Anda di halaman 1dari 16

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Di Puskesmas DTP Sajira


Pada Kegiatan Pekerjaan:
“ Penggunaan Cetirizine pada pasien alergi“

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Mengikuti Ujian Nasional Tahun
Ajaran 2018.

Disusun Oleh:
Nama : Yuliyani
Nisn : 0008435364
Jurusan : Farmasi

MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

MUHAMMADIYAH 1 RANGKASBITUNG
Status : Terakreditasi B
Jl. Bhaktimanunggal No.05 Telp (0252) 2023989 Rangkasbitung 42371

i
LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) Pada Tanggal 05 Februari


S/D 27 Maret 2017 Di Puskesmas DTP Sajira

Nama : Yuliyani
NISN : 0008435364
Program Keahlian : Farmasi
Asal Sekolah : Smk Muhammadiyah 1 Rangkasbitung

Disahkan Dan Disetujui:

Pembimbing 1 Pembimbing 2
Puskesmas DTP Sajira SMK Muhammadiyah 1
Rangkasbitung

Pahlawati,Amd.keb,SKM Dadang S.Pd

Ketua Jurusan Farmasi Kepala


SMK Muhammadiyah 1 Puskesmas DTP Sajira
Rangkasbitung

Aan Hartati Amd,farm Dr.Roberth Telaumbanua

Kepala Sekolah
SMK Muhammadiyah 1 Rangkasbitung

Charis Khadafi
NBM : 1160052

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa Syukur Alhamdulillah yang sedalam-dalamnya


atas Kehadirat Allah SWT. karena telah memberikan karunia-Nya kepada kita
khususnya saya, sehingga dapat menyelesaikan laporan hasil Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN) yang dilaksanakan di Puskesmas DTP Sajira.
Laporan ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari pihak sekolah
atau dari pihak Intansi/Dinas yang berisikan tentang kematerian maupun teknis,
oleh karena itu saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Charis Khaddafi, selaku Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1
Rangkasbitung;
2. Ibu Aan Hartati,Amd.Farrm., selaku Ketua Jurusan Farmasi dan pembimbing
SMK Muhammadiyah 1 Rangkasbitung;
3. Bapak Dadang,S.pd., selaku pembimbing 2 Praktek kerja lapangan;
4. Bapak Dr.Roberth Telaumbanua, selaku kepala Puskesmas Sajira;
5. Ibu Ipah Pahlawati Amd.farm., selaku pembimbing lokasi praktek kerja
lapangan di Puskesmas Sajira;
6. Kedua orang tua saya yang selalu mendukung dan memberi semangat;
7. Dan kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan ini
sehingga selesai dengan baik.
Demikian kata pengantar ini saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi para
pembaca didik maupun pembaca pada umumnya.

Rangkasbitung, April 2017

Penyusun,

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................... 2
1.4 Manfaat penulisan .................................................................... 2
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Umum Puskesmas DTP Sajira .................................... 3
2.2 Kependudukan .......................................................................... 4
2.3 Visi Puskesmas Sajira .............................................................. 4
2.4 Misi Puskesmas Sajira .............................................................. 4
2.5 Tujuan Dan Sasaran Puskesmas Sajira ..................................... 4
2.5.1 Tujuan ............................................................................. 4
2.5.2 Sasaran ............................................................................ 4
BAB III KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PADA PERUSAHAAN
3.1 Landasan Teori ......................................................................... 5
3.2 Pengertian Cetirizine ................................................................ 6
3.3 Dosis Cetirizine ........................................................................ 7
3.4 Efek Samping Penggunaan Cetirizine ...................................... 7
3.5 Indikasi Penggunaan Cetirizine ................................................ 8
3.6 Mengonsumsi Cetirizine dengan Benar ................................... 9
3.7 Masalah Yang Dihadapi ........................................................... 10
3.8 Pemecahan Masalah ................................................................. 10
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ............................................................................... 11
4.2 Kritik & Saran .......................................................................... 11
4.2.1 Kritik & Saran Untuk Sekolah ....................................... 11
4.2.2 Kritik & Saran Untuk Puskesmas DTP Sajira ................ 12

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Praktik Kerja Industri atau prakerin merupakan bagian dari Pendidikan
Sistem Ganda atau dual system. Dengan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan,
secara efektif siswa mendapat kesempatan mengembangkan keterampilan
kejuruan sesuai dengan studi masing-masing. Sehingga siswa diharapkan
memiliki sikap professional, mengenal etos, disiplin dan etika kerja, yang akan
jadi bekal yang sangat berharga apabila terjun di dunia kerja kelak.
Cetirizine merupakan obat anti alergi yang menghambat reseptor histamin
dalam tubuh. Histamin adalah senyawa jenis amin yang terlibat dalam tanggapan
imun lokal, selain itu senyawa ini juga berperan dalam pengaturan fungsi
fisiologis di lambung dan sebagai neurotransmitter.
Ceterizine merupakan antihistamin generasi kedua. Merupkan antihistamin
selektif. Antagonis reseptor histamin H1 periferal dengan efek mengantuk yang
rendah. Ceterizine menghambat pelepasan histamin pada fase awal dan
mengurangi fase awal dan mengurangi perpindahan sel radang/inflamasi. Cetirizin
digunakan untuk pengobatan alergi, rhinitis alergi/ hay fever( alergi yang
disebabkan debu, bulu binatang dan serbuk sari),angioedema atau pembengkakan
di bawah kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi. Kondisi ini mirip dengan
kaligata hanya bedanya kaligata terjadi pada permukaan kulit dan dapat
menyebabkan kegatalan, dan cetirizine bisa untuk pengobatan urtikaria(biduran).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Cetirizine ?
2. Berapa dosis Cetirizine ?
3. Apa efek samping yang ditimbulkan dari Cetirizine ?
4. Apa indikasi yang ditimbulkan dari Cetirizine ?
5. Bagaimana Cara Mengkonsumsi Cetirizine dengan benar ?

v
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya laporan ini adalah agar siswa dapat mengikuti Ujian
Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Nasional (UAN). Apabila siswa sedang
melaksanakan hal tersebut dan jika tidak ada lagi kekurangan satu syarat apapun
yang belum di penuhi, Insya Allah saya dapat melaksanakan ujian tersebut dengan
baik. Laporan ini akan menjadi bukti bahwa siswa telah melaksanakan
PRAKERIN di Puskesmas DTP Sajira. Alhamdulillah telah selesai dengan baik
tanpa ada kesalahan-kesalahan yang diperbuat pada kantor tersebut.

1.4 Manfaat penulisan


Adapun manfaat dari penulisan laporan yang dibuat adalah bisa
mengetahui apa itu cetirizine, dosisnya, efek samping dan indikasi cetirizine.

vi
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Umum Puskesmas DTP Sajira


Puskesmas sajira kecamatan sajira didirikan sebagai upaya tindak lanjut
pemerintah daerah dalam meberikan layanan kesehatan. Puskesmas sajira
berlokasi dipusat kecamatan sajira jalan alun – alun sajira, kp.sadang ds.sajira
kec.sajira Pelayanan puskesmas sajira melihat dan mengacu kepada sumber daya
yang ada akan memberikan keuntungan kepada masyarakat dengan
memperhatikan kesejahteraan pegawai.
Puskesmas sajira ,kecamatan sajira , mempunyai luas 70,8 km2 dengan
bangunan 2 lantai. Fasilitas yang disediakan terdiri dari Unit Gawat Darurat
(UGD ), Poli Rawat Jalan , Poli Kesehatan Ibu Dan Anak ( KIA ) , Poli Gigi,
Laboratorium, Pelayanan Gizi, Pelayanan Kesehatan Lingkungan (KESLING )
Kecamatan Sajira Merupakan Wilayah Kecamatan Di Kabupaten Lebak
Provinsi Banten dengan batas – batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah utara berbatasan dengan Maja dan Curugbitung.
2. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Muncang.
3. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Cimarga
4. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Cipanas.
Kecamatan Sajira berjarak 25km dari ibukota Kabupaten Lebak
merupakan daerah dengan kondisi yang berbukit – bukit dan dapat di capai
dengan angkutan umum.
Luas wilayah kerja UPT Pskesmas Sajira tercatat 70,8 Km2. Sesuai
dengan kondisi topografi dan geologis nya penggunaan lahan yang ada masing –
masing berupa sawah 1.203,2 Ha, ladang ,kebun dan kolam 1.014,8 Ha,
perkebunan rakyat dan swasta 171 Ha, perumahan dan bangunan lain 822 Ha,
lahan lain – lain 132,4 Ha. Dan sisanya untuk kepentingan lain –lainya .
Dari 8 Desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sajira adalah sebagai
berikut:
1. Desa Sajiramek
2. Desa Sukajaya

vii
3. Desa Sukarame
4. Desa Sindangsari
5. Desasukamarga
6. Desa Margaluyu

2.2 Kependudukan
Jumlah Penduduk Kecamatan Sajira pada tahun 2016 berdasarkan data
Staristik Kecamatan tercatat 50.609 Jiwa, jumlah penduduk pada wilayah kerja
Puskesmas Sajira tercatat 26.992 jiwa dengan rincian data 13.227 Orang laki- laki
dan 13.765 orang perempuan. Laju pertumbuhan Penduduk pertahun rata- rata
sebesar 5,7 % dengan tingkat kepadatan Penduduk mencapai 381,2 Jiwa/km2.

2.3 Visi Puskesmas Sajira


Terwujudnya Puskesmas DTP Sajira sebagai sentra pelayanan kesehatan
yang berkualitas, Profesional, Menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan,
menghasilkan layanan yang memuaskan.

2.4 Misi Puskesmas Sajira


a. Ikut mengerakan membangun dan berwawasan kesehatan
b. Menciptakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar sesuai standart
c. Memelihara dan melihatkan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan
terjangkau
d. Mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
e. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

2.5 Tujuan Dan Sasaran Puskesmas Sajira


2.5.1 Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat Sajira secara optimal
2.5.2 Sasaran
Untuk semua lapisan Masyarakat.

viii
BAB III
KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PADA PERUSAHAAN

3.1 Landasan Teori


Cetirizine merupakan antihistamin yang sangat kuat dan spesifik.
Cetirizine merupakan antagonis reseptor H1 generasi kedua, yang merupakan
metabolit aktif asam karboksilat dari antagonis reseptor H1 generasi pertama yaitu
hidroksizin.
Efek samping yang dapat muncul yaitu somnolen yang bersifat dose-
dependent, sakit kepala dan masalah saluran cerna. Efek sistem saraf pusat (SSP)
dari antihistamin generasi kedua jarang terjadi, dibandingkan dengan generasi
pertama dan tidak berinteraksi dengan agen aktif lain di SSP seperti diazepam.
Cetirizine juga tidak mempunyai efek samping terhadap hepar dan jantung.
Metabolit cetirizine tidak diolah di hepar dan diekskresi ke urin dan feses dalam
bentuk yang tidak berubah. Penggunaan cetirizine selama 7 hari tidak
memperpanjang interval QTc dibandingkan plasebo.
Reseptor H1 tersebar luas di berbagai sel, seperti sel otot polos, sel
endotel, sel mast, basofil dan eosinofil. Semua reseptor tersebut mudah dicapai
dari sirkulasi darah. Oleh karena itu, antagonis reseptor H1 tidak memerlukan
distribusi jaringan yang luas untuk aksi kerjanya. Pada sel mast dan basofil, hasil
akhirnya adalah pelepasan mediator. Target antagonis H1 adalah reseptor
eksternal, sehingga efek farmakologik dicapai tanpa penetrasi sel dan tidak
memerlukan penembusan membran sel atau sitosol. Sebagian besar antagonis H1
tidak dapat melewati sawar darah otak, namun beberapa obat dengan
liposolubilitas yang tinggi dapat melewati sawar tersebut. Dengan adanya volume
distribusi yang rendah dari antagonis H1, maka penembusan sawar darah otak
dapat diminimalisasi.
Selain mempunyai efek antagonis terhadap reseptor H1, cetirizine juga
mempunyai efek antiinflamasi. Efek antiinflamasi cetirizine terutama ditunjukkan
melalui penghambatan migrasi eosinofil (in vivo) ke lokasi kulit yang terstimulasi
oleh alergen dan secara in vitro menghambat kemotaksis eosinofil dan adhesi ke
sel endotel kultur serta aktivasi platelet, juga mempengaruhi platelet dan neutrofil.

ix
Efek antiinflamasi cetirizine juga tercapai melalui penghambatan ekspresi
ICAM-1 in vivo di nasal dan epitel konjungtiva selama inflamasi alergi dan
penarikan eosinofil di kulit, hidung, mata dan paru.17 Efek tersebut bukan
disebabkan oleh kemampuan cetirizine menghambat efek histamin, karena
histamin tidak menyebabkan ekspresi ICAM-1. Oleh karena itu, dalam hal ini
efek cetirizine bukan merupakan efek antihistamin “klasik”, namun lebih
menunjukkan efek antiinflamasi.
Cetirizine dibuktikan dapat mengontrol inflamasi minimal persisten. 13
Antihistamin tidak berperan dalam asma, sedangkan cetirizine, yang dapat
menghambat pengumpulan eosinofil, mempunyai potensi untuk mencegah
perkembangan

3.2 Pengertian Cetirizine


Cetirizine merupakan salah satu jenis obat-obatan antihistamin. Obat ini
dapat digunakan untuk mengatasi gejala-gejala alergi, seperti hidung beringus
atau mampet, mata berair, bersin-bersin, mata atau hidung yang gatal, serta ruam
pada kulit.
Cetirizine bekerja dengan cara menghalangi kinerja senyawa histamin
yang diproduksi tubuh yang menyebabkan gejala-gejala alergi. Tetapi obat ini
tidak dapat mencegah atau mengatasi gatal-gatal di seluruh tubuh atau reaksi
alergi yang parah seperti anafilaksis.

Jenis obat Antihistamin

Golongan Obat resep

Manfaat Meredakan gejala alergi

Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak di atas usia 2 tahun

Bentuk obat Tablet, kapsul, obat kunyah, obat larut, obat cair

x
3.3 Dosis Cetirizine
Dosis penggunaan cetirizine berbeda-beda untuk tiap pasien. Dokter akan
menyesuaikan takaran sesuai usia, riwayat kesehatan, dan reaksi tubuh pasien
terhadap obat. Tabel berikut ini akan menjelaskan dosis yang umumnya
dianjurkan.

Usia (tahun) Takaran (miligram) Frekuensi per hari

>12 10 1 kali

6-12 5 2 kali

2-6 2,5 2 kali

3.4 Efek Samping Penggunaan Cetirizine


Meski jarang terjadi, cetirizine juga berpotensi menimbulkan efek samping
pada penggunanya. Efek samping cetirizine yang bisa muncul setelah penggunaan
yaitu antara lain: mengantuk, sakit kepala atau pusing, merasa lemas pada tubuh,
gelisah, sakit tenggorokan, diare, mual, dan mulut kering.
Jika terjadi gejala seperti di atas setelah pemakaian obat sebaiknya Anda
menghentikan penggunaan obat atau segera mengkonsultasikannya ke apoteker
atau dokter. Bagi beberapa orang terdapat juga gejala yang cukup serius yang
dapat timbul setelah penggunaan obat. Beberapa efek samping cetirizine yang
serius dan harus mendapat pertolongan medis antara lain:
 Reaksi alergi yang parah seperti sulit bernapas, pembengkakan wajah,
leher lidah atau tenggorokan akibat reaksi alergi terhadap cetirizine
 Detak jantung berdebar-debar, berdetak cepat, atau tidak beraturan
 Kelemahan, gemetar tak terkendali (tremor), atau susah tidur (insomnia)
 Perasaan gelisah yang parah, menjadi hiperaktif
 Kebingungan
 Masalah penglihatan
 Buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau malah tidak sama sekali
 Mengalami kejang-kejang
 Memar dibawah kulit atau pendarahan yang tidak normal

xi
 Perlu diingatkan lagi bahwa untuk mengonsumsi obat ini hanya boleh
dengan petunjuk dokter, agar tidak terjadi reaksi efek samping yang
berlebihan. Meski demikian hanya sedikit orang yang akan mengalami
efek samping serius, sedangkan sebagian pengguna lain hanya mengalami
efek samping ringan atau bahkan tidak mengalami dampak apapun setelah
penggunaan obat ini.

3.5 Indikasi Penggunaan Cetirizine


1. Pengobatan rhinitis alergi menahun ataupun musiman, dan urtikaria
idiopatik kronik.
2. Indikasi utama cetirizine adalah untuk demam dan alergi lainnya. Karena
gejala gatal-gatal dan kemerahan dalam kondisi ini disebabkan oleh
histamin yang bekerja pada reseptor H1, memblokir reseptor sementara
mengurangi gejala-gejala.
3. Infeksi rhinovirus Interleukin 6 dan interleukin 8 telah terbukti meningkat
pada sindrom gangguan pernapasan akut. Cetirizine mengandung L-dan
D-stereoisomer. Secara kimia, levocetirizine adalah aktif L-enansiomer
dari cetirizine. Dalam penelitian terbaru dari sel epitel saluran napas
berikut diamati: Levocetirizine menghambat produksi molekul adhesi
antar sel ICAM-1 dan sekresi interleukin (IL) -6 dan IL-8, yang mungkin
memiliki efek menguntungkan pada perubahan patofisiologis yang
berkaitan dengan manusia rhinovirus (HRV) infeksi. Pengobatan
Levocetirizine menghambat peningkatan HRV diinduksi dalam ICAM-1
tingkat mRNA dan protein, serta ekspresi HRV-induced IL-6 dan IL-8
mRNA dan tingkat protein. Titer virus, yang diukur dengan budaya di
MRC-5 sel, berkurang levocetirizine. Levocetirizine pengobatan juga
mengurangi nuklir peningkatan faktor-kappa B (NF-kB) ekspresi dilihat
dengan infeksi HRV. Levocetirizine menghambat ekspresi Pulsa seperti
mRNA reseptor 3 (TLR3) dan tingkat protein. Temuan ini menunjukkan
bahwa, dalam HNEC dan A549 sel, levocetirizine menghambat replikasi
HRV dan HRV diinduksi upregulation, ICAM-1 IL-6, dan IL-8, TLR3
ekspresi dan aktivasi NF-kB. Hasil studi ini menunjukkan levocetirizine

xii
yang mungkin memiliki aplikasi klinis terhadap pengobatan peradangan
saluran napas yang disebabkan oleh infeksi HRV
4. Infeksi pernapasan disebabkan sitokin sekunder untuk sindrom gangguan
pernapasan akut juga bisa secara teoritis menguntungkan.
5. Penyakit Kimura , penggunaan Cetirizine efektif dalam mengobati gejala
penyakit Kimura, yang kebanyakan terjadi pada pria muda Asia,
mempengaruhi kelenjar getah bening dan jaringan lunak kepala dan leher
dalam bentuk tumor seperti luka.
6. Sifat cetirizine itu menjadi efektif baik dalam pengobatan pruritus (gatal)
dan sebagai agen anti-inflamasi membuatnya cocok untuk pengobatan dari
pruritus yang terkait dengan lesi
7. Dalam sebuah studi tahun 2005., American College of Rheumatology
dilakukan perawatan awalnya menggunakan prednison, diikuti dengan
dosis steroid dan azathioprine, omeprazol, dan kalsium dan vitamin D
selama dua tahun. Kondisi kulit pasien mulai membaik dan kulit lesi
berkurang. Namun, ada gejala hirsutisme cushingoid dan diamati sebelum
pasien telah dihapus dari penggunaan steroid dan ditempatkan pada 10 mg
/ hari cetirizine untuk mencegah lesi kulit
8. Baik untuk pengobatan pruritus berhubungan dengan lesi tersebut
asymptomatically, kulit pasien lesi menghilang setelah pengobatan dengan
cetirizine, darah eosinofil jumlah menjadi normal, efek kortikosteroid dan
remisi mulai dalam waktu dua bulan. Penghambatan eosinofil dapat
menjadi kunci untuk pengobatan penyakit Kimura karena peran eosinofil,
bukan sel-sel lain berkaitan dengan lesi kulit.

3.6 Mengonsumsi Cetirizine dengan Benar


Baca keterangan pada kemasan obat sebelum mulai mengonsumsinya.
Pastikan Anda mengonsumsi obat ini sesuai dengan petunjuk dokter. Cetirizine
dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Jika Anda mengonsumsi obat ini dalam bentuk cair, gunakanlah takaran
dengan sendok khusus yang disertakan dalam kemasan. Jangan menggunakan
sendok makan biasa karena kemungkinan takarannya berbeda. Anda juga

xiii
sebaiknya menghindari konsumsi minuman keras selama menggunakan obat ini
karena dapat memperparah potensi efek samping antihistamin.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi cetirizine, disarankan segera
meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat.
Jangan menggandakan dosis cetirizine pada jadwal berikutnya untuk mengganti
dosis yang terlewat.

3.7 Masalah Yang Dihadapi


Kebanyakan Orang meminum Cetirizine bersamaan dengan obat yang lain
padahal Cetirizine tidak dapat diminum secara bersamaan

3.8 Pemecahan Masalah


Sebaiknya Pegawai yang bertugas di Apotik menjelaskan lebih jelas lagi
kepada pasien bahwa Cetirizine tidak dapat di minum bersamaan karena
Cetirizine di minum secara terpisah dengan obat yang lain, dikhawatirkan jika
obat Cetirizine di minum secara bersamaan obat Cetirizine tidak bisa bekerja
dengan baik

xiv
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Sebagai penutup penyusun mengucapkan banyak mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak khususnya pada Puskesmas DTP Sajira atas
segala kesempatan yang di berikan kepada penyusun untuk menjalankan Praktik
Kerja Lapangan. Semoga Puskesmas DTP Sajira semakin mantap melaksanakan
tugas dan fungsinya. Pada halaman penutup ini penyusun memohon maaf atas
segala kekurangan dalam penyajian laporan ini yang disebabkan karena
kemampuan penyusun yang sangat terbatas. Juga bila terdapat kesalahan –
kesalahan yang tidak disengaja atas relevasi terhadap isi dan uraian laporan
Praktik Kerja Lapangan ini.
Dari pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ada beberapa
informasi yang di dapat, yaitu:
1. Pentingnya penerapan ilmu yang didapatkan disekolah dengan
pelaksanaan praktek di dunia kerja yang sesungguhnya.
2. Pentingnya membedakan mana kerja dan mana bersantai pada perusahaan
atau intansi dengan tidak memainkan musik dan berbuat seenaknya
diwaktu kerja
3. Keamanan disuatu perusahaan menjadi penting karena menyangkut
banyak nyawa manusia.
4. Sopan santun kepada atasan sangatlah mutlak dilakukan.

4.2 Kritik & Saran


4.2.1 Kritik & Saran Untuk Sekolah
Kritik
1. Komunikasi antar pihak sekolah dengan pihak industri yang dirasa
kurang dan jarang sekali dilakukan, sehingga pihak industri kurang
mendapat informasi mengenai identitas, prestasi, dan kompetensi
siswa/siswi.

xv
Saran
1. Disarankan pihak sekolah, apabila memungkinkan untuk dapat terus
mengontrol siswa/siswinya selama melaksanakan Prakerin.
2. Pihak sekolah disarankan untuk dapat berkomunikasi lebih dekat lagi
dengan pihak industri.

4.2.2 Kritik & Saran Untuk Puskesmas DTP Sajira


Kritik
1. Untuk pembimbing prakerin dari Dinas Sumber Daya Air Kabupaten
Lebak agar lebih meningkatkan perhatian kepada anak Prakerin.
Saran
1. Mengembangkan sikap kekeluargaan antara pegawai satu dengan
yang lainya.
2. Tetap menjaga hubungan dengan masyarakat sekitar maupun
perusahaan sekitar.

xvi

Anda mungkin juga menyukai