Anda di halaman 1dari 45

FARMAKOLOGI OBAT ANTIASMA DAN ANTIDIABETES

SERTA PELAYANAN KEFARMASIAN DI KLINIK


DR RANNY TAHUN 2020”

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


Program Keahlian Farmasi

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mengikuti Ujian Nasional (UN)


Tahun pelajaran 2020/2021

Oleh:
RAFIF PUTRA ARLIN
11824291

SMK SASMITA JAYA 1


Pamulang - Tangerang Selatan
2020
I

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Karya Tulis ini disetujui oleh:


Pembimbing lapangan dan pembimbing sekolah
Program keahlian Farmasi
Kompetensi keahlian Farmasi klinis dan Komunitas

SMK Sasmita Jaya 1

Pamulang,

Pembimbing Lapangan Pembimbing Sekolah


II

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan karya tulis ini telah disetujui dan disahkan dihadapan penguji
Program keahlian farmasi
Kompetensi keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas
SMK Sasmita Jaya 1

Pamulang,

Pembimbing sekolah penguji

(apt. Dimas Danang Indriatmoko, M.Farm.) (Aat Rohayati Rais, S.Farm.)

Mengetahui,
Ka.Prodi Farmasi

(Aat Rohayati Rais, S.Farm.)


III

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1.Nama siswa : RAFIF PUTRA ARLIN


2.Tempat tanggal lahir : 12 AGUSTUS 2003
3.NISN :0031092900
4.agama : ISLAM
5.Alamat rumah : jl.vila dago pamulang cluster kintamani
Rt 01/024 no.38 benda baru - tangsel
6.No HP : 081310288038
7.Email : arlin6636@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL
1.SDN KUTA JAYA 1 : tahun 2009-2014
2.SDN PB.KELAPA DUA : tahun 2014-2015
3.SMP AL AMANAH SETU : tahun 2015-2016
4.MTS YASPINA : tahun 2016-2018
5.SMK SASMITA JAYA 1 : tahun 2018-2021
Demikian daftar riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar benarnya dan dapat di
pertanggung jawabkan.
Pamulang,……………………

(Rafif Putra Arlin)


MOTTO

1.SIAPA DIRIMU SEKARANG TIDAK MENENTUKAN SIAPA DIRIMU


KELAK KARNA MASA DEPAN SELALU BERUBAH
2.PILIHLAH BIDANG PELAJARAN YANG KAU SUKAI JIKA INGIN SUKSES
3.PIKIRAN POSITIFLAH YANG AKANMENDORONGMU KEPINTU
KESUKSESAN.
V

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan di
klinik dr ranny ini tanpa halangan suatu apapun yang mana pelaksanaanya dimulai
dari tanggal 03 februari-13 maret 2020 adapun penyusunan laporan ini di
selenggarakan dalam rangka memberikan bekal pengetahuan,keterampilan,dan
pengalaman dalam pengelahan instalasi farmasi kepada siswa mampu meningkatkan
kemampuan dalam mengabdikan profesinya kepada masyarakat kerja lapangan ini
juga bertujuan agar siswa tidak hanya mendapatkan teori saja, tetapi pengalikasiannya
di lapangan. Alhamdulillah praktik kerja lapangan ini dapat dilaksanakan dengan baik
dan lancar tidak terlepas dari dari bantuan berbagai pihak,pada kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak banyak terima kasih pada:
1.Bapak drs.aser simammora, MM, selaku kepala sekolah di SMK Sasmita Jaya 1
2.Bapak Abdurrahman Wahid S.Pd, Selaku Wakil kepala Sekolah di SMK Sasmita
jaya 1
3.Bapak Apt Dimas Danang Indriatmoko, M Farm, selaku pembimbing sekolah di
SMK Sasmita Jaya 1
4.Ibu Aat Rohayati Rais, S.Farm, selaku kepala program bidang studi farmasi dan
pembimbing di SMK Sasmita Jaya 1
5. Ibu Apt Fevi Yuviani, S.Si,selaku apoteker dari pihak klinik dan apotek
DR.Ranny di Buaran Raya
6. Kak Erika Widyastuti, selaku Asisten apoteker dan pembimbing PKL dari pihak
klinik dan Apotek DR.Ranny di Buaran Raya.
7. Kak Santi Nurhasanah, selaku Asisten Apoteker dan pembimbing PKL dari pihak
Klinik dan Apotek DR.Ranny di Buaran Raya
8. Bapak atau Ibu guru SMK Sasmita Jaya 1 yang telah memberikan ilmu
perbekalan tentang kefarmasian
9. Panitia penyelenggaraan PKL SMK Sasmita Jaya 1
10. Staf beserta Karyawan Klinik dan Apotek Makmur Jaya
11. Pihak yang membantu penyusunan laporan PKL.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari
segi materi maupun teknik penyajiannya mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi laporan yang lebih baik lagi kedepannya.

Demikian laporan ini penulis susun, semoga laporan ini bias bermanfaat bagi
pembaca dalam peningkatan wawasan keterampilan dalam pengolahan perbekalan
farmasi.

Terima Kasih.

Pamulang,………………….

Penulis

Rafif Putra Arlin


DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………….……….i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………….…………………………..ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………………………….iii
MOTTO………………………………………………………………………………iv
KATA PENGANTAR………………………………………………………….……..v
DAFTAR ISI…………………………………………………...…………….……...vii
DAFTAR TABEL…...………………………………………………………...……...x

BAB 1 PENDAHULUAN
a.Latar belakang penulisan………………………..………………..1
b.Tujuan penulisan…………….………...…...……..……………...2
c.Waktu dan tempat pkl………………...….………….…………...2
BAB II TINJAUAN UMUM KLINIK DR RANNY
A.sejarah singkat klinik dr Ranny…………………………………………………….7
B.visi dan misi klinik dr danny……………………………………………………….8
C.tujuan klinik dr ranny………………………………………………………………9
D.Pelayanan kesehatan klinik Dr ranny.......................................................................10
E.Fasilitas.............................................................................................………………11

BAB III TINJAUAN TEORI FARMAKOLOGI OBAT ANTIASMA


DAN ANTIDIABETES
A.antidiabetes……………………………………………………….……….……..12
1.definisi antidiabetes…………………………………………….………….……..12
2.farmakologi……………………………………………………….……….….......12
3.spesialit antidiabetes………………………………………………………..…….15
B.antiasma…………………………………………………………………….……16
1.definisi antiasma…………………………………………………………….……16
2.farmakologi………………………………………….……………………………17
3.spesialit antiasma………………………………………………………………....18
C.definisi bpjs………………………………..……………………………………..19
D.undang undang klinik dan apotik……………………………………………..….20

BAB IV TINJAUAN KASUS


A.resep……………………………….…………………………………….………..24
1.resep individu antidiabetes………………….………………………….………….24
2.resep kelompok antiasma……………….…………………………...….…………29
B.pelayanan farmasi di klinik dr ranny…………………………….....…….……….34
BAB V PENUTUP
A.simpulan……………………………………………………………..…………….38
B.saran……………………………………………………………………….………38

DAFTAR PUSAKA………………………………………………...…..39
LAMPIRAN……………………………………………………...……..40
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Alat mortir dan stemper……………………..........................................40


Lampiran 2.timbangan miligram................................................................................40
Lampiran 3.obat di apotik...........................................................................................41
Lampiran 4.lemari narkotik........................................................................................42
Lampiran 5.resep obat................................................................................................42
Lampiran 6.pelayanan administrasi dan apotik..........................................................43
Lampiran 7.etiket biru................................................................................................43
Lampiran 8.etiket putih..............................................................................................43
Lampiran9.kulkas vaksin...........................................................................................44
Lampiran 10.termometer ruangan..............................................................................45
Lampiran 11.mesin press………………………………….………………………...45
Lampiran 12. Perkamen………………………………………..................................46
Lampiran 13. Kartustok……………………………………………………………..46
BAB 1
PENDAHULUAN

A.latar belakang penulisan


Pendidikan dan pelatihan merupakan suatu upaya meningkatkan
pengetahuan,pemahaman kemampuan dan keterampilan dibidang kefarmasian yang
dilaksanakan secara berkesinambungan. Selain itu juga berfungsi sebagai kegiatan
pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan potensi dan produktivitas
secara optimal serata untuk mendapat wawasan,pengetahuan,dan keterampilan di
bidang farmasi.diharapkan dengan adanya PKL dapat meningkatkan potensi serta
mempersiapkan diri untuk mampu berkopetensi dan lebih siap serta lebih matang
berperan sebagai tenaga kefarmasian dengan menerapkan kode etik seorang farmasi.
Siswa menengah kejuruan farmasi dibekali materi umum (nomatif) penunjang
(adaptif) serta teori daan keterampilan dasar kejuruan (produktif) smk farmasi
memiliki kegiatan yaitu melaksanakan pkl yg ditunjukan untuk menambahkan
pengetaahuan serta pengalaman siswa.juga sebagai syaraat untuk mengikuti ujian
sekolah (US) dan ujian nasional (UN). Disini smk sasmita jaya 1 menggunakan
sarana pkl yaitu sarana kesehatan sebagai tempat yang digunakan oleh rumah sakit,
apotek, klinik, puskemas. Salah satunya terdapat pada uu no.23 tahun 1992 tentang
kesehatan adalah mencakup pembuatan, pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengadaan, penyimpanan, distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat
berdasarkan resep dokter, pengembangan obat, serta bahan obat atau bahan
tradisional.
2

B. tujuan penulisan
1.tujuan umum
Praktik kerja lapangan (PKL) ini memiliki tujuan umum diantaranya sebagai berikut:
a.sebagai salah satu bentuk latihan,dalam menghadapi uji kompetensi pada akhir
proses pembelajaran
b.sebagai salah satu syarat penyelesaian studi
c.menambah wawasan tentang penulisan karya tulis

2.tujuan khusus
Praktik kerja lapangan(PKL) ini memiliki tujuan khusus diantaranya sebagai berikut:
a.melaksanakan salah satu peran, fungsi dan kompetensian ahli farmasi yaitu
pelayanan kefarmasian meliputi:identifikasi resep, merencanakan dan melaksanakan
peracikan obat yg tepat
b.memberikan kesempatan untuk beradaptasi langsung kepada ahli kerja kefarmasian
yang sebenarnya
c.melaksanakan pelayanan informasi obat

C. Waktu dan Tempat PKL


Kegiatan praktek kerja lapangan(PKL) dimulai dari 03 februari s/d 13 maret 2020
yang bertempat di klinik DR RANNY. Dalam pelaksanaanya. waktu kegiatan pkl
dibagi atas 3:
1. Pagi: 07.00-14.00
2. Siang: 14.00-21.00
3. Malam:21.00-07.00
BAB II

TINJAUAN UMUM KLINIK DR RANNY

A.Sejarah Singkat Klinik Dr Ranny

Klinik Dr Ranny beroperasi 24 jam dan 7 hari dalam seminggu, dengan tim
medis (dokter & paramedis) yang selalu siap untuk melayani pasien, dan dibantu
oleh tenaga administrasi yang terampil. Sedangkan untuk ketepatan diagnose, klinik
juga menyediakan uji laboratorium, sehingga pasien dapat dilayani hingga
mendapatkan hasil uji laboratorium tersebut. Juga dilengkapi dengan fasilitas Apotek,
dengan Apoteker berizin resmi.

Tersedia radiologi, Audiometri dan Spirometri serta unit Ambulance yang siap antar
jemput pasien emergency dan rujukan. Dengn letak yang sangat strategis dimana
merupakan jalur utama dari serpong (Tangerang) Kea rah pamulang dan Bogor
memudahkan transportasi pelanggan baik dengn kendaraan pribadi maupun
kendaraan umum. Bila menggunakan google maps, waze dan peta online lainnya,
silakan ketik Klinik Dr Ranny, maka akan tampil layout peta lokasi. Tidak jauh dari
Kawasan Industri Taman Tekno BSD CITY. Area pelayanan kami selain Serpong
juga mencapai Gunung Sindur, Cisauk, Pamulang dan wilayah sekitarnya.

Telah banyak bekerjasama dengan berbagai perusahaan baik untuk pelayanan


kesehatan,MCU dan In House Clinic di perusahaan. In House Clinic / Klinik
Perusahaan yang dikelola oleh klinik Dr Ranny tersebar di area Tangerang Selatan,
Kab. Tangerang dan Kab. Brebes di Jawa Tengah. Klinik Dr Ranny juga telah
dilengkapi dengan pelayanan dpokter spesialis kandungan / spOG yang memiliki izin
resmi dari dinas terkait dengan unit USG 4 D.
4

B.Visi dan Misi Klinik Dr Ranny


Visi:Turut meningkatkan Taraf kesehatan masyarakat dengan memberikan pelayanan
yang prima,berkualitas dan profesional serta terjangkau oleh masyarakat.
Misi:Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima,aman,informatif dan
efektif.

C.Tujuan Klinik Dr Ranny


-menyembuhkan pasien
-memberikan pelayananan yang memuaskan
-menjadi organisasi kesehatan yang berguna untuk masyarakat
-menjadi yang terbaik dari yang terbaik
-berkembang menjadi rumah sakit

D.Pelayanan Klinik Dr Ranny


Praktek Dokter Umum 1, setiap hari :24 Jam (termasuk hari Minggu dan Libur
Nasional)
Praktek Dokter Umum 2, setiap hari : pkl. 09.00 - 21.00 Wib
Praktek Dokter Umum 3, Senin-Jumat : pkl. 18.00-21.00 Wib
Praktek Dokter Spesialis Kandungan (Sp.OG) & USG 4 D , Senin - Jumat : pkl.
18.30 - selesai
Praktek Dokter Gigi, setiap Senin s/d Sabtu : Pagi pkl. 10.00 - 12.00 Wib, Sore pkl.
18.30 - 20.30. Khusus Jumat Siang pkl. 14.00 - Selesai
Klinik Kecantikan Senin - Minggu pkl. 09.00 - 18.00 Wib
Praktek Bidan, setiap hari : pkl. 08.00 - 21.00 Wib
Persalinan 24 Jam (termasuk hari Minggu dan Libur Nasional)
5

Imunisasi, setiap Sabtu pkl. 08.00 - 12.00 Wib


Perawatan Luka/Wound Care : Dengan Perjanjian
Laboratorium, setiap Senin s/d Sabtu : pagi. 08.00 - 12.00 Wib. Sore pkl. 17.00 -
21.00 Wib
Apotik Ranny Medika, setiap hari pkl. 08.00-222.00 Wib
Nebulizer, setiap hari : 24 Jam
Medical Check Up (MCU,), setiap Senin s/d Sabtu pkl. 08.00 - 17.00 Wib
Radiologi, setiap Senin s/d Sabtu pkl. 08.00 - 17.00 Wib
EKG, setiap Senin - Sabtu : pkl 08.00 - 21.00 Wib.
Audiometri, setiap Senin s/d Sabtu : pkl. 08.00-17.00 Wib
Spirometri, setiap Senin s/d Sabtu : pkl. 08.00 - 17.00 Wib
Senam Hamil, setiap Minggu ke 3 : pkl. 08.00 - Selesai
Senam Prolanis, settiap Minggu ke 2 : pkl. 07.00 - Selesai
Home Visit / Kunjungan ke Rumah : Dengan Perjanjian
Ambulance, setiap hari : 24 Jam
Pendirian in house clinic Perusahaan
Team Medis Event : Pameran, Olah Raga dll

E.Fasilitas
1.Ruang Tunggu, Ruang Praktek dan Ruang Rawat yang nyaman (Air Conditioning)
2.CCTV dan Penjagaan Security 24 Jam
3.Halaman Parkir Luas, Free
4.Free Wifi
5.Galeri ATM
BAB III
TINJAUAN TEORI FARMAKOLOGI ANTIDIABETES
DAN ANTIASMA

A.ANTIDIABETES
1.Definisi Antidiabetes
Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis
yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan produksi insulin oleh sel-
sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-
sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999)
2.Farmakologi
Komplikasi Diabetes:
Sejumlah komplikasi yang dapat muncul akibat diabetes tipe 1 dan 2 adalah: penyakit
jantung, stroke, gagal ginjal kronis, neuropati diabetic, gangguan penglihatan,
Katarak, Depresi, Demensia, Gangguan pendengaran, Luka dan infeksi pada kaki
yang sulit sembuh, kerusakan kulit akibat infeksi bakteri dan jamur

b.penggolongan obat glukosa

penggolongan obat glukosa diantaranya sebagai berikut:


1)sulfonilurea
golongan sulfonilurea bekerja dengan cara membantu pankreas untuk memproduksi
insulin lebih banyak.
Diabetes juga bisa terjadi akibat resistensi insulin, artinya tubuh tak lagi menanggapi
kehadiran insulin yang membantu mengatur kadar gula darah. Nah, obat golongan
sulfonilurea juga membantu tubuh untuk dapat merespons insulin dengan lebih baik.
7

Golongan obat sulfonilurea hanya diperuntukkan untuk pasien diabetes tipe 2. Orang
dengan diabetes tipe 1 tidakmenggunakan obat ini, karena pada dasarnya, tubuh
mereka tidak memproduksi insulin sama sekali.
Termaksud kedalam golongan ini adalah: Chlorpropmide, Glipizide, Glyburide,
Glimepiride, Gliclazide, Tolbutamide, Tolazamide

2)bigunaid
golongan glitazone, biguanid juga bekerja dengan cara menurunkan jumlah gula yang
diproduksi oleh hati. Selain itu, golongan obat ini juga bekerja dengan cara
menurunkan jumlah glukosa yang diserap oleh usus selama proses pencernaan.
Dengan begitu, kadar gula di dalam tubuh tetap stabil.
Obat golongan biguanid juga dapat membuat tubuh Anda menjadi lebih sensitif
dalam merespons insulin.
Obat yang termasuk ke dalam golongan obat ini adalah: Metformin
.
3)meglinitide
Obat yang termasuk ke dalam golongan obat ini membantu pankreas dalam tubuh
Anda untuk memproduksi insulin lebih banyak. Akibatnya, pengobatan ini bisa saja
menyebabkan kadar gula dalam darah Anda menjadi terlalu rendah. Tetap lakukan
pemantauan kadar gula darah Anda untuk menghindari risiko hipoglikemia.
Contoh dari obat golongan ini adalah: Repaglinide, Nateglinide
Tabel III.2 Spesialite obat antidiabetes
No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Pabrik
1. Glimepiride Amaryl Tablet 1 mg,2 mg,3 mg,4 mg Dexa medica
2. Metformin Benofomin Tablet 500 mg Hexpharmjaya
3. Glibenclamide Forbet Tablet 2,5 mg, 5 mg Indo farma
8

B.Antiasma
1. Definisi Antiasmma
Asma merupakan penyakit inflamasi di mana ukuran diameter jalan napas
menyempit secara kronis akibat edema dan tidak stabil (Neal, 2006). Kata asma
(asthma) berasal dari bahasa Yunani yang Berarti “terengah-engah“. Menurut
National Asthma Education and Prevention Program (NAEPP) pada National
Institute of Health (NIH) Amerika, asma didefinisikan sebagai penyakit inflamasi
kronik pada paru yang dicirikan oleh obstruksi saluran napas yang bersifat reversibel,
inflamasi jalan napas, peningkatan respon jalan napas terhadap berbagai rangsangan
(Ikawati, 2006). Bronkospasme atau bronkokontriksi terjadi ketika jaringan paru
terpejan oleh faktor ekstrinsik dan intrinsik yang merangsang respon
bronkokonstriksi. Faktor-faktor yang merangsang serangan asma (bronkospame)
mencakup kelembaban, perubahan tekanan udara, perubahan temperatur, asap, uap
(debu, asap, parfum), kekecewaan emosi dan alergi terhadap partrikel dari bulu
binatang, makanan dan obat-obatan seperti aspirin, indometesin dan ibuprofen
(Kee dan Hayes, 1996).

2.Farmakologi
Penggolongan dibagi menjadi 4 yaitu:
a. Agonis b2
Meningkatkan bersihan mukosillier yang akan membantu pengeluaran dahak
pasien.
b. Xantin
Pencegahan asma bronkial dan bronkospasmeyang berkaitan dengan bronchitis
kronik dan emfisema
c. Antikolinergik
Sebagai bronkodilator yang berhubungan dengan ppok, bronchitis kronik, dan
emfisema
d. kortikosteroid
terapi pemeliharaan dan yang profilaksis asma
9

mekanisme kerja

Mekanisme kerja obat ini adalah merangsang sistem adrenergik sehingga


memberikan efek bronkodilatasi digunakan sebagai obat utama dalam bentuk
aerosol.Termasuk kedalamnya adalah: Adrenergika, antikolinergika. Derivat
Xantin

Tabel III.2 Spesialite obat antiasma


No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Pabrik
1. Salbutamol Astharol Tablet 2 mg, 4 mg GrahaFarma
2. Teofillin Neo napacin Tablet 400 mg, 600 mg Dexa Medica
10

C.BPJS
1.Definisi BPJS
Berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial(BPJS) adalah:
1.Badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial (Pas
al 1 angka 6)
2.Badan hukum nirlaba (Pasal 4 dan Penjelasan Umum)
3.pembentukan dengan Undang-Undang (Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nopmor
24 tahun 2011 tentang Bdan penyelenggara Jaminan Sosial(UU BPJS), secara tegas
menyatakan bahwa BPJS yang dibentuk dengan UU BPJS adalah badan hokum
public. BPJS yang dibentuk dengan UU BPJS adalah BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan.
Kedua bpjs tersebut pada dasarnya mengemban misi negara untuk memenuhi hak
konstitusional setiap orang atas jaminan social dengan menyelenggarakan program
jaminan yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Penyelenggara jaminan sosial yang kuat dan
berkelanjutan merupakan salah satu pilar negara kesejahteraan, disamping pilar
lainnya, yaitu pendidikan bagi semua pekerjaan yang terbuka luas dan pertumbuhan
ekonomi yang stabil dan berkeadilan. Mengingat pentingnya peranan BPJS dalam
menyelenggarakan program jaminan sosial dengan cakupan seluruh penduduk
Indonesia, maka UU BPJS memberikan batasan fungsi, tugas dan wewenang yang
jelas kepada BPJS dengan demikian dapat diketahui secara pasti batas batas tanggung
jawabnya dan sekaligus dapat dijadikan sarana untuk mengukur kinerja kedua BPJS
tersebut secara transparan.

2. pelayanan bpjs

a) pelayanan kesehatan yang oleh BPJS Kesehatan adalah pola rujukan berjenjang.
Pola rujukan berjenjang adalah pola pemberian layanan kesehatan dimana pelayanan
primer diberikan oleh PPK tingkat I, namun apabila diperlukan rujukan spesialistik
akan dirujuk ke PPK lanjutan. Anda tidak diperkenankan langsung berobat ke Rumah
Sakit tanpa membawa rujukan. Ini dimaksudkan agar tidak ada penumpukan pasien di
Rumah Sakit. Karena untuk penyakit ringan bisa diselesaikan di fasilitas kesehatan
tingkat pertama.
11

D. Undang-undang Klinik dan Apotek

1.Apotek

Permenkes No. 9 Tahun 2017 mendefinisikan apotek sebagai sarana


pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker.
Adapun Surat Izin Apotek (SIA) adalah bukti tertulis yang diberikan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota kepada Apoteker sebagai izin untuk
menyelenggarakan apotek. Definisi apotek menurut pp 51 tahun
2009,Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan
praktek kefarmasian oleh Apoteker.

2.Tugas dan Fungsi Apotek

a.tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucap sumpah


jabatan apoteker

b.sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian

c.sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan farmasi


antara lain obat,bahan baku obat,obat tradisional,dan kosmetika

3.persyaratan apotek

Syarat pendirian apotek menurut pp no 51 tahun 2009:

a.fotocopy SIK atau SP

b.fotocopy ktp dan surat pernyataan tempat tinggal secara nyata.

c.fotocopy denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam


bentuk akte hak milik atau sewa atau kontrak

d.daftar asisten apoteker terdiri dari nama, alamat, tahun lulus, dan SIK.
12

e.Asli dan fotocopy daftar terperinci alat perlengkapan apotek

f.surat pernyataan APA tidakbekerja pada perusahaan farmasi dan tidak


menjadi APA di apotek lain

g.Asli dan fotocopy surat izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai
instansi pemerintah lainnya

h.akte perjanjian Kerjasama APA dan PSA

i.Surat pernyataan PSA tidak terlihat pelanggaran

j.NPWP

k.Rekomendasi ISPI

4.Standar pelayanan apotek

Sesuai ketentuan perundangan yang berlaku apotek harus dikelola oleh


seorang apoteker yang:

a) profesional
b) memiliki kemampuan menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik
c) mengambil keputusan yang tepat
d) mampu berkomunikasi antar profesi
e) menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi multi disipliner
f) kemampuaan mengelola SDM secara efektif
g) selalu belajar sepanjang karier
h) dan membantu memberi pendidikan dan memberi peluang untuk
meningkatkan pengetahuan
13

1) sarana dan prasarana


Apotek sebaiknya:
a) Berlokasi strategis
b) Pada halaman papan petunjuk yang dengan jelas tertulis kata apotek.
c) Apotek harus dapat dengan mudah diakses oleh anggota masyarakat
d) Pelayanan produk kefarmasian diberikan pada tempat yang terpisah
dan aktifitas pelayanan dan penjualan produk lainnya, hal ini berguna
untuk menunjukan integritas dan kualitas produk serta mengurangi
resiko kesalahan penyerahan.
e) Masyarakat harus diberi akses secara langsung dan mudah oleh
apoteker untuk memperoleh informasi dan konseling
f) Lingkungan apotek harus dijaga kebersihannya, apotek harus diberi
dari hewan pengerat serangga
g) Apotek harus memiliki suplai listrik yang konstan, terutama untuk
lemari pendingin.

2) Apotek harus memiliki:


a) Ruang tunggu yang nyaman bagipasien.
b) Tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien, termasuk penempatan
brosur/materi informasi.
c) Ruangan tertutup untuk konseling bagi pasien yang dilengkapi dengan
meja dan kursi serta lemari untuk menyimpan catatan medikasi pasien.
d) Ruang racikan
e) Tempat peracikan alat

5) Klinik
Dalam permenkes No.9 Tahun 2014, berikut adalah beberapa hal
tentang klinik fasilitas pelayanan kesehatan yang menyeenggarakan
pelayanan kesehatan yang menyediakan pelayanan medis dasar atau
spesialistik.

6) Klasifikasi klinik
Berdasarkan jenis pelayanannya, Klinik dibagi menjadi: Klinik
Pratama
Klinik utama kedua macam klinik ini dapat di selenggarakan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat
14

Klinik pratama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medic dasar. Klinik
utama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medic spesialistik atau
pelayanan medic dasar dan spesialistik.sifat pelayanan Kesehatan yang
diselenggarakan bias berupa syarat jalan, one day care, rawat inap atau home care.
a. Bangunan klinik paling sedikit terdiri atas:
1) Ruang pendaftaran atau ruang tunggu
2) Ruang konsultasi dokter
3) Ruang administrasi
4) Ruang Tindakan
5) Ruang farmasi
6) Kamar mandi atau wc
b. Prasarana klinik meliputi
1) Instalasi air
2) Instalasi listrik
3) Instalasi sirkulasi udara
4) Sarana pengelolaan limbah
5) Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
6) Ambulansi, untuk klinik yang menyelenggarakan rawat inap, dan
7) Sarana lainnya sesuai kebutuhan

Selain itu juga, klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan non
medis yang memadai sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan.
BAB IV
TINJAUAN KASUS

A. Resep

1. Resep individu Antidiabetes


Pengkajian

Di sajikan resep sebagai berikut:

KLINIK DR RANNY
Jl. Buaranraya Blok Batako No.40, RT.3/RW.1, Buaran,
Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten
NO. TELP: (021) 75874222
Buaran,11 agustus 2020
R/ Glimepiride 1 mg No.XXX
S1–0–0

R/ Metformin 500 mg No.LX


S 2 dd tab 1

Pro:Ny.Herni
Umur:-
Alamat:-
16

a. Kelengkapan Resep

Inscription Ada
(Tanggal dan tempat ditulisnya resep)
Invocation Ada
(tanda penulisan resep)
Praescriptio Ada
(nama obat, jumlah, dan cara pembuatan)
Signatura Ada
(aturan pakai obat)
Subscription Ada
(paraf atau tanda tangan dokter)

b. Farmakologi obat
1. Glimepiride
a) Komposisi:
Glimepiride tersedia dalam bentuk tablet, setiap tablet
mengandung glimepiride sebesar 2 mg
b) Farmakologi
Glimepiride adalah obat yang digunakan untuk
mengendalikan kadar gula darah tinggi pada penderita
diabetes tipe 2. Obat ini bekerja dengan cara mendorong
pancreas untuk memproduksi insulin dalam tubuh dan
membantu tubuh menggunakan insulin secara lebih efisien.
c) Indikasi
Indikasi glimepiride adalah diabetes mellitus tipe II
d) Kontra indikasi
Glimepiride dikontra indikasikan pada kondisi berikut: pada
pasien dengan hipersensitivitas obat dan pada pasien asi
dosis diabetik, dengan atau tanpa koma.

17

e) Efek samping
Efek samping utama yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan glimepiride adalah hipoglikemia.
Hipoglikemia dapat terjadi pada 4-20% pengguna
glimepiride.[5] Pengeluaran insulin dengan pemberian
sulfonylurea dapat terjadi tanpa melihat kadar glukosa
dalam darah. Penyakit ginjal dapat memperpanjang waktu
kerja glimepiride dan menyebabkan hipoglikemia yang lebih
berat. Hipoglikemia yang terjadi dapat berat dan bersifat
fatal sehingga obat perlu digunakan dengan hati-hati pada
pasien geriatri.[6,7]

2. Metformin
a) Komposisi
Metformin 500 mg
b) Indikasi
penatalaksanaan diabetes mellitus tipe 2, dengan dosis
sesuai pedoman penata laksanaan yang ada.
c) Kontra indikasi
hipersensitif, gagal jantung kronis, diabetes keto asidosis,
asidosis metabolik, gagal ginjal berat, klirenskreatinin yang
tidak normal, infark jantung, menyusui
d) Efek samping
Batuk.,Demam dan menggigil., Diare., Sakitperut., Mual
dan muntah., Nafsu makan menurun., Rasa logam di
mulut.,Sakit punggung.
e) Dosis
Sehari 500 mg

18

2.resep kelompok Antiasma


Pengkajian

Disajikan resep sebagai berikut:


KLINIK DR RANNY
Jl. Buaranraya Blok Batako No.40, RT.3/RW.1,
Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten
NO. TELP: (021) 75874222
Tangerang,17-2-20

R/Salbutamol No.X
S 2 dd 1

Pro:Ny.Herni
Umur:-
Alamat:
a. Kelengkapan resep
Inscription Ada
(tanggal dan tempat ditulisnya resep
Invocation Ada
(tanda penulisan resep)
Praescriptio Ada
(nama obat,jumlah,dan cara pembuatan)
Signatura Ada
(aturan pakai obat)
Subscription Tidak ada
(paraf atau tanda tangan dokter)
19

1. Salbutamol
a) Komposisi
Salbutamol 2 mg
b) Farmakologi
Salbutamol adalah obat untuk mengatasi sesak napas akibat penyempitan
pada saluran udara pada paru-paru (bronkospasme). Obat ini tersedia
dalam bentuk hirup (inhaler), tablet, dan sirop.Salbutamol bekerja dengan
cara melemaskan otot-otot di sekitar saluran pernapasan yang menyempit,
sehingga udara dapat mengalir lebih lancer ke dalam paru-paru. Efek obat
ini bias dirasakan dalam beberapa menit setelah dikonsumsi dan bertahan
selama 3-5 jam.Obat ini biasa digunakan oleh penderita asma dan
gangguan saluran pernapasan lain, seperti penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK). Selain itu, salbutamol juga dapat digunakan untuk mencegah
sesak napas akibat olahraga.
c) Indikasi
Asma bronkial, penyakit paru obstruktif kronis, bronkitis, dan profilaksis
bronkospasme untuk berolahraga.
d) Kontra indikasi
Kontra indikasi pada pasien dengan riwayat alergi atau pernah mengalami
riwayat hipersensitivitas dengan obat ini.
e) Dosis
anak-anak:1-2 mg sebanyak 3-4 kali sehari.
Dewasa:2-4 mg, 3-4 kali sehari
f) Efek samping
1) Nyeri atau kram otot.
2) Rasa lelah dan lemas.
3) Detak jantung tidak teratur.

20

B.pelayanan farmasi di klinik Dr Ranny


1. Pengkajian resep
Kegiatan pengkajian resep meliputi administrasi, kesesuaian
farmasetik dan pertimbangan klinis
a. Kajian administrative meliputi:
1) Nama pasien, umur, jenis kelamin Dan Berat Badan
2) Nama dokter, Nomor Surat izin Praktek (SIP)
3) Tanggal penulisan resep
b. Kajian kesesuaian farmasetik meliputi:
1) Bentuk dan kekuatan sediaan
2) Stabilitas dan
3) Kompatibilitas (ketercampuranobat)
c. Pertimbangan klinis meliputi:
1) Ketepatan indikasi dan dosis obat
2) Aturan, cara dan lama penggunaan obat
3) Duplikasi dan/atau poli farmasi
4) Reaksi obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping obat
manifestasi klinis lain)
5) Kontra indikasi dan
6) Interaksi
Jika ditemukan adanya ketidaksesuaian dari hasil pengkajian maka apoteker
menghubungi dokter penulis resep.

2. Dispensing
Dispensing terdiri dari penyiapan, penyerahan dan pemberian
informasiObat.
Setelah melakukan pengkajian Resep dilakukan hal sebagai berikut:
a. Menyiapkan Obat sesuai dengan permintaan Resep:
1) menghitung kebutuhan jumlah Obat sesuai dengan Resep;
2) mengambil Obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan dengan
memperhatikan nama Obat, tanggal kadaluwarsa dan keadaan fisik
Obat.
b. Melakukan peracikan Obat bila diperlukan

21

Setelah penyiapan Obat dilakukan hal sebagai berikut:


1) Sebelum Obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan
pemeriksaan kembali mengenai penulisan nama pasien pada etiket,
cara penggunaan serta jenis dan jumlah Obat (kesesuaian antara
penulisan etiket dengan Resep);
2) Memanggil nama dan nomor tunggu pasien;
3) Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien;
4) Menyerahkan Obat yang disertai pemberian informasi Obat;
5) Memberikan informasi cara penggunaan Obat dan hal-hal yang
terkait dengan Obat antara lain manfaat Obat, makanan dan minuman
yang harus dihindari, kemungkinan efeksamping, cara penyimpanan
Obat dan lain-lain;
6) Penyerahan Obat kepada pasien hendaklah dilakukan dengan cara
yang baik, mengingat pasien dalam kondisi tidak sehat mungkin
emosinya tidak stabil;
7) Memastikan bahwa yang menerima Obat adalah pasien atau
keluarganya;
8) Membuat salinan Resep sesuai dengan Resep asli dan diparaf
oleh Apoteker (apabila diperlukan);
9) Menyimpan Resep pada tempatnya;
10) Apoteker membuat catatan pengobatan pasien dengan
Menggunakan formulir 5 sebagaimana terlampir

Apoteker di Apotek juga dapat melayani Obat non Resep atau


pelayanan swamedikasi. Apoteker harus memberikan edukasi kepada
pasien yang memerlukan Obat non Resep untuk penyakit ringan
dengan memilihkan Obat bebas atau bebas terbatas yang sesuai.

3. Pelayanan Informasi Obat (PIO)


Pelayanan Informasi Obat merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
Apoteker dalam pemberian informasi mengenai Obat yang tidak
memihak, di evaluasi dengan kritis dan dengan bukti terbaik dalam
segala aspek penggunaan Obat kepada profesi kesehatan lain, pasien
atau masyarakat. Informasi mengenai Obat termasuk Obat Resep, Obat
bebas dan herbal.

22

Kegiatan Pelayanan Informasi Obat di Apotek meliputi:


a. menjawab pertanyaan baik lisan maupun tulisan;
b. membuat dan menyebarkan buletin/brosur/leaflet, pemberdayaan
masyarakat (penyuluhan);
c. memberikan informasi dan edukasi kepada pasien;
d. memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa
farmasi yang sedang praktek profesi;

4. Konseling
Konseling merupakan proses interaktif antara Apoteker dengan
pasien/keluarga untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman,
kesadaran dan kepatuhan sehingga terjadi perubahan perilaku dalam
penggunaan Obat dan menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien.

5. Pemantauan Terapi Obat (PTO)


Merupakan proses yang memastikan bahwa seorang pasien
mendapatkan terapi Obat yang efektif dan terjangkau dengan
memaksimalkan efikasi dan meminimalkan efeksamping.

6. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)


Merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap Obat yang
merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal
yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan
terapi atau memodifikasi fungsi fisiologis.

BAB V
PENUTUP
A. simpulan
Dilihat dari kegiatan Praktek kerja Lapangan (PKL) dapat di simpulkan
sebagai berikut:
1. Pengelolaan perbekalan farmasi di lapangan kerja yang bergerak di
bidang kefarmasian seperti apotek, meliputi :perencanaan atau
pengadaan, pemesanan, penerimaan dan penyimpanan barang
2. Praktek kefarmasian di apotek menambah wawasan dan pengetahuan
di bidang kefarmasian bagi siswa – siswi.
3. Praktek kerja lapangan ini memberikan pengalaman bagi para siswa –
siswi dalam menerapkan pelajaran yang di dapat dari sekolah ketempat
lapangan pekerjaan
4. Dapat lebih mengerti tentang Kesehatan di lingkungan setempat

B. Saran
Saran untuk pihak klinik
1. Saran apotik harus lebih ditingkatkan lagi terutama perluasan
wilayah.
2. Penyimpanan barang di klinik sebaiknya lebih di tata rapi Kembali
jangan berantakan
3. Pelayanan pio nya lebih di percepat
4. Obat di apotek lebih di lengkapi lagi
5. Para siswa lebih diterapkan system pembelajaran dalam ruang
lingkup lapangan pekerjaan

DAFTAR PUSTAKA

Glimepiride:
https://www.alodokter.com/glimepiride

metformin:
https://www.alodokter.com/metformin

salbutamol:
https://www.alodokter.com/salbutamol
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat mortir dan stemper


Lampiran 2.timbangan milligram

Lampiran 3. Obat di apotik


Lampiran 4. LemariNarkotika

Lampiran 5.Resepobat
Lampiran 6.pelayananAdministratif dan Apotek
Lampiran 7. Etiketbiru

Lampiran 8 etiketputih
Lampiran 9.kulkasvaksin

Lampiran 10.termometerruangan
Lampiran 11. Mesin press

Lampiran 12.perkamen
Lampiran 13.Kartustok

Anda mungkin juga menyukai