Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN BAWANG DAYAK SEBAGAI BAHAN ANTI


BAKTERIAL PADA SABUN TRANSPARAN

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh :
Noor Rizky Maulyrysadea (15 44 003) Ketua
Angkatan : 2015
Ariep Surya Al Rasyid (15 614 049) Anggota 1
Angkatan : 2015
Maria Yuma Pani (15 614 011) Anggota 2
Angkatan : 2015
Vian Galih Saputra (16 644 016) Anggota 3
Angkatan : 2016
Muhammad Gery Saputra (16 644 031) Anggota 4
Angkatan : 2016

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA


SAMARINDA
TAHUN 2016
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.. ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
RINGKASAN ........................................................................................................ iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan Khusus ..................................................................................... 3
1.4 Urgensi Penelitian ................................................................................ 3
1.5 Luaran yang Diharapkan ...................................................................... 3
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umbi Bawang Dayak ............................................................................ 4
2.2 Flavonoid ............................................................................................... 4
2.3 Mekanisme Flavonoid sebagai antibakteri ............................................ 5
2.4 Daya Hambat Bakteri oleh Flavonoid ................................................... 5
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Penelitian yang Akan Dilakukan .......................................................... 7
3.2 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 7
3.3 Analisa Produk ..................................................................................... 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya ..................................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
LAMPIRAN

iii
RINGKASAN
Umbi Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.)Merr.) merupakan tanaman
khas Kalimantan dan banyak dijumpai di Kalimantan Timur. Dalam umbi bawang
dayak terkandung senyawa fitokimia yakni alkaloid, glikosida, flavonoid, steroid,
dan tannin. Senyawa flavonoid dapat digunakan sebagai antibakterial, antiviral,
antiinflamasi, dan antialergi. Flavonoid yang terkandung dalam bawang dayak
tersebut dapat digunakan sebagai antibakterial alami pada sabun transparan.
Untuk mendapatkan flavonoid, dapat dilakukan dengan mengekstraksi Umbi
Bawang Dayak. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan Umbi Bawang
Dayak sebagai sumber bahan baku flavonoid yang akan digunakan sebagai
antibakterial pada sabun transparan. Flavonoid dalam Umbi Bawang Dayak dapat
diperoleh melalui ekstraksi yang diawal dengan membersihkan dan menghaluskan
bawang dayak, kemudian dikeringkan hingga kadar airnya di bawah 20%. Hasil
pengeringan tersebut kemudian akan diekstraksi dengan etanol 70% dengan
perbandingan 1:10. Hasil ekstraksi tersebut kemudian diuji untuk mengetahui
kandungan flavonoid didalamnya dengan menggunakan NaOH yang ditandai
dengan terjadinya perubahan warna. Hasil ekstraksi kemudian digunakan untuk
campuran pada proses pembuatan sabun transparan sebagai antibakterial.
Formulasi antibakterial ekstrak Umbi Bawang Dayak dilakukan dengan
memvariasikan volume ekstrak dan suhu pada pembuatan sabun transparan.
Parameter kualitas antibakterial hasil ektraksi Umbi Bawang Dayak pada sabun
transparan dilakukan dengan metode TPC untuk mengetahui kemampuan daya
hambat bakteri. Penelitian ini diharapkan memiliki nilai ekonomis dan efektif
karena memanfaatkan produk ekstrak Umbi Bawang Dayak sebagai bahan anti
bakterial, yang diaplikasikan ke dalam pembuatan sabun transparan serta
Publikasi ilmiah dalam Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan (SNTKK)
UPN “Veteran” Yogyakarta 2017.

Kata Kunci : anti bakterial, ekstraksi, flavonoid, umbi bawang dayak, sabun
transparan.

iv
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Umbi Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.)Merr.) merupakan tanaman
khas Kalimantan. Ditinjau dari kandungan kimianya, potensi Umbi Bawang
Dayak sebagai tanaman obat multifungsi sangat besar. Namun demikian,
penelitian tentang Umbi Bawang Dayak belum banyak dilakukan, terutama terkait
dengan khasiatnya sebagai antimikroba (Puspadewi dkk, 2013). Kandungan
antimikroba atau antibakterial pada Umbi Bawang Bayak ini sangat berpotesi
untuk di manfaatkan, salah satunya yaitu dapat digunakan sebagai bahan
campuran antibakerial pada sabun transparan.
Permintaan konsumen terhadap sabun dari tahun ke tahun semakin meningkat,
baik dari jumlah, kualitas maupun fungsinya. Oleh karena itu, perlu penambahan
bahan alami yang aman bagi kesehatan dan dapat memperbaiki kualitas sabun
baik secara fisik maupun fungsinya (Ibrahim dkk, 2016). Bahan aktif antibakteri
dalam formulasi sabun mandi dapat diambil dari bahan alami seperti tumbuhan
(SaiRam et al., 2000). Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai sumber
bahan aktif antibakteri adalah Umbi Bawang Dayak.
Saat ini banyak ditemui produk sabun transparan yang mengandung bahan
aktif antibakteri seperti triclosan. Akan tetapi, sabun yang menggunakan triclosan
kurang efektif dalam mengurangi jumlah bakteri dan juga berdampak buruk bagi
lingkungan khususnya organisme air. Oleh sebab itu, penggunaan zat antibakteri
alami dalam sabun perlu dilakukan sehingga dapat menjadi alternatif dalam
menghasilkan sabun transparan antibakteri dengan efek yang optimum (Fadillah,
2014) .
Salah satu bahan alam yang diketahui memiliki efek antibakteri adalah Umbi
bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.)Merr.). Dalam umbi bawang dayak
terkandung senyawa fitokimia yakni alkaloid, glikosida, flavonoid, steroid, dan
tannin (Galingging, 2009). Salah satu kandungan tersebut yang dapat digunakan
sebagai antibakterial yaitu flavonoid. Flavonoid dilaporkan juga memiliki banyak
aktivitas diantaranya sebagai antibakteri, antiviral, antiinflamasi, antialergi
(Hanasaki et al., 1994) dan vasodilator (Duarte et al., 1993). Pengambilan bahan
aktif dari suatu tanaman, dapat dilakukan dengan ekstraksi. Dalam proses
ekstraksi ini, bahan aktif akan terlarut oleh zat penyari yang sesuai sifat
kepolarannya. Maka flavonoid dapat diambil dengan cara ektraksi menggunakan
etanol yang memiliki kepolaran yang sama (Sjahid,2008).
Alternatif lain dalam pengolahan zat antibakterial alami dalam sabun
transparan perlu dilakukan sehingga dapat menjadi alternatif dalam menghasilkan
sabun transparan antibakteri dengan efek yang optimum, salah satu bahan
alamiahnya ialah umbi bawang dayak. Keuntungan penggunaan umbi bawang
dayak yaitu sangat mudah dibudidayakan, serta tidak bergantung pada musim.

1
Selain itu waktu panen terbilang cepat yaitu 2 hingga 3 bulan setelah tanam sudah
dapat dipanen (Amanda, 2014).
Mengatasi kondisi tersebut maka alternatif bahan alami yang dapat digunakan
salah satunya umbi bawang dayak. Pemanfaatan dan penggunaan umbi bawang
dayak sebagai bahan baku antibakterial pada sabun transparan selain membantu
mengurangi dampak buruk bagi lingkungan khususnya organisme air, juga dapat
sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan bahan alam Indonesia, khususnya
dari Kalimantan, serta berguna untuk meningkatkan nilai ekonomis dari umbi
bawang tiwai itu sendiri (Fadillah, 2014 ; kuntorini dan astuti, 2010).
Potensi umbi bawang dayak sangatlah besar. Mengingat tanaman tersebut
memiliki potensi untuk pengobatan khususnya sebagai antimikroba dan memiliki
daya hambat terhadap pertumbuhan jamur. Tumbuhan ini secara turun temurun
telah dipergunakan oleh masyarakat Dayak sebagai tumbuhan obat yaitu obat
berbagai jenis penyakit seperti kanker payudara, obat penurun darah tinggi
(hipertensi), penyakit kencing manis (diabetes mellitus), penurun kolesterol, obat
jerawat dan bisul, kanker usus, mencegah stroke (Galingging, 2009); disentri,
disuria dan radang usus (Nawawi, 2010).
Melimpahnya bawang dayak yang ada di Kalimantan tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku antibakterial alami. Dalam umbi bawang dayak
terkandung senyawa fitokimia salah satunya adalah flavonoid (Galingging, 2009).
Mengingat tanaman tersebut memiliki potensi untuk pengobatan khususnya
sebagai antimikroba dan memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri,
maka perlu dilakukan percobaan efektivitas bawang dayak sebagai bahan
alternatif untuk antibakterial flavonoid pada pembuatan sabun transparan dengan
cara ektraksi bawang dayak menggunakan etanol (Sjahid, 2008).

1.2 Rumusan masalah


Sektor perkebunan dan pertanian menjadi salah satu sumber ekonomi
Kalimantan Timur selain migas dan batubara. Salah satu hasilnya ialah Umbi
bawang dayak. Umbi bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.)Merr.)
merupakan tanaman khas Kalimantan yang banyak dibudidayakan masyarakat,
terutama pada bidang perkebunan. Umbi bawang dayak merupakan tanaman
endemik yang memiliki banyak potensi salah satunya sebagai tanaman obat.
Tumbuhan ini secara turun temurun telah dipergunakan oleh masyarakat Dayak
sebagai tumbuhan obat yaitu obat berbagai jenis penyakit seperti kanker payudara,
obat penurun darah tinggi (hipertensi), dll.
Kandungan pada bawang dayak dapat digunakan sebagai anti bakterial pada
sabun transparan. Namun, pemanfaatan bawang dayak sebagai bahan anti
bakterial masih belum dimanfaatkan sepenuhnya, terutama pada bahan pembuatan
sabun transparan. Kebutuhan akan sabun menjadi salah satu kebutuhan utama.
Selain sebagai pembersih kotoran pada bagian tubuh, sabun transparan juga bisa
menjadi penghambat pertumbuhan bakterial pada tubuh. Potensi pada bawang
dayak seharusnya masih bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Selain sebagai

2
tanaman obat tetapi juga sebagai bahan anti bakterial pada pembuatan sabun
transparan.
Kandungan Flavonoid pada bawang dayak dapat digunakan sebagai anti
bakterial. Penggunakan anti bakterial pada sabun transparan dapat meningkatkan
daya fungsi dari sabun itu sendiri. Dengan masalah kebersihan yang ada pada
masyarakat sekarang.

1.3 Tujuan Khusus


Tujuan dari penelitian adalah :
1. Melakukan ekstraksi dan memanfaatkan kandungan Flavonoid pada
bawang dayak sebagai anti bakterial pada sabun transparan
2. Mengetahui kemampuan antibakterial flavonoid pada bawang dayak
sebagai anti bakterial pada sabun transparan

1.4 Urgensi Penelitian


1. Indonesia merupakan salah satu negara yang juga menggantungkan hidup
pada pertanian dan perkebunan. Tidak hanya sebagai bahan pangan, tetapi
juga sebagai tanaman penunjang. Salah satunya adalah tanaman Umbi
Bawang Dayak. Di Kalimantan sendiri Umbi bawang dayak banyak
dibudidayakan oleh masyarakat karena kasiatnya yang begitu banyak
Selain sebagai tanaman yang memiliki banyak potensi sebagai tanaman
obat, tapi juga dapat dimanfaat kandungannya untuk fungsi lain. Salah
satunya sebagai bahan antibakterial alami.
2. Bahan anti bakterial yang biasa digunakan pada sabun transparan adalah
triclosan. Namun, bahan antibakterial triclosan kurang efektif serta
berdampak buruk bagi lingkungan khususnya untuk organisme air. Oleh
sebab itu, penggunaan zat antibakteri alami dalam sabun transparan perlu
dilakukan sehingga dapat menjadi alternatif dalam menghasilkan sabun
antibakteri dengan efek dan ramah lingkungan, salah satu bahan alaminya
yaitu hasil ekstrak flavonoid dari bawang dayak.
3. Memanfaatkan umbi bawang dayak yang biasanya hanya dimanfaatkan
sebagai obat menjadi bahan anti bakterial pada sabun transparan

1.5 Luaran Yang diharapkan


1. Produk ekstrak Umbi Bawang Dayak sebagai bahan antibakterial, yang
diaplikasikan ke dalam pembuatan sabun transparan.
2. Publikasi ilmiah dalam Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan
(SNTKK) UPN “Veteran” Yogyakarta 2017 .

1.6 Manfaat penelitian


Pembuatan bahan anti bakterial untuk sabun transparan dengan
memanfaatkan kandungan flavonoid pada Umbi Bawang Dayak, sehingga potensi
Umbi Bawang Dayak dapat dimanfaatkan secara penuh

3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Umbi Bawang Dayak

Gambar 2.1. Pohon Umbi Bawang Dayak

Umbi Bawang Dayak (Eleutherine Americana(L.)Merr.) dikenal juga dengan


bawang hantu atau bawang tiwai, merupakan tumbuhan endemik khas
Kalimantan. Tumbuhan ini secara turun temurun telah dipergunakan oleh
masyarakat Dayak sebagai tumbuhan obat yaitu obat berbagai jenis penyakit
seperti kanker payudara, obat penurun darah tinggi (hipertensi), penyakit kencing
manis (diabetes mellitus), penurun koles terol, obat jerawat dan bisul, kanker
usus, mencegah stroke (Galingging, 2009); penyakit weil, disentri, disuria dan
radang usus (Nawawi, 2010).

2.2 Flavonoid
Flavonoid merupakan salah satu kandungan dalam bawang dayak dan dapat
digunakan sebagai bahan antibakterial pada sabun. Flavonoid merupakan suatu
kelompok senyawa fenol yang terbesar ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini
merupakan zat warna merah, ungu, dan biru, dan sebagian zat warna kuning yang
ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoid mempunyai kerangka dasar
karbon yang terdiri dari 15 atom karbon, dimana dua cincin benzene (C6) terikat
pada suatu rantai propan (C3) sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6.
Susunan ini dapat Flavon, flavonol dan antosianidin adalah jenis yang banyak
ditemukan dialam sehingga sering disebut sebagai flavonoida utama.
Banyaknya senyawa flavonoida ini disebabkan oleh berbagai tingkat
hidroksilasi, alkoksilasi atau glikosilasi dari struktur tersebut.Penggolongan
flavonoid berdasarkan penambahan rantai oksigen dan perbedaan distribusi dari
gugus hidroksil.

4
Gambar 2.2. Gugus Fungsional Jenis-jenis Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa polar karena memiliki sejumlah gugus
hidroksil yang tidak tersubstitusi. Pelarut polar seperti etanol, metanol, etilasetat,
atau campuran dari pelarut tersebut dapat digunakan untuk mengekstrak flavonoid
dari jaringan tumbuhan ( Rijke, 2005 ).

2.3 Mekanisme Flavonoid Sebagai Anti-bakteri


Mekanisme antibakteri dari flavonoid ada tiga macam, yaitu yang pertama
dengan cara menghambat sintesis asam nukleat. Cara kedua yaitu dengan
menghambat fungsi membran sitoplasma dengan merusak fluiditas membran pada
regio hidrofilik dan hidrofobik sehingga fluiditas lapisan luar dan lapisan dalam
membraneakan menurun. Cara ketiga dengan menghambat metabolisme energi.
Flavonoid memiliki mekanisme kerjanya sebagai antibakteri, yaitu dengan
cara mendenaturasi protein sel dan merusak dinding sel bakteri hingga bakteri
mati, juga dapat mempresipitasikan protein secara aktif dan merusak lipid pada
membrane sel melalui mekanisme penurunan tegangan permukaan membrane sel.
Selain itu, bekerja sebagai antibakteri dengan cara merusak membran sitoplasma.
Membran sitoplasma berfungsi mengatur masuknya bahan-bahan makanan
atau nutrisi, apabila membran sitoplasma rusak maka metabolit penting dalam
bakteri akan keluar dan bahan makanan untuk menghasilkan energi tidak dapat
masuk sehingga terjadi ketidakmampuan sel bakteri untuk tumbuh dan pada
akhirnya terjadi kematian (Pelczar dan Chan, 1988).

1.4 Daya Hambat Bakteri Oleh Flavonoid


Menurut Elgayyar (2001), menyatakan bahwa aktivitas antibakteri dikatakan
kuat jika DDH yang muncul disekitar cakram berukuran lebih dari 8 mm,
sedangkan bila DDH 7-8 mm dan bila daerah hambatan kurang dari 7 mm
dianggap lemah Bakteri oleh flavonoid. Daya antibakteri ekstrak daun tanjung
diuji dengan metode difusi kertas cakram untuk mengetahui daerah hambat
pertumbuhan bakteri dan metode dilusi untuk mengetahui nilai Kadar Hambat
Minimal (KHM).

5
Hasil penapisan menunjukkan bahwa kandungan kimia dari serbuk dan
ekstrak daun tanjung adalah alkaloid, tanin dan saponin. Ekstrak daun tanjung
mempunyai daya antibakteri terhadap Salmonella typhi dengan Diameter Daerah
Hambat (DDH) 12,16 mm dan nilai KHM 6,25% serta memiliki daya antibakteri
terhadap Shigella boydii dengan DDH mencapai 15,83 mm dan nilai KHM
3,12%.

Tabel 1. Diameter daerah hambat pertumbuhan ekstrak daun tanjung


terhadap bakteri Salmonella typhimurium dan Shigella boydii

Diameter daerah hambat (mm)

Salmonella typhimurium Shigella Boydii


NCTC 786 BCC 2151

12 18

13 17

12 17

11 14

13 15

12 14

12,16± 15,83±

Hasil pengukuran DDH pada pemakaian ekstrak daun tanjung konsentrasi 1


g/ml terhadap ke dua bakteri uji seperti tercantum pada Tabel 1. Hasil pengukuran
DDH terhadap Shigella boydii terlihat lebih luas dibandingkan dengan DDH
terhadap Salmonella typhimurium. Rata-rata DDH ekstrak daun tanjung terhadap
bakteri Shigella boydii adalah 15,83 mm sedangkan terhadap Salmonella
typhimurium adalah 12,16 mm.

6
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penelitian yang Akan dilakukan


Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan Bawang dayak yang kemudian
diekstraksi dan diambil flavonoidnya. Flavonoid tersebut yang kemudian akan
digunakan sebagai anti bakterial pada sabun transparan.
3.1.2 Peralatan
Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah peralatan laboraturium,
neraca analitik, gelas kimia, batang pengaduk, spatula, gelas ukur, pipet volume,
pipet ukur, thermometer, hot plate, kaca arloji, oven, magnetic stirrer, buret,
Erlenmeyer, pisau dan blander.
3.1.3 Bahan
Bahan yang digunakan adalah Umbi bawang dayak, etanol 70% untuk
ekstraksi flavonoid pada bawang dayak. Serta minyak VCO, kaustik soda
(NaOH),asam stearat, asam sitrat, alkohol, gliserin, dietanol amide (DEA),
sukrosa, aquadest dan hasil ekstraksi flavonoid untuk pembuatan sabun
transparan.

3.2 Teknik Pengumpulan Data


3.2.1 Pembuatan simplisia
Preparasi sampel umbi bawang dayak dengan mengupas bawang kemudian
bagian umbi dicuci bersih dan ditiriskan. Umbi bawang dayak yang telah
ditiriskan kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan pada udara
terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung hingga kadar air kurang dari
20%. Umbi bawang dayak yang telah kering diserbukan dengan menggunakan
blender. Kemudian diayak dengan menggunakan ayakan. Serbuk umbi bawang
dayak yang dihasilkan disimpan pada wadah tertutup dan terlindung dari panas.
3.2.2 Ekstrak umbi bawang dayak
Umbi bawang dayak yang telah diserbukkan ditimbang untuk kemudian
dimasukkan ke dalam bejana maserasi. Direndam serbuk umbi bawang dayak
dengan etanol 70% hingga seluruh serbuk terendam dengan perbandingan 1:10.
Bejana maserasi kemudian ditutup dengan alumunium foil sambil diaduk dengan
mesin pengaduk dibiarkan selama 8 jam sambil dilakukan pengadukan sesekali
untuk mencegah terjadinya kejenuhan. Setelah itu, dilakukan penyaringan untuk
memisahkan ampas dan filtrat. Selanjutnya, ampas yang diperoleh kembali
diremaserasi kembali dengan menggunakan etanol 70% sampai diperoleh filtrat.
Selanjutnya, filtrat dipisahkan untuk kemudian diuapkan dengan menggunakan
tangas air sehingga diperoleh ekstrak kental.
3.2.3 Uji Flavonoid
Sebanyak 1 mL ekstrak dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu
ditambahkan dengan larutan NaOH 10% beberapa tetes. Terjadinya perubahan
warna menunjukkan adanya flavonoid karena tergolong senyawa fenol.

7
3.2.4 Memformulasikan anti bakterial kedalam sabun
Dilakukan proses pembuatan sabun transparan dengan menggunakan hasil
ekstraksi anti bakterial dengan melibatkan variabel tetap yaitu waktu operasi dan
2 variabel proses berubah yaitu variasi Suhu pencampuran dan volume hasil
ekstraksi bawang dayak. Rancangan penelitian pada tabel 3.1

Asam Stearat = 37g VCO = 32ml


Preparasi Serbuk Bawang Dayak

Ekstraksi Pencampuran Stok Sabun


(T=70°C)

Produksi Ekstraksi Pencampuran


NaOH 10gr +
(T=70-80°C)
aquadest 15 ml
= 21,71%
Penggumpalan Etanol 70% = 32 ml Penurunan
(T= Variasi)
Sukrosa = 82g
Hasil Ekstraksi Gliserin = 21g
Parfum, Pencetakan
DEA = 6 ml Pewarna,
Analisa Flavonoid Ekstraksi
Aquadest =68,5ml Pendinginan
Bawang Dayak
(V=Variasi) (T=suhu) ruangan)

Uji Kualitatif

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Volume (V)/
T1 T2 T3 T4 T5
Suhu (T)
V1 T1 : V1 T2 : V1 T3 : V1 T4 : V1 T5 : V1
V2 T1 : V2 T2 : V2 T3 : V2 T4 : V2 T5 : V2
V3 T1 : V3 T2 : V3 T3 : V3 T4 : V3 T5 : V3
V4 T1 : V4 T2 : V4 T3 : V4 T4 : V4 T5 : V4
V5 T1 : V5 T2 : V5 T3 : V5 T4 : V5 T5 : V5
V : Volume Ekstraksi Flavonoid dan T : Suhu Pembuatan

3.3 Analisa Produk


Analisis terhadap jumlah mikroba yang ada pada sabun dengan metode TPC
sesuai dengan SNI 06-4085-1996 serta uji derajat keasaman (pH) sesuai dengan
AOAC 1995.

8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PMK-P
No. Jenis Pengeluaran Biaya Yang Diusulkan (Rp)
1 Peralatan Penunjang 2.975.000,00
2 Bahan Habis Pakai 4.290.200,00
3 Perjalanan 3.100.000,00
Lain-lain (Publikasi, Seminar,
4 1.750.000,00
Laporan)
TOTAL 12.115.200,00

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P
Bulan Ke -
No Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Persiapan Alat dan Bahan
2 Ekstraksi Bawang Tiwai
3 Uji Flavonoid
4 Pembuatann Sabun Transparan
5 Uji Kualitas
6 Pembuatan Laporan Akhir
7 Artikel Ilmiah

9
DAFTAR PUSTAKA

Duarte, J., Vizcaino, F.P., Utrilla, P., Jimenez, J., Tarmargo, J., and Zarzuelo, A.
1993. Vasodilatatory effects of flavonoid in rat aortic smooth muscle.
Structure activity relationship. Biochem pharmacol. 24: 857-862.

Fiqriah Rezeki Amanda. 2014. Efektivitas Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine


palmifolia (L.) Merr. ) Dalam menghambat pertumbuhan bakteri
Escherichia coli. Jakarta

Galingging, R.Y., 2009, Bawang Dayak Sebagai Tanaman Obat Multifungsi,


Warta Penelitian dan Pengembangan, Kalimantan Tengah, Volume 15,
No.3, Halaman 1-9

Hanasaki, Y., Ogawa, S., and Fukui, S. 1994. The Correlation between active
oxygens scavenging and antioxidative effects of flavonoids. Free Radical
Biol.Med. 16: 845-850.

Haris fadillah. 2014. Optimasi Sabun Cair Antibakteri Ekstrak Etanol Rimpang
Jahe Merah (Zingiber Officinale Rosc. Var. Rubrum) Variasi Virgin
Coconut Oil (Vco) Dan Kalium Hidroksida (Koh) Menggunakan Simplex
Lattice Design. Pontianak

Ibrahim B., Suptijah P., Amin H., 2010, PENGGUNAAN KITOSAN SEBAGAI
PENGISI DALAM PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN: Departemen
Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut
Pertanian Bogor,Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol XIII
Nomor 1.

Nawawi A., Rachmawati W., dan Aryadi, A. 2010. Isolasi dan Identifikasi
Senyawa Kuinon dari Simplisia Umbi Bawang Sabrang (Eleutherine
americana Merr.). Diambil dari: www.bawang%20tiwai/penelitian-
obatbahanalam-aper%20mahasiswa %20ITB.html. Pelczar MJJ., Chan
ECS. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. cetakan pertama. Jakarta:
Universitas Indonesia Press. Hal. 643-759.

Puspadewi, R., Adirestuti, P., Menawati, R., 2013, KHASIAT UMBI BAWANG
DAYAK (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) SEBAGAI HERBAL
ANTIMIKROBA KULIT: KARTIKA, JURNAL ILMIAH FARMASI, 1
(1), 31-37 ISSN 2354-6565.

SaiRam, M., Ilavazhagan, G., Sharma, S. K., Dhanraj, S. A., Suresh, B., Parida,
M. M., Jana, A. M., Kumar Devendra and Selvamurthy, W., 2000, Anti-
microbial activity of a new vaginal contraceptive NIM-76 from neem oil
(Azadirachta indica) Journal of Ethnopharmacology, 71 (3), Pages 377-382.

10
Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Zainal Arifin, ST., M.Eng


2 Jenis Kelamin Laki – laki
3. Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4. NIP/NIK/Identitas lainnya 197805092003121001
5. NIDN 0009057802
6. Tempat dan Tanggal Lahir Sukoharjo / 09 – 05 – 1978
7. E-mail iffien_solo@yahoo.com
8. Nomor Telepon/HP 081350390612
9. Alamat Kantor Jl. Ciptomangunkusumo
Kampus Gn. Lipan
10. Nomor Telepon/Faks 0541 260588 ext. 147 / 0541
260355

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama Perguruan Universitas Universitas
Tinggi Muhammadiyah Gadjah Mada
Surakarta (UGM)
(UMS)
Bidang Ilmu Teknik Kimia Teknik Kimia
Tahun Masuk-Lulus 1996-2002 2006-2008
Judul Skripsi/ Pra Rancangan Purifikasi
Tesis/Disertasi Pabrik Metil Biodiesel
Akrilat Dari Menggunakan
Asam Akrilat Activated Alumina
dan Metanol (Studi
Kapasitas Kesetimbangan
30.000 Isoterm Adsorpsi
ton/tahun Asam Lemak
Bebas)
Nama Pembimbing/ Dr. Ir. Dr. Ir. Supranto,
Promotor Purwanto, DEA M.Sc.

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun


Terakhir

No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan


Ilmiah/Seminar Tempat
1. Seminar Nasional Teknologi II Pengolahan Limbah Udang 2012 / Fakultas
Delta Mahakam Menjadi Teknik
Kitosan Sebagai Sumber Universitas
Ekonomi Baru Bagi Nelayan Mulawarman
2. Seminar Nasional Soebardjo Pemanfaatan Gelombang 2012/Teknik
No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Ilmiah/Seminar Tempat
Brotohardjono IX Ultrasonik Pada Proses Kimia UPN
Deasetilasi Dalam Rangka Veteran Jatim
Poduksi Kitosan dari Limbah
Udang
3. Seminar Nasional Aplikasi Hidrolisis Sampah Organik 2012/IST
Sains dan Teknologi (SNAST) Kota Samarinda (Kulit Buah AKPRIND
& Sayur) Menjadi Gula Yogyakarta
Reduksi Sebagai Bahan Baku
Produksi Bahan Bakar
Nabati Generasi Kedua
4. Seminar Hasil Pelaksanaan Pengolahan Limbah Udang 2012/DIKTI
Penelitian Strategis Nasional Menjadi Kitosan Untuk
Meningkatkan Kesejahteraan
Nelayan Di Kawasan Delta
Mahakam Kutai Kertanegara
5. Seminar Nasional Rekayasa Kinetika Reaksi Deasetilasi 2013/Teknik
Kimia dan Proses (SRKP) Kitin Limbah Udang Kimia UNDIP
Berbantukan Ultrasonik
6. Seminar Nasional Teknologi Produksi Silase Limbah 2014/ATIM
Industri (SNTI) Kepala Udang Sebagai Makassar
Imbuhan Protein Pakan
Ternak
7. International Conference on Comparison Between 2014/UNS
Advanced Materials Science Conventional and Ultrasonic
and Technology (ICAMST) Preparation of Chitosan
From Shrimp Shells Waste
8. Seminar Nasional Teknik Microwave-Assisted 2015/UPN
Kimia “Kejuangan” (SNTKK) Deacetylation of Chitin from Veteran
Shrimp Shells Yogyakarta
9. Seminar Nasional Teknik Aplikasi Kitosan Limbah 2016/UPN
Kimia “Kejuangan” (SNTKK) Udang sebagai Pengawet Veteran
Ikan Patin (Pangasius sp.) Yogyakarta

D. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari


pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Piagam Penghargaan Atas Prestasi Politeknik Negeri 2007
Dalam Proses Belajar Mengajar Samarinda
1.
(PBM) di Politeknik Negeri
Samarinda
Piagam Penghargaan Juara II Lomba LPP TVRI
2. 2011
"Sang Penemu" Samarinda
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. PERALATAN PENUNJANG
Justirifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Penunjang (Rp)
Menghaluskan
Blender 1 400.000,00 400.000,00
bahan (unit)
Membersihkan
Pisau 5 15.000,00 75.000,00
sample
Pengeringan,
Alat
pemanasan dan
laboraturium 1 2.500.000 2.500.000,00
pencampuran
penunjang
(unit)
SUB TOTAL (Rp) 2.975.000,00
2. BAHAN HABIS PAKAI
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Penunjang (Rp)
Bawang Bahan ekstraksi
5 75.000,00 375.000,00
Dayak (kg)
Etanol 70% Proses ekstraksi
dan pembuatan 10 54.000,00 540.000,00
sabun (L)
Kertas Saring Proses ekstraksi
dan filtrasi 25 1.000,00 25.000,00
(lembar)
VCO (Virgin Untuk campuran
Coconut Oil) proses pembuatan 7 75.000,00 525.000,00
sabun (Botol)
Asam Stearat Untuk campuran
proses pembuatan 1000 117,00 117.000,00
sabun (gram)
Gliserin Untuk campuran
proses pembuatan 2 130.000,00 260.000,00
sabun (L)
Diatanol Untuk campuran
Amide (DEA) proses pembuatan 1 150.000,00 150.000,00
sabun (kg)
Sukrosa Untuk campuran
proses pembuatan 3 35.000,00 105.000,00
sabun (kg)
Aquadest Untuk campuran
proses pembuatan
25 3.000,00 75.000,00
sabun dan
ekstraksi (L)
NaOH Analis Analisa Senyawa
200 1.300,00 260.000,00
Flavonoid (gram)
NaOH Teknis Untuk campuran
1 28.200,00 28.200,00
proses pembuatan
sabun dan
ekstraksi (kg)
Parfum Pengharum Pada
2 35.000,00 70.000,00
Sabun (Botol)
Pewarna Pewarna Pada
2 5.000,00 10.000,00
Sabun (Botol)
Total Plate Pengujian
Count (TPC) efektivitas sabun 25 70.000,00 1.750.000,00
dan PH meter terhadap bakterial
SUB TOTAL (Rp) 4.290.200,00
3. PERJALANAN
Material Justifikasi Harga Satuan
Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Pengambilan
Transfortasi 2 50.000,00 100.000,00
bahan baku
Perjalanan
Samarinda-
Seminar Nasional 1 3.000.000,00 3.000.000,00
Yogyakarta
(PP)
SUB TOTAL (Rp) 3.100.000,00
4. LAIN-LAIN
Material Harga Satuan
Justifikasi Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp)
Penelusuran Biaya internet dan
1 500.000,00 500.000,00
Pustaka komunikasi
Pembuatan
Penggandaan 5 150.000,00 750.000,00
Laporan
Publikasi Pendaftaran 1
500.000,00 500.000,00
SUB TOTAL (Rp) 1.750.000,00
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN (Rp) 12.115.200,00
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi Waktu


No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/Minggu)
Koordinator
Penelitian,
membuat
laporan
progress
Teknologi
Noor Rizky Teknik dan laporan
1 Kimia 18
Maulyrysadea Kimia akhir,
Industri
bertanggung
jawab
terhadap
hasil
penelitian
Analisis
bahan baku
Petro dan
Ariep Surya Al Teknik dan
2 Oleo 12
Rasyid Kimia mengurus
Kimia
analisa
produk
Analisis
bahan baku
Petro dan
Teknik dan
3 Maria Yuma Pani Oleo 12
Kimia mengurus
Kimia
analisa
produk
Mempersiap
kan bahan,
Teknologi
Vian Galih Teknik peralatan,
4 Kimia 12
Saputra Kimia mengambil
Industri
data
penelitian
Mempersiap
kan bahan,
Teknologi
Muhammad Gery Teknik peralatan,
5 Kimia 12
Saputra Kimia mengambil
Industri
data
penelitian

Anda mungkin juga menyukai