MPT INDUSTRI
Disusun Oleh:
Kelompok/Kelas: 4/6-A
LABORATORIUM AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MPT INDUSTRI
Oleh:
Kelompok 4/6-A
Menyetujui
Instruktur Asisten
Mengetahui
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat
dan karunianya laporan tugas praktikum mata kuliah Ilmu Agronomi ini dapat
diselesaikan dengan tepat waktu. Penulis juga mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu selama pengerjaan
praktikum ini, terutama kepada:
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
iii
STEK PUCUK DAN TEKNIK PERAWATAN KAKAO (Theobroma cacao)
SHOOT CUTTINGS AND COCOA (Theobroma cacao)
HANDLINGS/TREATMENT
Ferdian Enggar Pamungkas1 Keke Indah Sari2 Joko Prakoso3 Hamda Izzaty Fauziah4
2018102003110061 20181020031101022018102003110423 2018102003110464
hamda.izzaty@gmail.com
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang
(University of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur,
Indonesia
ABSTRAK
Tanaman kakao (Theobroma cacao) merupakan komoditas tanaman perkebunan yang
cukup terkenal dan penting di Indonesia. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara
perbanyakan stek pucuk dan perawatan tanaman kakao. Metode yang digunakan dalam praktikum
ini adalah pertama untuk perawatan tanaman melakukan pemangkasan pada tanaman kakao.
Kedua yaitu metode stek pucuk. Metode kerja yang digunakan dalam praktikum ini adalah
menyiapkan alat dan bahan yang digunakan, menyiapkan bibit kakao yang pertumbuhannya
seragam, terdapat mata tunas dan tidak terserang hama dan penyakit, kemudian batang bawah
dipotong menggunakan pisau/cutter dan menyisakan 2-helai daun, setelah itu direndam ke dalam
larutan atonik selama 15 menit. Setelah itu mencampurkan tanah dengan pupuk kandang dengan
perbandingan 2:1, mengisi botol plastik bekas yang sudah dipotong sebagian dengan tanah yang
sudah tercampur pupuk kandang, kemudian menanam tanaman kakao yang sudah di stek ke dalam
botol plastik bekas, menyungkup tanaman kakao menggunakan plastik petromax berukuran 4/5L,
memberi label pada tanaman, melakukan pengamatan satu minggu. Hasil yang diperoleh dalam
praktikum ini adalah terdapat pengaruh melakukan perbanyakan tanaman secara vegetatif
menggunakan metode stek pucuk dan pengaruh penambahan zat pengatur tumbuh atonik pada
tanaman kakao.
Kata kunci: atonik, kakao, pengaruh stek pucuk
PENDAHULUAN
4
bibit yang baik (Nurlaeni & Surya, 2015). Alat yang digunakan dalam
Salah satu zat pengatur tumbuh (ZPT) praktikum ini adalah cutter, botol bekas,
yang dapat digunakan adalah atonik. label dan alat dokumentasi.
Atonik adalah salah satu perangsang Bahan yang digunakan dalam
biologi sebagai biostimulan yang dapat praktikum ini adalah kakao (Theobroma
menstimulasi pertumbuhan tanaman, cacao), tanah dan ZPT atonik.
mempercepat pemulihan bagian tanaman
Metode Pelaksanaan
yang terluka dan meningkatkan kualitas
dan kuantitas hasil panen (Djamhari, Perawatan Tanaman Kakao
2010). Metode kerja yang digunakan
Menurut Lestari (2011) zat tumbuh dalam praktikum ini adalah menyiapkan
atonik mengandung bahan aktif natrium alat dan bahan yang akan digunakan.
arthonitrofenol, natrium paranitrofenol, Kemudian melakukan pemangkasan pada
natrium 2,4, dinitrofenol, IBA (0,057 %) tanaman kakao. Setelah itu melakukan
dan natrium 5 nitrogulakol yang dapat perawatan yang diiringi dengan
meningkatkan pertumbuhan tanaman. pengamatan sesuai dengan parameter yang
Atonik bersifat mudah larut dalam air telah ditetapkan.
(Djamhari, 2010). Dalam cara kerjanya, Stek Pucuk
atonik cepat terserap oleh tanaman dan Metode kerja yang digunakan
merangsang aliran protoplasmatik sel serta dalam praktikum ini adalah menyiapkan
mempercepat perkecambahan dan alat dan bahan yang digunakan,
perakaran, tetapi bila konsentrasinya menyiapkan bibit kakao yang
berlebihan maka dapat menghambat pertumbuhannya seragam, terdapat mata
pertumbuhan tunas dan tidak terserang hama dan
Tujuan dari praktikum ini adalah penyakit, kemudian batang bawah
untuk mengetahui cara perbanyakan stek dipotong menggunakan pisau/cutter dan
pucuk dan perawatan tanaman kakao. menyisakan 2-helai daun, setelah itu
direndam ke dalam larutan atonik selama
BAHAN DAN METODE
15 menit. Setelah itu mencampurkan tanah
Tempat dan Waktu dengan pupuk kandang dengan
perbandingan 2:1, mengisi botol plastik
Praktikum ini dilaksanakan di lab
bekas yang sudah dipotong sebagian
Agroteknologi Universitas
dengan tanah yang sudah tercampur pupuk
Muhammadiyah Malang pada 27 April
kandang, kemudian menanam tanaman
2021.
kakao yang sudah di stek ke dalam botol
Alat dan Bahan plastik bekas, menyungkup tanaman kakao
menggunakan plastik petromax berukuran
4/5L, memberi label pada tanaman,
melakukan pengamatan satu minggu.
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Tabel Hasil Stek Kakao dan Perawatan Kakao (Theobroma cacao)
No Variabel Pengamatan Awal Akhir
1. Hidup
2. Mati
1. Perawatan Kakao
6
menunjukkan bahwa konsentrasi atonik Berdasarkan hasil praktikum yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan dilakukan dapat disimpulkan bahwa teknik
tanaman. Zat pengatur tumbuh ini dapat perbanyakan vegetatif dengan stek pucuk
meningkatkan proses fotosintesis, memberikan pengaruh yang nyata terhadap
meningkatkan sintesis protein dan juga keberhasilan menjadi anakan. Kemudian
meningkatkan daya serap unsur hara dari penggunaan zat pengatur tumbuh atonik
dalam tanah (Mendrofa, 2018). Menurut menunjukkan bahwa pemberian atonik
Sitinjak & Pandiangan (2015) menjelaskan mampu merangsang pertumbuhan tanaman
bahwa hasil pemberian zat pengatur kakao. Karena atonik cepat terserap oleh
tumbuh pada pembibitan kakao tanaman dan merangsang protoplasmatik
menunjukkan pengaruh yang sangat nyata sel serta mempercepat perkecambahan dan
pada peningkatan tinggi batang, jumlah perakaran.
daun, panjang daun dan diameter batang
pada pembibitan kakao. DAFTAR PUSTAKA
Menurut ZPT Mirasari (2019) Djamhari, S. 2010. Memecah Dormansi
atonik di dalam tanaman dapat berfungsi Rimpang Temulawak (Curcuma
mendorong pertumbuhan tanaman, xanthorrhiza ROXB) Menggunakan
memiliki daya panen, memperbaiki mutu Larutan Atonik dan Stimulasi
dan meningkatkan hasil tanaman. Dalam Perakaran dengan Aplikasi
cara kerjanya, atonik cepat terserap oleh Auksin. Jurnal Sains dan Teknologi
tanaman dan merangsang protoplasmatik Indonesia, 12(1).
sel serta mempercepat perkecambahan dan
perakaran, tetapi bila konsentrasinya Gana, A. S. 2011. The Role of Synthetic
berlebihan maka dapat menghambat Growth Hormones in Crop
pertumbuhan. Bila atonik konsentrasinya Multiplication and
optimum, maka proses sintesis protein Improvement. African Journal of
dapat meningkat. Protein yang berbentuk Biotechnology, 10(50), 10330-
dipergunakan sebagai bahan penyusun 10334.
tanaman. Kurniawan, J., & Hermawati, T. 2018.
Hal ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan Bibit Kopi Liberika
pemberian atonik secara umum mampu (Coffea liberica W. Bull Ex Hiern)
merangsang pertumbuhan tanaman. Tungkal Jambi Pada Beberapa
Pengaruh pemberian atonik juga terlihat Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh
pada hasil penelitian Pakpahan (2018) Atonik dan Media Tanam. Other
terhadap pertumbuhan sirih merah. Dari Article. Universitas Jambi.
hasil penelitian tersebut didapatkan hasil
Lestari, B. L. 2011. Kajian ZPT Atonik
bahwa terjadi peningkatan persentase
dalam Berbagai Konsentrasi dan
tanaman tumbuh, persentase tanaman
Interval Penyemprotan terhadap
bertunas, jumlah daun, panjang tanamann
Produktivitas Tanaman Bawang
dan panjang akar primer. Setiap ZPT yang
Merah (Allium ascolanicum
diberikan pada tanaman memiliki potensi
L.). Rekayasa, 4(1), 33-37.
untuk meningkatkan pertumbuhan, serta
sering bekerja secara tandem satu sama Limbongan, J. 2014. Pengembangan
lain (Gana, 2011). Teknologi Sambung Pucuk sebagai
Alternatif Pilihan Perbanyakan Bibit
KESIMPULAN Kakao. Jurnal Penelitian dan
7
Pengembangan Pertanian, 32(4), Konsentrasi Zpt Atonik Pada
166-172. Pertumbuhan Berbagai Asal Batang
Stek Sirih Merah (Piper crocatum
Mardi, C. T., Setiado, H., & Lubis, K.
Ruiz and Pav.). Jurnal Produksi
2016. Pengaruh Asal Stek dan Zat
Tanaman, 6(6).
Pengatur Tumbuh Atonik Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Dua Rayan, R. 2010. Pembiakan Vegetatif Stek
Varietas Ubi Jalar (Ipomoea batatas Jenis Koompassia excelsa (Becc.)
L.) Lamb. Jurnal Agroekoteknologi Taub. Sistem KOFFCO. Jurnal
Universitas Sumatera Utara, 4(4), Penelitian Hutan dan Konservasi
108797. Alam, 6(2), 141-146.
Mendrofa, R. 2018. Respon Pertumbuhan Sitinjak, R. R., & Pandiangan, D. 2015.
Stek Pucuk Tanaman Jambu Air Deli The Effect of Plant Growth
Hijau (Syzygium Agueum) dengan Regulator Triacontanol to the
Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Growth of Cacao Seedlings
Sintetis (ZPT) Atonik dan ZPT (Theobroma cacao L.). AGRIVITA,
Alami Bonggol Pisang dan Bawang Journal of Agricultural
Merah. Skripsi. Universitas Medan Science, 36(3), 260-267.
Area.
Tresliyana, A., Fariyanti, A., & Rifin, A.
Mirasari, R. 2019. Pertumbuhan Mata 2015. Daya Saing Kakao Indonesia
Tunas Okulasi Tanaman Karet di Pasar Internasional. Jurnal
(Hevea brasiliensis) Pada Berbagai manajemen & agribisnis, 12(2), 150-
Konsentrasi ZPT Atonik. Buletin 150.
Poltanesa Vol, 20(2).
Utama, M. H. R., Hasibuan, S., &
Nurlaeni, Y., & Surya, M. I. 2015. Respon Maimunah, M. 2017. Respon
Stek Pucuk Camelia japonica Penggunaan Zat Perangsang
terhadap Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Sintetik dan Alami Pada
Tumbuh Organik. In Prosiding Petumbuhan Stek Tanaman Hias
Seminar Nasional Masyarakat Lidah Mertua (Sansevieria
Biodiversifikasi Indonesia (Vol. 1, spp). Agrotekma: Jurnal
No. 5, pp. 1211-1215). Agroteknologi dan Ilmu
Pertanian, 1(2), 81-91.
Pakpahan, F. E., Azizah, N., & Sudiarso,
S. 2018. Pengaruh Berbagai
8
DOKUMENTASI
Menyiapkan alat dan bahan Mengambil bagian kakao yang Memotong batang bawah
yang digunakan. akan distek. menggunakan pisau/cutter dan
menyisakan 2-helai daun.
Memotong batang bawah Merendam bagian kakao ke Menanam hasil stek ke dalam
menggunakan pisau/cutter. dalam larutan atonik selama 15 botol plastic yang sudah terisi
menit. tanah.
9
PINDAH TANAM DAN PERAWATAN TANAMAN KOPI (Coffea sp.)
PLANTING AND HANDLING FOR COFFEE (Coffea sp.)
Joko Prakoso1 Hamda Izzaty Fauziah2
2018102003110421 2018102003110462
hamda.izzaty@gmail.com
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang
(University of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur,
Indonesia
ABSTRAK
Kopi merupakan komoditas penting perkebunan di Indonesia. Hal terebut perlu adanya
perawatan terhadap tanaman kopi. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari dan
membandingkan pertumbuhan awal beberapa kultivar kopi dan mempelajari perawatan tanaman
kopi. Metode yang digunakan dalam praktikum adalah pada metode perawatan tanaman kopi
(Coffea sp.) di lahan pendem yaitu menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu, kemudian
menimbang urea 5 gr, SP-36 10 gr, KCl 5 gr, membersihkan gulma yang ada disekitar area
tanaman kopi menggunakan sabit, mencangkul tanah disekitar tanaman agar tanah menjadi
gembur. Selanjutnya melakukan pemupukan dengan menaburkan pupuk urea 5 gr, sp-36 10 gr dan
kcl 5 gr disekitar area tanaman, memberi label pada tanaman, melakukan pengamatan satu minggu
sekali dengan parameter yang dimati yaitu, tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang.
Pada metode perawatan tanaman kopi (Coffea sp.) di lahan tamesia yaitu menyiapkan alat dan
bahan, menimbang urea 5 gr, SP-36 10 gr dan KCl 5 gr, melakukan pemupukan dengan
melarutkan pupuk urea 5 gr, SP-36 gr, dan KCl 5 gr secara bergantian dengan air ke dalam botol
dan mengocorkan pupuk yang sudah terlarut disekitar area tanaman. Kemudian mencampurkan
tanah dengan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1, selanjutnya mengisi polybag dengan
tanah yang sudah tercampur dengan pupuk kandang, memindahkan tanaman kopi ke dalam
polybag, memberi label pada tanaman, melakukan pengamatan satu minggu sekali dengan
parameter yang diamati. Hasil yang didapat yaitu pemberian pupuk Urea, SP36 dan KCl
berpengaruh terhadap tanaman kopi.
Kata kunci : pengaruh pupuk, stek pucuk, tanaman kopi
PENDAHULUAN
Kopi (Coffea sp.) merupakan salah penanganan panen dan pasca panen (Tim
satu komoditas unggulan dalam sektor Karya Tani Mandiri., 2010).
perkebunan Indonesia. Kopi merupakan Pada penelitian Sianturi &
salah satu komoditas perkebunan yang Wachjar (2016) penurunan produksi
memiliki nilai ekonomi yang cukup diakibatkan oleh adanya pembaharuan
tinggi di antara tanaman perkebunan pohon kopi, penggunaan pupuk yang
lainnya dan berperan penting sebagai berlebihan pada tahun sebelumnya,
sumber devisa Negara (Sianturi & kemarau panjang, atau kesalahan pada
Wachjar, 2016). Salah satu yang pemotongan cabang kopi, sedangkan
mempengaruhi produksi kopi adalah penurunan luas lahan dapat terjadi karena
penerapan teknik budidaya tanaman. adanya alih fungsi lahan. Peningkatan
Teknik budidaya tanaman kopi yang produktivitas dan mutu hasil kopi dapat
penting dilakukan adalah pembibitan, dilakukan dengan cara memperhatikan
pembukaan dan persiapan lahan, teknik budidaya tanaman kopi mulai dari
penanaman penaung, persiapan tanam penanaman hingga perawatan. Perawatan
dan penanaman kopi, pemeliharaan, serta tanaman kopi dilakukan dengan cara
10
pemangkasan batang yang tidak produktif Perawatan Tanaman Kopi (Coffea sp.)
dan pemupukan. di Lahan Pendem
Peningkatan produktivitas dan Metode kerja yang dalam
mutu hasil kopi yang lain dapat dilakukan praktikum perawatan tanaman kopi
dengan cara memperhatikan teknik (Coffea sp) di lahan Pendem yaitu
budidaya tanaman kopi mulai dari menyiapkan alat dan bahan terlebih
penanaman hingga perawatan. Kegiatan dahulu, kemudian menimbang urea 5 gr,
penanaman diawali dengan pemiliahan SP-36 10 gr, KCl 5 gr, membersihkan
varietas yang sesuai dengan kondisi lahan, gulma yang ada disekitar area tanaman
serta penentuan jarak tanam kopi yang kopi menggunakan sabit, mencangkul
disesuaikan dengan kemiringan tanah. tanah disekitar tanaman agar tanah menjadi
Pemupukan dilakukan dengan gembur. Selanjutnya melakukan
memperhatikan waktu, dosis dan jenis pemupukan dengan menaburkan pupuk
pupuk serta cara pengaplikasiannya. Selain urea 5 gr, sp-36 10 gr dan kcl 5 gr disekitar
itu, perlu adanya pemangkasan agar area tanaman, memberi label pada
tanaman kopi tetap rendah sehingga mudah tanaman, melakukan pengamatan satu
dalam perawatan, pembentukan cabang- minggu sekali dengan parameter yang
cabang produktif, mempermudah dimati yaitu, tinggi tanaman, jumlah daun
masuknya cahaya, serta mempermudah dan diameter batang.
pengendalian hama dan penyakit Pindah Tanaman Kopi (Coffea sp.) di
(Prastowo et al., 2010). Lahan Tamesia
Tujuan dari praktikum ini adalah Metode kerja yang dalam
untuk mempelajari dan membandingkan praktikum perawatan tanaman kopi
pertumbuhan awal beberapa kultivar kopi (Coffea sp.) di lahan Tamesia yaitu
dan mempelajari karakter semai beberapa menyiapkan alat dan bahan, menimbang
varietas kopi. urea 5 gr, SP-36 10 gr dan KCl 5 gr,
melakukan pemupukan dengan melarutkan
BAHAN DAN METODE pupuk urea 5 gr, SP-36 gr, dan KCl 5 gr
Tempat dan Waktu secara bergantian dengan air ke dalam
botol dan mengocorkan pupuk yang sudah
Praktikum ini dilaksanakan di
terlarut disekitar area tanaman. Kemudian
lahan pendem Universitas Muhammadiyah
Malang pada bulan Maret 2021. mencampurkan tanah dengan pupuk
kandang dengan perbandingan 2 : 1,
Alat dan Bahan selanjutnya mengisi polybag dengan tanah
Alat yang digunakan dalam yang sudah tercampur dengan pupuk
praktikum ini adalah timbangan analitik, kandang, memindahkan tanaman kopi ke
label, plastik klip, cangkul, sabit, gembor, dalam polybag, memberi label pada
penggaris, meteran, jangka sorong, botol tanaman, melakukan pengamatan satu
plastik bekas, alat tulis dan alat minggu sekali dengan parameter yang
dokumentasi. diamati.
Bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah tanaman kopi (Coffea
sp.), tanah, pupuk kandang, pupuk Urea 5
gram, KCl 5 gram, SP36 10 gram, air kran.
Metode Percobaan
11
HASIL DAN PEMBAHASAN
Grafik 1. Hasil Pengamatan Tinggi, Diameter Batang, Jumlah Daun pada Tanaman Kopi
(Coffea sp.) di Pendem
Berdasarkan hasil pada grafik 1 di empat faktor diantaranya, yaitu luas lahan,
atas maka dapat di ketahui bahwa pada pupuk urea, pupuk ZA, dan penggunaan
pengamatan tinggi tanaman, diameter tenaga kerja berpengaruh sangat nyata
batang, dan jumlah daun tanaman kopi pada taraf kepercayaan 99% terhadap
(Coffea sp.) di area pendem dapat produksi kopi, dan dua faktor lainnya yaitu
diketahui bahwa tinggi tanaman memiliki pupuk SP36 dan herbisida berpengaruh
rata-rata 106 cm, diameter batang dengan nyata pada taraf kepercayaan 90%.
rata-rata 4,44 mm, serta jumlah daun Penggunaan pupuk urea dan SP36 sangat
dengan rata-rata 108 helai dalam 11 diperlukan tanaman untuk meningkatkan
minggu pengamatan. Tingkat kesuburan produksinya (Sonjaya et al., 2016).
tanaman kopi terhadap pertumbuhannya Pada penelitian Jumiati & Mulyani
dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor (2014) menunjukkan bahwa terdapat factor
seperti kesuburan tanah dan persaingan yang berpengaruh nyata terhadap produksi
dalam memperoleh unsur hara oleh sebab kopi, yaitu curahan tenaga kerja, jumlah
itu penting adanya pengendaliaan gulma pupuk KCl, jumlah herbisida, dan jumlah
(Kuipers dan Kowenhopn, 2011). pupuk kandang. Hal tersebut menunjukkan
Adapun pengaruh dari pemberian bahwa penambahan pupuk KCl dalam
pupuk terhadap tanaman kopi. Pada perawatan kopi berpengaruh terhadap
penelitian Sonjaya et al., (2016) terdapat tumbuhan kopi.
Grafik 2. Hasil Pengamatan Tinggi, Diameter Batang, Jumlah Daun pada Tanaman Kopi
(Coffea sp.) di Tamesia.
15
LAMPIRAN TABEL
Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan Tinggi, Diameter Batang, Jumlah Daun pada Tanaman Kopi
(Coffea sp.) di Pendem
Tabel 2. Tabel Hasil Pengamatan Tinggi, Diameter Batang, Jumlah Daun pada Tanaman
Kopi (Coffea sp.) di Lahan Tamesia UMM
17
IDENTIFIKASI BEBERAPA JENIS TANAMAN NON RIMPANG
IDENTIFICATION OF SOME TYPES OF NON RIMPANG PLANTS
Ferdian Enggar Pamungkas
201810200311006
ferdianenggarpamungkas@gmail.com@gmail.com
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang
(University of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur,
Indonesia
ABSTRAK
Tanaman non rimpang merupakan tanaman yang seluruh bagian tanamannya bisa
dimanfaatkan sebagai bahan obat kesehatan dan kosmetik yang berasal dari buah, bunga, daun,
batang maupun akar. Tanaman gandarusa (Justicia gendarussa Burm. f.) merupakan salah satu
tanaman obat yang banyak digunakan oleh masyarakat. Praktikum ini dilaksanakan di
Laboratorium Universitas Muhammadiyah Malang pada hari Rabu tanggal 31 Maret 2021.
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui manfaat, klasifikasi dan perbedaan beberapa
jenis tanaman non rimpang. Metode kerja praktikum ini yaitu, pertama menyiapkan alat dan
bahan, kemudian melakukan pengamatan sesuai dengan parameter yang telah ditentukan seperti
menghitung jumlah daun, menentukan jenis pertulangan daun, menentukan jenis helaian daun,
menentukan warna daun, mengukur diameter batang, mengukur tinggi tanaman, mencari khasiat
dari tanaman gandarusa (Justicia gendarussa Burm. f), kemudian menentukan klasifikasi dari
tanaman gandarusa , mencatat hasil pengamatan. Berdasarkan hasil praktikum di peroleh hasil
untuk jumlah daun berjumlah 68, pertulangan daun menyirip, helaian daun lanset (lanseote),
warna daun hijau gelap dengan diameter batang 1 cm dan tinggi tanaman 35 cm. dan di ketahui
untuk khasiat gandarusa antara lain Untuk mengatasi bengkak akibat terpukul atau terbentur
(memar), keseleo, tulang patah (fraktur), reumatik sendi, nyeri pinggang, haid tidak teratur dll.
Dan di peroleh hasil klasifikasi antara lain Divisi : Spermatophyta ,Sub Divisi :
Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae , Ordo : Euphorbiales , Familia : Euphorbiaceae, Genus
: Justiciaw ,Spesies : Justicia gendarussau.
Kata Kunci : khasiat, klasifikasi, tanaman gandarusa
PENDAHULUAN
19
diantaranya jumlah daun, pertulangan klasifikasi tanaman lalu di dokumentasikan
daun, helaian daun, warna daun, diameter setiap masing-masing pengamatan.
batang, tinggi tanaman, khasiat dan
Foto Tanaman
Foto Tanaman
Prasman (Ayapana
3 Jumlah Daun 47
triplinervis)
Pertulangan Daun Menyirip
Helaian Daun Lanset (Lanceolate)
Warna Daun Hijau
Diameter Batang 1,5 mm
Tinggi Tanaman 27cm
Menghentikan pendarahan,
mengobati ambeien atau wasir,
antioksidan alami, melindungi kulit,
Khasiat Tanaman mengobati demam, mengobati diare,
Memiliki Kandungan Antibiotik dan
Anti-inflamasi Alami, mengobati
tukak lambung
Kingdom: plantae
Divisi super: spermatophyta
Divisi: magnoliophyte
Kelas: magnoliopsida
Sub kelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Klasifikasi Tanaman
Famili: Asteraceae
Marga: Eupatorium
Foto Tanaman
21
Gandarusa (Justicia
4 Jumlah Daun 62
gendarussa)
Pertulangan Daun Menyirip
Helaian Daun Lanset (Lanceolate)
Warna Daun Hijau gelap
Diameter Batang 1 mm
Tinggi Tanaman 35 cm
Daun= Untuk mengatasi bengkak
akibat terpukul atau terbentur
(memar), keseleo, tulang patah
(fraktur), reumatik sendi, nyeri
pinggang, haid tidak teratur, tidak
datang haid (amenore), demam yang
hilang timbul, mual sewaktu batuk,
Khasiat Tanaman dan sesak.
Akar= Untuk mengatasi reumatik,
keram otot, demam, kencing terasa
nyeri (disuria), sakit kuning
(jaundice), diare, dan anak kecil yang
kurus sekali (marasmus).
Divisi= Spermatophyta
Sub Divisi= Angiospermae
Kelas= Dicotyledonae
Klasifikasi Tanaman Ordo= Euphorbiales
Familia= Euphorbiaceae
Genus= Justiciaw
Spesies= Justicia gendarussau
Foto Tanaman
Jarong (Achyranthes
5 Jumlah Daun 74
aspera)
Pertulangan Daun Menyirip
Helaian Daun Denticulate
Warna Daun Hijau
Diameter Batang 2,3 cm
Tinggi Tanaman 58 cm
Mengobati demam, panas, malaria,
enteritis, mengobati radang amandel,
radang paru, gondong, mengobati
radang sendi, mengobati batu saluran
Khasiat Tanaman
kencing, bengkak pada infeksi ginjal,
mengobati nyeri pada menstruasi,
mengobati muntah darah,
mempermudah persalinan
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Klasifikasi Tanaman
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Verbenaceae
Genus : Stachytarpheta
Spesies : Stachytarpheta indica Vahl.
Foto Tanaman
Menthol (Mentha
6 Jumlah Daun 101
arvensis)
Pertulangan Daun Menjari
Helaian Daun Jantung
Warna Daun Hijau
Diameter Batang 1,1mm
Tinggi Tanaman 71 cm
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Khasiat Tanaman
Subkelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Family : Lamiaceae
Genus : Mentha
Spesies : Mentha piperita Linn.
Mengobati masalah kulit yang iritasi
dan luka bakar, Mengatasi bau
mulut, Mengatasi kesleo dan nyeri,
Klasifikasi Tanaman
Meredakan hidung tersumbat dan
pilek, Meredakan rasa gatal dan
terbakar
Foto Tanaman
23
Valerian hutan
7 (Valeriana officinalis Jumlah Daun 59
L.)
Pertulangan Daun Menjari
Helaian Daun Ginjal
Warna Daun Hijau Tua
Diameter Batang 1,5 mm
Tinggi Tanaman 18cm
Tanaman ini bermanfaat sebagai zat
sedatif, karminatif, spasmolitik, dan
lain-lain. Daunnya dapat
dimanfaatkan sebagai obat demam,
diare, sariawan, penyakit cacingan.
Khasiat Tanaman
akar tanaman dapat dimanfaatkan
sebagai obat malaria. Selain itu
valerian dapat megobati hidung
berdarah, infeksi saluran kencing,
cacar air, dan lain-lain.
Kerajaan: Plantae
(tanpa takson): Angiospermae
(tanpa takson): Eudikotil
(tanpa takson): Asteridae
Klasifikasi Tanaman
Ordo: Dipsacales
Famili: Valerianaceae
Genus: Valeriana
Spesies: V. officinalis
Foto Tanaman
Binomial (Centella
8 Jumlah Daun 31
asiatica (L.)
Pertulangan Daun Melengkung
Helaian Daun Orbicular
Warna Daun Hijau Tua
Diameter Batang 4,1 mm
Tinggi Tanaman 11 cm
Untuk Mengobati luka
Untuk mengobati Sakit maag dan
Perut kembung
Untuk mencegah Demam dan
Khasiat Tanaman Untuk Menambah nafsu makan
Untuk mengobati Asma dan Batuk
Untuk mengobati Seriawan usus dan
Disentri
Untuk mengobati Wasir.
Kerajaan: Plantae
(tanpa takson): Angiospermae
(tanpa takson): Eudikotil
(tanpa takson): Asteridae
Klasifikasi Tanaman
Ordo: Apiales
Famili: Mackinlayaceae
Genus: Centella
Spesies: C. asiatica
Foto Tanaman
Tapak Liman
9 (Elephantopus Scaber Jumlah Daun 10
L.)
Pertulangan Daun Menjari
Helaian Daun Roset
Warna Daun Hijau
Diameter Batang 9,5 mm
Tinggi Tanaman 26 cm
Kingdom = plantae
Divisi = spermatophyta
Class=dicotiledon
Klasifikasi Tanaman Ordo= asterales
Famili = asteraceae
Genus = Elephantopus
Spesies = E. scaber
Foto Tanaman
25
Dandang Gendis
10 Jumlah Daun 28
(Clinachanthus nutans)
Pertulangan Daun Meyirip
Helaian Daun Lanset
Warna Daun Hijau
Diameter Batang 5 mm
Tinggi Tanaman 43 cm
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Klasifikasi Tanaman
Subkelas: Asteridae
Ordo: Scrophulariales
Famili: Acanthaceae
Genus: Clinacanthus
Spesies: Clinacanthus nutans
Foto Tanaman
Daun ungu
11 (Graptophyllum Jumlah Daun 44
pictum (L.) Griff)
Pertulangan Daun Menyirip
Helaian Daun bulat telur (ovate) sampai lanse
Warna Daun Ungu
Diameter Batang 0.5 mm
Tinggi Tanaman 36 cm
Mengobati wasir, obat anti jamur,
mengobati penyakit diuretik,
Khasiat Tanaman
menghambat perkembangan bakteri
E-Coli
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Kelas Dicotyledonae
Bangsa Tubiflorae
Klasifikasi Tanaman
Suku Acanthaceae
Marga Graptophyllum
Spesies Graptophyllum pictum (L.)
Griff
Foto Tanaman
12 Jumlah Daun 128
Inggu (Ruta
Pertulangan Daun Sejajar
angustifolia Pers)
Helaian Daun linear/garis
Warna Daun Hijau
Diameter Batang 3,3 cm
Tinggi Tanaman 28 cm
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Klasifikasi Tanaman
Classis : Dicotyledoneae
Sub Classis : Dialypetalae
27
Ordo : Rutales
Familia : Rutaceae
Genus : Ruta
Species : Ruta angustifolia (L.) Pers.
Foto Tanaman
Kompri (Symphytum
13 Jumlah Daun 44
officinale L.)
Pertulangan Daun Menyirip
Helaian Daun jorong memanjan
Warna Daun Hijau
Diameter Batang 1,3 mm
Tinggi Tanaman 28 cm
Kingdom: Plantae ( Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta
( Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta
( Menghasilkan biji) Divisi:
Magnoliophyta ( Tumbuhan
Khasiat Tanaman
berbunga) Kelas: Magnoliopsida
( berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae Ordo:
Lamiales Famili: Boraginaceae
Genus: Symphytum Spesies:
Symphytum officinale L.
Khasiat obat yang sering dibuktikan
masyarakat adalah sebagai obat
rematik, pegal linu, diare, tifoid,
nyeri ulu hati, kencing darah, liur
berdarah, kanker payudara, radang
saluran napas (bronkhitis), luka
memar, borok, kencing manis
Klasifikasi Tanaman
(diabetes melitus), patah tulang
(fraktur), tekanan darah tinggi
(Hipertensi), rematik gout, radang
usus, payudara bengkak karena ASI,
gangguan lambung, batuk berdahak,
radang amandel (tonsilis), darah haid
banyak, dan wasir berdarah
Foto Tanaman
Ngokilo (Strobilanthes
14 Jumlah Daun 44
laevigatus Clarck)
Pertulangan Daun Menyirip
Helaian Daun Bulat telur
Warna Daun Hijau Tua
Diameter Batang 1,3 mm
Tinggi Tanaman 28 cm
Foto Tanaman
29
Seligi (Phyllanthus
15 Jumlah Daun 220
Buxifolius Muell .Arg )
Pertulangan Daun Majemuk tunggal dan lonjon
Helaian Daun Bulat telur
Warna Daun Hijau Tua
Diameter Batang 0,75
Tinggi Tanaman 24 cm
Foto Tanaman
Ketumbar (Coriandrum
16 Jumlah Daun 49
sativum)
Daun majemuk berbentuk seperti
Pertulangan Daun payung bersusun, dan tepi daunya
bergerigi
Helaian Daun -
Warna Daun hijau tua, daun muda = hijau muda
Diameter Batang 0,3 mm
Tinggi Tanaman 18 cm
Menjaga kesehatan penderita
diabetes. Daun ketumbar memiliki
indeks glikemik yang sangat rendah
sehingga tidak akan menaikkan gula
Khasiat Tanaman darah secara drastis ketika dimakan.
Mencegah penyakit bawaan
makanan.
Menjaga fungsi otak.
Mengontrol tekanan darah.
Foto Tanaman
17 Jumlah Daun 20
Sambung Nyawa
(Gynura procumbens) Pertulangan Daun bulat telur sampai bulat memanjang
31
Kingdom : plantae
Divisi : spermatophyta
Subdivisi : magnoliophyta
Kelas : magnoliopsida
Klasifikasi Tanaman
Ordo : asterales
Famili : asteraceae
Genus : gynura
Spesies : Gynura Procumbens.
Foto Tanaman
18 Jumlah Daun 30
Keji
beling (Strobilanthes Pertulangan Daun Begerigi menyirip
crispus (S. crispus)
Helaian Daun Memanjang atau hamper jorong
Warna Daun Hijau Pekat
Diameter Batang 0,55 mm
Tinggi Tanaman 34,5
Memiliki kandungan antioksidan,
dapat mengobati Luka, punya
kandungan antikanker, bisa menjadi
Khasiat Tanaman
tanaman untuk anti diabetes dan
dapat meningkatkan volume darah
dan percepat pembekuan darah.
Kingdom :plantae
Subkindom:Spermatophyta
Divisi:Angiospermae
Kelas:Dicotyledoneae
Klasifikasi Tanaman Ordo:Scrophulariales
Famili:Acanthaceae
Marga:Strobilanthes
Spesies :Strobilanthes crispa BI
Nama umum :Tanaman keji beling
Foto Tanaman
Stevia (Stevia
19 Jumlah Daun 10
rebaudiana)
Pertulangan Daun Bergerigi
Lanset atau bentuk spatula dengan
Helaian Daun
ujung lamina daun yang tumpul
Warna Daun Hijau
Diameter Batang 0.5 mm
Tinggi Tanaman 26 cm
Kingdom : Plantae
Sub-kerajaan : Tracheobionta
Super-divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub-kelas : Asteridae
Klasifikasi Tanaman
Grup : Monochlamydae
Bangsa : Asterales
Suku : Asteraceae
Tribe : Eupatorieae
Marga : Stevia
Spesies : Stevia rebaudiana Bertoni.g
Foto Tanaman
Pegagan (centela
20 Jumlah Daun 25
asiatica)
Pertulangan Daun Menjari
Helaian Daun Ginjal
Warna Daun Hijau
Diameter Batang 0,5/1,57 mm
Tinggi Tanaman 50 cm
Khasiat Tanaman Mengurangi Kecemasan, Stres dan
Depresi.
Membantu Meringankan Insomnia.
Membantu Mengurangi Stretchmark.
Mempercepat Proses Penyembuhan
Luka dan Bekas Luka.
33
Membantu Meredakan Nyeri Sendi.
Mengobati dan Mencegah Jerawat.
Membantu Meningkatkan Fungsi
Kognitif.
Membantu Mengobati Penyakit
Alzheimer.
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Klasifikasi Tanaman
Kelas: Magnoliopsida (berkeping
dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Apiales
Famili: Apiaceae
Genus: Centella
Spesies: Centella asiatica (L.)
Foto Tanaman
21 Murbei(Morus alba) Jumlah Daun 24
Pertulangan Daun Menyirip
Bulat telur berbentuk jantung ujung
Helaian Daun runcing pangkal tumpaul tepi
bergerigi permukaan kasar
Warna Daun Hijau
Diameter Batang 0,85 cm
Tinggi Tanaman
Daun( dapat di gunakan sbg obat
penyakit kardio metabolik seperti
atihiperglikenia, antihipperlipidemia,
Khasiat Tanaman
antiobesitas, antihipertensi,
antiogsidan, antiinflamasi, dan
antiateroscleritik.
Klasifikasi Tanaman Kingdom (plantae)
ordo (rossales)
fammily (moraseae)
tribe (moreae)
Foto Tanaman
22 Jumlah Daun 9
Daun seribu (chillea
Pertulangan Daun Menyirip
millefolium)
Helaian Daun Garis (linier)
Warna Daun Hijau
Diameter Batang 2.50 mm
Tinggi Tanaman 32 cm
Foto Tanaman
35
23 Jumlah Daun 241
Daun seligi
(Phyllanthus Pertulangan Daun Menyirip
buxifolius)
Helaian Daun bundar telur (ovale)
Warna Daun Hijua
Diameter Batang 25 mm
Tinggi Tanaman 26 cm
Daun Seligi (Phyllanthus
buxifolius) berkhasiat sebagai
obat sendi terkilir, keseleo, nyeri
Khasiat Tanaman
tulang, dan rematik. dengan cara
membalur dan mengurut sendi yang
saki
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Klasifikasi Tanaman Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Phyllanthus
Spesies: Phyllanthusbuxifolius
Muell.Arg
Foto Tanaman
37
phytochemical Research 9(3): gendarusa Burm f.)
400-406. Menghambat Proses Penuaan
Ovarium pada Marmut.
Rusmiatik. 2013 . Pemberian Ekstrak Denpasar: Universitas
Daun Gandarusa (Justicia Udayana Denpasar.
DOKUMENTASI
39
PERAWATAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis jacq) DI
LAHAN TAMESIA
CARE OF PALM OIL PLANT (Elaeis guineensis jacq) IN TAMESIA
Joko Prakoso
201810200311042
Jokoprakoso042@gmail.com
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang
(University of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur,
Indonesia
ABSTRAK
Kondisi perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Indonesia dianggap masih
menduduki porsi yang paling baik dibandingkan tanaman lain, Kelapa sawit (Elaeis guineensis
Jacq.) merupakan jenis tanaman yang mudah tumbuh dan mudah di budidayakan namun jika
dikelola dengan baik maka dapat menghasilkan keuntungan yang besar oleh sebab itu keuntungan
yang besar diikuti pula biaya perawatan yang besar pula. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mempelajari pertumbuhan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada pembibitan awal (pre-
nursery) dan pembibitan utama (main ursery). Praktikum ini dilaksanakan di Taman Edukasi
(Tamnesia) Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang pada hari rabu 7
april 2021. Metode kerja yang digunakan dalam praktikum ini adalah menyiapkan semua alat dan
bahan, memberi tanda atau label pada polybag, mencampur tanah dan pupuk kendang mencadi
satu, memasukkan campuran tanah dan pupuk kendang pada polybag yang sudah disiapkan,
melakukan pindah tanam tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dari polybag kecil ke
polybag yang besar. Kesimpulan yang didapat pada praktikum ini adalah Dalam fase pembibitan
pemupukan perlu dilakukan guna menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman sawit, dari
ketiga parameter pengamatan tersebut tanaman dengan rata-rata tinggi tanaman tertinggi, diameter
batang terbesar dan jumlah daun terbanyak berada pada sampel 1 dengan tinggi rata-rata 69,5 cm,
diameter batang 35 mm dan jumlah daun 9 helai ini menjadikan sampel 1 sebagai tanaman
tersubur dari ke-3 tanaman yang diamati.
Kata kunci : poly bag, penyiraman, perkebunan.
PENDAHULUAN
41
Malang, mulai tanggal 7 april 2021 sampai sawit dengan masing-masing kelompok
selesai memilih 3 tanaman sawit, lalu mencampur
tanah dengan pupuk kendang. Setelah itu
Bahan dan alat
kelapa sawit dilakukan penggantian media
Bahan yang digunakan dalam tanam dengan cara melepas polybag lama
praktikum ini adalah tanah, pupuk dan menggantikan dengan polybag baru
kendang, air, tanaman kelapa sawit, urea 2 dan ditambahkan media yang telah
gram/ tanaman, SP 36 10 gram/ tanaman dicampur tersebut. Tanaman yang telah
dan KCL 5 gram/ tanaman. digantikan media kemudian diletakan pada
Alat yang digunakan dalam lahan yang telah disiapkan. Pemupukan
praktikum ini adalah cangkul, botol aqua dilakukan dengan cara mencairkan pupuk
bekas, polybag, label, gembor. dengan air di dalam botol aqua bekas
Metode Praktikum kemudian diaplikasikan terhadap tanaman.
Kemudian melakukan pengamatan setiap
Melakukan persiapan alat dan minggunya yang meliputi jumlah daun,
bahan yang dibutuhkan selama kegiatan tinggi tanaman dan diameter batang.
praktikum, kemudian memilih tanaman
Berdasarkan grafik di atas dapat untuk sampel 1 yaitu 69,5 cm, sampel 2
diketahui bahwa dalam setiap minggunya yaitu 65,5 cm, dan sampel 3 yaitu 67,8 cm.
tanaman sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pertumbuhan tinggi tanaman yang berjalan
mengalami pertambahan tinggi tanaman lambat dapat dipengaruhi oleh beberapa
selama 10 minggu pengamatan yang faktor seperti faktor internal dan eksternal
dilakukan walaupun pertambahan tinggi hal ini sependapat dengan V. Yudistina,
tanaman berjalan lambat, dari grafik ( 2017) yang menyatakan bahwa
tersebut di peroleh rata-rata tinggi tanaman pertumbuhan kelapa sawit relatif sedikit
kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada tahun-tahun pertamanya.
Grafik 2. Grafik Diameter Batang Tanaman Sawit (Elaeis guineensis jacq)
43
standar serta pentingya perawatan agar pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa
sawit (Elaeis guineensis Jacq.) berjalan secara optimal.
Faktor utama yang mempengaruhi produktivitas tanaman di perkebunan kelapa
sawit (Elaeis guineensis Jacq.) yaitu penggunaan bibit yang berkualitas, sepeti yang
diungkapkan Pahan (2006) bahwa investasi yang sebenarnya bagi perkebunan komersial
beradapada bahan tanaman (benih/ bibit) yang akan ditanam, karena merupakan sumber
keuntungan pada perusahaan kelak. Sedangkan menurut Ginting (2014) pembibitan
kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada umumnya dibagi menjadi dua yaitu Pre
Nursery dan Main Nursery. Pembibitan Pre Nursery diawali dengan menanam kecambah
kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) ke dalam tanah pada polybag kecil hingga umur 3
bulan.
Menurut (Sihombing 2015) Persiapan bahan tanaman pembibitan merupakan
proses mengembangkan benih atau kecambah menjadi bibit yang siap untuk ditanam.
Pemilihan bibit dan pemahaman terhadap sifat dan karakteristik bibit kelapa sawit
(Elaeis guineensis Jacq.) merupakan faktor penting terhadap budidaya kelapa sawit
(Elaeis guineensis Jacq.). pembuatan lubang tanam, umur bibit siap tanam, jarak tanam
dan pola penanaman, tahap ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Ukuran lubang tanam
Lubang tanam berfungsi sebagai tempat media tumbuh tanaman pada awal pertumbuhan
serta memudahkan peresapan pupuk ke dalam tanah. Umur bibit Umur penanaman bibit
mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis
Jacq.), untuk itu perlu diperhatikan umur bibit harus tepat waktu saat penanaman di
lahan. Perawatan tanaman Berdasarkan perawatan tanaman terhadap petani sampel
meliputi penyulaman, penanaman tanaman penutup tanah (Cover Crop), pengendalian
gulma, penunasan dan pemupukan.
Pada perawatan tanama sawit (Elaeis guineensis Jacq.)nkita juga harus
memperhatikan gulma-gulma yang mengganggu pada tanaman tersebut, pada saat
pembibitan ataupun sudah dipindah tanam dalam kebun yang kuas. Pertumbuhan gulma
pada perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) tidak dikehendaki karena dapat
mengakibatkan penurunan produksi, menurunkan suatu produksi mengeluarkan senyawa
alelopati yang mengganggu pertumbuhan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), menjadi
inang bagi hama, mengganggu tata air dan meningkatkan biaya usaha tani (Pahan 2006).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan kelapa
sawit (Elaeis guineensis Jacq) terbagi dalam dua fase pembibitan kelapa sawit (Elaeis
guineensis Jacq) yang pertama yaitu pada fase pembibitan awal (pre-nursery) dan fase
pembibitan utama (main ursery). Dalam fase pembibitan pemupukan perlu dilakukan
guna menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman sawit, dari ketiga parameter
pengamatan tersebut tanaman dengan rata-rata tinggi tanaman tertinggi, diameter batang
terbesar dan jumlah daun terbanyak berada pada sampel 1 dengan tinggi rata-rata 69,5
cm, diameter batang 35 mm dan jumlah daun 9 helai ini menjadikan sampel 1 sebagai
tanaman tersubur dari ke-3 tanaman yang diamati dan dalam setiap minggunya dari ke-3
sampel tersebut mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang diikuti dengan
pertumbuhan fisik tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Ginting, E, N. 2014. Pembibitan Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Hetharie, Helen, et al. Karakterisasi morfologi bunga dan buah abnormal kelapa sawit
(Elaeis guineensis Jacq) hasil kultur jaringan. Jurnal Agronomi Indonesia
(Indonesian Journal of Agronomy) 35.1 (2007).
Lubis, A. 2008. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Indonesia. Pusat Penelitian
Kelapa Sawit. Medan
Pahan, Iyung, 2006. Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir.
Penebar Swadaya. Jakarta. 412 hal
Pasaribu, Ali, M. 2012. Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis. Lily Publisher.
Yogyakarta.
Santoso, H., M. A. Yusuf, dan B. Rachmadi. 2013. Strategi Pengelolaan Air Untuk
Mendukung Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit.
Sihombing, Darwin, and Fifi Puspita. 2015. Kajian Teknik Budidaya Tanaman Kelapa
Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Petani Swadaya Kecamatan Lubuk Dalam
Kabupaten Siak Provinsi Riau. Diss. Riau University
Syarovy, Muhdan, Eko Noviandi Ginting, and Heri Santoso. Respon morfologi dan
fisiologi tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terhadap cekaman air.
Warta PPKS 20.2 (2015): 77-85.
Yudistina, V., Santoso, M., & Aini, N. (2017). Hubungan antara diameter batang
dengan umur tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kelapa
sawit. Buana sains, 17(1), 43-48.
45
DOKUMENTASI
4. Presentase Pertumbuhan
= 100%
Tabel 1. Pengamatan pada tanaman sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tinggi 1 64 64 66 68 68 72 72 73 74 74 69,5
Tanaman
(cm) 2 60 60 62 64 66 66 68 68 70 71 65,5
3 63 63 66 66 68 68 70 70 72 72 67,8
Diameter 1 34 35 35 35 35 35 35 35 35 36 35
Batang (mm)
2 22 22 23 23 23 24 24 24 24 24 23,3
3 25 25 25 26 26 26 26 26 27 27 25,9
1 8 8 8 9 9 9 9 10 10 10 9
Jumlah Daun 2 6 6 6 6 7 7 7 7 8 8 7
3 7 7 7 7 8 8 8 8 9 9 8
47
PERTUMBUHAN GENOTIP TANAMAN SERAT WIJEN (Sesamum
indicum), TANAMAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.), DAN TANAMAN
KENAF (Hibiscus cannabinus L.)
GROWTH OF GENOTYS OF FIBER PLANTSesamum (Sesamum indicum),
ROSELLA PLANT (Hibiscus sabdariffa L.), AND KEENAF PLANT
(Hibiscus cannabinus L.)
Keke Indah Sari
201810200311010
Kekeindahsari010@gmail.com
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang,
(University of Muhammadiyah Malang) Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur,
Indonesia
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Pertumbuhan merupakan hasil dari bahan tanaman vegetatif, yang siap
berbagai proses fisiologi, melibatkan ditanam di lapangan (Nugroho H.
faktor genotipe yang berinteraksi dalam Prastowo, et all. 2006.).
tubuh tanaman dengan faktor lingkungan. Kenaf (Hibiscus cannabinus L.)
Proses tersebut yaitu pertambahan ukuran, adalah tanaman serat tumbuhan semak,
bentuk, dan jumlah. Sebelum melakukan yang bertinggi mencapai 3 meter.
penanaman sebaiknya melakukan kegiatan Batangnya tidak bercabang, sebagian besar
Persemaian adalah suatu tempat atau lokasi gundul, dan sebagian berduri. Batang
dimana dilakukan kegiatan pembuatan pipih, silindris, pada tanaman budidaya
bahan tanaman berupa semai yang siap tidak bercabang dan gundul. Tanaman
untuk ditanam di lapangan. (merupakan kenaf tidak memiliki percabangan yang
perkembangan dari hasil pembiakan tegak, Daunnya berseling. Bunganya
generatif). Pembibitan adalah suatu lokasi tersusun diketiak daun, bertangkai, daun
dimana dilakukan kegiatan untuk kelopaknya berbentuk bergerigi lima. Buah
menyiapkan/membuat bibit tanaman, baik dari tanaman kenaf bertipe polong,
berupa bahan tanaman generatif maupun berbentuk pita, lurus atau bengkok, berisi 1
– 20, perkecambahan benih tanaman kenaf hanya ada satu bunga. Bunga tanaman ini
yaitu epigeal. Benih kenaf termasuk ke terdiri dari 8 sampai 11 helai kelopak yang
dalam benih ortodoks karena relatif berbulu dengan panjang 1 cm, dimana
toleran/tahan terhadap pengeringan sampai pangkalnya saling berlekatan dan berwarna
kadar air 5 – 6 % dan dapat disimpan pada merah. Tanaman rosella memiliki biji yang
suhu yang rendah (Ayu Aizatul Natasa, et bentuknya seperti ginjal dengan sudut
all. 2016.). Kebutuhan serat kenaf akan meruncing dan berbulu. Panjang biji
semakin meningkat terutama karena sifat rosella sekitar 5mm dan lebar sekitar 4mm.
seratnya yang ramah lingkungan dan Saat masih muda, biji rosella berwarna
sangat adaptit di berbagai lingkungan putih dan setelah tua maka akan berubah
tumbuh seperti lahan tadah hujan, lahan menjadi abu – abu. Biji rosella ini dapat
banjir dan lahan gambut, sehingga digunakan untuk mengembangbiakan
pengembangan kenaf masih tanaman rosella dengan melakukan
menguntungkan. Produktivitas kenaf yang persemaian pada tanah yang sudah diolah
tinggi harus didukung dengan penggunaan dan diberikan air (Kustyawati M.E. dan
varietas unggul yang telah dilepas dan Ramli S., 2018).
penggunaan benih yang bermutu (Hadi
Pranoto, 2016.). Tujuan dilakukannya praktikum
Wijen (Sesamum indicum L.) ini adalah untuk mengetahui beberapa
Tanaman wijen memiliki bentuk yang pertumbuhan tanaman serat.
sedikit kecil dibandingkan tanaman pada
umumnya. Selain itu bijinya memiliki BAHAN DAN METODE
keruncingan pada ujung – ujungnya. Biji Tempat dan Waktu
wijen memiliki berat sebesar 1000 biji
Kegiatan praktikum dilaksanakan
hanya mencapai 2 hingga 5 gram saja
di Lahan Tamesia Universitas
(Anjarini Pranesti, et all. 2014). Tanaman
Muhammadiyah Malang pada hari Senin,
wijen merupakan tanaman herba semusim
29 Maret 2021.
dengan tipe pertanaman tegak, batang
berbuku-buku, ada yang bercabang Alat dan Bahan
banyak, sedikit dan ada juga yang tidak
bercabang, tinggi tanaman berkisar antara Alat yang digunakan pada
30-200 cm, Tumbuhan wijen memiliki praktikum ini adalah pinset, tray, cawan
daun yang bentuknya seperi selang – petri, label, alat tulis, alat dokumentasi,
seling di atas dan bawahnya. Daunnya box.
memiliki panjang 4 hingga 17 cm dan Bahan yang digunakan pada
lebarnyanya hingga 7 cm (Rianni praktikum ini adalah air, pupuk kandang,
Capriyati, et all. 2014.) . tanah, benih wijen (Sesamum indicum L.),
benih Kenaf (Hibiscus cannabinus L.) dan
Rosella (Hibiscus Sabdariffa l) benih rosella (Hibiscus Sabdariffal).
adalah tanaman hias merupakan tanaman Pelaksanaan Praktikum
yang seringkali dikonsumsi dan paling
banyak dijadikan sebagai bahan utama Metode pada praktikum ini adalah
untuk membuat teh, namun selain itu dapat menyiapkan alat dan bahan.
dikonsumsi juga sebagai sayur atau bahan Mencampurkan tanah dan pupuk kandang
untuk membuat selai. Bunga rosella adalah dengan perbandingan 2:1. Menghitung biji
bunga tunggal karena di setiap tangkainya rosella (50 biji), biji kenaf (50 biji) dan biji
49
wijen (50 biji). Merendam biji dengan air memasukkan biji yang akan ditanam.
secukupnya, apabila ada biji yang Memasukkan biji kedalam lubang tersebut.
mengapung seharusnya untuk dibuang Menutup dengan tanah dan menyiramnya.
karena biji tersebut sudah rusak. Mengisi Melakukan pengamatan setiap hari dengan
campuran tanah dengan pupuk kandang parameter jumlaha tanaman normal,
kedalam tray. Membasahi tanh tersebut tanaman abnormal dan mati.
dengan air. Membuat lubang untuk
51
tumbuh yakni sebanyak 32 dari 50 benih MARWANSYAH BARUS and , Ir.
tanaman rosella, Benih yang tumbuh Rohlan Rogomulyo M.P. 2013.
yakni sebanyak 28 dari 50 benih tanaman PENGARUH TAKARAN PUPUK
kenaf, dan Benih yang tumbuh yakni KANDANG TERHADAP
sebanyak 54 dari 100 benih tanaman PERTUMBUHAN DAN HASIL
wijen yang tumbuh normal. laju WIJEN ( Sesamum indicum. L.) DI
perkecambahan benih sangat berpengaruh LAHAN PASIR
terhadap parameter indeks vigor benih, PANTAI. UNSPECIFIED thesis,
semakin cepat benih berkecambah maka UNSPECIFIED.
semakin baik pula indeks vigornya.
Nugroho H. Prastowo, et all. 2006. Tehnik
Pembibitan dan Perbanyakan
DAFTAR PUSTAKA
Vegetatif Tanaman Buah.
Anjarini Pranesti, et all. 2014. Pengaruh Reni maryani, et all, 2017. Pengaruh dosis
Tingkat Kerapatan Teki (Cyperus pemupukan Nitrogen dan jarak
rotundus L.) Terhadap Pertumbuhan tanam pada pertumbuhan dan
dan Hasil Dua Habitus Wijen hasil tanaman WIJEN
(Sesamum indicum L.). ( Sesamum indicum. L.).
Ayu Aizatul Natasa, et all. 2016. Rianni Capriyati, et all. 2014. Pengaruh
PERTUMBUHAN DAN Jarak Tanam dalam
KANDUNGAN SERAT BEBERAPA Tumpangsari Sorgum Manis
VARIETAS KENAF (Hibiscus (Sorghum bicolor L. Moench)
cannabinus L.). dan Dua Habitus Wijen
Achmad Riwandy, Didit Aspriyanto, Lia (Sesamum indicum L.) Terhadap
Yulia Budiarti. 2014. AKTIVITAS Pertumbuhan dan Hasil.
ANTIBAKTERI EKSTRAK AIR Riza Alfian, 2012. Penetapan Kadar
KELOPAK BUNGA ROSELLA Fenolik Total Ekstrak Metanol
(Hibiscus sabdariffa L.) Kelopak Bunga Rosella Merah
TERHADAP PERTUMBUHAN (Hibiscus Sabdariffa Linn)
Streptococcusmutans IN VITRO. Dengan Variasi Tempat Tumbuh
Hadi Pranoto, 2016. RESPONS Secara Spektrofotometri.
PERTUMBUHAN DAN Ruly Hamida, 2015. Fotoperiodisitas
KUALITAS BEBERAPA VARIETAS Dan Hubungannya Terhadap
KENAF (Hibiscus cannabinus L.) Pertumbuhan Dan Produksi
TERHADAP PEMBERIAN PUPUK Kenaf (Hibiscus cannabinus
N DAN KOTORAN AYAM. Volume L.) dan ROSELA (Hibiscus
41 Nomor 1, Pebruari 2016 Halaman sabdariffa L.).
27-32. Yunin, 2015. Kadar Hormon auksin pada
Kustyawati M.E. dan Ramli S., 2018. tanaman kenaf (Hibiscus
Pemanfaatan Hasil Tanaman Hias cannabinus) Bercabang dan
tidak bercabang. Jurnal
Rosella Sebagai Bahan Minuman. Agrovigoi volume 2 (2).
Prosiding Seminar Nasional Sains
dan Teknologi-II 2008 Universitas
Lampung.
DOKUMENTASI
29-Mar-21 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30-Mar-21 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31-Mar-21 0 0 0 7 0 0 14 0 0
01-Apr-21 0 0 0 0 0 0 0 0 0
02-Apr-21 5 0 5 0 0 0 0 0 0
03-Apr-21 0 0 2 15 0 8 0 5 1
04-Apr-21 0 0 0 0 2 0 23 0 0
05-Apr-21 15 0 0 6 0 5 10 6 17
06-Apr-21 0 0 0 0 0 0 0 0 0
07-Apr-21 2 0 5 0 0 2 0 0 0
08-Apr-21 0 0 0 0 0 0 0 0 0
09-Apr-21 0 0 9 0 0 8 0 0 11
10-Apr-21 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11-Apr-21 10 0 0 0 0 0 7 0 0
CARA BUDIDAYA TANAMAN TEBU (Sacharum officanarum) DENGAN
METODE BUDCHIP BESERTA PERAWATANNYA
HOW TO CULTIVATE SUGAR CANE (Sacharum officanarum)
WITH BUDCHIP METHOD AND CARE
Ferdian Enggar Pamungkas1,Keke Indah Sari2
2018102003110061,2018102003110102
kekeindahsari010@gmail.com
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang,
(University of Muhammadiyah Malang) Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur,
Indonesia
ABSTRAK
Tebu (Sacharum officanarum) adalah tanaman penghasil gula yang menjadi salah satu
sumber karbohidrat. Metode bud chip merupakan salah satu teknik pembiakan vegetatif tenaman
tebu dengan satu mata tunas dan juga memiliki kelebihan antara lain luas areal pembibitan yang
digunakan sedikit, keseragaman tumbuh tinggi, kualitas bibit baik. Tujuan Prakitkum ini adalah
untik mengetahui cara budidaya tanaman tebu dengan metode Bud Chip beserta perawatannya.
Metode praktikum ini adalah dengan menyiapkan 2 benih varietas tebu BL (Bululawang) dan 2
benih tebu varietas PS 862 pasuruan, lalu mencampurkan tanah dengan pupuk setelah itu
memasukkan kedalam 4 polybag, menyiram tanah yang sudah dimasukkan kedalam polybag
hingga basah. Metode kedua menyiapkan 2 tanaman tebu dan mengamati helaian daun,
pertulangan daun, warna daun, diameter batang, tinggi tanaman, jumlah daun dan jenis akar dari
tanaman tebu tersebut serta membandingkan dengan literaturnya. Berdasarkan hasil pengamatan di
dapat hasil pada tanaman tebu 1 dengan Jumlah daun 8 , tinggi tanaman 106. Pada tanaman tebu
2 dengan diameter 3 Jumlah daun 8 , tinggi tanaman 145 dengan diameter 4,3. Metode bud chip
merupakan salah satu teknik pembiakan vegetatif tenaman tebu dengan satu mata tunas. Metode
bud chip merupakan salah satu teknik pembiakan vegetatif tenaman tebu dengan satu mata tunas
yang memiliki kelebihan antara lain luas areal pembibitan yang digunakan sedikit, keseragaman
tumbuh tinggi, kualitas bibit baik.
PENDAHULUAN
ABSTRAK
Minyak jelantah merupakan minyak goreng bekas yang umumnya berasal dari minyak
sawit. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan biodisel
menggunakan minyak jelantah. Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah persiapan
minyak jelantah kemudian penyaringan minyak jelantah dengan dipanaskan pada suhu 40°C.
Selanjutya proses degumming yaitu untuk menghilangkan getah yang ada pada minyak jelantah
menggunakan HCl dan ditambahkan NaOH masing-masing 0,5% dan dipanaskan pada suhu
120oC. Tahap berikutnya proses esterifikasi dengan menambahkan methanol 98% dan dipanaskan
pada suhu 60°C, kemudian diendapkan selama 24 jam. Proses selanjutnya transesterifikasi dengan
menambahkan sodium metoksida dan dicampurkan dengan methanol 98% serta NaOH sambil
dilakukan pengadukan hingga larutan homogen. Kemudian melakukan pencampuran 2/3 larutan
sodium metoksida yang telah dibuat pada alkil ester (Biodisel). Lakukan pengadukan pada suhu
60°C selama 1 jam, kemudian diendapkan selama 24 jam. Proses selanjutnya yaitu mencampurkan
air dengan volume yang sama seperti minyak jelantah dan asam asetat 20% dari volume air hingga
air mendidih. Kemudian campurkan 20% larutan tersebut pada ester atau biodiesel yang telah
dihasilkan dari proses sebelumnya. Mengaduk hingga larutan berwarna putih susu, endapkan
hingga 15 menit sampai terjadi pemisahan. Pisahkan bagian ester. Lakukan pencucian ini sebanyak
5 kali. Hasil yang diperoleh dalam praktikum adalah biodiesel gagal. Hal tersebut disebabkan
pengaturan suhu yang digunakan. Suhu yang terlalu tinggi akan lebih cenderung menghasilkan
lebih banyak sabun dan gliserol.
Kata kunci: minyak jelantah, pembuatan biodiesel, suhu
PENDAHULUAN