Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT COKLAT (Theobroma Cacao L.)


SEBAGAI GEL ANTIINFLAMASI

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
RYZAN RAHMAT SALEH (F1F1 13 116) 2013
GEDE YOGI PRANA WARDANA (F1F1 13 016) 2013
MUHAMAD ERWIN (F1F1 13 032) 2013

UNIVERSITAS HALU OLEO


KENDARI
2016

i
PENGESAHAN USULAN PKM PENELITIAN EKSAKT A
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Coklat
(Theobroma cacao L.) sebagai gel antiinflamasi
2. Bidang Kegiatan : PKMPE- Kesehatan
3. Ketua Pelaksanaao
a. Nama lengkap : GREDIS IQRA NEGARA
b. NIM : FIFI 13146
c. Program Studi : Farmasi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Halu Oleo
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jln. Ahmad Yani No. 46A, Baubau., Sulawesi
tenggara,telp.-, hp. 082349214045
f. Alamat email : gredisnegara@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Doseo Pendampiog
a. Nama Lengkap dan Gelar : WAHYUNI S.Si.,M.Si.,Apt
b. NlDN : 0029067907
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : JI. Sao-sao, Kendari, telp.-, hp. 085292399129
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 12.300.000,00
b. Sumber lain (sebutkan .. ) : Rp- ;Sumber :-
7. Jangka Waktu Penelitiao : 4 bulan

Kendari, 27-10-2015

4f
Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Gredis lgra Negara)


NIM. FIFI 13146

Dosen Pendamping

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................iii
RINGKASAN .......................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................1
1.3 Tujuan .............................................................................................2
1.4 Urgensi .............................................................................................2
1.5 Luaran ..............................................................................................2
1.6 Manfaat .............................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................3
2.1 Tanaman Coklat ...............................................................................3
2.2 Limbah Kulit Buah Coklat ..............................................................4
2.3 Gel ....................................................................................................5
2.4 Skrining ............................................................................................5
BAB 3. METODE PENELITIAN .......................................................5
3.1 Materi Penelitian ..............................................................................5
3.2 Desain Penelitian ..............................................................................6
3.3 Metodologi Penelitian .......................................................................6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................8
4.1 Anggaran Biaya.................................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan ...............................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................8
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................10
LAMPIRAN 1 ........................................................................................10
LAMPIRAN 2 ........................................................................................16
LAMPIRAN 3 ........................................................................................18
LAMPIRAN 4 ........................................................................................20

iii
RINGKASAN

Kakao (Theobroma Cacao L.) merupakan tanaman yang banyak


ditemukan dan tumbuh subur di daerah Kolaka Sulawesi Tenggara. Manfaat dari
tanaman kakao sudah banyak ditemukan. Bagian yang memiliki potensi pada
tanaman ini yaitu buah dari tanaman kakao (Theobroma Cacao L.), pada buahnya
banyak yang dapat dimanfaatkan dari biji hingga kulit buah. Pemanfaatan dari
kulit buah kakao sendiri masih sangat kurang sehigga banyaknya limbah kulit
buah coklat yang terbuang dan tidak termanfaatkan. Hasil dari penelitian terbaru
menemukan beberapa senyawa yang ada pada kulit buah kakao (Theobroma
Cacao L.) salah satunya ialah senyawa tanin. Senyawa tanin merupakan senyawa
yang dapat menghambat pembentukan asam arakidonat dan pada konsentrasi 15
% tanin mampu memblok jalur siklooksigenase dan fosfolipase A2 sehingga
mampu menekan jumlah prostaglandin. Manfaat dari senyawa tanin ini dapat
dimanfaatkan sebagai antiinflamasi. Sediaan obat antiinflamasi yang
penggunaannya secara oral telah banyak dan dapat memberikan efek samping
pada sistem pencernaan, maka dibutuhkan suatu sediaan topikal agar menghindari
efek samping. Sediaan gel merupakan sediaan farmasi modern yang dapat
diformulasi menjadi sediaan obat. Oleh karena itu, akan dibuat sediaan gel
antiinflamasi dengan memanfaatkan limbah kulit buah kakao (Theobroma Cacao
L.) dengan konsentrasi tanin sebesar 15 %. Formulasi sediaan gel akan dibuat
dengan menggunakan bahan-bahan tambahan yang mendukung efek kerja
senyawa tanin, kemudian akan diuji stabilitas sediaan gel dengan uji-uji
organoleptis, homogenitas, tipe gel, pH gel, daya tercuci gel, stabilitas terhadap
suhu, distribusi ukuran partikel dan uji iritasi.

Kata kunci : Tanaman Coklat (Theobroma Cacao L.), Limbah Kulit buah
Coklat,Skrining fitokimia,Gel.

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kakao merupakan tanaman primadona di Indonesia saat ini. Luas
perkebunan kakao di Indonesia sudah mencapai 817.000 ha (Badan Pusat
Statistik, 2005). Hasil ikutan pengolahan buah coklat terdiri atas 75% kulit
buah kakao, 22% kulit biji kakao dan 3% plasenta. Potensi nasional kulit
buah kakao yang dapat dihasilkan mencapai 898.700 ton bahan kering per
tahun (Zain,2009).
Petani saat memanen biji kakao untuk diolah menjadi cokelat, dan
menghasilkan limbah kulit buah kakao yang cukup banyak. Keberadaan
limbah tersebut sering kali tidak dimanfaatkan secara baik dan kadang
dibiarkan begitu saja menjadi sampah pertanian. Limbah kulit buah kakao
yang dihasilkan dalam jumlah banyak akan menjadi masalah jika tidak
ditangani dengan baik karena produksi limbah padat ini mencapai lebih dari
60% dari total produksi buah, Kulit buah kakao mengandung senyawa aktif
flavonoid atau tanin terkondensasi atau terpolimerisasi, seperti antosianidin,
katekin, dan leukoantosianidin yang banyak terikat dengan glukosa.
Senyawa-senyawa bioaktif tersebut diketahui memiliki sifat antibakteri
(Mulyanti et al,2012).
Penelitian tentang kulit buah kakao telah banyak dilakukan. Selain itu
diketahui pula bahwa buah kakao banyak mengandung senyawa polifenol
yang terdapat pada bagian biji dan kulit buahnya. Pada kulit buah kakao
terkandung campuran flavonoid atau tanin terkondensasi atau terpolimerisasi,
seperti antosianin, katekin, dan leukoantosianidin yang kadang-kadang terikat
dengan glukosa (Nofitahesti,2014).
Hasil penelitian uji antiinflamasi yang dilakukan, pada konsentrasi
15% ekstrak kulit buah kakao dapat mengatasi inflamasi, disebabkan oleh
tanin yang bekerja meghambat asam arakidonat. Sediaan obat antiinflamasi
yang beredar banyak digunakan secara oral, sehingga memberikan efek
samping pada sistem pencernaan. Sesuai dengan penelitian tersebut untuk
mengurangi efek samping pada pengunaan secara oral, maka akan dibuat
suatu sediaan farmasi modern yaitu sediaan gel antiinflamasi dengan bahan
dasar limbah kulit buah coklat (Theobroma cacao L.) (Izzudin, 2015).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana mengidentifikasi kandungan metabolit sekunder dari kulit buah
coklat (Theobroma Cacao L.)?
2. Bagaimana memformulasi suatu sediaan dari kandungan limbah kulit buah
coklat (Theobroma Cacao L.) untuk mengatasi inflamasi?
1.3 Tujuan khusus
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
2

1. Mengetahui kandungan metabolit sekunder dari dari kulit buah coklat


(Theobroma Cacao L.)
2. Mengetahui membuat formulasi suatu sedian dari kandungan limbah kulit
buah coklat (Theobroma Cacao L.) untuk mengatasi inflamasi
1.4 Urgensi (Keutamaan) Penelitian
Pohon coklat (Theobroma cacao L.) merupakan tanaman yang
tumbuh subur dan didapatkan didaerah Konawe, Sulawesi Tenggara.
Tanaman ini dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bubuk coklat yang
diperoleh dari biji buah coklat yang dikeringkan. Tentu dalam proses
pengambilan biji akan menghasilkan limbah kulit buah coklat yang sangat
banyak.Berdasarkan penelusuran literatur, penelitian terbaru tentang kulit
buah coklat (Theobroma cacao L.) mengandung senyawa yang dapat
mengatasi inflamasi, senyawa yang dimaksud ialah tanin. Tanin dapat
menghambat pelepasan asam arakidonat dan memblokir jalur siklooksigenase
dan fosfolipase A2 sehingga menekan pembentukan prostaglanadin. Sebagai
mahasiswa farmasi, yang menjadi modal dasar untuk keberhasilan penelitian
ini adalah dasar ilmu yang telah dipelajari yakni “Teknologi Formulasi
Sediaan Semi Padat dan Cair dan Ilmu Farmakognosi” sehingga limbah dari
kulit buah coklat (Theobroma cacao L.) dapat dijadikan sebagai sediaan
farmasi berupa gel yang mampu mengatasi inflamasi.
1.5 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah publikasi dalam
jurnal nasional atau internasional yang terakreditasi serta emberikan
sumbangan informasi baru terhadap pemanfaatan limbah kulit buah coklat
(Theobroma Cacao L.) untuk mengatasi inflamasi.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi pemerintah (terkhusus pemerintah Sultra), merupakan informasi
mengenai limbah perkebunan coklat yang mampu dimanfaatkan sebagai
obat modern yaitu “gel antiinflamasi” sehingga dapat menjaga kelestarian
tanaman.
2. Bagi masyarakat (terkhusus masyarakat Sultra), tanaman coklat
(Theobroma cacao L.) dapat dijadikan sumber mata pencarian atau usaha.
3. Bagi mahasiswa (terkhusus mahasiswa farmasi), untuk menambah
pengetahuan mengenai kandungan kulit buah coklat (Theobroma cacao
L.) dan cara memformulasi sediaan farmasi yang modern.
3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tanaman Coklat (Theobroma Cacao L.)
Cokelat, kakao atau dengan sebutan ilmiah Theobroma cacao L.
merupakan tumbuhan berwujud pohon yang berasal dari hutan-hutan tropis
diAmerika Tengah dan Amerika Selatan bagian utara (Jumiati,2015).
Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditi ekspor
negara Indonesia dengan nilai jual yang cukup tinggi. Kementerian Pertanian
melaporkan bahwa pada tahun 2010 Indonesia menempati urutan ke-3
sebagai negara penghasil kakao terbesar di dunia dengan total ekspor sebesar
900 ribu ton.
Kakao merupakan tanaman perkebunan, Secara umum tanaman
kakaodikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu Forastero, Criollo, dan
Trinitario yangmerupakan hasil persilangan antara Forastero dengan Criollo.
Varietas kakaohibrida adalah varietas kakao Trinitario yang memiliki
kemampuan produksi lebihtinggi daripada varietas Criollo dan Forastero.
Klasifikasi tanaman kakao adalah sebagai berikut (Nurmazlan,2014).
Kingdom : Plantae;
Divisio : Spermatophyta;
Class : Dicotyledoneae;
Ordo : Malvales;
Family :Sterculiaceae;
Genus : Theobroma;
Spesies : Theobroma cacao L.

Gambar 1. Tanaman Coklat


Tanaman pangan diketahui kaya akan senyawa-senyawa bioaktif, terutama
polifenol,yang mempunyai khasiat sebagai antioksidan dan dan antimikroba.
Senyawa-senyawa antioksidan alami sangat dibutuhkan akhir-akhir ini untuk
mencegah penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, kanker,
dll. Senyawa-senyawa antimikroba demikian pula adanya akibat makin
banyaknya mikroba patogen yang telah resisten dengan antibiotika yang ada.
Salah satu tanaman di Indonesia yang berpotensi sebagai antioksidan dan
antimikroba alami adalah tanaman kakao (Theobroma cacao L.) (,2007).
4

2.2 Limbah Kulit Coklat


Kulit buah (pod) kakao adalah bagian mesokarp atau bagian dinding
buah kakao, yang mencakup kulit terluar sampai daging buah sebelum
kumpulan biji. Kulit buah kakao merupakan bagian terbesar dari buah kakao
(75,52 % dari buah kakao segar). Setiap tahun produksi biji kakao meningkat,
ini mengakibatkan semakin meningkatnya kulit buah kakao yang terbuang
(Pusat Penelitian Kopi dan Kakao). Kulit buah kakao belum dimanfaatkan
secara optimal bahkan sebagian besar masih merupakan limbah perkebunan
kakao karena hanya dikumpulkan pada lubang kemudian ditimbun atau
dibuang di sekitar tanaman kakao. Untuk itu perlu dicari cara pemanfaatan
kulit buah kakao yang lebih efisien dan memiliki nilaiekonomis yang lebih
tinggi (Jumiati, 2015).

Gambar 2. Kulit Buah Coklat (Theobroma Cacao L.)

Kulit kakao sebagian besar terdiri dari polisakarida (selulosa dan


hemiselulosa) dan lignin, serta sebagian kecil terdiri dari senyawa fenolik,
tanin, alkaloid purin, dan cocoa butter (Byung,dkk., 2003). Berdasarkan
komposisi kimia kulit buah kakao tersebut, diduga bahwa kulit buah kakao
memiliki aktivitas antioksidan. Kulit buah kakao yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kulit buah kakao yang masak dan yang masih muda. Hal
ini dilakukan untuk melihat perbedaan aktivitas antioksidan dari keduanya.
Kulit buah kakao diketahui mengandung senyawa aktif flavonoid atau
tanin terkondensas atau terpolimerisasi, seperti antosianidin, katekin, dan
leukoantosianidin yang banyak terikat dengan glukosa. Senyawa-senyawa
bioaktif tersebut diketahui memiliki sifat antiinflamasi. Keberadaan beberapa
senyawa tersebut di dalam kulit buah kakao diduga menjadi salah satu
penyebab tidak ditemukannya penyakit pada tanaman kakao yang disebabkan
oleh bakteri.
Pengaruh antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi bekerja sama
selama proses inflamasi. Mereka bekerja sama dalam menurunkan efek
peradangan yang berlebihan fase inflamasi sehingga dapat bertahan singkat.
5

Fase penyembuhan berikutnya berlanjut dengan faseproliferasiditandai


dengan meningkatnya aktivitas fibroblasdalam sintesisserat kolagen Sebagai
agen anti-inflamasi, tannin bekerja dengan menghambat asam
arakhidonat(Izzudin,2015).
2.3 Gel
Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari
partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi
oleh suatu cairan (Dirjen Badan POM RI, 1995). Bentuk gel mempunya
beberapa keuntungan diantaranya tidak lengket, gel mempunyai aliran
tiksotropik dan pseudoplastik yaitu gel berbentuk padat apabila disimpan dan
akan segera mencair bila dikocok, konsentrasi bahan pembentuk gel yang
dibutuhkan hanya sedikit untuk membentuk massa gel yang baik, viskositas
gel tidak mengalami perubahan yang berarti pada suhu penyimpanan
(Lieberman,1989).
Sediaan gel mempunyai keuntungan diantaranya tidak lengket, mudah
mengering, dan membentuk lapisan film yang tipis sehingga mudah dicuci.
HPMC juga dapat menghasilkan gel yan gnetral, jernih, tidak berwarna, stabil
pada pH 3-11, mempunyai resistensi yang baik terhadap serangan mikroba,
dan memberikan kekuatan film yang baik bila mengering pada kulit
(Panjaitan,2012).
2.4 Skrining
Metode skrining fitokimia digunakan untuk mengetahui kandungan
metabolit sekunder,makromolekul serta penggunaan data yang diperoleh
untuk menggolongkan tumbuhan. Metode ini juga penting untuk menentukan
ciri atau sifat kimia dari fitotoksin dan fitoaleksin.Pendekatan skrining
fitokimia meliputi analisis kualitatif kandungan kimia dalam tumbuhan atau
bagian tumbuhan (akar, batang, bunga, buah, dan biji), terutama kandungan
metabolit sekunder, yaitu alkaloid, antrakinon, flavonoid, C-glikosida
jantung, kumarin, saponin (steroid dan triterpenoid), tannin (polifenolat),
minyak atsiri (terpenoid), dan sebagainya
Polifenol cenderung mudah larut dalam air karena umumnya berikatan
dengan gula sebagai glikosida dan biasanya terdapat dalam vakuola sel.
Untuk mendeteksi senyawa fenol sederhana ialah dengan menambahkan
larutan besi (III) klorida 1% dalam air atau etanol ke dalam larutan cuplikan
yang menimbulkan warna hijau, merah, ungu, biru atau hitam yang kuat
(Rochani,2009).
Tanin diketahui termasuk senyawa polifenol dan mempunyai aktifitas
anti inflamasi.Tanin memiliki efek anti inflamasi, karena tanin dapat
menghambat pengeluaran prostaglandin pada jalur asam arakhidonat yang
merupakan mediator peradangan penting (Agni, 2013).
6

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan selama 3(tiga) bulan. Proses pembuatan
ekstrak kulit coklat (Theobroma cacao L.) dan pengujian sediaan gel
dilaksanakan di Laboratorium Farmasi Fakultas Farmasi, Universitas Halu
Oleo Kendari.

3.2 Desain Penelitian


Metedologi yang diuraikan dibawah ini meliputi pendekatan dan proses
tata kerja dari rangkaian kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Kegiatan
ini akan meliputi dua tahapan yaitu, kegiatan lapangan dan laboratorium.
Kegiatan lapangan dalam rangka mengumpulkan limbah kulit coklat dari
pabrik pengolahan tanaman coklat. Sedangkan pada laboratorium meliputi
preparasi sampel tanaman, ekstrkasi sampel, pengujian efektivitas dan
pembuatan sediaan dari ekstrak sampel kulit buah coklat (Theobroma cacao
L.)

penyiapan sampel ekstraksi Uji Stabilitas Formulasi

3.3 Metode Penlitian


Penelitian ini adalah penelitian eksperimental untuk mengetahui apakah
ekstrak kulit buah coklat (Theobroma cacao L.) memiliki aktivitas
antiinflamasi.
a. Pembuatan Ekstrak Kulit Buah Coklat (Theobroma cacao L.)
1) Pengambilan Sampel
Proses ini, mempunyai beberapa tahapan yang dilakukan yaitu :
- Sampel kulit buah coklat (Theobroma cacao L.) diperoleh dari daerah
perkebunan coklat didaerah Konawe, Sulawesi Tenggara. Bagian yang
diambil ialah bagian dalam dari kulit buah coklat.
- Pengambilan sampel dilakukan pada pukul 09.00 – 12.00, hal ini
dilakukan bertujuan mendapatkan kandungan kimia maksimal serta
menghindari perusakan pada bagian dalam kulit buah coklat dari debu dan
kotoran.
- Pencucian yang bertujuan untuk membersihkan sampel dari kotoran yang
masih melekat dan memisahkan dengan bagian kulit yang tidak digunakan.
- Peoses selanjutnya ialah pegeringan. Secara umum proses pengeringan
menggunakan matahari dan bantuan oven pada suhu 40-50°C.
- Setelah sampel kering maka sampel di haluskan.
2) Preparasi
Tahapan ini dilakukan persiapan alat dan bahan. Untuk alat ekstraksi
disiapkan alat pemanas, oven, evaporator, Cawan porselin, wadah yang
7

terbuat dari kaca seperti gelas atau toples. Bahan yang diperlukan ialah
simplicia kulit buah coklat (Theobroma cacao L.), etanol 95%.
3) Ekstraksi
Simplisia kulit buah coklat yang telah halus dimasukan dalam wadah
kaca. Pelarut yang digunakan adalah etanol 95% dengan perbandingan yang
sesuai untuk proses ekstraksi. Ekstraksi dilakukan sebanyak tiga kali,
kemudian filtrat dari hasil penyaringan dilakukan proses evaporasi.
b. Formulasi Gel
Bahan Kadar (%) Berat (mg)
Ekstrak 15 7,5 mg
Carbopol 940 0,5 0,25 mg
TEA 0,5 0,001 mg
Metil paraben 1 0,5 mg
Propilen Glikol 0,1 0,05 mg
Aquadest add q.s q.s

c. Uji Stabilitas
Pengujian stabilitas dari ekstrak meliputi uji organoleptis, uji viskositas,
pH ,dan uji daya sebar. Stabilitas sebuah gel adalah sifat untuk mempertahankan
distribusi halus dan teratur dari fase terdispersi yang terjadi dalam waktu yang
panjang. Salah satu cara untuk melihat kestabilan gel yaitu dengan metode
evaluasi kestabilan dengan penyimpanan selama beberapa periode (waktu) pada
suhu yang lebih tinggi dari normal. Gel disimpan pada suhu ± 4°C selama 24 jam
lalu dikeluarkan dan ditempatkan pada suhu ± 40°C selama 24 jam, perlakuan ini
adalah satu siklus.
Evaluasi daya sebar memiliki tujuan untuk melihat kemampuan
penyebaran gel pada permukaan kulit dan diharapkan gel mampu menyebar
dengan mudah ditempat yang dioleskan tanpa diberikan tekanan yang berarti.
Pemeriksaan organoleptis meliputi warna, bau dan tekstur gel ekstrak etanol kulit
buah coklat. Uji pH bertujuan untuk mengetahui apakah pH sediaan gel yang
dibuat memiliki pH yang sesuai dengan pH kulit yaitu 4,5-6,5 bila pH sediaan
berada diluar interval pH kulit akan menyebabkan kulit menjadi kering atau
bahkan terjadi iritasi.
Uji Homogenitas merupakan perataan fase terdispersi dalam bahan
pendispersi, tidak adanya agregasi partikel sekunder, distribusi yang merata dan
teratur dari fase terdispersi serta penghalusan partikel primer besar. Pemeriksaan
viskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir,
makin tinggi viskositasnya akan masih besar tahanannya.
8

d. Pemeriksaan Basis dan Gel Ekstrak Kulit Buah Coklat


Pemeriksaan basis gel dan gel ekstrak etanol limbah kulit coklat meliputi
pemeriksaan organoleptis, homogenitas, tipe gel, pH gel, daya tercuci gel,
stabilitas terhadap suhu, distribusi ukuran partikel dan uji iritasi.
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Rekapitulasi anggaran biaya penelitian:
No. Jenis Pengeluaran Jumlah (Rp)
1. Bahan Habis pakai 4.200.000,-
2. Persiapan sampel 2.497.500,-
3. Jasa/Sewa Alat 1.500.000,-
4. Biaya Perjalanan 2.900.000,-
5. Biaya Pengeluaran lain-lain 1.500.000,-
Total 11.997.500,-

4.2 Jadwal Kegiatan


Lama penelitian ini adalah 4 (empat) bulan, dengan jadwal sebagai
berikut:
No Bulan ke-
Jenis Kegiatan
. I II III IV
1 Persiapan
2 Pembelian alat dan
bahan
3 Pengolahan bahan
4 Penelitian
5 Pengujian
6 Formulasi
7 Pembuatan laporan

DAFTAR PUSTAKA

Agni, N., 2013, Respons Anti Inflamasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia
mangostana L.) Terhadap Jumlah Limfosit Pada Gingiva Tikus Winstar
Janan Pasca Diinduksi Prphyromonas gingivalis, Skripsi Univeritas
Jember, Jember.
Izuddin, Ahmad Faris A., & Anisa Nurkesma, 2015, The Potential Of Cocoa
(Theobroma cacao L.) Pods Extract In Periodonal Dressig To Rabbit
Gingiva Wound Healing, Scientific Cooperating Medicall Workshop,
Istanbul Turkey.
9

Jusniati, A., Roslan Rusli & Laode Rijai, 2015, Aktivitas Antioksidan Kulit Buah
Kakao Masak dan Kulit Buah Kakao Muda, Jurnal Sains dan Kesehatan,
Vol 1 (1).
Mulyanti, A.S., Asmini Budiani & Darmono T, 2012, Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) terhadap Escherichia
coli, Bacillus Sublitis, dan Staphylococcus aureus, Jurnal Menara
Perkebunan, Vol 80 (2).
Nurmazlan, 2014, Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Dengan
Pemberian Abu Janjang Kelapa Sawit dan Pupuk Gandasil – D Pada
media Gambut, Skripsi UIN, Riau.
Panjaitan, E.N., Awaluddin S. & Djendakita P., 2012, Formulasi Gel Dari Ekstrak
Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe), Journal Of
Pharmaceutics and Pharmacology, Vol 1(1).
Rochani, R., 2009, Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Daun Binahong (Anredera
cordifolia (Tenore) Steen) Terhadap Candida albicans serta Skrining
Fitokimianya, Skripsi UMS, Surakarta.
Sartini, M. Nasir Djide & Netty Duma, 2007, Pemanfaatan Limbah Kulit Buah
Kakao Sebagai Sumber Bahan Aktif Untuk Sediaan Farmasi, Jurnal
Industri Hasil Perkebunan, Vol 7(2).
Zain, M., 2009, Subtitusi Rumput Lapangan dengan Kulit Buah Coklat Amoniasi
dalam Ransum Domba Lokal, Media Peternakan, Vol 32 (1).
1
0

LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
1
1
1
2
1
3
1
4

5. Biodata Dosen Pembimbing

A. ldentitas Diri
1. Nama Lengkap Wahyuni, S.Si.,M.Si.,Apt
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Farmasi
4. NIP/NIDN 19790629200812 2 004/ 0029067907
5. Tempat dan tanggal lahir Ujung Pandang,29 Juni 1979
6. E-mail Wahyunimig~gmail,.com
7. Nomor telepon/HP 085292399129

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama institusi SDN l SMPN4 SMUN4
Buttatianang Makassar Makassar
Makassar
Jurusan - - IPA
Tahun masuk 1985-1991 1991-1994 1994-1997

C. PemakalabSeminarIlmiab Oral (Oral Persentation)


~o. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
llmiah/Seminar
1
2
3
1
5
1
6

LAMPIRAN 2
1. Bahan Habis Pakai
Tabel Daftar Anggaran Bahan dan Alat
Nama Spesifikasi Kegunaan Harga (Rp)
Aquadest 2,5 liter Sebagai Pelarut 200.000.-
Untuk mensterilkan
Alkohol 1 liter 50.000,-
alat
Carbopol 940 1000 mg Emollient 700.000,-
TEA 2 botol Emulgator 200.000,-
Metil Paraben 1 bungkus Pengawet 100.000
Gliserin 2 botol Humektan 100.000,-
Aluminium Foil 1 buah Pembungkus Filtrat 40.000,-
Kertas saring
1 lusin Sebagai penyaring 95.000,-
Whatman no 41
Untuk menandai
Kertas Label 1 lusin 25.000,-
perlakuan
Tissue 1 pact Untuk membersihkan 50.000,-

Untuk menghaluskan
Blender 1 unit 500.000,-
sampel

Untuk memotong
Pisau 4 buah 80.000,-
sampel
Toples 2 buah Wadah Maserasi 150.000,-
Tube gel 1 lusin Wadah sediaan 320.000,-
Plat KLT 1 box Uji Skrining 1.590.000,-
Total 4.200.000,-

2. Persiapan Sampel
Tabel Anggaran Persiapan Sampel

Nama Spesifikasi Kegunaan Harga (Rp)


Kulit Buah Coklat 20 kg Sampel 2.000.000,-

2.000.000,-
Total
1
7

3. Jasa Alat/Sewa Alat


Tabel Daftar Anggaran Sewa Laboratorium

Uraian Harga (Rp)


Laboratorium FARMASI 2.500.000,-

Total 2.500.000,-

4. Biaya Perjalanan
Tabel Daftar Anggaran Biaya Perjalanan
Uraian Harga (Rp)
Transport Lokal 2.100.000,-
Sub Total 2.100.000,-

5. Biaya Pengeluaran Lain-lain


Tabel Daftar Anggaran Pengeluaran Lain-lain
Jenis Kegiatan Harg
Pembuatan proposal, laporan, penggandaan, dan penjilidan 750.000,-
Biaya penelusuran pustaka dan surat menyurat 750.000,-
Sub Total 1.500.000,-
1
8

Lampiran 3
Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama / Nim Program Bidang Alokasi Waktu Uraian Tugas
Studi ilmu (jam/minggu)
1. Gredis Iqra Negara / Farmasi Farmasi 35 jam/minggu Penyiapan alat
F1F1 13146 dan bahan,
preparasi
sampel kulit
buah coklat, Uji
stabilitas
ekstrak,
formulasi, uji
kualitas
sediaan,
Pembuatan
laporan,
pertanggung
jawaban
2. Hamzah Azali / F1F1 Farmasi Farmasi 35 jam/minggu Penyiapan alat
13098 dan bahan,
preparasi
sampel kulit
buah coklat, Uji
stabilitas
ekstrak,
formulasi, uji
kualitas
sediaan,
Pembuatan
laporan,
pertanggung
jawaban
3. Rahmat Aditia Farmasi Farmasi 35 jam/minggu Penyiapan alat
Mahardika / F1F1 dan bahan,
13138 preparasi
sampel kulit
buah coklat, Uji
stabilitas
ekstrak,
formulasi, uji
kualitas
sediaan,
1
9

Pembuatan
laporan,
pertanggung
jawaban
4. Malindo Sufriadin Farmasi Farmasi 35Jam/ Minggu Penyiapan alat
dan bahan,
preparasi
sampel kulit
buah coklat, Uji
stabilitas
ekstrak,
formulasi, uji
kualitas
sediaan,
Pembuatan
laporan,
pertanggung
jawaban
20

Anda mungkin juga menyukai