Oleh:
RAFIF PUTRA ARLIN
11824291
LAPORAN PERSETUJUAN
Pamulang,
LAPORAN PENGESAHAN
Laporan karya tulis ini telah disetujui dan disahkan dihadapan penguji
Program keahlian farmasi
Kompetensi keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas
SMK Sasmita Jaya 1
Pamulang,
Mengetahui,
Ka.Prodi Farmasi
PENDIDIKAN FORMAL
1.SDN KUTA JAYA 1 : tahun 2009-2014
2.SDN PB.KELAPA DUA : tahun 2014-2015
3.SMP AL AMANAH SETU : tahun 2015-2016
4.MTS YASPINA : tahun 2016-2018
5.SMK SASMITA JAYA 1 : tahun 2018-2021
Demikian daftar riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar benarnya dan dapat di
pertanggung jawabkan.
Pamulang,……………………
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan di
klinik dr ranny ini tanpa halangan suatu apapun yang mana pelaksanaanya dimulai
dari tanggal 03 februari-13 maret 2020 adapun penyusunan laporan ini di
selenggarakan dalam rangka memberikan bekal pengetahuan,keterampilan,dan
pengalaman dalam pengelahan instalasi farmasi kepada siswa mampu meningkatkan
kemampuan dalam mengabdikan profesinya kepada masyarakat kerja lapangan ini
juga bertujuan agar siswa tidak hanya mendapatkan teori saja, tetapi pengalikasiannya
di lapangan. Alhamdulillah praktek kerja lapangan ini dapat dilaksanakan dengan
baik dan lancar tidak terlepas dari dari bantuan berbagai pihak,pada kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak banyak terima kasih pada:
1. Bapak Drs.aser simammora, MM, selaku kepala sekolah di SMK Sasmita Jaya 1
2. Bapak Abdurrahman Wahid S.Pd, Selaku Wakil kepala Sekolah di SMK Sasmita
jaya 1
3. Bapak Apt Dimas Danang Indriatmoko, M Farm, selaku pembimbing sekolah di
SMK Sasmita Jaya 1
4. Ibu Aat Rohayati Rais, S.Farm, selaku kepala program bidang studi farmasi dan
pembimbing di SMK Sasmita Jaya 1
5. Ibu Apt Fevi Yuviani, S.Si,selaku apoteker dari pihak klinik dan apotek
DR.Ranny di Buaran Raya
6. Kak Erika Widyastuti, selaku Asisten apoteker dan pembimbing PKL dari pihak
klinik dan Apotek DR.Ranny di Buaran Raya.
7. Kak Santi Nurhasanah, selaku Asisten Apoteker dan pembimbing PKL dari pihak
Klinik dan Apotek DR.Ranny di Buaran Raya
8. Bapak atau Ibu guru SMK Sasmita Jaya 1 yang telah memberikan ilmu
perbekalan tentang kefarmasian
9. Panitia penyelenggaraan PKL SMK Sasmita Jaya 1
10. Staf beserta Karyawan Klinik dan Apotek Makmur Jaya
11. Pihak yang membantu penyusunan laporan PKL.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari
segi materi maupun teknik penyajiannya mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi laporan yang lebih baik lagi kedepannya.
Demikian laporan ini penulis susun, semoga laporan ini bias bermanfaat bagi
pembaca dalam peningkatan wawasan keterampilan dalam pengolahan perbekalan
farmasi.
Terima Kasih.
Pamulang,………………….
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………….……….i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………….…………………………..ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………………………….iii
MOTTO………………………………………………………………………………iv
KATA PENGANTAR………………………………………………………….……..v
DAFTAR ISI…………………………………………………...…………….……...vii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………ix
DAFTAR TABEL…...………………………………………………………...……...x
BAB 1 PENDAHULUAN
a.Latar belakang penulisan………………………..………..…………….1
b.Tujuan penulisan…………….……………...…...……..….…………...2
c.Waktu dan tempat pkl……………….……...….………….…………...2
BAB V PENUTUP
A.simpulan……………………………………………………………..…………….38
B.saran……………………………………………………………………….………38
DAFTAR PUSAKA………………………………………………...…..39
LAMPIRAN……………………………………………………...……..40
DAFTAR LAMPIRAN
B. tujuan penulisan
1.tujuan umum
Praktik kerja lapangan (PKL) ini memiliki tujuan umum diantaranya sebagai berikut:
a.sebagai salah satu bentuk latihan,dalam menghadapi uji kompetensi pada akhir
proses pembelajaran
b.sebagai salah satu syarat penyelesaian studi
c.menambah wawasan tentang penulisan karya tulis
2.tujuan khusus
Praktik kerja lapangan(PKL) ini memiliki tujuan khusus diantaranya sebagai berikut:
a.melaksanakan salah satu peran, fungsi dan kompetensian ahli farmasi yaitu
pelayanan kefarmasian meliputi:identifikasi resep, merencanakan dan melaksanakan
peracikan obat yg tepat
b.memberikan kesempatan untuk beradaptasi langsung kepada ahli kerja kefarmasian
yang sebenarnya
c.melaksanakan pelayanan informasi obat
BAB II
Klinik Dr Ranny beroperasi 24 jam dan 7 hari dalam seminggu, dengan tim
medis (dokter & paramedis) yang selalu siap untuk melayani pasien, dan dibantu
oleh tenaga administrasi yang terampil. Sedangkan untuk ketepatan diagnose, klinik
juga menyediakan uji laboratorium, sehingga pasien dapat dilayani hingga
mendapatkan hasil uji laboratorium tersebut. Juga dilengkapi dengan fasilitas Apotek,
dengan Apoteker berizin resmi.
Tersedia radiologi, Audiometri dan Spirometri serta unit Ambulance yang siap
antar jemput pasien emergency dan rujukan. Dengn letak yang sangat strategis
dimana merupakan jalur utama dari serpong (Tangerang) Kea rah pamulang dan
Bogor memudahkan transportasi pelanggan baik dengn kendaraan pribadi maupun
kendaraan umum. Bila menggunakan google maps, waze dan peta online lainnya,
silakan ketik Klinik Dr Ranny, maka akan tampil layout peta lokasi. Tidak jauh dari
Kawasan Industri Taman Tekno BSD CITY. Area pelayanan kami selain Serpong
juga mencapai Gunung Sindur, Cisauk, Pamulang dan wilayah sekitarnya.
E.Fasilitas
1.Ruang Tunggu, Ruang Praktek dan Ruang Rawat yang nyaman (Air Conditioning)
2.CCTV dan Penjagaan Security 24 Jam
3.Halaman Parkir Luas, Free
4.Free Wifi
5.Galeri ATM
BAB III
TINJAUAN TEORI FARMAKOLOGI ANTIDIABETES
DAN ANTIASMA
A.ANTIDIABETES
1.Definisi Antidiabetes
Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme
kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan produksi insulin oleh sel-
sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-
sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999)
2.Farmakologi
Komplikasi Diabetes:
Sejumlah komplikasi yang dapat muncul akibat diabetes tipe 1 dan 2 adalah:
penyakit jantung, stroke, gagal ginjal kronis, neuropati diabetic, gangguan
penglihatan, Katarak, Depresi, Demensia, Gangguan pendengaran, Luka dan infeksi
pada kaki yang sulit sembuh, kerusakan kulit akibat infeksi bakteri dan jamur
2)bigunaid
Golongan glitazone, biguanid juga bekerja dengan cara menurunkan jumlah
gula yang diproduksi oleh hati. Selain itu, golongan obat ini juga bekerja dengan cara
menurunkan jumlah glukosa yang diserap oleh usus selama proses pencernaan.
Dengan begitu, kadar gula di dalam tubuh tetap stabil.
Obat golongan biguanid juga dapat membuat tubuh Anda menjadi lebih sensitif
dalam merespons insulin. Obat yang termasuk ke dalam golongan obat ini adalah :
Metformin
3)meglinitide
Obat yang termasuk ke dalam golongan obat ini membantu pankreas dalam
tubuh Anda untuk memproduksi insulin lebih banyak. Akibatnya, pengobatan ini bisa
saja menyebabkan kadar gula dalam darah Anda menjadi terlalu rendah. Tetap
lakukan pemantauan kadar gula darah Anda untuk menghindari risiko hipoglikemia.
Contoh dari obat golongan ini adalah: Repaglinide, Nateglinide
Tabel III.1 Spesialite obat antidiabetes
No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Pabrik
1. Glimepiride Amaryl Tablet 1 mg,2 mg,3 mg,4 mg Dexa medica
2. Metformin Benofomin Tablet 500 mg Hexpharm jaya
3. Glibenclamide Forbet Tablet 2,5 mg, 5 mg Indo farma
B.Antiasma
1. Definisi Antiasmma
Asma merupakan penyakit inflamasi di mana ukuran diameter jalan napas
menyempit secara kronis akibat edema dan tidak stabil (Neal, 2006). Kata asma
(asthma) berasal dari bahasa Yunani yang Berarti “terengah-engah“. Menurut
National Asthma Education and Prevention Program (NAEPP) pada National
Institute of Health (NIH) Amerika, asma didefinisikan sebagai penyakit inflamasi
kronik pada paru yang dicirikan oleh obstruksi saluran napas yang bersifat reversibel,
inflamasi jalan napas, peningkatan respon jalan napas terhadap berbagai rangsangan
(Ikawati, 2006). Bronkospasme atau bronkokontriksi terjadi ketika jaringan paru
terpejan oleh faktor ekstrinsik dan intrinsik yang merangsang respon
bronkokonstriksi. Faktor-faktor yang merangsang serangan asma (bronkospame)
mencakup kelembaban, perubahan tekanan udara, perubahan temperatur, asap, uap
(debu, asap, parfum), kekecewaan emosi dan alergi terhadap partrikel dari bulu
binatang, makanan dan obat-obatan seperti aspirin, indometesin dan ibuprofen
(Kee dan Hayes, 1996).
2.Farmakologi
Penggolongan dibagi menjadi 4 yaitu:
a. Agonis b2
Meningkatkan bersihan mukosillier yang akan membantu pengeluaran dahak
pasien.
b. Xantin
Pencegahan asma bronkial dan bronkospasmeyang berkaitan dengan bronchitis
kronik dan emfisema
c. Antikolinergik
Sebagai bronkodilator yang berhubungan dengan ppok, bronchitis kronik, dan
emfisema
d. kortikosteroid
terapi pemeliharaan dan yang profilaksis asma
mekanisme kerja:
C.BPJS
1.Definisi BPJS
Berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial(BPJS) adalah:
1.Badan hukum nirlaba (Pasal 4 dan Penjelasan Umum)
2.pembentukan dengan Undang-Undang (Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24
tahun 2011 tentang Badan penyelenggara Jaminan Sosial(UU BPJS), secara tegas
menyatakan bahwa BPJS yang dibentuk dengan UU BPJS adalah badan hukum
publik. BPJS yang dibentuk dengan UU BPJS adalah BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan.Kedua bpjs tersebut pada dasarnya mengemban misi negara untuk
memenuhi hak konstitusional setiap orang atas jaminan social dengan
menyelenggarakan program jaminan yang bertujuan memberi kepastian
perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Penyelenggara
jaminan sosial yang kuat dan berkelanjutan merupakan salah satu pilar negara
kesejahteraan, disamping pilar lainnya, yaitu pendidikan bagi semua pekerjaan yang
terbuka luas dan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkeadilan. Mengingat
pentingnya peranan BPJS dalam menyelenggarakan program jaminan sosial dengan
cakupan seluruh penduduk Indonesia, maka UU BPJS memberikan batasan fungsi,
tugas dan wewenang yang jelas kepada BPJS dengan demikian dapat diketahui secara
pasti batas batas tanggung jawabnya dan sekaligus dapat dijadikan sarana untuk
mengukur kinerja kedua BPJS tersebut secara transparan.
2. pelayanan bpjs
a) pelayanan kesehatan yang oleh BPJS Kesehatan adalah pola rujukan berjenjang.
Pola rujukan berjenjang adalah pola pemberian layanan kesehatan dimana pelayanan
primer diberikan oleh PPK tingkat I, namun apabila diperlukan rujukan spesialistik
akan dirujuk ke PPK lanjutan. Anda tidak diperkenankan langsung berobat ke Rumah
Sakit tanpa membawa rujukan. Ini dimaksudkan agar tidak ada penumpukan pasien di
Rumah Sakit. Karena untuk penyakit ringan bisa diselesaikan di fasilitas kesehatan
tingkat pertama.
11
1.Apotek
3.persyaratan apotek
Syarat pendirian apotek menurut pp no 51 tahun 2009:
12
d.daftar asisten apoteker terdiri dari nama, alamat, tahun lulus, dan SIK.
g.Asli dan fotocopy surat izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai
instansi pemerintah lainnya
j.NPWP
k.Rekomendasi ISPI
a) profesional
b) memiliki kemampuan menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik
c) mengambil keputusan yang tepat
d) mampu berkomunikasi antar profesi
e) menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi multi disipliner
f) kemampuaan mengelola SDM secara efektif
g) selalu belajar sepanjang karier
h) dan membantu memberi pendidikan dan memberi peluang untuk
meningkatkan pengetahuan
13
5) Klinik
Dalam permenkes No.9 Tahun 2014, berikut adalah beberapa hal
tentang klinik fasilitas pelayanan kesehatan yang menyeenggarakan
pelayanan kesehatan yang menyediakan pelayanan medis dasar atau
spesialistik.
6) Klasifikasi klinik
Berdasarkan jenis pelayanannya, Klinik dibagi menjadi: Klinik
Pratama
Klinik utama kedua macam klinik ini dapat di selenggarakan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat
14
Selain itu juga, klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan non
medis yang memadai sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan.
BAB IV
TINJAUAN KASUS
A. Resep
KLINIK DR RANNY
Jl. Buaran raya Blok Batako No.40, RT.3/RW.1, Buaran,
Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten
NO. TELP: (021) 75874222
Buaran,11 agustus 2020
R/ Glimepiride 1 mg No.XXX
S1–0–0
R/ Metformin 500 mg No.LX
S 2 dd tab 1
Pro:Ny.Herni
Umur:-
Alamat:-
16
a. Kelengkapan Resep
Inscription Ada
(Tanggal dan tempat ditulisnya resep)
Invocation Ada
(tanda penulisan resep)
Praescriptio Ada
(nama obat, jumlah, dan cara pembuatan)
Signatura Ada
(aturan pakai obat)
Subscription Ada
(paraf atau tanda tangan dokter)
b. Farmakologi obat
1. Glimepiride
a) Komposisi:
Glimepiride tersedia dalam bentuk tablet, setiap tablet
mengandung glimepiride sebesar 2 mg
b) Farmakologi
Glimepiride adalah obat yang digunakan untuk
mengendalikan kadar gula darah tinggi pada penderita
diabetes tipe 2. Obat ini bekerja dengan cara mendorong
pancreas untuk memproduksi insulin dalam tubuh dan
membantu tubuh menggunakan insulin secara lebih efisien.
c) Indikasi
Indikasi glimepiride adalah diabetes mellitus tipe II
d) Kontra indikasi
Glimepiride dikontra indikasikan pada kondisi berikut: pada
pasien dengan hipersensitivitas obat dan pada pasien asi
dosis diabetik, dengan atau tanpa koma.
17
e) Efek samping
Efek samping utama yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan glimepiride adalah hipoglikemia.
Hipoglikemia dapat terjadi pada 4-20% pengguna
glimepiride.[5] Pengeluaran insulin dengan pemberian
sulfonylurea dapat terjadi tanpa melihat kadar glukosa
dalam darah. Penyakit ginjal dapat memperpanjang waktu
kerja glimepiride dan menyebabkan hipoglikemia yang lebih
berat. Hipoglikemia yang terjadi dapat berat dan bersifat
fatal sehingga obat perlu digunakan dengan hati-hati pada
pasien geriatri.[6,7]
2. Metformin
a) Komposisi
Metformin 500 mg
b) Indikasi
penatalaksanaan diabetes mellitus tipe 2, dengan dosis
sesuai pedoman penata laksanaan yang ada.
c) Kontra indikasi
hipersensitif, gagal jantung kronis, diabetes keto
asidosis, asidosis metabolik, gagal ginjal berat,
klirenskreatinin yang tidak normal, infark jantung,
menyusui
d) Efek samping
Batuk.,Demam dan menggigil., Diare., Sakitperut., Mual
dan muntah., Nafsu makan menurun., Rasa logam di
mulut.,Sakit punggung.
e) Dosis
Sehari 500 mg
18
R/Salbutamol No.X
S 2 dd 1
Pro:Ny.Herni
Umur:-
Alamat:
a. Kelengkapan resep
Inscription Ada
(tanggal dan tempat ditulisnya resep)
Invocation Ada
(tanda penulisan resep)
Praescriptio Ada
(nama obat,jumlah,dan cara pembuatan)
Signatura Ada
(aturan pakai obat)
Subscription Tidak ada
(paraf atau tanda tangan dokter)
19
1. Salbutamol
a) Komposisi
Salbutamol 2 mg
b) Farmakologi
Salbutamol adalah obat untuk mengatasi sesak napas akibat penyempitan
pada saluran udara pada paru-paru (bronkospasme). Obat ini tersedia
dalam bentuk hirup (inhaler), tablet, dan sirop.Salbutamol bekerja dengan
cara melemaskan otot-otot di sekitar saluran pernapasan yang menyempit,
sehingga udara dapat mengalir lebih lancer ke dalam paru-paru. Efek obat
ini bias dirasakan dalam beberapa menit setelah dikonsumsi dan bertahan
selama 3-5 jam.Obat ini biasa digunakan oleh penderita asma dan
gangguan saluran pernapasan lain, seperti penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK). Selain itu, salbutamol juga dapat digunakan untuk mencegah
sesak napas akibat olahraga.
c) Indikasi
Asma bronkial, penyakit paru obstruktif kronis, bronkitis, dan profilaksis
bronkospasme untuk berolahraga.
d) Kontra indikasi
Kontra indikasi pada pasien dengan riwayat alergi atau pernah mengalami
riwayat hipersensitivitas dengan obat ini.
e) Dosis
anak-anak:1-2 mg sebanyak 3-4 kali sehari.
Dewasa:2-4 mg sebanyak 3-4 kali sehari
f) Efek samping
Nyeri atau kram otot, Rasa lelah dan lemas, Detak jantung tidak teratur.
20
2. Dispensing
Dispensing terdiri dari penyiapan, penyerahan dan pemberian
informasi Obat.
Setelah melakukan pengkajian Resep dilakukan hal sebagai berikut:
a. Menyiapkan Obat sesuai dengan permintaan Resep:
1) menghitung kebutuhan jumlah Obat sesuai dengan Resep;
2) mengambil Obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan dengan
memperhatikan nama Obat, tanggal kadaluwarsa dan keadaan fisik
Obat.
b. Melakukan peracikan Obat bila diperlukan
21
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dilihat dari kegiatan Praktek kerja Lapangan (PKL) dapat di simpulkan
sebagai berikut:
1. Pengelolaan perbekalan farmasi di lapangan kerja yang bergerak di
bidang kefarmasian seperti apotek, meliputi :perencanaan atau
pengadaan, pemesanan, penerimaan dan penyimpanan barang
2. Praktek kefarmasian di apotek menambah wawasan dan pengetahuan
di bidang kefarmasian bagi siswa – siswi.
3. Praktek kerja lapangan ini memberikan pengalaman bagi para siswa –
siswi dalam menerapkan pelajaran yang di dapat dari sekolah ketempat
lapangan pekerjaan
4. Dapat lebih mengerti tentang Kesehatan di lingkungan setempat
5. Dapat lebih mengerti bagaimana menjadi seorang apoteker yang
profesional
B. Saran
Saran untuk pihak klinik
1. Saran apotik harus lebih ditingkatkan lagi terutama perluasan
wilayah.
2. Penyimpanan barang di klinik sebaiknya lebih di tata rapi Kembali
jangan berantakan
3. Pelayanan pio nya lebih di percepat
4. Obat di apotek lebih di lengkapi lagi
5. Para siswa lebih diterapkan system pembelajaran dalam ruang
lingkup lapangan pekerjaan
DAFTAR PUSTAKA
Glimepiride:
https://www.alodokter.com/glimepiride
metformin:
https://www.alodokter.com/metformin
salbutamol:
https://www.alodokter.com/salbutamol
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 12.perkamen
Lampiran 13.Kartustok