Pembelian 3 Orang 300.000 2.000.000
– Raha media, alat dan
sampel Kakao

Akomodasi 3 Orang 350.000 1.050.000


SUBTOTAL (Rp) 3.050.000
Lain-Lain
Administrasi 2 lab 150.000 300.000
Penggandaan 200.000 700.000
Dokumen
Biaya tak 10 % 1.500.000 1.500.000
Terduga
SUBTOTAL (Rp) 2.500.000

TOTAL KESELURUHAN (Rp) 12.500.000

17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama / NIM Program Bidang AlokasiWaktu Uraian Tugas


Studi Ilmu (Jam/Minggu)
1. Neni Rahmadani Farmasi Farmasi 24 jam Penyiapan alat
/Minggu dan
bahan, ekstraksi,
pembuatan
produk, evaluasi,
pembuatan
laporan,
2. ST. Sakinah Putri Farmasi Farmasi 24 jam Penyiapan alat
K. /Minggu dan
bahan, ekstraksi,
pembuatan
produk, evaluasi,
pembuatan
laporan,
dokumentasi
3. Helmy Arjulianti Farmasi Farmasi 24 jam Penyiapan alat
Arsyad /Minggu dan
bahan, ekstraksi,
pembuatan
produk, evaluasi,
pembuatan
laporan,
dokumentasi

18
19

Anda mungkin juga menyukai