Sejarah
Reaksi alelopati telah dikemukakan oleh
Bapak Botani, Theophrastus, sejak tahun
300 SM.[4] Dia menuliskan tentang
buncis yang dapat membunuh populasi
gulma di sekitarnya.[4] Pada tahun 1
setelah Masehi, seorang cendikiawan
dan naturalis Roma bernama Gaius
Plinius Secundus menuliskan tentang
bagaiman buncis dan jelai dapat berefek
"menghanguskan" ladang.[4] Selain itu,
dia juga mengemukakan bahwa pohon
Walnut bersifat toksik (beracun)
terhadapat tumbuhan lain.[4] Pada tahun
1832, Augustin Pyramus De Candolle,
seorang ahli botani dan naturalis
mengemukakan bahwa tanah dapat
menderita "sakit" kemungkinan
diakibatkan oleh senyawa kimia yang
dikeluarkan oleh tanaman.[4] Penemuan
mengenai alelopati semakin jelas ketika
pada tahun 1907-1909, dua orang
ilmuwan bernama Schreiner dan Reed
berhasil mengisolasi senyawa fitotoksik
kimia dari tanaman dan tanah.[4] Konsep
mengenai alelopati dikemukakan pada
tahun 1937 oleh Hans Molisch, seorang
ahli fisiologi tanaman asal Austria.[5]
Mimba
(Azadirachta
Menghambat tanaman yang tumbuh dalam jarak 5 meter.[8]
indica) dan
eukaliptus
Gandum dan
Penekanan pertumbuhan gulma apabila gandum tersebut digunakan
gandum
sebagai tanaman pelindung atau mulsa.[8]
hitam
Lantana atau Akar dan tunas tanaman ini dapat mengurangi perkecambahan gulma
Saliara anggur dan gulma lainnya.[8]
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Alelopati&oldid=13783897"