Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP

KARAKTERISTIK UMBI DAHLIA

THE EFFECT OF TIME STORAGE ON CHARACTERISTIC


OF DAHLIA TUBER’S

Eko Herianto1, Raswen Efendi2, and Yelmira Zalfiatri2


Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Riau, Kode Pos 28293, Pekanbaru
ekoherianto77@gmail.com

ABSTRACT

Dahlia plant is one ornamental plant that has tuber with carbohydrate such
as inulin. The aimed of this research to determine the effect of time storage in
room temperature to dahlia tuber’s chemical contents. This research executed by
experimentally using Complete Randomized Design with five treatments and
three repetitions which followed by Duncan’s New Multiple Range Test
(DNMRT) at level 5%. The observation where with P1 (control), P2 (dahlia plant
storaged in 7 days), P3 (dahlia plant storaged in 14 days), P4 (dahlia tuber
storaged in 21 days), and P5 (dahlia plant storaged in 28 days). The observation
result, the dahlia tuber that stored at room temperature for 28 days has lost weight
13,89%, water content 7,99%, ash content 0,53%, crude fiber 3,08%, and inulin
20,54%. Mean while, sugar reduction has been increasing amount 3,58.

Keywords: Inulin, dahlia tuber, time storaged.

PENDAHULUAN

Tanaman dahlia merupakan Umbi dahlia setelah dipanen


salah satu tanaman yang banyak tetap mengalami proses fisiologis
ditemukan di daerah dataran tinggi seperti respirasi dan transpirasi.
Indonesia seperti di Sumatera Barat. Aktivitas fisiologis pada umbi dahlia
Selama ini bunga dahlia hanya menyebabkan perubahan-perubahan
dimanfaatkan sebagai bunga potong, komposisi kimia dan komponen gizi
sedangkan umbinya belum yang tidak dapat dihentikan.
dimanfaatkan secara optimal. Petani Aktifitas fisiologis seperti respirasi
bunga potong biasanya akan meningkat pada bahan yang
menggunakan umbi dahlia yang mengandung karbohidrat serta
masih memiliki batang sebagai bibit, kandungan air yang tinggi
sedangkan umbi yang tidak memiliki (Pantastico, 1993). Menurut
batang terbuang menjadi limbah. Widowati dkk. (2005), umbi dahlia

1. Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


2. Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau
JOM Faperta Volume 5 No 1 April 2018 1
memiliki kadar air yang cukup tinggi pencernaan dan kesehatan tubuh
yaitu berkisar antara 79,7-88,5% dan (Sardesai, 2003). Serat inulin dapat
kadar karbohidrat sebesar 82,8%. ditemukan di bagian umbi, akar,
Hal ini menunjukkan bahwa umbi maupun daun pada bahan pangan.
dahlia memiliki tingkat laju respirasi Terdapat beberapa bahan pangan
yang cukup tinggi. yang mengandung serat inulin
Kandungan gizi dalam umbi diantaranya umbi bawang merah,
dahlia sangat berpotensi digunakan chirory, artichoke, daun dandelion,
sebagai bahan makanan. Umbi dan umbi bunga dahlia.
dahlia mengandung karbohidrat Menurut Moshfegh dkk.
sebanyak 76,80-82,80% (bk) berupa (1999), inulin terdapat pada umbi
serat pangan yang baik, gula reduksi bawang merah (2-6%), umbi
4,40-6,60% (bk), lemak 0,50-1,00% jerussalem artichoke (14-19%), daun
(bk), dan protein 3,90-5,70% (bk) dandelion (12-15%), dan beberapa
(Saryono dkk., 1998). Umbi dahlia tanaman lain dalam basis segar.
juga memiliki kandungan mineral Inulin juga terdapat pada pisang,
seperti kalium, natrium, kalsium, dan bawang putih, dan gandum dalam
magnesium (Irwan, 1996). jumlah yang sedikit. Penelitian
Komponen utama yang terdahulu yang dilakukan oleh Toni
terkandung dalam umbi dahlia adalah (1992) dalam Saryono (2000)
serat pangan. Serat pangan menyatakan bahwa umbi dahlia
merupakan salah satu komponen mengandung 65% inulin, lebih besar
penting dalam makanan, akan tetapi dibanding tanaman lainnya seperti
sering diabaikan. Hal ini disebabkan chirory, jarussalem artichoke, dan
karena serat pangan tidak dandelion.
menghasilkan energi. Saat ini serat Berdasarkan hasil penelitian
telah diketahui mempunyai banyak Susdiana (1997) dalam Widowati
manfaat bagi tubuh terutama dalam dkk. (2005) ekstraksi dilakukan
mencegah berbagai penyakit dengan penambahan alkohol
meskipun komponen ini belum konsentrasi 30%, banyaknya alkohol
dimasukkan sebagai zat gizi. Salah yang ditambahkan yaitu 40% dari
satu serat pangan yang banyak volume filtrat memberikan hasil yang
dikembangkan saat ini adalah inulin. terbaik terhadap kenaikan rendemen.
Inulin merupakan salah satu Selanjutnya Widowati dkk. (2005)
karbohidrat yang berfungsi sebagai melakukan ekstraksi inulin dengan
prebiotik yang efektif. Inulin alkohol 30% pada berbagai umbi dari
didefinisikan sebagai komponen bunga dahlia dengan warna merah
pangan yang tidak dapat dicerna oleh muda, ungu muda, putih, merah
enzim-enzim pencernaan sehingga darah, dan jingga. Setelah diekstraksi
mencapai usus besar tanpa dengan alkohol 30% maka diperoleh
mengalami perubahan struktur dan hasil terbaik inulin murni sebesar
dapat menstimulasi secara selektif 41,7% (bk) pada umbi dahlia
pertumbuhan dan aktivitas bakteri berwarna ungu muda.
yang menguntungkan di dalam Perolehan inulin tidak hanya
saluran pencernaan (Roberfroid, dipengaruhi pada saat ekstraksi,
2007). Sifat fungsional inulin sebagai tetapi juga suhu dan lama
serat pangan dapat larut (soluble penyimpanan bahan. Semakin lama
dietary fiber) sangat bermanfaat bagi umbi dahlia mengalami

JOM Faperta Volume 5 No 1 April 2018 2


penyimpanan maka akan semakin Alat yang digunakan untuk ekstraksi
tinggi hilangnya air dan cadangan inulin adalah blender, pisau, nampan,
makanan didalam jaringan. Inulin timbangan, baskom, botol jar,
yang merupakan serat pangan larut penangas air, sentrifuge,
air akan mengalami penurunan refrigerator, erlenmeyer, dan gelas
seiring lama waktu penyimpanan ukur. Alat yang digunakan dalam
dikarenakan terjadinya proses analisis yaitu, soxhlet, tabung reaksi,
fisiologis. Hasil Penelitian Isro’illa spatula, erlenmeyer, beaker glass,
(2016) menyatakan bahwa susut oven, cawan porselen, desikator,
bobot pada umbi Talinum tanur, penjepit cawan, labu ukur,
paniculatum dipengaruhi oleh suhu benang, bunsen, corong, batang
dan lama penyimpanan. Susut bobot pengaduk, buret, sarung tangan karet
tertinggi yaitu pada suhu 39,5ºC dan plastik, pipet tetes, alumunium
dengan penyimpanan selama 21 hari foil, kertas label, tisu, alat
sebesar 12,712 g dibandingkan dokumentasi, dan alat tulis.
dengan penyimpanan 7 hari dan 14
hari. Hal ini menunjukkan bahwa Metode Penelitian
susut bobot mengalami peningkatan Penelitian dilaksanakan
selama penyimpanan dengan suhu secara eksperimen dengan
dan lama penyimpanan yang menggunakan metode Rancangan
berbeda. Berdasarkan latar belakang Acak Lengkap (RAL) yang terdiri
tersebut penulis akan melakukan dari lima perlakuan, yaitu P0 = umbi
penelitian yang berjudul pengaruh dahlia tanpa penyimpanan (kontrol),
lama penyimpanan terhadap kadar P1 (umbi dahlia penyimpanan 7
inulin pada umbi dahlia. hari), P2 (umbi dahlia penyimpanan
14 hari), P3 (umbi dahlia
BAHAN DAN METODE penyimpanan 21 hari), dan P4 (umbi
Tempat dan Waktu dahlia penyimpanan 28 hari).
Penelitian telah dilaksanakan
di Laboratorium Pengolahan Hasil Pelaksanaan Penelitian
Pertanian dan Laboratorium Analisis Persiapan Bahan Baku
Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Umbi dahlia dibersihkan dari
Universitas Riau Pekanbaru. Waktu tanah yang masih menempel. Umbi
penelitian berlangsung selama enam diletakkan di atas nampan dan
bulan yaitu bulan Desember 2016 disimpan pada suhu kamar ± 28ºC.
hingga Mei 2017. Masing-masing umbi disimpan
sesuai perlakuan.
Bahan dan Alat
Bahan baku yang digunakan Pengamatan
pada penelitian ini adalah umbi Pengamatan yang dilakukan
dahlia yang diperoleh dari Jl. By pas dalam penelitian ini adalah kadar air,
Surau Gadang Bukit Tinggi. Bahan kadar abu, dan kadar serat kasar yang
pendukung dalam ekstraksi inulin mengacu pada Andarwulan dkk.
yaitu etanol 30% dan air. Bahan (2011). Susut bobot mengacu pada
kimia yang digunakan dalam analisis Nasution dkk. (2012), kadar gula
adalah H2SO4 0,05 N, NaOH 0,3 N, pereduksi mengacu pada Sudarmadji
K2SO4 10%, HCl, alkohol 95%, Na- (1997), dan esktraksi inulin mengacu
tiosulfat 0,1 N, dan akuades. pada Widowati dkk. (2005).

JOM Faperta Volume 5 No 1 April 2018 3


yang artinya lama penyimpanan
Analisis Data memiliki hubungan yang erat dengan
Data yang diperoleh dari susut bobot. Hasil ini menunjukkan
pengukuran susut bobot, kadar air, bahwa lama penyimpanan
kadar abu, kadar serat kasar, kadar berbanding lurus dengan susut bobot.
gula pereduksi dan kadar inulin akan Semakin lama penyimpanan maka
dianalisis secara statistik susut bobot akan semakin meningkat.
menggunakan Analysis of Variance Hal ini disebabkan karena adanya
(ANOVA). Apabila dari hasil uji proses fisiologis yaitu respirasi dan
didapatkan Fhitung > Ftabel maka akan transpirasi dari umbi yang disimpan.
dilakukan uji lanjut dengan uji Kenaikan susut bobot dikarenakan
Duncan’s New Multiple Range Test laju respirasi yang tinggi dan terus
(DNMRT) pada taraf 5%. berlangsung selama proses
penyimpanan. Menurut Will dkk.
HASIL DAN PEMBAHASAN (1981) dalam Pertiwi (2009), selama
Susut Bobot proses respirasi berlangsung akan
Hasil sidik ragam menghasilkan gas karbondioksida,
menunjukkan bahwa perlakuan lama air, dan energi. Energi berupa panas,
penyimpanan berpengaruh nyata air, dan gas yang dihasilkan akan
terhadap susut bobot umbi dahlia. mengalami penguapan. Peristiwa
Rata-rata susut bobot umbi dahlia penguapan ini menyebabkan
setelah diuji lanjut dengan DNMRT persentase susut bobot mengalami
pada taraf 5% disajikan pada Gambar peningkatan selama penyimpanan.
1. Kehilangan bobot karena
15
respirasi dapat terjadi pada bahan
13,89e
yang disimpan dalam kurun waktu
10
lama. Menurut Isro’illa (2016),
Susut Bobot

8,89d y = 0,4834x - 0,614


R² = 0,9768
5 5,16c semakin lama disimpan maka susut
2,83b
0 0,00a susut bobot bobot umbi semakin besar. Hal ini
0 10 20 30 dikarenakan kandungan air dan
-5 Linear (susut
bobot) cadangan makanan berkurang karena
Lama Penyimpanan digunakan untuk proses
metabolisme. Selain proses respirasi,
Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf
kecil yang sama berbeda tidak nyata susut bobot juga dipengaruhi oleh
menurut uji DNMRT pada taraf 5%. proses transpirasi. Menurut Latifah
(2008), transpirasi terjadi karena
Gambar 1. Grafik hubungan antara lama adanya perbedaan tekanan uap air di
penyimpanan (hari) dengan susut bobot dalam dan di luar umbi. Uap air
secara langsung akan berpindah ke
Gambar 1 menunjukkan tekanan yang lebih rendah melalui
bahwa perlakuan penyimpanan pori-pori yang tersebar di permukaan
terhadap susut bobot umbi dahlia umbi. Semakin tinggi suhu
berbeda nyata pada setiap perlakuan. penyimpanan maka proses transpirasi
Rata-rata susut bobot umbi dahlia semakin meningkat dimana air di
berkisar antara 2,83-13,89%. dalam bahan diuapkan cukup besar
Persamaan regresi antara lama sehingga laju kehilangan air
penyimpanan dengan susut bobot meningkat.
adalah y = 0,4834x - 0,614 dengan
koefisien determinasi (R2 = 0,9768)

JOM Faperta Volume 5 No 1 April 2018 4


Kadar Air Transpirasi merupakan proses
Hasil sidik ragam kehilangan air dalam bentuk uap dari
menunjukkan bahwa perlakuan lama jaringan tumbuhan melalui stomata.
penyimpanan berpengaruh nyata Penurunan kadar air umbi
terhadap kadar air pada umbi dahlia. dahlia terjadi karena adanya
Rata-rata kadar air umbi dahlia transpirasi. Air hasil respirasi dan air
setelah diuji lanjut dengan DNMRT yang sudah terdapat dalam umbi
pada taraf 5% disajikan pada akan menguap karena perbedaan
Gambar 2. kelembaban udara relatif antar ruang
penyimpanan dengan umbi (Isro’illa,
80
y = -0,2803x + 77,738
2016). Hal ini disebabkan
78 78,14e R² = 0,9885 kelembaban udara ruang
Kadar Air

76
75,34d kadar air penyimpanan lebih kecil dari pada
74 73,74c
Linear aktifitas air di dalam umbi maka ada
72 71,70b (kadar air) kecenderungan air di dalam umbi
70 70,15a
untuk bergerak ke daerah yang
68
0 10 20 30 kelembaban udaranya lebih kecil,
Lama Penyimpanan sehingga umbi mengalami penurunan
Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kadar air
kecil yang sama berbeda tidak nyata
menurut uji DNMRT pada taraf 5%. Kadar Abu
Gambar 2. Grafik hubungan antara lama Hasil sidik ragam
penyimpanan (hari) dengan kadar air menunjukan bahwa perlakuan lama
penyimpanan berpengaruh nyata
Gambar 2 menunjukkan terhadap kadar abu umbi dahlia.
bahwa perlakuan penyimpanan Rata-rata kadar abu umbi dahlia
terhadap kadar air umbi dahlia setelah diuji lanjut dengan uji
berbeda nyata pada setiap perlakuan. DNMRT pada taraf 5% disajikan
Rata-rata kadar air umbi dahlia pada Gambar 3.
berkisar antara 70,15-78,14%.
Persamaan regresi antara lama 2 y = 0,0214x + 1,026
penyimpanan dengan kadar air R² = 0,8744
Kadar Abu

adalah y = -0,2803x + 77,738 dengan 1.5 1,63b


1,57b
koefisien determinasi (R2 = 0,9885) 1 1,13a 1,2a kadar
yang artinya lama penyimpanan 1,1a abu
0.5
memiliki hubungan yang erat dengan Linear
(kadar
kadar air. Hasil ini menunjukkan 0 abu)
bahwa lama penyimpanan 0 10 20 30
Lama Penyimpanan
berbanding terbalik dengan kadar air. Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf
Semakin lama penyimpanan umbi kecil yang sama berbeda tidak nyata
dahlia maka kadar air umbi dahlia menurut uji DNMRT pada taraf 5%.
akan semakin menurun. Hal ini
disebabkan karena adanya proses Gambar 3. Grafik hubungan antara lama
transpirasi pada umbi selama penyimpanan (hari) dengan kadar abu
penyimpanan. Menurut Megawati
(2013), penurunan kadar air yang Gambar 3 menunjukkan
disimpan pada suhu ruang terjadi bahwa perlakuan P3 dan P4 berbeda
karena adanya transpirasi. nyata dengan perlakuan P0, P1, dan

JOM Faperta Volume 5 No 1 April 2018 5


P2. Rata-rata kadar abu umbi dahlia terhadap kandungan serat kasar pada
berkisar antara 1,10-1,63%. umbi dahlia. (Rata-rata kadar serat
Persamaan regresi antara lama kasar umbi dahlia setelah diuji lanjut
penyimpanan dengan kadar abu dengan uji DNMRT pada taraf 5%
adalah y = 0,0214x + 1,026 dengan disajikan pada Gambar 4.
koefisien determinasi (R2 = 0,8744)
yang artinya lama penyimpanan 7
memiliki hubungan yang erat dengan 6 6,12e y = -0,1081x + 5,994
5,08d

Kadar Serat Kasar


kadar abu. Hasil ini menunjukkan 5 4,49c
R² = 0,9915

bahwa lama penyimpanan 4 3,67b3,04a


berbanding lurus dengan kadar abu. 3 kadar serat
2 kasar
Semakin lama penyimpanan umbi
1
dahlia maka kadar abu akan semakin 0
Linear
(kadar
meningkat. Hal ini disebabkan 0 20 40
serat
selama proses penyimpanan maka Lama Penyimpanan kasar)
akan terjadi penurunan kadar air Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf
yang mengakibatkan nilai berat kecil yang sama berbeda tidak nyata
kering semakin besar. Semakin menurut uji DNMRT pada taraf 5%.
menurun kadar air maka nilai berat
Gambar 4. Grafik hubungan antara lama
kering akan semakin besar, sehingga penyimpanan (hari) dengan kadar serat kasar
nilai kadar abu semakin besar.
Besarnya berat kering akan Gambar 4 menunjukkan
mempengaruhi nilai dari kadar abu. bahwa perlakuan lama penyimpanan
Selama proses penyimpanan, umbi dahlia terhadap kadar serat
kadar abu tidak menunjukkan kasar berbeda nyata pada setiap
penurunan yang nyata apabila perlakuan. Rata-rata kadar serat
dihitung dalam berat basah. Hal ini kasar umbi dahlia berkisar antara
disebabkan karena mineral tidak 3,04-6,12%. Persamaan regresi
dapat dimanfaatkan dalam proses antara lama penyimpanan dengan
respirasi. Kadar abu merupakan kadar serat kasar adalah y = -0,1081x
unsur mineral atau zat anorganik + 5,994 dengan koefisien determinasi
yang tidak terbakar selama proses (R2 = 0,9915) yang artinya lama
pembakaran (Winarno, 2004). penyimpanan memiliki hubungan
Menurut Fennema (1985), kadar yang erat dengan susut bobot. Hasil
mineral tidak akan berubah dengan ini menunjukkan bahwa lama
adanya perlakuan pemanasan, tetapi penyimpanan berbanding terbalik
mineral tersebut akan hilang pada dengan kadar serat kasar. Semakin
saat pemasakan. Hal ini lama waktu penyimpanan umbi
menunjukkan bahwa selama proses dahlia maka kadar serat kasar akan
penyimpanan, kandungan mineral semakin menurun. Hal ini
pada umbi tidak mengalami disebabkan karena selama proses
penurunan, namun akan hilang jika respirasi, kandungan serat kasar pada
dilakukan pemasakan. umbi dahlia mengalami perombakan
menjadi komponen yang lebih
Kadar Serat Kasar sederhana. Menurut Tuapattinaya
Hasil sidik ragam (2016), selama proses penyimpanan
menunjukkan bahwa perlakuan lama kadar serat kasar akan mengalami
penyimpanan berpengaruh nyata penurunan. Hal ini disebabkan

JOM Faperta Volume 5 No 1 April 2018 6


karena adanya aktifitas
mikroorganisme yang mampu Kadar Gula Pereduksi
menguraikan serat kasar. Hasil sidik ragam
Selama penyimpanan, menunjukan bahwa perlakuan lama
mikroorganisme merombak ikatan penyimpanan berpengaruh nyata
lignoselulosa yang terdapat pada terhadap kadar gula reduksi pada
lignin di dalam serat kasar. Selulosa umbi dahlia. (Rata-rata kadar gula
yang merupakan konstituen dinding reduksi umbi dahlia setelah diuji
sel akan terdegradasi menjadi bentuk lanjut dengan uji DNMRT pada taraf
yang lebih sederhana oleh bantuan 5% disajikan pada Gambar 5.
enzim selulase sehingga bisa sampai
membentuk glukosa. Lignin 8
7,50e
7 y = 0,1247x + 3,644
mengandung karbon, hidrogen, dan 6 R² = 0,9504
6,04d
oksigen dengan proporsi karbon

Kadar Gula Pereduksi


5 gula
5,02c
lebih tinggi (Tillman dkk., 1998). 4 4,47b pereduksi
3,92a
3
Hal ini mengakibatkan 2 Linear
mikroorganisme memanfaatkan 1 (gula
sumber karbon di dalamnya selama 0 pereduksi)
proses penyimpanan berlangsung. 0 20 40
Lama Penyimpanan
Kandungan lignin pada serat kasar
dapat diputuskan ikatannya oleh Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf
mikroorganisme dengan kecil yang sama berbeda tidak nyata
menghasilkan enzim ekstraseluler, menurut uji DNMRT pada taraf 5%.
mikroorganisme memutus ikatan Gambar 5. Grafik hubungan antara lama
lignoselulosa yang terdapat pada penyimpanan (hari) dengan kadar gula
serat kasar seperti selulosa dan pereduksi
hemiselulosa menjadi glukosa
sehingga bisa dimanfaatkan sebagai Gambar 5 menunjukkan
bahan makanan oleh bahwa perlakuan penyimpanan umbi
mikroorganisme. dahlia terhadap kadar gula pereduksi
Selama proses penyimpanan berbeda nyata pada setiap perlakuan.
umbi dahlia akan mengalami Rata-rata gula pereduksi umbi dahlia
degradasi polisakarida menjadi gula- berkisar antara 3,92-7,50%.
gula sederhana akibat adanya proses Persamaan regresi antara lama
respirasi (Sari dkk., 2015). Semakin penyimpanan dengan kadar gula
lama waktu penyimpanan umbi pereduksi adalah y = 0,1247x +
dahlia maka akan semakin banyak 3,644 dengan koefisien determinasi
polisakarida yang terdegradasi (R2 = 0,9504) yang artinya lama
sehingga menyebabkan kadar serat penyimpanan memiliki hubungan
kasar semakin menurun. Penurunan yang erat dengan kadar gula
kadar serat kasar diiringi dengan pereduksi. Hasil ini menunjukkan
kenaikan kadar gula reduksi. Hal ini bahwa lama penyimpanan
sesuai dengan data pada Gambar 5 berbanding lurus dengan kadar gula
bahwa selama penyimpanan terjadi pereduksi. Semakin lama waktu
kenaikan kadar gula reduksi. Hal ini penyimpanan umbi dahlia maka
disebabkan senyawa polisakarida kadar gula pereduksi akan semakin
terdegradasi selama proses respirasi meningkat. Hal ini disebabkan
dan membentuk gula-gula reduksi. karena selama proses penyimpanan,

JOM Faperta Volume 5 No 1 April 2018 7


karbohidrat kompleks pada umbi
diubah menjadi komponen yang
60
lebih sederhana. Menurut y = -0,732x + 56,606
50 57,11e R² = 0,9947
Sukmawati (1987), selama 51,44d

Kadar Inulin
40
penyimpanan berlangsung, 45,39c
41,28b
30 36,57a
karbohidrat pada umbi akan terpecah Kadar
menjadi gula sederhana yang 20 Inulin

digunakan sebagai subtrat selama 10 Linear


(Kadar
proses respirasi berlangsung. 0
Inulin)
0 10 20 30
Semakin lama proses Lama Penyimpanan
penyimpanan, kandungan gula
Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf
pereduksi umbi dahlia akan semakin kecil yang sama berbeda tidak nyata
meningkat. Hal ini disebabkan menurut uji DNMRT pada taraf 5%.
karena senyawa polisakarida seperti
inulin mengalami degradasi selama Gambar 6. Grafik hubungan antara lama
proses respirasi dan menghasilkan penyimpanan (hari) dengan kadar inulin.
gula sederhana. Hal ini didukung
Gambar 6 menunjukkan
oleh pendapat Sentana (1994) yang
bahwa perlakuan penyimpanan
menyatakan bahwa peningkatan gula
terhadap kadar inulin umbi dahlia
pereduksi disebabkan adanya
berbeda nyata pada setiap perlakuan.
pemecahan pati dan menjadi gula
Rata-rata kadar inulin umbi dahlia
sederhana yang selanjutnya akan
berkisar antara 36,57-57,11%.
digunakan sebagai substrat respirasi.
Persamaan regresi antara lama
Setelah umbi dipanen respirasi masih
penyimpanan dengan kadar inulin
terus berlanjut, sehingga perubahan
adalah y = -0,732x + 56,606 dengan
pati menjadi gula sederhana akan
koefisien determinasi (R2 = 0,9947)
terus berlangsung. Selama
yang artinya lama penyimpanan
penyimpanan, umbi dengan
memiliki hubungan yang erat dengan
kandungan pati tinggi akan
kadar inulin. Hasil ini menunjukkan
mengalami penurunan kandungan
bahwa lama penyimpanan
pati dan kenaikan kandungan gula,
berbanding terbalik dengan kadar
karena pati yang terdapat dalam
inulin. Semakin lama penyimpanan
bentuk cadangan makanan dalam sel
maka kadar inulin umbi semakin
atau jaringan diubah menjadi gula
menurun. Hal ini disebabkan karena
sederhana.
selama proses penyimpanan, inulin
pada umbi dahlia dipecah menjadi
Kadar Inulin
komponen yang lebih sederhana.
Hasil sidik ragam
Inulin merupakan salah satu
menunjukkan bahwa perlakuan lama
komponen dari karbohidrat. Menurut
penyimpanan berpengaruh nyata
Megawati (2013), selama
terhadap kadar inulin pada umbi
penyimpanan berlangsung
dahlia. (Rata-rata kadar inulin umbi
karbohidrat pada umbi akan terpecah
dahlia setelah diuji lanjut dengan uji
menjadi gula sederhana yang
DNMRT pada taraf 5% disajikan
digunakan sebagai substrat selama
pada Gambar 6.
proses respirasi berlangsung.
Respirasi merupakan proses
pernafasan dan metabolisme dengan
menggunakan O2 dalam pembakaran

JOM Faperta Volume 5 No 1 April 2018 8


senyawa makromolekul seperti kadar abu 0,53%, serta kadar gula
karbohidrat, protein, dan lemak yang pereduksi sebesar 3,58%.
menghasilkan CO2, H2O, dan
sejumlah energi (Winarno, 2004) Saran
Penurunan kadar inulin Perlu dilakukan penelitian
disebabkan adanya pemecahan lebih lanjut tentang variasi suhu
senyawa polisakarida seperti inulin penyimpanan terhadap kadar inulin
menjadi gula-gula sederhana. Selain yang dihasilkan, aplikasi inulin umbi
proses pemecahan inulin, di dalam dahlia sebagai prebiotik, dan perlu
umbi juga terjadi proses degradasi dicari pelarut selain etanol yang lebih
gula membentuk H2O dan CO2. efektif dan ekonomis.
Oleh karena itu walaupun lebih
banyak gula yang terbentuk, tetapi DAFTAR PUSTAKA
juga lebih banyak gula yang dipecah
menjadi CO2 dan H2O sehingga Abrams, S.A., I.J. Griffin, and P.M.
hanya sedikit gula yang Davila. 2002. Application of
berakumulasi di dalam umbi. Hal ini inulin and oligofructose:
ditunjukkan dengan hasil analisa health benefits and claims-a
kadar gula reduksi dimana kadar gula critical reviews: pediatric
reduksi umbi dahlia semakin applications of inulin and
meningkat seiring lamanya oligofructose1-3. Journal of
penyimpanan namun peningkatan Nutrition, volume 137(6):
gula reduksi umbi tidak terlalu tinggi 2585-2589.
dikarenakan gula tersebut digunakan American Association of Cereal
sebagai substrat respirasi dan adanya Chemist (AACC). 2001. The
degradasi gula menjadi CO2 dan Definition of Dietary Fiber.
H2O. Menurut Sukmawati (1986), Cereal Food. World.
selama proses penyimpanan, gula Andarwulan, N., F. Kusnandar, dan
hasil pemecahan pati akan D. Herawati. 2011. Analisis
mengalami degradasi membentuk Pangan. PT. Dian Rakyat.
CO2 dan H2O. Jakarta.
Artanti, A. 2009. Pengaruh
KESIMPULAN DAN SARAN prebiotik inulin dan
Kesimpulan fruktooligosakarida (FOS)
Berdasarkan data dan analisis terhadap pertumbuhan tiga
hasil penelitian dapat disimpulkan jenis probiotik. Skripsi.
bahwa Lama waktu penyimpanan Fakultas Teknologi Pertanian.
meningkatkan susut bobot, kadar Institut Pertanian Bogor.
abu, kadar gula pereduksi, dan Bogor.
menurunkan kadar air, kadar serat Asgar, A dan L. Marpaung. 1998.
kasar, dan kadar inulin. Pengaruh umur panen dan
Umbi dahlia yang disimpan lama penyimpanan
pada suhu ruang selama 28 hari terhadap kualitas kentang
mengalami penurunan kadar air goreng.Jurnal Hortikultura,
sebesar 7,99%, kadar serat kasar volume 8(3): 1209-1216.
sebesar 3,08%, kadar inulin sebesar Asgar, A., A. Kartasih, A.
20,54%, dan mengalami peningkatan Supriyadi, dan H. Trisyani.
2010. Pengaruh lama

JOM Faperta Volume 5 No 1 April 2018 9


penyimpanan, suhu, dan Minda, A. 2009. Inulin sebagi
lama pengeringan kentang prebiotik. Jurnal Sainsteks,
terhadap kualitas kripik volume 11(1): 3-4.
kentang putih. Balai Murdiati, A., Z. Noor, dan D. Sisilia.
Penelitian Tanaman Sayuran. 2008. Pengaruh variasi
Jakarta. lama simpan dan
Campbell, A. Neil, J. B. Reece, and frekuensi ekstraksi
L. G. Mitchell. 2004. Biologi terhadap kandungan gula
Edisi ke 5 Jilid III. ekstrak buah labu kuning
Penerbit Erlangga. Jakarta. (Cucurbita moschata).
Hasbullah, R. 2008. Teknik Jurnal Agritech, volume
pengukuran laju respirasi 28(1): 43-48.
produk hortikultura Narullita, A., S. Waluyo, dan D.W.
pada kondisi atmosfir Novita. 2013. Sifat fisik ubi
terkendali. Jurnal jalar (ubi jalar gisting
Keteknikan Pertanian, Kabupaten Tanggamus dan
volume 22(1): 2-4. Jati Agung Kabupaten
Isro’illa, D. 2016. Pengaruh suhu Lampung Selatan) pada
dan lama penyimpanan dua metode penyimpanan.
terhadap susut bobot dan Jurnal Teknik Pertanian,
kadar saponin umbi volume 2(3): 133-146.
Talinum paniculatum (jacq) Nasution, I.S., Yusmanizar, dan K.
gaertn. Skripsi. Universitas Melianda. 2012. Pengaruh
Nusantara. Kediri. penggunaan lapisan edible
Kaur, N dan Gupta. A.K. 2002. (edible coating), kalsium
Application of inulin and klorida, dan kemasan
oligofructose in health and plastik terhadap mutu
nutrition. Journal of Biosei, nenas (Ananas comosus
volume 27(7): 703-714. Merr.) terolah minimal.
Kusdibyo dan A. Sandhi. 2004. Jurnal Teknologi dan
Waktu panen dan Industri Pertanian, volume
penyimpanan pasca panen 4(2): 2-6.
untuk mempertahankan Nurrahman. 2005. Susut bobot
mutu umbi kentang olahan. beras selama penyimpnan
Jurnal Ilmu Pertanian, karena respirasi. Jurnal
volume 11 (1): 51-62. Litbang volume 2(2): 2-5.
Megawati, L.S. 2013. Karakter Pertiwi, C.A.L.P. 2009. Mutu dan
fisiologi dan biokimia umbi umur simpan ubi jalar
kimpul putih (Xanthosoma putih (Ipomoea batatas L.)
sagittifolium L.) dan kimpul dalam kemasan plastik
hitam (Xanthosoma nigrum pada berbagai suhu
Vell.) pada suhu penyimpanan. Skripsi.
penyimpanan yang Fakultas Teknologi Pertanian.
berbeda. Skripsi. Jurusan Institut Pertanian Bogor.
Biologi Fakultas Matematika Bogor.
dan Ilmu Pengetahuan Alam. Rahmawati, R., R.M. Defiani, dan
Universitas Sebelas Maret. N.L. Suriani. 2009.
Surakarta. Pengaruh suhu dan lama

JOM Faperta Volume 5 No 1 April 2018 10


penyimpanan terhadap (Dioscorea alata L.) selama
kandunan vitamin C pada penyimpanan. Skripsi.
cabai rawit putih (Capsicum Fakultas Teknologi Pertanian.
frustescens). Jurnal Biologi, Institut Pertanian Bogor.
volume 13(2): 36-40. Bogor.
Sardesai, V. 2003. Introduction to Surono, I. S. 2004. Prebiotik Susu
Clinical Nutrition. Marcel Fermentasi dan Kesehatan.
Dekker Inc. 339-354. New YAPMMI. Jakarta.
York. Tranggono dan Sutardi. 1990.
Sari, M.L., A.I.M Ali, S. Sandi, dan Biokimia. Teknologi Pasca
A. Yolanda. 2015. Kualitas Panen dan Gizi. PAU
serat kasar, lemak kasar, Pangan dan Gizi Universitas
dan BETN terhadap lama Gadjah Mada, Yogyakarta.
penyimpanan wafer rumput Tuapattinaya. 2016. Pengaruh lama
kumpai minyak dengan penyimpanan terhadap
perekat karaginan. Jurnal kandungan serat kasar
Peternakan Sriwijaya, tepung biji lamun (Enhalus
volume 4(2): 35-40. acorodies) serta
Saryono, A., M. Chainulfiffah, D.S. implikasinya bagi
Silvera, H.S. Monalisa, dan pembelajaran masyarakat
Dasli. 1998. Pemanfaatan di Pulau Osi Kabupaten
umbi dahlia (Dahlia Seram Bagian Barat, Jurnal
variabilis) untuk produksi Biologi, volume 5(2): 51-58.
sirup fruktosa (HFS) dan Uritani, I and E.D. Reyes. 1984.
fruktooligosakarida. Tropical Root Crops.
Seminar Nasional PBBMI Postharvest Physiology and
XIV. Bandung. Processing. Japan Scientific
Saryono. 2000. Pemanfaatan inulin Societies Press. Tokyo.
umbi dahlia sebagai sumber Widowati, S., C.S, Titi dan Zahrani.
karbon yang potensial. 2005. Ekstraksi,
Seminar Laboratorium karakterisasi, dan kajian
Penelitian. Jurusan Kimia potensi prebiotik inulin dari
Fakultas Matematika dan umbi dahlia (Dahlia pinnata
Ilmu Pengetahuan Alam. L.). Seminar Rutin Puslitbang
Universitas Negeri Padang. Tanaman Pangan. 16 Juni
Padang. 2005. Bogor.
Sasmitamihardja, Dardjat, dan A. Winarno. 1983. Enzim pangan. PT.
Siregar. 1996. Fisiologi Gramedia, Jakarta.
Tumbuhan. Jurusan Biologi. Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan
Institut Teknologi Bandung dan Gizi. PT. Gramedia
Press. Bandung. Pustaka Utama. Jakarta.
Sudarmadji, S., B. Haryono dan
Suhardi. 1997. Analisa
Bahan Makanan dan
Pertanian. Liberty.
Yogyakarta.
Sukmawati, N.D. 1987. Perubahan
karbohidrat umbi uwi

JOM Faperta Volume 5 No 1 April 2018 11

Anda mungkin juga menyukai