Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

ANALISIS KELAYAKAN DAN BAURAN PEMASARAN PUPUK


ORGANIK
(Studi Kasus PT. Balolli Jaya Lestari, Kota Makassar)

AL ATINA BALQIS (08320180102)


ASLAM FAIZ (08320180058)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
HALAMAN PENGESAHAN

1 Judul : Analisis Kelayakan dan Bauran Pemasaran Pupul

. Organik (Studi Kasus PT. Balolli Jaya Lestari,

Kota Makassar)

2 Nama (Stambuk) :
1. Al Atina Balqis (08320180102)

. 2. Aslam Faiz (08320180058)

3 Program Studi :
Agribisnis
.

4 Fakultas :
Pertanian
.

5 No. SK Pembimbing PKL : 834/H.22/FP-UMI/VIII/2021

Makassar, Januari 2022.

Disetujui oleh:

Pembimbing PKL
(Dr. Ir. Hj. St. Rahbiah Busaeri, MS)

NIDN 090 503 6301

KATA PENGANTAR

AssalamuAlaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunianya sehingga penulis menyelesaikan laporan praktik kerja

lapang. Praktik kerja lapang ini merupakan salah satu persyaratan yang wajib

ditempuh laporan praktik kerja lapang ini disusun sebagai pelengkap kerja

praktik yang telah dilaksanakan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik

dari materi maupun teknik penyajiannya, Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun sangat penulis harapkan.

WallahuWaliyyutTaufiqWalhidayah.

Makassar, Januari 2022


I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara agraris yang memiliki potensi besar dalam

keanekaragaman sumberdaya alam yang bisa memberikan keuntungan baik secara

finansial maupun dalam menjaga keharmonisan alam. Sektor pertanian merupakan

sektor yang sangat pentingdalam pembangunan perekonomian di Indonesia.

Membangun pertanian hendaknya tidak diartikan hanya untuk

meningkatkan produksi tanaman pangan dan perkebunan saja, akan tetapi harus

meliputi semua kegiatan usaha dalam meningkatkan kesejahteraan, derajat dan

martabat kaum tani indonesia. Salah satu kegiatan usaha yang juga diperlukan

mendapatkan perhatian dalam hal ini adalah pembuatan pupuk organik.

Pertimbangan untuk pembuatan pupuk organik ini selain menguntungkan, juga

memberikan dampak positif dalam hal penyerapan tenaga kerja.

Pupuk organik sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari

dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk
padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat

fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk organik mempunyai beragam jenis dan

varian. Jenis-jenis pupuk organik dibedakan dari bahan baku, metode pembuatan

dan wujudnya. Dari sisi bahan baku ada yang terbuat dari kotoran hewan, hijauan

atau campuran keduanya. Dari metode pembuatan ada banyak ragam seperti

kompos aerob, bokashi, dan lain sebagainya. Sedangkan dari sisi wujud ada yang

berwujud serbuk, cair maupun granul atau tablet.

Teknologi pupuk organik berkembang pesat dewasa ini. Perkembangan ini

tak lepas dari dampak pemakaian pupuk kimia yang menimbulkan berbagai

masalah, mulai dari rusaknya ekosistem, hilangnya kesuburan tanah, masalah

kesehatan, sampai masalah ketergantungan petani terhadap pupuk. Oleh karena

itu, pemakaian pupuk organik kembali diinstruksikan untuk digunakan dalam

rangka mengatasi berbagai masalah tersebut. Ada berbagai jenis pupuk organik

yang digunakan para petani di lapangan. Secara umum pupuk organik dibedakan

berdasarkan bentuk dan bahan penyusunnya. Dilihat dari segi bentuk, terdapat

pupuk organik cair dan padat. Sedangkan dilihat dari bahan penyusunnya terdapat

pupuk hijau, pupuk kandang dan pupuk kompos.


Analisis kelayakan usaha adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana

manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil analisis

ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Tahap-

tahap analisis kelayakan usaha mencakup beberapa aspek antara lain aspek pasar,

aspek teknis, aspek operasional , aspek finansial dan aspek lingkungan serta aspek

legal. Analisis kelayakan usaha yang disususn merupakan pedoman kerja, baik

dalam penanaman investasi, pengeluaran biaya, cara produksi. Cara melakukan

pemasaran dan cara memperlakukan lingkungan organisasi. Dalam kenyataannya

tidak semua aspek harus diteliti, hanya aspek yang benar-benar dibutuhkan saja

yang perlu dianalisis untuk dinahas lebih lanjut.

Bauran pemasaran atau marketing mix adalah kumpulan alat pemasaran

taktis yang terkendali (produk,harga,tempat, dan promosi) yang dipadukan

perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran.

Pengertian lain dari bauran pemasaran yakni strategi kombinasi yang dilakukan

oleh berbagai perusahaan dalam bidang pemasaran. Hampir semua perusahaan

melakukan strategi ini untuk mencapai tujuan pemasarannya. Apalagi dalam

kondisi persaingan yang sangat ketat.


PT. Balolli Jaya Lestari merupakan salah satu industri lokal yang bergerak

dalam bidang pemasaran pupuk organik dan juga bagian dari persaingan yang

terjadi di dunia bisnis, PT. Balolli Jaya Lestari bertempat di Jl. Kapasa Raya,

Kapasa. Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

1.2. Sasaran Belajar

Sasaran belajar yang ingin dicapai dalam praktek kerja lapang (PKL) ini

yaitu :

1.2.1. Aspek Pengetahuan

Sasaran yang ingin dicapai pada aspek pengetahuan adalah sebagai

berikut :

1. Mendeskripsikan proses produksi pupuk di PT. Balolli Jaya Lestari

2. Menganalisis Strategi Bauran Pemasaran terhadap usaha pembuatan pupuk di

PT. Balolli Jaya Lestari

3. Menganalisis pendapatan dan kelayakan usaha (R/C-Ratio) pupuk di PT.

Balolli Jaya Lestari

4. Menganalisis masalah yang dihadapi dalam proses pemasaran usaha pupuk di

PT. Balolli Jaya Lestari


1.2.2. Aspek Keterampilan

Sasaran belajar yang ingin diperoleh pada aspek keterampilan adalah

sebagai berikut :

1. Terampil dalam mendekskripsikan proses produksi pupuk di PT. Balolli Jaya

Lestari

2. Terampil dalam menganalisis pendapatan dan kelayakan usaha yang dihasilkan

di PT. Balolli Jaya Lestari

3. Terampil dalam menganalisis strategi bauran pemasaran yang digunakan di PT,

Balolli Jaya Lestari.

4. Terampil dalam menganalisis masalah yang dihadapi pada bagian pemasaran

pupuk di PT. Balolli Jaya Lestari

1.2.3. Aspek Sikap

Sasaran belajar yang ingin diperoleh pada aspek keterampilan adalah

sebagai berikut :

1. Menghargai setiap masukan yang di berikan oleh pimpinan PT. Balolli Jaya

Lestari.

2. Menghargai dan memberikan rasa nyaman saat bekerja antar sesame rekan

kerja
3. Menghargai pimpinan, karyawan dan mematuhi peraturan yang berlaku di

PT. Balolli Jaya Lestari

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Agrosistem Kasus

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman

untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu

berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun

non- organik. Pupuk berbeda dengan suplemen.

Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara atau

nutrisi bagi tanaman atau menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman. Unsur

hara yang diperlukan oleh tanaman adalah ; C, H, O (ketersediaan di alam

melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro) dan Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara

mikro). Pupuk dapat diberikan lewat tanah, daun atau diinjeksi ke batang

tanaman. Jenis pupuk adalah bentuk padat dan cair.

Jenis pupuk lain yang dihasilkan dari proses pembuatan pabrik biasa disebut

dengan pupuk buatan. Kadar, hara, jenis hara dan komposisi hara didalam pupuk

buatan sudah ditentukan oleh produsen menjadi ciri khas dari penamaan/merek

pupuk. Berdasarkan ragam hara yang dikandungnya, pupuk buatan dibedakan atas
pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal merupakan jenis pupuk yang

mengandung satu macam unsur hara, misalnya pupuk N (nitrogen), pupuk P

(fosfat) atau pupuk K (kalium). Pupuk buatan yang mengandung lebih satu unsur

hara disebut pupuk majemuk, misalnya pupuk NP, NK, dan NPK.

2.3. Pupuk Organik

Pupuk Organik adalah pupuk yang tersusun dari materi mahluk hidup seperti

pelapukan tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat

atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.

Dalam peraturan Menteri Pertanian Nomor 2 Tahun 2006, pupuk organik

adalah sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari tanaman atau

hewan yang telah melalui proses rekayasa. Pupuk ini dapat berbentuk padat atau

cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik. Kandungan didalamnya bisa

memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

Pupuk organik diketahui memberikan banyak manfaat bagi lingkungan

maupun tanaman. Berikut beberapa manfaat pupuk organik:

1. Memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah.

2. Menyediakan unsur hara bagi tanaman


3. Meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman

4. Meningkatkan pertumbuhan benih.

Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian daripada

sejarah pertanian. Penggunaan pupuk diperkirakan sudah mulai sejak permulaan

manusia mengenal bercocok tanam, yaitu sekitar 5.000 tahun yang lalu. Bentuk

primitive dari penggunaan pupuk dalam memperbaiki kesuburan tanah dimulai

dari kebudayaan tua manusia di daerah aliran sungai Nil, Euphart, Indus, Cina dan

Amerika Latin. Lahan- lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran sungai

tersebut sangat subur karena menerima endapan lumpur yang kaya hara melalui

banjir yang setiap tahun terjadi.

Di Indonesia pupuk organik sudah lama dikenal para petani. Penduduk

Indonesia sudah mengenal pupuk organik sebelum diterapkannya revolusi hijau di

Indonesia. Setelah revolusi hijau, kebanyakan petani lebih suka menggunakan

pupuk buatan karena praktis menggunakannya, jumlahnya jauh lebih sedikit dari

pupuk organik.

Dalam bidang pertanian, ada beberapa jenis pupuk organik yang umum

digunakan berikut ini

1. Pupuk Kandang
Pupuk kendang adalah salah satu jenis pupuk organic yang sering

digunakan karena mudah didapatkan dan murah. Sumber pupuk ini berasal

dari kotoran hewan ternak maupun ungags seperti sapi, kerbau, kambing

domba, kuda, dan ayam. Jenis pupuk ini efektuf untuk menyuburkan tanah

dan tumbuhan karena mengandung banyak unsur hara atau nutrisi makro

seperti fosfor, nitrogen, dan kalium, serta mikro seperti magnesium, sulfur,

kalsium, besi, natrium, molibdenium dan tembaga. Pupuk kendang memiliki

dua jenis berdasarkan suhu dan proses penguraian, yaitu pupuk dingin dan

pupuk panas.

2. Pupuk Hijau

Pupuk hijau adalah jenis pupuk organic yang berbahan dasar dari tanaman

atau tumbuhan hijau. Tanaman yang dimanfaatkan sebagai pupuk hijau bias

berasal dari tanaman biasa yang dimanfaatkan sebagai pupuk.

Jenis tanaman apapun sebenarnya bias dijadikan sumber pupuk hijau.

Namun, jenis kacangan lebih sering digunakan karena tanaman ini memiliki

kandungan nitrogen yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jenis

tanaman yang lainnya. Selain itu, kacang-kacangan juga mudah terurai

sehingga penyediaan hara menjadi lebih cepat. Pupuk jenis ini juga dipakai
karena efektif untuk membantu meningkatkan kualitas dan produktivitas

tanah sebagai media tanam tumbuhan.

3. Pupuk Kompos

Pupuk kompos terbentuk dari sisa bahan organik yang berasal dari

tumbuhan hewan, dan limbah organik secara alami dengan cara dekomposisi

atau fermentasi. Materi yang diuraikan melalui proses biologis ini melibatkan

bantuan mikroorganisme (Jamur, bakteri, atau kapang) dan makroorganisme

(Cacing tanah).

4. Pupuk Hayati

Pupuk hayati atau pupuk mikrobiologis adalah pupuk yang bekerja dengan

memanfaatkan organisme hidup. Pupuk ini bukanlah pupuk biasa yang secara

langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menambahkan nutrisi ke

dalam tanah.

Meskipun berdasarkan elemen pembentuknya tidak termasuk golongan

organik, karena melalui proses rekayasa atau buatan banyak yang menganggap

pupuk ini sebagai pupuk organik. Fungsi dari pupuk ini antara lain untuk
membantu memperbaiki struktur tanah dan memproduksi nutrisi bagi tanah dan

tanaman, serta memangkas pertumbuhan parasit bagi tanaman.

5. Humus

Humus adalah unsur organik yang berasal dari proses dekomposisi atau

pelapukan dari daun-daunan dan ranting tanaman yang membusuk. Selain

5.dedaunan dan ranting pohon yang berjatuhan, untuk membuat humus

diperlukan bahan baku seperti limbah dari pertanian dan peternakan, makanan,

kayu, atau sampah rumahtangga. Humus dapat membantu meningkatkan kadar

air tanah, mencegah erosi, serta mempercepat proses penghancuran senyawa

beracun dalam tanah.

6. Pupuk Serasah

Pupuk serasah adalah jenis pupuk alami yang memiliki senyawa berbasis

karbon yang terbuat dari limbah organic nabati atau komponen tanaman yang

sudah tidak lagi terpakai dan berubah warna dan bentuk, seperti jerami, sabut

kelapa, dan rumput. Pupuk ini juga disebut sebagai pupuk penutup tanah

karena dapat diletakkan diatas permukaan tanah. Selain dapat membantu


menyuburkan tanah, pupuk serasah juga bermanfaat untuk menjaga

kelembapan dan tekstur tanah agar tetap baik dan mencegah penyakit pada

tanaman akibat air hujan.

7. Pupuk Organik Cair

Selain berbentuk padar, pupuk organik pun dapat ditemukan dalam

bentuk cair. Pupuk ini bias terbuat dari urin ternak atau hasil dari proses

fermentasi bahan-bahan organik seperti buah-buahan busuk dan bahan pupuk

organik lainnya. Pupuk organik cair biasanya digunakan sebagai pelengkap

dengan cara disemprotkan ke daun atau disiramkan pada permukaan tanah

dekat tanaman.

8. Pupuk Guano

Pupuk guano adalah jenis pupuk organik yang dihasilkan dari kotoran

kelelawar atau guano. Kotoran tersebut mengendap lama didalam gua dan

bercampur dengan tanah serta bakteri pengurai di serang kelelawar

2.2. Teori Produksi

Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan

melakukan pengalokasian input. Hubungan teknis antara input dan output


tersebut dalam bentuk persamaan disebut dengan fungsi produksi. Fungsi

produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan jumlah maksimum output

yang dihasilkan dengan kombinasi input-input. Menurut Soekartawi (2011:204)

fungsi produksi adalah hubungan fisik antara variabel yang dijelaskan (Y) yang

merupakan hasil produksi dan variabel yang menjelaskan (X) yang merupakan

faktor produksi. Dalam bentuk matematika sederhana faktor produksi dapat

dituliskansebagai berikut:

Y = (𝑓(𝑋1, 𝑋2, . . .𝑋𝑛)

di mana : Y = hasil produksi

X1, X2, X𝑛 = faktor-faktor produksi.

Dalam teori ekonomi terdapat satu asumsi dasar mengenai sifat dari

fungsi produksi, yaitu fungsi produksi dari semua produksi di mana semua

produsen dianggap tunduk pada suatu hukum yang disebut: The Law Of

Diminishing Returns. Hukum ini mengatakan bahwa apabila faktor produksi

terus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin

banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi

tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif

(Soekartawi, 2011).
1.3. Teori Biaya Produksi

Biaya adalah nilai dari seluruh sumberdaya yang digunakan untuk

memproduksi suatu barang. Menurut Soekartawi (2011:56) biaya dalam

usahatani dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya tetap (fixed cost) dan

biaya tidak tetap (variable cost).

1. Biaya Tetap

Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang dikeluarkan secara periodik dan

besarnya selalu konstan atau tetap, tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume

usaha atau proses bisnis yang terjadi pada periode tersebut. Biaya tetap juga biasa

disebut sebagai biaya operasional. Biaya tetap juga diartikan sebagai biaya

minimal yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan agar dapat melakukan

proses produksi baik berupa barang ataupun jasa. Biaya ini jelaslah tidak

dipengaruhi oleh banyak sedikitnya jumlah produk atau jasa yang bisa dihasilkan.

Biaya tetap merupakan jenis biaya yang bersifat statis (tidak berubah) dalam

ukuran tertentu. Biaya ini akan tetap dikeluarkan meskipun tidak melakukan

aktivitas apapun atau bahkan ketika melakukan aktivitas yang sangat banyak

sekalipun. Dalam proses produksi, biaya tetap akan selalu dibayarkan atau

dikeluarkan tanpa menghitung berapa banyak produksi yang dilakukan, baik


ketika tidak

berproduksi atau sebaliknya saat produksi dilakukan dalam kapasitas maksimal.

Jadi, dengan kata lain, secara total biaya ini akan selalu sama, tidak

terpengaruh oleh jumlah unit yang diproduksi atau jumlah aktivitas yang

dilakukan. Bagaimana jika dihitung per-unit produk yang dihasilkan atau per-

aktivitas yang dilakukan? Biaya tetap dan unit yang diproduksi atau aktivitas yang

dilakukan

Memiliki hubungan yang terbalik. Hubungan terbalik ini maksudnya adalah

semakin banyak unit yang diproduksi atau semakin banyak aktivitas yang

dilakukan, maka biaya tetap per-unit atau per-aktivitas yang dilakukan akan

semakin kecil jumlahnya (Assegaf, SE., MM., 2019).

Biaya tetap (fixed cost) dapat dihitung dengan formula berikut ini:

𝐹𝐶 = Σ 𝑋𝑖𝑃𝑋𝑖 𝑛𝑖=1

Keterangan:

FC = biaya tetap

Xi = jumlah fisik dari input yang membentuk biaya tetap

Pxi= harga input

n = macam input.
2. Biaya Variabel

Biaya variabel (variabel cost) adalah biaya yang berubah secara proporsional

dengan aktivitas bisnis. Biaya variabel adalah jumlah biaya marjinal terhadap

semua unit yang diproduksi. Hal ini juga dapat dianggap biaya normal. Biaya

tetap dan biaya variabel membentuk dua komponen dari total biaya. Biaya

langsung, bagaimanapun, adalah biaya yang dapat dengan mudah dikaitkan

dengan objek biaya tertentu. Namun, tidak semua biaya variabel adalah biaya

langsung. Sebagai contoh, biaya overhead variabel produksi adalah biaya variabel

yang merupakan biaya tidak langsung, tidak langsung menjadi suatu biaya. Biaya

variabel kadang- kadang disebut biaya tingkat-unit karena mereka bervariasi

dengan jumlah unit yang diproduksi (Assegaf, SE., MM., 2019)

1.4. Analisis Produksi dan Pendapatan

2.4.1 Produksi

Produksi adalah suatu kegiatan yang dapat menciptakan guna baik

waktu, bentuk maupun tempat dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia.

Produksi tersebut dapat berupa barang ataupun jasa tetapi produksi diartikan

juga sebagai suatu kegiatan mengubah sumber-sumber ke dalam produk atau


proses mengubah input menjadi output (Nugroho dan Setiadi, 2008).

Rumus Produksi :

Q = F (C, L, R, T)

Dengan :

Q = Jumlah Barang atau Jasa

F = Simbol Persamaan Fungsi

C = Modal

L = Tenaga Kerja

R = Sumberdaya Alam

T = Teknologi dan Kewirausahaan

2.4.2 Pendapatan

Mankiw (2011) menyebutkan bahwa pendapatan dirumuskan sebagai

hasil perkalian antara jumlah unit yang terjual dengan harga per unit. Apabila

dirumuskan secara matematis maka hasilnya adalah:

TR = P x Q

Dimana:

TR = total revenue

P = price

Q = quantity
1.5. Analisis Kelayakan Usaha

Analisis kelayakan usaha agribisnis adalah upaya untuk mengetahui tingkat

kelayakan atau kepantasan untuk dikerjakan dari suatu jenis usaha dengan melihat

beberapa parameter atau kriteria kelayakan tertentu. Dengan demikian suatu usaha

dikatakan layak kalau keuntungan yang diperoleh dapat menutup seluruh biaya

yang dikeluarkan, baik biaya yang langsung maupun yang tidak langsung.

Kelayakan merupakan kata kunci yang harus dipegang oleh para pengelola

lembaga keuangan dan merupakan kriteria yang paling pokok dalam membiayai

suatu jenis usaha. Jadi, jangan sampai terjadi suatu pembiayaan diluncurkan tanpa

ada analisis kelayakan. Maka dari itu, jika suatu usaha tidak layak, khususnya

ditinjau dan segi ekonomi tetapi tetap dibiayai maka resiko yang akan timbul

adalah kemacetan usaha akibat dari kerugian. Bila modal usaha merupakan

pinjaman dari suatu lembaga keuangan, maka akan terjadi kemacetan atau

tunggakan pengembalian. Atas dasar itulah, maka kemampuan menilai kelayakan

suatu usaha bagi pengelola usaha dan atau pengelola Lembaga Keuangan Mikro

(LKM) merupakan kemampuanyangsangatpokok dan sangat menentukan bagi

kelangsungan dan perkembangan usaha agribisnis dan bagi suatu LKM itu sendiri.

a. Analisis R/C- Ratio


Revenue Cost Ratio (R/C) merupakan ukuran perbandingan antara

penerimaan dengan biaya operasional. Revenue Cost Ratio (R/C) dihitung untuk

menentukan kelayakan suatu usaha. Revenue Cost Ratio (R/C) lebih dari satu

maka usaha ini layak untuk dijalankan.

Rumus Revenue Cost Ratio (R/C) adalah

R/C-Ratio = 𝑻𝒓/𝑻𝒄

Keterangan :

Tr = Total revenue (Total Penerimaan)

Tc = Total Cost (Total Biaya)

Dengan syarat:

1) R/C Rasio > 1 usaha tersebut menguntungkan

2) R/C Rasio = 1 usaha tersebut tidak untung dan tidak rugi

3) R/C Rasio < 1 usaha tersebut tidak menguntungkan atau rugi (Kasmir

dan

Jakfar, 2012).

1.6. Pemasaran

1.6.1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah aktivitas dan proses menciptakan, mengomunikasikan,

menyampaikan dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien,


mitra, dan masyarakat umum. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan

manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia.

Definisi marketing atau pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh

perusahaan untuk mempromosikan suatu produk atau layanan yang mereka punya.

Pemasaran ini mencakup pengiklanan, penjualan, dan pengiriman produk ke

konsumen atau perusahaan lain.

Dalam melakukan promosi, mereka akan menargetkan orang-orang yang

sesuai dengan produk yang dipasarkan. Biasanya mereka juga melibatkan

selebriti, selebgram atau siapapun yang memiliki kepopuleran untuk menjongkrak

produk tersebut. Tak hanya itu, dalam pemasaran bagian yang memiliki tugas ini

akan membuat kemasan atau desain yang menarik pada iklan sehingga akan

banyak orang yang tertarik.

Selain itu dengan adanya pemasaran juga sangat membantu para konsumen.

Jadi mereka akan lebih mudah menemukan produk yang sesuai dengan apa yang

mereka butuhkan. Ketika pemasaran sesuai dengan targetnya, perusahaan akan

mendapatkan banyak pembeli dan keuntungan bisa didapatkan

1.6.2. Fungsi Pemasaran

1. Pengenalan Produk
Pengenalan menjadi fungsi utama dari sebuah pemasaran yang dilakukan

oleh perusahaan. Dengan adanya pemasaran, produk akan lebih mudah dikenal

oleh pelanggan. Pemasar harus menonjolkan keunggulan dari produk yang di

pasarkan. Sehingga bisa lebih menarij perhatian dibanding produk pesaing.

2. Riset

Riset memungkinkan pemasar untuk mendapatkan informasi yang tepat

mengenai pasar target sebuah produk. Beberapa hal yang biasanya harus diriset

adalah kepopuleran, usia, jenis kelamin, kebutuhan hingga keinginan dan lain

sebagainya. Nantinya produk yang diproduksi bisa disesuaikan dengan apa yang

sesuai dengan target pasarnya

3. Distribusi

Dengan distribusi yang baik, akan memastikan bahwa produk dapat mudah

dipindahkan dari lokasi produksi ke pasar luas menggunakan jalur darat, air, dan

laut. Selain itu juga memastikan bahwa produk dapat dengan mudah didapatkan

oleh pelanggan. Sebagai pemasar juga harus merencanakan segala sesuatunya

seperti armada, keuangan dalam proses distribusi.


1.6.3. Tujuan Pemasaran

Proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh

konsumen. Yang akhirnya memiliki tujuan pemasaran, yaitu:

1. Potensi konsumen untuk mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan

dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka untuk produk

kami.

2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang

berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai

kegiatan, mulai dari deskripsi produk, desain produk, promosi produk, iklan

produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk untuk

mencapai tangan konsumen dengan cepat.

3. Mengenal dan memahami pelanggan sehingga produk ini cocok dan dapat

dijual dengan sendirinya.

4. Untuk menarik perhatian dan membuat bunga (keuntungan).

5. Untuk menciptakan citra merek, mengubah citra tersebut, dan membuat orang

tertarik pada apa yang jual.

1.6.4. Strategi Pemasaran


Ada banyak pendapat para ahli tentang pengertian dari strategi pemasaran,

diantaranya :

1. Menurut Paul dan Guiltinan

Menurut Paul dan Guiltinan, strategi pemasaran adalah sebuah pola piker yang

digunakan untuk mengembangkan suatu bisnis atau perusahaan. Adapun cara

yang digunakan adalah dengan menyatukan beberapa unsur pemasaran seperti

segmentasi pasar, bauran marketing, posisi, sasaran dan sebagainya.

2. Menurut Tjiptono

Menurut Tjiptono, strategi pemasaran adalah suatu alat yang direncanakan dan

dirancang secara fundamental. Proses perancangan ini dilakukan sebagai upaya

perusahaan untuk melakukan pengembangan keunggulan dalam bersaing melalui

suatu program khusus dalam rangka melayani pasar secara berkesimbungan.

3. Menurut Philip Kotler

Pengertian strategi pemasaran menurut Philip Kotler yaitu suatu cara dimana

fungsi dari pemasaran menyelenggarakan kegiatannya agar bias mencapai

pertumbuhan yang menguntungkan dalam kegiatan penjualan pada level

marketing mix.

4. Menurut Michael Baker


Pengertian strategi pemasaran menurut Michael Baker lebih sederhana. Strategi

pemasaran menurut Michael yaitu suatu tujuan dasar dalam meningkatkan

penjualan dam mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

5. Menurut Christian Homburg

Menurut Chrtistian Homburg, strategi pemasaran adalah semua upaya yang

dilakukan baik jangka pendek maupun Panjang di bidang pemasaran. Upaya ini

berhubungan dengan analisis situasi awal strategis dari perusahaan, yang mana

strategi tersebut diawali dengan perumusan. Kemudian evaluasi dan pemilihan

strategi serta berkontribusi pada tujuan dari perusahaan atau bisnis.

6. Menurut David Aaker

Berbeda dengan yang lainnya, David Aaker menyatakan bahwa strategi

pemasaran adalah suatu proses yang diawali dengan proses pemindahan

lingkungan bisnis, baik lingkungan internal maupun eksternal. Proses

pemindahan ini bertujuan untuk memahami banyak aspek penting dari

lingkungan eksternal. Proses pemahaman ini bertujuan agar bisnis dapat

bersaung dengan fokus perhatian yaitu aspek teknologi, hokum, ekonomi,

budaya dan politik.

7. Menurut Hausman dan Associates


Menurut Hausman dan Associates, strategi pemasaran diartikan sebagai sebuah

desain pemasaran dalam jangka Panjang yang bertujuan untuk

Mengoptimalkan penjualan. Proses pengoptimalan ini dilakukan dengan

memberikan pelanggan kepuasan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah serangkaian rancangan yang

bertujuan untuk memasarkan suatu produk kepada masyarakat, sehingga dapat

mencapai target pasar salah satunya produk yang ditawarkan dapat terjual dan bias

menghasilkan keuntungan yang maksimal

1.6.5. Strategi Bauran Pemasaran

Dalam proses pemasaran terdapat bauran pemasaran (marketing mix) yang

terdiri dari produk (product), harga (price), distribusi (place) dan promosi

(promotion).

Menurut Mawahib (2015:13) dengan adanya bauran pemasaran produk,

akan mampu meningkatkanstruktur keputusan pembelian, sehingga berdampak

pada peningkatan pencapaian target perusahaan. Menurut Sulaiman (2015:15)

dengan adanya bauran pemasaran, akan meningkatkan kepercayaan konsumen

terhadap kualitas merk yang ditawarkan perusahaan, sehingga akan berdampak

pada baiknya citra perusahaan oleh konsumen. Sedangkan menurut Alma


(2016:205) menyatakan bahwa “Marketing Mix” adalah strategi mencampur

kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari kombinasi maksimal sehingga

mendatangkan hasil yang maksimal.

1. Produk (Product)

Menurut Tjiptono dan Chandra (2012:95). Produk adalah sesuatu yang

ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminati, dibeli, dan dikonsumsi pasar

sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar yang bersangkutan.Sedangkan

menurut Malau (2017:31) Produk adalah suatu barang nyata yang dapat terlihat

atau berwujud dan bahkan dapat dipegang yang dirancang untuk memuaskan

keinginan atau kebutuhan konsumen seperti komputer, mobil, gosok gigi,

makanan dan lain-lain. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa

product merupakan semua barang atau jasa yang ditawarkan produsen kepada

konsumen untuk dibeli

2. Harga (Price)

Menurut Kotler dan Armstrong (2011:141) harga adalah nilai suatu

barang dan jasa yang diukur dengan uang. Sedangkan menurut Suparyanto dan

Rosad (2015:141) harga adalah jumlah sesuatu yang memiliki nilai pada

umumnya berupa uang yang harus dikorbankan untuk mendapatkan suatu produk
3. Tempat / lokasi (place)

Menurut Hurriyati (2015:53) Tempat adalah salah satu kegiatan yang perlu

dilakukan oleh setiap produsen adalah memindahkan atau mendistribusikan

produk barang atau jasa yang dihasilkan dari satu tempat ketempat yang lain

4. Promosi (promotion)

Menurut Menurut Umar (2013:36) untuk mengkomunikasikan produk

kemasyarakat perlu disusun bauran promosi yang terdiri atas empat komponen

utama yaitu periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan penjualan

perorangan. Sedangkan menurut Hurriyati (2015:58-59) bauran promosi adalah

seperangkat alat yang digunakan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan

produknya kepada konsumen. Tujuan utama dari promosi adalah

menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengigatkan pelanggan

sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Berdasarkan uraian

tersebut dapat disimpulkan bahwa promotion merupakan suatu komunikasi yang

digunakan produsen untuk mempengaruhi konsumen agar melakukan pembeliaan.


III. METODE PELAKSANAAN PKL

3.1. Pendekatan Kasus Agrosistem

3.1.1. Penentuan Mitra Belajar

Metode lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive), yaitu cara

pengambilan daerah penelitian dengan mempertimbangkan alasan yang diketahui

dari daerah penelitian tersebut. Penggunaan metode ini dilakukan dengan dasar

mempertimbangkan bahwa Kecamatan Tamalanrea, Jl. Kapasa Raya merupakan

salah satu penghasil pertanian di Kota Makassar

3.1.2. Metode Pendekatan Partisipatif


Metode pelaksanaan dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan

melakukan observasi langsung pada pemilik dan karyawan PT. Balolli Jaya

Lestari dimana wawancara meliputi profil usaha, jenis peralatan, struktur

organisasi, proses investasi dan pemasaran.

3.2. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Praktik lapang di Jalan Kapasa Raya, Kapasa, Kecamatan Tamalanrea, Kota

Makassar, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan mulai pada tanggal 30

September - 30 Oktober 2021.

3.3. Penentuan Posisi Penilaian

Tindakan mempersoalkan situasi yang kurang atau tidak mendukung

kelancaran usaha selama itu bertujuan untuk memudahkan menemukan jenis

persoalan yang di hadapi serta membutuhkan menemukan jenis persoalan yang di

hadapi serta memudahkan menemukan alternatip pemecahanya. Penetapan posisi

penilaian analisis ini sagat penting artinya mengigat yang di dekati dan

diinterprestasi pada sudut pandang yang berbeda, degan degan kata lain posisi

penilaian memberikan kejelasan dari mana sisi mana persoalan akan di selesaikan.
Penentuan posisi penilaian merupakan proses penentuan sudut pandang dalam

menilai berbagai kegiatan input untuk menghasilkan output suatu perusahaan.

Pada kegiatan praktik kerja lapang, praktikan berperan sebagai pengamat dari

kegiatan di PT. Balolli Jaya Lestari mahasiswa terjun kelapangan untuk

mengamati kegiatan-kegiatan proses produksi secara langsung, mulai dari

penyiapan bahan baku, proses pengemasan produk sampai kegiatan pemasaran

produk

IV. DESKRIPSI AGROSISTEM KASUS

4.1. Visi dan Misi Agrosistem Kasus

Adapun Visi dan Misi Usaha Pembuatan Pupuk di PT. Balolli Jaya Lestari

1. Visi Perusahaan

“ Menjadi perusahaan pupuk yang kompetitif “

2. Misi Perusahaan
a) Menginspirasi dan menumbuhkan kesadaran manusia pada

lingkungan hidup untuk masa depan yang berkelanjutan

b) Memberikan layanan sesuai pesanan dan produk yang lebih baik

c) Membentuk perusahaan yang dikenal luas dan menghasilkan

keuntungan untuk kesejahteraan semua pihak terkait

4.2. Sejarah Singkat Agrosistem Kasus

Pada awal tahun 2015 telah terjadi kelangkaan pupuk dikalangan petani

dengan terjadinya kelangkaan pupuk tersebut maka otomatis harga pupuk m

engalami kenaikan. Melihat kenaikan, melihat keadaan ini Pak Erwin mencoba

mencari solusi untuk mengatasi kelangkaan pupuk yang terjadi. Pada Juni 2015

Pak Erwin berhasil meracik bahan-bahan material alami sehingga terciptalah

sebuah pupuk. Seiring berjalannya waktu, hasil penjualan pupuk Pak Erwin

semakin meningkat dan sudah dikenal diberbagai daerah.

Awalnya Pak Erwin menjual dan memproduksi pupuk di daerah Antang.

Kemudian pada tahun 2017 Pak Erwin membeli sebuah Gudang untuk proses

pembuatan pupuk di Jl. Kapasa Raya, Kapasa. Kecamatan Tamalanrea, Kota

Makassar, Sulawesi Selatan dan membeli mesin serta perlatan yang lainnya untuk

proses pembuatan pupuk.


4.3. Identifikasi Sumber Daya

4.3.1. Sumber Daya Lahan dan Bangunan

Sumber daya lahan dan bangunan merupakan sumber daya yang penting

dalam suatu perusahaan mengingat lahan dan bangunan merupakan tempat

dilakukannya kegiatan-kegiatan dalam perusahaan. Selain itu, sumber daya lahan

dan bangunan juga merupakan harta tetap yang sewaktu-waktu dapat

dipergunakan.

Berikut ini sumber daya lahan dan bangunan yang dimiliki usaha pembuatan

pupuk PT. Balolli Jaya Lestari

1. Status lahan : Milik Sendiri

2. Luas lahan : 12 meter x 32 meter

3. Jenis bangunan : Permanen

Tabel 1. Sumberdaya lahan dan bangunan PT. Balolli Jaya Lestari

Status Kepemilikan
Luas
Sumber Lahan
No. Lahan Nilai (Rp)
Daya (m2)
Sewa Milik
Lahan dan
1. 12 x 32 √ 1.200.000.000
Bangunan
0

Total 1.200.000.000
Sumber : Data Primer Sereleah Diolah , 2022

Berdasarkan Tabel l, menunjukkan bahwa PT. Balolli Jaya Lestari

merupakan lahan dan bangunan status milik dengan luas lahan dan bangunan 12

m x 32 m. Harga lahan dan bangunan senilai Rp.1.200.000.000.

Layout adalah proses penentuan dan penempatan fasilitas-fasilitas yang

menjadi penentu terjadinya efisiensi dalam proses produksi.

Berikut adalah gambar denah lokasi dan tata letak PT. Balolli Jaya

Lestari

A E
B

D
C
Gambar 1. Sketsa Bangunan PT. Balolli Jaya Lestari

Keterangan :

A : Ruangan Produksi

B : Tempat Pupuk Jadi

C : Tempat Penyimpanan Alat

D : Toilet

E : Parkiran
38

4.3.2. Sumber Daya Peralatan

Sumber daya perlatan merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan

oleh perusahaan untuk memperlancar kegiatan dalam menghasilkan sesuatu yang

bermanfaat. Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh keseluruhan komponen

yang berkaitan dengan keberadaan perusahaan baik yang mempunyai kedudukan

didalam perusahaan maupun diluar perusahaan. Faktor yang berkaitan langsung

dengan keberhasilan perusahaan adalah tenaga kerja, sarana dan peralatan serta

faktor manajemen yang dapat mendorong terciptanya produktivitas usaha.

Setiap peralatan yang digunakan pasti akan mengalami penyusutan

sepanjang tahun dan nilainya akan berkurang sesuai dengan umur alat tersebut.

Menghitung nilai penyusutan dapat dilakukan dengan menggunakan metode garis

lurus, yaitu harga barang dikali dengan persentase penyusutan (amortisasi),

sedangkan persentase penyusutan (amortisasi) dapat dihitung dengan membagi

100% dengan perkiraan masa produktif suatu barang. Umur teknis dan

penyusutan alat yang diamati pada praktek kerja lapang (PKL) dapat dilihat pada

tabel 2

Nilai penyusutan alat dapat dicari dengan menggunakan rumus:

NAwal ( Rp )−NAkhir ( Rp)


NP=
LP(tahun)
NP = Nilai Penyusutan (Rp)

LP = Lama Pemakaian (Tahun)


39

Tabel 2. Sumberdaya Peralatan di PT. Balolli Jaya Lestari


No. Jenis Alat Jumlah Nilai Awal Nilai Akhir Umur Nilai Penyusutan
(unit) (Rp/Unit) (Rp/Unit) Alat (Rp)
(Tahun)

1. Skop 3 Rp. 50.000 Rp. 40.000 4 tahun Rp. 2.500

2. Mesin 5 Rp. 8.000.000 Rp.6.000.000 2 tahun Rp. 1.000.000


Pencetak

3. Traktor 1 Rp. 4.000.000 Rp. 3.000.000 2 tahun Rp. 500.000


Mini

4. Saringan 3 Rp. 50.000 Rp. 35.000 3 tahun Rp. 5.000

5. Timbangan 4 Rp. 150.000 Rp. 100.000 4 tahun Rp. 12.500

Jumlah Rp.12.250.000 Rp.9.175.000 Rp. 1.520.000

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2022


Berdasarkan Tabel 2, menunjukan bahwa jumlah peralatan yang digunakan yaitu

sebanyak 5 macam dengan jumlah yang berbeda. Adapun total alat dan peralatan

harga baru yaitu Rp. 12.250.000, total harga sekarang sebesar Rp. 9.175.000 dan

total nilai penyusutan alat adalah sebesar Rp. 1.520.000. Mesin dan peralatan

yang digunakan untuk kegiatan produksi masih terbilang cukup baru.


40

1. Sekop

Gambar 1. Sekop

Skop yang berfungsi sebagai menggali dan mencampur tanah atau media

tanam lain ke wadah baru.

2. Mesun Pencetak

Gambar 2. Mesin Pencetak

Mesin Pencetak berfungsi mempercepar proses pencetakan pupuk blok.


41

3. Traktor Mini

Gambar 3. Traktor Mini

Traktor Mini digunakan untuk menarik atau mendorong instrumen pertanian

atau trailer.

4. Saringan

Gambar 4. Saringan

Saringan berfungsi untuk memisahkan kompos yang sudah matang


42

5. Timbangan

Gambar 5. Timbangan

Timbangan untuk menimbang pupuk kompos yang telah dimasukkan ke

dalam karung

4.3.3. Sumberdaya Manusia

Sumber daya manusia adalah usaha bekerja untuk memberikan kegiatan

yang bernilai ekonomi, karena kegiatan tersebut menghasilkan barang dan jasa

yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Secara singkat

sumber daya manusia sebagai tenaga kerja menurut Marwansyah 2010,

manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber

daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi

perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber

daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan

kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial.


43

Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi di PT. Balolli Jaya

Pemilik Perusahaan
Erwin

Bendahara Wakil
Bendahara
Bahar
Sulaiman

Bagian Bagian Bagian Pemasaran Bagian


Produksi Produksi Pemasaran
Fajri
Iksan Rudi Anto

Gambar 6. Struktur Organisasi PT. Balolli Jaya Lestari

Gambar 6 menunjukkan struktur organisasi PT. Balolli Jaya Lestari ini

dipimpin oleh seorang Pemimpin usaha atas nama Bapak Erwin, dan selanjutnya

terdiri atas bendahara yaitu Bapak Bahar dan wakil bendahara Bapak Sulaiman.

Adapun pekerja dari PT. Balolli Jaya Lestari bagian produksi atas nama Iksan dan

Rudi, sedangkan bagian pemasaran atas nama Fajri dan Anto


44

Tabel 3. Sumberdaya Manusia Usaha Pupuk PT. Balolli Jaya Lestari.


No Nama Umu Pendidikan Jabatan Lama Gaji Per
. r Terakhir Bekerja Bulan (Rp)
(thn) (tahun)

1. Erwin 37 Strata 2 Pemimpin 6 tahun 5.000.000

2. Bahar 42 Strata 2 Bendahara 5 tahun 3.500.000

3. Sulaiman 32 Strata 1 Wakil 4 tahun 3.500.000


Bendahara

4. Iksan 29 SMA Pekerja 4 tahun 2.400.000

5. Rudi 26 SMA Pekerja 4 tahun 2.400.000

6. Fajri 25 SMA Pekerja 4 tahun 2.400.000


Pekerja
7. Anto 25 SMA 4 tahun 2.400.000

Total Rp.21.600.000

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2022

Tabel 3 menunjukkan jumlah tenaga kerja atau karyawan yang dimiliki oleh

PT. Balolli Jaya Lestari sebanyak 7 orang, 1 pemimpin usaha PT. Balolli Jaya

Lestari berumur 37 tahun atas nama bapak Erwin dengan pendidikan terakhir

strata 2 dan lama bekerja sudah 6 tahun mendapatkan gaji sebesar Rp. 5.000.000

per bulan. Bendahara PT. Balolli Jaya Lestari atas nama Bahar, umur 42 tahun

sudah 5 tahun lamanya bekerja di perusahaan tersebut dan mendapatkan gaji

sebesar Rp. 3.500.000 per bulannya. Wakil Bendahara PT. Balolli Jaya Lestari
45

atas nama Sulaiman, umur 32 tahun sudah 4 tahun lamanya bekerja di perusahaan

tersebut dan mendapatkan gaji sebesar Rp. 3.500.000 per bulannya. Begitupun

dengan pekerja atas nama Iksan 29 tahun sudah 4 tahun lamanya bekerja di

perusahaan tersebut dan mendapatkan gaji sebesar Rp. 2.400.000 per bulannya

dan Pekerja atas nama Rudi , umur 26 tahun sudah 4 tahun lamanya bekerja di

perusahaan tersebut dan mendapatkan gaji sebesar Rp. 2.400.000 per bulannya.

Begitupun pekerja atas nama Fajri dan Anto sudah 4 tahun lamanya bekerja di

perusahaan tersebut dan mendapatkan gaji sebesar Rp. 2.400.000

4.3.4. Sumberdaya Finansial

Sumber daya yang sangat penting dimiliki perusahaan ialah sumber daya

finansial. Hal ini menjadi sangat penting karena sumber daya finansial mencakup

masalah keuangan yang berada dalam suatu perusahaan. Dengan adanya sumber

daya finansial, suatu perusahaan dapat mengetahui dengan rinci mengenai

masalah keuangan yang terjadi pada perusahaannya tersebut, agar perusahaan

dapat memperhitungkan keuntungan dan kerugian, serta pemasukan dan

pengeluaran yang dilakukan untuk menunjang pengembangan perusahaan

(Sartono, 2001).

Modal yang dibutuhkan PT. Balolli Jaya Lestari Bapak Erwin pada awal

pendiriannya yaitu sebesar Rp. 5.000.000. Modal ini bersumber dari dana pribadi

pemilik usaha.
46

Adapun neraca keuangan Industri Tahu Gurih dirincikan pada Tabel 4

Tabel 4. Sumber Daya Finansial PT. Balolli Jaya Lestari

N No. Uraian Nilai

1. Modal Kerja 576.9000.000

Sumber: Data Primer Setelah diolah,2022


Berdasarkan Tabel 4, menunjukkan bahwa nilai total aktiva tetap terdiri dari

lahan, bangunan, peralatan dan aktiva lancar yaitu senilai Rp. 576.900.000,

sedangkan nilai total passiva berasal dari modal sendiri usaha tersebut yaitu

senilai Rp. 576.900.000.

4.4. Analisis Kinerja Usaha

4.4.1. Kinerja Proses

Peta kinerja agrosistem menggambarkan tentang bagaimana kaitan antara

subsistem yag satu dengan subsistem yang lain, dengan kata lain peta kinerja

proses merupakan suatu gambaran tentang arus uang, barang dan dan jasa yang

berlangsung di dalam agrosistem yang berasal dari dalam agrosistem ataupun

sebaliknya.

Suatu agrosistem akan berkembang jika memiliki kinerja yang terstruktur,

oleh karena itu agrosistem manapun akan selalu lebih memperhatikan dan

mengutamakan kinerja serta mencarikan solusi dari system kinerja yang berjalan

lancar. Analisis kinerja menunjukan kondisi kinerja seluruh aspek yang ada dalam

suatu perusahaan serta hasil produk dari perusahaan tersebut. Analisis kinerja juga

merupakan suatu proses yang ada dalam lingkup perusahaan dan yang berada di
47

luar lingkup perusahaan serta hubungannya antara proses yang satu dengan yang

lainnya.

a. Proses Investasi

Proses investasi menunjukan bagaimana seharusnya seorang pengusaha

melakukan investasi, berapa banyak investasi dan kapan investasi tersebut akan

dilakukan. Berikut ini adalah proses investasi PT. Balolli Jaya Lestari:

1. Biaya Investasi

Investasi secara umum dapat diartikan sebagai segala kekayaan (berwujud

atau tidak berwujud) yang digunakan untuk memperoleh sejumlah pendapatan

atau keuntungan. Jumlah modal awal yang diamati pada Praktek Kerja Lapang

(PKL) dapat dilihat pada Tabel 5 berikut

Tabel 5. Biaya Investasi PT. Balolli Jaya Lestari


No Jenis Investasi Nilai Investasi (Rp)
.

1. Lahan dan Bangunan Rp. 266.000.000

2. Modal Kerja Rp. 576.900.000

3. Peralatan Rp. 44.900.000

Total Rp. 887.800.000

Sumber: Data Primer


Setelah diolah,2022
Berdasarkan tabel 5, diperoleh data bahwa total nilai investasi untuk lahan

dan bangunan PT. Balolli Jaya Lestari adalah sebesar Rp. 887.800.000

2. Modal Kerja
48

Menurut konsep fungsional, modal kerja ini adalah jumlah dana yang digunakan

selama periode akuntansi yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan

jangka pendek (current income) yang sesuai dengan maksud utama didirikan

perusahaan tersebut. Definisi ini didasarkan pada fungsi dari dana dalam

menghasilkan pendapatan. Modal kerja ini sebaiknya tersedia dalam jumlah yang

cukup agar memungkinkan perusahaan dapat beroperasi secara ekonomis dan

tidak mengalami kesulitan keuangan, misalnya dapat menutupi kerugian dan

mengatasi keadaan krisis tanpa membahayakan keadaan keuangan perusahaan.

Modal kerja ini biasanya terdiri dari Biaya Tetap dan Biaya Variabel.

b. Proses Pengadaan Bahan Baku

Bahan baku merupakan faktor produksi yang sangat penting untuk

melakukan suatu proses produksi dalam suatu pengusaha tahu karena merupakan

sumber bahan pokok untuk diproses menjadi suatu produk yang bermutu. Mutu

produk akhir sasngat ditentukan oleh mutu bahan baku yang digunakan dalam

proses produksi. Pengadaan bahan baku harus dilakukan terus menurus agar

bahan baku selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Kriteria bahan baku yaitu dilihat

dari fungsinya adalah jika tanpa bahan ini, produksi tidak akan jadi atau tidak

akan berfungsi sama sekali. Pemenuhan kebutuhan bahan baku pengusaha ternak

ayam potong ini didapat dari koprasi yang berasal dari makasar yang bekerja sama

degan pengusaha.

Proses pengadaan bahan baku dilakukan setiap satu atau dua bulan

setelah panen dengan cara dikirim oleh koprasi dari makas ke pengusaha. Kondisi

bahan baku yang sampai di pengusaha dalam keadaan baik.


49

Pemilihan Bahan

Pencampuran

Penyemprotan Larutan

Fermentasi

Pengemasan

C. Proses Produksi

Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan baramg

atau jasa. Proses produksi merupakan kegunaan barang atau jasa dengan

menggunakan factor-faktor yang ada seperti tenaga kerjam mesin, bahan baku dan

dana agar lebih bermnanfaat bagi kebutuhan manusia. Proses produksi dapat

diartikan sebagai suatu cara metoe dan tekniik untuk menciptakan atau menambah

kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumberdaya yang ada.

Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-

sifat dari satu atau lebih objek dibawah pengaruhnya. Proses dapat diartikan
50

sebagai usaha untuk menciptakan atau menambah faedah ekonomi suatu benda

dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan mansuia. Sedangkan orang, badan

usaha atau organisasi yang menghailkan barang dan jasa disebut produsen. Proses

produksi merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk menghasilkan

produk. Kegiatan menambah daya guna sebuah benda tanpa mengubah bentuknya

dinamakan produksi jasa Sedangkan kegiatan menambah daya guna sebuah benda

dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang

(Assauri,2013).

Gambar 7 . Proses Produksi Usaha Pembuatan Pupuk PT. Balolli Jaya Lestari

Adapun proses produksi pupuk yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Abu sekan dicampur sampain merata dalam keadaan kering

2. Masukkan formula kemudian kembali dicampur sampai merata

3. Setelah tercampur kemudian dilakukan pengayakan agar menghasilkan serbuk

yang halus dan memisahkan campuran dari kotoran saat pencampuran


51

4. Setelah di ayak, campuran pupuk tersebut langsung dikemas dengan karung.

c. Proses Pengemasan dan Penyimpanan

Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan ,

memegang peranan penting dalam menjaga produk agar tetap aman, terlindung

dari kotoran , kontaminasi dan kerusakan fisik lainnya. Disamping itu

pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu produk agar mempunyai bentuk

yang memudahkan dalam penyimpanan , pengangkutan dan distribusi.

Pengemasan pada usaha pembuatan pupuk ini hanya dilakukan dengan

menggunakan karung yang didlamnya dilapisi dengan plastik yang berfungsi

untuk menjaga produk agar tidak lembab, selain itu juga berfungsi untuk

memudahkan pada saat penjualan.

4.4.2 Analisis Kinerja Hasil

a. Analisis Produksi dan Pendapatan

Analisis produksi adalah biaya yang dikeluarkan suatu usaha untuk melakukan

suatu proses produksi. Biaya ada dua macam yaitu biaya variabel adalah biaya

yang mempengaruhi banyak sedikitnya produk yang dihasilkan. Sedangkan

biaya tetap adalah biaya yang tidak mempengaruhi banyak sedikitnya produk

yang dihasilkan. Sedangkan pendapatan adalah total hasil penjualan produk

suatu perusahaan (Gie, 2020).

Biaya tetap adalah pengeluaran di dalam bisnis atau usaha yang tidak

bergantung pada tingkat barang atau jasa yang dihasilkan oleh usaha tersebut.

Selain itu, biaya tetap merupakan biaya minimal yang harus dikeluarkan oleh

suatu perusahaan agar dapat memproduksi barang atau jasa. Biaya ini tidak
52

dipengaruhi oleh banyak sedikitnya produk atau jasa yang dihasilkan, nilainya

tetap dan tidak berubah. (Gie, 2020). Adapun biaya tetap dari PT. Balolli Jaya

Lestari dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Harga/unit Nilai
No. Jenis
(Rp) (Rp)
1. Listrik 1.500.000
2. Penyusutan alat 1.520.000
3 Upah tenaga kerja 21.600.000
Total Rp. 24.620.000

Tabel 6. Biaya Tetap Usaha Pupuk PT. Balolli Jaya Lestari


Sumber: Data Primer Setelah diolah,2022
Berdasarkan Tabel 6, menunjukkan bahwa biaya tetap dari PT. Balolli Jaya

Lestari yaitu sebesar Rp. 24.620.000/bulan yang terdiri dari biaya listrik, biaya

penyusutan alat dan upah tenaga kerja.

Biaya variabel atau biaya operasional yaitu biaya-biaya yang terjadi untuk

mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya

adalah biaya bahan baku, biaya bahan penolong. Selain itu, biaya operasional juga

termasuk biaya pengeluaran untuk melaksanakan kegiatan pokok, yaitu berupa

biaya penjualan dan administrasi untuk memperoleh pendapatan, tidak termasuk

pengeluaran yang telah diperhitungkan dalam harga pokok penjualan dan

penyusutan
53

No. Jenis Jumlah Harga (Rp/st) Nilai (Rp/bulan)

1. Abu Sekam 5.000kg 10.000 50.000.000

2. Serbuk Kayu 5.000kg 10.000 50.000.000

3. Kohe Sapi 5.000kg 10.000 50.000.000

4. Karung Kemasan 3.000 lembar 2.000 6.000.000

5. Solar 150 kg 8.000 1.200.000

Total 157.200.000

Tabel 7. Biaya Variabel PT. Balolli Jaya Lestari

Sumber: Data Primer Setelah diolah,2022

Berdasarkan Tabel 7, menunjukkan bahwa biaya variabel dari PT.

Balolli Jaya Lestari sebesar Rp. 5.621.667/bulan yang terdiri dari pembelian

bahan baku, dan bahan penolong.

Tabel 8. Analisis Produksi dan Pendapatan PT. Balolli Jaya Lestari


No. Uraian Unit Nilai (Rp)
1 Jumlah Produksi Kg 30.000
2 Harga Produk Rp 8.000
54

3 Biaya Tetap Rp 24.820.000


4 Biaya Variabel Rp 157.200.000
5 Total Biaya (3+4) Rp 182.020.000
6 Penerimaan (1x2) Rp 240.000.000
7 Pendapatan (6 – (3+4)) Rp 57.980.000
8 Total Biaya Pertahun Rp 2.184.240.000
9 Penerimaan Pertahun Rp 23.330.880.000
10 Pendapatan Pertahun(9-8) Rp 21.146.640.000
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2022

Berdasarkan Tabel 8, menunjukkan bahwa total penerimaan yang

didapatkan PT. Balolli Jaya Lestari perbulannya yaitu sebesar Rp. 240.000.000

sehingga pendapatan sebesar Rp. 57.980.000.

a. Analisis BEP (Break Event Point)

Analisis Titik Impas (Break Event Point) adalah suatu keadaan dimana

perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak memperoleh laba dan juga tidak

menderita kerugian. Artinya dalam kondisi jumlah pendapatan sama dengan

jumlah biaya yg dikeluarkan.

Adapun perhitungan BEP dalam unit dan satuan rupiah pada agrosistem

kasus Rumah Produksi Keripik Bachiss Pinrang.

1. BEP dalam unit (Volume Pejualan)


55

4.4. Analisis Kinerja Usaha

4.4.1. Kinerja Proses

Peta kinerja agrosistem menggambarkan tentang bagaimana kaitan antara

subsistem yag satu dengan subsistem yang lain, dengan kata lain peta kinerja

proses merupakan suatu gambaran tentang arus uang, barang dan dan jasa yang

berlangsung di dalam agrosistem yang berasal dari dalam agrosistem ataupun

sebaliknya.

Suatu agrosistem akan berkembang jika memiliki kinerja yang terstruktur,

oleh karena itu agrosistem manapun akan selalu lebih memperhatikan dan

mengutamakan kinerja serta mencarikan solusi dari system kinerja yang berjalan

lancar. Analisis kinerja menunjukan kondisi kinerja seluruh aspek yang ada dalam

suatu perusahaan serta hasil produk dari perusahaan tersebut. Analisis kinerja juga

merupakan suatu proses yang ada dalam lingkup perusahaan dan yang berada di

luar lingkup perusahaan serta hubungannya antara proses yang satu dengan yang

lainnya.

a. Proses Investasi

Proses investasi menunjukan bagaimana seharusnya seorang pengusaha

melakukan investasi, berapa banyak investasi dan kapan investasi tersebut akan

dilakukan. Berikut ini adalah proses investasi PT. Balolli Jaya Lestari:

3. Biaya Investasi

Investasi secara umum dapat diartikan sebagai segala kekayaan

(berwujud atau tidak berwujud) yang digunakan untuk memperoleh sejumlah

pendapatan atau keuntungan.


56

Jumlah modal awal yang diamati pada Praktek Kerja Lapang (PKL)

dapat dilihat pada Tabel 5 berikut :

Tabel 9.. Biaya Investasi PT. Balolli Jaya Lestari


No Jenis Investasi Nilai Investasi (Rp)

1. Lahan dan Bangunan Rp. 1.200.000.000

2. Modal Kerja Rp. 576.900.000

Total Rp. 1.766.900.000


Sumber: Data Primer
Setelah diolah,2022
Berdasarkan tabel 5, diperoleh data bahwa total nilai investasi untuk lahan

dan bangunan PT. Balolli Jaya Lestari adalah sebesar Rp. 1.766.900.000

4. Modal Kerja

Menurut konsep fungsional, modal kerja ini adalah jumlah dana yang

digunakan selama periode akuntansi yang dimaksudkan untuk menghasilkan

pendapatan jangka pendek (current income) yang sesuai dengan maksud utama

didirikan perusahaan tersebut. Definisi ini didasarkan pada fungsi dari dana dalam

menghasilkan pendapatan. Modal kerja ini sebaiknya tersedia dalam jumlah yang

cukup agar memungkinkan perusahaan dapat beroperasi secara ekonomis dan

tidak mengalami kesulitan keuangan, misalnya dapat menutupi kerugian dan

mengatasi keadaan krisis tanpa membahayakan keadaan keuangan perusahaan.

Modal kerja ini biasanya terdiri dari Biaya Tetap dan Biaya Variabel.
57

Tabel 1. Biaya Investasi PT. Balolli Jaya Lestari


No Jenis Biaya Nilai (Rp)

1. Pajak Rp. 200.000

2. Gaji Karyawan Rp. 21.600.000

3. Listrik Rp. 1.500.000

Total Rp. 22.700.000

Sumber: Data Primer Setelah diolah,2022


Berdasarkan tabel 6, diperoleh data bahwa total nilai biaya tetap PT.
Balolli Jaya Lestari adalah sebesar Rp. 22.700.000.
b. Proses Pengadaan Bahan Baku

Bahan baku merupakan faktor produksi yang sangat penting untuk

melakukan suatu proses produksi dalam suatu pengusaha tahu karena merupakan

sumber bahan pokok untuk diproses menjadi suatu produk yang bermutu. Mutu

produk akhir sasngat ditentukan oleh mutu bahan baku yang digunakan dalam

proses produksi. Pengadaan bahan baku harus dilakukan terus menurus agar

bahan baku selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Kriteria bahan baku yaitu dilihat

dari fungsinya adalah jika tanpa bahan ini, produksi tidak akan jadi atau tidak

akan berfungsi sama sekali. Pemenuhan kebutuhan bahan baku pengusaha ternak

ayam potong ini didapat dari koprasi yang berasal dari makasar yang bekerja sama

degan pengusaha.
58

Proses pengadaan bahan baku dilakukan setiap satu atau dua bulan setelah

panen dengan cara dikirim oleh koprasi dari makas ke pengusaha. Kondisi bahan

baku yang sampai di pengusaha dalam keadaan baik

Pemilihan Bahan

Pencampuran

Penyemprotan Larutan

Fermentasi

Pengemasan

c. Proses Pemasaran

Proses pemasaran pada prinsipnya adalah suatu proses penyampaian

produk dari produsen ke konsumen. Proses pemasaran merupakan kelanjutan

dari proses produksi. Kegiatan ini bertujuan agar dana yang diinvestasikan

dalam kegiatan produksi dapat diperoleh kembali dengan mendapatkan sejumlah

dana dari hasil penjualan sebagai imbalan dari investasi yang telah dilakukan.

Kelancaran distribusi pupuk dari produsen ke konsumen memerlukan peran

lembaga Pemasaran sebagai lembaga perantara sehingga fungsi pemasaran dapat

terlaksana dengan baik. Fungsi fisik dan fungsi penyediaan fasilitas. Fungsi
59

pertukaran dalam produk–produk pertanian meliputi kegiatan yang menyangkut

pengalihan hal pemilikan dalam sistem pemasaran. Fungsi fisik meliputi

kegiatan–kegiatan yang secara langsung dilakukan terhadap komoditi pertanian,

sehingga komoditas pertanian tersebut mengalami tambahan guna tempat dan

waktu. Saluran pemasaran pupuk PT. Balolli Jaya Lestari terdiri dari beberapa

pola saluran pemasaran yaitu pola saluran pemasaran I dan pola saluran

pemasaran II

Konsumen
Produsen Pengecer
Akhir

Gambar 1. Menunjukkan bahwa saluran pemasaran I PT. Balolli Jaya Lestari dari

produsen ke konsumen akhir melalui pedagang perantara yaitu pedagang

pengecer. Hal tersebut menunjukkan bahwa untuk sampai ke konsumen pupuk

PT. Balolli Jaya Lestari melalui hanya satu pedagang.

Pedagang Pedagang Konsumen


Produsen
Pengepul Pengecer Akhir

Gambar 2. Saluran pemasaran PT. Balolli Jaya Lestari


Gambar 4, menunjukkan bahwa saluran pemasaran II PT. Balolli Jaya

Lestari melalui jalur pemasaran tidak langsung, dimana pupuk organik yang

dipasarkan melalui beberapa lembaga yaitu dari produsen dibeli oleh pedagang

pengepul kemudian pedagang pengepul menjual ke pedagang pengecer untuk

dijual kembali ke konsumen akhir

Tabel 2. Penjualan Pupuk PT. Balolli Jaya Lestari


60

No Produk Jumlah Produk Harga (Rp) Nilai (Rp)

1 Pupuk Blok 30.000/kg 8.000 240.000.000

Total 372.000.000

Sumber: Data Primer Setelah diolah,2022


Berdasarkan Tabel 8, menunjukkan bahwa harga yang ditawarkan kepada

konsumen untuk pupuk tabor dan pupuk blok yaitu Rp. 8.000 dengan harga yang

ditawarkan terbilang murah. Penjualan untuk pupuk tabor sebanyak 30.000 kg

selama sebulan dengan penerimaan Rp. 240.000.000, dan pupuk blok sebanyak

16.500 blok selama sebulan dengan penerimaan Rp. 132.000.000. Sehingga total

penerimaan PT. Balolli Jaya Lestari selama sebulan untuk 2 produk yaitu sebesar

Rp. 372.200.000

4.4.2. Kinerja Hasil

a. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk

mencapai tujuan perusahaan dalam meningkatkan keunggulan bersaing yang

berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan rencana program pemasaran

yang digunakan untuk melayani pasar sasarannya.

Strategi pemasaran pada dasarnya memberikan arah dalam kaitannya

dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran,

positioning, elemen bauran pemasaran dan biaya bauran pemasaran. Strategi

pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah

pada semua fungsi manajemen suatu organisasi.


61

Pada dasarnya strategi pemasaran ini bertujuan untuk memberikan arahan

kepada perusahaan dalam kaitannya dengan variable-variabel seperti segmentasi

pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning elemen bauran pemasaran dan biaya

bauran pemasaran. Strategi pemasaran ini merupakan bagian internal dam

strategis bisnis yang dapat memberikan arahan kepada semua fungsi manajemen

suatu organisasi

b. Strategi Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah kegiatan pemasaran yang terpadu yang saling

menunjang satu sama lain. Keberhasilan perusahaan dibidang pemasaran

didukung oleh keberhasilannya dalam memilih produk yang tepat dengan harga

yang layak, disalurkannya juga dengan baik dan dengan promosi yang efektif.

Ada empat kegiatan utama yang dikemukakan oleh M. Mursid (2014) dan biasa

disebut 4P dalam pemasaran yaitu Produk (Product), Harga (Price), Distribusi

(Place), Promosi (Promotion)

a). Produk (Product)

Produk yang dihasilkan oleh PT. Balolli Jaya Lestari ini menggunakan

kemasan yang unik dan perusahaan pupuk yang pertama kali menciptakan pupuk

blok di Kota Makassar.

b). Harga (Price)

PT. Balolli Jaya Lestari ini memberi keringanan pada konsumennya dengan

memberi harga sebesar 8.000 , harga pupuk blok maupun pupuk tabur. Harga bisa

saja berubah jika sampai di daerah sasaran dikarenakan biaya transportasinya.

c). Distribusi (Place)


62

PT. Balolli Jaya Lestari menggunakan distribusi saluran 1 tingkat dan

saluran 2 tingkat dimana saluran 1 tingkat dari produsen kemudian ke pengecer

lalu kemudian ke konsumen akhir.

d). Promosi (Promotion)

Cara PT. Balolli Jaya Lestari dalam mempromosikan produknya yaitu

penyampaian langsung ke daerah sasaran dan mengembangkan cara pemesanan

jarak jauh (Delivery) seperti lewat email, SMS, telepon, Whatsapp dan lain-lain.

Menjaga hubungan dengan konsumen dengan mengirimkan kartu ucapan.

Menyelenggarakan seminar yang khusus membahas produk atau jasa yang ada di

perusahaan.

4.5. Peta Kinerja Agrosistem

Peta kinerja agrosistem menggambarkan tentang bagaimana kaitan antara

subsistem yang satu dengan subsistem yang lain, dengan kata lain peta kinerja

agrosistem merupakan suatu gambaran tentang arus uang, barang dan jasa yang

berlangsung didalam agrosistem yang berasal dari dalam agrosistem keluar

agrosistem ataupun sebaliknya.
63

Berikut peta kinerja agrosistem kasus pada usaha pupuk PT. Balolli Jaya

Lestari

Pasar Input Lingkungan Sosial

7 1
6

8
Proses Pengadaan
Bahan Baku
1
1

MODAL
SENDIRI 6
1
1 Sumberdaya: 2

 Lahan
 Peralatan
 Manusia Proses Produksi
5  Finansial
2 9

13
Proses Investasi

Proses Pemasaran
4 1
0
3 1
Proses
Ketenagakerjaan 4

Pasar Benda Hasil Usaha


Modal 15

Gambar 3. Peta kinerja agrosistem pada usaha pupuk PT. Balolli Jaya Lestari
Penjelasan :
64

1. Semua modal dialokasikan ke semua sumberdaya yang dimiliki perusahaan

menjadi investasi awal dalam memulai usaha.

2. Lahan, peralatan, manusia dan finansial melalui proses investasi menjadi

sumberdaya yang dimiliki perusahaan.

3. Dengan adanya proses investasi kepada pasar benda modal tentunya

mendatangkan keuntungan bagi pasar benda modal.

4. Pasar benda modal menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan perusahaan

dan dialokasikan melalui proses investasi.

5. Sumberdaya yang ada digunakan untuk mendukung seluruh aktivitas

operasional perusahaan.

6. Perusahaan menggunakan sumberdaya tenaga kerja dan finansial dalam proses

pengadaan bahan baku.

7. Pengadaan bahan baku diperoleh pada pasar input.

8. Pasar input yang menyediakan bahan baku perusahaan.

9. Lingkungan sosial mempengaruhi proses ketenagakerjaan.

10. Sebelum semua kegiatan operasional perusahaan berlangsung maka perlu

dilakukan proses ketenagakerjaan untuk mendukung kegiatan perusahaan,

baik itu dalam proses pengadaan bahan baku, produksi maupun pemasaran,

11. Bahan baku yang telah tersedia digunakan dalam proses produksi untuk

membuat produk.

12. Alokasi sumberdaya yang ada untuk kegiatan produksi bisa berjalan.

13. Kegiatan produksi menghasilkan produk keripik pisang yang kemudian siap

dipasarkan.
65

14. Hasil usaha diinvestasikan kembali demi kelancaran usaha.

15. Pendapatan di akhir bulan akan dijadikan modal investasi di bulan seterusnya.

16. Lingkungan sosial mempengaruhi proses pengadaan bahan baku.


66

V. PROBLEMATISASI

5.1 Analisis Masalah Pengembangan Agrosistem (AMPA)

Analisis masalah adalah suatu usaha untuk menyelidiki masalah-masalah

utama dalam suatu agrosistem yang terkait dengan keadaaan yang ingin diperbaiki.

Analisis masalah dapat dilakukan untuk meneliti penyebab timbulnya masalah-

masalah dan dampak yang dapat ditimbulkan oleh masalah-masalah tersebut serta

dapat memberikan rangkaian hubungan sebab akibat yang ditunjukkan dalam suatu

diagram. Suatu masalah tidak harus menuntut/menimbulkan suatu penelitian tetapi

penelitian dilakukan oleh karena adanya masalah. Jadi seseorang yang akan

melakukan penelitian harus menentukan terlebih dulu, apa masalahnya.

Masalah timbul karena adanya kesenjangan ketidaksesuaian antara kenyataan

dengan harapan-harapan, Masalah adalah sesuatu yang memerlukan tindakan

penyelesaian dengan sepenuhnya. Persoalan adalah akibat yang dapat dilihat dari suatu

sebab yang terjadi pada suatu waktu di masa lalu. Kita harus menghubungkan akibat

yang kita amati dengan sebab yang sebenarnya, baru kemudian dengan pasti

mengambil tindakan kolektif yang sesuai, yakni tindakan yang dapat menghindari

terjadinya kembali persoalan tersebut.

Dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok

masyarakat, kita akan selalu diperhadapkan pada berbagai masalah atau persoalan.

Demikian pula halnya jika kita menjalankan suatu usaha baik dalam skala kecil, skala

besar, maupun menengah, kita akan berhadapan suatu persoalan.


67

Analisis masalah pengembangan agrosistem merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan untuk mengenali, menguraikan, dan menganalisis permasalahan yang

ditemukan pada perusahaan, kemudian dibuat suatu rancangan pemecahan masalah

yang dihadapi tersebut. Tujuan utama penyusunan masalah adalah untuk memudahkan

seorang manager untuk mengindentifikasi jenis-jenis persoalan yang dihadapi oleh

suatu usaha serta mengantisispasi persoalan dengan tindakan pencegahan dan

penanggulangan terhadap persoalan masalah tersebut (Iskandarisasi: Nur Izmi Takdir

dkk, 2011)

5.1.1. Identifikasi Masalah.

Identifikasi masalah dalam pengembangan usaha merupakan suatu kegiatan

yang dilakukan untuk mengenali, mengurangi dan menganalisa permasalahan yang

ditemukan dalam agrosistem, kemudian dibuat suatu rancangan perencanaan

pemecahan masalah.

Identifikasi masalah adalah melihat masalah yang ada atau mengenal masalah

yang ada dengan mengetahui kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Identifikasi

masalah bertujuan untuk memudahkan dalam mengenali masalah-masalah yang

ditemukan dalam sebuah struktur untuk mencari hubungan sebab-akibat antara masalah

yang satu dengan masalah yang lain (Wahono, 2008).

Masalah adalah pertanyaan ilmiah yang akan dicari solusinya. Masalah dapat

diungkapkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Masalah pertanyaan didefinisikan

dengan mengajukan sebuah pertanyaan yang jawabannya belum diketahui, dan yang
68

dikaji dalam penelitian yang kita kerjakan. Untuk mempermudah dapat pula

digunakan pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban ya atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai