Anda di halaman 1dari 185

ANALISIS LINGKUNGAN USAHA DAN FORMULASI STRATEGI

BERSAING PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI TANAMAN HIAS


(Studi pada PT Godongijo Asri, Sawangan, Depok)

Oleh:
MITA PUSPONINGTYAS
A 14104007

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
RINGKASAN

MITA PUSPONINGTYAS. Analisis Lingkungan Usaha dan Formulasi Strategi


Bersaing Perusahaan dalam Industri Tanaman Hias (Studi pada PT. Godongijo
Asri, Sawangan, Depok). Di bawah bimbingan HENY K. S. DARYANTO.

Kondisi agroklimat membuat Indonesia memiliki kekayaan flora dengan


berbagai ragam keindahan dan keunikan. Sebagian jenis flora Indonesia
berpotensi sebagai tanaman hias dan berpeluang untuk diberdayakan sebagai
komoditas komersial yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pelaku
usaha tanaman hias. Selain itu, tanaman hias Indonesia pun berpotensi ekspor
untuk memenuhi permintaan pasar tanaman hias Eropa bahkan dunia. Dengan
melihat peluang pasar untuk negara-negara pengekspor tanaman hias, Indonesia
dapat diperhitungkan dalam daftar pangsa pasar ekspor dunia yang tentunya
didukung oleh produksi tanaman hias yang meningkat.
Sentra produksi tanaman hias berdasarkan total luas panen terbesar di Jawa
Barat adalah Bogor dan Depok. Salah satu wilayah pusat perdagangan tanaman
hias di Depok berada di Sawangan.
Godongijo sebagai perusahaan tanaman hias di Sawangan mengalami
penurunan pendapatan pada beberapa bulan terakhir. Beberapa penyebab di
antaranya dipengaruhi oleh sifat industri tanaman hias dengan kebutuhan pasar
yang berbeda-beda karena tren yang berkembang, terjadinya ketidakmenentuan
harga, fluktuasi penjualan, serta persaingan antara pengusaha tanaman hias. Oleh
karena itu, Godongijo perlu mengembangkan keunggulan bersaing yang dapat
memberikan laba tinggi yang stabil yang menentukan keberlanjutan usahanya.
Perumusan strategi bersaing harus mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan
perusahaan (faktor internal), peluang dan ancaman (faktor eksternal), serta posisi
persaingan Godongijo terhadap pesaingnya.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: (1) Melakukan identifikasi
faktor eksternal dan internal yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan, dan
kelemahan bagi Godongijo, (2) Menganalisis posisi bersaing Godongijo, dan (3)
Merumuskan alternatif strategi yang dapat dipilih oleh Godongijo untuk
menjalankan usahanya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung dan wawancara.
Data sekunder diperoleh dari internal perusahaan, data dari BPS, artikel dan
literatur dari perpustakaan dan dinas terkait. Metode perumusan strategi dilakukan
berdasarkan analisis lingkungan eksternal dan internal, matriks EFE dan IFE,
CPM, matriks IE, matriks SWOT, dan QSPM. Strategi selanjutnya dipetakan
dalam arsitektur strategik.
Berdasarkan hasil analisis eksternal diperoleh peluang yang dihadapi
godongijo adalah (1) kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika, (2)
pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, jenis kelamin, dan usia, (3)
penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak, (4) perkembangan
teknologi komputerisasi, komunikasi, informatika, dan transportasi, (5)
perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman hias, (6)
kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat, dan (7) kekuatan tawar-menawar
terhadap pemasok kuat. Sedangkan ancaman bagi Godongijo yaitu: (1) inflasi
semakin meningkat, (2) kenaikan TDL dan harga BBM, (3) cuaca tidak menentu
dan bencana alam, (4) berubah-ubahnya tren tanaman hias, (5) tingkat persaingan
tinggi, dan (6) munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep bisnis yang
sama. Hasil analisis internal diperoleh kekuatan Godongijo adalah (1) memiliki
Standard Operational Procedure (SOP), (2) new release dan trend setter tanaman
hias adenium, (3) Produk dan pelayanan beragam, (4) Teknologi dalam promosi
dan pelayanan, (5) memiliki cabang dan banyak agen, (6) modal sendiri, dan (7)
inovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas tanaman hias. Kelemahan
Godongijo yaitu: (1) masih ada rangkap jabatan, (2) terjadi turn over karyawan,
(3) jarak yang jauh dengan Jakarta, (4) persentase pendapatan dari penjualan
belum seimbang, dan (5) sumberdaya yang belum digunakan secara optimal. Total
skor EFE sebesar 2,8600 berarti respon Godongijo terhadap lingkungan eksternal
adalah baik, sedangkan total skor IFE sebesar 2.9924 menunjukkan Godongijo
kuat secara internal.
Hasil CPM, Godongijo paling unggul dibandingkan pesaingnya, dengan
kekuatan persaingan dominan pada promosi dan kelemahannya pada kesesuaian
harga. Hasil analisis IE menempatkan Godongijo pada sel V yaitu posisi
pertahankan dan pelihara, sehingga strategi yang tepat adalah penetrasi pasar dan
pengembangan produk. Berdasarkan hasil matriks SWOT, strategi bersaing yang
dapat dikembangkan oleh Godongijo secara umum adalah menjadi one stop
shopping and experience nursery dengan konsep edukasi dan dengan harga yang
terjangkau. Analisis QSPM memperingkatkan strategi yang dapat
diimplementasikan oleh Godongijo adalah sebagai berikut: (1) meningkatkan
produksi tanaman hias non-adenium dengan budidaya mandiri untuk menekan
harga, (2) meningkatkan promosi produk cafe, restoran, dan salon adenium, (3)
mengembangkan skema diskon harga maupun diskon kuantitas pada hari-hari
tertentu untuk meningkatkan penjualan, (4) membuat sistem kenggotaan untuk
konsumen (member) dengan keuntungan lebih untuk member dibanding non
member, (5) meningkatkan hubungan baik dan kinerja pelayanan kepada agen dan
pemasok, (6) memperbaiki sistem manajemen sumberdaya manusia dan
mengadakan program pelatihan bagi karyawan, (7) memanfaatkan lahan tersisa
untuk wahana rekreasi baru yaitu kolam pemancingan.
Godongijo diharapkan dapat mensosialisasikan strategi dan program yang
telah dirumuskan kepada seluruh karyawan sehingga setiap orang memiliki rasa
tanggung jawab dan termotivasi untuk melaksanakan strategi dan program dalam
rangka mewujudkan visi, misi, dan tujuan Godongijo. Sosialisasi terkait dengan
perencanaan pelaksanaan strategi yang mencakup uraian strategi dan program
yang akan dilaksanakan, posisi dan tugas setiap orang, tahapan dan waktu
pelaksanaan, serta sistem insentif sebagai imbalan atas kinerja yang baik.
Pelaksanaan strategi dan program membutuhkan komitmen dan konsistensi, serta
sebaiknya diikuti dengan evaluasi secara bertahap sehingga penyesuaian dapat
dilakukan sewaktu-waktu.
Alhamdulillah,,,

Puji syukur hanya bagi Allah SWT,


karena Allah SWT selalu punya hadiah untukku:
Sebuah cahaya untuk kegelapan,
Sebuah rencana untuk setiap hari esok,
Sebuah solusi untuk semua permasalahan,
Sebuah kebahagiaan untuk setiap kesedihan, dan
Sebuah kedewasaan untuk setiap ujian hidup…

Karya ini ku persembahkan untuk Papa dan Mama,


orang yang paling berjasa dan ku cintai
setelah Allah SWT…
ANALISIS LINGKUNGAN USAHA DAN FORMULASI STRATEGI
BERSAING PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI TANAMAN HIAS
(Studi pada PT Godongijo Asri, Sawangan, Depok)

Oleh:
Mita Pusponingtyas
A14104007

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
Judul : Analisis Lingkungan Usaha dan Formulasi Strategi Bersaing
Perusahaan dalam Industri Tanaman Hias (Studi pada PT Godongijo
Asri, Sawangan, Depok)
Nama : Mita Pusponingtyas
NRP : A14104007

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Ir. Heny K. S. Daryanto, M.Ec


NIP. 131 578 790

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr


NIP. 131 124 019

Tanggal Lulus :
PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL


”ANALISIS LINGKUNGAN USAHA DAN FORMULASI STRATEGI
BERSAING PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI TANAMAN HIAS (STUDI
PADA PT GODONGIJO ASRI, SAWANGAN, DEPOK)” BELUM PERNAH
DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN MANAPUN UNTUK
TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU.
SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-
BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG
BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH
PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN
DALAM NASKAH.

Bogor, Juni 2008

Mita Pusponingtyas
A14104007
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Subang pada tanggal 22 Juni 1986 sebagai anak

kedua dari dua bersaudara pasangan Ir. Agusto W. Martosudirjo dan Endang Sri

Winarni. Pendidikan Penulis dimulai dari Taman Kanak-kanak Yos Sudarso,

Subang. Kemudian Penulis melanjutkan pendidikan dasar di SD Negeri Soklat

Subang dari tahun 1992-1998. Tahun 1998 Penulis melanjutkan pendidikan di

SLTP Negeri 1 Subang hingga tahun 2001 dan menyelesaikan pendidikan di SMA

Negeri 1 Subang pada tahun 2001-2004. Atas izin Allah SWT, pada tahun 2004

Penulis diterima di Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB).

Selama menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor, Penulis pernah

menjadi Asisten mata kuliah Ekonomi Umum. Penulis juga aktif dalam organisasi

diantaranya menjadi staf marketing Archipelago Student Company periode 2004-

2005 dan staf divisi Public Relation UKM Century periode 2005-2006. Penulis

pernah menjadi staf Biro Kewirausahaan, Departemen Keuangan, Badan

Eksekutif Mahasiswa (BEM) Faperta periode 2005-2006 dan menjadi Kepala

Departemen Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa MISETA periode

2006-2007. Penulis adalah salah satu Mahasiswa Berprestasi Tingkat Persiapan

Bersama (TPB) IPB tahun 2005 dan Mahasiswa Berprestasi Manajemen

Agribisnis tahun 2007. Selama menyelesaikan kuliahnya, Penulis terpilih sebagai

Penerima Beasiswa PPA-IPB tahun 2005-2007 dan sebagai Penerima Beasiswa

Goodwill Leadership Development Program tahun 2007-2008.


KATA PENGANTAR

Segala puji hanya untuk Allah SWT karena hanya atas rahmat, hidayah,

dan izin-Nya lah Penulis berhasil menyelesaikan penulisan skripsi berjudul

Analisis Lingkungan Usaha dan Formulasi Strategi Bersaing Perusahaan dalam

Industri Tanaman Hias (Studi pada PT Godongijo Asri, Sawangan, Depok) ini

dengan baik. Shalawat serta salam pun senantiasa tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah bagi keluarga, sahabat, dan para

pengikutnya.

Penelitian ini merupakan suatu bentuk ketertarikan Penulis terhadap

bidang manajemen strategi dikaitkan dengan usaha agribisnis tanaman hias yang

sedang berkembang. Perkembangan usaha ini menuntut pengusaha untuk

memiliki keunggulan dalam bersaing sehingga dapat menjamin keberlanjutan

usahanya. Agar dapat memenangkan persaingan perusahaan perlu merumuskan

dan mengimplementasikan strategi yang didasarkan pada lingkungan di dalam dan

di luar perusahaan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian ini, namun

penulis tetap berharap penelitian ini bermanfaat bagi banyak pihak, terutama bagi

perusahaan. Semoga penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan lebih baik.

Bogor, Juni 2008

Mita Pusponingtyas
A14104007
UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang mendukung Penulis dalam

menyelesaikan penelitian ini. Maka pada kesempatan ini Penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada:

1. Ir. Agusto W. M., Endang Sri Winarni, dan Heidi Retnoningtyas atas kasih

sayang, doa, dan dukungan yang selalu mengalir saat senang maupun sedih.

2. Dr. Ir. Heny K. S. Daryanto, M.Ec sebagai dosen pembimbing yang telah

memberikan arahan, bimbingan, dan didikan yang terkait akademik dan moral.

3. Dr. Ir. Suharno, M.ADev sebagai dosen penguji utama yang telah memberikan

banyak masukan dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi Penulis.

4. Ir. Joko Purwono, MS sebagai dosen penguji dari Komisi Pendidikan yang

telah memberikan pelajaran berharga untuk selalu teliti dan belajar lebih baik.

5. Ir. Anita Ristianingrum, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik atas

segala saran dan bantuan untuk pengembangan diri Penulis selama kuliah.

6. Dosen, asisten, dan staf sekretariat serta staf Komisi Pendidikan Departemen

Manajemen Agribisnis atas bantuan dan dukungan selama Penulis

menyelesaikan kuliah hingga proses seminar dan ujian skripsi.

7. PT Godongijo Asri: Direktur (Bapak Chandra Gunawan), manajer (Bapak

Slamet Budiarto, Bapak Yudha Hartanto, dan Ibu Jane Nadeak), serta seluruh

staf, atas izin, bantuan, dan penerimaan yang sangat baik kepada Penulis

selama pengambilan data.

8. Muharoji, Cecep Ali, Laura, Testiana, Ariani, Viona, Gandhi, dan Reny, Utari,

Baiquni, Irsan, sebagai teman berbagi, diskusi, berdebat, saling menasehati

dan mendukung, serta Ramiaji sebagai pembahas pada seminar hasil.


9. Dini Vidya atas segala perhatian, bantuan, dan persahabatan. Moh. Fahmi

Fauzi, Mulyani, Benadikta, Devi Pratiwi, Widya, Medina, Fadhel, Randi,

Krishna, Rudie, atas segala dukungan, serta semua teman seperjuangan di

AGB 41 yang telah banyak memberi kenangan persahabatan dan pelajaran

hidup. We’ve got to get a move on with our life and you will be in my heart.

Selamat Berjuang!

10. Yayasan Goodwill Internasional: pendiri (Mrs. Linneau), pengurus (Mr. Hara

and Mrs. Hara, Ibu Mien, Mbak Rosa, Mas Broto), teman-teman, alumni, dan

trainer. Also special for Coca-Cola Foundation and ANZA (Australian-New

Zealand Association) for supporting my study which is part of my dream.

11. Gregori Garnadi Hambali dan keluarga, Bapak Rukmana Adha dan keluarga,

F. Rahardi, Bapak Djoko Sutedjo, S.Sos, MM (Dirjen Tanaman Hias), dan

Redaksi Majalah Trubus serta Agrina, untuk segala masukan dan informasi

yang sangat penting dan membantu Penulis.

12. Teman-teman di BEM Faperta (Kabinet Metamorfosa), CITOS, Ujungaris,

FOKKUS, MISETA, Century, MSC, adik-adikku di HARMONY, dan kakak-

kakakku di UGM, yang sangat berperan bagi Penulis sejak awal kuliah hingga

penyelesaian skripsi ini. Tidak lupa pula kepada adik-adikku di AGB 42 yang

selalu meniupkan semangat dan keceriaan bagi Penulis.

13. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan

bantuan dan dukungan secara moril maupun materil kepada Penulis selama

kuliah maupun saat proses penyelesaian skripsi ini. Penulis mohon maaf atas

segala kesalahan dan semoga Tuhan senantiasa membalas kebaikan Anda

dengan yang lebih baik.


i

DAFTAR ISI

halaman

DAFTAR TABEL................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 11
1.4 Ruang Lingkup Penelitian............................................................................ 11
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 12


2.1 Definisi Tanaman Hias................................................................................. 12
2.2 Pengelompokkan dan Jenis Tanaman Hias .................................................. 13
2.3 Karakteristik Tanaman Hias......................................................................... 16
2.4 Daya Tarik dan Peran Tanaman Hias........................................................... 17
2.5 Perkembangan Industri Tanaman Hias ........................................................ 23
2.6 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 25

III. KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................................... 28


3.1 Manajemen Strategi ..................................................................................... 28
3.2 Strategi Generik ........................................................................................... 29
3.3 Proses Manajemen Strategi.......................................................................... 30
3.3.1 Misi Perusahaan .................................................................................. 31
3.3.2 Analisis Lingkungan Perusahaan........................................................ 32
3.3.3 Matriks EFE dan IFE .......................................................................... 41
3.3.4 CPM .................................................................................................... 41
3.3.5 Matriks IE............................................................................................ 42
3.3.6 Matriks SWOT.................................................................................... 42
3.3.7 QSPM.................................................................................................. 43
3.4 Arsitektur Strategik ...................................................................................... 44
3.5 Kerangka Pemikiran Operasional ................................................................ 47

IV. METODE PENELITIAN................................................................................ 50


4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 50
4.2 Jenis dan Sumber Data................................................................................. 50
4.3 Metode Pengambilan Responden................................................................. 52
4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................................................ 52
4.4.1 Analisis Deskriptif .............................................................................. 53
4.4.2 Analisis Lingkungan Eksternal ........................................................... 53
4.4.3 Analisis Lingkungan Internal.............................................................. 54
4.4.4 Matriks EFE dan IFE .......................................................................... 54
ii

4.4.5 CPM .................................................................................................... 59


4.4.6 Matriks IE............................................................................................ 60
4.4.7 Matriks SWOT.................................................................................... 62
4.4.8 QSPM.................................................................................................. 63
4.4.9 Arsitektur Strategik ............................................................................. 65

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN......................................................... 67


5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan....................................................... 67
5.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan .............................................................. 69
5.3 Organisasi Perusahaan ................................................................................. 70
5.4 Sumber daya Perusahaan.............................................................................. 73
5.4.1 Sumber daya Manusia ......................................................................... 73
5.4.2 Sumber daya Keuangan....................................................................... 75
5.4.3 Sumber daya Fisik............................................................................... 76
5.4.4 Sumber daya Informasi ....................................................................... 80
5.5 Kegiatan Operasional Godongijo ................................................................. 80
5.6 Pemasaran .................................................................................................... 83
5.7 Penelitian dan Pengembangan...................................................................... 87

VI. ANALISIS LINGKUNGAN USAHA............................................................ 88


6.1 Analisis Lingkungan Eksternal .................................................................... 88
6.1.1 Faktor Ekonomi................................................................................... 88
6.1.2 Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan ..................... 91
6.1.3 Kekuatan Politik, Pemerintah, dan Hukum......................................... 92
6.1.4 Kekuatan Teknologi............................................................................ 92
6.1.5 Kekuatan Industri................................................................................ 93
6.2 Analisis Lingkungan Internal....................................................................... 97
6.2.1 Manajemen.......................................................................................... 97
6.2.2 Pemasaran ........................................................................................... 98
6.2.3 Keuangan dan Akuntansi .................................................................. 100
6.2.4 Produksi/Operasi............................................................................... 100
6.2.5 Penelitian dan Pengembangan........................................................... 100

VII. PERUMUSAN STRATEGI BERSAING ................................................... 102


7.1 Identifikasi Peluang dan Ancaman Eksternal Perusahaan ......................... 102
7.2 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Internal Perusahaan....................... 102
7.3 Analisis Matriks EFE ................................................................................. 103
7.4 Analisis Matriks IFE .................................................................................. 106
7.5 Analisis CPM ............................................................................................. 108
7.6 Analisis Matriks IE .................................................................................... 112
7.7 Analisis Matriks SWOT............................................................................. 113
7.8 Analisis QSPM........................................................................................... 122
7.9 Rancangan Arsitektur Strategik ................................................................. 123
7.9.1 Tahapan Arsitektur Strategik ............................................................ 126
7.9.2 Program Peningkatan Keunggulan Bersaing Godongijo .................. 128
iii

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 131


8.1 Kesimpulan ................................................................................................ 131
8.2 Saran........................................................................................................... 133

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 134

LAMPIRAN
iv

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

1 Produksi Tanaman Hias dan Bunga Potong di Indonesia 2002-2006.............. 4


2 Luas Panen Tanaman Hias di Jawa Barat (Ha) 2006....................................... 5
3 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 25
4 Kegunaan, Jenis, dan Sumber Data.................................................................. 51
5 Analisis Lingkungan Eksternal ........................................................................ 54
6 Analisis Lingkungan Internal........................................................................... 54
7 Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Perusahaan .................................. 56
8 Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan..................................... 56
9 Matriks EFE (External Factor Evaluation) ..................................................... 58
10 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) ..................................................... 59
11 Competitive Profile Matrix (CPM) ................................................................ 60
12 Matriks SWOT............................................................................................... 62
13 QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) .......................................... 64
14 Komponen Inti dan Komponen Pendamping Penyusun Arsitektur Strategik 65
15 Fungsi dan Tugas Direktur dan Staf Godongijo ............................................ 71
16 Jumlah dan Tingkat Pendidikan Karyawan Godongijo ................................. 74
17 Jenis Produk berdasarkan Unit Bisnis............................................................ 84
18 Perbandingan Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Year on Year pada Tahun
2006-2008 ..................................................................................................... 88
19 Kurs Transaksi Bank Indonesia Mata Uang USD.......................................... 89
20 Persentase Kontribusi Penjualan Produk terhadap Pendapatan Godongijo ... 99
21 Hasil Analisis Lingkungan Eksternal............................................................ 102
22 Hasil Analisis Lingkungan Internal .............................................................. 103
23 Hasil Analisis Matriks EFE........................................................................... 104
24 Hasil Analisis Matriks IFE............................................................................ 107
25 Pembobotan Faktor Sukses Kritis CPM........................................................ 110
26 Skor Matriks CPM ........................................................................................ 111
27 Matriks SWOT Godongijo ............................................................................ 115
28 Program Peningkatan Keunggulan Bersaing Godongijo .............................. 129
v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

1 Model Proses Manajemen Strategis yang Komprehensif ................................ 31


2 Model Lima Kekuatan Bersaing Porter............................................................ 38
3 Perencanaan Strategik dengan Pendekatan Arsitektur Strategik ..................... 45
4 Kerangka Pemikiran Penelitian........................................................................ 49
5 Matriks IE......................................................................................................... 61
6 Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika.............................................................. 90
7 Matriks IE Godongijo ..................................................................................... 113
8 Tahapan Arsitektur Strategik: Strategi Bersaing Godongijo .......................... 130
vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Teks Halaman

1 Daftar Pengusaha Agribisnis Tanaman Hias................................................... 137


2 Struktur Organisasi PT Godongijo Asri.......................................................... 140
3 Daftar Produk dan Harga Jual Tanaman Hias Godongijo............................... 141
4 Pembobotan terhadap Peluang dan Ancaman serta Kekuatan dan Kelemahan
Godongijo...................................................................................................... 157
5 Penilaian Bobot dan Rating Faktor Strategis Eksternal dan Internal.............. 161
6 Penilaian Bobot dan Rating Faktor Sukses Kritis CPM.................................. 163
7 QSPM untuk Godongijo.................................................................................. 166
8 Foto Godongijo ............................................................................................... 167
1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kondisi agroklimat dengan iklim tropis membuat Indonesia dikenal

sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati dapat

dilihat dari jenis flora dan fauna yang ada di Indonesia. Sebagian dari kekayaan

flora Indonesia berpotensi sebagai tanaman hias, salah satunya adalah flora khas

Indonesia yaitu anggrek. Misalnya dari jenis anggrek, sekitar 40 persen dari

25.000 jenis anggrek di dunia terdapat di Indonesia1. Flora Indonesia lainnya

dengan berbagai ragam keindahan dan keunikan, mempunyai peluang untuk

diberdayakan sebagai komoditas komersial. Hal tersebut dapat memberikan

kontribusi dalam peningkatan pendapatan masyarakat pelaku usaha bidang

tanaman hias dan sebagai penghasil devisa negara.

Tanaman hias diminati masyarakat umumnya untuk dipelihara. Tanaman

hias yang populer di masyarakat dapat dibedakan menjadi tanaman hias bunga dan

tanaman hias daun. Tanaman hias bunga misalnya anggrek, euphorbia, mawar,

krisan, dan adenium. Sedangkan tanaman hias daun contohnya anthurium,

aglonema, dan philodendron. Tanaman hias digunakan untuk tujuan keindahan

dan penghijauan di lingkungan rumah, kantor, restoran dan hotel. Selain karena

tidak membutuhkan ruang yang luas, pemeliharaannya pun relatif mudah.

Pemeliharaan dan pemuliaan tanaman hias merupakan salah satu cara untuk

melindungi flora Indonesia dan konservasi lingkungan secara berkelanjutan.

Tanaman hias secara ekonomi sangat menjanjikan sebagai sumber pendapatan

1
http://www.distanhutdki.web.id. [diakses 17 Februari 2008]
2

rumah tangga, terutama jika pemuliaan dan perdagangannya dilakukan dengan

baik.

Pemerintah sangat mendukung pengembangan industri tanaman hias

nasional secara komersial. Dalam sambutan yang dibacakan Dirjen Hortikultura 2,

Menteri Pertanian menyambut baik hadirnya Pekan Florikultura Nasional (PFN)

bagi kegiatan pengembangan usaha dan industri tanaman hias, yang memberi

kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Dengan

demikian, diharapkan tercipta industri florikultura yang memiliki keunggulan

komparatif dan keunggulan kompetitif hingga mampu bersaing di pasar

internasional. Pada saat ini, kegiatan florikultura sudah menjadi sumber ekonomi

yang cukup penting yaitu berdampak nyata menciptakan lapangan kerja, menjadi

sumber pendapatan masyarakat, sumber devisa, dan mendorong tumbuhnya

industri penunjang.

Tanaman hias Indonesia memiliki peluang yang sangat baik bagi pasar

internasional. Indonesia sebagai salah satu negara yang mempunyai ciri khas

dalam jenis tanaman hias berpotensi besar untuk budidaya dan ekspor tanaman

hias. Permintaan pasar dunia akan tanaman hias pada tahun 2007 adalah sebesar

US$80 milliar3. Dari angka tersebut untuk Indonesia baru memiliki nilai yang

mencapai sekitar US$ 90 Juta, Thailand mencapai US$ 350 Juta, dan Malaysia

mencapai US$150 Juta. Negara-negara lain yang berperan dalam perdagangan

dunia florikultura antara lain Belanda (59 persen), Kolumbia (10 persen), Italia (6

persen), Israel (4 persen), Spanyol (2 persen), dan Kenya (1 persen). Beberapa

2
http://ppvt.setjen.deptan.go.id [diakses 17 Februari 2008]
3
http://agribisnis.deptan.go.id [diakses 17 Februari 2008]
3

negara produsen florikultura di Asia Tenggara yang perlu diperhitungkan

memiliki prospek untuk perdagangan florikultura adalah Thailand dan Malaysia.

Untuk potensi ekspor pasar Eropa, data dari Asosiasi Pengusaha dan

Petani Flora Indonesia (ASPENI) menyebutkan Indonesia baru meraih 1,5 persen

dari total permintaan pasar Eropa yang berkisar US$ 60 milyar per tahun;

Malaysia dan Cina masing-masing 11 persen dan 60 persen4. Pakar tanaman hias

Indonesia, Gregori Garnadi Hambali yang juga breeder aglaonema menyatakan

bahwa Indonesia sangat berpeluang untuk meningkatkan angka ekspor tanaman

hias untuk memenuhi permintaan pasar Eropa dan dunia 5. Hal ini dikarenakan

tanaman hias Indonesia cukup banyak diminati masyarakat asing, terutama untuk

jenis aglaonema, anthurium, dan adenium. Dengan budidaya dan pemeliharaan

yang baik, didukung kegiatan pameran dan promosi di luar negeri, tanaman hias

Indonesia akan semakin dikenal dan akhirnya permintaannya akan meningkat. Hal

ini telah dibuktikan sendiri oleh Greg yang silangan aglaonemanya beberapa kali

menjuarai kompetisi tanaman hias di luar negeri. Dengan melihat peluang pasar

dunia untuk negara-negara ekspor tanaman hias, Indonesia dapat diperhitungkan

dalam daftar pangsa pasar ekspor dunia.

Selain datang dari pasar ekspor, potensi pengembangan usaha tanaman

hias pun datang dari permintaan pasar lokal. Permintaan yang tinggi akan bunga

potong dan tanaman hias terutama terjadi di kota-kota besar, seperti DKI Jakarta,

Surabaya, Medan, dan Denpasar. Peningkatan permintaan ini disebabkan oleh

meningkatnya pendapatan konsumen, meningkatnya kesadaran penduduk akan

keindahan lingkungan, dan pembangunan industri pariwisata serta pembangunan

4
http://www.distanhutdki.web.id. [diakses 17 Februari 2008]
5
Greg Hambali, komunikasi pribadi, 2008
4

perhotelan, perkantoran, komplek perumahan, taman-taman umum. Adanya

berbagai acara penting (sebagai sarana peralatan tradisional) dalam ritual

keagamaan, upacara kenegaraan, dan kegiatan tradisional pun meningkatkan

permintaan komoditi ini (Direktorat Bina Produksi Hortikultura, 1996).

Potensi pasar ekspor dan lokal direspon dengan meningkatnya jumlah

produksi tanaman hias dan bunga potong Indonesia. Pada Tabel 1 dapat dilihat

peningkatan produksi tanaman hias dan bunga potong di Indonesia pada tahun

2002-2006. Peningkatan produksi terutama terlihat pada tanaman jenis anggrek

dan anthurium. Anthurium yang dikenal dengan kuping gajah mulai banyak

diminati dan menjadi tren sejak tahun 2005. Tanaman ini disukai karena corak

daunnya dan warna bunga yang menarik untuk jenis anthurium bunga. Anggrek

disukai biasanya karena warna bunga yang menarik dan bervariasi tergantung

jenisnya. Bunga jenis lainnya seperti mawar, melati, herbras, dan kenanga

biasanya dimanfaatkan sebagai bunga potong untuk karangan bunga maupun

sebagai pelengkap dekorasi taman.

Tabel 1 Produksi Tanaman Hias dan Bunga Potong di Indonesia 2002-2006


Komoditas sat 2002 2003 2004 2005 2006
Anggrek tgk 4,995,735 6,904,109 8,027,720 7,902,403 10,903,444
Anthurium tgk 1,006,075 1,263,770 1,285,061 2,615,999 2,017,534
Heliconia tgk 797,139 681,920 804,580 1,131,568 1,390,117
Kenanga btg 0 2,553,020 1,082,596 1,131,621 905,039
Mawar tgk 55,708,137 50,766,656 61,540,963 60,719,517 40,394,027
Melati kg 18,233,644 15,740,955 29,313,103 22,552,537 24,795,996
Palem phn 1,189,617 668,154 530,325 751,505 986,340
Herbras tgk 0 3,071,903 3,411,126 4,065,057 4,874,098
Sumber : Departemen Pertanian, 2007

Produksi tanaman hias dipengaruhi oleh luas panen tanaman hias.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Barat tahun 2007, total luas
5

panen untuk beberapa jenis tanaman hias pada 10 kabupaten dan kota di Jawa

Barat tahun 2006, terlihat bahwa luas panen terluas adalah Bogor dengan 132.176

Ha, Depok dengan 92.650 Ha, dan Karawang dengan 84.693 Ha. Luas panen

terluas selanjutnya adalah Bandung, Cirebon, Cianjur, Sukabumi, Garut, Ciamis,

dan Bekasi. Dari Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa Bogor dan Depok merupakan

daerah sentra tanaman hias. Selain Anggrek, Anthurium, Heliconia, Mawar,

Melati, dan Palem, jenis tanaman yang terdapat di Depok dan Bogor lainnya

adalah Krisan, Zingiberaceae, Pakis, Adenium, Ficus, Aglaonema, Euphorbia,

Bougenville, Cemara, Dracaena, dan Cordeline.

Tabel 2 Luas Panen Tanaman Hias di Jawa Barat (Ha) 2006


Kabupaten
dan kota Anggrek Anthurium Heliconia Kenanga Mawar Melati Palem Hebras Total
Bogor 60 183 11 976 22 434 3 800 6 999 9 242 8 117 9 425 132 176
Depok 55 300 3 200 27 050 0 2 950 1 800 1 850 500 92 650
Karawang 40 000 463 6 546 2 000 0 14 800 20 884 0 84 693
Bandung 5 057 4 480 12 581 10 35 399 946 2 646 16 890 78 009
Cirebon 341 144 10 80 1 087 52 843 153 15 54 673
Cianjur 16 431 1 212 1 860 276 2 928 71 3 872 17 171 43 821
Sukabumi 3 000 800 300 17 522 3 300 0 2 501 2 300 29 723
Garut 1 389 11 081 808 1 843 10 182 780 591 202 26 876
Ciamis 2 199 6 225 565 667 6 127 5 123 3 059 1 480 25 445
Bekasi 3 605 1 650 3 647 0 4 165 3 483 17 179 0 33 729
Sumber: BPS Jawa Barat, 2007 (diolah)

Berdasarkan profil Kota Depok6, potensi usaha dan kegiatan ekonomi di

Kota Depok sebagai salah satu sentra tanaman hias ditunjang oleh potensi pasar

yang sangat besar, lahan yang tersedia masih sangat luas (50 persen), potensi

sumber daya manusia yang besar, dan regulasi yang berlaku terkait dengan

investasi dan sistem birokrasi yang semakin efisien. Salah satu wilayah pusat

perdagangan tanaman hias berada di Sawangan, Depok. Berdasarkan data Dinas

6
http://www.bkpm.go.id [diakses 18 Februari 2008]
6

Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok tahun 2005, pada tahun 2004 di

Sawangan terdapat 49 penjual tanaman hias. Jumlah ini meningkat menjadi 53

pada tahun 2005. Penjual tanaman hias ini terdiri dari perusahaan perorangan,

perusahaan besar (berbentuk PT), dan koperasi.

Perusahaan besar di kawasan ini adalah PT Godongijo Asri (Godongijo)

dan PT Istana Alam Dewi Tara (Istana Alam Nursery). Umumnya kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di kawasan ini sama yaitu penjualan

tanaman hias dan perlengkapan berkebun, budidaya, pemuliaan, serta konsultasi

masalah tanaman hias. Perusahaan ini juga melengkapi dengan produk dan

fasilitas lain untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang datang.

1.2 Perumusan Masalah

Perkembangan industri tanaman hias tidak lepas dari peran pakar dan

pecinta tanaman hias (hobiis) yang membeli dan memelihara tanaman hias untuk

tujuan penyaluran hobi semata. Tingginya minat masyarakat baik di dalam negeri

maupun permintaan ekspor terhadap tanaman hias dapat terlihat dari

meningkatnya perhatian masyarakat terhadap komoditi tersebut. Tanaman yang

banyak diminati hobiis umumnya tanaman yang unik, langka dan sedang tren.

Semakin unik dan terkenal suatu jenis tanaman hias, maka harga jualnya akan

semakin tinggi.

Secara umum, tidak ada harga pasti dalam perdagangan tanaman hias.

Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan pedagang dan pengusaha tanaman

hias dalam menentukan nilai jual adalah frekuensi pembelian, jumlah pembelian

dan subjektivitas pedagang terhadap status pembeli. Selain itu, harga dipengaruhi
7

juga oleh jenis dan varietas, ukuran tanaman, umur tanaman, tingkat laju

pertumbuhan, keindahan dan keunikan tanaman/bunga. Selain itu, dasar

pertimbangan lain adalah lamanya tanaman beredar di masyarakat, kelangkaan

tanaman, kesehatan tanaman, dan lokasi penjualan, pengaruh hari-hari besar

seperti Idul Fitri, Natal, Tahun Baru dan upacara adat, potensi pasar domestik dan

luar negeri, serta kondisi perekonomian dan pembangunan secara global.

Penentuan harga ditentukan oleh tren yang berkembang. Semakin bersifat massal,

harga akan semakin turun7. Hal ini berpotensi menyebabkan ketidakmenentuan

harga dan pendapatan bagi pengusaha tanaman hias.

Hal lain yang mempengaruhi perkembangan industri tanaman hias adalah

tren tanaman hias cukup beragam, baik dalam rentang waktu pergantian tren

maupun dalam jenis tanaman. Sekitar tahun 1970, bunga nusa indah yang menjadi

primadona. Saat itu, hampir tidak ada halaman rumah di kota-kota besar yang

tidak memajang tanaman ini karena dianggap melambangkan kesejahteraan

pemiliknya itu. Memasuki periode 1980-an, selera masyarakat beralih pada bunga

kertas (bugenvil). Tanaman dengan bunga warna-warni tersebut, saat itu banyak

ditanam di pekarangan rumah. Sepuluh tahun kemudian, berkembang jenis

tanaman hias untuk lansekap atau taman, terutama jenis palem-paleman, seperti

palem botol, palem raja, dan ekor tupai. Tahun 1990 juga diwarnai tren tanaman

peneduh, seperti kamboja dan cemara udang dengan bentuk semi bonsai.

Mulai tahun 1999, tren tanaman hias cepat berganti. Pergantian tren dapat

berlangsung dalam satu hingga tiga tahun. Berawal dari adenium, kemudian

berganti aglaonema, dan anturium. Beberapa jenis tanaman lain yang juga

7
http://www.balipost.com/index.php?mib=beritadetail&id=8961[diakses 4 Maret 2008]
8

menjadi tren antara lain euforbia, philodendron, pachypodium, dan sanseviera.

Tren menyebabkan terjadinya fluktuasi permintaan dan penjualan pada jenis-jenis

tanaman tersebut. Para pelaku bisnis tanaman hias menduga hingga 2008 tanaman

yang bakal jadi tren adalah tanaman yang mempunyai sifat-sifat mirip anthurium,

adenium, dan aglaonema8.

Terkait dengan sifat industri tanaman hias dengan kebutuhan pasar yang

berbeda-beda karena tren yang berkembang, terjadinya ketidakmenentuan harga

dan fluktuasi penjualan membuat pelaku usaha tanaman hias perlu memiliki

strategi dalam menjalankan usahanya. Booming tanaman hias seperti adenium,

anthurium, euphorbia, aglonema, dan sansevieria yang diikuti dengan harga jual

tinggi untuk setiap pot tanaman-tanaman tersebut, semakin membuka peluang

meraih keuntungan pada bisnis tanaman hias. Hal ini menyebabkan munculnya

pendatang baru baik perorangan maupun perusahaan yang tentunya

mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam industri tanaman hias.

Salah satu pelaku usaha tanaman hias di kawasan Sawangan, Depok

adalah PT Godongijo Asri, atau biasa disebut sebagai Godongijo. Perusahaan ini

berdiri sejak 2003 yang dirintis dari hobi pemiliknya. Godongijo dibangun diatas

lahan seluas 2,5 hektar di Cinangka, Kecamatan Sawangan, Depok.

Godongijo adalah perusahan berbentuk PT (Perseroan Terbatas), yang

bergerak dalam bidang usaha tanaman hias, baik produksi, distribusi maupun

pemasaran. Godongijo melakukan budidaya, pemuliaan dan penjualan beragam

tanaman hias. Fasilitas dan produk yang ditawarkan Godongijo antara lain

showroom tanaman, salon dan klinik tanaman, cafe, restoran, tempat penjualan

8
Dadang, et al. Setelah Jenuh dengan Anthurium. http://www.agrina-online.com/showarticle.php?
rid=10&aid =1035 [diakses 4 Maret 2008]
9

sarana produksi pertanian, perpustakaan dan toko buku pertanian, tempat parkir,

serta tempat mainan anak-anak.

Godongijo menghadapi persaingan yang cukup ketat dalam industri

tanaman hias. Selain karena di kawasan ini terdapat banyak perusahaan tanaman

hias dengan fasilitas dan produk yang berbeda, secara geografis Depok juga

berjarak dekat dengan sentra tanaman hias lainnya yaitu Bogor. Hal ini membuat

Godongijo juga menghadapi persaingan dengan perusahaan tanaman hias yang

ada di Bogor. Pesaing utama Godongijo antara lain Istana Alam Nursery. Istana

Alam Nursery merupakan perusahaan tanaman hias yang belum lama berdiri

dengan jarak yang dekat dengan Godongijo dan dengan konsep usaha yang sama.

Munculnya pesaing baru dan faktor lain terkait perkembangan industri tanaman

hias membuat Godongijo mengalami penurunan pendapatan pada beberapa bulan

terakhir pada tahun 2007 hingga tahun 2008. Data perusahaan menyatakan sejak

Juli hingga Desember 2007 Godongijo mengalami penurunan penjualan sebesar

50 persen dibandingkan penjualan pada Juli hingga Desember 2006. Sedangkan

untuk bulan Januari hingga Februari 2008 penurunan penjualan sebesar 30 persen

dibandingkan bulan yang sama tahun 2007. Untuk mengantisipasi hal ini,

Godongijo perlu mengembangkan keunggulan bersaing yang dapat memberikan

laba tinggi yang cenderung stabil dalam jangka panjang yang menentukan

keberlanjutan dan pengembangan usahanya.

Menurut Porter (2007), keunggulan bersaing yang mampu menghasilkan

laba yang tinggi secara berkelanjutan (sustainable) sangat ditentukan dari strategi

bersaing yang dipilih perusahaan. Pada tingkat perumusan, strategi bersaing harus

mempertimbangkan empat faktor utama yang menentukan batas-batas yang dapat


10

diraih perusahaan dengan berhasil. Kekuatan dan kelemahan perusahaan adalah

profil internal dari kekayaannya dan keterampilannya relatif terhadap pesaing.

Kekuatan dan kelemahan yang dipadukan dengan nilai-nilai pribadi perusahaan

merupakan faktor internal bagi perusahaan. Faktor eksternal ditentukan oleh

industri dan lingkungannya yang lebih luas. Peluang dan ancaman industri

menentukan lingkungan persaingan, dengan resiko serta imbalan potensial yang

melingkunginya.

Keempat faktor tersebut harus dipertimbangkan sebelum suatu usaha

mengembangkan tujuan, kebijakan, dan strategi realistis yang akan diterapkan

untuk dapat bersaing dalam industri. Dengan mempertimbangkan empat faktor

tersebut, strategi bersaing yang baik dan tepat akan sangat membantu Godongijo

untuk menciptakan keunggulan bersaing sehingga menghasilkan laba yang tinggi

secara berkelanjutan. Faktor lainnya yang juga penting dalam menentukan strategi

bersaing yang tepat adalah posisi persaingan Godongijo terhadap pesaingnya.

Oleh karena itu perlu dilakukan pembahasan dari permasalahan yang ada untuk

menentukan faktor eksternal dan internal yang dihadapi dan dimiliki Godongijo,

menganalisis posisi persaingan Godongijo, serta melakukan penetapan strategi

bersaing yang tepat untuk mendukung perkembangan perusahaan. Pembahasan

dalam penelitian ini diantaranya:

1. Apa saja faktor eksternal dan internal yang menjadi peluang, ancaman,

kekuatan, dan kelemahan bagi Godongijo?

2. Bagaimana posisi bersaing Godongijo dibandingkan pesaing utamanya?

3. Apa alternatif strategi bersaing Godongijo untuk menjalankan usahanya?


11

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah:

1. Melakukan identifikasi faktor eksternal dan internal yang menjadi peluang,

ancaman, kekuatan, dan kelemahan bagi Godongijo.

2. Menganalisis posisi bersaing Godongijo.

3. Merumuskan alternatif strategi yang dapat dipilih oleh Godongijo untuk

menjalankan usahanya.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini hanya akan mencakup analisis tentang formulasi strategi

bersaing pada Godongijo. Tulisan ini tidak membahas tahap implementasi dan

evaluasi pada strategi yang telah diformulasikan. Tulisan ini juga tidak membahas

masalah yang terkait dengan proses pengembangan produksi tanaman hias.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak

yang berkepentingan, seperti:

1. Perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam

merumuskan strategi bersaing untuk mengembangkan usahanya.

2. Pembaca. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan terkait strategi

bersaing dalam pengembangan usaha tanaman hias dan menjadi bahan

pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.


12

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Tanaman Hias

Tanaman hias merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bersifat

non-pangan dan digolongkan sebagai florikultura bersama dengan bunga potong.

Tanaman hias adalah tanaman yang mempunyai nilai keindahan baik karena

bentuk, warna daun, tajuk maupun bunganya, sering digunakan sebagai penghias

pekarangan atau ruangan di rumah-rumah atau gedung perkantoran9.

Berdasarkan kamus pertanian umum, tanaman hias didefinisikan sebagai

tanaman yang memiliki nilai estetika. Tanaman hias menunjukkan hal-hal yang

identik dengan keindahan lingkungan, penghantar keceriaan/kebahagiaan,

penyejuk dan perbaikan mutu lingkungan, penghantar ketertiban, keterbudayaan

(civility) dan keberadaban, pemicu kedamaian, serta persaudaraan dan keramah-

tamahan. Rahardi, et al (1997) berpendapat bahwa tanaman hias merupakan

tanaman yang mempunyai nilai keindahan dan daya tarik tertentu, serta

mempunyai nilai ekonomis untuk keperluan hiasan di dalam dan di luar ruangan.

Tanaman hias dapat ditanam pada areal yang relatif sempit, mempunyai

nilai ekonomi yang tinggi dan diterima masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari,

komoditi ini dibudidayakan untuk dinikmati keindahannya. Tanaman ini

digunakan sebagai komponen utama untuk menghijaukan maupun mempercantik

taman maupun sebagai tanaman hias dalam pot yang ditempatkan di meja ataupun

digantung di areal rumah, ruang perkantoran, maupun apartemen. Tanaman hias

akan membuat suasana sekitar rumah menjadi lebih hijau, memperindah

9
http://www.deptan.go.id/pusdatin/statistik/konsep_definisi.htm [diakses 2 Mei 2008]
13

komposisi warna lingkungan sekitar dan tentu saja membuat keberadaan taman

dan lingkungan sekitar rumah lebih semarak (Endah, 2007). Sedangkan menurut

Sudarmono (1997), tanaman hias merupakan jenis tanaman tertentu baik yang

berasal dari tanaman daun atau bunga yang dapat ditata untuk memperindah

lingkungan sehingga suasana menjadi lebih artistik dan menarik.

2.2 Pengelompokan dan Jenis Tanaman Hias

Menurut Rahardi (1997), tanaman hias dibedakan menjadi dua golongan:

1. Tanaman hias dalam ruangan (indoor).

Tanaman hias yang cocok ditanam di dalam ruangan adalah tanaman hias

yang dapat hidup berhari-hari dalam ruangan dan mempunyai ukuran yang

tidak terlalu besar. Umumnya tanaman hias dalam ruangan merupakan

tanaman berdaun indah. Ragam tanaman hias dalam ruangan yang populer

antara lain: aglaonema, anthurium, palem, dan paku-pakuan.

2. Tanaman hias luar ruangan (outdoor).

Pada dasarnya semua jenis tanaman hias dapat digunakan sebagai penghias

di luar ruangan, namun keberadaan jenisnya seringkali dientukan oleh

model dan sifat tanaman yang tahan atau tidak terhadap matahari.

Tanaman yang cocok untuk penghias luar ruangan adalah tanaman yang

menyukai sinar matahari secara langsung. Tanaman hias luar ruangan

umumnya berwujud pohon-pohonan (contohnya palem dan sikas) serta

perdu-perduan (contohnya bougenvile, hibiscus, mawar, dan soka).


14

Menurut Endah (2007), jenis tanaman hias dapat digolongkan atas tiga

dasar utama, yaitu:

1. Jenis tanaman hias berdasarkan bagian tanaman yang dinikmati.

a. Tanaman hias daun, adalah tanaman hias yang memiliki warna-warni

daun yang indah dengan bentuk daun dan tajuk yang bervariasi, unik,

dan eksotik. Oleh karena itu meskipun tidak berbunga, keindahan

warna dan bentuk daunnya mampu menghadirkan keasrian di sekitar

lingkungan rumah, perkantoran, atau apartemen. Contoh tanaman hias

jenis ini antara lain: lili paris, palem, kuping gajah, sri rejeki, adam

hawa, sambang darah, dan balanceng.

b. Tanaman hias bunga, adalah tanaman hias yang memiliki kemampuan

menghasilkan bunga dengan aneka bentuk, warna, ukuran, dan

keharuman yang unik. Misalnya Gerbera jamesonii, Hibiscus

rosasinensis, dan krisan.

2. Jenis tanaman hias berdasarkan lokasi penanamannya

a. Tanaman hias dalam taman, yaitu tanaman hias sebagai komponen

utama untuk mempercantik dan memperindah taman di lingkungan

rumah, kantor, atau apartemen. Contohnya bougenvile, heliconia, dan

kembang sepatu.

b. Bunga potong, yaitu tanaman hias yang ditanam untuk diambil bunga

beserta tangkainya. Misalnya berbagai jenis mawar dan anyelir.

c. Bunga dalam pot, yaitu jenis tanaman hias yang ditanam dalam pot.

Contohnya adalah euphorbia, adenium, anggrek, dan mawar.


15

3. Jenis tanaman hias berdasarkan panjang harinya

a. Tanaman hias hari panjang, yaitu tanaman hias yang proses

pembungaannya terjadi bila memperoleh penyinaran lebih dari 14 jam

sehari. Contohnya adalah spathiphyllum dan anthurium.

b. Tanaman hias hari pendek, yaitu tanaman hias yang proses

pembungaannya terjadi dengan penyinaran kurang dari 12 jam sehari.

Contohnya adalah krisan.

c. Tanaman hias netral, yaitu tanaman hias yang proses pembungaannya

tidak dipengaruhi oleh lama tidaknya penyinaran. Contohnya kembang

sepatu dan alamanda.

Pengelompokan dapat pula berdasarkan sifat komersial yang dimilikinya.

Pengelompokan menurut Rahardi et al (1997) ini ditinjau dari nilai ekonomi yang

tinggi dan daya jual tanaman hias, yang terbagi dalam tujuh golongan, yaitu :

1. tanaman anggrek yang dijual dalam bentuk tanaman dewasa, bibit

anggrek, dan anggrek botolan,

2. bunga potong, di pasaran dapat dikelompokkan menjadi bunga potong

anggrek dan non-anggrek,

3. tanaman hias pot, dibedakan menjadi tanaman hias dalam ruangan

(indoor) dan di luar ruangan (outdoor),

4. tanaman hias hidroponik,

5. bonsai, yaitu tanaman hias dengan ukuran yang kerdil,

6. bunga kering, dan

7. bunga tabur.
16

2.3 Karakteristik Tanaman Hias

Produk tanaman hortikultura pada umumnya mudah rusak (perishable)

dan dibutuhkan dalam bentuk segar, serta harganya sering berfluktuasi sangat

tajam antar waktu dan antar lokasi. Oleh karena itu penanganan hortikultura harus

benar-benar sinkron antara aspek produksi, distribusi, dan konsumsi sesuai

dengan karakteristiknya yang dapat berbeda pada setiap jenis produk. Begitu pula

dengan tanaman hias sebagai produk hortikultura, pemahaman karakteristik

tanaman hias diperlukan untuk penanganan yang baik, mulai dari budidaya sampai

dengan pemasaran agar kualitas tanaman hias tetap baik sehingga berharga jual

tinggi. Tanaman hias yang bersifat komersial pada umumnya mempunyai

karakteristik sebagai berikut (Rahardi et al, 1997) :

1. Tidak tergantung musim

Tanaman hias dapat ditanam dan dipanen kapan saja sesuai dengan umur

panennya. Selain itu, keberadaan tanaman hias di pasaran tidak mengalami

kelangkaan.

2. Perputaran modalnya cepat

Tanaman hias mempunyai perputaran modal yang cepat karena berumur

pendek, selang waktu antara tanam dan panen tidak lama, dan produknya

cepat terjual.

3. Mudah rusak dan berisiko tinggi

Sifat ini merupakan sifat fisik produk tanaman hias. Tanaman hias mudah

rusak oleh kesalahan perlakuan fisik selama pemanenan atau

pengangkutan. Oleh karena itu, produk tanaman hias merupakan produk

yang berisiko tinggi.


17

2.4 Daya Tarik dan Peran Tanaman Hias

Pada umumnya pemilihan jenis tanaman hias adalah karena penampilan

aneka ragam warna daunnya. Selain itu, dapat juga karena penampakan tajuk,

bentuk daun, dan teksturnya. Tanaman hias daun banyak dipelihara karena

kemudahannya dalam perawatan, persyaratan tumbuhnya ringan, dan tahan lebih

lama dibandingkan dengan tanaman hias bunga.

Berbagai macam tanaman hias umumnya ditanam untuk menghijaukan

dan mempercantik taman maupun sebagai tanaman hias dalam pot yang

ditempatkan di meja atau areal sekitar rumah, perkantoran, hotel, restoran, dan

apartemen. Tanaman hias yang ditanam di lingkungan sekitar rumah atau taman

adalah jenis tanaman yang mempunyai keindahan pada daun selain

kemampuannya untuk berbunga. Sementara itu, tanaman hias yang ditanam dalam

pot umumnya dipilih dari jenis yang mempunyai kemampuan berbunga dan dapat

sebagai penghias ruangan (Endah, 2007).

Keberadaan tanaman hias dalam taman akan membuat suasana menjadi

lebih hijau, memperindah komposisi warna lingkungan sekitar, serta membuat

lebih semarak. Sedangkan tanaman hias dalam ruangan secara alami dapat

memerangi “Sick Building Syndrome”, dimana tanaman tersebut berguna untuk

membersihkan udara di dalam ruangan dengan kemampuannya dalam menyerap

zat-zat yang berbahaya di udara dalam ruangan. Keindahan tanaman hias dalam

ruangan menimbulkan gairah dan semangat dalam bekerja. Selain hal tersebut,

tanaman hias digunakan sebagai salah satu komponen dalam dekorasi ruangan

untuk acara-acara tertentu seperti acara perkawinan, seminar, rapat, pameran, atau
18

berbagai acara seremonial maupun non-seremonial (Endah, 2007). Menurut

Rukmana (1997), secara umum fungsi tanaman hias antara lain :

1. Keindahan (estetis)

Tanaman yang diatur menurut suatu komposisi yang dapat membuahkan

rasa indah dan puas pada orang yang memandangnya. Perangkaian

tanaman hias yang baik dapat digunakan sebagai penyaluran jiwa seni dan

mengubah mood terhadap orang yang memandangnya.

2. Stabilitator atau pemelihara lingkungan

Pencemaran lingkungan telah terjadi dimana-mana. Keberadaan tanaman

hias di sekitar kita dapat meredam suara, menyaring debu, menyerap gas-

gas berbahaya, memelihara suhu dan kelembaban. Tanaman hias juga

dapat menimbulkan udara yang sejuk dan nyaman walaupun udara bebas

sebenarnya amat terik.

3. Pendidikan (edukatif)

Tanaman dapat menimbulkan rasa cinta pada alam dan membentuk watak

seseorang. Hal ini dapat diterapkan pada penataan taman di sekolah-

sekolah

4. Pemelihara kesehatan (higienis)

Keindahan tanaman hias dapat menumbuhkan rasa puas, tenteram, dan

tenang sehingga memelihara kesehatan jiwa manusia. Dalam proses

asimilasi, tanaman menghasilkan oksigen dari zat asam arang ke udara

sehingga udara menjadi segar kembali.


19

5. Ekonomi dan sosial

Tanaman hias merupakan komoditi yang sangat komersial dan dapat

mendatangkan penghasilan bagi seseorang. Keteraturan penataan tanaman

hias akan menimbulkan citra yang berbeda di sekitarnya.

Beberapa jenis tanaman hias yang diusahakan di lokasi penelitian antara

lain adenium, aglaonema, anthurium, euforbia, dan sansivieria. Penjelasan

tanaman tersebut adalah sebagai berikut.

1. Adenium

Dadang (2007) menjelaskan, adenium atau kamboja Jepang memikat para

penggemar tanaman hias karena variasi warna bunganya kaya dan indah.

Ditambah lagi bentuk akarnya yang membesar membentuk bonggol. Inilah

yang membuat adenium menjadi unik dan bernilai seni tinggi, mirip

bonsai, sehingga banyak disukai para pencinta tanaman hias.

Bila selama ini Adenium populer dengan beragam jenis dan warna

bunganya, kini muncul lagi jenis silangan baru. Bukan hanya bonggol

Adenium obesum yang akan diincar konsumen, tetapi sosok yang benar-

benar mirip bonsai, yaitu A. arabicum dan A. socotranum.

Jenis yang juga diperkirakan akan menjadi tren masa depan yakni Soco

hibrida. Sosoknya sangat bagus. Bonggol besar kokoh, berwarna putih

perak dengan cabang-cabang yang juga kokoh. Secara alami, Soco hibrida

memiliki sosok yang sudah layak disebut bonsai. Tak heran di beberapa

lomba, Soco masuk dalam kelas tersendiri yakni Arabicum hibrida.


20

2. Aglaonema

Aglaonema (Tinambunan, 2005) adalah tanaman hias daun eksotik yang

beragam jenisnya dan bernilai ekonomis cukup tinggi. Keindahan

aglaonema terletak pada warna dan corak daun. Daun tanaman ini

umumya berwarna hijau, dan untuk beberapa jenis ada yang berwarna

putih, kuning, oranye, merah, tembaga, cokelat, keemasan dan kombinasi

warna-warna tersebut. Tulang daunnya nampak jelas berwarna krem

sedikit kemerahan. Panjang daunnya 20-30 cm dan lebarnya antara 10-12

cm. Daya tahan daun dapat mencapai 2-4 bulan, sebelum daun menguning

dan rontok.

Di Indonesia, tanaman yang juga dikenal dengan nama sri rejeki ini

memiliki sekitar 30 spesies. Tanaman dari suku Araceae (talas-talasan) ini

sudah sejak lama populer dan memiliki harga yang cukup tinggi. Tanaman

ini sangat cocok untuk dijadikan tanaman hias dalam ruangan (indoor).

Persilangan aglaonema banyak menghasilkan jenis baru yang lebih

menarik dan berbeda dari jenis tanaman yang sudah ada. Varian

aglaonema yang kini populer di dunia antara lain Pride of Sumatera-peraih

juara II kategori tanaman hias indoor pada ajang Floriade di Belanda, dan

Ruby Sunset yang mendapat gelar Favorit Tanaman Baru di arena Tropical

Plant Industry Exhibtion 2007 di Miami, Florida, Amerika Serikat. Kedua

varian ini hasil silangan Greg Hambali, pakar aglaonema Indonesia.

3. Anthurium

Anthurium (Supari Dh, 1999) atau yang sering dikenal dengan nama

kuping gajah merupakan salah satu komoditas tanaman hias dari famili
21

Araceae, genus Anthurium, dan spesies Anthurim sp. Tanaman ini

digolongkan menjadi dua, yaitu anthurium daun dan anthurium bunga.

Anthurium daun memiliki bentuk dan warna daun yang menarik,

sedangkan biasanya bunganya kurang menarik dibandingkan anthurium

bunga. Jenis anthurium bunga biasa digunakan untuk daun potong.

Tanaman anthurium berasal dari daerah tropis dan merupakan tanaman

berbentuk perdu yang tumbuh merambat dan memanjat. Akar tanaman

berbentuk bulat kecil dan panjang serta mempunyai akar tunjang yang

tumbuh dari pangkal batang yang menembus tanah hingga kedalaman 40-

60 cm. Anthurium termasuk tanaman yang mempunyai batang lunak,

basah (herbaceus) dan berbuku-buku tempat melekatnya tangkai daun.

Dadang et al (2007) menyatakan, saat sedang tren, anthurium berhasil

memunculkan fenomena hebat bagi banyak kalangan. Tanaman yang

mempunyai 1.000-an jenis ini menjadi ketertarikan baru bagi banyak

orang terhadap tanaman hias walaupun harganya terkadang tidak rasional.

Di pameran tanaman hias maupun di internet, banyak nurseri yang

memasang harga anthurium mulai Rp10.000 (bibit) hingga ratusan juta

rupiah (indukan). Beberapa nurseri di Jawa Tengah, menetapkan harga

untuk indukan anthurium gelombang cinta (Wave of Love), misalnya,

seharga Rp400 juta-Rp500 juta. Ada pula indukan Anthurium jenmanii

cobra yang ditawarkan Rp150 juta.

4. Euphorbia

Menurut Tinambunan (2005) euphorbia adalah jenis tanaman hias dari

family Euphorbiaceae. Tanaman hias berbunga semarak ini berasal dari


22

Madagaskar dan mulai dikenal di Indonesia pada tahun 2003. Warna

bunga yang semarak dan bentuknya yang menarik membuat tanaman ini

menjadi primadona baru di Indonesia. Hal ini didukung pula sifat

euphorbia yang mudah dirawat, mudah dibudidayakan, tidak memakan

banyak tempat, berbunga terus-menerus, dan harganya relatif terjangkau.

Tanaman hias ini cocok tumbuh di daerah tropis, relatif tahan terhadap

suhu ekstrem, dan mampu menghasilkan bunga sepanjang tahun. Batang

euphorbia sekilas mirip kaktus, tetapi tidak terlalu besar dan tumbuh

bercabang. Seluruh batangnya ditumbuhi duri seperti pada batang mawar.

Bunga euphorbia beragam warnanya dan terbentuk berpasangan dengan

posisi berhadapan antara bunga yang satu dengan yang lainnya,

mengelilingi kelopak bunga yang ada di tengah.

Euphorbia dapat tumbuh di dataran tinggi maupun dataran rendah dan

membutuhkan sinar matahari langsung. Media yang cocok untuk

euphorbia yaitu media yang gembur, remah, dan porous, misalnya arang

sekam yang dicampur kompos. Dengan batang yang tidak terlalu besar,

tanaman ini bagus untuk ditanam di pot-pot kecil di depan pekarangan

rumah (Dadang, 2007).

5. Sansevieria

Terdapat 60 spesies jenis sansevieria. Pesona tanaman hias berdaun seperti

pedang, meruncing, ini tak kalah menarik dibanding tanaman hias daun

lainnya. Selain itu sansivieria merupakan tanaman yang mudah

dibudidayakan. Cara perbanyakan tanaman ini dapat dengan stek batang.

Keunggulan sansevieria lainnya adalah kemampuannya dalam menyerap


23

polusi. Sasiviera banyak diminati untuk sebagai tanaman indoor yang

diletakkan di pojok ruang kantor atau rumah. Bahkan, tanaman yang

dikenal dengan nama Lidah Mertua ini kerap ditaruh di sudut dapur atau

kamar mandi untuk meredam bau tidak sedap (Dadang, 2007).

2.5 Perkembangan Industri Tanaman Hias

Menurut Lipsey, et al (1997), sekumpulan perusahaan yang memproduksi

produk yang serupa atau sekelompok produk yang berkaitan erat dinamakan

industri. Oleh karena itu perkembangan suatu industri tentunya ditentukan pula

oleh perusahaan yang bergerak di industri tersebut. Direktorat Tanaman Hias

membagi pelaku usaha agribisnis tanaman hias pada enam kelompok, yaitu

produsen, kelompok tani, trader, pengusaha bibit/kultur jaringan,

asosiasi/perhimpunan, dan lain-lain.

Dari data tahun 2005 diperoleh informasi tentang jumlah pelaku industri

tanaman hias di Indonesia. Terdapat 46 produsen, 15 kelompok tani, 20 trader, 3

pengusaha bibit/kultur jaringan, dan 7 asosiasi/perhimpunan, dan 6 lain-lain yaitu

perusahaan maupun perorangan yang tidak termasuk dalam kelima kelompok

sebelumnya. Kelompok lain-lain ini bergerak dalam usaha jasa merangkai bunga

dan konsultan lanskap. Daftar pengusaha agribisnis tersebut dapat dilihat pada

Lampiran 1.

Catatan lain Departemen Pertanian10, Direktorat Tanaman Hias

menyebutkan hingga 2006 telah tercatat terdapat sebanyak 127 perusahaan grower

tanaman hias di DKI Jakarta. Jumlah ini belum termasuk retailer yang tidak

10
Redaksi Agromedia, 2007
24

terhitung banyaknya, mulai dari yang berskala besar hingga penjual tanaman hias

di pinggir jalan. Tidak dapat diperoleh data pasti mengenai jumlah perusahaan

tanaman hias di Indonesia maupun pada lingkup yang lebih kecil misalnya

Jabodetabek. Hal ini karena dengan adanya PP No. 7 Tahun 2007, impor tanaman

hias dibebaskan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan tanaman hias tidak

dikenai pajak atas penjualannya di dalam negeri sehingga tidak ada kewajiban

bagi pengusaha tanaman hias untuk mendaftarkan perusahaannya pada dinas-

dinas tertentu.

Hal lain mengenai industri tanaman hias diungkapkan Soekartawi (1996)

yang mengatakan bahwa perkembangan bisnis tanaman hias dapat dilihat dari

meningkatnya jumlah, variasi, dan penampilan yang menarik dari tanaman hias

yang diperdagangkan. Selain itu meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan

tanggapan mereka terhadap keindahan lingkungan juga menjadi potensi bagi

pengembangan bisnis tanaman hias.

Industri tanaman hias antara lain meliputi budidaya tanaman dalam pot,

bunga potong, dan bunga hias. Perkembangan tanaman hias Indonesia akhir-akhir

ini cukup menggembirakan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal berikut

(Bunasor dalam Tinambunan, 2005):

1. Pertumbuhan penduduk kota dengan kecenderungan peningkatan

pendapatan.

2. Pembangunan komplek perumahan, perkantoran, perhotelan, dan restoran.

3. Perubahan selera dan gaya hidup masyarakat.

Dari segi ekonomi, perkembangan industri tanaman hias dapat dilihat dari

nilai pasar yang meningkat. Sebagai gambaran, seperti diungkapkan Direktur


25

Tanaman Hias, Ditjen Hortikultura, Deptan dalam Dadang et al (2007), pada 1985

pasar tanaman hias dunia baru senilai US$19 miliar. Sepuluh tahun kemudian

meningkat menjadi US$30 miliar. Kurun 2005-2006 meningkat lagi menjadi

US$62 miliar. Berdasarkan catatan BPS, Produk Domestik Bruto (PDB) tahun

2006 dari tanaman hias mencapai Rp 4,9 triliun. Sementara nilai ekspornya rata-

rata US$12 juta/tahun. Sekitar 75 persen ekspor didominasi tanaman tropis,

sisanya anggrek. Permintaan dunia terutama datang dari negara-negara di Eropa

dan Asia. Secara umum pertumbuhan industri tanaman hias mencapai 15-20

persen per tahun.

2.6 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang relevan dengan topik penelitian analisis

lingkungan usaha dan formulasi strategi bersaing perusahaan antara lain:

Tabel 3 Penelitian Terdahulu


Nama Peneliti Metode
Judul Hasil Penelitian
/Tahun Penelitian
Dedy Wijaya Analisis Formulasi Matriks IFE, Strategi bersaing: memanfaatkan
Okta (2004) Strategi Bersaing matriks EFE, kemajuan teknologi pengemasan,
Minuman Sari Buah matriks IE, memperluas jaringan distribusi
Sirsak pada PT matriks SWOT, menjaga dan meningkatkan
Minuman SAP QSPM kualitas produksi, meningkatkan
dalam Menghadapi modal kerja dalam membiayai
Persaingan Industri promosi, memaksimalkan
Minuman Ringan kapasitas produksi, dan
meningkatkan diferensiasi produk.
Imelda Budiman Analisis Strategi Matriks IFE, Strategi yang dapat dilakukan:
(2004) Bersaing Obat matriks EFE, membuka cabang baru di tempat
Tradisional: Taman CPM, matriks yang strategis, menjual melalui
Sringanis IE, dan matriks pengobat/klinik yang memiliki
SPACE misi dan tujuan yang sama,
mengoptimalkan penggunaan situs
internet dan pemasangan iklan di
majalah dan tabloid kesehatan
sebagai sarana promosi, menjaga
dan meningkatkan hubungan
dengan konsumen dan instansi
pemerintah, dan melakukan uji
laboratorium.
26

Nama Peneliti Metode


Judul Hasil Penelitian
/Tahun Penelitian
Asril Strategi Matriks IFE, Strategi utama: menjalin
Tinambunan Pengembangan matriks EFE, kerjasama dengan pelanggan tetap
(2005) Usaha Tanaman matriks IE, potensial, floris, Dinas Taman
Hias pada PT Bina matriks SWOT, Kota, pengelola lapangan golf,
Usaha Flora (BUF) QSPM developer real estate untuk meraih
di Cipanas-Cianjur pangsa pasar pada wilayah
Cipanas-Cianjur, mengoptimalkan
dan mengefektifkan kegiatan
personal selling, memberikan
potongan harga, meningkatkan
pelayanan dan melakukan open
house.
Entis Somantri Analisis Strategi Proses Hierarki Prioritas menyeluruh alternatif
(2005) Bersaing Analitik (PHA) strategi bersaing pada hierarki
(Competitive keputusan adalah pelayanan.
Strategy) Pelayanan sangat penting dalam
Manajemen Hero meraih keuntungan karena sebagai
Supermarket dalam modal dalam menjalin hubungan
Industri Ritel yang harmonis dengan pelanggan.
Eli Parluhutan Formulasi Strategi Matriks IFE, Strategi yang dapat dijalankan:
(2006) Pengembangan matriks EFE, mengoptimalkan dan
Usaha Tanaman matriks IE, meningkatkan pemeliharaan
Annggrek Spesies matriks SWOT, peralatan yang ada, melakukan
di Unit Koleksi QSPM R&D dan standarisasi produk,
Anggrek Kebun mempertahankan dan
Raya Bogor meningkatkan mutu produk
dengan cara pengawasan produk,
membangun kemitraan dan
meningkatkan produk dengan
memanfaatkan perkembangan
teknologi budidaya,
mempertahankan keunggulan
produk yang berkualitas,
meningkatkan promosi, pemberian
merek dan mendaftarkan hak
paten.
Suheri (2006) Analisis Strategi Metode tabulasi Strategi bersaing mengacu pada
Bersaing Restoran deskriptif, model dua isu utama: kebijakan dimensi
berdasarkan matrik nilai guna restoran dan kebijakan
Persfektif konsumen, pada dimensi harga menu restoran
Konsumen (Studi analisis rasio dengan cara menerapkan persepsi
kasus: Waroeng Persepsi Nilai nilai guna yang lebih tinggi
Girli Bogor) Guna (PNG) kepada konsumen dengan
dengan Persepsi penurunan harga dan
Harga (PH) meningkatkan nualitas menu.
Anindito Al Analisis Strategi Matriks IFE, Strategi bersaing: menjadi
Muttaqien (2007) Bersaing matriks EFE, agrowisata stroberi dengan
Agrowisata Vin’s CPM, matriks muatan edukasi dan edutainment
Berry Park IE, matriks dengan harga terjangkau. Strategi
SWOT, dan bersaing utama adalah
QSPM menciptakan paket agrowisata
dengan muatan edukasi yang lebih
baik dan menarik.
27

Dari ketujuh penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perumusan

strategi dapat dilakukan melalui identifikasi lingkungan perusahaan dan melalui

persfektif konsumen. Metode yang digunakan antara lain matriks IFE, matriks

EFE, matriks IE, dan matriks SWOT. Strategi dapat pula dirumuskan dengan

metode PHA. Beberapa penelitian dilengkapi dengan CPM dan matriks SPACE.

Strategi yang telah dirumuskan kemudian dapat diurutkan dalam prioritas dengan

QSPM. Penelitian tersebut juga dapat memberikan masukan kepada peneliti

tentang strategi apa saja yang mungkin dirumuskan melihat kondisi perusahaan

dan lingkungannya.

Dengan mempelajari penelitian terdahulu, peneliti mencoba melakukan

analisis lingkungan perusahaan dan merumuskan alternatif strategi bersaing pada

perusahaan tanaman hias. Peneliti memilih perusahaan tanaman hias karena

beberapa hal, salah satunya belum pernah ada penelitian mengenai strategi

bersaing pada perusahaan tanaman hias. Pada akhir formulasi strategi, peneliti

mencoba memetakan strategi yang telah diprioritaskan pada jangka waktu

tertentu. Peneliti berharap hal ini dapat membantu manajemen perusahaan dalam

mengimplementasikan strategi dengan terlebih dahulu membuat perencanaan yang

dihubungkan dengan waktu pelaksanaan.


28

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Manajemen Strategi

Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk

memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Fokus manajemen

strategi terletak pada mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/

akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi

komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi (David, 2006). Sedangkan

menurut Glueck dan Jauch (1991), manajemen strategi merupakan arus keputusan

atau tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu strategi atau strategi-

strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Manajemen

strategi bermanfaat dalam membantu organisasi membuat strategi yang lebih baik

dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, dan rasional pada

pilihan strategi.

Pendapat lain dikemukakan Ansoff dalam Yoshida (2006) yang

menyatakan bahwa manajemen strategi merupakan pendekatan yang sistematik

terhadap tanggung jawab yang besar dan makin penting dari manajemen secara

umum (general management) untuk memosisikan dan menghubungkan organisasi

dengan lingkungannya. Manajemen strategi akan memastikan kesuksesan yang

langgeng dan mengamankan posisi organisasi dari kejutan-kejutan yang tidak

terduga akibat perubahan lingkungan internal dan eksternal yang dihadapinya.

Manajemen strategi dapat pula berarti proses pengambilan keputusan yang

menyelaraskan kapabilitas internal organisasi dengan peluang dan ancaman yang


29

dihadapinya dalam lingkungan bisnis yang dimasukinya. Pendapat tersebut

diungkapkan oleh Rowe dalam Yoshida (2006).

3.2 Strategi Generik

Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai strategi dalam berusaha.

Dalam mengkaji strategi perusahaan, perlu diketahui bahwa bentuk strategi dapat

berbeda-beda antarindustri, antarperusahaan, dan bahkan antarsituasi. Terdapat

sejumlah strategi yang sudah banyak diketahui secara umum dan dapat diterapkan

pada berbagai bentuk industri dan ukuran perusahaan. Strategi-strategi tersebut

dikelompokkan ke dalam strategi generik.

Istilah strategi generik dikemukakan oleh Porter. Strategi generik (Porter,

2007) adalah suatu pendekatan strategi perusahaan dalam rangka mengungguli

pesaing dalam industri sejenis. Dalam struktur industri tertentu ini berarti bahwa

semua perusahaan dapat memperoleh hasil laba yang tinggi, sedangkan di industri

yang lain, keberhasilan dengan salah satu strategi generik mungkin diperlukan

hanya untuk mendapatkan hasil laba yang layak dalam artian mutlak.

Porter dalam David (2006) mengemukakan bahwa strategi generik

memungkinkan organisasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari tiga

dasar: kepemimpinan harga, diferensiasi, dan fokus. Kepemimpinan harga (cost

leadership) memproduksi barang standar pada biaya per unit yang sangat rendah

untuk konsumen yang sensitif terhadap harga. Diferensiasi (differentiation) adalah

strategi yang bertujuan memproduksi barang dan jasa yang dianggap unik oleh

industri dan ditujukan kepada pelanggan yang relatif tidak sensitif terhadap harga.
30

Fokus (focus) berarti memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi

kebutuhan sekelompok kecil pelanggan.

3.3 Proses Manajemen Strategi

Glueck dan Jauch (1991) menyatakan proses manajemen strategi adalah

cara dengan jalan mana para perencana strategi menentukan sasaran dan membuat

kesimpulan strategi. Proses manajemen strategi (David, 2006) terdiri dari tiga

tahap: perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Perumusan

strategi termasuk mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman

eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan

obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi

untuk dilaksanakan.

Pada tahap implementasi strategi, perusahaan dituntut untuk menetapkan

obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan, dan

mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang dirumuskan dapat

dilaksanakan. Tahap akhir yaitu evaluasi strategi dilakukan dengan meninjau

faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang,

mengukur prestasi, dan mengambil tindakan korektif.

Proses manajemen strategis paling baik dapat dipelajari dan diterapkan

menggunakan suatu model. Setiap model menggambarkan semacam proses.

Kerangka kerja pada Gambar 1 merupakan model komprehensif dari proses

manajemen strategi yang menggambarkan pendekatan yang jelas dan praktis

untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi strategi. Hubungan


31

di antara komponen utama dari proses manajemen strategi ditunjukkan dalam

model.

umpan balik

Melakukan
audit eksternal

Melaksana-
Membuat, kan strategi Meng-
Membuat Menetap- Melaksana-
meng- pemasaran, ukur dan
pernyataan kan strategi
kan tujuan keuangan,
evaluasi, manajemen meng-
misi jangka akuntansi,
memilih evaluasi
panjang litbang, SIM
strategi kinerja

Melakukan
audit internal

___ Perumusan strategi ____________ Pelaksanaan strategi __________ Evaluasi


strategi
Gambar 1 Model Proses Manajemen Strategis yang Komprehensif
Sumber: David, 2006

3.3.1 Misi Perusahaan

Pernyataan misi (David, 2006) adalah pernyataan jangka panjang

mengenai tujuan yang membedakan sebuah bisnis dari perusahaan lain yang

serupa. Misi mengidentifikasi cakupan perusahaan dari operasi perusahaan dalam

istilah produk dan pasar. Pernyataan misi menguraikan nilai-nilai dan prioritas

dari suatu organisasi serta menggambarkan arah suatu organisasi di masa depan.

Mengembangkan misi bisnis sama dengan berpikir mengenai sifat dan cakupan

operasi saat ini dan untuk menilai daya tarik potensial dari pasar dan aktivitas

masa depan.
32

3.3.2 Analisis Lingkungan Perusahaan

Menurut David (2006), lingkungan perusahaan adalah situasi dan kondisi

perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi

kinerja perusahaan. Lingkungan perusahaan terdiri dari lingkungan eksternal dan

lingkungan internal. Sedangkan menurut Swastha (1995), lingkungan perusahaan

dapat didefinisikan sebagai keseluruhan faktor yang mempengaruhi perusahaan

baik organisasi maupun kegiatannya.

Lingkungan perusahaan dibagi menjadi dua yaitu lingkungan eksternal dan

lingkungan internal. Lingkungan eksternal adalah lingkungan di luar perusahaan

yang relatif bukan dalam kendali perusahaan. Sedangkan lingkungan internal

adalah lingkungan di dalam perusahaan yang relatif dapat dikendalikan oleh

perusahaan.

a. Analisis Lingkungan Eksternal (EFE)

Menurut David (2006) analisis lingkungan eksternal adalah proses yang

menekankan pada mengenali dan mengevaluasi kecenderungan dan peristiwa di

luar kendali perusahaan. Analisis ini mengungkapkan peluang kunci dan ancaman

yang dihadapi suatu organisasi sehingga manajer dapat merumuskan strategi

untuk memanfaatkan peluang dan menghindari dampak ancaman.

Tujuan audit eksternal adalah untuk mengembangkan daftar yang terbatas

tentang peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang harus dihindari

(David, 2006). Perusahaan harus mampu menjawab baik dengan menyerang

maupun bertahan terhadap faktor-faktor dengan merumuskan strategi yang

memanfaatkan peluang eksternal atau yang meminimalkan dampak ancaman

potensial.
33

Menurut David (2006), kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima

kategori besar, yaitu:

1. Faktor Ekonomi

Keadaan perekonomian pada waktu sekarang dan di masa yang akan

datang dapat mempengaruhi keberuntungan dan strategi perusahaan (Glueck dan

Jauch, 1991). Faktor-faktor ekonomi spesifik yang dianalisis kebanyakan

perusahaan termasuk (1) tahapan siklus bisnis, perusahaan dapat digolongkan ke

dalam depresi, resesi, kebangkitan, dan kemakmuran, (2) gejala inflasi dalam

harga barang dan jasa, jika inflasi sangat tajam, pengendalian upah dan harga

dapat menjadi beban yang berat, (3) kebijakan moneter, tarif suku bunga, dan

devaluasi atau revaluasi mata uang relatif pada mata uang lainnya, (4) kebijakan

fiskal, yaitu tingkat pajak untuk perusahaan dan perorangan, serta (5) neraca

pembayaran, surplus atau defisit dalam hubungannya dengan perdagangan luar

negeri.

2. Kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan

Perubahan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan memiliki pengaruh

besar terhadap hampir semua produk, jasa, pasar, dan pelanggan. Organisasi

kecil/besar, berorientasi laba/nirlaba dalam semua industri telah dikejutkan dan

ditantang oleh peluang dan ancaman yang berasal dari perubahan variabel sosial,

budaya, demografi, dan lingkungan. Tren baru menciptakan tipe konsumen yang

berbeda, jasa yang berbeda, dan strategi yang berbeda.

3. Kekuatan politik, pemerintah, dan hukum

Pemerintah negara federal, bagian, lokal, dan asing adalah pembuat

peraturan utama, deregulator, pemberi subsidi, pemilik serta pelanggan organisasi.


34

Oleh karena itu, hal ini dapat menjadi peluang atau ancaman utama untuk

perusahaan kecil maupun besar. Meningkatnya keterkaitan global antara ekonomi,

pasar, pemerintah, dan organisasi mengharuskan perusahaan untuk memikirkan

pengaruh variabel politik terhadap formulasi dan implementasi strategi yang

komprehensif (David, 2006).

4. Kekuatan teknologi

Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang

harus dipertimbangkan dalam formulasi strategi. Kemajuan teknologi dapat

mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan,

proses produksi, praktik pemasaran, dan posisi kompetitif perusahaan secara

dramatis. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, yang menghasilkan

penciptaan produk baru dan produk yang lebih baik, perubahan posisi biaya

kompetitif dalam suatu industri, dan membuat produk dan jasa saat ini menjadi

ketinggalan jaman. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan

hambatan biaya antar perusahaan, menciptakan siklus produksi yang pendek,

menciptakan kekurangan dalam keterampilan teknis, serta menghasilkan

perubahan dalam nilai-nilai dan harapan karyawan, manajer, dan pelanggan

(David, 2006).

5. Kekuatan Industri

Bagian yang penting dalam audit eksternal adalah mengidentifikasi

perubahan pesaing dan menentukan kekuatan, kelemahan, kemampuan, peluang,

ancaman, tujuan, dan strategi. Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi

tentang pesaing merupakan hal yang penting untuk keberhasilan formulasi


35

strategi. Identifikasi pesaing utama tidak selalu mudah karena banyak perusahaan

memiliki divisi yang berkompetisi dalam industri yang berbeda (David, 2006).

Umar (2005) menyatakan bahwa aspek lingkungan industri akan lebih

mengarah pada aspek persaingan di mana bisnis perusahaan berada. Akibatnya,

faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan, seperti peluang-ancaman

dan kekuatan-kelemahan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan

itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisis. Analisis ini dapat menentukan seberapa

menarik suatu industri untuk dimasuki dan untuk melihat faktor-faktor yang

menentukan keberhasilan perusahaan pada industri tersebut. Analisis ini juga

untuk mencari gambaran tentang peluang dan ancaman bisnis yang diakibatkan

oleh strategi dan perilaku bisnis sekelompok perusahaan yang saling bersaing.

Model Lima Kekuatan dari Porter mengenai analisis persaingan

merupakan pendekatan yang dipakai untuk mengembangkan strategi dalam

banyak industri. Intensitas persaingan di antara perusahaan amat bervariasi

tergantung pada industri. Menurut Porter (2007), sifat persaingan dalam suatu

industri dapat dilihat sebagai gabungan dari lima kekuatan:

1). Persaingan di Antara Pesaing yang Ada

persaingan di antara pesaing yang ada biasanya yang paling

berpengaruh di antara lima kekuatan. Strategi yang dijalankan

perusahaan dapat berhasil hanya jika strategi itu menyediakan

keunggulan bersaing atas strategi yang dijalankan oleh perusahaan

pesaing.
36

2). Masuknya Pendatang Baru

semakin mudah suatu perusahaan masuk ke dalam industri maka

semakin tinggi intensitas persaingan dalam industri tersebut. Namun

banyak pula hambatan untuk dapat masuk ke dalam industri,

diantaranya keperluan untuk memperoleh skala ekonomi dengan

cepat, keperluan untuk memperoleh teknologi dan pengetahuan

khusus, kurangnya pengalaman, persyaratan modal yang besar, dan

lain-lain.

Walaupun banyak hambatan untuk masuk, perusahaan baru

terkadang masuk ke dalam industri dengan dengan produk yang lebih

tinggi, harga yang lebih rendah dan sumber pemasaran yang luar

biasa. Oleh karena itu tugas ahli strategi adalah mengenali

perusahaan baru yang potensial memasuki pasar, memonitor strategi

perusahaan baru yang menjadi pesaing, melakukan serangan balasan

sesuai dengan keperluan, dan memanfaatkan kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki.

3). Ancaman Produk Pengganti

adanya produk pengganti menempatkan batas atas dari harga yang

dapat ditetapkan sebelum konsumen akan pindah ke produk

pengganti. Tekanan persaingan dari produk pengganti meningkat jika

harga relatif dari produk pengganti turun dan jika biaya konsumen

untuk pindah menurun. Kekuatan persaingan dari produk pengganti

paling baik jika diukur dengan pangsa pasar yang direbut oleh
37

produk tersebut, di samping rencana perusahaan itu yang

meningkatkan kapasitas penetrasi pasar.

4). Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli

jika pelanggan terkonsentrasi atau jumlahnya besar, atau membeli

dalam jumlah yang banyak, kekuatan menawarnya merupakan

kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam

suatu industri. Kekuatan menawar konsumen akan lebih besar jika

produk yang dibeli standar atau tidak berbeda, sehingga konsumen

sering dapat melakukan negosiasi harga, jaminan, dan kemasan

sampai tingkat tertentu.

5). Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok

kekuatan menawar pemasok sangat mempengaruhi intensitas

persaingan industri terutama jika jumlah pemasok banyak, hanya

terdapat sedikit bahan baku pengganti yang baik, atau jika biaya

mengganti bahan baku sangat tinggi. Perusahaan mungkin

menjalankan strategi integrasi ke belakang untuk memperoleh

kendali atau kepemilikan pemasok. Strategi ini efektif terutama jika

pemasok tidak dapat diandalkan, biaya terlalu tinggi, atau ketidak-

mampuan memenuhi keperluan perusahaan secara konsisten.

Kelima kekuatan persaingan di atas secara bersama-sama menentukan

intensitas persaingan dan profitabilitas dalam industri, dan kekuatan atau

kelemahan yang paling besar akan menentukan serta menjadi sangat penting dari

sudut pandang perumusan strategi. Pendekatan yang dipakai secara luas dalam
38

analisis persaingan industri adalah Model Lima Kekuatan Porter seperti yang

digambarkan pada Gambar 2.

ancaman produk
pengganti

kekuatan tawar- persaingan di antara kekuatan tawar-


menawar pemasok pesaing yang ada menawar pembeli

masuknya
pendatang baru

Gambar 2 Model Lima Kekuatan Bersaing Porter


Sumber: Porter, 2007

b. Analisis Lingkungan Internal (IFE)

Menurut David (2006), lingkungan internal adalah lingkungan yang berada

di dalam perusahaan dan memiliki dampak langsung dan khusus kepada

perusahaan. Lingkungan internal meliputi faktor kekuatan dan kelemahan

organisasi.

Analisis lingkungan internal adalah proses yang digunakan oleh perumus

strategi untuk memantau lingkungan internalnya untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki perusahaan. Kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan,

atau keunggulan-keunggulan lain yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan

pasar yang dilayani atau ingin dilayani perusahaan. Sedangkan kelemahan adalah

keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya keterampilan, kapasitas, dan

kapabilitas yang menghambat kinerja efektif perusahaan.

Analisis lingkungan internal membantu perusahaan untuk dapat

merumuskan strategi yang memaksimalkan kekuatan yang dimiliki dan sebisa


39

mungkin memperbaiki kelemahan yang dimilikinya. Melalui pendekatan

fungsional komponen-komponen yang menyusun kekuatan dan kelemahan

perusahaan terdiri dari:

1. Manajemen

Kegiatan manajemen merupakan tahap penting dari proses manajemen

strategis. Manajemen merupakan suatu tingkatan sistem pengaturan

organisasi yang mencakup sistem produksi, pemasaran, pengelolaan

sumberdaya manusia, dan keuangan. Fungsi manajemen terdiri atas llima

aktivitas dasar yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian,

penunjukkan staf, dan pengendalian (David, 2006).

2. Pemasaran

Menurut Kotler (2005), pemasaran adalah suatu proses manajerial yang

didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara

bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Program

pemasaran terdiri dari sejumlah keputusan tentang seperangkat alat

pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran. McCarthy

dalam Kotler (2005) mengklasifikasikan alat-alat tersebut menjadi empat

kelompok yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan

promotion (promosi). Alat ini membantu identifikasi dan evaluasi

kekuatan dan kelemahan perusahaan.

3. Keuangan dan Akuntansi

Salah satu faktor penting yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam

merumuskan strategi adalah melakukan analisis kondisi keuangan.


40

Keseimbangan kondisi keuangan merupakan keseimbangan yang terjadi

antara kekayaan (aktiva lancar dan aktiva tetap) dengan utang dan modal

(pasiva). Perusahaan pada saat tertentu dapat kuat atau lemah dalam

keuangannya dan memungkinkannya membuat perubahan strategis.

Rasio keuangan dan analisis akuntansi akan membantu untuk mengukur

keunggulan strategisnya (Glueck dan Jauch, 1991).

4. Produksi/operasi

Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber menjadi hasil

yang diinginkan konsumen, hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa

(Swastha, 1995). Sedangkan fungsi produksi adalah menciptakan barang

dan jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu, harga, dan

jumlah yang tepat. Kegiatan produksi/operasi yang dilakukan perusahaan

dapat dievaluasi sebagai kekuatan atau kelemahan internal.

5. Penelitian dan Pengembangan

Area penting kelima yang harus dievaluasi untuk kekuatan dan

kelemahan spesifik adalah penelitian dan pengembangan (litbang).

Organisasi berinvestasi pada litbang karena mereka percaya investasi

tersebut akan menghasilkan produk dan jasa yang superior dan akan

memberikan mereka keunggulan kompetitif. Litbang ditujukan untuk

pengembangan produk baru sebelum pesaing melakukannya untuk

memperbaiki kualitas produk, atau proses produksi untuk menurunkan

biaya (David, 2006).


41

3.3.3 Matriks EFE dan IFE

Tahap berikutnya setelah melakukan analisis eksternal dan internal adalah

menuangkan hasil analisis ke dalam matriks EFE dan IFE. Hasil analisis eksternal

dituangkan dalam matriks EFE (External Factor Evaluation) dan untuk hasil

analisis internal dituangkan ke dalam matriks IFE (Internal Factor Evaluation).

Bobot pada kedua matriks ini ditentukan dengan metode Paired Comparison.

Matriks EFE (David, 2006) meringkas dan mengevaluasi informasi

tentang politik, ekonomi, sosial dan budaya, teknologi, serta persaingan dalam

industri. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman

yang dihadapi perusahaan.

Matriks IFE (David, 2006) meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan

kelemahan pada daerah fungsional suatu perusahaan. Hal ini digunakan untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan di antara daerah-daerah fungsional

tersebut.

3.3.4 CPM

Competitive Profile Matrix (CPM) atau disebut juga matriks profil

persaingan digunakan untuk mengetahui posisi relatif perusahaan yang dianalisis,

dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Matriks ini mencoba mengkuantifikasi

keunggulan dan kelemahan dari variabel-variabel yang diidentifikasi dan

dievaluasi. Upaya-upaya untuk mengkuantifikasi variabel-variabel ini tidak dapat

sepenuhnya meninggalkan peran pendapat dari manajemen. Matriks ini berfungsi

untuk melakukan penyederhanaan dan merupakan ringkasan keseluruhan proses

identifikasi dan evaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan (David, 2006).


42

3.3.5 Matriks IE

Matriks IE (Internal-External) menghasilkan pemetaan skor hasil matriks

EFE dan IFE. Pemetaan ini bertujuan untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat

korporat yang lebih detail (David, 2006). Matriks ini dapat mengidentifikasi

sembilan sel strategi perusahaan yang pada prinsipnya sel tersebut dapat

dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu:

1. Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri atau

upaya diversifikasi. Strategi yang mungkin paling tepat untuk semua sel

ini adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan

pengembangan produk) atau strategi integratif (integrasi ke belakang,

integrasi ke depan, dan integrasi horizontal).

2. Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah

strategi yang telah ditetapkan. Strategi yang mungkin paling tepat untuk

semua sel ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.

3. Retrenchment strategy adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha

yang dilakukan perusahaan. Strategi yang dapat diterapkan adalah

memperkecil atau memperbesar skala usaha perusahaan.

3.3.6 Matriks SWOT

Menurut David (2006), analisis SWOT (Strenght Weakness Opportunities

Threats) merupakan identifikasi sistematis atas kekuatan dan kelemahan internal

perusahaan serta peluang dan ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi

perusahaan. Melalui analisis ini, perusahaan diharapkan dapat menyusun strategi

bersaing berdasarkan perpaduan antara faktor-faktor tersebut. Hal ini didasari oleh
43

asumsi bahwa strategi perusahaan yang efektif adalah strategi yang

memaksimalkan kekuatan perusahaan dengan peluang yang ada serta

meminimalkan kelemahan perusahaan dan ancaman yang dihadapi.

Matriks SWOT merupakan tahap matching stage yang penting untuk

membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi. Strategi-strategi

tersebut antara lain strategi SO (Strenght -Opportunities), strategi WO (Weakness-

Opportunities), strategi ST (Strenght-Threats), dan strategi WT (Weakness-

Threats).

3.3.7 QSPM

Menurut David (2006), QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

menggunakan input dari analisis tahap 1 yaitu IFE dan EFE serta hasil

mencocokan dari analisis tahap 2 untuk memutuskan secara sasaran di antara

strategi alternatif. Hal ini berarti Matriks IE dan Matriks SWOT yang menyusun

tahap 2 menyediakan informasi yang diperlukan untuk menetapkan QSPM (tahap

3). QSPM adalah alat strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara

obyektif, berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses internal dan eksternal

yang dikenali sebelumnya, dalam penilaiannya diperlukan intuisi yang baik.

QSPM merupakan alat untuk menentukan daya tarik relatif dari alternatif

tindakan yang layak. Secara sasaran, matriks ini menunjukkan alternatif strategi

mana yang terbaik untuk diimplementasikan lebih dahulu dari beberapa strategi

yang ada. Daya tarik relatif dari setiap alternatif strategi dihitung dengan

menetapkan dampak kumulatif dari setiap faktor kritis eksternal dan internal.

Berapa pun jumlah set strategi alternatif dapat dimasukkan dalam QSPM, dan
44

dalam berapa pun jumlah strategi yang dapat menyusun suatu set, tetapi hanya

strategi dalam set tertentu dievaluasi relatif terhadap yang lain (David, 2006).

3.4. Arsitektur Strategik

Menurut Yoshida (2006), Gary Hamel dan C.K. Prahalad memperkenalkan

pendekatan arsitektur strategik yang bersifat stretch (bentangan). Pendekatan baru

ini muncul sebagai respon dari pendekatan klasik yang dirasa kurang mampu

untuk mengakomodasi perubahan lingkungan yang tergolong cepat, karena ketika

menyusun pendekatan klasik membutuhkan asumsi-asumsi yang sangat ketat.

Pendekatan ini dikatakan bersifat stretch (bentangan) karena strategi yang

dihasilkan tidak hanya mengakomodasi perubahan lingkungan yang telah

dibakukan dalam bentuk asumsi namun juga perubahan lingkungan yang cepat

yang memaksa organisasi untuk bersikap lebih adaptif dan fleksibel. Organisasi

juga dapat dengan leluasa mengembangkan skenario yang diperkirakan akan

memuluskan jalan menuju visi dan misi organisasi. Strategi dan skenarionya yang

dirumuskan kemudian dipetakan ke dalam sebuah cetak biru atau yang lazim

disebut sebagai blue print strategy. Blue print strategy ini sepenuhnya disusun

guna mendukung tercapainya tujuan (visi) organisasi dalam waktu yang telah

ditentukan.

Pendekatan untuk menyusun arsitektur strategik dapat dilihat pada Gambar

3. Pendekatan yang dilakukan untuk menyusun arsitektur strategik ditekankan

pada analisis internal dan eksternal guna memperoleh gambaran industri di masa

yang akan datang sekaligus sebagai solusi dalam menghadapi perubahan

lingkungan bisnis yang semakin cepat.


45

Analisis Tantangan Strategi dan


Internal Organisasi Kebijakan

Industry Arsitektur
Visi/misi Sasaran
Foresight Strategik

Analisis
Program
Eksternal

Gambar 3 Perencanaan Strategik dengan Pendekatan Arsitektur Strategik


Sumber: Djohar dalam Yoshida, 2006

Menurut Yoshida (2006), pada pendekatan ini arsitektur strategik disusun

dengan memperlihatkan beberapa unsur yaitu:

1. Visi dan Misi Organisasi

Visi adalah pernyataan tentang cita-cita yang ingin dicapai di masa

mendatang (what do we want to become). Misi organisasi adalah

pernyataan tentang alasan keberadaan organisasi (the reason for being).

2. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

Analisis ini merupakan pemindaian terhadap faktor-faktor internal dan

eksternal yang mempengaruhi organisasi saat ini dan masa mendatang.

Terdapat beberapa alat analisis lingkungan internal dalam rangka

memperoleh gambaran kekuatan dan kelemahan organisasi yaitu:

analisis proses manajemen, analisis kinerja fungsional organisasi,

analisis faktor kunci sukses, analisis 7’S dari McKinsey, analisis key

result area (KRA), dan analisis rantai nilai milik Porter.


46

Beberapa alat analisis lingkungan eksternal adalah sebagai berikut:

analisis PEST (politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi), analisis Lima

Kekuatan Porter, analisis turbulensi industri, dan analisis life cycle

organisasi.

3. Industry Foresight (Redefinisi Industri Masa Depan)

Industry Foresight merupakan suatu asumsi terbaik yang disepakati

bersama tentang masa depan suatu industri/perusahaan/organisasi dan

berdasarkan hal ini dibangun segala hal yang diperlukan untuk

menunjang evolusi bisnis tersebut (Hamel dan Prahalad dalam Yoshida,

2006). Industry foresight (industri masa depan) memberikan gambaran

tentang hal-hal yang potensial dalam organisasi untuk dikembangkan di

masa depan dan memungkinkan organisasi tersebut untuk mengambil

posisi sebagai pemimpin. Penyusunan industry foresight sangat

dipengaruhi oleh faktor pengembangan teknologi, regulasi yang

dikeluarkan dan ancangan regulasi yang akan ditetapkan, demografi

wilayah (faktor tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan terutama),

dan gaya hidup yang berlaku.

4. Strategic Challenge (Tantangan Organisasi)

Tantangan organisasi adalah sarana atau tata cara operasional yang harus

dimiliki dan diaplikasikan oleh organisasi untuk memperoleh

keunggulan-keunggulan bersaing baru secara bertahap. Tantangan

organisasi mengidentifikasi titik fokus untuk pembangunan kapabilitas

organisasi dalam jangka pendek dan menengah. Titik fokus ini lazimnya
47

diprioritaskan pada kelemahan organisasi yang berkaitan erat dengan

kekuatan organisasi.

5. Sasaran

Sasaran merupakan tujuan organisasi yang telah dikuantifisir dengan

baik. Sasaran adalah hal yang ingin dicapai dengan adanya tantangan.

Pada akhirnya, unsur-unsur tersebut dipadukan untuk mendapatkan sebuah

peta umum strategik yang akan diimplemetasikan untuk jangka waktu yang telah

dirumuskan. Arsitektur strategik yang disusun membutuhkan perincian lebih

lanjut dalam bentuk strategi dan kebijakan yang kemudian diturunkan lebih lanjut

ke dalam program kerja.

3.5 Kerangka Pemikiran Operasional

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan masalah yang terjadi di dalam

industri tanaman hias yaitu adanya tren tanaman hias yang berubah-ubah dan

ketatnya persaingan antara perusahaan tanaman hias yang dihadapi Godongijo.

Permasalahan lainnya adalah munculnya pesaing dekat Godongijo. Hal ini

membuat Godongijo mengalami fluktuasi penjualan produk-produknya. Untuk

mengatasi hal tersebut maka Godongijo perlu mengembangkan strategi bersaing

yang tepat.

Identifikasi visi dan misi perusahaan penting untuk mengetahui bagaimana

arah dan tujuan perusahaan serta bagaimana operasi perusahaan untuk menuju

arah dan tujuan tersebut. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi peluang

dan ancaman melalui analisis lingkungan eksternal yang dihadapi perusahaan.


48

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari analisis faktor ekonomi, sosial, budaya,

demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan industri. Selain

itu dilakukan pula identifikasi kekuatan dan kelemahan melalui analisis internal

yang mencakup analisis manajemen, pemasaran, keuangan dan akuntansi,

produksi/operasi, serta penelitian dan pengembangan. Hasil identifikasi peluang

dan ancaman dianalisis dengan matriks EFE. Sedangkan kekuatan dan kelemahan

dianalisis melalui matriks IFE. Hasil matriks EFE dan IFE kemudian diplotkan

pada matriks IE sehingga didapat sel posisi perusahaan berdasarkan lingkungan

usahanya. Untuk mengetahui posisi persaingan perusahaan terhadap pesaingnya

maka dilakukan analisis CPM.

Tahap selanjutnya adalah formulasi strategi dengan menggunakan matriks

SWOT. Perumusan strategi pada matriks ini menggunakan input dari analisis

lingkungan eksternal dan internal dengan mempertimbangkan visi, misi, dan

posisi persaingan perusahaan dari CPM. Setelah didapat beberapa alternatif

strategi, langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas strategi melalui QSPM.

Strategi diurutkan berdasarkan prioritas pelaksanaannya dan dipetakan pada

jangka waktu tertentu dengan bantuan arsitektur strategik. Dengan ini akan

diketahui secara jelas strategi apa yang harus dilakukan pada tahun tertentu dan

strategi apa yang harus dilakukan secara terus-menerus. Secara ringkas, kerangka

pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 4.


49

- Persaingan dalam industri


tanaman hias Godongijo Visi dan Misi Perusahaan
- Tren tanaman hias
berubah-ubah
- Muncul pesaing dekat
Lingkungan Perusahaan
- Fluktuasi penjualan

Identifikasi Peluang dan Identifikasi Kekuatan


Ancaman dan Kelemahan

Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal


1. Ekonomi 1. Manajemen
2. Sosial, budaya, demografi, lingkungan 2. Pemasaran
3. Politik, pemerintah, hukum 3. Keuangan dan Akuntansi
4. Teknologi 4. Produksi/Operasi
5. Industri 5. Penelitian dan Pengembangan
- Persaingan di antara pesaing yang ada
- Masuknya pendatang baru
- Ancaman produk pengganti
- Kekuatan tawar-menawar pembeli
- Kekuatan tawar-menawar pemasok

Analisis Matriks EFE Analisis Matriks IFE

CPM Matriks IE

Matriks SWOT

QSPM

Alternatif Strategi
Bersaing

Arsitektur Strategik

Gambar 4 Kerangka Pemikiran Penelitian


50

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT Godongijo Asri atau Godongijo di Jalan Raya

Cinangka Km 10 No. 60, Desa Serua, Sawangan, Depok. Pemilihan lokasi ini

dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Godongijo

melakukan usaha di sektor agribisnis khususnya dalam bidang tanaman hias.

Selain itu nursery ini terletak di Sawangan, Depok dimana tempat ini merupakan

sentra tanaman hias. Di kawasan ini cukup banyak pengusaha yang bergerak

dalam industri tanaman hias, sehingga sangat terlihat atmosfer persaingan

antarpengusaha.

Alasan utama pemilihan Godongijo sebagai lokasi penelitian adalah

karena Godongijo merupakan salah satu perusahaan tanaman hias yang terbesar di

Sawangan, Depok. Godongijo menghadapi perkembangan industri tanaman hias

dan pesaing utama yaitu perusahaan yang baru didirikan beberapa kilometer dari

Godongijo dengan konsep bisnis yang sama. Selain di daerah Sawangan, Depok,

Godongijo juga menghadapi pesaing yaitu perusahaan-perusahaan tanaman hias

yang berada di Bogor yang juga terus berkembang. Alasan lainnya adalah

kesediaan pihak Godongijo untuk digunakan sebagai lokasi penelitian.

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2008.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung, wawancara


51

mendalam, dan diskusi dengan manajer dan karyawan. Data primer digunakan

untuk mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang

menjadi dasar perumusan strategi bersaing perusahaan.

Data sekunder didapatkan dari pihak-pihak yang bersangkutan dengan

penelitian ini. Data berasal dari laporan perusahaan, artikel dan literatur yang

relevan, Biro Pusat Statistik (BPS), perpustakaan Institut Pertanian Bogor, serta

Direktorat Tanaman Hias, Departemen Pertanian. Secara ringkas jenis dan sumber

data yang dibutuhkan untuk penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Kegunaan, Jenis, dan Sumber Data


Kegunaan Jenis dan sumber data
Analisis lingkungan internal:
- Gambaran umum perusahaan yang - Data primer: uraian sejarah, visi, misi,
meliputi: sejarah, visi, misi, perkembangan usaha, kondisi manajemen,
struktur organisasi, dan SDM, keuangan, kegiatan produksi, operasi,
sumberdaya yang dimiliki pemasaran, penelitian, dan pengembangan.
perusahaan serta perkembangan Sumber: pengamatan langsung, wawancara
usaha mendalam, dan diskusi dengan manajer dan
- Kondisi umum bidang fungsional karyawan.
seperti: sistem manajemen, kondisi - Data sekunder: struktur organisasi, fungsi dan
SDM, kondisi keuangan, kegiatan tugas direktur dan karyawan, jumlah dan tingkat
produksi/operasi, pemasaran, serta pendidikan karyawan, daftar produk dan harga
penelitian dan pengembangan. tanaman hias.
Sumber: internal perusahaan.
Analisis lingkungan eksternal:
- Kondisi ekonomi, sosial, budaya, - Data primer: pernyataan mengenai kondisi
demografi, lingkungan, politik, ekonomi, sosial, budaya, demografi, dan
kebijakan pemerintah, hukum, dan lingkungan industri tanaman hias.
teknologi. Sumber: pengamatan langsung, wawancara
- Kondisi lingkungan industri mendalam, dan diskusi dengan manajer,
tanaman hias, seperti persaingan karyawan, pakar, konsumen, praktisi, dan
dalam industri, pendatang baru, pihak-pihak terkait lainnya.
produk pengganti, pembeli, dan - Data sekunder: data inflasi, kurs Rupiah
pemasok. terhadap Dolar Amerika, Peraturan Pemerintah,
dan perkembangan teknologi.
Sumber: internal perusahaan, artikel, literatur
dari perpustakaan, BPS, dan dinas terkait.
52

4.3 Metode Pengambilan Responden

Penentuan responden untuk pengambilan data pada penelitian ini

dilakukan dengan purposive sampling dan expert judgement. Menurut

Singarimbun dan Effendi (1989), purposive sampling adalah metode pengambilan

responden yang dilakukan secara sengaja namun dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu dalam pengambilan responden yang diterapkan

pada penelitian ini adalah melalui kesepakatan antara peneliti dengan manajer

Godongijo. Responden dalam penelitian ini adalah tiga orang, yaitu manajer

pemasaran, manajer produksi dan SDM, serta manajer keuangan Godongijo.

Responden lainnya adalah pakar, praktisi, dan hobiis tanaman hias.

Sedangkan expert judgement adalah metode pengambilan data melalui

wawancara mendalam dan diskusi dengan responden yang dianggap ahli (pakar)

dalam masalah atau bidang yang bersangkutan. Responden dalam penelitian ini

sebanyak dua orang yaitu pakar tanaman hias Indonesia dan praktisi tanaman hias

yang mengerti tentang tanaman hias.

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan konsep manajemen strategis. Analisis data dilakukan secara

kuantitatif dan kualitatif yang disajikan dalam bentuk tabel, bagan, dan uraian.

Analisis kuantitatif yang dihasilkan pada penelitian ini adalah hasil analisis berupa

bobot, rating, dan skor, sedangkan analisis kualitatif berupa penjelasan dari hasil

analisis kuantitatif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
53

4.4.1 Analisis Deskriptif

Analisis dekriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran menyeluruh

yang mendalam mengenai objek penelitian, sehingga dari pengamatan ini dapat

diketahui kondisi internal dan eksternal perusahaan. Hasil analisis ini disajikan

dalam bentuk tabel, gambar, maupun matriks sesuai dengan hasil yang diperoleh.

4.4.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Tujuan analisis lingkungan eksternal adalah untuk mengembangkan daftar

yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang

harus dihindari. Analisis lingkungan eksternal ditujukan untuk mengidentifikasi

variabel kunci yang menawarkan respon yang dapat dijalankan. Kekuatan

eksternal dibagi menjadi lima kategori besar yaitu (1) Kekuatan ekonomi, (2)

Kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan, (3) Kekuatan politik,

pemerintah, dan hukum, (4) Kekuatan teknologi, dan (5) Kekuatan industri.

Untuk menganalisis kekuatan industri digunakan Model Lima Kekuatan

Porter. Analisis industri digunakan untuk mencari posisi bersaing yang

menguntungkan dalam industri dengan mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang

mempengaruhi struktur dan persaingan di dalam industri tersebut sehingga

perusahaan dapat mengantisipasi semua peluang dan ancaman dalam industri

tempat mereka beroperasi. Analisis ini meliputi persaingan di antara pesaing yang

ada, masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-

menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok. Tabel 5 dapat digunakan

untuk membantu menganalisis peluang dan ancaman yang terjadi akibat

pengaruh-pengaruh faktor-faktor lingkungan eksternal perusahaan.


54

Tabel 5 Analisis Lingkungan Eksternal


Analisis Lingkungan Eksternal Peluang Ancaman
Kekuatan ekonomi
Kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan
Kekuatan politik, pemerintah, dan hukum
Kekuatan teknologi
Kekuatan industri
- persaingan di antara pesaing yang ada
- masuknya pendatang baru
- ancaman produk pengganti
- kekuatan tawar-menawar pembeli
- kekuatan tawar-menawar pemasok

4.4.3 Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan perusahaan. Analisis lingkungan dilakukan pada bidang-bidang yang

meliputi sistem manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi,

serta penelitian dan pengembangan. Alat bantu untuk melakukan analisis

lingkungan internal disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6 Analisis Lingkungan Internal


Analisis Lingkungan Internal Kekuatan Kelemahan
Manajemen
Pemasaran
Keuangan/akuntansi
Produksi/operasi
Penelitian dan Pengembangan

4.4.4 Matriks EFE dan IFE

Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal dan internal maka

hasilnya dimasukkan ke dalam matriks EFE (External Factor Evaluation) untuk

faktor lingkungan eksternal dan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) untuk

faktor lingkungan internal. Matriks EFE digunakan untuk merangkum dan

mengevaluasi peluang dan ancaman dari informasi ekonomi, sosial, budaya,


55

demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan kekuatan

industri. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung

maupun tidak langsung kepada perusahaan. Sedangkan matriks IFE merupakan

alat formulasi strategi yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan

utama dalam area fungsional bisnis dan juga memberikan dasar untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut (David,

2006).

Terdapat lima langkah yang harus dilakukan dalam mengembangkan

matriks EFE dan IFE, yaitu sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi dan mendaftarkan faktor eksternal utama (peluang

dan ancaman) serta faktor internal utama (kekuatan dan kelemahan)

yang dihadapi perusahaan.

2. Penentuan bobot setiap variabel.

Penentuan bobot dilakukan dengan jalan mengajukan identifikasi faktor

strategis eksternal dan internal tersebut kepada pihak manajemen yang

menentukan kebijakan perusahaan atau pakar dengan menggunakan Paired

Comparison (Kinnear, 1996). Metode ini digunakan untuk memberi bobot pada

setiap faktor penentu eksternal dan internal.

Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala:

1= jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal,

2= jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal,

3= jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal.

Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel

terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus:


56

Keterangan:

Xi Xi = nilai variabel ke-i


ai = n ΣXi = total nilai variabel
∑ Xi
i =1
i = A, B, C,….. Z
Sumber: Kinnear (1996)

Bentuk penilaian bobot dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8. Tabel 7

untuk penilaian bobot faktor strategis eksternal.

Tabel 7 Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Perusahaan


Faktor penentu A B C D … Total
A Xi
B
C
D

Total n

∑i =1
Xi

Sumber: David (2006)

Sedangkan Tabel 8 untuk penilaian bobot faktor strategis internal.

Tabel 8 Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan


Faktor penentu A B C D … Total
A Xi
B
C
D

Total n

∑ Xi i=1
Sumber: David (2006)

3. Penentuan Rating (Peringkat)

Penentuan rating dilakukan terhadap variabel-variabel dari hasil analisis

situasi perusahaan. Untuk mengukur pengaruh masing-masing variabel terhadap

kondisi perusahaan digunakan nilai peringkat dengan menggunakan skala 1, 2, 3,


57

dan 4 terhadap masing-masing faktor strategis yang menandakan seberapa efektif

strategi perusahaan saat ini. Pemberian peringkat peluang dan ancaman pada

matriks EFE menggunakan skala:

1= rendah (respon di bawah rata-rata),

2= sedang (respon rata-rata),

3= tinggi (respon di atas rata-rata), dan

4= sangat tinggi (respon superior).

Rating ditentukan berdasarkan efektifitas strategi perusahaan. Dengan

demikian, nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan.

Pemberian nilai rating kekuatan dan kelemahan pada matriks IFE

menggunakan skala:

1= sangat lemah (kelemahan utama),

2= tidak begitu lemah (kelemahan kecil),

3= cukup kuat (kekuatan kecil), dan

4= sangat kuat (kekuatan utama).

Rating diberikan berdasarkan keadaan perusahaan, sedangkan bobot

didasarkan pada keadaan industri di mana perusahaan berada (David dalam Umar,

2005).

4. Mengalikan setiap bobot dengan rating pada setiap faktor untuk


mendapatkan weighted score (skor pembobotan).

Hasil langkah 4 ini berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor

yang nilainya bervariasi mulai dari 4,00 (outstanding) sampai dengan 1,00 (poor).

Weighted score tersebut kemudian dijumlahkan secara vertikal untuk


58

mendapatkan total weighted score. Nilai total ini menunjukkan bagaimana

perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternal dan

internalnya. Total skor pembobotan akan berkisar antara 1 sampai dengan 4

dengan rata-rata 2,5.

Nilai 1 pada matriks EFE menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu

memanfaatkan peluang-peluang untuk menghindari ancaman-ancaman. Nilai 4

mengidentifikasikan bahwa perusahaan saat ini telah sangat baik memanfaatkan

peluang untuk menghadapi ancaman. Nilai 2,5 menggambarkan bahwa

perusahaan mampu merespon situasi eksternal secara rata-rata. Tabel 9

memperlihatkan matriks EFE.

Tabel 9 Matriks EFE (External Factor Evaluation)


No Faktor Kunci Eksternal Bobot Rating Skor Bobot
(Bobot x Rating)
Peluang
1. ............................. .............. ................ ........................
2. ............................. .............. ................ .......................

Ancaman
1. ............................. ................ .............. .......................
2. ............................. ............... .............. ......................

Total 1,000
Sumber: David, 2006

Nilai 1 pada matriks IFE menunjukkan situasi internal perusahaan yang

sangat buruk. Nilai 4 mengindikasikan bahwa situasi internal perusahaan sangat

baik. Nilai 2,5 untuk matriks IFE menunjukkan situasi internal perusahaan berada

pada tingkat rata-rata. Matriks IFE diperlihatkan pada Tabel 10.


59

Tabel 10 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)


No Faktor Kunci Internal Bobot Rating Skor Bobot
(Bobot x Rating)
Kekuatan
1. ............................. .............. ................ ........................
2. ............................. .............. ................ .......................

Kelemahan
1. ............................. ................ .............. .......................
2. ............................. ............... .............. ......................

Total 1,000
Sumber: David, 2006

4.4.5 CPM

Competitive Profile Matrix (CPM) atau matriks profil persaingan

mengidentifikasi pesaing utama Godongijo serta kekuatan dan kelemahan mereka

dalam hubungannya dengan faktor strategis sebuah perusahaan tanaman hias.

Bobot dan total nilai tertimbang untuk CPM dan EFE memiliki arti yang sama.

Penentuan faktor strategis dilakukan oleh responden yang benar-benar

mengerti tentang industri tanaman hias. Responden yang menentukan faktor

strategis perusahaan tanaman hias pada penelitian ini adalah pakar tanaman hias

Indonesia. Sedangkan pemberian nilai rating untuk perusahaan yang dianalisis

tergantung pada kondisi relatif perusahaan pesaing dan dilakukan oleh responden

yang mengerti kondisi Godongijo dan pesaing-pesaingnya. Responden ini terdiri

dari 3 orang yaitu pakar tanaman hias Indonesia, praktisi (pemilik perusahaan)

tanaman hias, dan hobiis yang juga manajer sebuah perusahaan swasta.

Nilai rating dimulai dari 1, jika perusahaan tersebut kondisinya sangat

lemah dibandingkan dengan pesaing. Nilai 2 diberikan pada perusahaan yang

kondisinya sedikit lebih lemah dibandingkan dengan pesaing. Nilai 3 diberikan

kepada perusahaan yang memiliki kondisi lebih kuat dibandingkan dengan


60

pesaing. Nilai tertinggi adalah 4, diberikan kepada perusahaan yang memiliki

kondisi paling kuat dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Selanjutnya untuk

masing-masing perusahaan, nilai rating ini dikalikan dengan nilai bobot dari

variabel yang digunakan.

Faktor-faktor dalam CPM termasuk isu eksternal dan internal yang

penilaiannya mengacu pada kekuatan dan kelemahan. Faktor sukses kritis dalam

CPM lebih luas dibandingkan matriks EFE dan tidak dikelompokkan menjadi

peluang dan ancaman. Matriks profil persaingan disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11 Competitive Profile Matrix (CPM)


Faktor Strategis Bobot Perusahaan Pesaing 1 Pesaing 2
Rating Bobot Rating Bobot Rating Bobot
skor skor skor
A
B
C
Total 1,000
Sumber: David dalam Umar (2005)

4.4.6 Matriks IE

Matriks IE (Internal-External) merupakan pemetaan skor matriks EFE dan

IFE yang telah dihasilkan pada tahap input. Konsep matriks IE dapat dilihat pada

Gambar 5. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total skor bobot

IFE pada sumbu horizontal dan total skor bobot EFE pada sumbu vertikal.

Pada sumbu horizontal skor antara 1 sampai dengan 1,99 menunjukkan

posisi internal lemah. Skor 2,00 sampai 2,99 menunjukkan rata-rata, sedangkan

pada 3,00 sampai dengan 4,00 menunjukkan posisi internal yang kuat.

Pada sumbu vertikal skor 1,00 sampai dengan 1,99 menunjukkan posisi

eksternal yang lemah. Skor 2,00 sampai dengan 2,99 menunjukkan pengaruh
61

sedang, sedangkan skor 3,00 sampai dengan 4,00 menunjukkan pengaruh

eksternal yang tinggi.

Sel-sel pada matriks IE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama dengan

implikasi strategi yang berbeda-beda. Daerah pertama terdiri dari sel I, II, dan IV

disebut tumbuh dan bina (grow and build). Strategi yang cocok bagi divisi ini

adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan

produk) atau strategi integratif (integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi

horizontal). Daerah kedua terdiri dari sel III, V, dan VII digambarkan sebagai hold

and maintain. Strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan

strategi yang tepat untuk digunakan dalam divisi ini. Daerah ketiga terdiri dari sel

IV, VII, dan IX yang disebut panen atau divestasi (harvest or divestiture).

TOTAL SKOR EVALUASI FAKTOR INTERNAL

Kuat Rata-rata Lemah


3,0-4,0 2,0-2,99 1,00-
TOTAL 4,0 3,0 2,0 1,99 1,0
SKOR
EVALUASI Tinggi
FAKTOR 3,0-4,0 I II III
EKSTERNAL
3,0

Sedang IV V VI
2,0-2,99

2,0

Rendah
1,0-1,99 VII VIII IX

1,0

Gambar 5 Matriks IE
Sumber: David, 2006
62

4.4.7 Matriks SWOT

Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) adalah alat

untuk mencocokan yang penting yang membantu manajer mengembangkan empat

tipe strategi: SO (kekuatan-peluang; strenght-opportunities), WO (kelemahan-

peluang; weakness-opportunities), ST (kekuatan-ancaman; strenght-threats), WT

(kelemahan-ancaman; weakness-threats). Mencocokan faktor eksternal dan

internal kunci adalah bagian yang paling sulit dalam mengembangkan Matriks

SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik (David, 2006). Tabel 12 adalah

Matriks SWOT dan alternatif strategi yang dirumuskan dengan mencocokan

faktor eksternal dan internal melalui Matriks SWOT.

Tabel 12 Matriks SWOT


Faktor Internal
Kekuatan (S): Kelemahan (W):
Faktor Eksternal Daftar kekuatan internal Daftar kelemahan internal

Strategi S-O:
Strategi W-O:
Strategi dengan
Peluang (O): Strategi untuk mengambil
menggunakan kekuatan
Daftar peluang eksternal keuntungan dari peluang
untuk mengambil
dengan mengatasi kelemahan
keuntungan dan peluang
Strategi S-T:
Strategi W-T:
Ancaman (T): Strategi dengan
Strategi dengan
Daftar ancaman eksternal menggunakan kekuatan
meminimumkan kelemahan
untuk menghindari
dan menghindari ancaman
ancaman
Sumber: David, 2006

Pertama, strategi S-O atau strategi kekuatan-peluang yaitu menggunakan

kekuatan internal dan perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Kedua,

strategi W-O atau strategi kelemahan-peluang, yaitu bertujuan untuk memperbaiki

kelamahn dengan memanfaatkan peluang eksternal. Ketiga, strategi S-T atau

strategi kekuatan-ancaman, yaitu menggunakan kekuatan perusahaan untuk


63

menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Keempat, strategi W-T

atau strategi kelemahan-ancaman, merupakan taktik defensif yang diarahkan

untuk mengurangi kelemahan internal untuk menghindari ancaman eksternal.

Ada delapan langkah yang terlibat dalam membuat Matriks SWOT, yaitu:

1. Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan,

2. Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan,

3. Tuliskan kekuatan internal kunci perusahaan,

4. Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan,

5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil

strategi SO dalam sel yang ditentukan,

6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil

strategi WO dalam sel yang ditentukan,

7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil

strategi ST dalam sel yang ditentukan,

8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil

strategi WT dalam sel yang ditentukan.

4.4.8 QSPM

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) atau matriks perencanaan

strategi alternatif adalah alat yang memungkinkan penyusun strategi untuk

mengevaluasi alternatif strategi secara objektif berdasarkan faktor keberhasilan

kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya (David, 2006).
64

QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan seberapa

jauh faktor keberhasilan kunci eksternal dan internal dimanfaatkan atau

diperbaiki. Daya tarik relatif dari masing-masing strategi dalam satu set alternatif

dihitung dengan menentukan pengaruh kumulatif dari masing-masing faktor

keberhasilan kunci eksternal dan internal. QSPM diilustrasikan dalam Tabel 13.

Tabel 13 QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)


Faktor Kunci Bobot Alternatif Strategi
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3
AS TAS AS TAS AS TAS
1 …….
2 …….
Total
Sumber: David, 2006

Langkah-langkah yang harus diikuti untuk membuat QSPM adalah:

1. Membuat daftar peluang dan ancaman kunci eksternal dan kekuatan serta

kelemahan kunci internal perusahaan dalam kolom kiri dari QSPM.

2. Memberikan bobot untuk setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal.

Bobot ini identik dengan yang dipakai dalam matriks EFE dan IFE.

3. Evaluasi matriks Tahap 2 (pencocokan), dan identifikasi alternatif strategi

yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk diimplementasikan.

4. Tentukan Nilai Daya Tarik (Attractiveness Scores- AS), yang didefinisikan

sebagai angka yang mengindikasikan daya tarik relatif dari masing-masing

strategi dalam set alternatif tertentu. Jangkauan untuk Nilai Daya Tarik adalah

1-4, dimana 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 =

sangat menarik.
65

5. Hitung total Nilai Daya Tarik (Total Attractiveness Scores- TAS) yaitu dengan

mengalikan bobot dengan Nilai Daya Tarik dalam masing-masing baris.

Semakin tinggi Total Nilai Daya Tarik maka semakin menarik alternatif

strategi tersebut.

6. Hitung penjumlahan Total Nilai Daya Tarik. Tambahkan Total Nilai Daya

Tarik dalam masing-masing kolom strategi dari QSPM. Penjumlahan Total

Nilai Daya Tarik (STAS) mengindikasikan strategi mana yang paling menarik

dari setiap set alternatif.

4.4.9 Arsitektur Strategik

Arsitektur strategik adalah suatu gambar rancangan arsitektur strategi yang

bermanfaat bagi perusahaan untuk merumuskan strateginya ke dalam kanvas

rencana perusahaan untuk meraih visi dan misinya. Dengan arsitektur strategik,

pilihan strategi yang akan diimplementasikan dapat dipetakan sehingga

memudahkan pelaksana dalam membaca, memahami, melakukan, dan

mengevaluasinya. Melalui pemetaan ini pula dapat disusun alternatif strategi

apabila strategi utama ternyata kurang cocok dengan perkembangan dan

perubahan zaman.

Tabel 14 Komponen Inti dan Pendamping Penyusun Arsitektur Strategik


Komponen Inti Komponen Pendamping
- Visi dan misi organisasi - Komponen inti organisasi yang
- Sasaran atau tujuan organisasi digali dari visi dan misi serta
- Tantangan yang dihadapi organisasi akibat sasaran atau tujuan organisasi
perubahan lingkungan organisasi atau
tuntutan perubahan peran organisasi akibat
perubahan lingkungan tersebut
Sumber: Yoshida (2006)
66

Untuk menyusun sebuah arsitektur strategik yang lengkap perlu

memperhatikan komponen inti dan komponen pendamping. Secara ringkas

penjelasan komponen inti dan komponen pendukung dapat dilihat pada Tabel 14.

Komponen inti adalah komponen penting yang menjadi syarat cukup untuk

menyusun arsitektur strategik. Maksudnya, tanpa komponen strategik inti,

perusahaan akan sulit untuk merumuskan serta mengimplementasikan arsitektur

strategik tersebut. Sedangkan komponen pendamping merupakan turunan lanjutan

dari komponen inti.

Bentuk arsitektur strategik dipilih dengan alasan bentuk ini lebih mudah

untuk dipahami karena strategi yang akan dijalankan dijabarkan dalam bentuk

gambar. Kelebihan lain yang dimiliki oleh arsitektur strategik ini adalah

organisasi akan lebih mudah dalam memahami perubahan dan konsekuensi yang

harus dilakukan sehubungan dengan strategi yang dipilih. Teknik penggambaran

suatu arsitektur strategi tidak memiliki ada aturan baku yang menggambarkan

susunan strategi. Gambar arsitektur strategik yang dibuat merupakan suatu proses

berpikir kreatif yang menggabungkan seni dengan hasil strategi yang diperoleh

dari tahapan pengambilan keputusan.


67

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT Godongijo Asri, atau biasa disebut sebagai Godongijo Nursery, adalah

perusahaan berbentuk PT (Perseroan Terbatas), yang bergerak dalam bidang

usaha tanaman hias, baik produksi, distribusi maupun penjualan tanaman hias,

sarana produksi pertanian, dan jasa lain terkait dengan tanaman hias. Nama

Godongijo diambil dari Bahasa Jawa yang berarti Daun Hijau. Pemilik

Godongijo, Chandra Gunawan Hendarto, mulai merintis usaha ini dari hobi

mengkoleksi tanaman Adenium yang sebatas untuk dinikmati sendiri. Usaha ini

mulai berdiri tahun 1999. Pada 2003 bentuk perusahaan ini menjadi perseroan

terbatas dengan nama PT Godongijo Asri.

Usaha ini tumbuh dari bisnis kecil yang dimulai dari hanya beberapa orang

karyawan, dengan jumlah dan jenis tanaman yang relatif sedikit. Seiring

perkembangan perusahaan, pada tahun 2007 jumlah karyawan sudah mencapai 65

orang dengan 8 orang diantaranya bergelar Sarjana dari beberapa disiplin ilmu

(pertanian, ekonomi, dan akuntansi).

Godongijo saat ini memfokuskan kegiatan bisnisnya pada tanaman

Adenium. Hal ini didasari beberapa alasan khusus, diantaranya karena selain

sangat digemari oleh pemilik Godongijo, Adenium juga memiliki kelebihan-

kelebihan sebagai tanaman hias yang dapat dikembangkan menjadi skala usaha.

Adenium mudah dirawat, mudah ditransportasikan jarak jauh, bunganya beraneka

ragam dan selalu ada jenis baru setiap periode, dan diminati karena adenium

identik dengan bonsai yang berbunga. Adenium juga tanaman yang dapat
68

mengikuti tren, karena tajuknya dengan mudah dapat ditukar atau diganti jenisnya

dengan jenis baru, sedangkan akar dan batang bawahnya semakin lama semakin

unik. Selain itu, Adenium adalah jenis tanaman yang relatif mudah

dibudidayakan.

Adenium adalah tanaman yang berasal dari daerah kering dan

semenanjung barat. Namun demikian, saat ini adenium sudah merambah hampir

ke semua negara, terutama Asia. Satu dekade belakangan ini bahkan adenium

sudah dimuliakan (hibridisasi) oleh beberapa negara, terutama oleh para

penangkar, sehingga bentuk dan warna bunganya tidak lagi seperti spesies aslinya,

tetapi beraneka ragam. Godongijo sampai saat ini telah mengkomersialkan lebih

dari 200 jenis varietas yang berbeda, dan akan selalu mengeluarkan jenis-jenis

baru setiap 6 bulan sekali yang dituangkan dalam sebuah serial yag berisi 50

varietas adenium. Keunikan dan keanekaragaman warna bunga adenium,

merupakan salah satu faktor mengapa Godongijo membudidayakannya. Varietas

yang beraneka ragam dan selalu menampilkan jenis-jenis baru, menjadi kunci

keberhasilan Godongijo untuk terdepan dalam produksi dan pemasaran adenium

di Indonesia. Namun untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Godongijo juga

menjual jenis tanaman hias lain yang sedang tren dan beberapa jenis tanaman

buah.

Pada awalnya semua kegiatan operasional Godongijo dilakukan di Jln.

Cinangka Raya Km 10 No. 60, Desa Serua, Sawangan, Depok. Diatas lahan

seluas 2,5 hektar, Godongijo membangun seluruh perlengkapan budidaya

tanaman, perkantoran, dan show room untuk tempat penjualan tanaman. Secara

bertahap dibangun pula fasilitas lain seperti klinik dan salon tanaman hias, toko
69

buku dan perpustakaan, serta café dan restoran. Beberapa tahun kemudian, untuk

mendukung usahanya, Godongijo juga memiliki cabang yang dikelola sendiri di

Daerah Perumahan Alam Sutra, Tangerang.

5.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

Untuk dapat bersaing dalam industri diperlukan arahan yang jelas dalam

menjalankan usaha. Arahan dapat berupa visi, misi, dan tujuan karena visi adalah

keadaan masa depan suatu organisasi yang mungkin terjadi dan diinginkan,

sedangkan misi mencerminkan bisnis apa yang yang diusahakan oleh perusahaan.

Tujuan merupakan hasil akhir yang berusaha dicapai oleh perusahaan untuk

mewujudkan misinya dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu Godongijo

diharapkan dapat menyusun pernyataan tertulis mengenai visi, misi, dan tujuan

perusahaan.

Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan pihak manajemen dapat

disimpulkan bahwa visi perusahaan seperti tercantum dalam tagline Godongijo

adalah ”Menjadi perusahaan tanaman hias yang berperan penting dalam

perkembangan usaha tanaman hias dan perbaikan lingkungan melalui

penghijauan”. Misi perusahaan secara umum adalah: (1) menyediakan tanaman

hias berkualitas, bervariasi, dan terjangkau, (2) menjual tanaman hias dengan

konsep yang berbeda, (3) memberikan pengetahuan dan informasi mengenai

tanaman hias kepada konsumen, dan (4) menjangkau konsumen di luar Depok.

Sedangkan tujuan perusahaan adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas produk

maupun pelayanan untuk dapat bersaing dengan perusahaan tanaman hias lain

dalam industri tanaman hias.


70

5.3 Organisasi Perusahaan

Pengorganisasian merupakan cara mendesain sebuah struktur organisasi.

Fungsi ini mencakup proses menentukan tugas-tugas apa yang perlu dikerjakan,

siapa yang mengerjakan, bagaimana tugas-tugas dikelompokkan, siapa melapor

kepada siapa, dan di tingkat mana keputusan-keputusan harus dibuat (Robins dan

Coulter, 1999).

Struktur organisasi adalah spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan di

dalam suatu organisasi dan cara-cara mengaitkan satu pekerjaan dengan lainnya

(Griffin dan Ebert, 2003). Struktur sebuah organisasi diperlukan agar pembagian

tugas, fungsi, dan wewenang menjadi jelas, sehingga suatu organisasi atau

perusahaan mudah untuk mencapai tujuan.

Struktur organisasi perusahaan Godongijo adalah struktur lini dan staf

dimana pada organisasi ini pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan

sepenuhnya dari pimpinan tertinggi kepada unit di bawahnya. Struktur organisasi

perusahaan Godongijo dipimpin oleh seorang direktur, yang sekaligus pemilik

perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya direktur dibantu oleh manajer produksi

yang merangkap manajer SDM (production dan HRD), manajer pemasaran

(marketing), serta manajer akuntansi dan keuangan (finance). Tugas manajer juga

dibantu oleh supervisor yang membawahi langsung staf. Adapun struktur

organisasi Godongijo dapat dilihat pada Lampiran 2.

Deskripsi kerja (Job Description) sangat dibutuhkan dalam suatu

perusahaan, terutama perusahaan yang memiliki skala cukup besar dengan sistem

manajemen yang baik.). Deskripsi kerja pada Godongijo dibagi menurut jabatan

dengan fungsi dan tugas masing-masing karyawan. Fungsi dan pembagian tugas
71

direktur, manajer produksi, manajer SDM, serta manajer akuntansi dan keuangan

dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Fungsi dan Tugas Direktur dan Staf Godongijo


Jabatan Fungsi Tugas
1. Direktur merencanakan, a) Mengatur, mengawasi, mengendalikan, dan
mengatur, mengkoordinir kegiatan perusahaan agar
mengkoordinasi, dan dapat berjalan dengan lancar.
mengawasi seluruh b) Memberikan otoritas terhadap setiap
kegiatan perusahaan pengeluaran yang ditetapkan oleh
perusahaan, serta hal lainnya seperti yang
ditetapkan dalam Anggaran Dasar
Perusahaan.
c) Mengadakan rapat kerja secara berkala untuk
mengetahui tingkat perkembangan
perusahaan dan pembahasan program-
program pelaksanaannya.
d) Mengadakan rapat pertanggungjawaban
secara berkala kepada komisaris atau share
holder atas pencapaian hasil kegiatan melalui
laporan keuangan perusahaan.
e) Mengadakan perjanjian-perjanjian dengan
pihak ekstern yang berkaitan dengan
kepentingan perusahaan.
f) Meningkatkan efisiensi dan produktifitas
kerja, mengendalikan lingkungan kerja serta
melakukan pembinaan terhadap bawahan
untuk mencapai tujuan perusahaan.

2. Manajer memimpin, a) Membantu Direktur dalam memutuskan


Produksi melaksanakan, sistem operasional perusahaan yang akan
mengkoordinir, dan ditetapkan.
mengawasi kegiatan b) Menyusun strategi dan kebijakan perusahaan
divisi operasional dalam lingkup tugas utama yang meliputi
sesuai dengan perencanaan, organisasi, pelaksanaan, sistem
prosedur yang telah pengawasan dan audit, analisis dan penerapan
ditetapkan untuk sistem atas kegiatan dalam bagian produksi
mencapai tujuan dan nursery, penelitian dan pengembangan,
perusahaan pembelian dan pengadaan, maintenance,
restoran dan cafe perusahaan, dan
administrasi operasional untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
c) Melaksanakan dan mengusahakan
penyempurnaan kegiatan dalam bagian
produksi dan nursery, penelitian dan
pengembangan, pembelian dan pengadaan,
maintenance, restoran dan cafe, dan
administrasi operasional
72

Jabatan Fungsi Tugas


Manajer (lanjt.) perusahaan, secara optimal dan
Produksi maksimal melalui pelatihan dan melakukan
perbaikan secara berkesinambungan terhadap
sistem operasional untuk mencapai hasil yang
optimal.
d) Menerima dan membuat laporan atas tindak
perbaikan dan keseluruhan hasil pelaksanaan
audit divisi operasional yang dilakukan
secara berkala untuk dapat mencapai
perbaikan berkesinambungan yang efektif
dan optimal.
e) Menjaga kondisi mesin, peralatan, dan
perlengkapan perusahaan selalu dalam
keadaan siap pakai dan Mengkoordinir
pemakaian bahan yang tepat dan efisien.

3. Manajer Membantu direktur a) Membantu Direktur dalam merumuskan


SDM dalam merencanakan, sistem HRD dan GA.
mengatur dan b) Menyusun strategy and policy perusahaan
mengendalikan dalam lingkup tugas utama yang meliputi
pelaksanaan pengawasan, audit sumberdaya manusia,
implementasi sistem analisis dan penetapan sistem HRD dan GA
Human Resources perusahaan.
Development (HRD) c) Membuat prosedur standard operasional
dan General Affairs dalam manajemen power planning,
(GA) yang telah recruitment, dan training.
ditetapkan perusahaan

4. Manajer Merencanakan, a) Memberikan penjelasan dan pengarahan pada


Pemasaran mengkoordinasikan, bawahannya mengenai strategi dan kebijakan
melaksanakan, dan pemasaran dan penjualan perusahaan.
mengawasi seluruh b) Mengatur dan mengkoordinir serta
kegiatan divisi mengawasi kegiatan bawahannya.
pemasaran yang c) Melakukan negoisasi dan menandatangani
meliputi proyeksi perjanjian kontrak penjualan sebatas
pemasaran, strategi wewenang yang telah diberikan oleh
dan kebijakan Direktur.
pemasaran, target d) Menentukan harga jual dan discount
penjualan, market penjualan sesuai dengan kebijakan yang
riset, promosi, telah ditetapkan perusahaan.
membuka pasar, e) Merencanakan dan mengawasi tugas kegiatan
penetrasi pasar gudang dan logistik serta penjualan barang,
termasuk penjualan baik impor maupun lokal.
barang sesuai dengan
prosedur dan
perencanaan bisnis
yang telah ditetapkan
untuk mencapai tujuan
perusahaan
73

Jabatan Fungsi Tugas


5. Manajer Merencanakan, a) Mengawasi dan membimbing pelaksanaan
Akuntansi mengkoordinir dan fungsi-fungsi akuntansi perusahaan.
dan mengawasi b) Memeriksa laporan keuangan untuk
Keuangan penyelenggaraan keperluan intern dan laporan rugi laba
sistem akuntansi dan perusahaan.
keuangan yang telah c) Memeriksa laporan keuangan fiskal yang
dilakukan dan dibuat oleh perpajakan.
diimplementasikan d) Menyetujui rekonsiliasi bank pada setiap
sesuai dengan akhir bulan yang dibuat oleh bagian
prosedur yang telah keuangan.
ditetapkan untuk e) Membuat anggaran yang meliputi
mencapai tujuan kegiatannya.
perusahaan. f) Memeriksa kesesuaian daftar gaji dan upah
karyawan harian.
Sumber: Internal Godongijo (2008)

5.4 Sumberdaya Perusahaan

Manajer yang efisien secara teratur mengawasi bagaimana sumberdaya

digunakan untuk meminimalisir pemborosan. Sumberdaya yang tersedia bagi

perusahaan adalah manusia, keuangan, fisik, dan informasi. Kesuksesan

manajemen ditentukan oleh bagaimana manajer mengkoordinasikan sumberdaya

dan menggunakannya secara bijak dalam memenuhi kebutuhan pelanggan

(DuBrin and Ireland, 1993).

5.4.1 Sumberdaya Manusia

Sumberdaya manusia adalah orang-orang yang bekerja bersama manajer

untuk meraih tujuan perusahaan. Tantangan manajer adalah bagaimana membuat

sumberdaya manusia menjadi efektif dan efisien. Manajer juga harus memastikan

bahwa sumberdaya manusia perusahaan memiliki sumberdaya yang mereka

butuhkan untuk menjadi produktif (DuBrin and Ireland, 1993).

Karyawan pada Godongijo terdiri dari karyawan tetap dan karyawan tidak

tetap. Karyawan tetap berjumlah 59 orang, sedangkan karyawan tidak tetap


74

jumlahnya tidak tetap sesuai dengan kebutuhan dan dipenuhi dengan sistem

outsourcing. Karyawan tidak tetap dibutuhkan sebagai sales jika perusahaan

mengikuti pameran. Tingkat pendidikan karyawan yang terdapat pada Godongijo

sangat beragam yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),

Sekolah Menengah Atas (SMA), Diploma III (DIII), Strata 1 (S1), dan Strata 2

(S2). Jumlah karyawan berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel

16. Karyawan berasal dari daerah sekitar perusahaan, Sukabumi, dan Jawa

Tengah.

Tabel 16 Jumlah dan Tingkat Pendidikan Karyawan Godongijo


Tingkat Pendidikan Jumlah (orang)
S2 1
S1 6
D3 9
SMA/SMK/STM 22
SMP 16
SD 5
Sumber: Internal Godongijo (2008)

Karyawan bekerja dari pukul 09.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB.

Karyawan produksi dan karyawan kantor yaitu bekerja dari Senin hingga Sabtu.

Sedangkan karyawan showroom dan cafe bekerja seminggu enam hari, dan hari

off tiap karyawan cafe dan showroom berbeda-beda.

Untuk mendukung kinerja karyawan, manajemen Godongijo menerapkan

sistem kompensasi yang terdiri dari upah, insentif, dan tunjangan serta fasilitas.

Penjelasan mengenai sistem kompensasi untuk karyawan adalah sebagai berikut:

1) Upah Kerja

Sistem pemberian upah pada setiap karyawan Godongijo berbeda-beda. Hal

tersebut didasarkan pada jabatan, lamanya bekerja, tingkat pendidikan, dan jenis

pekerjaan yang dilakukan.


75

2) Insentif

Insentif adalah bonus yang diberikan perusahaan kepada karyawannya.

Insentif yang diterima pada setiap bagian dan setiap karyawan berbeda-beda.

Insentif pada bagian produksi dihitung berdasarkan jumlah produksi dikurangi

jumlah tanaman yang mati. Insentif pada bagian showroom dan cafe berdasarkan

penjualan yang berhasil dilakukan oleh karyawan.

Ketepatan waktu datang untuk bekerja mempengaruhi insentif yang

diterima karyawan. Keterlambatan lebih dari jam masuk kerja yaitu jam 9.00 WIB

akan mengurangi insentif 10 persen, sedangkan jika tidak masuk kerja atau

terlambat lebih dari satu jam akan dianggap tidak masuk dan mengurangi insentif

20 persen.

3) Tunjangan dan Fasilitas

Tunjangan yang diberikan kepada karyawan yaitu, pemberian uang

kesehatan; dalam satu tahun karyawan mendapat uang kesehatan sebesar satu

bulan gaji. Karyawan bagian produksi mendapatkan mess, makan tiga kali sehari,

sedangkan untuk karyawan lainnya mendapatkan makan siang dan kopi setiap

pagi.

5.4.2 Sumberdaya Keuangan

Modal memiliki banyak arti yang berhubungan dalam ekonomi, finansial,

dan akunting. Dalam finansial dan akunting, modal biasanya menunjuk kepada

kekayaan finansial, terutama dalam penggunaan awal atau menjaga kelanjutan

bisnis. Awalnya, dianggap bahwa modal lainnya, misal modal fisik, dapat dicapai

dengan uang atau modal finansial (http://id.wikipedia.org/wiki/Modal).


76

Modal awal Godongijo bersumber dari dana pribadi pemilik. Modal

finansial untuk operasi selanjutnya adalah bagian keuntungan yang diinvestasikan

kembali ke dalam perusahaan. Sedangkan modal fisik yang dimiliki Godongijo

seperti lahan, bangunan, dan peralatan merupakan milik perusahaan, sedangkan

untuk sebagian tanaman hias, tanaman buah dan barang dagangan lainnya

merupakan bagian dari utang usaha (utang jangka pendek).

5.4.3 Sumberdaya Fisik

Sumberdaya fisik yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dalam

kegiatan operasionalnya antara lain terdiri dari lahan, bangunan, dan alat

produksi/operasi. Total luas lahan yang dimiliki perusahaan adalah 2,5 hektar.

Seluas 2,2 hektar dimanfaatkan dalam kegiatan perusahaan dan sisanya sebanyak

0,3 hektar merupakan rawa yang belum dimanfaatkan namun direncanakan

dibangun fasilitas lain.

Bangunan yang terdapat di lingkungan Godongijo antara lain dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

1. Showroom dan Greenhouse

Showroom merupakan tempat memajang tanaman yang dijual. Showroom

di Godongijo terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama merupakan showroom

adenium. Adenium di showroom ini dikelompokkan dalam kelas yang

dibedakan berdasarkan ukuran bonggol. Kelas A untuk adenium dengan

ukuran bonggol terkecil dan kelas Bonsai untuk adenium dengan ukuran

bonggol terbesar. Selain itu ada pula kelompok adenium kelas pameran

yang memiliki kualitas dan keindahan paling baik.


77

Bagian kedua merupakan showroom tanaman indoor, yang terdiri dari

berbagai macam jenis kaktus dan tanaman lainnya.

Bagian ketiga adalah showroom untuk tanaman outdoor dan tanaman

eksklusif yang membutuhkan matahari penuh dan ukurannya cenderung

lebih besar daripada tanaman indoor. Jenis tanaman pada showroom ini

antara lain anthurium, philodendron, heliconia, palm, tanaman buah, dan

lain-lain.

Greenhouse terutama digunakan dalam produksi adenium, perbanyakan

philodendron dan caladium. Luas total greenhouse yang ada di Godongijo

adalah sekitar 1,2 hektar dengan kapasitas produksi 80.000 tanaman setiap

periode. Tanaman hias lainnya tidak dibudidayakan maupun diperbanyak

di greenhouse Godongijo. Tanaman hias lainnya diletakkan di showroom.

2. Gedung Kantor

Gedung kantor dibuat untuk menunjang pekerjaan karyawan Godongijo.

Gedung kantor dibagi menjadi 2. Gedung kantor pertama letaknya

menyatu dengan bangunan utama. Gedung ini terbagi menjadi beberapa

ruangan dan digunakan oleh manajer pemasaran, manajer produksi yang

merangkap manajer SDM, serta manajer keuangan. Selain itu ruangan ini

diisi pula oleh staf bagian pemasaran, SDM, dan keuangan.

Gedung kantor kedua digunakan oleh staf bagian produksi termasuk

supervisor. Gedung kantor ini terletak di lahan produksi (green house)

agar memudahkan dalam koordinasi antarstaf produksi. Gedung kantor ini

dilengkapi dengan mushola dan bersebelahan dengan mes karyawan yang

digunakan sebagai tempat tinggal karyawan pria.


78

3. Bangunan Utama (restoran, kasir, klinik tanaman)

Bangunan utama ini adalah bangunan permanen dengan luas terbesar.

Bangunan ini terletak di tengah area lahan Godongijo. Bangunan ini

merupakan bangunan tanpa sekat yang digunakan untuk kegiatan

transaksi, konsultasi (klinik tanaman), makan dan minum (restoran)

dengan pemandangan indah di sekitarnya berupa taman, kolam ikan, dan

akuarium reptil. Pada bagian lain bangunan ini juga terdapat tempat kerja

pemilik Godongijo.

4. Bangunan Penunjang (salon Adenium, dan Bookstore)

Bangunan penunjang terletak di depan bangunan utama. Bangunan ini

berada di sebelah showroom adenium. Kegiatan yang dilakukan di tempat

ini antara lain salon tanaman yang merupakan tempat grafting dan

perlakuan lain untuk memperindah tanaman. Untuk mendukung penjualan,

tersedia sebuah ruangan tempat menjual obat, sarana produksi pertanian

dan perlengkapan kebun. Selain itu ada pula perpustakaan dan toko buku

dalam ruangan berpendingin udara. Di tempat ini ada pula kasir sebagai

tempat transaksi jika pembeli ramai.

5. Bangunan Lain

Bangunan lainnya yang terletak terpisah dari bangunan utama, penunjang,

kantor, showroom dan greenhouse adalah café, tempat parkir, mushola,

dan kamar mandi.


79

Selain lahan dan bangunan, sumberdaya fisik yang dimiliki Godongijo

adalah alat produksi/operasi. Alat produksi/operasi yang digunakan dapat

dikelompokkan berdasarkan kegiatan operasi yang dilakukan Godongijo yaitu:

1. Budidaya dan penjualan adenium serta penjualan tanaman hias lain

Alat yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain peralatan grafting yaitu

pisau, tali plastik, dan platik untuk membungkus hasil grafting. Untuk stek

digunakan pisau dan media tanam.

Untuk pemeliharaan tanaman alat yang digunakan antara lain alat semprot

obat dan pestisida, alat penyiraman, tangki air, dan selang.

Alat yang digunakan untuk transaksi antara lain mesin hitung dan alat

tulis. Terdapat pula seperangkat komputer lengkap pada masing-masing

kasir untuk memudahkan koordinasi. Untuk memudahkan pengangkutan

barang dan layanan pesan antar, Godongijo memiliki beberapa armada

kendaraan diantaranya mobil, mobil box, truk, motor, dan motor gerobak.

2. Botanical Cafe and Restaurant

Alat yang digunakan untuk melayani pelanggan di restoran antara lain

perangkat meja-kursi, peralatan masak di dapur, dan peralatan makan-

minum untuk menyajikan pesanan pelanggan.

3. Floriculture Supplier

Peralatan yang menyusun floriculture supplier hanyalah rak-rak tempat

saprotan. Besar rak bergantung pada ukuran saprotan yang dipajang.

4. Salon Adenium

Salon tempat mempercantik tanaman dilengkapi meja tinggi dengan tiga

cermin besar disekelilingnya serta alat grafting.


80

5. Bookstore

Dalam ruangan yang dimanfaatkan untuk perpustakaan dan toko buku

terdapat rak buku, buku-buku tentang tanaman hias dan pertanian, serta

televisi. Ruangan ini dilengkapi pula dengan seperangkat meja kursi dan

pendingin udara untuk kenyamanan pelanggan.

5.4.4 Sumberdaya Informasi

Sumberdaya informasi terdiri dari data-data yang telah dianalisis yang

membantu manajer untuk mengambil keputusan. Sumberdaya informasi haruslah

benar, aktual, dan komprehensif (DuBrin and Ireland, 1993). Sumberdaya

informasi yang dimiliki Godongijo diperoleh melalui lembaga pemerintahan dan

non pemerintahan terkait dan juga baik secara langsung maupun melalui media

informasi misalnya internet. Pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data

dilakukan pada divisi yang terdapat di Godongijo sesuai dengan kebutuhan divisi

tersebut.

5.5 Kegiatan Operasional Godongijo

Kegiatan operasional yang dilakukan Godongijo berupa:

1. Budidaya dan penjualan adenium serta penjualan tanaman hias lain

Kegiatan ini terdiri dari penyediaan input berupa bonggol bawah yang

didapat dari pasar lokal dan batang atas yang berasal dari Taiwan. Input

lainnya berupa media tanam, pupuk, obat-obatan, dan peralatan yang dapat

diperoleh dari pemasok dalam negeri. Selain itu dibutuhkan karyawan

bagian produksi untuk melakukan grafting dan pemeliharaan.


81

Budidaya dan perbanyakan adenium dilakukan dengan cara grafting.

Penyambungan (grafting) dilakukan setelah bonggol bawah dan entrees

telah siap di area produksi. Grafting artinya penyambungan antara bonggol

bawah dengan entrees yang berlainan varietas.

Setelah dilakukan penyambungan (grafting) dan adenium diletakkan pada

areal pemeliharaan. Pemeliharaan yang dilakukan antara lain membuka

sungkup (tutup plastik pada adenium yang telah di-grafting), penyiraman

rutin, pemupukan, prunning (pemotongan bagian yang tidak diinginkan),

sanitasi (membersihkan gulma), dan pengendalian hama dan penyakit.

Tahap terakhir pemeliharaan adalah repotting atau penggantian pot jika

adenium bertumbuh melebihi grade awal. Misalkan pada adenium grade A

pot yang digunakan berdiameter 15 cm, kemudian setelah beberapa lama

dipelihara adenium grade A tersebut beralih pada grade B sehingga pot

harus diganti dengan pot yang lebih besar yaitu pot berdiameter 20 cm.

Adenium yang dihasilkan dibagi ke dalam lima kategori kelas (grade),

yaitu:

1). A, adenium berdiameter 3-5 cm

2). B, adenium berdiameter 5-10 cm

3). C, adenium berdiameter 10-15 cm

4). D, adenium berdiameter 15-20 cm

5). Bonsai, adenium berdiameter > 20 cm

Selain adenium, Godongijo mulai memperbanyak tanaman lain

diantaranya philodendron dan caladium dengan stek batang. Tanaman hias

yang telah diperbanyak kemudian diletakkan di showroom untuk dijual.


82

Selain hasil perbanyakan sendiri, Godongijo juga menjual tanaman hias

lain, tanaman buah, dan tanaman lanskap dari pemasok dengan sistem

konsinyasi maupun beli putus. Untuk mempermudah transaksi, Godongijo

menggunakan Cash Register dan melayani pembayaran non cash, berupa

Kartu Debit dan Kartu Kredit dari Bank BCA, Bank BNI serta Bank

Mandiri. Godongijo juga menyediakan pelayanan konsultasi gratis dalam

bentuk klinik tanaman dengan unsur edukasi kepada konsumen. Hal ini

didukung dengan penjualan aneka buku info dan perawatan tanaman.

2. Botanical Cafe and Restaurant

Botanical Cafe and Restaurant menyediakan makanan dan minuman khas

Thailand dan Indonesia. Botanical Cafe and Restaurant dilengkapi

pemandangan indah berupa taman, kolam ikan, dan akuarium yang

menambah kenyamanan pelanggan dalam menikmati makanan dan

minuman yang diolah oleh chef berpengalaman.

3. Floriculture Supplier

Untuk mempermudah perawatan guna mendukung penampilan aneka

tanaman hias dan buah yang berkualitas, Godongijo menyediakan

floriculture supplier yang menjual sarana produksi pertanian. Tempat ini

menjual aneka peralatan berkebun, pot, paranet, pupuk, zat pengatur

tumbuh, insektisida, fungisida, bakterisida dan media tanam.

4. Salon Adenium

Salon adenium terletak di sebelah floriculture supplier. Kegiatan salon

adenium yaitu memperbaiki dan memperindah adenium. Kegiatan ini

dilakukan oleh staf produksi berpengalaman dan dapat dilihat langsung


83

oleh pemilik adenium. Menu yang ditawarkan salon adenium antara lain

prunning (pemangkasan), grafting (penyambungan), ganti media tanam,

dan perapian akar.

5. Bookstore

Di sebelah salon adenium terletak sebuah ruangan yang digunakan sebagai

bookstore. Ruangan berpendingin udara ini dilengkapi buku-buku

pertanian dari berbagai penerbit seperti Penebar Swadaya, Trubus, Agro

Media, dan lain-lain.

5.6 Pemasaran

Pemasaran merupakan proses sosial yang dengan proses itu individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa

yang bernilai dengan pihak lain. Program pemasaran Godongijo terdiri dari

sejumlah keputusan tentang seperangkat alat pemasaran yang digunakan untuk

mencapai tujuan pemasaran. Alat pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi empat

kelompok yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion

(promosi).

Produk yang ditawarkan oleh Godongijo antara lain berbagai jenis

tanaman hias bunga dan tanaman hias daun seperti Adenium, Euphorbia,

Phillodendron, Aglaonema, Anthurium, Ixora, Begonia, Allocasia, Spatiphilum,

Zitun, Clorophytum, Nephrolephis, Mandevilla, Diplodenia, Mango, Pomelo,

Guava, Lemon, Longan dan lain-lain. Semua produk tanaman hias yang dijual

Godongijo memiliki merek. Merek Godongijo tertera pada label setiap tanaman

yang dibalik label tersebut tertulis pula nama spesies tanaman serta harga
84

tanaman. Hal ini dilakukan untuk memudahkan konsumen ketika melayani sendiri

atau self service.

Pengemasan yang dilakukan untuk tanaman hias yaitu dengan

menggunakan kantong plastik maupun kardus terbuka untuk konsumen yang

datang langsung dan bertempat tinggal di sekitar Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang, dan Bekasi (jarak dekat). Bagi konsumen yang datang langsung atau

melalui pesanan, dan bertempat tinggal di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,

dan Bekasi (jarak jauh), pengemasan menggunakan kardus tertutup.

Selain tanaman hias, Godongijo juga menjual produk lain yaitu buku-buku

pertanian dan sarana produksi pertanian seperti aneka peralatan berkebun, pot,

paranet, pupuk, zat pengatur tumbuh, insektisida, fungisida, bakterisida dan media

tanam. Untuk produk jasa, Godongijo menyediakan jasa konsultasi dan salon

tanaman hias serta restoran dan cafe. Tabel 17 merinci produk yang ditawarkan

Godongijo berdasarkan kegiatan operasional (unit bisnis).

Tabel 17 Jenis Produk berdasarkan Unit Bisnis


No. Unit Bisnis Jenis Produk Tempat
1. Adenium dan 1. Adenium Showroom A
Tanaman 2. Tanaman Hias Showroom C dan D
Lainnya 3. Tanaman Buah Showroom D
4. Tanaman Lanskap Showroom B
2. Botanical Café 1. Makanan Cafe
and Restaurant 2. Minuman Cafe
3. Floriculture 1. Obat-obatan Floriculture Supplier
Supplier 2. Pupuk dan Vitamin Floriculture Supplier
3. Saprotan Floriculture Supplier
5. Salon Adenium 1. Jasa Prunning Ruang terbuka Showroom A
2. Jasa Grafting Ruang terbuka Showroom A
3. Jasa penggantian media dan Ruang terbuka Showroom A
perapihan akar
4. Bookstore 1. Buku tanaman hias Ruang baca
2. Buku anak-anak Ruang baca
Sumber: Internal Godongijo (2008)
85

Dalam menentukan harga tanaman hias Godongijo menetapkan cara yang

berbeda untuk adenium dan non adenium. Cara menetapkan harga untuk adenium

adalah dengan membuat tata aturan pengkelasan harga jual produk dengan ukuran

diameter bonggol atau pangkal batang sebagai pengukur kelas harga. Harga

termurah pada kelas A dan yang termahal pada kelas Bonsai. Harga produk

tanaman hias non adenium, saprotan dan buku tidak dapat ditentukan sendiri oleh

perusahaan. Harga jual tanaman hias yang merupakan tanaman konsinyasi,

ditentukan oleh nursery pemasok. Tanaman hias lainnya yaitu tanaman hias non

adenium yang dibeli putus oleh Godongijo, ditentukan berdasarkan harga beli dan

harga jual umum yang berlaku di pasar. Lampiran 3 merupakan daftar produk

tanaman hias dan harga jual yang ditetapkan Godongijo. Saprotan dan buku juga

dijual berdasarkan harga yang berlaku di pasar.

Selain melayani pembelian langsung di showroom, Godongijo juga

melayani pembelian jarak jauh atau teleshoping, melalui internet, layanan pesan

singkat, dan faksimili. Hal ini menuntut Godongijo untuk melayani delivery

service. Untuk menjangkau penjualan dan distribusi di luar kota Depok,

Godongijo bermitra dengan beberapa pihak untuk membuka agen. Hingga saat ini

agen Godongijo berjumlah 15, yang tersebar di Jabodetabek dan di beberapa

ibukota propinsi di Indonesia, diantaranya Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali,

Batam dan Manado.

Kegiatan promosi yang dilakukan Godongijo antara lain melalui:

1. Iklan pada media cetak atau elektronik

Promosi dilakukan melalui periklanan di media cetak, seperti pada majalah

Trubus dan melalui buku yang dibuat sendiri oleh Godongijo. Frekuensi
86

iklan di majalah Trubus disesuaikan dengan kebutuhan. Intensitas tinggi

jika penjualan menurun, peluncuran Adenium varietas baru, dan jika ada

program undian berhadiah. Penerbitan buku tidak dilakukan secara rutin,

buku yang terakhir diterbitkan adalah Membuat Adenium Tampil Cantik

pada tahun 2007.

Pada media elektronik, Godongijo melakukan promosi melalui website

www.godongijo.com. Berbagai informasi diberikan dalam website-nya,

misal sejarah perusahaan, fasilitas nursery, produk yang ditawarkan, cara

pembayaran, cara pengiriman, dan alamat-alamat agen resmi PT

Godongijo Asri di berbagai daerah.

2. Label

Godongijo memasang label pada setiap produk tanaman. Label ini

menampilkan nama nursery, alamat, nomor telepon, nama varietas produk,

dan harga. Dengan label ini Godongijo memberikan jaminan kualitas

produk yang dijual serta membedakan dengan pesaing.

3. Brosur

Brosur diterbitkan enam bulan sekali. Brosur ini menampilkan varietas-

varietas baru Adenium. Brosur yang ada selama ini hanya sebatas

mempromosikan Adenium. Brosur berisi gambar-gambar varietas

Adenium yang baru diluncurkan yang ditampilkan melalui foto bunga

pada saat akan mekar, baru mekar, dan setelah beberapa hari mekar.

4. Spanduk dan poster

Perusahaan menggunakan poster dan spanduk setiap mengikuti pameran

dan untuk mendukung program undian berhadiah. Pemasangan poster dan


87

spanduk selama ini baru sebatas di lingkungan pameran yang diikuti dan

di lingkungan perusahaan.

5. Pameran dagang, expo (individu atau bersama pesaing lainnya)

Godongijo secara rutin mengikuti pameran tanaman hias di kota-kota

besar, baik di dalam maupun luar negeri yang berskala lokal maupun

nasional. Pameran ini bertujuan agar masyarakat lebih mengenal

Godongijo sehingga mendorong konsumen untuk datang membeli.

6. Kupon, undian, hadiah

Program tahunan Godongijo adalah promosi undian berhadiah. Mulai

tahun 2006 Godongijo mengadakan undian berhadiah, yaitu dengan setiap

pembelian seratus ribu, pembeli mendapatkan satu kupon undian, juga

berlaku kelipatannya untuk semua produk yang dijual. Hadiah yang

ditawarkan adalah mobil Toyota Avanza. Pada tahun 2007, diadakan

program serupa dengan hadiah satu unit mobil Kijang Innova. Tahun ini,

program undian memperebutkan hadiah jalan-jalan ke Thailand dengan

uang belanja total senilai US$ 15.000. Program akan diakhiri dengan

pengundian dan keberangkatan pada Desember 2008.

5.7 Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan yang sedang dilakukan Godongijo antara

lain penemuan metode untuk membuat adenium dapat berbunga di luar

musimnya. Selain itu, Godongijo juga selalu merilis varian adenium baru setiap 6

bulan sekali. Varian dirilis berdasarkan tren minat konsumen dan hasil produksi

(pemuliaan) dari bagian produksi Godongijo.


88

VI. ANALISIS LINGKUNGAN USAHA

6.1 Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal yang dianalisis antara lain faktor ekonomi, sosial,

budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan

lingkungan industri. Lingkungan industri dianalisis dari persaingan di antara

pesaing yang ada, masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti,

kekuatan tawar-menawar pembeli, dan kekuatan tawar-menawar pemasok.

6.1.1 Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi yang dianalisis terdiri dari tingkat inflasi, nilai tukar mata

uang Rupiah terhadap Dolar Amerika, dan kenaikan Tarif Dasar Listrik dan harga

Bahan Bakar Minyak (TDL dan BBM). Faktor-faktor ini mempengaruhi aktivitas

usaha Godongijo baik secara langsung maupun tidak langsung.

a. Tingkat inflasi

Laju inflasi merupakan ancaman bagi perusahaan. Laju inflasi tahun

kalender (Januari-Februari) 2008 tercatat sebesar 2,44 persen. Sedangkan laju

inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2006 dan 2007 masing-masing

tercatat sebesar 1,95 persen dan 1,67 persen.

Tabel 18 Perbandingan Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year pada


Tahun 2006-2008
Inflasi 2006 2007 2008
1. Februari 0,58 0,62 0,65
2. Januari – Februari (Tahun Kalender) 1,95 1,67 2,44
3. Februari terhadap Februari (year on year : tahun n – tahun 17,92 6,30 7,40
(n-1))
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2008
89

Besarnya laju inflasi ”year on year” untuk Februari 2008 terhadap

Februari 2007 sebesar 7,40 persen. Sedangkan laju inflasi ”year on year” untuk

Februari 2006 terhadap Februari 2005 sebesar 17,92 persen dan Februari 2007

terhadap Februari 2006 sebesar 6,30 persen.

Data dari tabel 18 di atas menunjukkan inflasi yang terus meningkat.

Inflasi yang semakin meningkat menyebabkan harga-harga barang (terutama

kebutuhan pokok) naik dan menurunkan daya beli masyarakat. Masyarakat akan

mendahulukan membeli kebutuhan primer daripada kebutuhan rekreasi seperti

membeli tanaman hias. Hal ini tentunya menjadi ancaman berupa menurunnya

penjualan produk Godongijo.

b. Nilai Tukar Mata Uang

Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika sangat

mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan perdagangan luar negeri.

Tabel 19 menunjukkan besaran kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika dari bulan

Januari 2004 hingga April 2008 di Bank Indonesia.

Tabel 19 Kurs Transaksi Bank Indonesia Mata Uang USD Tahun 2004-2008
Nilai Kurs Jual Kurs Beli Tanggal
1.00 9,245.00 9,153.00 1 Apr 2008
1.00 9,417.00 9,323.00 1 Jan 2008
1.00 9,435.00 9,341.00 1 Sep 2007
1.00 9,128.00 9,038.00 1 Mei 2007
1.00 8,995.00 8,905.00 1 Jan 2007
1.00 9,135.00 9,045.00 1 Sep 2006
1.00 8,829.00 8,741.00 1 Mei 2006
1.00 9,844.00 9,746.00 1 Jan 2006
1.00 10,502.00 10,398.00 1 Sep 2005
1.00 9,576.00 9,480.00 1 Mei 2005
1.00 9,352.00 9,258.00 1 Jan 2005
1.00 9,407.00 9,313.00 1 Sep 2004
1.00 8,727.00 8,641.00 1 Mei 2004
1.00 8,617.00 8,531.00 1 Jan 2004
Sumber: www.bi.go.id
90

Pada Gambar 6 dapat digambarkan grafik fluktuasi kurs Rupiah terhadap

Dolar Amerika. Dari tabel dan gambar tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

sejak Januari 2006 hingga April 2008 kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika

cenderung stabil pada angka Rp 8.829,- hingga Rp 9.435,- dibandingkan pada

Januari 2004 hingga akhir tahun 2005.

Gambar 6 Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Tahun 2004-2008


Sumber: www.bi.go.id

Hal ini dapat menjadi peluang bagi perusahaan, terutama perusahaan yang

sering melakukan perdagangan luar negeri, termasuk Godongijo yang masih

mengimpor entrees adenium dan beberapa jenis tanaman hias dari Taiwan dan

Thailand. Kecenderungan stabilnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar

Amerika merupakan peluang bagi perusahaan untuk berkembang.

c. Kenaikan Tarif Dasar Listrik dan harga Bahan Bakar Minyak

Kebijakan pemerintah yang mengurangi subsidi menyebabkan kenaikan

Tarif Dasar Listrik (TDL) dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kenaikan TDL

dan harga BBM ini tentunya akan mengakibatkan perubahan pola konsumsi

masyarakat. Penurunan frekuensi bepergian untuk menghemat bahan bakar dapat

menjadi ancaman dengan penurunan kunjungan konsumen sehingga terjadi pula

penurunan penjualan.
91

6.1.2 Kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan

Tanaman hias merupakan sesuatu yang indah dan dapat menciptakan

kenyamanan tersendiri. Pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, usia,

dan jenis kelamin. Hal ini dapat dilihat dari partisipasi masyarakat terhadap

kegiatan pameran yang dilakukan. Laki-laki atau perempuan, tua atau muda, kaya

atau miskin juga turut dalam pameran tersebut. Selain itu, dengan mudah kita

dapat melihat tanaman hias baik bunga maupun non bunga terawat di halaman

rumah. Pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, usia, dan jenis kelamin

merupakan potensi pasar yang besar dan dapat dijadikan peluang bagi perusahaan.

Sebagai ancaman, cuaca yang tidak menentu dan bencana alam yang

terjadi sering menjadi hambatan konsumen untuk datang dan membeli tanaman

hias. Hujan yang dapat terjadi sewaktu-waktu dan banjir yang melanda kawasan

Jakarta dan sekitarnya membuat jumlah konsumen yang datang ke Godongijo

menurun. Hal ini berakibat pula kepada penurunan penerimaan dari penjualan

produk Godongijo.

Selain itu, berubah-ubahnya tren tanaman hias di masyarakat dapat

menjadi ancaman bagi Godongijo. Hal ini terjadi di Indonesia, tren tanaman hias

dipelopori oleh adenium yang melejit pada tahun 1999. Tren tanaman hias terus

berlanjut dengan menghadirkan jenis tanaman hias lainnya seperti euphorbia

(2000), aglaonema (2004), dan anthurium (2006). Saat ini jenis tanaman hias yang

sedang banyak diminati diantaranya philodendron dan sansevieria. Adenium juga

termasuk jenis tanaman hias yang mulai diminati lagi. Tren tanaman hias agak

sulit diperkirakan. Tren tanaman dapat berasal dari luar negeri (misalnya Thailand

maupun Taiwan) dan dapat pula berasal dari dalam negeri (misalnya Godongijo
92

yang merupakan trend setter Adenium). Keberadaan jenis tanaman baru yang

mulai tren akan menurunkan penjualan tanaman hias lama yang tren-nya sudah

menurun.

6.1.3 Kekuatan politik, pemerintah, dan hukum

Sejak Presiden mengesahkan PP No. 7 Tahun 2007, impor tanaman hias

dibebaskan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN), selain itu tanaman hias tidak

dikenai pajak atas penjualannya di dalam negeri. Hal ini tentunya menjadi peluang

yang baik bagi perusahaan untuk berkembang karena beberapa tanaman hias

produk Godongijo merupakan tanaman hias impor. Godongijo juga masih

mengimpor adenium sebagai batang atas (entrees) dalam budidaya adenium

dengan grafting.

6.1.4 Kekuatan teknologi

Perkembangan teknologi komputerisasi, teknologi komunikasi, teknologi

informatika, dan teknologi transportasi memberikan peluang bagi perusahaan

untuk mengembangkan usahanya. Selain itu saat ini banyak berkembang teknik

perbanyakan, perawatan, dan teknik lainnya untuk meningkatkan kualitas tanaman

hias. Teknik perbanyakan tanaman hias diantaranya dengan in vitro dan teknik

split (teknik pemisahan baik dengan menyisakan sedikit umbi bonggol untuk

tumbuhnya akar dan tunas, maupun dengan memotong bonggol menjadi beberapa

bagian selama masih ada ruas tunas pada bonggol dan sedikit akar akan

memunculkan tunas anakan baru). Sedangkan untuk peningkatan kualitas tanaman

(khususnya adenium) dapat dilakukan dengan grafting dan pemeliharaan dengan


93

penggunaan ZPT, obat-obatan, media tanam, dan pupuk yang juga produk dari

perkembangan teknologi budidaya florikultur.

6.1.5 Kekuatan Industri

Kekuatan industri terdiri dari persaingan di antara pesaing yang ada,

masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar

pembeli, dan kekuatan tawar-menawar pemasok. Analisis dilakukan terhadap

kelima komponen tersebut yang menjadi peluang dan ancaman yang harus

diperhatikan oleh Godongijo.

a. persaingan di antara pesaing yang ada

Persaingan yang terjadi di antara pesaing semakin ketat. Pesaing yang

dimaksud adalah perusahaan-perusahaan (baik perseorangan maupun kelompok)

yang bergerak dalam bidang tanaman hias. Persaingan terlihat dalam harga, varian

dan kualitas tanaman hingga fasilitas yang disediakan. Tren tanaman hias yang

berubah-ubah menuntut pengusaha untuk bersaing dalam merespon perubahan

tren dengan cepat dan menyediakan jenis tanaman yang sedang tren tersebut untuk

konsumen.

Jumlah perusahaan tanaman hias tidak terhitung secara pasti. Namun

menurut Redaksi Agromedia (2007) terdapat 127 grower tanaman hias di Jakarta

dengan jumlah retailer yang tidak terhitung, mulai dari pengusaha besar hingga

penjual tanaman hias di pinggir. Tidak adanya data pasti jumlah pengusaha ini

dikarenakan perdagangan tanaman hias yang tidak dikenai pajak, sehingga tidak

ada kewajiban bagi pengusaha tanaman hias untuk melaporkan usahanya kepada

pihak-pihak dan dinas terkait.


94

Namun menurut pakar tanaman hias yang juga peneliti dan breeder,

Gregori G. Hambali11, jumlah perusahaan tanaman hias sejak terjadi booming

tanaman hias tahun 2003 terus meningkat sehingga persaingan semakin ketat.

Tidak hanya kalangan pecinta (hobiis) dan ahli tanaman hias yang membuka

perusahaan, namun orang tanpa latar belakang profesi maupun pendidikan

tanaman hias pun banyak yang kemudian membuka showroom penjualan tanaman

hias. Hal ini terlihat pada bertambahnya pedagang tanaman hias di pinggir jalan

sekitar Sawangan-Parung-Bogor. Artinya booming tanaman hias ini direspon

dengan baik oleh masyarakat, khususnya di Bogor dan Depok.

b. masuknya pendatang baru

Industri tanaman hias termasuk kepada industri yang mudah dimasuki

pendatang baru. Peningkatan jumlah pelaku baru dalam usaha tanaman hias

disebabkan adanya karakter barier to entry yang kecil. Berdasarkan penuturan

beberapa pengusaha yang baru menggeluti usaha tanaman hias, untuk mendirikan

usaha tanaman hias tidak membutuhkan banyak modal. Dengan modal awal 1-2

juta rupiah operasional perusahaan dapat dijalankan. Namun ada pula pengusaha

yang memulai dengan modal yang besar, sehingga dapat menyediakan banyak

varian tanaman dan fasilitas yang memadai.

Secara khusus Godongijo menghadapi pendatang baru. Berdirinya

perusahaan sejenis dengan jarak 500 m dari Godongijo menciptakan situasi yang

bersaing. Hal ini dikarenakan perusahaan baru tersebut jaraknya dekat dengan

Godongijo dan memiliki konsep bisnis yang sama dengan Godongijo yaitu bisnis

11
wawancara pribadi, 2008
95

utama adenium dan tanaman hias. Perusahaan tersebut juga memiliki area yang

lebih luas dari Godongijo dan didukung dengan permodalan yang kuat.

c. ancaman produk pengganti

Berdasarkan pernyataan pakar tanaman hias Gregori Hambali12, tanaman

hias tidak dapat digantikan oleh produk apapun. Tanaman hias merupakan suatu

hobi dan kecintaan tersendiri yang tidak tersubstitusi oleh ikan hias maupun

tanaman hias plastik. Seseorang yang menyukai tanaman hias jenis tertentu hanya

mungkin dapat beralih selera ke tanaman hias jenis lain yang sedang tren. Hal

serupa dikatakan oleh Yudha Hartanto13, praktisi tanaman hias yang juga alumni

pascasarjana bidang agronomi IPB. Beliau mengatakan bahwa tidak ada produk

substitusi untuk tanaman hias. Tanaman hias memberikan kepuasan tersendiri

bagi penyukanya sehingga timbul loyalitas. Untuk kalangan spekulan mungkin

terjadi substitusi tanaman hias oleh ikan hias sesuai tren yang berkembang.

Namun hal ini tidak memberikan pengaruh yang cukup besar bagi Godongijo

sehingga hal ini tidak menjadi peluang maupun ancaman yang harus diperhatikan

Godongijo.

d. kekuatan tawar-menawar pembeli

Konsumen Godongijo terdiri dari agen dan pelanggan umum. Perusahaan

memiliki 16 agen yang tersebar di kota-kota di Indonesia. Konsumen lain adalah

pelanggan umum yang terdiri dari pedagang tanaman hias non agen, dan hobiis

atau kolektor, serta pecinta tanaman hias yang jumlahnya tidak diketahui secara

pasti oleh pihak Godongijo. Godongijo memiliki posisi rebut tawar yang tinggi

terhadap pembeli. Hal ini dapat dilihat dari loyalitas pelanggan yang tinggi karena

12
wawancara pribadi, 2008
13
wawancara pribadi, 2008
96

banyak pelanggan non agen yang datang setiap dua minggu sekali, dan seringnya

pemesanan adenium dari agen setiap bulannya. Selain itu walaupun konsumen

tidak dapat melakukan negosiasi harga namun konsumen mendapatkan jaminan

terhadap kerusakan produk dan layanan serta fasilitas yang memadai.

e. kekuatan tawar-menawar pemasok

Untuk memaksimalkan produk dan pelayanan, Godongijo perlu memenuhi

kebutuhan pasokan dari pihak lain. Pemasok Godongijo terdiri dari, pemasok

adenium, pemasok tanaman hias lainnya, pemasok saprotan, dan pemasok untuk

cafe dan restoran.

Pemasok adenium terdiri dari pemasok bonggol dan pemasok entrees,

Godongijo memiliki posisi rebut tawar yang kuat terhadap pemasok bonggol. Hal

ini dikarenakan pemasok yang ada belum mampu mempertahankan kontinuitas

pasokan yang diminta oleh Godongijo. Untuk pemasok entrees, posisi rebut tawar

Godongijo lemah karena belum mampu menghasilkan entrees baru sendiri

sehingga harus mengimpor dari Thailand dan Taiwan.

Posisi rebut tawar Godongijo untuk beberapa pemasok tanaman hias lain

pun cukup kuat. Godongijo bekerjasama dengan petani dan pengusaha lain yang

dapat menyediakan tanaman hias dengan kualitas yang baik dan harga yang

murah. Bagian pemasaran juga memiliki hubungan yang baik dan database

produsen maupun pengusaha tanaman hias lain. Hal ini memudahkan pihak

Godongijo untuk mencari pasokan produk yang sesuai dengan jenis tanaman dan

harganya. Selain itu pemilik Godongijo juga memiliki kebun yang dikelola

bersama rekan-rekannya yang juga memasok tanaman hias untuk Godongijo.


97

Untuk memenuhi kebutuhan saprotan, cafe, dan restoran, Godongijo tidak

memiliki pemasok khusus. Godongijo menyediakan produk dengan membeli

putus sesuai kebutuhan.

6.2 Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal dilakukan dengan menganalisis manajemen,

pemasaran, keuangan dan akuntansi, kegiatan produksi/operasi, serta penelitian

dan pengembangan di Godongijo. Komponen ini dianalisis untuk menentukan

komponen mana yang menjadi kekuatan dan kelemahan internal Godongijo.

6.2.1 Manajemen

Sebagai acuan dalam menjalankan semua kegiatan di Godongijo agar

teratur dan rapi, perusahaan telah memiliki Standard Operational Procedure

(SOP) yang memuat tentang job description, Performance Management System,

bobot kerja, dan bobot departemen. Sistem reward dan punishment juga diatur

dalam SOP. Contohnya, perusahaan menetapkan pemotongan insentif untuk

karyawan yang terlambat dan untuk karyawan yang tidak masuk. Selain itu,

pemberian insentif diberikan berdasarkan penjualan. Sistem reward dan

punishment ini efektif, karena semua karyawan mematuhinya. Hal ini dapat

dinyatakan sebagai kekuatan yang dimiliki perusahaan.

Akan tetapi SOP belum dilaksanakan sebagaimana mestinya terutama

pada divisi sumberdaya manusia. Divisi sumberdaya manusia belum berdiri secara

terpisah dan manajer produksi merangkap sebagai manajer sumberdaya manusia.

Adanya rangkap jabatan ini merupakan kelemahan yang berkaitan dengan

penerapan SOP dalam manajemen Godongijo. Selain itu, telah terjadi turn over
98

karyawan Godongijo yang disebabkan oleh beberapa hal diantaranya kesalahan

pribadi, ketidakcocokan dengan lingkungan kerja Godongijo, maupun tawaran

yang lebih menarik dari perusahaan lain. Pada tahun 2007 telah terjadi dua kali

turn over yang membuat Godongijo kehilangan tujuh orang karyawan yang cukup

potensial. Hal ini dapat menjadi kelemahan perusahaan karena turn over dapat

menghambat kinerja perusahaan karena karyawan merupakan aset perusahaan

untuk berkembang. Turn over juga menambah biaya karena dibutuhkan biaya

untuk merekrut dan melatih karyawan baru.

6.2.2 Pemasaran

New release dan trend setter tanaman hias adenium merupakan kekuatan

utama yang telah dimiliki perusahaan. Selain itu Godongijo memiliki produk lain

yang ditawarkan kepada pelanggan berupa Botanical Cafe and Restaurant,

Floriculture Supplier, Salon Adenium, dan Bookstore. Pelayanan cukup beragam

dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, yaitu melayani pembayaran non cash,

teleshoping melalui internet, SMS, dan faksimili. Godongijo juga menyediakan

layanan pesan antar, konsultasi tanaman gratis, fasilitas toilet, mushola, dan

tempat parkir. Kekuatan lain dari kegiatan pemasaran adalah penggunaan

teknologi seperti dalam transportasi, komunikasi, teknologi informatika, teknologi

komputerisasi yang dilakukan perusahaan untuk mempromosikan Godongijo dan

memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan. Godongijo melayani

pembelian jarak jauh atau teleshoping, dengan bantuan internet, SMS, dan

faksimili.

Selain memiliki showroom dan kantor pusat di Cinangka Sawangan,

Godongijo juga memiliki cabang yang dikelola sendiri di Daerah Perumahan


99

Alam Sutra, Tangerang. Sedangkan untuk menjangkau pemasaran di luar kota,

Godongijo bermitra dengan beberapa pihak untuk membuka agen, yang sekarang

berjumlah 16 yang tersebar di Jabotabek dan beberapa ibu kota propinsi di

Indonesia, diantaranya adalah Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Bali,

Batam dan Manado. Terdapat agen di 6 tempat di Jakarta, yaitu Senayan,

Rawabelong, Kelapa Gading, serta Toko Trubus Bintaro dan Toko Trubus

Cimanggis.

Kelemahan internal Godongijo terkait dengan pemasaran adalah lokasi

showroom dan kantor pusat Godongijo yang cukup jauh dengan pelanggan yang

sebagian besar berdomisili di Jakarta. Pelanggan dari Jakarta harus menyediakan

waktu cukup banyak dan kendaraan untuk dapat mengunjungi Godongijo pusat

dengan produk dan layanan yang lebih beragam dan lengkap. Selain itu,

persentase pendapatan dari penjualan produk Godongijo belum seimbang. Tingkat

kontribusi pendapatan penjualan tertinggi ada pada adenium, yaitu sekitar 67

persen dari total pendapatan penjualan produk. Persentase pendapatan dari

penjualan produk lainnya tidak lebih dari 20 persen seperti terlihat pada Tabel 20.

Tabel 20 Persentase Kontribusi Penjualan Produk terhadap Pendapatan


Godongijo Tahun 2007
Produk Persentase
Adenium 67
Tanaman lain 20
Floriculture Suppliers 10
Botanical Cafe and Restaurant 2
Salon Adenium 0,5
Bookstore 0,5
Sumber: Internal Godongijo, 2008
100

6.2.3 Keuangan dan Akuntansi

Kekuatan keuangan Godongijo terletak pada permodalan yang berasal dari

dana perusahaan. Modal awal usaha adalah dana pribadi pemilik, sedangkan dana

dan modal operasional selanjutnya adalah keuntungan usaha yang diinvestasikan

kembali. Godongijo tidak menerima bantuan dari lembaga keuangan. Kekuatan ini

dapat digunakan oleh Godongijo untuk mengembangkan usaha dengan modal

sendiri, atau mengikutsertakan investor lain atau lembaga keuangan.

6.2.4 Produksi/Operasi

Kegiatan produksi dan operasi Godongijo menggunakan teknologi seperti

Greenhouse, mesin pompa, dan sistem komputerisasi. Namun hal ini tidak

termasuk kekuatan karena pesaing utama Godongijo juga menggunakan teknologi

semacam ini. Sedangkan kelemahan Godongijo terletak pada belum optimalnya

sumberdaya yang dimiliki perusahaan untuk kegiatan operasional. Sumberdaya

seperti lahan cukup luas masih berupa rawa belum termanfaatkan. Adapula

instalasi drip irrigation yang belum digunakan karena kendala teknis.

Sumberdaya ini sangat potensial untuk dimanfaatkan dalam kegiatan produksi dan

sebagai produk tambahan yang dapat ditawarkan kepada konsumen, misalnya

sebagai sarana rekreasi.

6.2.5 Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Godongijo dinilai baik.

Hal ini tentunya didukung dengan pekerja yang terampil dan manajer produksi

yang mendalami ilmu pertanian hingga S2. Saat ini inovasi yang sedang dilakukan
101

antara lain percepatan pertumbuhan batang atas (entrees), percepatan

pembungaan, media tanam untuk tanaman tertentu, dan pupuk. Keterbukaan

manajemen Godongijo kepada mahasiswa yang melakukan penelitian maupun

magang di Godongijo pun merupakan salah satu cara untuk saling belajar antara

mahasiswa dan pelaku usaha tanaman hias. Mahasiswa dapat mempraktikkan ilmu

yang didapat selama kuliah dan melakukan penelitian sebagai tugas akhir, di

pihak lain perusahaan dapat mengadopsi penelitian mahasiswa untuk

pengembangan usahanya.
102

VII. PERUMUSAN STRATEGI BERSAING

7.1 Identifikasi Peluang dan Ancaman Eksternal Perusahaan

Analisis lingkungan eksternal menghasilkan tujuh peluang yang dapat

dimanfaatkan dan enam ancaman yang harus diatasi oleh Godongijo. Sejumlah

peluang dan ancaman tersebut diperoleh dari hasil analisis terhadap kekuatan

ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, serta

lingkungan industri. Peluang dan ancaman tersebut secara ringkas dapat dilihat

pada Tabel 21.

Tabel 21 Hasil Analisis Lingkungan Eksternal


Faktor Eksternal Peluang Ancaman
Kekuatan Ekonomi 1. Kestabilan nilai tukar 1. Inflasi semakin meningkat,
Rupiah terhadap Dolar 2. Kenaikan TDL dan harga BBM
Amerika
Kekuatan Sosial, 2. Pecinta tanaman hias tak 3. Cuaca tidak menentu dan bencana
Budaya, Demografi, mengenal status ekonomi, alam,
dan Lingkungan jenis kelamin, dan usia 4. Berubah-ubahnya tren tanaman hias
Kekuatan Politik, 3. Penjualan dan impor
Pemerintah, dan tanaman hias tidak dikenai
Hukum pajak,
Kekuatan Teknologi 4. Perkembangan teknologi
komputerisasi, komunikasi,
informatika, dan transportasi,
5. Perkembangan teknologi
perbanyakan dan
peningkatan kualitas
tanaman hias
Persaingan di Antara 5. Tingkat persaingan tinggi
Pesaing yang Ada
Masuknya Pendatang 6. Munculnya pendatang baru yang
Baru dekat dan konsep bisnis yang sama
Kekuatan Tawar 6. Kekuatan tawar-menawar
Menawar Pembeli terhadap pembeli kuat
Kekuatan Tawar 7. Kekuatan tawar-menawar
Menawar Pemasok terhadap pemasok kuat

7.2 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Internal Perusahaan

Hasil analisis lingkungan internal adalah tujuh kekuatan dan empat

kelemahan untuk dapat memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman. Sejumlah


103

kekuatan tersebut merupakan hasil analisis dari lingkungan internal Godongijo

dari faktor manajemen, pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksi/operasi,

serta penelitian dan pengembangan. Kekuatan dan kelemahan internal Godongijo

diringkas dalam Tabel 22.

Tabel 22 Hasil Analisis Lingkungan Internal


Faktor Kekuatan kelemahan
Manajemen 1. Memiliki Standard Operational 1. Masih ada rangkap jabatan,
Procedure (SOP), 2. Terjadi turn over karyawan
Pemasaran 2. New release dan trend setter tanaman 3. Jarak yang jauh dengan
hias adenium, Jakarta,
3. Produk dan pelayanan beragam, 4. Persentase pendapatan dari
4. Teknologi dalam promosi dan penjualan belum seimbang,
pelayanan,
5. Memiliki cabang dan banyak agen,
Keuangan dan 6. Modal sendiri,
akuntansi
Produksi/operasi 5. Sumberdaya belum
digunakan secara optimal,
Penelitian dan 7. Inovasi dalam budidaya dan
pengembangan peningkatan kualitas tanaman hias.

7.3 Analisis Matriks EFE

Analisis lingkungan eksternal menghasilkan tujuh peluang dan enam

ancaman. Keenam peluang ini diantaranya kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap

Dolar Amerika, pecinta tanaman hias yang tidak mengenal status ekonomi, jenis,

kelamin, dan usia, penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak,

perkembangan teknologi komputer, komunikasi, informasi, dan transportasi serta

perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman juga

merupakan peluang bagi Godongijo. Dari lingkungan industri, peluang bagi

Godongijo yaitu kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli dan pemasok yang

kuat.

Terdapat enam ancaman yang dihadapi Godongijo hasil analisis

lingkungan eksternal. Ancaman tersebut diantaranya tingkat inflasi yang semakin


104

meningkat, kenaikan TDL dan harga BBM, cuaca yang tidak menentu dan

bencana alam, serta berubah-ubahnya tren tanaman hias. Dari lingkungan industri,

Godongijo menghadapi ancaman berupa tingkat persaingan yang tinggi dan

munculnya pendatang baru yang dekat dengan konsep bisnis yang sama.

Pembobotan yang dilakukan terhadap variabel peluang dan ancaman

dilakukan dengan metode pembobotan berpasangan (paired comparison). Proses

pembobotan dijelaskan pada Lampiran 4. Penetapan rating dilakukan dengan

mengacu pada kemampuan perusahaan dalam merespon berbagai variabel

eksternal. Penilaian bobot dan rating untuk faktor eksternal dan internal dijelaskan

pada Lampiran 5. Tabel 23 meringkas hasil pengolahan matriks EFE.

Tabel 23 Hasil Analisis Matriks EFE


Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor
Peluang
Kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika 0,0556 2 0,1111
Pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, jenis kelamin,
dan usia 0,0791 3 0,2372
Penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak 0,0705 3 0,2115
Perkembangan teknologi komputer, komunikasi, informasi, dan
transportasi 0,0791 4 0,3162
Perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas
tanaman hias 0,0780 3 0,2340
Kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat 0,0748 3 0,2244
Kekuatan tawar-menawar terhadap pemasok kuat 0,0705 3 0,2115
Total 0,5075 1,5459
Ancaman
Inflasi semakin meningkat 0,0823 3 0,2468
Kenaikan TDL dan harga BBM 0,0791 2 0,1581
Cuaca tidak menentu dan bencana alam 0,0897 3 0,2692
Berubah-ubahnya tren tanaman hias 0,0844 2 0,1688
Tingkat persaingan tinggi 0,0791 3 0,2372
Munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep bisnis utama yang
sama 0,0780 3 0,2340
Total 0,4925 1,3141

Kondisi eksternal yang dihadapi Godongijo digambarkan dengan skor

hasil matriks EFE. Total rataan untuk faktor eksternal yang menjadi peluang
105

adalah sebesar 1,5459 sedangkan total rataan untuk ancamannya sebesar 1,3141.

Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa Godongijo memiliki faktor peluang

yang lebih besar daripada ancaman, sehingga diperlukan strategi untuk

memanfaatkan peluang ini. Total skor matriks EFE untuk Godongijo adalah

2,8600, hal ini berarti Godongijo menunjukkan respon cukup baik terhadap

peluang dan ancaman eksternal yang terjadi.

Berdasarkan hasil pengolahan matriks EFE, peluang dari pecinta tanaman

hias tak mengenal status ekonomi, jenis kelamin, dan usia dengan perkembangan

teknologi komputer, komunikasi, informasi, dan transportasi dianggap peluang

yang sangat penting dengan bobot yang sama yaitu 0,0791. Rating 4 berarti

perusahaan merespon perkembangan teknologi komputer, komunikasi, informasi,

dan transportasi lebih baik daripada merespon peluang pecinta tanaman hias tak

mengenal status ekonomi, jenis kelamin, dan usia yang mendapat rating 3.

Peluang perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman

hias, kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat, dan kekuatan tawar-

menawar terhadap pemasok kuat dianggap penting dengan nilai bobot 0,0780;

0,0748; dan 0,0705. Peluang ini direspon dengan baik dilihat dari nilai rating 3.

Sedangkan peluang kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika

dianggap kurang penting dan direspon dengan kurang baik terlihat dari nilai bobot

0,0556 dan rating 2.

Ancaman yang dihadapi Godongijo berupa cuaca yang tidak menentu

merupakan ancaman yang sangat penting dengan bobot 0,0897 namun dapat

direspon dengan baik oleh Godongijo (rating 3). Berubah-ubahnya tren tanaman

hias dengan bobot 0,0844 dan kenaikan TDL dan harga BBM dengan bobot

0,0791 merupakan ancaman penting yang direspon kurang baik dengan rating 2.
106

Ancaman inflasi yang semakin meningkat, tingkat persaingan tinggi, dan

munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep bisnis utama yang sama

merupakan ancaman penting dengan bobot berurutan 0,0823; 0,079; dan 0,0780

yang dapat direspon dengan baik seperti terlihat pada rating benilai 3.

7.4 Analisis Matriks IFE

Analisis matriks IFE menghasilkan tujuh kekuatan dan lima kelemahan

internal Godongijo. Kekuatan tersebut antara lain memiliki Standard Operational

Procedure (SOP), rutin melakukan new release dan dikenal sebagai trend setter

tanaman hias adenium, produk dan pelayanan yang beragam, menggunakan

teknologi dalam promosi dan pelayanan, serta memiliki cabang dan banyak agen.

Kekuatan Godongijo lainnya adalah menggunakan modal sendiri dan selalu

berinovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas tanaman hias.

Lima hal yang menjadi kelemahan internal Godongijo antara lain masih

adanya rangkap jabatan pada manajer, terjadi turn over karyawan, jarak

Godongijo yang jauh dengan Jakarta, persentase pendapatan dari penjualan

produk Godongijo yang belum seimbang dan sumberdaya yang belum digunakan

secara optimal. Tabel 24 meringkas hasil analisis lingkungan internal berupa

kekuatan dan kelemahan internal.

Hasil perhitungan matriks IFE menunjukkan total skor faktor strategis

sebagai kekuatan sebesar 2,6111 sedangkan total skor faktor sebagai kelemahan

sebesar 0,3813. Hal ini berarti Godongijo memiliki faktor kekuatan yang lebih

besar daripada faktor kelemahannya. Total skor matriks IFE adalah sebesar

2,9924 menunjukkan bahwa Godongijo berada dalam posisi rata-rata dengan


107

posisi internal kekuatan dapat mengatasi kelemahan yang dimiliki. Uraian faktor

strategis internal beserta skor masing-masing faktor dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24 Hasil Analisis Matriks IFE (kekuatan)


Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan
Memiliki Standard Operational Procedure (SOP) 0,0884 4 0,3535
New release dan trend setter tanaman hias adenium 0,1035 4 0,4141
Produk dan pelayanan beragam 0,1048 4 0,4192
Teknologi dalam promosi dan pelayanan 0,0896 4 0,3586
Memiliki cabang dan banyak agen 0,0972 4 0,3889
Modal sendiri 0,0808 3 0,2424
Inovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas tanaman hias 0,1086 4 0,4343
Total 0,6730 2,6111
Kele mahan
Masih ada rangkap jabatan 0,0593 1 0,0593
Terjadi turn over karyawan 0,0543 2 0,1086
Jarak yang jauh dengan Jakarta 0,0732 1 0,0732
Persentase pendapatan dari penjualan produk Godongijo belum
seimbang 0,0707 1 0,0707
Sumberdaya belum digunakan secara optimal 0,0694 1 0,0694
Total 0,3270 0,3813

Analisis matriks IFE menunjukkan faktor strategis internal yang menjadi

kekuatan dan kelemahan utama bagi Godongijo. Hasil pengolahan data

menunjukkan kekuatan inovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas tanaman

hias, produk dan pelayanan beragam, new release dan trend setter tanaman hias

adenium merupakan kekuatan besar dengan rating 4 yang dianggap sangat penting

seperti terlihat pada bobot sebesar 0,1086; 0,1048; dan 0,1035. kekuatan besar

lainnya adalah memiliki cabang dan banyak agen dengan bobot 0,0972 yang

berarti kekuatan ini dianggap penting. Teknologi dalam promosi dan pelayanan

serta memiliki Standard Operational Procedure (SOP) dianggap kekuatan yang

penting dengan skor 0,0896; 0,0884 dan merupakan kekuatan besar karena

mendapat rating 4. Modal sendiri dianggap kurang penting dibandingkan kekuatan

lainnya dengan bobot 0,0808 dan menjadi kekuatan kecil dengan rating 3.
108

Sedangkan faktor yang menjadi kelemahan yang sangat penting dan

merupakan kelemahan besar adalah jarak yang jauh dengan Jakarta dengan bobot

0,0732 dan rating 1. Persentase pendapatan dari penjualan produk Godongijo

belum seimbang dan sumberdaya belum digunakan secara optimal menjadi

kekuatan besar (rating 1) dan dianggap penting dengan bobot 0,0707; dan 0,0694.

Sedangkan masih adanya rangkap jabatan menjadi kekuatan besar dengan rating 1

namun dianggap kurang penting dengan bobot 0,0593. Terjadinya turn over

karyawan merupakan kelemahan kecil dengan rating 2 dan dianggap kurang

penting dengan bobot 0,0543.

7.5 Analisis CPM

Matriks profil persaingan (Competitive Profile Matrix) mengidentifikasi

pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahannya dalam kaitan dengan

contoh posisi strategis perusahaan. Pembobotan dan penetapan rating pada

matriks ini dilakukan oleh 3 orang yaitu pakar tanaman hias, praktisi tanaman hias

dan hobiis yang juga manajer suatu perusahaan swasta yang mengikuti

perkembangan dan memahami industri tanaman hias, khususnya di Bogor, Depok,

dan sekitarnya. Pembobotan dan penentuan rating dilakukan seperti pada matriks

EFE dengan membandingkan antara perusahaan contoh dengan perusahaan

pesaing. Analisis ini menghasilkan informasi mengenai posisi Godongijo

dibandingkan dengan pesaingnya. Dengan informasi ini Godongijo dapat

memperkirakan tindakan yang akan dilakukan pesaing menanggapi peluang dan

ancaman industri tanaman hias. Utamanya, informasi ini dapat membantu


109

Godongijo dalam menyusun strategi dan mengembangkan keunggulan bersaing

untuk memenangkan persaingan.

Berdasarkan informasi pihak manajemen Godongijo diperoleh informasi

pesaing utama Godongijo yaitu Istana Alam, Wijaya, Oasis Sentul Nursery, dan

Kuntum Nurseries. Keempat perusahaan tanaman hias ini menawarkan produk

yang hampir sama dengan konsep pengelolaan yang profesional. Selain itu,

keempat perusahaan ini lokasinya tidak jauh dari Godongijo. Istana Alam terletak

di Sawangan, Wijaya dan Oasis Sentul Nursery terletak di Sentul, Kabupaten

Bogor, sedangkan Kuntum Nurseries berlokasi di Tajur, Kota Bogor.

Setelah melakukan pengamatan langsung, diskusi dengan pakar dan

praktisi tanaman hias, maka didapat tujuh faktor sukses kritis yang mempengaruhi

keberhasilan perusahaan tanaman hias yaitu lokasi, ragam koleksi tanaman hias,

kesesuaian harga, kualitas tanaman, penataan tanaman hias, pelayanan dan

fasilitas, adanya produk lain, dan promosi. Faktor lokasi terkait dengan letak

geografis perusahaan yang berhubungan dengan kemudahan untuk diakses oleh

konsumen. Ragam koleksi tanaman hias terkait dengan banyaknya ragam (jenis)

tanaman hias yang dijual dan tersedia di showroom. Faktor kesesuaian harga

terkait dengan bagaimana pandangan responden terhadap harga yang ditetapkan

dengan kondisi tanaman yang bersangkutan. Harga yang ditetapkan harus

disesuaikan dengan ukuran, kualitas, jenis, dan posisi tanaman dalam tren.

Kualitas tanaman mengacu pada kondisi tanaman yang dijual terkait dengan

kesehatan dan penampilan tanaman.

Faktor penataan tanaman hias terkait dengan bagaimana penempatan dan

pengaturan tanaman hias. Penataan tanaman hias yang baik memudahkan


110

konsumen untuk mendapatkan tanaman hias yang dicari serta mengetahui jenis

dan harga tanaman hias walaupun tanpa didampingi pelayan (self service). Faktor

pelayanan dan fasilitas mengacu pada kuantitas dan kualitas pelayanan dan

fasilitas yang disediakan perusahaan untuk konsumen. Adanya produk lain terkait

dengan banyaknya produk selain tanaman hias yang ditawarkan perusahaan.

Sedangkan faktor promosi mengacu pada bagaimana cara perusahaan

mempromosikan produknya. Hal ini terkait dengan media yang digunakan dan

kemenarikan cara promosi.

Bobot dan rata-rata bobot untuk setiap faktor sukses kritis dari masing-

masing pakar dapat dilihat dalam Tabel 25. Penilaian bobot dan rating faktor

sukses kritis CPM dijelaskan pada Lampiran 6. Berdasarkan proses pembobotan

dapat diketahui bahwa lokasi dan promosi menjadi faktor utama dengan rata-rata

bobot yang sama, diikuti dengan pelayanan dan fasilitas. Adanya produk lain dan

ragam koleksi tanaman hias berada di urutan ke empat dan ke lima dengan rata-

rata bobot yang sama, diikuti dengan kualitas tanaman, penataan tanaman hias,

dan yang terakhir adalah kesesuaian harga.

Tabel 25 Pembobotan Faktor Sukses Kritis CPM


Faktor Sukses Kritis Bobot Responden Rata-rata Bobot
1 2 3
A: Lokasi 0,1339 0,1696 0,1875 0,1637
B: Ragam koleksi tanaman hias 0,1161 0,1518 0,0982 0,1220
C: Kesesuaian harga 0,0804 0,1071 0,0804 0,0893
D: Kualitas tanaman hias 0,0982 0,1429 0,1071 0,1161
E: Penataan tanaman hias 0,1339 0,0625 0,0893 0,0952
F: Pelayanan dan fasilitas 0,1518 0,0982 0,1339 0,1280
G: Adanya produk lain 0,0982 0,1071 0,1607 0,1220
H: Promosi 0,1875 0,1607 0,1429 0,1637
Total 1,000 1,000 1,000 1,000

Posisi persaingan Godongijo dibandingkan pesaing-pesaingnya dapat

dilihat pada Tabel 26. Secara keseluruhan Godongijo berada di peringkat pertama,
111

namun banyak hal penting yang harus diperhatikan oleh Godongijo. Perbedaan

total skor antara Godongijo dengan Oasis Sentul Nursery dan Wijaya tidak jauh.

Selain itu Istana Alam yang berada tidak jauh dari Godongijo sedang melakukan

pembangunan fisik untuk melengkapi fasilitas dan produk tambahan serta

melakukan pembenahan secara besar-besaran. Dari Tabel 26 dapat dilihat pada

faktor lokasi skor tertinggi diperoleh oleh Wijaya. Godongijo dan Oasis Sentul

Nursery memperoleh skor tertinggi dalam faktor ragam dan koleksi tanaman hias.

Dalam kesesuaian harga Kuntum Nursery lebih unggul dibanding pesaing lainnya.

Untuk kualitas tanaman hias, Godongijo, Wijaya, dan Oasis Sentul memimpin

dengan skor yang sama. Godongijo unggul pada penataan tanaman hias dan

promosi. Untuk pelayanan dan fasilitas skor tertinggi diperoleh Kuntum Nursery.

Sedangkan untuk faktor adanya produk lain, Godongijo dan Kuntum Nursery

lebih unggul dibanding pesaing lainnya dengan skor yang sama.

Dari Tabel 26 diperoleh kesimpulan bahwa dari skor setiap faktor sukses

kritis Godongijo, keunggulan dominan Godongijo terletak pada promosi dan

kelemahannya terletak pada kesesuaian harga. Keunggulan dan kelemahan

bersaing Godongijo dibandingkan pesaingnya ini kemudian dijadikan dasar dalam

perumusan strategi pada matriks SWOT.

Tabel 26 Skor Matriks CPM


Faktor Oasis Sentul Kuntum
Godongijo Istana Alam Wijaya
Sukses Bobot Nursery Nurseries
Kritis Rating Skor Rating Skor Rating Skor Rating Skor Rating Skor
A 0,1637 2,00 0,3274 2,00 0,3274 3,67 0,6002 3,33 0,5456 1,67 0,2728
B 0,1220 3,33 0,4067 1,67 0,2034 3,00 0,3661 3,33 0,4067 1,67 0,2034
C 0,0893 2,67 0,2381 1,00 0,0893 3,33 0,2976 2,67 0,2381 3,67 0,3274
D 0,1161 3,33 0,3869 2,67 0,3095 3,33 0,3869 3,33 0,3869 1,00 0,1161
E 0,0952 3,67 0,3492 1,67 0,1587 2,00 0,1905 3,00 0,2857 2,33 0,2222
F 0,1280 3,33 0,4266 1,33 0,1706 2,33 0,2986 2,33 0,2986 3,33 0,4266
G 0,1220 3,00 0,3661 1,00 0,1220 2,00 0,2440 2,33 0,2847 4,00 0,4881
H 0,1637 3,67 0,6002 3,33 0,5456 2,67 0,4365 2,33 0,3819 1,00 0,1637
Total 1,0000 3,1012 1,9266 2,8204 2,8284 2,2202
112

7.6 Analisis Matriks IE

Analisis matriks IE (Internal-External) dilakukan untuk mempertajam

analisis yang telah dilakukan dengan matriks IFE dan EFE. Hasil matriks EFE dan

IFE berupa skor total untuk faktor strategis eksternal dan internal kemudian

dipetakan ke dalam matriks IE. Total skor IFE dipetakan pada sumbu x sedangkan

total skor EFE dipetakan pada sumbu y. Selanjutnya dapat ditentukan pada sel

mana Godongijo berada dan strategi apa yang seharusnya dilakukan.

Pemetaan total skor IFE sebesar 2,9924 (rata-rata) dan total skor EFE

sebesar 2,8600 (sedang) menempatkan Godongijo pada sel ke V. Hal ini

Godongijo berada pada kondisi hold and maintain atau pertahankan dan pelihara.

Pada sel ini strategi yang banyak dilakukan adalah penetrasi pasar dan

pengembangan produk.

Penetrasi pasar yaitu usaha peningkatan pangsa pasar atau market share

suatu produk atau jasa yang sudah ada di pasar melalui usaha pemasaran yang

lebih gencar (David, 2006). Untuk meningkatkan pangsa pasar produk tanaman

hias, Godongijo dapat menarik minat konsumen untuk datang lebih sering agar

dapat melihat koleksi tanaman hias yang dapat berubah-ubah sesuai tren.

Konsumen dirangsang dengan adanya sistem keanggotaan dengan keuntungan-

keuntungan tertentu dan memberikan potongan harga maupun potongan kuantitas.

Selain itu Godongijo juga dapat menarik kedatangan konsumen melalui produk

lain yang menarik dan pelayanan yang lebih baik, sehingga konsumen memiliki

banyak alasan untuk datang berkunjung.

Sedangkan strategi pengembangan produk merupakan strategi untuk

meningkatkan penjualan dengan cara memodifikasi produk-produk atau jasa yang


113

ada sekarang (David, 2006). Strategi pengembangan produk ini dapat dilakukan

untuk meningkatkan daya saing perusahaan terhadap pesaing. Pendekatan

diferensiasi produk dengan menambah produk baru untuk ditawarkan maupun

memodifikasi produk lama akan berdampak pada banyaknya produk yang dapat

dinikmati konsumen. Dengan didukung sistem yang baik, konsumen akan merasa

puas. Gambar 7 merupakan hasil pemetaan skor evaluasi faktor internal dan

eksternal yang menunjukkan sel posisi Godongijo.

TOTAL SKOR EVALUASI FAKTOR INTERNAL

Kuat Rata-rata Lemah


4,0 3,0-4,0 3,0 2,0-2,99 2,0 1,00-1,99 1,0

TOTAL Tinggi
3,0-4,0 I II III
SKOR
EVALUASI 3,0
FAKTOR
EKSTERNAL Sedang IV V VI
2,0-2,99

2,0

Rendah
VII VIII IX
1,0-1,99
1,0
Gambar 7 Matriks IE Godongijo

7.7 Analisis Matriks SWOT

Mencocokan faktor-faktor sukses kritis internal (kekuatan dan kelemahan)

dan faktor sukses kritis eksternal (peluang dan ancaman) merupakan kunci untuk

secara efektif menghasilkan suatu strategi yang layak. Matriks SWOT (Threaths-

Opportunities-Weakness-Strengths) merupakan alat pencocokan yang penting


114

bagi manajer untuk mengembangkan empat tipe strategi. Strategi tersebut antara

lain: strategi SO (Strenghts-Opportunities), strategi WO (Weakness-

Opportunities), strategi ST (Strengths-Threaths), dan strategi WT (Weakness

Threaths). Penyusunan peringkat pada peluang, ancaman, kekuatan, dan

kelemahan Godongijo didasarkan pada masing-masing skor pada matriks EFE dan

IFE. Selain mempertimbangkan faktor internal dan eksternal, penyusunan

alternatif strategi menggunakan matriks TOWS juga mempertimbangkan strategi

untuk membangun keunggulan bersaing yang telah dirumuskan sebelumnya pada

matriks CPM dan posisi perusahaan yang telah dianalisa pada matriks IE.

Dengan mempertimbangkan hasil matriks IFE, EFE, CPM, dan IE, maka

strategi bersaing yang dapat direkomendasikan kepada Godongijo secara umum

adalah menjadi one stop shopping and experience nursery dengan konsep edukasi.

One stop shopping dirancang dengan konsep swalayan dengan harga yang

terjangkau. Strategi ini dapat menjadikan Godongijo berbeda dengan perusahaan

tanaman hias lain yang umumnya hanya menjual produk tanaman hias dan

perlengkapan berkebun. Dengan konsep one stop shopping and experience

nursery Godongijo menyediakan produk tanaman hias yang lebih beragam dengan

harga yang lebih murah. Godongijo juga menyediakan produk lain yang berkaitan

dengan tanaman hias sehingga konsumen dapat memperoleh segala keperluan

terkait tanaman hias dan kegiatan berkebun di Godongijo. Selain itu Godongijo

juga dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi dan memperoleh tambahan

pengetahuan (edukasi) tentang tanaman hias. Strategi total ini dapat diwujudkan

melalui alternatif strategi yang disusun dengan matriks SWOT. Matriks SWOT

untuk Godongijo dapat dilihat pada Tabel 27.


115

Tabel 27 Matriks SWOT Godongijo


S: Strength W: Weakness
1. Inovasi dalam budidaya 1. Jarak yang jauh dengan
Faktor Internal
dan peningkatan kualitas Jakarta,
tanaman hias 2. Persentase pendapatan
2. Produk dan pelayanan dari penjualan produk
beragam, Godongijo belum
3. New release dan trend seimbang,
setter tanaman hias 3. Sumberdaya belum
adenium, digunakan secara
4. Memiliki cabang dan optimal,
banyak agen, 4. Masih ada rangkap
5. Teknologi dalam jabatan,
promosi dan pelayanan, 5. Terjadi turn over
Faktor Eksternal 6. Memiliki Standard karyawan
Operational Procedure
(SOP),
7. Modal sendiri,

O: Opportunity Strategi S-O Strategi W-O


1. Pecinta tanaman hias tak 1. Membuat sistem 1. Meningkatkan promosi
mengenal status ekonomi, jenis kenggotaan untuk produk cafe, restoran, dan
kelamin, dan usia, konsumen (member) salon adenium (W1, W2,
2. Perkembangan teknologi dengan keuntungan lebih O1, O2, O3, O4)
komputerisasi, komunikasi, untuk member dibanding 2. Memperbaiki sistem
informatika, dan transportasi, non member (S2, S5, S6, manajemen sumberdaya
3. Perkembangan teknologi S7, O1, O2, O4, O5, O7) manusia dan mengadakan
perbanyakan dan peningkatan 2. Meningkatkan hubungan program pelatihan bagi
kualitas tanaman hias, baik dan kinerja karyawan (W1, W2, W3,
4. Kekuatan tawar-menawar pelayanan kepada agen W4, W5, O1, O2, O3, O4,
terhadap pembeli kuat, dan pemasok (S1, S2, S3, O5, O6, O7)
5. Penjualan dan impor tanaman S4, S5, S6, O2, O3, O5,
hias tidak dikenai pajak, O6)
6. Kekuatan tawar-menawar
terhadap pemasok kuat,
7. Kestabilan nilai tukar Rupiah
terhadap Dolar Amerika

T: Threats Strategi S-T Strategi W-T


1. Cuaca tidak menentu dan 1. Mengembangkan skema 1. Memanfaatkan lahan
bencana alam, diskon harga maupun tersisa untuk wahana
2. Berubah-ubahnya tren tanaman diskon kuantitas pada rekreasi baru yaitu kolam
hias, hari-hari tertentu untuk pemancingan (W1, W2,
3. Inflasi semakin meningkat, meningkatkan penjualan W3, T2, T3, T6)
4. Tingkat persaingan tinggi, (S1, S2, S3, S4, S5, S7, 2. Meningkatkan produksi
5. Kenaikan TDL dan harga BBM, T1, T2, T3, T4, T5, T6) tanaman hias non-
6. Munculnya pendatang baru yang adenium dengan
dekat dan konsep bisnis utama budidaya mandiri untuk
yang sama, menekan harga (W1, W2,
W3, T2, T4, T6)
116

Adapun pembahasan alternatif strategi yang dihasilkan matriks SWOT

bagi Godongijo antara lain:

STRATEGI S-O

1. Membuat sistem keanggotaan untuk konsumen (member) dengan keuntungan

lebih untuk member dibanding non member.

Sistem member ini merupakan suatu bentuk pelayanan ekstra untuk pembeli

yang setia dan percaya pada kinerja dan produk Godongijo. Mengelola

konsumen lama yang loyal adalah suatu bentuk strategi untuk menarik

konsumen baru karena konsumen yang puas akan menyebarluaskan hal yang

baik kepada konsumen lain dan akhirnya tertarik untuk datang. Selain itu

sistem member juga dapat membantu Godongijo untuk mendaftar konsumen

potensial yang dapat dimanfaatkan perusahaan saat penawaran produk baru,

memperluas pasar maupun kritik dan saran untuk pengembangan Godongijo.

Strategi ini merupakan bentuk strategi pengembangan produk yaitu

meningkatkan penjualan dengan membuat produk baru yang ditawarkan ke

konsumen berupa jasa pelayanan melalui sistem member. Hal ini mungkin

dilakukan dengan dukungan perkembangan teknologi komputerisasi,

komunikasi, dan informatika serta teknologi dalam promosi dan pelayanan

yang dimiliki Godongijo. Sistem member dirancang agar dapat mempermudah

member dalam melakukan pembelian dan pembayaran produk Godongijo

yang semakin beragam karena Godongijo sebagai one stop shopping and

experience nursery.
117

2. Meningkatkan hubungan baik dan kinerja pelayanan kepada agen dan

pemasok

Strategi penetrasi pasar dapat dilakukan melalui agen dan pemasok yang

dimiliki Godongijo. Agen Godongijo di beberapa daerah di Indonesia

merupakan alat promosi dan penjualan Godongijo dalam menjangkau pembeli

terutama yang berada di luar Sawangan. Hubungan baik dan pelayanan kepada

agen penting agar terjalin kerjasama yang menguntungkan. Untuk Godongijo,

agen diharapkan juga melakukan promosi dan mendorong penjualan agar

meningkatkan pendapatan dan harapannya muncul agen-agen lain di daerah

pemasaran yang baru. Agen juga dapat digunakan Godongijo sebagai sarana

promosi konsep baru Godongijo yaitu one stop shopping and experience

nursery.

Kerjasama yang baik dengan pemasok juga penting. Hal ini terkait dengan

ketersediaan pasokan yang tidak dapat dipenuhi sendiri oleh Godongijo.

Ketersediaan pasokan sangat mempengaruhi kinerja Godongijo dalam

menyediakan produk untuk konsumen. Hubungan yang baik dapat

menguntungkan Godongijo misalnya dalam hal mekanisme pembayaran,

pemesanan, pengembalian barang, dan lain-lain. Selain itu, dengan hubungan

yang baik, pemasok diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tanaman hias

dengan lebih beragam dan harga yang lebih murah sehingga Godongijo pun

dapat menyediakan produk yang berkualitas baik dengan harga lebih murah

kepada konsumennya untuk mendukung Godongijo sebagai one stop shopping

and experience nursery yang terjangkau.


118

STRATEGI W-O

1. Meningkatkan promosi produk cafe, restoran, dan salon adenium

Kurangnya pemasukan dari produk selain tanaman hias adenium diperkirakan

karena kurangnya promosi. Promosi yang dilakukan Godongijo selama ini

diutamakan untuk produk adenium. Padahal produk Godongijo lainnya

kualitasnya cukup baik. Seperti cafe dan restoran yang menawarkan masakan

Thailand dan Indonesia serta dikelilingi dengan pemandangan indah. Cafe

terletak diantara rimbunnya tanaman sedangkan restoran terletak menghadap

taman dan kolam ikan koi serta akuarium dinding yang cukup besar. Cafe dan

restoran sangat membantu bagi konsumen yang lelah berkeliling showroom

karena umumnya lama kunjungan konsumen adalah di atas 30 menit. Salon

adenium sebenarnya dapat pula digunakan untuk tanaman selain adenium,

karena intinya produk ini menawarkan jasa memperindah tanaman hias yang

dimiliki konsumen. Produk-produk tambahan ini penting diketahui konsumen

untuk menegaskan Godongijo sebagai one stop shopping and experience

nursery. Café, restoran, dan salon adenium merupakan sarana rekreasi yang

menawarkan pengalaman tersendiri bagi konsumen selain memilih dan

membeli tanaman hias.

Dengan peluang perkembangan teknologi dan kekuatan tawar menawar

terhadap pembeli yang kuat, strategi ini dapat menjadi strategi penetrasi pasar.

Strategi ini dapat meningkatkan pangsa pasar dari produk yang ada untuk

mengatasi kelemahan dalam persentase pendapatan dari penjualan yang belum

seimbang.
119

2. Memperbaiki sistem manajemen sumberdaya manusia dan mengadakan

program pelatihan bagi karyawan

Manajemen yang baik dalam suatu organisasi akan sangat membantu

tercapainya tujuan yang diinginkan. Sebaiknya Godongijo memiliki sistem

manajemen yang baik sehingga tidak terjadi rangkap jabatan dan setiap orang

mengetahui tugas dan wewenangnya dengan baik sehingga memudahkan pula

bagi pemimpin untuk melakukan kontrol. Orang yang tepat pada posisi yang

tepat dan jelas akan membuat kinerja lebih efisien dan efektif.

Godongijo juga perlu mengadakan pelatihan bagi karyawan untuk

meningkatkan keterampilan karyawan dalam pelayanan maupun dalam

produksi. Keterampilan personal karyawan penting mengingat usaha ini

berhubungan langsung dengan konsumen. Pelatihan juga penting dalam

meningkatkan kemampuan teknis dalam merespon peluang yang berhubungan

dengan perkembangan teknologi budidaya, perbanyakan, dan peningkatan

kualitas tanaman hias untuk pengembangan produk dan memanfaatkan

sumberdaya Godongijo.

Konsep one stop shopping and experience nursery menuntut karyawan lebih

baik dalam melayani konsumen karena beragamnya produk yang ditawarkan

untuk memenuhi keinginan konsumen yang beragam pula. Pelayanan yang

baik akan meningkatkan kenyamanan konsumen dalam berbelanja sekaligus

berekreasi di Godongijo.
120

STRATEGI S-T

1. Mengembangkan skema diskon harga maupun diskon kuantitas pada hari-hari

tertentu untuk meningkatkan penjualan

Diskon merupakan insentif yang menarik untuk konsumen terutama disaat

inflasi mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian

terhadap barang-barang bukan primer. Diskon dapat dilakukan saat penjualan

mengalami penurunan maupun pada saat-saat tertentu dimana frekuensi

kunjungan konsumen selalu menurun. Begitu pun dengan diskon kuantitas

atau bonus yang dapat diberikan untuk jumlah pembelian produk dalam batas

tertentu. Strategi ini merupakan strategi untuk meningkatkan pangsa pasar dari

produk yang telah ada di Godongijo. Strategi ini dapat menjadi penarik minat

konsumen untuk datang dan membeli produk Godongijo dibandingkan ke

nursery lain. Strategi ini juga sekaligus sebagai sarana promosi konsep baru

Godongijo yaitu sebagai one stop shopping and experience nursery.

Konsumen yang datang karena tertarik pada diskon akan mengetahui bahwa

produk yang ditawarkan Godongijo tidak hanya adenium dan tanaman hias

lain namun juga café, restoran, dan salon adenium, yang dilengkapi dengan

jasa dan fasilitas yang baik.

STRATEGI W-T

1. Memanfaatkan lahan tersisa untuk wahana rekreasi baru yaitu kolam

pemancingan

Lahan rawa yang tersisa dapat dijadikan kolam pemancingan. Kolam ini

memiliki fungsi selain sebagai tempat rekreasi juga sebagai tempat


121

pemeliharaan ikan untuk memenuhi kebutuhan restoran. Strategi ini

merupakan strategi pengembangan produk untuk meningkatkan penjualan.

Wahana rekreasi sebagai produk tambahan lain yang ditawarkan dapat

meningkatkan dorongan konsumen untuk datang karena mendapatkan manfaat

lain selain hanya untuk berbelanja tanaman. Hal ini tentunya mendukung

Godongijo sebagai one stop shopping and experience nursery.

2. Meningkatkan produksi tanaman hias non-adenium dengan budidaya mandiri

untuk menekan harga

Tren tanaman hias yang berubah-ubah mengakibatkan perusahaan yang ingin

mendapatkan keuntungan harus mampu bersaing dengan cepat menyerap

informasi dan menyediakan jenis tanaman hias yang diinginkan konsumen

dengan harga yang terjangkau. Dengan budidaya mandiri secara massal

Godongijo dapat menekan harga daripada memasok dari tempat lain. Harga

yang ditetapkan pemasok biasanya tidak berbeda jauh dengan harga jual di

pasar sehingga keuntungan Godongijo tidak besar. Untuk menjadi one stop

shopping and experience nursery dengan harga terjangkau, Godongijo harus

mampu menyediakan produk tanaman hias yang beragam dengan harga yang

lebih murah dibandingkan nursery lain.

Adanya sumberdaya yang masih menganggur dapat pula mendukung strategi

ini. Dengan strategi ini Godongijo diharapkan mampu meningkatkan pangsa

pasar dengan menyediakan produk tanaman hias yang lebih murah di tengah

ancaman kenaikan harga BBM dan inflasi.


122

7.8 Analisis QSPM

Setelah merumuskan strategi dengan matriks TOWS berdasarkan

informasi matriks IFE, EFE, CPM, dan IE, tahap terakhir adalah pemilihan

strategi terbaik dengan menggunakan alat analisis QSPM (Quantitative Strategic

Planning Matrix). Penggunaan QSPM didasarkan pada tujuan untuk memperoleh

prioritas strategi terbaik yang menarik untuk diimplementasikan sesuai dengan

arah kebijakan dan kondisi perusahaan. Kelebihan QSPM adalah bahwa set

strategi dapat diperiksa secara berurutan atau bersamaan, tidak ada batasan untuk

jumlah strategi yang dapat dievaluasi atau diperiksa sekaligus menggunakan

QSPM. Kelebihan lainnya adalah QSPM mengharuskan ahli strategi dalam hal ini

manajer untuk memadukan faktor-faktor eksternal dan internal yang terkait dalam

proses keputusan. Namun QSPM juga memiliki kelemahan, yaitu proses ini

memerlukan penilaian intuitif dan asumsi yang diperhitungkan. Memberikan

peringkat dan nilai daya tarik mengharuskan keputusan subjektif, namun pada

prosesnya haruslah menggunakan informasi objektif.

Berdasarkan hasil QSPM pada Lampiran 7, maka prioritas strategi yang

paling baik dan menarik saat ini adalah meningkatkan produksi tanaman hias non-

adenium dengan budidaya mandiri untuk menekan harga dengan skor TAS

tertinggi yaitu 3,8267. Secara lengkap tujuh strategi yang telah diperingkatkan

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan produksi tanaman hias non-adenium dengan budidaya

mandiri untuk menekan harga (3,8267)

2. Meningkatkan promosi produk cafe, restoran, dan salon adenium (3,4082)


123

3. Mengembangkan skema diskon harga maupun diskon kuantitas pada hari-

hari tertentu untuk meningkatkan penjualan (3,3441)

4. Membuat sistem keanggotaan (member) untuk konsumen dengan

keuntungan lebih untuk member dibanding non member (3,2666)

5. Meningkatkan hubungan baik dan kinerja pelayanan kepada agen dan

pemasok (3,2267)

6. Memperbaiki sistem manajemen sumberdaya manusia dan mengadakan

program pelatihan bagi karyawan (2,5376)

7. Memanfaatkan lahan tersisa untuk wahana rekreasi baru yaitu kolam

pemancingan (1,8848)

7.9 Rancangan Arsitektur Strategik

Pendekatan untuk menyusun arsitektur strategik peningkatan keunggulan

bersaing Godongijo dilakukan dengan memperhatikan beberapa unsur diantaranya

visi dan misi Godongijo, analisis lingkungan internal dan eksternal, tantangan,

dan sasaran Godongijo. Unsur-unsur ini dipadukan untuk mendapatkan sebuah

peta umum strategi yang akan diimplementasikan. Penyusunan arsitektur strategik

membutuhkan perincian lebih lanjut dalam bentuk program kerja.

a. Visi dan Misi Godongijo

Visi Godongijo adalah “Menjadi Perusahaan Tanaman Hias yang Berperan

Penting dalam Perkembangan Usaha Tanaman Hias dan Perbaikan Lingkungan

Melalui Penghijauan”. Misi Godongijo adalah: (1) menyediakan tanaman hias

berkualitas, bervariasi, dan terjangkau, (2) menjual tanaman hias dengan konsep
124

yang berbeda, (3) memberikan pengetahuan dan informasi mengenai tanaman hias

kepada konsumen, dan (4) menjangkau konsumen di luar Depok.

b. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

Analisis lingkungan internal dan eksternal yang telah dilakukan

menghasilkan kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman. Dengan masukan

dari hasil analisis IFE, EFE, dan CPM telah dirumuskan tujuh strategi melalui

analisis SWOT. Ketujuh strategi tersebut kemudian diurutkan dengan QSPM

sehingga didapat hasil urutan strategi adalah (1) meningkatkan produksi tanaman

hias non-adenium dengan budidaya mandiri untuk menekan harga, (2)

meningkatkan promosi produk cafe, restoran, dan salon adenium, (3)

mengembangkan skema diskon harga maupun diskon kuantitas pada hari-hari

tertentu untuk meningkatkan penjualan, (4) membuat sistem kenggotaan untuk

konsumen (member) dengan keuntungan lebih untuk member dibanding non

member, (5) meningkatkan hubungan baik dan kinerja pelayanan kepada agen dan

pemasok, (6) memperbaiki sistem manajemen sumberdaya manusia dan

mengadakan program pelatihan bagi karyawan, (7) memanfaatkan lahan tersisa

untuk wahana rekreasi baru yaitu kolam pemancingan.

c. Industry Foresight (Industri Masa Depan) Godongijo

Masa depan Godongijo cerah dan menjanjikan yang secara optimis

dinyatakan oleh top management. Dengan sumberdaya manusia yang cukup

potensial baik dalam pendidikan formal, keterampilan, dan pengalaman,

Godongijo juga mampu mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi. Hal ini

terlihat dari kegiatan produksi, promosi, dan pelayanan di Godongijo.

Kemampuan mengikuti perkembangan teknologi ini didukung pula dengan


125

sumberdaya lahan yang cukup luas. Keuntungan ini dapat digunakan Godongijo

untuk meningkatkan kompetensinya yaitu dengan menyediakan produk yang

diinginkan konsumen baik dari segi kuantitas dan kualitas termasuk jenis dan

harga khususnya untuk produk tanaman hias. Selain itu Godongijo juga dapat

memberikan manfaat lebih kepada konsumen dengan produk tambahan dan

layanan yang baik dan berbeda dari pesaingnya.

Dari segi regulasi yang ditetapkan pemerintah setempat dan pusat,

Godongijo tidak menemukan hambatan. Godongijo tidak bermasalah dalam

menaati peraturan perdagangan luar negeri dalam kegiatan impor yang dilakukan.

Regulasi lainnya merupakan peluang bagi perkembangan usaha Godongijo yaitu

perdagangan tanaman hias yang tidak dikenai pajak.

Faktor demografi wilayah Depok yang dihadapi tidak menjadi hambatan

bagi Godongijo karena Godongijo menghadapi konsumen end user yang

mayoritas berasal dari Jakarta dan Tangerang. Begitu pula dengan agen yang

tersebar di Jabotabek. Namun hal ini bukanlah menjadi batasan pelayanan

terhadap konsumen Godongijo. Dengan adanya agen di luar Jabotabek dan

teknologi teleshoping, Godongijo bertekad terus mengembangkan usahanya dan

memperluas pangsa pasar. Didukung dengan gaya hidup masyarakat yang back to

nature dan kepedulian untuk mengurangi dampak global warming, Godongijo

optimis dapat terus berkembang dan menjadi perusahaan tanaman hias yang

bertahan dalam persaingan industri yang ketat.

d. Strategic Challenge (tantangan) Godongijo

Tantangan yang dihadapi Godongijo adalah:

1. Mampu meningkatkan kunjungan dan pembelian konsumen,

2. Meningkatkan pendapatan melalui unit bisnis lain (non adenium),


126

3. Memanfaatkan sumberdaya fisik untuk meningkatkan pendapatan,

4. Mengembangkan produk baru untuk mengungguli pesaing,

5. Mengorganisir dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk

mendukung perusahaan memenangkan persaingan.

e. Sasaran Godongijo

Sasaran yang ingin dicapai Godongijo dalam meningkatkan keunggulan

bersaing diantara perusahaan tanaman hias antara lain:

1. Menyediakan produk tanaman hias berkualitas, bervariasi, dan dengan harga

terjangkau,

2. Memberikan pelayanan yang baik dan pengetahuan bagi konsumen agar

mencintai tanaman hias dan peduli terhadap lingkungan,

3. Menyediakan alternatif tempat rekreasi bagi keluarga,

4. Memiliki pertumbuhan perusahaan dan kemampuan perolehan laba yang

stabil.

7.9.1 Tahapan Arsitektur Strategik

Rancangan arsitektur strategik Godongijo merupakan rekomendasi yang

penulis berikan sebagai jawaban atas tantangan yang dihadapi perusahaan.

Rancangan ini merupakan peta strategi (blue print strategic) untuk mencapai

sasaran perusahaan. Melalui diskusi dengan pihak manajemen, rentang waktu

pelaksanaan ditetapkan selama 2 tahun dengan pertimbangan Godongijo harus

mampu meningkatkan keunggulan bersaing dalam waktu yang relatif cepat

mengingat industri dan tren tanaman hias yang terus berkembang.

Setelah melalui serangkaian tahap pendekatan untuk membuat rancangan

arsitektur strategik, hasilnya kemudian dipetakan ke dalam gambar yang disebut


127

Arsitektur Strategik Godongijo. Di dalamnya terdapat langkah-langkah yang akan

ditempuh untuk mencapai sasaran perusahaan. Gambar arsitektur strategik

Godongijo dapat dilihat pada Gambar 8.

Sumbu X (horizontal) merupakan rentang waktu yang dipersiapkan

Godongijo. Sumbu Y (vertikal) merupakan rentang kegiatan yang akan dilakukan

untuk mencapai sasaran perusahaan. Berdasarkan tantangan yang dihadapi

Godongijo saat ini, terdapat serangkaian strategi dan program untuk menghadapi

tantangan tersebut.

Terdapat dua kelompok strategi yang direkomendasikan untuk Godongijo.

Kelompok pertama adalah rangkaian strategi yang dilaksanakan secara bertahap

dan kelompok kedua adalah strategi yang dilaksanakan terus menerus. Strategi

yang dilaksanakan bertahap terdiri dari 4 strategi. Untuk tahap satu strategi yang

dilaksanakan adalah: (1) meningkatkan produksi tanaman hias non-adenium

dengan budidaya mandiri untuk menekan harga, (2) meningkatkan promosi

produk cafe, restoran, dan salon adenium, dan (3) mengembangkan skema diskon

harga maupun diskon kuantitas pada hari-hari tertentu untuk meningkatkan

penjualan. Strategi ini dapat dilaksanakan mulai bulan Juli tahun 2008. Ketiga

strategi ini dinilai menarik pada QSPM dan untuk pelaksanaannya strategi ini

dinilai tidak memerlukan banyak persiapan. Tahap 2, Godongijo

direkomendasikan untuk melaksanakan strategi membuat sistem kenggotaan

untuk konsumen (member) dengan keuntungan lebih untuk member dibanding

non member. Strategi ini direkomendasikan untuk tahun 2009 karena memerlukan

persiapan baik dalam sistem komputer, peraturan, sumberdaya manusia, maupun

dana. Tahap terakhir adalah melakukan strategi memanfaatkan lahan tersisa untuk

wahana rekreasi baru yaitu kolam pemancingan pada tahun 2010. Rekomendasi
128

ini berdasarkan masukan QSPM dan mempertimbangkan banyaknya persiapan

yang harus dilakukan.

Kelompok kedua adalah strategi yang dilakukan terus-menerus yaitu: (1)

meningkatkan hubungan baik dan kinerja pelayanan kepada agen dan pemasok

dan (2) memperbaiki sistem manajemen sumberdaya manusia dan mengadakan

program pelatihan bagi karyawan. Strategi ini dilakukan terus-menerus karena

dengan hubungan yang baik antara Godongijo dengan agen dan pemasok akan

memberikan keuntungan yang baik secara jangka panjang. Hal ini dapat

meningkatkan kepercayaan dan loyalitas agen dan pemasok kepada Godongijo.

Sehingga agen dan pemasok dapat mendukung kegiatan Godongijo dalam

mengembangkan usahanya. Perbaikan sistem manajemen sumberdaya manusia

dalam Godongijo diharapkan membuat kinerja sumberdaya manusia lebih efisien,

efektif, meningkatkan loyalitas karyawan untuk mendukung pengembangan usaha

Godongijo. Program pelatihan dilakukan agar keterampilan, kemampuan, dan

pengetahuan karyawan meningkat sehingga dapat mengikuti perkembangan

teknologi khususnya mengenai tanaman hias. Pelatihan juga penting dalam rangka

meningkatkan pelayanan Godongijo kepada konsumen.

7.9.2 Program Peningkatan Keunggulan Bersaing Godongijo

Arsitektur strategik yang telah disusun dalam bentuk strategi kemudian

diturunkan lebih lanjut ke dalam program kerja. Bentuk nyata dari alternatif

strategi yang telah dirumuskan dari hasil analisis SWOT adalah program-program

yang disusun untuk meningkatan keunggulan bersaing Godongijo. Program-

program ini membahas lebih lanjut dan terinci langkah-langkah yang harus

ditempuh dalam meningkatkan keunggulan bersaing Godongijo sebagai organisasi


129

profit yaitu perusahaan tanaman hias. Program untuk menjelaskan alternatif

strategi dapat dilihat pada Tabel 28.

Tabel 28 Program Peningkatan Keunggulan Bersaing Godongijo


Strategi Program
Meningkatkan produksi tanaman 1. Membuat dan mengkondisikan tempat budidaya
hias non-adenium dengan sesuai dengan jenis tanaman,
budidaya mandiri untuk menekan 2. Persiapan peralatan dan perlengkapan,
harga 3. Membuat rencana budidaya,
4. Melakukan perbanyakan dan pemeliharaan untuk
jenis tanaman yang mulai tren
Meningkatkan promosi produk 1. Meningkatkan proporsi promosi untuk cafe,
cafe, restoran, dan salon adenium restoran, dan salon tanaman pada media promosi
Godongijo,
2. Membuat leaflet/selebaran tentang produk cafe,
restoran, dan salon adenium yang dibagikan saat
pameran maupun melalui agen di Jabodetabek.
Mengembangkan skema diskon 1. Mendaftar tanaman yang kurang diminati atau
harga maupun diskon kuantitas memiliki kualitas sedang hingga rendah,
pada hari-hari tertentu untuk 2. Melakukan perlakuan khusus untuk mempercantik
meningkatkan penjualan penampilan tanaman tersebut dan memajang
tanaman di tempat yang strategis,
3. Menetapkan persentase diskon, maupun
menjadikan tanaman sebagai bonus untuk
pembelian tertentu,
4. Menetapkan hari diskon dan bonus pada hari Senin
hingga Jumat,
5. Mempromosikan program diskon dan bonus.
Membuat sistem keanggotaan 1. Merancang sistem kartu member,
untuk konsumen (member) 2. Membuat ketentuan layanan member,
dengan keuntungan lebih untuk 3. Melakukan promosi untuk menarik konsumen
member dibanding non member menjadi member,
4. Membuat database member,
5. Evaluasi program secara rutin.
Meningkatkan hubungan baik 1. Membuat ketentuan kerjasama yang
dan kinerja pelayanan kepada menguntungkan kedua pihak,
agen dan pemasok 2. Memberi bonus untuk agen dengan kinerja baik,
3. Membantu agen dalam berpromosi.
Memperbaiki sistem manajemen 1. Membuat daftar tugas, wewenang serta
sumberdaya manusia dan penanggung jawab tiap-tiap posisi,
mengadakan program pelatihan 2. Mengadakan pelatihan terutama untuk staf
bagi karyawan produksi dan staf penjualan rutin maupun
insidental.
Memanfaatkan lahan tersisa 1. Pembersihan daerah rawa,
untuk wahana rekreasi baru yaitu 2. Pembuatan kolam pemancingan,
kolam pemancingan 3. Penanaman benih ikan dan pembuatan tempat
duduk berpeneduh,
4. Melakukan promosi rekreasi kolam pemancingan.
83
Sasaran
Sumbu Y 1. Menyediakan produk tanaman hias berkualitas,
bervariasi, dan dengan harga terjangkau,
2. Memberikan pelayanan yang baik dan
pengetahuan bagi konsumen agar mencintai
Meningkatkan produksi tanaman hias dan peduli terhadap lingkungan,
tanaman hias non- 3. Menyediakan alternatif tempat rekreasi bagi
adenium dengan keluarga,
budidaya mandiri untuk 4. Memiliki pertumbuhan perusahaan dan
menekan harga kemapuan perolehan laba yang stabil

Membuat sistem
kenggotaan untuk Memanfaatkan lahan
Meningkatkan promosi konsumen (member) tersisa untuk wahana
produk cafe, restoran, dengan keuntungan lebih rekreasi baru yaitu kolam
dan salon adenium untuk member dibanding pemancingan
non member

Mengembangkan skema
diskon harga maupun
diskon kuantitas pada
hari-hari tertentu untuk
meningkatkan penjualan

Tantangan
1. Mampu meningkatkan kunjungan dan
pembelian konsumen,
2. Meningkatkan pendapatan melalui unit
bisnis lain (non adenium),
3. Memanfaatkan sumberdaya fisik untuk Kegiatan yang dilakukan terus-menerus
meningkatkan pendapatan, 1. Meningkatkan hubungan baik dan kinerja pelayanan kepada agen dan pemasok,
4. Mengembangkan produk baru untuk 2. Memperbaiki sistem manajemen sumberdaya manusia dan mengadakan program pelatihan bagi karyawan
mengungguli pesaing,
5. Mengorganisir dan meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia untuk mendukung Sumbu X
perusahaan memenangkan persaingan.
2008 2009 2010

Gambar 8 Tahapan Arsitektur Strategik: Strategi Bersaing Godongijo


Gambar 8 Tahapan Arsitektur Strategik: Strategi Bersaing Godongijo
131

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis matriks EFE dan IFE dapat diidentifikasi peluang,

ancaman, kekuatan, dan kelemahan utama yang dihadapi Godongijo. Peluang

yang dihadapi Godongijo yaitu: (1) kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap

Dolar Amerika, (2) pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, jenis

kelamin, dan usia, (3) penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak,

(4) perkembangan teknologi komputerisasi, komunikasi, informatika, dan

transportasi, (5) perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan

kualitas tanaman hias, (6) kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat,

dan (7) kekuatan tawar-menawar terhadap pemasok kuat. Sedangkan ancaman

bagi Godongijo yaitu: (1) inflasi semakin meningkat, (2) kenaikan TDL dan

harga BBM, (3) cuaca tidak menentu dan bencana alam, (4) berubah-ubahnya

tren tanaman hias, (5) tingkat persaingan tinggi, dan (6) munculnya pendatang

baru yang dekat dan konsep bisnis yang sama. Kekuatan Godongijo yang

dapat diidentifikasi yaitu: (1) memiliki Standard Operational Procedure

(SOP), (2) new release dan trend setter tanaman hias adenium, (3) Produk dan

pelayanan beragam, (4) Teknologi dalam promosi dan pelayanan, (5) memiliki

cabang dan banyak agen, (6) modal sendiri, dan (7) inovasi dalam budidaya

dan peningkatan kualitas tanaman hias. Lima faktor kelemahan Godongijo

yaitu: (1) masih ada rangkap jabatan, (2) terjadi turn over karyawan, (3) jarak

yang jauh dengan Jakarta, (4) persentase pendapatan dari penjualan belum

seimbang, dan (5) sumberdaya yang belum digunakan secara optimal,


132

2. Berdasarkan hasil analisis CPM, dapat dianalisis posisi persaingan Godongijo

dibandingkan pesaing-pesaingnya yaitu Wijaya, Oasis Sentul Nursery, Istana

Alam, dan Kuntum Nurseries. Godongijo unggul dalam ragam koleksi

tanaman hias, kualitas tanaman hias yang ditawarkan (setara dangan Wijaya

dan Oasis Sentul Nursery), cara penataan tanaman hias, pelayanan dan

fasilitas (setara dengan Kuntum Nurseries), dan promosi. Secara keseluruhan

Godongijo berada di peringkat pertama, namun banyak hal penting yang harus

diperhatikan oleh Godongijo karena perbedaan skor antarperusahaan yang

tidak jauh dan saat ini pesaing lainnya sedang melakukan pembangunan fisik

maupun manajemen untuk meningkatkan keunggulan bersaingnya. Kekuatan

persaingan dominan Godongijo terletak pada promosi dan kelemahannya

terletak pada kesesuaian harga.

3. Hasil matriks SWOT yang mempertimbangkan peluang, ancaman, kekuatan

dan kelemahan, serta posisi persaingan Godongijo terhadap pesaing-

pesaingnya, maka strategi bersaing yang dapat dikembangkan oleh Godongijo

secara umum adalah menjadi one stop shopping and experience nursery

dengan konsep edukasi. One stop shopping dirancang dengan konsep

swalayan dengan harga yang terjangkau. Analisis QSPM memperingkatkan

tujuh strategi yang dapat diimplementasikan oleh Godongijo dengan prioritas

sebagai berikut: (1) meningkatkan produksi tanaman hias non-adenium

dengan budidaya mandiri untuk menekan harga, (2) meningkatkan promosi

produk cafe, restoran, dan salon adenium, (3) mengembangkan skema diskon

harga maupun diskon kuantitas pada hari-hari tertentu untuk meningkatkan

penjualan, (4) membuat sistem kenggotaan untuk konsumen (member) dengan


133

keuntungan lebih untuk member dibanding non member, (5) meningkatkan

hubungan baik dan kinerja pelayanan kepada agen dan pemasok, (6)

memperbaiki sistem manajemen sumberdaya manusia dan mengadakan

program pelatihan bagi karyawan, (7) memanfaatkan lahan tersisa untuk

wahana rekreasi baru yaitu kolam pemancingan.

8.2 Saran

1. Godongijo diharapkan dapat mensosialisasikan strategi dan program yang

telah dirumuskan kepada seluruh karyawan sehingga setiap orang memiliki

rasa tanggung jawab dan termotivasi untuk melaksanakan strategi dan

program dalam rangka mewujudkan visi, misi, dan tujuan Godongijo.

Sosialisasi terkait dengan perencanaan pelaksanaan strategi yang mencakup

uraian strategi dan program yang akan dilaksanakan, posisi dan tugas setiap

orang, tahapan dan waktu pelaksanaan, serta sistem insentif sebagai imbalan

atas kinerja yang baik.

2. Pelaksanaan strategi dan program membutuhkan komitmen dan konsistensi.

Pelaksanaan program sebaiknya diikuti dengan evaluasi secara bertahap

sehingga penyesuaian dapat dilakukan sewaktu-waktu.

3. Penelitian selanjutnya dapat mengambil topik mengenai implementasi dan

evaluasi strategi dengan pendekatan arsitektur strategik terkait strategi yang

telah dirumuskan pada penelitian ini.


134

DAFTAR PUSTAKA

Al Muttaqien, Anindito. 2007. Analisis Strategi Bersaing Agrowisata Vin’s Berry


Park. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut
Pertanian Bogor.

BI, 2008. Kurs Transaksi Bank Indonesia Mata Uang USD. http://www.bi.go.id.
[9 April 2008]

BPS, 2007. Jawa Barat dalam Angka 2007. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa
Barat.

Budiman, Imelda. 2004. Analisis Strategi Bersaing Obat Tradisional: Taman


Sringanis. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut
Pertanian Bogor.

Dadang, et al. 2007. Setelah Jenuh dengan Anthurium. http://www.agrina-


online.com/show_ article.php?rid=7&aid=1127 [ 8 April 2008]

Dadang. 2007. Tiga Calon Pesohor. http://www.agrina-


online.com/show_ article.php?rid=7&aid=1127 [ 8 April 2008]

David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis Konsep. Edisi 10. Salemba Empat.
Jakarta.

Departemen Pertanian, 2007. Mentan Ajak Masyarakat Florikultura Bersinergi


Kembangkan Sumber Devisa Baru. http://ppvt.setjen.deptan.go.id/berita/
detail.php?id=169 [17 Februari 2008].

Direktorat Bina Produksi Hortikultura. 1996. Survei Produksi Tanaman Hias


Indonesia. Direktorat Bina Produksi Hortikultura. Departemen Pertanian.
Jakarta.

Direktori Angrek dan Tanaman Hias Provinsi DKI Jakarta, 2007. Tren dan
Prospek Mendatang. Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta.
www.distanhutdki.web.id. [17 Februari 2008].

DuBrin, J. A. and Ireland, R. D. 1993. Management and Organization-2nd Edition.


South-Western Publishing Co. Ohio.

Endah, Joesi. 2007. Membuat Tanaman Hias Rajin Berbunga. Agromedia


Pustaka. Jakarta.

Glueck, W. F dan Jauch, L.R. 1991. Manajemen Strategis dan Kebijakan


Perusahaan. Erlangga. Jakarta.
135

Griffin, R. W. dan Ebert, R. J. 2003. Bisnis. Prenhallindo. Jakarta.

Hero K. Purba, Frans. Peluang Pasar Tanaman Hias Ekspor ke Mancanegara.


Subdit Promosi dan Pengembangan Pasar, DIT. Pemasaran Internasional,
DITJEN Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Departemen
Pertanian. http://agribisnis.deptan.go.id [17 Februari 2008].

Kinear, T.L & Taylor. 1996. Marketing Research: An Applied Approach. Edisi
keempat. Mc Graw-Hill. USA.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. PT Indeks


Kelompok Gramedia. Jakarta.

Lipsey, et al. 1997. Pengantar Mikroekonomi Jilid 2. Binarupa Aksara. Jakarta.

Okta, Dedy Wijaya. 2004. Analisis Strategi Bersaing Minuman Sari Buah Sirsak
PT Minuman SAP dalam Menghadapi Persaingan Industri Minuman
Ringan. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut
Pertanian Bogor.

Parluhutan, Eli. 2006. Formulasi Strategi Pengembangan Usaha Tanaman


Anggrek Spesies di Unit Koleksi Anggrek Kebun Raya Bogor. Skripsi.
Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Porter, Michael E. 2007. Strategi Bersaing: Teknik Menganalisis Industri dan


Pesaing. KARISMA Publishing Group. Tangerang.

Rahardi, F et al. 1997. Agribisnis Tanaman Hias. Cetakan keempat. Penebar


Swadaya. Jakarta.

Redaksi Agromedia. 2007. Kaya dari Bisnis Tanaman Hias. PT Agromedia


Pustaka. Jakarta.

Robbins, S.P dan Coulter M. 1999. Manajemen. PT Prenhallindo. Jakarta.

Rukmana, H. Rahmat. 1997. Teknik Perbanyakan Tanaman Hias. Cetakan


Pertama. Kanisius. Yogyakarta.

Soekartawi. 1996. Manajemen Agribisnis Bunga Potong. UI Press. Jakarta.

Somantri, Entis. 2005. Analisis Strategi Bersaing (Competitive Strategy)


Manajemen Hero Supermarket dalam Industri Ritel. Skripsi. Jurusan Ilmu-
ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Sudarmono, A.S. 1997. Tanaman Hias Ruangan: Mengenal dan Merawat.


Kanisius. Yogyakarta.
136

Suheri. 2006. Analisis Strategi Bersaing Restoran berdasarkan Persfektif


Konsumen (Studi kasus: Waroeng Girli Bogor). Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu
Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Supari, Dh. 1999. Tuntunan Membangun Agribisnis. Edisi Pertama. PT Gramedia.


Jakarta.

Swastha, B. dan I. Sukotjo. 1995. Pengantar Bisnis Modern. Liberty. Yogyakarta.

Tinambunan, Asril. 2005. Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Hias pada


PT. Bina Usaha Flora (BUF) di Cipanas-Cianjur. Skripsi. Departemen
Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian
Bogor.

Umar, Husein. 2005. Strategic Management in Action: Konsep, Teori, dan Teknik
Menganalisis Manajemen Strategis Strategic Business Unit berdasarkan
Konsep Michael R. Porter, Fred R. David, dan Wheelen-Hunger. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Yoshida, Diah Tuhfat. 2006. Arsitektur Strategik: Solusi Meraih Kemenangan


dalam Dunia yang Senantiasa Berubah. PT Elex Media Komputindo.
Jakarta.
136

LAMPIRAN
137

Lampiran 1 Daftar Pengusaha Agribisnis Tanaman Hias

No Nama Pelaku Usaha Alamat


Produsen
1 Alam Indah Bunga Nusantara (PT) Cipanas-Cianjur
2 Allescia Kelapa Gading-Jakarta
3 Ayub Pranata Bandung
4 Benara Nurseries Karawang-Jawa Barat
5 Bibit Baru Surabaya
6 Bina Usaha Flora (PT) Cipanas-Cianjur
7 Bostama Buana Raya Agrotama (PT) Sukabumi-Jawa Barat
8 Carnation Farm Pangalengan-Bandung
9 Cisalada Permai (PT) Cijeruk-Bogor
10 Exotica Prima Nurseries (PT) Jakarta Selatan
11 Fitotek Unggul (PT) Jakarta Selatan
12 Flora Hijau Permai (PT) Jakarta Pusat
13 Flora Mas Indah (PT) Jakarta Pusat
14 Floribunda Nursery Bintaro-Jakarta
15 Godongijo Nursery Depok-Jawa Barat
16 Green Point Nursery (PT) Jakarta Selatan
17 Halim Puspita (PT) Jakarta Selatan
18 Henary Bandung
19 Inn Karla Nursery Jakarta Pusat
20 Insan Krida Utama (PT) Jakarta Selatan
21 Isti Anggana Jakarta Selatan
22 Jakarta Flora Jakarta Selatan
23 Karibco (PT) Jakarta Pusat
24 Kebun Ciputri (PT) Cilandak Timur-Jakarta
25 Kebun Winasari Jakarta Selatan
26 Kreasi Flora Nusantara (PT) Cipanas-Cianjur
27 Marga Flora Jakarta Pusat
28 Melrimba Sentra Agrotama (PT) Jakarta Selatan
29 Ostrafarm Jakarta Selatan
30 Perkebunan Mangkurajo (PT) Kebayoran Baru-Jakarta
31 Pesona Anggrek Jakarta Barat
32 Pesona Daun Mas Asri (PT) Ciawi-Bogor
33 Polliloka Orchids Jakarta Barat
34 Pusat Koperasi Bunga Indonesia Jakarta Barat
35 Putri Sekar Asri (PT) Jakarta Selatan
36 Robby&Kerst Nursery Ciawi-Bogor
37 Saung Mirwan (PT) Megamendung-Bogor
38 Sawangan Orchids Cinangka-Depok
39 Sekar Gunung Lembang (PT) Lembang-Bandung
40 Selektani (PT) Surabaya
41 Setiabudi Cactus Bandung
42 Sukses Enterprise (CV) Jakarta Barat
43 Tropicana Nursery Jakarta Barat
44 Wijaya Orchids Sentul-Bogor
45 Yayasan Bunga Nusantara Jakarta Selatan
46 Yoseph Ishak T. Tajur-Bogor
138

No Nama Pelaku Usaha Alamat


Asosiasi/Perhimpunan
1 Asosiasi Bunga Indonesia (ASBINDO) Jakarta Selatan
2 Asosiasi Petani Anggrek Indonesia (APAI) Lembang-Bandung
3 Ikatan Arsitektur Lanskap Indonesia (IALI) Jakarta Selatan
4 Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI) Jakarta Barat
5 Masyarakat Floristry Indonesia Jakarta Selatan
6 Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Pasuruan-Jawa Timur
7 Perhimpunan Florikultur Indonesia (PFI) Tangerang

No Nama Pelaku Usaha Alamat


Kelompok Tani
1 Bintang Delapan Hortikultura (PT) Jakarta Barat
2 CD Farm Bandung
3 Ekakarya Graha Flora (PT) Jakarta Pusat
4 Giri Mekar-Asosiasi Petani Cihideung Bandung
5 Guna Sari Tabanan-Bali
6 H. Moch. Sulkhan Jawa Timur
7 Inggu Laut Abadi Cianjur
8 Maju Bersama Depok-Jawa Barat
9 Mitra Bisnis Anda Pacet-Cianjur
10 Mohamad Baidowi Ciawi-Bogor
11 Nusa Indah Semarang
12 Rizals Oron CS Lembang-Bandung
13 Syngenta Indonesia (PT) Jakarta Selatan
14 Tingal Garden Tangerang
15 Wahana Kharisma Flora (PT) Malang-Jawa Timur

No Nama Pelaku Usaha Alamat


Bibit/Kultur Jaringan
1 Bumi Teknokultura Unggul (PT) Jakarta Pusat
2 Fitotek Unggul (PT) Jakarta Selatan
3 Monfori Nusantara (PT) Tangerang

No Nama Pelaku Usaha Alamat


Trader
1 Alinda Flora (CV) Bandung
2 Asosiasi Petani Bunga Potong Kab. Semarang Semarang
3 Asosiasi Petani-Pedangan Bunga Cihideung Bandung
4 Asri Ayu Orchids Grower Denpasar-Bali
5 Buana Nuansa Nusantara (PT) Bandung
6 Bunga Lima Benua Jakarta Selatan
7 Centra Anggrek Bandung
8 Eldadi Usaha Flora (PT) Jakarta Selatan
9 Eldasi Jati Utomo (PT) Jakarta Selatan
10 H & W Orchids Jakarta Timur
11 Hj. Yuliati Purwadi Jakarta
12 Koperasi Pedagang Bunga Wastu Kencana Bandung
13 Millenium Nursery Tangerang
14 Milo Bali Orchids Kuta-Bali
139

No Nama Pelaku Usaha Alamat


Trader
15 Paguyuban Pedagang Bunga Pasar Kayon Surabaya
16 Rizal Orchids Center Lembang-Bandung
17 Sagita Flora Bekasi
18 Taty Nursery&Galery (CV) Medan
19 Trini Suhadi Jawa Timur
20 UD Artha Jawa Timur

No Nama Pelaku Usaha Alamat


Lain-lain
1 Adi Johan Jakarta Selatan
2 Andy Jati Utomo Jakarta
3 Nabila Parcel Flora Internasional (PT) Jakarta Selatan
4 Nancy Craft Jakarta Selatan
5 PHRI Jakarta Pusat
6 Tropica Greeneries Jakarta Timur
140

Lampiran 2 Struktur Organisasi PT Godongijo Asri


STRUKTUR ORGANISASI PT. GODONGIJO ASRI

Director

Marketing & Production Financial &


Sales Manager Administration
Manager Manager

Promotion
Sales Market & Production HRD &
Supervisor Development Customer & Research & GA Cost Purchasing
Finance
Showroom Supervisor Relation Distribution Café Driver Maintenance Supervisor
Development Supervisor Accounting Supervisor
Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor
Lampiran 2 Struktur Organisasi PT Godongijo Asri

Head of Promotion Assistant Assistant of Cost


Branch & First of SPV SPV HRD Cashier 1 Accounting Purchasing
Breeders
Sales Alam Customer Chef Production Maintenance Officer (in cash) Officer Staff
Sutera Relation
Officer

Showroom Propagator Production Showroom General Head of Cashier 2 Stockist


Agents Affairs Security
Cashier Maintenance Maintenance (out cast) Staff
141

Lampiran 3 Daftar Produk dan Harga Jual Tanaman Hias Godongijo

Kode Jenis Tanaman Harga (Rp) Kode Jenis Tanaman Harga (Rp)
111001 Ade. Eye of the storm ( A ) 35,000 111032 Ade. Xion A 40,000
111002 Ade. My country ( A ) 35,000 111032NR Ade. Cozy ( A ) 35,000
111002A Ade. My Country (A) 25,000 111033 Ade. Chiara A 50,000
111003 Ade. Miss Thailand ( A ) 35,000 111034 Ade. Cellona A 50,000
111003A Ade. Miss Thailand 25,000 111034NR Ade. Lygo ( A ) 35,000
111004 Ade. Seduction ( A ) 35,000 111035 Ade. Ciello A 50,000
111004A Ade. Seduction 25,000 111036 Ade. Ye-Lo A 50,000
111005 Ade. Windmollen ( A ) 35,000 111037 Ade. Superba ( A ) 70,000
111005A Ade. Windmollen ( A ) 25,000 111037NR Ade. Arturo ( A ) 35,000
111005NR Ade. Perfumed snow ( A ) 35,000 111038 Ade. Zahra A 70,000
111006 Ade. Delano ( A ) 35,000 111039 Ade. Salmona ( A ) 50,000
111006A Ade. Delano 25,000 111040 Ade. Remora ( A ) 50,000
111007 Ade. Carmello ( A ) 35,000 111041 Ade. Omizo ( A ) 50,000
111007A Ade. Carmello 25,000 111042 Ade. Shiba ( A ) 50,000
111008 Ade. Serena ( A ) 35,000 111043 Ade. Souza ( A ) 50,000
111008A Ade. Serena 25,000 111044 Ade. Chimera ( A ) 50,000
111008NR Ade. Sinox ( A ) 35,000 111044NR Ade. Titan A 35,000
111009 Ade. Shangrilla( A ) 35,000 111045 Ade. Mauro ( A ) 50,000
111010 Ade. Apsara ( A ) 35,000 111046 Ade. Mozza ( A ) 50,000
111010A Ade. Apsara ( A ) 25,000 111047 Ade. Axella ( A ) 50,000
111011 Ade. Pepito ( A ) 35,000 111048 Ade. Zenzia ( A ) 70,000
111012 Ade. Hugo ( A ) 35,000 111049 Ade. Dottie ( A ) 70,000
111013 Ade. Bertha ( A ) 35,000 111050 Ade. Ortiz ( A ) 70,000
111013A Ade. Bertha ( A ) 25,000 111051 Ade. Benito A 50,000
111014 Ade. Aldabra ( A ) 35,000 111051N Ade. New NN-005 60,000
111015 Ade. The peach ( A ) 35,000 111051NR Ade. White Star A 40,000
111015NR Ade. Cleo ( A ) 35,000 111052 Ade. Bonzi A 70,000
111016 Ade. Hip hop ( A ) 35,000 111052NR Ade. Red Dusk A 40,000
111017 Ade. Axes ( A ) 35,000 111053 Ade. Thorra A 70,000
111017NR Ade. Marmora ( A ) 35,000 111053NR Ade. Superbrain A 40,000
111018 Ade. Inspiro ( A ) 35,000 111054 Ade. Ayala A 70,000
111018NR Ade. Estima ( A ) 35,000 111054NR Ade. Harry Potter A 40,000
111019 Ade. Qyu qyu ( A ) 35,000 111055 Ade. Elexa A 70,000
111020 Ade. Sonoma ( A ) 35,000 111055NR Ade. Cat Eye A 40,000
111020A Ade. Sonoma ( A ) 25,000 111056 Ade. Celta A 70,000
111020NR Ade. Flamme ( A ) 35,000 111056NR Ade. Fadia A 40,000
111021 Ade. Trivius ( A ) 35,000 111057 Ade. Pandora A 40,000
111021A Ade. Trivius ( A ) 25,000 111058 Ade. Diva A 40,000
111021NR Ade. Diablo ( A ) 35,000 111059 Ade. Placido A 40,000
111022 Ade. Laviosa ( A ) 35,000 111060 Ade. Regio A 40,000
111023 Ade. Evara ( A ) 35,000 111061 Ade. Kodomo A 40,000
111023A Ade. Evara ( A ) 25,000 111062 Ade. Quantum A 40,000
111024 Ade. Helio ( A ) 40,000 111067 Ade. Somalense Hitam 75,000
111025 Ade. Teamo ( A ) 40,000 111068 Ade. Somalense 75,000
111026 Ade. Doxon ( A ) 40,000 111069 Ade. Funny bunny ( A ) 35,000
111027 Ade. Blanca ( A ) 40,000 111070 Ade. Peter pan ( A ) 35,000
111028 Ade. Sheva ( A ) 40,000 111071 Ade. Pluto ( A ) 35,000
111029 Ade. Neoma A 40,000 111072 Ade. Poisedon ( A ) 35,000
111029A Ade. Neoma A 25,000 111073 Ade. Luna ( A ) 35,000
111030 Ade. Ozora A 40,000 111074 Ade. Vega ( A ) 35,000
111030A Ade. Ozora A 25,000 111075 Ade. Triton ( A ) 35,000
111030NR Ade. Ramona ( A ) 35,000 111076 Ade. Explora ( A ) 35,000
111031 Ade. Zelosa A 40,000 111077 Ade. Paragon ( A ) 35,000
142

Kode Jenis Tanaman Harga (Rp) Kode Jenis Tanaman Harga (Rp)
111078 Ade. Paradiso( A ) 35,000 112040 Ade. Remora ( B ) 90,000
111079 Ade. Saxon A 35,000 112041 Ade. Omizo ( B ) 90,000
111080 Ade. Zamora A 35,000 112042 Ade. Shiba ( B ) 90,000
1110S1 Ade. Seedling - 1 75,000 112043 Ade. Souza ( B ) 90,000
1110S2 Ade. Seedling - 2 50,000 112044 Ade. Chimera ( B ) 90,000
112001 Ade. Eye of the strorm ( B ) 65,000 112044NR Ade. Titan B 65,000
112002 Ade. My country ( B ) 65,000 112045 Ade. Mauro ( B ) 90,000
112003 Ade. Miss Thailand ( B ) 65,000 112046 Ade. Mozza ( B ) 90,000
112004 Ade. Seduction ( B ) 65,000 112047 Ade. Axella ( B ) 90,000
112005 Ade. Windmollen ( B ) 65,000 112048 Ade. Zenzia ( B ) 130,000
112005NR Ade. Perfumed snow ( B ) 65,000 112049 Ade. Dottie ( B ) 130,000
112006 Ade. Delano ( B ) 65,000 112050 Ade. Ortiz ( B ) 130,000
112007 Ade. Carmello ( B ) 65,000 112051 Ade. Benito B 90,000
112008 Ade. Serena ( B ) 65,000 112051N Ade. New NN-005 B 100,000
112008NR Ade. Sinox ( B ) 65,000 112051NR Ade. White Star B 70,000
112009 Ade. Shangrilla ( B ) 65,000 112052 Ade. Bonzi B 130,000
112010 Ade. Apsara ( B ) 65,000 112052NR Ade. Red Dusk B 70,000
112011 Ade. Pepito ( B ) 65,000 112053 Ade. Thorra B 130,000
112012 Ade. Hugo ( B ) 65,000 112053NR Ade. Superbrain B 70,000
112013 Ade. Bertha ( B ) 65,000 112054 Ade. Ayala B 130,000
112014 Ade. Aldabra ( B ) 65,000 112054NR Ade. Harry Potter B 70,000
112015 Ade. The peach ( B ) 65,000 112055 Ade. Elexa B 130,000
112015NR Ade. Cleo ( B ) 65,000 112055NR Ade. Cat Eye B 70,000
112016 Ade. Hip hop ( B ) 65,000 112056 Ade. Celta B 130,000
112017 Ade. Axes ( B ) 65,000 112056NR Ade. Fadia B 70,000
112017NR Ade. Marmora ( B ) 65,000 112057 Ade. Pandora B 70,000
112018 Ade. Inspiro ( B ) 65,000 112058 Ade. Diva B 70,000
112018NR Ade. Estima ( B ) 65,000 112059 Ade. Placido B 70,000
112019 Ade. Qyu qyu ( B ) 65,000 112060 Ade. Regio B 70,000
112020 Ade. Sonoma ( B ) 65,000 112061 Ade. Kodomo B 70,000
112020NR Ade. Flamme ( B ) 65,000 112062 Ade. Quantum B 70,000
112021 Ade. Trivius B 65,000 112069 Ade. Funny bunny ( B ) 65,000
112021NR Ade. Diablo ( B ) 65,000 112070 Ade. Peter pan ( B ) 65,000
112022 Ade. Laviosa B 65,000 112071 Ade. Pluto ( B ) 65,000
112023 Ade. Evara B 65,000 112072 Ade. Poisedon ( B ) 65,000
112024 Ade. Helio B 70,000 112073 Ade. Luna ( B ) 65,000
112025 Ade. Teamo B 70,000 112074 Ade. Vega ( B ) 65,000
112026 Ade. Doxon B 70,000 112075 Ade. Triton ( B ) 65,000
112027 Ade. Blanca B 70,000 112076 Ade. Explora ( B ) 65,000
112028 Ade. Sheva B 70,000 112077 Ade. Paragon ( B ) 65,000
112029 Ade. Neoma B 70,000 112078 Ade. Paradiso ( B ) 65,000
112030 Ade. Ozora B 70,000 112079 Ade. Saxon B 65,000
112030NR Ade. Ramona B 65,000 112080 Ade. Zamora B 65,000
112031 Ade. Zelosa B 70,000 112081 Ade. Rood Stock (B) 50,000
112032 Ade. Xion B 70,000 112082 Ade. (Eye OTS - Mozza) (B) 90,000
112032NR Ade. Cozy B 65,000 112083 Ade. (Helio - Blanca) (B) 90,000
112033 Ade. Chiara B 90,000 113001 Ade. Eye of the storm (C) 140,000
112034 Ade. Cellona B 90,000 113002 Ade. My country ( C ) 140,000
112034NR Ade. Lygo B 65,000 113003 Ade. Miss Thailand ( C ) 140,000
112035 Ade. Ciello B 90,000 113004 Ade. Seduction ( C ) 140,000
112036 Ade. Ye-Lo B 90,000 113005 Ade. Windmollen ( C ) 140,000
112037 Ade. Superba ( B ) 130,000 113005NR Ade. Perfumed snow ( C ) 140,000
112037NR Ade. Arturo B 65,000 113006 Ade. Delano ( C ) 140,000
112038 Ade. Zahra B 130,000 113007 Ade. Carmello ( C ) 140,000
112039 Ade. Salmona ( B ) 90,000 113008 Ade. Serena ( C ) 140,000
113008NR Ade. Sinox ( C ) 140,000 113051NR Ade. White Star ( C ) 160,000
143

Kode Jenis Tanaman Harga (Rp) Kode Jenis Tanaman Harga (Rp)
113009 Ade. Shangrilla ( C ) 140,000 113052 Ade. Bonzi C 250,000
113010 Ade. Apsara ( C ) 140,000 113052NR Ade. Red Dusk C 160,000
113011 Ade. Pepito ( C ) 140,000 113053 Ade. Thorra C 250,000
113012 Ade. Hugo ( C ) 140,000 113053NR Ade. Superbrain C 160,000
113013 Ade. Bertha ( C ) 140,000 113054 Ade. Ayala C 250,000
113014 Ade. Aldabra ( C ) 140,000 113054NR Ade. Harry Potter C 160,000
113015 Ade. The peach ( C ) 140,000 113055 Ade. Elexa C 250,000
113015NR Ade. Cleo ( C ) 140,000 113055NR Ade. Cat Eye C 160,000
113016 Ade. Hip hop ( C ) 140,000 113056 Ade. Celta C 250,000
113017 Ade. Axes ( C ) 140,000 113056NR Ade. Fadia C 160,000
113017NR Ade. Marmora ( C ) 140,000 113057 Ade. Pandora C 160,000
113018 Ade. Inspiro ( C ) 140,000 113058 Ade. Diva C 160,000
113018NR Ade. Estima ( C ) 140,000 113059 Ade. Placido C 160,000
113019 Ade. Qyu qyu ( C ) 140,000 113060 Ade. Regio C 160,000
113020 Ade. Sonoma ( C ) 140,000 113061 Ade. Kodomo C 160,000
113020NR Ade. Flamme ( C ) 140,000 113062 Ade. Quantum C 160,000
113021 Ade. Trivius ( C ) 140,000 113069 Ade. Funny bunny ( C ) 140,000
113021NR Ade. Diablo ( C ) 140,000 113070 Ade. Peter pan ( C ) 140,000
113022 Ade. Laviosa ( C ) 140,000 113071 Ade. Pluto ( C ) 140,000
113023 Ade. Evara ( C ) 140,000 113072 Ade. Poisedon ( C ) 140,000
113024 Ade. Helio ( C ) 150,000 113073 Ade. Luna ( C ) 140,000
113025 Ade. Teamo ( C ) 150,000 113074 Ade. Vega ( C ) 140,000
113026 Ade. Doxon ( C ) 150,000 113075 Ade. Triton ( C ) 140,000
113027 Ade. Blanca ( C ) 150,000 113076 Ade. Explora ( C ) 140,000
113028 Ade. Sheva ( C ) 150,000 113077 Ade. Paragon ( C ) 140,000
113029 Ade. Neoma ( C ) 150,000 113078 Ade. Paradiso ( C ) 140,000
113030 Ade. Ozora ( C ) 150,000 113079 Ade. Saxon ( C ) 140,000
113030NR Ade. Ramona ( C ) 140,000 113080 Ade. Zamora ( C ) 140,000
113031 Ade. Zelosa ( C ) 150,000 113081 Ade. Rood Stock (C) 75,000
113032 Ade. Xion ( C ) 150,000 113082 Ade. (Eye OTS - Mozza) (C) 170,000
113032NR Ade. Cozy ( C ) 140,000 113083 Ade. (Helio -Blanca) (C) 170,000
113033 Ade. Chiara ( C ) 170,000 114001 Ade. Eye of the strorm (D) 380,000
113034 Ade. Cellona ( C ) 170,000 114002 Ade. My country ( D ) 380,000
113034NR Ade. Lygo ( C ) 140,000 114003 Ade. Miss Thailand ( D ) 380,000
113035 Ade. Ciello ( C ) 170,000 114004 Ade. Seduction ( D ) 380,000
113036 Ade. Ye-Lo ( C ) 170,000 114005 Ade. Windmollen ( D ) 380,000
113037 Ade. Superba ( C ) 250,000 114005NR Ade. Perfumed snow ( D ) 380,000
113037NR Ade. Arturo ( C ) 140,000 114006 Ade. Delano ( D ) 380,000
113038 Ade. Zahra ( C ) 250,000 114007 Ade. Carmello ( D ) 380,000
113039 Ade. Salmona ( C ) 170,000 114008 Ade. Serena ( D ) 380,000
113040 Ade. Remora ( C ) 170,000 114008NR Ade. Sinox ( D ) 380,000
113041 Ade. Omizo ( C ) 170,000 114009 Ade. Shangrilla ( D ) 380,000
113042 Ade. Shiba ( C ) 170,000 114010 Ade. Apsara ( D ) 380,000
113043 Ade. Souza ( C ) 170,000 114011 Ade. Pepito ( D ) 380,000
113044 Ade. Chimera ( C ) 170,000 114012 Ade. Hugo ( D ) 380,000
113044NR Ade. Titan ( C ) 140,000 114013 Ade. Bertha ( D ) 380,000
113045 Ade. Mauro ( C ) 170,000 114014 Ade. Aldabra ( D ) 380,000
113046 Ade. Mozza ( C ) 170,000 114015 Ade. The peach ( D ) 380,000
113047 Ade. Axella ( C ) 170,000 114015NR Ade. Cleo ( D ) 380,000
113048 Ade. Zenzia ( C ) 250,000 114016 Ade. Hip hop ( D ) 380,000
113049 Ade.Dottie ( C ) 250,000 114017 Ade. Axes ( D ) 380,000
113050 Ade. Ortiz ( C ) 250,000 114017NR Ade. Marmora ( D ) 380,000
113051 Ade. Benito C 170,000 114018 Ade. Inspiro ( D ) 380,000
113051N Ade. New NN-005 C 180,000 114018NR Ade. Estima ( D ) 380,000
114019 Ade. Qyu qyu ( D ) 380,000 114060 Ade. Regio D 410,000
114020 Ade. Sonoma ( D ) 380,000 114061 Ade. Kodomo D 410,000
144

Kode Jenis Tanaman Harga (Rp) Kode Jenis Tanaman Harga (Rp)
114020NR Ade. Flamme ( D ) 380,000 114062 Ade. Quantum D 410,000
114021 Ade. Trivius ( D ) 380,000 114063 Ade. NN - D 0,00
114021NR Ade. Diablo ( D ) 380,000 114069 Ade. Funny bunny ( D ) 380,000
114022 Ade. Laviosa ( D ) 380,000 114070 Ade. Peter pan ( D ) 380,000
114023 Ade. Evara ( D ) 380,000 114071 Ade. Pluto ( D ) 380,000
114024 Ade. Helio ( D ) 400,000 114072 Ade. Poisedon ( D ) 380,000
114025 Ade. Teamo ( D ) 400,000 114073 Ade. Luna ( D ) 380,000
11402601A
Ade. Doxon ( D ) 400,000 114074 Ade. Vega ( D ) 380,000
S
114027 Ade. Blanca ( D ) 400,000 114075 Ade. Triton ( D ) 380,000
114028 Ade. Sheva ( D ) 400,000 114076 Ade. Explora ( D ) 380,000
114029 Ade. Neoma ( D ) 400,000 114077 Ade. Paragon ( D ) 380,000
114030 Ade. Ozora ( D ) 400,000 114078 Ade. Paradiso ( D ) 380,000
114030NR Ade. Ramona ( D ) 380,000 114079 Ade. Saxon D 380,000
114031 Ade. Zelosa ( D ) 400,000 114080 Ade. Zamora D 380,000
114032 Ade. Xion ( D ) 400,000 114081 Ade. Rood Stock (D) 200,000
114032NR Ade. Cozy ( D ) 380,000 115051.1 Adenium Prapat B 500,000
114033 Ade. Chiara ( D ) 450,000 115051.2 Adenium Prapat C 750,000
114034 Ade. Cellona ( D ) 450,000 115051.3 Adenium Prapat D 1,000,000
114034NR Ade. Lygo ( D ) 380,000 115065 Arabicum compt. mini 35,000
114035 Ade. Ciello ( D ) 450,000 115099 Obesum Compacta kecil 125,000
114036 Ade. Ye-Lo ( D ) 450,000 115101 Ade. Black Knight 100,000
114037 Ade. Superba ( D ) 600,000 121000 Eup. No Name A 20,000
114037NR Ade. Arturo ( D ) 380,000 121001 Eup. Chaimongkol A 20,000
114038 Ade. Zahra ( D ) 600,000 121002 Eup. Charlie Angel A 20,000
114039 Ade. Salmona ( D ) 450,000 121003 Eup. Chiangmai A 20,000
114040 Ade. Remora ( D ) 450,000 121004 Eup. Chokedee Mechai A 20,000
114041 Ade. Omizo ( D ) 450,000 121005 Eup. Duang Itsaree A 20,000
114042 Ade. Shiba ( D ) 450,000 121006 Eup. Duang Tawan A 20,000
114043 Ade. Souza ( D ) 450,000 121007 Eup. Forever Green A 20,000
114044 Ade. Chimera ( D ) 450,000 121008 Eup. Kun Samree A 20,000
114044NR Ade. Titan ( D ) 380,000 121009 Eup. Macha A 20,000
114045 Ade. Mauro ( D ) 450,000 121010 Eup. Manee Jintana A 20,000
114046 Ade. Mozza ( D ) 450,000 121011 Eup. Nam Chai A 20,000
114047 Ade. Axella ( D ) 450,000 121012 Eup. Parichat A 20,000
114048 Ade. Zenzia ( D ) 600,000 121013 Eup. Porncita A 20,000
114049 Ade. Dottie ( D ) 600,000 121014 Eup. Rung Daeng A 20,000
114050 Ade. Ortiz ( D ) 600,000 121015 Eup. Rung Ruang A 20,000
114051 Ade. Benito D 450,000 121016 Eup. Saeng Tawan A 20,000
114051N Ade. New NN-005 D 480,000 121017 Eup. Sawasdee A 20,000
114051NR Ade. White Star D 410,000 121018 Eup. Siamesee Diamond A 20,000
114052 Ade. Bonzi D 600,000 121019 Eup. Siamesee Ruby A 20,000
114052NR Ade. Red Dusk D 410,000 121020 Eup. Sonia A 20,000
114053 Ade. Thorra D 600,000 121021 Eup. Yok Manee A 20,000
114053NR Ade. Superbrain D 410,000 121022 Eup. Tropical Twist "WT" 20,000
114054 Ade. Ayala D 600,000 121023 Eup. Nine Luck "WT" 20,000
114054NR Ade. Harry Potter D 410,000 121024 Eup. Pink Diamond A 20,000
114055 Ade. Elexa D 600,000 121025 Eup. Sab Sompot A 20,000
114055NR Ade. Cat Eye D 410,000 121026 Eup. Saeng Srithong A 20,000
114056 Ade. Celta D 600,000 121027 Eup. Sabsaithong A 20,000
114056NR Ade. Fadia D 410,000 121028 Eup. Sayuri A 20,000
114057 Ade. Pandora D 410,000 121029 Eup. Petrakan A 20,000
114058 Ade. Diva D 410,000 121030 Eup. Porn Panarai A 20,000
114059 Ade. Placido D 410,000 121031 Eup. Sab Chaokun A 20,000
121032 Eup. Ubolwan A 20,000 123011 Eup. Nam Chai C 20,000
121033 Eup. Duang Rung Rot A 20,000 123012 Eup. Pahrichart C 20,000
145

Kode Jenis Tanaman Harga (Rp) Kode Jenis Tanaman Harga (Rp)
121044 Eup. Dazzling Magic A "WT" 20,000 123013 Eup. Pornchita C 20,000
121045 Eup. Sonia A "WT" 20,000 123014 Eup. Ruang Daeng C 20,000
121046 Eup. NN "WT" 20,000 123015 Eup. Rung Ruang C 20,000
121047 Eup. Saeng Tawan "WT" 20,000 123016 Eup. Saeng Tawan C 20,000
121048 Euphorbia Duang Tawan WT 20,000 123017 Eup. Sawasdee C 20,000
121049 Euphorbia Wanchanok 20,000 123018 Eup. Siam Diamond C 20,000
121050 Euph. Muangsetti A 20,000 123019 Eup. Siamesee Ruby C 20,000
121051 Euph. Babyrose A 20,000 123020 Eup. Sonia C 20,000
121052 Euph. New Hybrid 1 20,000 123021 Eup. Yok Manee C 20,000
121053 Euph. New Hybrid 2 20,000 123022 Eup. NR (Non Release) C 0,00
121054 Euph. Happy A 20,000 124001 Eup. NN "A" 20,000
121055 Euph. Gold Dragon A 20,000 40033 Euphorbia NN WT "B" 45,000
121056 Euph. Charoen Choke A 20,000 133001 Phillo. Black Cardinal besar 150,000
122000 Eup. No Name B 20,000 133002 Phillo. Black Cardinal kecil 55,000
122001 Eup. Chaimongkol B 20,000 133003 Phillo. Giant Xanadu sedang 75,000
122002 Eup. Charlie Angel B 20,000 133004 Phillo. Melonii besar 50,000
122003 Eup. Chiang Mai B 20,000 133005 Phillo. Moonlight Besar 125,000
122004 Eup. Chokedee Mechai B 20,000 133006 Phillo. Moonlight kecil 55,000
122005 Eup. Duang Itsaree B 20,000 133007 Phillo. New Black Cardinal sdg 60,000
122006 Eup. Duang Tawan B 20,000 133008 Phillo. Orange Juice kecil 60,000
122007 Eup. Forever Green B 20,000 133009 Phillo. Red Congo kecil 75,000
122008 Eup. Kun Samree B 20,000 133010 Phillo. Sunlight besar 75,000
122009 Eup. Macha B 20,000 133011 Phillo. Sunlight kecil 50,000
122010 Eup. Manee Jintana B 20,000 133012 Phillo. Golden Xanadu 100,000
122011 Eup. Nam Chai B 20,000 133013 Philo. Red Congo Sedang 100,000
122012 Eup. Parichat B 20,000 133014 Philo. Green Congo Batang Pjg 50,000
122013 Eup. Pornchita B 20,000 133015 Philo. Green Congo Batang Pdk 125,000
122014 Eup. Rung Daeng B 20,000 133016 Philo. Red Congo Besa 250,000
122015 Eup. Rung Ruang B 20,000 133017 Phillo. Black Cardinal kecil 55,000
122016 Eup. Saeng Tawan B 20,000 133018 Phillo. Melonii Besar 55,000
122017 Eup. Sawasdee B 20,000 133018A Philo. Melonii Sedang 40,000
122018 Eup. Siemese Diamond B 20,000 133019 Phillo. New Black Cardinal Bsr 100,000
122019 Eup. Siemese Ruby B 20,000 133020 Philo. Red Stem 100,000
122020 Eup. Sonia B 20,000 133021 Phillo. Saeng Siri Chok 125,000
122021 Eup. Yok Manee B 20,000 133024 Phillo. Bipennifolium Schott 50,000
122024 Eup. Pink Diamond B 20,000 133025 Phillo. Squamiferum Poepp 45,000
122025 Eup. Sab Sompot B 20,000 133027 Phillo. Sunlight 50,000
122026 Eup. Saeng Srithong B 20,000 133028 Phillo. Red Cherry 55,000
122029 Eup. Petrakan B 20,000 133029 Phillo. NN - BN 75,000
122030 Eup. Porn Panarai B 20,000 133030 Phillo. Red Congo - BN 55,000
122031 Eup. Ubol Wan B 20,000 133031 Phillo. Manee Daeng - BN 60,000
122032 Eup.Sayuri B 20,000 133032 Phillo. Crocodile - MJ 40,000
122046 Euphorbia NN WT "B" 20,000 133032A Phillo. Crocodile kecil 15,000
123001 Eup. Chaimongkol C 20,000 133033 Phillo. New Orange 60,000
123002 Eup. Charlie Angel C 20,000 133034 Phillo. Ruby Siam 60,000
123003 Eup. Chiang Mai C 20,000 133035 Philo. Red Princess 60,000
123004 Eup. Chokedee Mechai C 20,000 133036 Philo. Green Congo 55,000
123005 Eup. Duang Itsaree C 20,000 133037 Philo. Red Emerald 55,000
123006 Eup. Duang Tawan C 20,000 133038 Philo. Tropical Sunrise 55,000
123007 Eup. Forever Green C 20,000 133039 Philo. Red Nobile 50,000
123008 Eup. Kun Samree C 20,000 133040 Philo. Popegii 80,000
123009 Eup. Macha C 20,000 133041A Philo. Lynette 15,000
123010 Eup. Manee Jintana C 20,000 133042 Philo. Pinatifidum 50,000
133043 Philo. Goldii 55,000 140048 Palem Xeriodosa elegance 1,000,000
115100 Obesum Compacta Besar 175,000 140049 Plumeria Thai Hibrid Big 175,000
140001 Allamanda violace small leaf 40,000 140050 Plumeria Thai Hibrid Small 125,000
146

Kode Jenis Tanaman Harga (Rp) Kode Jenis Tanaman Harga (Rp)
140002 Aglara odorata small leaf 50,000 140051 Poly. Burung Unta Besar 100,000
140003 Arrundo donax 50,000 140052 Poly. Kristata Philiphine 75,000
140004 Asplenium Ragunan sedang 85,000 140053 Polypodium Sisik Ular 30,000
140005 Asplenium Samurai besar 75,000 140053A Polypodium Spiral Besar 100,000
140006 Asp. Samurai sedang 50,000 140053B Polypodium Spiral Kecil 35,000
140007 Asplenium Irian besar 60,000 140054 Polypodium Blue 30,000
140008 Asplenium Irian sedang 30,000 140055 Punica flora plena (Delima) 40,000
140009 Asp.Philipine besar 75,000 140056 Puring (Croton) Thai Hybrid 75,000
140010 Asp.Philipine sedang 30,000 140057 sanse. gracilis bagamoyensis 80,000
140011 Asp.Ragunan besar 150,000 140057A sanse. Twister Sister 200,000
140012 Bambu mini var. 40,000 140057B sanse. Twister Sister Kecil 75,000
140013 Bauhinia cocciana besar 75,000 140059 Selaginella Amboinensis 40,000
140014 Bauhinia cocciana 50,000 140060 Xanthosoma G I 75,000
140015 Bromelia Three Color besar 100,000 140061 Xena Yellow Flower 50,000
140016 Bromelia Three Color sedang 75,000 140062 Zamioculcas 10.000/btg 10,000
140017 Bromelia Amazing Grace 100,000 140063 Zamioculcas 12.000/btg - C 12,000
140019 Bromelia Pink Grace - Ulih 100,000 140063-1 Zamioculcas - Ulih 20,000
140019A Bromelia Red Grace - Ulih 150,000 140063A Zamioculcas 15.000/batang 15,000
140020 Bromelia Red sedang 75,000 140064 Cryptanthus Red Hybrid Besar 80,000
140021 Caladium hortulanum 70,000 140064-1 Cryptantus Red Colour Besar 80,000
140022 Caladium Api 60,000 140064-2 Cryptantus Red Hybrid - kecil 40,000
140023 Caladium Caroline Warton 125,000 140065 Bromelia Fireball 40,000
140024 Caladium Crystal 50,000 140066 Draceana Compacta besar 80,000
140025 Caladium Sp 50,000 140067 Draceana Compacta Besar 70,000
140026 Calathea roseopicta "Dotty" 175,000 140067A Dracaena Compacta Kecil 50,000
140026-1 Calathea Florida 35,000 140068 Palem Astrogina Kecil 125,000
140027 Caliandra haematochepala 40,000 140068A Palem Astrogina Besar 175,000
140028 Caliandra Tweedy 50,000 140069 Palem Spiralis 175,000
140029 Cassia biflorus 40,000 140070 Spatyphillum var. besar 30,000
140030 Clerodendron nutans 50,000 140071 Spatyphillum var. kecil 20,000
140031 Cordyline Chocolate Queen 40,000 140076 Callistemon Viminalis prolific 75,000
140031A Cordyline Coffee 40,000 140077 Galphinia glauca 40,000
140031B Cordyline Atika 40,000 140078 Quisqualis indica 60,000
140032 Cryptanthus Brown Colour 25,000 140079 Medinila magnifica besar 500,000
140032-1 Crypthantus Black 20,000 140080 Bromelia Red Grace sedang 150,000
140032-2 Cryptanthus Brown Colour 35,000 140081 Bromelia NN1 75,000
140033 Cyclanthus 500,000 140082 Bromelia Merah 75,000
140034 Daylily (Hemerocalis) 25,000 140083 Bromelia NN3 75,000
140035 Dracaena Gold 75,000 140083C Bromelia NN4 150,000
140036 Epiphylum oxypetalum 30,000 140083D Bromelia Petitie 60,000
140037 Fern 50,000 140083E Bromelia Neo Regelia "Maya" 100,000
140038 Fern Gendong Anak 30,000 140084 Aglo.Lady Valentine GI 125,000
140039 Heliconia irbola 60,000 140085 Aglo.Pride of Sumatra GI 125,000
140040 Homalomena Gold 50,000 140086 Puring (Croton) Thai Hybrid sdg 300,000
140040A Homalomena Kopasus 75,000 140087 Palisota GI 100,000
140041 Jasminum multiforum 40,000 140087A Palisota var. - Ulih 150,000
140042 Justicia brandegeana 40,000 140088 Begonia 100,000
140043 Lonicera japanicum 40,000 140089 Ayuga 85,000
140044 Medinilla 300,000 140090 Aglo. Tricolor kecil GI 300,000
140045 Medinilla myriantha 100,000 140091 Aglo. Kochin Paramruai GI 150,000
140046 Musaenda Tree Colour 40,000 140091A Aglo. Red Silver GI 80,000
140047 Nervilia bicolor 75,000 140091B Aglo. NN-1 GI 60,000
140092 Aglo. Heng-Heng GI 200,000 140135 Clerodendron Thomsonae var. 50,000
140093 Aglo. Butterfly GI 150,000 140138 Medinila Magnifica Kecil 80,000
140093A Aglo. Siam Aurora G I 500,000 140138A Medinila Daun Kecil Mini 40,000
140093B Aglo. Siam Aurora kecil - GI 300,000 140139 Vriesea Hijau 50,000
147

Kode Jenis Tanaman Harga (Rp) Kode Jenis Tanaman Harga (Rp)
140093C Aglo. Lipstik Tropical - GI 200,000 140140 Daria 25,000
140093D Aglo. Red Legacy - GI 600,000 140141 Philo Enceng 300,000
140093E Aglo. Dud Unyamanee - GI 300,000 140142 Diffenbachia 5,000
140093F Aglo. Butterfly GI 100,000 140143 Medinila sp 7,500
140093H Aglo. Siam Pearl GI 100,000 140144 Asp. Philipine II A - Ulih 20,000
140093I Aglo. Red Peacock Cultur GI 200,000 140145 Asp. Philipine II B - Ulih 20,000
140094 Anthu. Wave of Love sedang 250,000 140146 Asp. Philipine Besar 40,000
140095 Anthu. Wave of Love kecil 170,000 140147 Alokasia - Inawati 125,000
140096 Aglo. Northern Star sdg GI 350,000 140147A Alokasia Black Velvet kecil - GI 25,000
140097 Aglo. Dynamic Ruby sdg GI 250,000 140147B Alokasia Melo kecil - GI 30,000
140098 Aglo. Tricolor sedang GI 350,000 140147C Alokasia Aurora Kecil - GI 30,000
140099 Vriesea 150,000 140148 Adam dan Hawa 20,000
140100 Keladi Wayang 60,000 140149 Asp. Philipine Kristata kecil - Ulih 60,000
140100A Keladi Thailand NN - GI 30,000 140150 Asp. Philipine Kristata Besar - Ulih 250,000
140101 Polycias Varigata Mini 60,000 140151 Dracaena Florida Beauty 10,000
140102 Keladi Baret Thailand 125,000 140152 Drimiopsis - WT 50,000
140107 Gardenia big flower 75,000 140153 Diffen Anggun Ayu 60,000
140108 Duranta blue flower 75,000 140154 Diffen Exotika 80,000
140109 Kenanga double 75,000 140154A Diffen Exotika kecil 60,000
140110 Ixora Kecil 50,000 140155 Blihnum Krisut - Ulih 35,000
140111 Ixora Besar (THAI JUN) 100,000 140157 Sirih Merah Besar 75,000
140112 Anthu. Wave of Love kecil 100,000 140157A Sirih Merah Kecil 25,000
140113 Syngonium Pendek 55,000 140157B Sirih Merah sedang 30,000
140113A Syngonium Bold Allusion 40,000 140157C Sirih Silver 30,000
140113B Syngonium Pixie 25,000 140157D Sirih Hitam 40,000
140114 Plumeria Sedang Thai Hibrid 150,000 140159 Caladium Chachoengsao 25,000
140115 Plumeria Besar Thai Hibrid 200,000 140160 Allocasia Dragon Scales 80,000
140116 Plumeria var. 250,000 140162 Cryptanthus Hijau - JS 25,000
140116A Plumeria Dwarf 250,000 140163 Policias var. - JS 25,000
140116B Plumeria sp. Medium 150,000 140164 Homalomena Gold - JS 25,000
140116C Plumeria sp. Big 200,000 140165 Carex - JS 25,000
140116D Plumeria Blue (37) 500,000 140166 Pepermix - JS 25,000
140116E Plumeria Blue Big (37) 750,000 140167 Pakis - JS 25,000
140117 Xanthosimon 175,000 140168 Palisota var. - JS 25,000
140118 Gardenia Bunga Kecil 75,000 140169 Ayuga - JS 20,000
140119 Gardenia Bunga Besar 75,000 140170 Peperomia Batang Hijau - Em 15,000
140120 Gardenia var. 100,000 140170A Peperomia Batang Merah - Em 15,000
140123 Puring Apple 100,000 140171 Begonia Keong - Em 20,000
140124 Puring Red Indian Besar 250,000 140172 Begonia Brevirimosa - Em 20,000
140126 Anthu. Fish tail 125,000 140172A Begonia Moca 20,000
140127 Bulbiforum Futricosa Orange 25,000 140172B Begonia Folkadot 20,000
140128 Bulbiforum Futricosa Yellow 25,000 140172C Begonia Bercak Merah 20,000
140129 Day Lily Miami 40,000 140173 Pohon Jeruk Imlek ukuran S 50,000
140130 Rose Baby (Mawar Mini) 50,000 140174 Pohon Jeruk Imlek ukuran M 75,000
140131 Calatea Florida Tricolour 75,000 140175 Pohon Jeruk Imlek ukuran L 100,000
140131A Calatea Tricolour 35,000 140176 Hibiscus - MJ 30,000
140131B Calatea var. GI 30,000 140177 Lavenda 40,000
140132 Gusmania Rana Daun kecil 75,000 140178 Caladium Red - GI 50,000
140133 Gusmania Ultra Daun besar 100,000 140179 Anthu. Bunga 50,000
140133A Gusmania Ultra 30,000 140179A Anthu. Bunga Bonito 50,000
140134 Allamanda Violace Big Flo 60,000 140179B Anthu. Bunga Alphin 50,000
140179C Anthu. Bunga Saxo 50,000 141003A Aglo. NN Kecil - CN 2 40,000
140179D Anthu. Bunga Oktavia 50,000 141003B Anthu. Crista linium 200,000
140179E Anthu. Bunga Arizona 50,000 141004 Bromelia Flesia Alba 275,000
140179F Anthu. Bunga Movano 50,000 141005 Bromelia Flamingo Orange Jam 125,000
140179G Anthu. Bunga Tropical 50,000 141006 Bromelia Flamingo Minnie 125,000
148

Kode Jenis Tanaman Harga (Rp) Kode Jenis Tanaman Harga (Rp)
140179H Anthu. Bunga Cocolate 50,000 141007 Bromelia Murado 225,000
140179I Anthu. Bunga Viesta 50,000 141008 Bromelia Calorrienae Hibrid 90,000
140179J Anthu. Bunga Orange 50,000 141009 Bromelia Pink Linnieta 175,000
140179K Anthu. Bunga Caribo 50,000 141010 Bromelia Fireball Ungu 90,000
140179L Anthu. Bunga Sirion 50,000 141011 Bromelia Purple Haze 275,000
140179M Anthu. Bunga Cessis 50,000 141012 Bromelia Dorothy 225,000
140179N Anthu. Bunga Tivoli 50,000 141013 Bromelia Baryles Choice 175,000
140180 Spatoglottis 3528-3522 50,000 141014 Bromelia Predator Bobby 175,000
140181 Spatoglottis 001 x 003 50,000 142001 Ant. Jemani sweet merapi 2 daun 175,000
140182 Spatoglottis 035 x 011 50,000 142002 Ant. Jemanii sweet merapi 4 daun 400,000
140184 Spatoglottis Zelda 40,000 142003 Ant. Black Selvet 100,000
140185 Spatoglottis Nubia 50,000 142004 Ant. Ratu Begana 75,000
140186 Aglo. Venus GI 175,000 142005 Ant. Hokeri Kristata 50,000
140187 Pasiflora Purple 40,000 142006 Ant. Jenmanii Mangkok 200,000
140187A Pasiflora Red 40,000 142007 Ant. Brownii 75,000
140188 Gardenia corinata yellow 40,000 142008 Ant. Gelombang Cinta sedang 40,000
140189 Pandorea sotern bell 40,000 142009 Ant. Gelombang Cinta Seedling 10,000
140190 Gardenia grandiflora star 40,000 142010 F. Giant 250,000
140191 Brazilian 35,000 1596016 Cryptanthus Red Colour Kecil 30,000
140192 Hypoestes Pink 20,000 1596017 Cryptanthus - CE 40,000
140192A Hypoestes Red 20,000 140019B Bromelia Promosa - Ulih 60,000
140192B Hypoestes White 20,000 140093G Aglo. Heng-Heng kecil GI 75,000
140193 Fitonia White 25,000 140156B Heliconia var. kecil 50,000
140193A Fitonia Red 25,000 140156C Heliconia var. besar 125,000
140194 Amaranthus Yellow 15,000 151001 Agave uni vitata kecil 50,000
140194A Amaranthus Red 15,000 151001.1 Agave 0,00
140195 Peperomia Red 20,000 151001.2 Agave NN A 100,000
140198 Crinum 90,000 151001.3 Agave NN B 50,000
140199 Tillansia sp. 0,00 151001.4 Agave NN C 125,000
140200 Sawo Duren var. GI 125,000 151001A Agave uni vitata sedang 75,000
140201 Kucai Keriting 30,000 151002 Aglaonema NN "A" 50,000
140202 Phoenix probelini 25,000 151003 Alocasia Golden Phillipine besar 150,000
140203 Camaedorea 45,000 151004 Alocasia Golden Phillipine sedang 50,000
140204 Clorofitum 15,000 151005 Alocasia NN 100,000
140205 Jeranium 15,000 151006 Aloe vera var. 50,000
140206 Pisang merah GI 350,000 151007 Anggrek Gurun (Eulophia sp) 200,000
140207 Papyrus var. kecil 40,000 151008 Anthu. 0,00
140207A Papyrus var. besar 100,000 151009 Asplenium Irian 300,000
140208 Puring India kw-1 200,000 151010 Asplenium Phillipine 150,000
140209 Puring India kw-2 100,000 151011 Asplenium Ragunan 250,000
140210 Puring India kw-3 25,000 151012 Caladium Green besar 100,000
140211 Alokasia Purple Prince Besar 250,000 151013 Calatea var. 100,000
140212 Alokasia Purple Prince Kecil 150,000 151014 Calatea besar 200,000
141001 Bromelia Flaminggo Celica 125,000 151015 Costus bunga kuning 35,000
141001A Bromelia Pink Linieta - CN 2 110,000 151016 Diffenbachia Giant 300,000
141001B Bromelia Neo Amazing Grace 60,000 151017 Diffenbachia Harlequin 30,000
141001C Bromelia Formosa Daun Bsr 125,000 151018 Dion spinolosum 5,000,000
141001D Bromelia Flaminggo Maya 125,000 151019 Encephalartos 0,00
141002 Gusmania Sir Albert - CN 2 150,000 151020 Lily bunga kuning 20,000
141003 Aglo. NN Besar - CN 2 50,000 151021 Lily var. 100,000
151022 Palem Liquala orbicularis 1,500,000 151076 Canna var. 200,000
151023 Medinila Phillipine 500,000 151077 Cycas Micholitzi 2,000,000
151024 Monstera var. besar 1,000,000 151078 Phillodendron Gergaji kecil 100,000
151025 Monstera deliciosa 200,000 151079 Homalomena Harlequin B 100,000
151026 Palem Raphis Thailand Var 300,000 151080 Schefflera (Walisongo) var. 1,000,000
151027 Phillo. Soledad besar 500,000 151081 Costus Red Flower - CGH 50,000
149

Kode Jenis Tanaman Harga (Rp) Kode Jenis Tanaman Harga (Rp)
151028 Phillo. Gergaji Bulat besar 600,000 151082 Phillo. martianum No. 2 75,000
151029 Phillo. Gergaji Bulat kecil 100,000 151083 Bromelia A 75,000
151030 Phillo. martianum No. 1 250,000 151084 Bromelia B 75,000
151031 Phillo. Mello besar 1,000,000 151085 Bromelia C 100,000
151032 Phillo. Minorum besar 1,500,000 151086 Bromelia D 150,000
151033 Phillo. Moonlight mini 50,000 151087 Bromelia Merah 75,000
151034 Phillo. A 300,000 151088 Cactus A 200,000
151035 Phillo. Pattaya 300,000 151089 Cactus B 400,000
151036 Phillo. pinatifidum besar 100,000 151090 Cactus C 750,000
151037 Phillo. pinatifidum kecil 75,000 151091 Cocoloba 1,000,000
151038 Phillo. Burlemax kecil 40,000 151092 Davalia griffitiana sedang 100,000
151039 Phillo. Red Kongo besar 750,000 151093 Jati var. 300,000
151040 Phillo. Red Kongo sedang 250,000 151094 Palem Liquala orbicularis kecil 1,000,000
151041 Phillo. Shelloum mutasi 300,000 151095 Drimiopsis 150,000
151042 Phillo. Surath sedang 400,000 151096 Yucca A 250,000
151043 Phillo. Surath besar 300,000 151097 Yucca B 1,500,000
151044 Homalomena Green 50,000 151098 Yucca C 1,000,000
151045 Homalomena Harlequin 50,000 151099 Yucca D 3,000,000
151046 Homalomena Burgundy 50,000 151100 sanse. Twister pot 17 cm 250,000
151047 Polyscias besar 40,000 151100A sanse. Twister pot 15 cm 150,000
151048 Polyscias kecil 30,000 151100B sanse. Twister pot 12 cm 100,000
151049 Pretus Pink 40,000 151100C sanse. var. 100,000
151050 Alokasia Purple Prince 250,000 151101 sanse. Tsunami kecil 400,000
151051 Raphidopora 300,000 151102 Phillodendron B 100,000
151052 Crinum var. 250,000 151103 Aglaonema NN B 75,000
151053 Spatyphillum kecil 35,000 151104 Ficus Kresna 250,000
151054 Spatyphillum besar 300,000 151105 Puring Cristata 150,000
151055 Tanaman var. NN 0,00 151108 Sirih var. 100,000
151056 Bintaro var Silver Leaf 400,000 151109 Waru var. 75,000
151057 Bintaro var Yellow Leaf 400,000 151110 Zamioculcas var. No.2 300,000
151058 Datura var. 150,000 151111 Phillodendron Gergaji sedang 200,000
151059 Dracaena A var. 200,000 151112 Polypodium NN 50,000
151060 Dracaena B var. 250,000 151114 Hoya var. 50,000
151061 Ficus var. 200,000 151116 Puring NN 125,000
151062 Homalomena var. 250,000 151117 Jeruk Mini 100,000
151063 Jambu laut var. 300,000 151118 NN Kecil (var. Daun Ungu) 50,000
151064 Kelapa var. 1,000,000 151119 NN Besar (var. Daun Ungu) 75,000
151065 Kol banda var. 200,000 151122 Yucca Rostrata 150,000
151066 Menteng var. 300,000 151123 Ence. Ferox Silver 800,000
151067 Palisota var. 500,000 151124 Nolina var. 1,000,000
151068 Phillo. var. 300,000 151125 Dion Spinolosum Sedang 250,000
151069 Sirsak var. 300,000 151126 Palm Copernicia Macroglosa 100,000
151070 Solanum var. 500,000 151127 Pachy. Decaryl 500,000
151071 Tanjung var. 150,000 151128 Pachy. Thunbergianum 300,000
151072 Zamioculcas var. No.1 400,000 1511282 Palem Cocotrinax 600,000
151073 Phillodendron grandifolium 800,000 151130 Cycas Carnciana (Blue) 500,000
151073A Syngonium grandifolia 150,000 151131 Xanthosimon var. 500,000
151074 Polypodium aureum 100,000 151134 sanse. Kirkii pot 17 cm 250,000
151075 Polypodium Punctatum 200,000 151134A sanse. Kirkii pot 20 cm 500,000
151135 sanse. Kirkii Sedang 750,000 151246A Anthu. A XX 1,000,000
151136 sanse. Kirkii Besar 1,000,000 151247 Anthu. AI XXX 19,000,000
151162 Quisqualis indica besar 1,000,000 151248 Anthu. AC XXX 13,000,000
151163 Aspidistra elatior "Maculata" 150,000 151249 Anthu. AE XXX 15,000,000
151165 Anthu. Golok Silver Pot 10cm 100,000 151250 Anthu. AJ XXX 10,000,000
151168 Vanili Varigata 200,000 151251 Anthu. BJ XXX 20,000,000
151183 Cycas Blue 750,000 151252 Anthu. B XX 2,000,000
150

Kode Jenis Tanaman Harga (Rp) Kode Jenis Tanaman Harga (Rp)
151185 Zamia Pucuk Merah 1,000,000 151253 Anthu. A 3/4 XX 1,750,000
151188 Crisnum White Spot 100,000 151254 Anthu. AJ XXX 17,500,000
151189 Palem Kuning Mini Vietnam 300,000 151255 Anthu. AS XXX 500,000
151190 Ananas Red 40,000 151256 Anthu. Campuran Harga 1 Jt 1,000,000
1512001 Anthu. Keris 200,000 151257 Anthu. Campuran Harga 1,25 Jt 1,250,000
1512001A Anthu. Maroon 3,500,000 151258 Anthu. Campuran Harga 1,5 Jt 1,500,000
151201 Anthu. Jemanii AXX 10,000,000 151259 Anthu. Campuran Harga 2 Jt 2,000,000
151201A Anthu. Jemanii kecil 500,000 151260 Anthu. Campuran Harga 7,5 Jt 7,500,000
151202 Anthu. C 5,000,000 151261 Anthu. Campuran Harga 500 rb 500,000
1512050 Anthu. WOL pot 30 cm 1,500,000 151264 Anthu. hookeri Pot 15cm 100,000
1512051 Anthu. WOL pot 24 cm 1,000,000 151266 Anthu. Sirih Pot 40cm 7,000,000
1512052 Anthu. WOL pot 20 cm 600,000 151266A Anthu. Sirih pot 24 cm 5,000,000
1512053 Anthu. WOL pot 17 cm 400,000 151266B Anthu. Sirih silver pot 20 cm 5,000,000
1512054 Anthu. WOL pot 15 cm 150,000 151266C Anthu. Sirih C 7,000,000
1512059 Anthu. Big Bill 2,000,000 151267 Anthu. Garong Pot 50cm 4,000,000
151213 C Anthu. W 2,000,000 151269 Anthu. AE XXX Superboom 15,000,000
151213 D Anthu. WS 2,500,000 151270 Anthu. Neo Superboom 20,000,000
151213 E Anthu. V 1,000,000 151271 Anthu. C XX Mutasi Paya 3,000,000
151213 F Anthu. W 5,000,000 151272 Anthu. Jari 1,000,000
151213 G Anthu. B 7,000,000 151273 Anthu. Hukeri Pucuk Merah 7,000,000
151213 H Anthu. Y 4,000,000 151274 Anthu. Hukeri Tongkol 1,500,000
151213 I Anthu. BS 7,500,000 151275 Anthu. Hookeri 1,500,000
151213 J Anthu. YB 17,000,000 151276 Anthu. Corong pot 30 cm 2,500,000
151213 K Anthu. Z 5,000,000 151277 Anthu. Corong pot 40 cm 2,500,000
151213 L Anthu. A 6,000,000 151278 Anthu. AA XXX Black Hookeri 11,000,000
151213 N Anthu. CGH 1,500,000 151279 Anthu. AG XXX Black Hookeri 17,000,000
151213 O Anthu. CGH 3,000,000 151280 Anthu. AD XXX Black Hookeri 14,000,000
151213 P Anthu. Golok 750,000 151281 Anthu. Rafles pot 60 cm 8,000,000
151213 Q Anth.hukeri kecil 50,000 151281A Anthu. Rafles pot 50 cm 7,000,000
151213QV Anthu. Hukeri var. 3,500,000 151284 Anthu. Black Hookeri pot 20 cm 750,000
151215 Anthu. Golok Silver Kecil 100,000 151284A Anthu. Black Hookeri pot 24 cm 3,000,000
151220 Anthu. Titanum 350,000 151284B Anthu. Black Hookeri pot 24 cm 2,000,000
151221 Anthu. Hookeri 200,000 151284C Anthu. Black Hookeri pot 30 cm 2,500,000
151221A Anthu. Hookeri Seedling 50,000 151284D Anthu. Black Hookeri pot 40 cm 5,000,000
151229 Anthu. Big Bill 2,000,000 151286 Anthu. WOL pot 24 cm 1,000,000
151232 Anthu. KW 2S 2,000,000 151286A Anthu. WOL pot 20 cm 600,000
151233 Anthu. KW 1S 4,000,000 151286B Anthu. WOL pot 17 cm 400,000
151237 Anthu. Black Hookeri Besar 6,000,000 151286C Anthu. WOL pot 15 cm 150,000
151238 Anthu. Black Hookeri Kecil 1,750,000 151286D Anthu. WOL pot 12 cm 75,000
151239 Anthu. E XX 5,000,000 151287 Anthu. WOL pot 30 cm 1,500,000
151239A Anthu. F XX 6,000,000 151287A Anthu. WOL pot 40 cm 3,000,000
151240 Anthu. G XX 7,000,000 151288 Anthu. WOL Seedling 75,000
151241 Anthu. D XX 4,000,000 151289 Anthu. WOL B XXX 20,000,000
151242 Anthu. G 5XX 7,500,000 151289A Anthu. WOL VZ 1,500,000
151243 Anthu. C 5XX 3,500,000 151289B Anthu. WOL E XX 5,000,000
151244 Anthu. C XX 3,000,000 151289C Anthu. WOL H XX 8,000,000
151245 Anthu. H XX 8,000,000 151290 sanse. Samurai Dwarf 700,000
151246 Anthu. AA XXX 11,000,000 151290A sanse. Samurai kecil 500,000
151290B sanse. Samurai besar 700,000 152042 Mangga Nam Doc Mai Mun 95,000
151290C sanse. Pinguicula 300,000 152043 Eup. Chokedee Meechai "A" Hara 45,000
151290D sanse. Patens 175,000 152044 Mandevilla Pink Single Flower 65,000
151290E sanse. Coperri 100,000 152045 Mandevilla Light Pink Double Flow 75,000
151290F Sansivieria Malawi Midnight 750,000 152046 Sanseiviera Gold Flame 250,000
152002 Apel Putsha 65,000 152047 Euphorbia Dwarf "Hara" 50,000
152003 Corimbosa White Flowers 75,000 152048 Syngonium Pink Colour 30,000
152003A Corimbosa White Flowers kcl 35,000 152049 Lengkeng Puang Raya 150,000
151

Kode Jenis Tanaman Harga (Rp) Kode Jenis Tanaman Harga (Rp)
152004 Diplodenia Red Flowers Gtg 75,000 152055 Corimbosa Varigata 50,000
152004A Diplodenia Red Flowers New 50,000 152056 Acalipha 50,000
152005 Duranta White Flowers 50,000 152057 Zitun pot 20 cm 50,000
152006 Euphorbia Pink Sonoma 20,000 152057A Zitun Pot 15 cm 35,000
152007 Euphorbia var. 20,000 152058 Beringin var. 30,000
152008 Ficus var. "Red Blood" 160,000 152060 Anting Putri 50,000
152008A Ficus var. kecil 100,000 152060A Anting Putri 25,000
152009 Jambu New Bangkok 120,000 152061 Dracaena Golden 250,000
152010 Jambu Pearl (Mutiara) 70,000 152062 Scindapsus var. 35,000
152011 Jeruk Kao Nan Peng 110,000 152062A Scindapsus var. HB 75,000
152012 Kalanchoe var. 30,000 152062B Scindapsus var. 50,000
152013 Kelapa Pandan Wangi besar 160,000 152063 Jatropa var. (S) 75,000
152014 Kelapa Pandan Wangi kecil 110,000 152063A Jatropa var. (M) 250,000
152015 Lengkeng Diamond River kcl 60,000 152064 Tricolour 35,000
152016 Lengkeng Diamond River bsr 160,000 152065 Mayongchit 135,000
152017 Lengkeng Itoh kecil 60,000 152066 Musical Nof 30,000
152018 Lengkeng Itoh besar 160,000 153001 Auria 100,000
152019 Lengkeng Pingpong kecil 60,000 153002 Boumantia Fragrant 100,000
152020 Lengkeng Pingpong besar 160,000 153003 Gardenia Corinata 30,000
152021 Mandevilla Pink Double Flo 50,000 153004 Gardenia Nitida 100,000
152021A Mandevilla Pink Double Flo kcl 50,000 153005 Ixora Royal King besar 100,000
152022 Mandevilla White Single 30,000 153006 Ixora Royal King kecil 50,000
152023 Mandevilla+Turus Besi Pink 500,000 153007 Ixora var. 25,000
152024 Mandevilla+Turus Besi White 500,000 153008 Nuklea 75,000
152024A Mandevilla Putih Payung bsr 350,000 153009 Pagianta Dicotoma 25,000
152025 Mangga Nam Doc Mai 4 95,000 153010 Phillodendron Burlemax besar 60,000
152026 Pisang merah 500,000 153011 Plumeria Singapore Dwarf 200,000
152027 Plumeria besar 85,000 153012 Pretty Pink 40,000
152028 Sawo Vietnam 75,000 153013 Zizigium oleana 25,000
152029 Srikaya New Varietas 110,000 153013 A Zizigium oleana Daun Bulat 50,000
152029A Srikaya San Pablo 150,000 153014 Plumeria Blue Flower 1,200,000
152029B Srikaya Pineaple 100,000 153015 Puring Croton Indian Hybrid 150,000
152030 Syngonium Dwarf 50,000 153016 Costus - NK 50,000
152031 Tanaman Gantung NN 50,000 153017 Exocacia (Sambang Dara Var) 20,000
152032 Malaythong 75,000 153018 Diffen Harlequin - NK 55,000
152033 VFT (Venus Flies Trap) 50,000 153019 Ixora Herii 35,000
152034 Soka Dwarf-Srilanka 50,000 153020 Petycolotus nobilies 50,000
152034A Soka Mini 25,000 153021 Puring Gold 75,000
152034B Soka Besar 35,000 154001 Nephen. albomarginata kecil 75,000
152035 Jeruk De Pomelo 60,000 154002 Nephen. ampularia sedang 100,000
152036 Jeruk Lemon Perfume 60,000 154003 Nephen. Bicalcarata 150,000
152037 Jeruk Mo Tau Wen Dan 60,000 154004 Nephen. bicalcarata ampularia 200,000
152038 Jeruk Nipis Besar 60,000 154005 Nephen. bi x (ampl. x gracilis) 250,000
152039 Jeruk Sweet Orange 60,000 154006 Nephen. bi x (ampl. x gracilis) 200,000
152040 Jeruk Thong Heng 60,000 154007 Nephen. clipeata 300,000
152041 Jeruk Tiger Head 60,000 154008 Nephen. copelandi 300,000
152041A Jeruk White Honey 110,000 154009 Nephen. danseri 250,000
154010 Nephen. gracilis besar 250,000 155008 Aglo. Dud Unyamanee besar 1,500,000
154011 Nephen. gracilissdg 200,000 155008A Aglo. Dud Unyamanee sedang 350,000
154012 Nephen. hirsuta k spotted 250,000 155009 Aglo. Ruby Amethys 2,000,000
154013 Nephen. hookeriana 75,000 155010 Aglo. Northern Star 350,000
154014 Nephen. khasiana besar 500,000 155011 Aglo. Udom Porn 200,000
154015 Nephen. khasiana kecil 50,000 155012 Aglo. Venus 500,000
154016 Nephen. khasiana sedang 100,000 155012-1 Aglo. Venus small 300,000
154017 Nephen. Kuchingiensis sdg 100,000 155013 Aglo. Heng-Heng-Annisa 100,000
154018 Nephen. macropulganis 200,000 155014 Aglo. Milky Way sedang 250,000
152

Kode Jenis Tanaman Harga (Rp) Kode Jenis Tanaman Harga (Rp)
154019 Nephen. maxima (Borone) 200,000 155015 Aglo. Red Silver 200,000
154020 Nephen. mirabillis kecil 30,000 155016 Aglo. Costatum "Daun Kecil" 350,000
154021 Nephen. mirabillis sedang 50,000 155017 Aglo. Milky Way kecil 100,000
154021a Nephen. mirabilis besar 100,000 155018 Aglo. Stenophylum 150,000
154022 Nephen. mirabillis e 300,000 155019 Cycas Cairnsiana "B" 17,500,000
154023 Nephen.rafflesia elongata bsr 250,000 155020 Cycas Cairnsiana "C" 15,000,000
154024 Nephen. rafflesia elongata kcl 75,000 155021 Cycas Cairnsiana "D" 12,500,000
154025 Nephen. rafflesiana kecil 150,000 155022 Cycas Cairnsiana "G" 5,000,000
154026 Nephen. reindtwartiana sdg 100,000 155023 Aglo. Butterfly Small 100,000
154027 Nephen. sanguinea 200,000 155024 Aglo. Green Legacy kecil 350,000
154028 Nephen. spectabilis 200,000 155024A Aglo. Red Legacy pot 15 cm 700,000
154029 Nephen. trichocerpa 200,000 155025 Aglo. Berumbun 500,000
154030 Nephen. truncata besar 1,000,000 155026 Aglo. Costatum "Daun Besar" 350,000
154031 Nephen. truncata kecil 75,000 155027 Aglo. Lipstic Tropical 200,000
154032 Nephen. truncata sedang 200,000 155028 Aglo. Betty Bob 350,000
154033 Nephen. ventrata kecil 50,000 155029 Aglo. Non Thasub 300,000
154033a Nephen. ventrata sedang 100,000 155030 Aglo. Golden Lipstick Kecil 400,000
154034 Nephen. ventrata besar 150,000 155031 Aglo. New Hybrid Kecil 750,000
154035 Nephen. ventricosa sedang 150,000 155032 Aglo. New Hybrid Besar 3,000,000
154036 Drosera capensis 50,000 155033 Aglo. Pride Of Sumatra-Annisa 100,000
154037 Nephen. albo marginata Bsr 150,000 155034 Aglo. Dasilva 100,000
154038 Nephen. ampularia besar 400,000 155035 Aglo. Dalmation pot 12 cm 300,000
154039 Nephen. rafflesiana kecil 100,000 156001 Aglo. King of Siam Besar 880,000
154040 Nephen. torelii 300,000 156002 Aglo. King of Siam Kecil 550,000
154041 Serracenia Red Neck 100,000 156003 Aglo. Pride of Sumatra-Onny 165,000
154042 Serracenia Hybrid 100,000 156004 Aglo. Pride of Sumatra Mutation 440,000
154044 Nephen. reinwardtiana besar 150,000 156005 Nephen. gracillis Merah 165,000
154046 Nephen. ampularia 200,000 156006 Pachypodium saundersii 275,000
154047 Nephen. distilatoria 300,000 156007 Pachypodium geyai kecil 45,000
154048 Nephen. kuchingensis 250,000 156008 Pachypodium lamerai besar 125,000
154049 Nephen. mirabilis (var.) 300,000 156009 Dracaena compacta kristata 1,650,000
154050 Nephen. Gracilis N Kecil 50,000 156010 Pachypodium Lamerai Besar 125,000
154051 Nephen. Hookeriana Sedang 100,000 157001 Calladium Thailand - WT 40,000
154052 Nephen. Albo Marginata Sdg 100,000 157001A Caladium Srilanka 40,000
154053 Nephen. Trichocerpa Kecil 50,000 157002 Selaginela - WT 15,000
155001 Aglo. Lady Valentine 150,000 157003 Diffen Harlequin - WT 55,000
155001A Aglo. Lady Valentine 12 cm 125,000 157004 Mandevilla var. - WT 75,000
155002 Aglo. Butterfly 150,000 157004A Mandevilla White Sigle Flower 35,000
155003 Aglo. Snow White 150,000 157005 Drimiopsis - WT 50,000
155003A Aglo. Snow White kecil 12 cm 60,000 157006 Philo Tricolour 45,000
155004 Aglo. Dynamic Ruby 75,000 158001 Alokasia Black Velvet Besar - AF 75,000
155005 Aglo. Green Lipstick 250,000 158001A Alokasia Black Velvet Kecil - AF 40,000
155006 Aglo. Golden Lipstick 1,500,000 158001B Alokasia Black Velvet Kecil A F 25,000
155007 Aglo. Siam Aurora besar 1,250,000 158002 Alokasia Melo Kecil - AF 40,000
155007A Aglo. Siam Aurora sedang 500,000 158003 Alokasia Watsomania - AF 40,000
155007B Aglo. Siam Aurora pot 14 cm 300,000 158004 Alokasia Nebula - AF 50,000
158005 Alokasia Suhirmania - AF 50,000 1591015 Sirih Hitam - CN1 35,000
158006 Caladium Lidah Api - AF 30,000 1591016 Sirih Silver - CN1 20,000
158006A Caladium Lidah Api pot 15 cm 50,000 1591017 Sirih Keraton - CN1 20,000
158007 Caladium Merah - AF 30,000 1591018 Parn Pretica - CN1 15,000
158008 Caladium Liliput - AF 25,000 1591019 Begonia N N 20,000
158009 Caladium Postman Joiner - AF 35,000 1591020 Crypthanthus Brown Colour 25,000
158010 Caladium Miss Muffet - AF 35,000 1591021 Zamio Culcas Ulih 20,000
158011 Caladium Florida Sweat Heart 25,000 1591022 Begonia Walet - CN1 20,000
158012 Alokasia Keris - AF 35,000 1591022A Begonia Mocca - CN1 20,000
158013 Alokasia Aurora - AF 40,000 1591022B Begonia Folkadot - CN1 0,00
153

Kode Jenis Tanaman Harga (Rp) Kode Jenis Tanaman Harga (Rp)
158014 Alokasia Princeps Purple bsr 200,000 1591022C Begonia Bercak Merah - CN1 20,000
158014A Alokasia Princeps Purple - AF 40,000 1591023 Begonia Polkadot 20,000
158015 Alokasia Maharani besar - AF 200,000 1591024 Asplenium Philipine - II 30,000
158016 Alokasia Cuprea - AF 100,000 1591025 Asplenium Philipine sp 35,000
158017 Alokasia Chai - AF 50,000 1591026 Neoregelia Arwana 700,000
158018 Alokasia Lowii - AF 50,000 1591027 Polypodium Crocodile 30,000
158019 Syngonium silver - AF 20,000 1591028 Medinila Daun Besar - CN1 80,000
158020 Syngonium Pixy - AF 20,000 1591029 Asp. Reflexi - CN1 250,000
158021 Syngonium Batik - AF 20,000 1591030 Bromelia Tricolour Daun Kecil 25,000
158022 Syngonium kuning - AF 20,000 1591031 Crypthantus Black - CN1 20,000
158023 Syngonium Pink bulat - AF 20,000 1591032 Crypthantus Brown - CN1 25,000
158024 Syngonium Pink - AF 20,000 1592001 sanse. Superba Besar - DN 100,000
158025 Alokasia Lorgiloga - AF 40,000 1592002 sanse. Superba Kecil - DN 50,000
158026 Caladium Super Red - AF 25,000 1592003 sanse. Gold Flame Kecil - DN 100,000
158027 Caladium Thailand - AF 30,000 1592004 sanse. NN Panjang - DN 100,000
159001 Puring Apel - SF 45,000 1592005 sanse. NN Kuning - DN 100,000
159002 Puring Panca Warna - SF 40,000 1592006 Anthu. Wave of Love kecil - DN 30,000
159003 Puring Spageti - SF 25,000 1593001 Anthu. Mini Ubakee - CN 2 125,000
159004 Puring Jet Kuning - SF 40,000 1593002 Phillo. Red Congo Compacta 60,000
159005 Keladi Kantong Semar - SF 50,000 1593003 Palisota var. - CN 2 150,000
159006 Philo Pisang - SF 60,000 1593004 Bromelia Bingo Mister 200,000
159007 Xanthosoma - SF 60,000 1593005 Bromelia Baryles Choice 150,000
159008 Phillo Soledad - SF 400,000 1593006 Bromelia Demant I 150,000
159009 Alokasia Tengkorak - SF 125,000 1593007 Bromelia Dorothy 150,000
159010 Anthu. Corong - SF 200,000 1593008 Bromelia Celeste 150,000
159011 Phillo Gergaji - SF 60,000 1593009 Bromelia Garnish 150,000
159012 Phillo Jari - SF 60,000 1593010 Bromelia Franca 150,000
159013 Puring Folkadot 100,000 1593011 Bromelia Fromosa 75,000
159014 Puring Folkadot pot 30 cm 400,000 1593012 Bromelia Flamingo Myra 75,000
1591001 Keladi Thailand - CN 1 60,000 1593013 Bromelia Flaminggo Celica Green 75,000
1591002 Polypodium Spiral - CN 1 35,000 1593014 Bromelia Fromosa var. 75,000
1591003 Polypodium Keris - CN1 15,000 1593015 Bromelia Impervecta 200,000
1591004 Anthu. Kuping Gajah HB 30,000 1593016 Bromelia Imprealys 125,000
1591005 Anthu. Dasi - CN 1 150,000 1593017 Bromelia Leleste 150,000
1591005A Anthu. Dasi var. 1,500,000 1593018 Bromelia Johannes dwarf 200,000
1591005B Anthu. Black Oval 250,000 1593019 Bromelia Mayendorfii Spinlies 200,000
1591006 Hoya Hati var. 60,000 1593020 Philo Superatum 100,000
1591007 Hoya var. Daun Kecil 15,000 1593021 Aglo NN - CN2 40,000
1591008 Puring Kura 75,000 1593022 Philo Gergaji var. - CN 2 600,000
1591009 Anthu. Corong 60,000 1593023 Philo Moonlight - CN2 125,000
1591010 Vriesea Bunga 30,000 1593024 Philo. Pataya - CN2 250,000
1591011 Euphorbia Merah 75,000 1593025 Diffen - CN2 0,00
1591012 Euphorbia Putih 35,000 1593026 Philo. Enceng KW I - CN2 0,00
1591013 Asp. Philipine Kristata besar 150,000 1593027 Philo. Enceng KW II - CN2 0,00
1591014 Xanthosoma Thailand 150,000 1594001 Chamacereus silvestrii aurea 4,000
1594002 Mammillaria vagaspina 4,000 1594057 Crasulla Morgan Beauty 10,500
1594003 Mammillaris vagaspina var 4,000 1594058 Echeveria black prince 7,000
1594004 Notocactus leninghausii 4,000 1594059 Euphorbia mammillaris 7,000
1594005 Notocactus magnificus 4,000 1594060 Euphorbia aeruginosa 10,500
1594006 Notocactus scopa v. rubra 4,000 1594061 Euphorbia baoensis 10,500
1594007 Notocactus scopa var. 4,000 1594062 Euphorbia ferox 21,000
1594008 Opuntia microdaysis 4,000 1594063 Faucaria 34,500
1594009 Wilcoxia schmollii crested 4,000 1594064 Gasteria falstaf 7,000
1594010 Dolicothele longimama 4,000 1594065 haw. limifolia hybrid 21,000
1594011 Mammillaria spinosisima 4,000 1594066 haw. margaritifera 7,000
1594012 Mammillaria spec. 4,000 1594067 haw. retusa 10,500
154

Kode Jenis Tanaman Harga (Rp) Kode Jenis Tanaman Harga (Rp)
1594013 Mammillaria spec. var. 4,000 1594068 Hawrthia spec. 7,000
1594014 Lobivia Koganmaru (orange) 4,000 1594069 Pachypodium horombense 103,500
1594015 Lobivia Koganmaru (kuning) 4,000 1594070 Pachypodium lamereii 24,500
1594016 Gymnocalycium "Nishiki" 14,000 1594071 Pachypodium ramosum 137,500
1594017 Gymnocalycium "Pink Nishiki" 21,000 1594072 Portulacaria afra var. 7,000
1594018 Gymnocalycium "Siklam" 14,000 1594073 Senecio rowyieanus var. 7,000
1594019 Hildewintera aureispina c 4,000 1594074 Euphorbia fruticosa 14,000
1594020 Wilcoxia schmollii 4,000 1594075 Aloe hybrid 14,000
1594021 Copiapoa tenuisimma m 4,000 1594076 Pachyphytum compactum 7,000
1594022 Copiapoa tenuisimma 4,000 1594077 Kalanchoe roseleaf 7,000
1594023 Echinopsis spec. 4,000 1594078 Graptoveria amethorum 7,000
1594024 Mammillaria spec. var. 4,000 1594079 Pachyveria Purple Ghost 7,000
1594025 Mammillaria spec. 4,000 1594080 Aloe pepe 7,000
1594026 Mammillaria gracilis v. fragilis 4,000 1594081 Euphorbia lactea crested var. 27,500
1594027 Notocactus spec. 4,000 1594082 Euphorbia lactea crested 10,500
1594028 Gymnocalycium "Black Cap" 7,000 1594083 Discocactus buenekeri 34,500
1594029 Gymnocalycium "Red Cap" 14,000 1594084 Gymnocactus horripillus 35,000
1594030 Gymnocalycium "Red Ruby" 31,000 1594085 Mammillaria bocasana 27,500
1594031 Echinocactus grusonii 21,000 1594086 Agave americana v medio-picta 137,500
1594032 Ferocactus glaucescens 21,000 1594087 Agave victoria-reginae 550,000
1594033 Ferocactus macrodiscus 21,000 1594088 Echinocactus grusonii 1,375,000
1594034 Ferocactus stainesii 21,000 1594089 haw. Chocolate 172,000
1594035 Gymnocalycium baldianum 34,500 1594090 haw. cooperi v filifera 103,500
1594036 Mammillaria bombycina 21,000 1594091 haw. koelmaniorum 137,500
1594037 Mammillaria celciana 21,000 1594092 haw. limifolia var. 309,500
1594038 Mammillaria elongata 21,000 1594093 haw. pumila "silver" 69,000
1594039 Mammillaria ginza-maru 21,000 1594094 haw. pumila var. 137,500
1594040 Mammillaria nivosa 21,000 1594095 Aloinosis spec. 69,000
1594041 Mammillaria spec. (campur) 21,000 1594096 Frailea freidichii 172,000
1594042 Notocactus leninghausii c 17,500 1594097 haw. hybrid 69,000
1594043 Opuntia spec. mini 10,500 1594098 Lobivia aranacantha 55,000
1594044 Astrophytum myriostigma 21,000 1594099 Pachypodium lealii ssp.lealii 412,500
1594045 Astrophytum ornatum 21,000 1594100 Sulcorebutia spec. 48,500
1594046 Astrophytum capricorne 21,000 1594101 Didieria madagascariensis 344,000
1594047 Mammillaria elongata crested 21,000 1594102 Euphorbia piscidermis crested 1,375,000
1594048 Opuntia vulgaris var. 7,000 1594103 Sansiveria scabrifolia 550,000
1594049 Abromeitiella chlorantha 21,000 1594104 haw. viscosa x starkiana 241,000
1594050 Adromischus cryophyllaccus 7,000 1594105 Agave ferox var. 206,500
1594051 Aloe Black Beauty 7,000 1594106 Agave patonii var. 172,000
1594052 Aloe squarossa 7,000 1594107 Agave pumila 275,000
1594053 Anacampceros rufescens 7,000 1594108 Agave victoria-reginae 1,031,500
1594054 Carruanthus peersii 7,000 1594109 Bowiea volubilis 103,500
1594055 Crasulla arborescens 7,000 1594110 Euphorbia inermis 206,500
1594056 Crasulla arborescens var 10,500 1594111 Agave filifera var. 687,500
1594112 Agave parviflora 275,000 1594167 haw. pumila 55,000
1594113 Agave victoria-reginae 1,031,250 1594168 Euphorbia tuberculata 275,000
1594114 Agave patonii var. 1,375,000 1594170 Gastrolea John Kauke 69,000
1594115 Euphorbia tuberculata 412,500 1594171 haw. bacata 55,000
1594116 Euphorbia squarossa 1,237,500 1594172 haw. attenuata v alba 48,500
1594117 Euphorbia stellata 550,000 1594173 haw. spec. 241,000
1594118 Pachypodium horombense 4,125,000 1594174 haw. retusa (Giant) 55,000
1594119 Pachypodium r v eburneum 4,125,000 1594175 Sulcorebutia spec. 21,000
1594120 Pachypodium r v gracilius 4,125,000 1594176 Gasteria spec. (Silver) 344,000
1594121 Pachypodium r v inopinatum 4,125,000 1594177 haw. cooperi v filifera 55,000
1594122 Pachypodium r v rosulatum 4,125,000 1594178 Euphorbia caput-medusae 207,000
1594123 sanse. hahnii "streaker" 69,000 1594179 Aloe spec. var. 21,000
155

Kode Jenis Tanaman Harga (Rp) Kode Jenis Tanaman Harga (Rp)
1594124 sanse. hahnii "golden bali" 41,500 1594180 Euphorbia trigona var. 21,000
1594125 sanse. hahnii 10,500 1594181 haw.na retusa "Grey Ghost" 14,000
1594126 sanse. parva 103,500 1594182 haw. Hybrid (umboboensis x ?) 10,500
1594127 Notocactus warasii 3,600 1594183 haw. fasciata 7,000
1594128 Philodendrum s. (Kuku Bima) 60,000 1594184 Echeveria Black Price 10,500
1594129 Kalanchoe blossfeldiana 25,000 1594185 Euphorbia aeruginosa 10,500
1594130 sanse. t "Nelsonii" 69,000 1594186 Euphorbia fruticosa 14,000
1594131 sanse. hahnii "Superba" 55,000 1594187 Gasteria batesiana 21,000
1594132 Graptopetalum Super Bun 7,000 1594188 Gasteria cv. Ivory 41,500
1594133 haw. retusa Hybrid 14,000 1594189 Gasteria John Akers 69,000
1594134 Gasteria liliputana 7,000 1594190 Gasteria spec. 21,000
1594135 Gasteria trigona 7,000 1594191 Gasteria verrucosa 21,000
1594136 haw. cymbiformis var 27,500 1594192 haw. cymbiformis var. 44,000
1594137 Gasteria glomerata 55,000 1594193 Kalanchoe roseleaf 10,500
1594138 haw. umboboensis var. 103,500 1594194 Opuntia picnantha 34,500
1594139 haw. umboboensis var. 206,500 1594195 Agave fernandi-regis 48,500
1594140 Gastrolea Venita Beauty 412,500 1594196 Agave macrocantha 48,500
1594141 Senecio rowyieanus var. 13,500 1594197 Agave potatorum v medio-picta 48,500
1594142 Agave americana 55,000 1594198 Aloe striata x saponaria var. 41,500
1594143 haw. cymbiformis 22,000 1594199 Hildewintera aureispina 21,000
1594144 Aloe saponaria x striata var. 69,000 1594200 Portulacaria afra var. 21,000
1594145 sanse. mansoniana 110,000 1594201 Senecio rowyieanus var. 21,000
1594146 sanse. t "Metalica" 110,000 1594202 Euphorbia baoensis 14,000
1594147 sanse. t "Bantel Sensation" 110,000 1594203 Brasilicactus graesneri 21,000
1594148 sanse. t "Wagners Gold" 103,500 1594204 Mamillopsis diguetii 21,000
1594149 sanse. hahnii "Futura Simplex" 165,000 1594205 Mammillaria columbiana 21,000
1594150 Agave patonii var. 103,500 1594206 Mammillaria zeilmaniana 21,000
1594151 Agave victoria-reginae 412,500 1594207 Euphorbia enopla 48,500
1594152 Agave ferox var. 440,000 1594208 Cleistocactus stausii 48,500
1594153 Gasteria nigricans-m var. 103,500 1594209 sanse. hahnii "Golden Ball" 69,000
1594154 Echeveria Paul Bunyan 82,500 1594210 sanse. trifasciata "Golden" 69,000
1594155 Monadenium ritchei ssp 7,000 1594211 Cleistocactus strausii 275,000
1594156 Echeveria runyonii 7,000 1594212 Agave americana v marginata 34,500
1594157 Euphorbia caput-medusae 14,000 1594213 sanse. thrysifolia 69,000
1594158 sanse. cylindrica 27,500 1594214 sanse. trifasciata Lilian True 69,000
1594159 haw. limifolia "Silver" 34,500 1594215 sanse. trifasciata Nelsonii 48,500
1594160 haw. truncata x maughanii 48,500 1594216 Agave victoria-reginae v m 619,000
1594161 haw. Hybrid 34,400 1594217 Agave patonii var. 55,000
1594162 haw. retusa var. 385,000 1594218 Gasteria glomerata 21,000
1594163 haw. retusa var. ex Jepang 206,500 1594219 haw. schultiana v erecta 7,000
1594164 Gastrolea BCH 69,000 1594220 haw. retusa ex. Jepang 55,000
1594165 Euphorbia nerifolia crested 69,000 1594221 Notocactus magnificus cluster 17,500
1594166 Senecio scaposa 48,500 1594222 Abromeitiella brevifolia 34,500
1594223 Abromeitiella chlorantha 21,000 1594278 Neophorteria occulta 343,800
1594224 Pachypodium lamereii 34,500 1594279 Obregonia denegrii 343,800
1594225 Pachypodium l v ramosum 172,000 1594280 Ortegocactus macdougalii 343,800
1594226 sanse. "Silver Siam" 55,000 1594281 Palecyphora valdeziana 343,800
1594227 Pachyphytum compactum 7,000 1594282 Turbinicarpus gracilis 343,800
1594228 haw. limifolia v u var. 55,000 1594283 Turbinicarpus lauii 247,500
1594229 haw. retusa ex. Jepang 13,500 1594284 Turbinicarpus lophophoroides 343,800
1594230 haw. pumila "Silver" 48,500 1594285 Turbinicarpus polaskii 343,800
1594231 Dorstenia 21,000 1594286 Turbinicarpus schwarzii 343,800
1594232 Notocactus ottonis 21,000 1594287 Hawarthia Cv. CCO 497 240,700
1594233 Echinocactus grusonii 137,500 1594288 Dyckia marnier-lapostele 171,900
1594234 Agave patonii var. 481,500 1594289 Pacypodium lamereii crested (gft) 1,237,500
1594235 Agave schidigiera 103,500 1594290 Pachypodium saundersii 343,800
156

Kode Jenis Tanaman Harga (Rp) Kode Jenis Tanaman Harga (Rp)
1594236 Aloe ferox 137,500 1594291 sanse. hahnii "Streaker" 48,200
1594237 Jovibarba spec. 7,000 1594292 Euphorbia enopla 48,200
1594238 Crasulla a monstrosus 7,000 1594293 Echinossulocactus 48,200
1594239 Crasulla a Blue Haze 7,000 1594294 sanse. hahni "Golden Ball " 41,300
1594240 Monadenium spec. 14,000 1594295 sanse. hahni"Superba" 55,000
1594241 Graptopetalum spec. 10,500 1594296 sanse. thysifolia 68,800
1594242 Kalanchoe roseleaf 21,000 1594297 sanse. trifasciata "Moon Shine" 48,200
1594243 Espostoa spec. 55,000 1594298 sanse. trifasciata Nelsonii 48,200
1594244 Gymnocalycium Hybrid 172,000 1594299 sanse. trifasciata "Golden" 68,800
1594245 Gymnocalycium Hybrid 206,500 1594300 sanse. trifasciata "Lilian True" 68,800
1594246 Aloe jucunda 10,500 1594301 Enceveria Paul Bunyan 55,000
1594247 Gastrolea Rook 7,000 1594302 Aloe ferox 137,500
1594248 haw. Hybrid 13,500 1594303 Pachypodium gracilis 206,300
1594249 Kalanchoe tomentosa 7,000 1594304 Gasteria spec 103,200
1594250 Agave pumila 275,000 1594900 Cactus N N Venita 0,00
1594251 Mammillaria bocasana 21,000 1595001 Rende 25,000
1594252 Mammillaria karwinskiana H 17,500 1596001 Aglaonema Butterfly - CE 100,000
1594253 Euphorbia horrida 20,700 1596002 Xanthosoma Lindenii 70,000
1594254 Agave filifera var. 481,300 1596003 Diffenbachia NN - CE 80,000
1594255 Agave verschaffeltii var. 2,062,500 1596004 Camaedorea - CE 150,000
1594256 Aloe erinacea 481,300 1596005 Dracaena Kriky 200,000
1594257 Ariocarpus furduceus 412,500 1596006 Palm Latania 200,000
1594258 Ariocarpus kotschoubeyanus 412,500 1596007 Palm Lodofia 150,000
1594259 Encheveria purposorum 137,500 1596008 Palm Astrogina martiana 200,000
1594260 Epithelantha bookei 275,000 1596009 Palm Raphis var. besar 1,000,000
1594261 Epithelantha micromeris 275,000 1596010 Palm Raphis var. kecil 300,000
1594262 Gasteria nugricans-m var. 103,200 1596011 Philo. Melonii besar - CE 275,000
1594263 Gasteria spec silver 137,500 1596012 Philo. Black Cardinal besar-CE 650,000
1594264 Gasteria tiger spot 0,00 1596013 Philo. Martianum KW I 250.000/d 250,000
1594265 Gastrolea green ice 68,800 1596014 Philo. Martianum KW II 75.000/d 75,000
1594266 haw. giant zebra 68,750 1596015 Philo. Lynette besar - CE 100,000
1594267 haw. maughanii ex. kob ex VA 481,300 1596018 Kabel Busi - CE 600,000
1594268 haw. mirabilis v mirabilis 89,400 1596019 sanse. Gold Flame - CE 220,000
1594269 haw. truncata ex. ES0289 275,000 1596020 sanse. Twister - CE 175,000
1594270 haw. truncata ex. Harry Mays 275,000 1596021 Philo. Gold Finger - CE 250,000
1594271 haw. truncata ssp truncata 275,000 1596022 Spatyphillum var. - CE 30,000
1594272 haw. truncata Dijsseldorp 275,000
1594273 haw. truncata Qudsthoorn 275,000
1594274 haw. xphiophylla menzdam 89,400
1594275 Lophopora decipiens 373,800
1594276 Lophopora williamsii 343,800
1594277 Modadeniom ritchei 206,300
157

Lampiran 4 Pembobotan terhadap Peluang dan Ancaman serta Kekuatan


dan Kelemahan Godongijo

I. Pembobotan terhadap Peluang dan Ancaman

Pakar 1 (Manajer Keuangan dan Akuntansi)


FSE A B C D E F G H I J K L M total bobot
A 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0.0417
B 3 0 3 1 3 3 2 1 1 1 1 2 1 22 0.0705
C 2 1 0 1 3 3 2 1 1 1 1 1 1 18 0.0577
D 3 3 3 0 3 1 3 2 1 2 1 2 1 25 0.0801
E 3 1 1 1 0 2 1 1 1 1 1 1 1 15 0.0481
F 3 1 1 3 2 0 1 1 1 1 1 1 1 17 0.0545
G 3 2 2 1 3 3 0 1 1 1 1 2 1 21 0.0673
H 3 3 3 2 3 3 3 0 2 2 2 3 2 31 0.0994
I 3 3 3 3 3 3 3 2 0 2 2 3 2 32 0.1026
J 3 3 3 2 3 3 3 2 2 0 2 3 2 31 0.0994
K 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 0 2 2 31 0.0994
L 3 2 3 2 3 3 2 1 1 1 2 0 1 24 0.0769
M 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 0 32 0.1026
Total 312 1.0000

Pakar 2 (Manajer Pemasaran)


FSE A B C D E F G H I J K L M total bobot
A 0 1 3 1 1 3 3 3 1 1 3 1 1 22 0.0705
B 3 0 1 1 3 3 3 1 1 1 3 1 1 22 0.0705
C 1 3 0 1 1 3 2 1 1 1 3 1 2 20 0.0641
D 3 3 3 0 2 1 2 2 3 3 2 2 2 28 0.0897
E 3 1 3 2 0 2 2 3 2 1 2 2 2 25 0.0801
F 1 1 1 3 2 0 2 1 1 1 2 2 2 19 0.0609
G 1 1 2 2 2 2 0 2 3 2 2 2 2 23 0.0737
H 1 3 3 2 1 3 2 0 3 2 2 2 2 26 0.0833
I 3 3 3 1 2 3 1 1 0 1 1 1 1 21 0.0673
J 3 3 3 1 3 3 2 2 3 0 2 2 2 29 0.0929
K 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 0 2 2 22 0.0705
L 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 0 2 28 0.0897
M 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 0 27 0.0865
Total 312 1.0000
158

Pakar 3 (Manajer Produksi dan SDM)


FSE A B C D E F G H I J K L M total bobot
A 0 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 3 17 0.0545
B 3 0 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 30 0.0962
C 3 1 0 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 28 0.0897
D 3 3 3 0 2 2 2 1 1 1 1 1 1 21 0.0673
E 3 3 3 2 0 2 2 3 3 3 3 3 3 33 0.1058
F 3 3 3 2 2 0 3 3 3 3 3 3 3 34 0.1090
G 3 1 1 2 2 1 0 1 1 1 3 3 3 22 0.0705
H 2 1 1 3 1 1 3 0 2 1 1 1 3 20 0.0641
I 3 1 1 3 1 1 3 2 0 1 1 1 3 21 0.0673
J 3 1 1 3 1 1 3 3 3 0 1 1 3 24 0.0769
K 3 1 1 3 1 1 1 3 3 3 0 3 3 26 0.0833
L 1 1 1 3 1 1 1 3 3 3 1 0 3 22 0.0705
M 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 0.0449
Total 312 1.0000

Keterangan:

FSE = Faktor Strategis Eksternal

Peluang
A = Kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika
B = Pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, jenis kelamin, dan usia
C = Penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak
D = Perkembangan teknologi komputer, komunikasi, informasi, dan transportasi
E = Perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman hias
F = Kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat
G = Kekuatan tawar-menawar terhadap pemasok kuat

Ancaman
H = Inflasi semakin meningkat
I = Kenaikan TDL dan harga BBM
J = Cuaca tidak menentu dan bencana alam
K = Berubah-ubahnya tren tanaman hias
L = Tingkat persaingan tinggi
M = Munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep bisnis utama yang sama
159

II. Pembobotan terhadap Kekuatan dan Kelemahan

Pakar 1 (Manajer Keuangan dan Akuntansi)


FSI A B C D E F G H I J K L total bobot
A 0 1 1 1 1 1 1 3 3 2 3 3 20 0.0758
B 3 0 1 2 2 3 2 3 3 3 3 3 28 0.1061
C 3 3 0 2 3 3 2 3 3 1 3 3 29 0.1098
D 3 2 2 0 1 2 1 3 3 1 1 2 21 0.0795
E 3 2 1 3 0 2 1 3 3 3 1 3 25 0.0947
F 3 1 1 2 2 0 1 2 2 1 1 2 18 0.0682
G 3 2 2 3 3 3 0 3 3 2 3 3 30 0.1136
H 1 1 1 1 1 2 1 0 2 1 1 2 14 0.0530
I 1 1 1 1 1 2 1 2 0 1 1 2 14 0.0530
J 2 1 3 3 1 3 2 3 3 0 3 3 27 0.1023
K 1 1 1 3 3 3 1 3 3 1 0 2 22 0.0833
L 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 0 16 0.0606
Total 264 1.0000

Pakar 2 (Manajer Pemasaran)


FSI A B C D E F G H I J K L total bobot
A 0 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 29 0.1098
B 2 0 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 28 0.1061
C 2 1 0 2 2 3 3 3 3 3 3 3 28 0.1061
D 2 2 2 0 2 3 2 3 3 3 3 2 27 0.1023
E 1 2 2 2 0 2 3 2 3 3 3 2 25 0.0947
F 1 2 1 1 2 0 1 2 2 2 3 2 19 0.0720
G 2 2 1 2 1 3 0 3 3 3 3 3 26 0.0985
H 1 1 1 1 2 2 1 0 2 2 1 2 16 0.0606
I 1 1 1 1 1 2 1 2 0 2 1 2 15 0.0568
J 1 1 1 1 1 2 1 2 2 0 1 2 15 0.0568
K 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 0 3 19 0.0720
L 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 0 17 0.0644
Total 264 1.0000
160

Pakar 3 (Manajer Produksi dan SDM)


FSI A B C D E F G H I J K L total bobot
A 0 1 1 3 1 1 1 3 3 3 3 1 21 0.0795
B 3 0 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 26 0.0985
C 3 2 0 2 2 1 1 3 3 3 3 3 26 0.0985
D 1 2 2 0 2 1 1 3 3 3 3 2 23 0.0871
E 3 2 2 2 0 3 1 3 3 3 3 2 27 0.1023
F 3 3 3 3 1 0 1 3 3 3 3 1 27 0.1023
G 3 3 3 3 3 3 0 1 3 3 3 2 30 0.1136
H 1 1 1 1 1 1 3 0 2 2 3 1 17 0.0644
I 1 1 1 1 1 1 1 2 0 2 2 1 14 0.0530
J 1 1 1 1 1 1 1 2 2 0 2 3 16 0.0606
K 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 0 3 15 0.0568
L 3 1 1 2 2 3 2 3 3 1 1 0 22 0.0833
Total 264 1.0000

Keterangan:

FSI = Faktor Strategis Internal

Kekuatan
A = Memiliki Standard Operational Procedure (SOP)
B = New release dan trend setter tanaman hias adenium
C = Produk dan pelayanan beragam
D = Teknologi dalam promosi dan pelayanan
E = Memiliki cabang dan banyak agen
F = Modal sendiri
G = Inovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas tanaman hias

Kelemahan
H = Masih ada rangkap jabatan
I = Terjadi turn over karyawan
J = Jarak yang jauh dengan Jakarta
K = Persentase pendapatan dari penjualan produk Godongijo belum seimbang
L = Sumberdaya belum digunakan secara optimal
161

Lampiran 5 Penilaian Bobot dan Rating Faktor Strategis Eksternal dan


Internal

I. Nilai Bobot Faktor Strategis Eksternal


Faktor Strategis Eksternal Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Jumlah Rata-rata
Kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika 0.0417 0.0705 0.0545 0.1667 0.0556
Pecinta tanaman hias tak mengenal status
0.0705 0.0705 0.0962 0.2372 0.0791
ekonomi, jenis kelamin, dan usia
Penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak 0.0577 0.0641 0.0897 0.2115 0.0705
Perkembangan teknologi komputer, komunikasi,
0.0801 0.0897 0.0673 0.2372 0.0791
informasi, dan transportasi
Perkembangan teknologi perbanyakan dan
0.0481 0.0801 0.1058 0.2340 0.0780
peningkatan kualitas tanaman hias
Kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat 0.0545 0.0609 0.1090 0.2244 0.0748
Kekuatan tawar-menawar terhadap pemasok kuat 0.0673 0.0737 0.0705 0.2115 0.0705
Inflasi semakin meningkat 0.0994 0.0833 0.0641 0.2468 0.0823
Kenaikan TDL dan harga BBM 0.1026 0.0673 0.0673 0.2372 0.0791
Cuaca tidak menentu dan bencana alam 0.0994 0.0929 0.0769 0.2692 0.0897
Berubah-ubahnya tren tanaman hias 0.0994 0.0705 0.0833 0.2532 0.0844
Tingkat persaingan tinggi 0.0769 0.0897 0.0705 0.2372 0.0791
Munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep
0.1026 0.0865 0.0449 0.2340 0.0780
bisnis utama yang sama
Total 1 1 1 3 1

II. Nilai Rating Faktor Strategis Eksternal


Faktor Strategis Eksternal Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Jumlah Rata-rata
Kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika 2 3 2 7 2
Pecinta tanaman hias tak mengenal status
3 3 4 10 3
ekonomi, jenis kelamin, dan usia
Penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak 2 4 4 10 3
Perkembangan teknologi komputer, komunikasi,
4 3 4 11 4
informasi, dan transportasi
Perkembangan teknologi perbanyakan dan
2 4 4 10 3
peningkatan kualitas tanaman hias
Kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat 3 4 2 9 3
Kekuatan tawar-menawar terhadap pemasok kuat 3 3 2 8 3
Inflasi semakin meningkat 3 3 3 9 3
Kenaikan TDL dan harga BBM 2 2 3 7 2
Cuaca tidak menentu dan bencana alam 1 4 3 8 3
Berubah-ubahnya tren tanaman hias 1 2 3 6 2
Tingkat persaingan tinggi 2 3 3 8 3
Munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep
4 3 3 10 3
bisnis utama yang sama
162

III. Nilai Bobot Faktor Strategis Internal


Faktor Strategis Internal Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Jumlah Rata-rata
Memiliki Standard Operational Procedure (SOP) 0.0758 0.1098 0.0795 0.2652 0.0884
New release dan trend setter tanaman hias adenium 0.1061 0.1061 0.0985 0.3106 0.1035
Produk dan pelayanan beragam 0.1098 0.1061 0.0985 0.3144 0.1048
Teknologi dalam promosi dan pelayanan 0.0795 0.1023 0.0871 0.2689 0.0896
Memiliki cabang dan banyak agen 0.0947 0.0947 0.1023 0.2917 0.0972
Modal sendiri 0.0682 0.0720 0.1023 0.2424 0.0808
Inovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas
0.1136 0.0985 0.1136 0.3258 0.1086
tanaman hias
Masih ada rangkap jabatan 0.0530 0.0606 0.0644 0.1780 0.0593
Terjadi turn over karyawan 0.0530 0.0568 0.0530 0.1629 0.0543
Jarak yang jauh dengan Jakarta 0.1023 0.0568 0.0606 0.2197 0.0732
Persentase pendapatan dari penjualan produk
0.0833 0.0720 0.0568 0.2121 0.0707
Godongijo belum seimbang
Sumberdaya belum digunakan secara optimal 0.0606 0.0644 0.0833 0.2083 0.0694
Total 1 1 1 3 1

IV. Nilai Rating Faktor Strategis Internal


Faktor Strategis Internal Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Jumlah Rata-rata
Memiliki Standard Operational Procedure (SOP) 4 4 4 12 4
New release dan trend setter tanaman hias adenium 4 4 4 12 4
Produk dan pelayanan beragam 4 4 4 12 4
Teknologi dalam promosi dan pelayanan 4 4 3 11 4
Memiliki cabang dan banyak agen 3 4 4 11 4
Modal sendiri 3 3 4 10 3
Inovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas
tanaman hias 3 4 4 11 4
Masih ada rangkap jabatan 2 1 1 4 1
Terjadi turn over karyawan 2 2 1 5 2
Jarak yang jauh dengan Jakarta 1 1 1 3 1
Persentase pendapatan dari penjualan produk
Godongijo belum seimbang 1 1 2 4 1
Sumberdaya belum digunakan secara optimal 1 2 1 4 1
163

Lampiran 6 Penilaian Bobot dan Rating Faktor Sukses Kritis CPM

I. Nilai Bobot Faktor Sukses Kritis CPM

Pakar 1 (Praktisi Tanaman Hias)


Faktor Sukses Kritis A B C D E F G H Total bobot
A 0 3 2 3 3 1 2 1 15 0.1339
B 1 0 3 3 1 3 1 1 13 0.1161
C 2 1 0 1 1 1 2 1 9 0.0804
D 1 1 3 0 1 1 3 1 11 0.0982
E 1 3 3 3 0 1 3 1 15 0.1339
F 3 1 3 3 3 0 3 1 17 0.1518
G 2 3 2 1 1 1 0 1 11 0.0982
H 3 3 3 3 3 3 3 0 21 0.1875
Total 13 15 19 17 13 11 17 7 112 1

Pakar 2 (Pakar Tanaman Hias)


Faktor Sukses Kritis A B C D E F G H Total bobot
A 0 3 2 3 3 3 3 2 19 0.1696
B 1 0 3 2 3 3 3 2 17 0.1518
C 2 1 0 1 3 2 2 1 12 0.1071
D 1 2 3 0 3 3 2 2 16 0.1429
E 1 1 1 1 0 1 1 1 7 0.0625
F 1 1 2 1 3 0 2 1 11 0.0982
G 1 1 2 2 3 2 0 1 12 0.1071
H 2 2 3 2 3 3 3 0 18 0.1607
Total 13 15 19 17 13 11 17 7 112 1

Pakar 3 (Hobiis, Manajer Perusahaan Swasta)


Faktor Sukses Kritis A B C D E F G H Total bobot
A 0 3 3 3 3 3 3 3 21 0.1875
B 1 0 3 1 3 1 1 1 11 0.0982
C 1 1 0 2 1 1 2 1 9 0.0804
D 1 3 2 0 2 1 1 2 12 0.1071
E 1 1 3 2 0 1 1 1 10 0.0893
F 1 3 3 3 3 0 1 1 15 0.1339
G 1 3 2 3 3 3 0 3 18 0.1607
H 1 3 3 2 3 3 1 0 16 0.1429
Total 13 15 19 17 13 11 17 7 112 1

Keterangan:
A = Lokasi
B = Ragam Koleksi Tanaman Hias
C = Kesesuaian Harga
D = Kualitas Tanaman Hias
E = Penataan Tanaman Hias
F = Pelayanan dan Fasilitas
G = Adanya Produk Lain
H = Promosi
164

II. Nilai Rata-rata Bobot Faktor Sukses Kritis CPM

Faktor Sukses Kritis Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Total Rata-rata


Lokasi 0.1339 0.1696 0.1875 0.4911 0.1637
Ragam Koleksi Tanaman Hias 0.1161 0.1518 0.0982 0.3661 0.1220
Kesesuaian Harga 0.0804 0.1071 0.0804 0.2679 0.0893
Kualitas Tanaman Hias 0.0982 0.1429 0.1071 0.3482 0.1161
Penataan Tanaman Hias 0.1339 0.0625 0.0893 0.2857 0.0952
Pelayanan dan Fasilitas 0.1518 0.0982 0.1339 0.3839 0.1280
Adanya Produk Lain 0.0982 0.1071 0.1607 0.3661 0.1220
Promosi 0.1875 0.1607 0.1429 0.4911 0.1637
TOTAL 1 1 1 3 1

III. Nilai Rating Faktor Sukses Kritis CPM

1. Godongijo
Faktor Sukses Kritis Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Jumlah Rata-rata
Lokasi 2 2 2 6 2.00
Ragam Koleksi Tanaman Hias 4 3 3 10 3.33
Kesesuaian Harga 3 3 2 8 2.67
Kualitas Tanaman Hias 4 3 3 10 3.33
Penataan Tanaman Hias 3 4 4 11 3.67
Pelayanan dan Fasilitas 4 2 4 10 3.33
Adanya Produk Lain 3 3 3 9 3.00
Promosi 4 4 3 11 3.67

2. Istana Alam Nursery


Faktor Sukses Kritis Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Jumlah Rata-rata
Lokasi 2 2 2 6 2.00
Ragam Koleksi Tanaman Hias 1 2 2 5 1.67
Kesesuaian Harga 1 1 1 3 1.00
Kualitas Tanaman Hias 3 2 3 8 2.67
Penataan Tanaman Hias 3 1 1 5 1.67
Pelayanan dan Fasilitas 1 1 2 4 1.33
Adanya Produk Lain 1 1 1 3 1.00
Promosi 3 3 4 10 3.33

3. Wijaya
Faktor Sukses Kritis Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Jumlah Rata-rata
Lokasi 4 4 3 11 3.67
Ragam Koleksi Tanaman Hias 2 4 3 9 3.00
Kesesuaian Harga 4 3 3 10 3.33
Kualitas Tanaman Hias 2 4 4 10 3.33
Penataan Tanaman Hias 1 3 2 6 2.00
Pelayanan dan Fasilitas 2 4 1 7 2.33
Adanya Produk Lain 2 2 2 6 2.00
Promosi 3 3 2 8 2.67
165

4. Oasis Sentul Nursery


Faktor Sukses Kritis Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Jumlah Rata-rata
Lokasi 3 3 4 10 3.33
Ragam Koleksi Tanaman Hias 3 3 4 10 3.33
Kesesuaian Harga 3 2 3 8 2.67
Kualitas Tanaman Hias 4 3 3 10 3.33
Penataan Tanaman Hias 4 3 2 9 3.00
Pelayanan dan Fasilitas 2 2 3 7 2.33
Adanya Produk Lain 3 2 2 7 2.33
Promosi 2 2 3 7 2.33

5. Kuntum Nurseries
Faktor Sukses Kritis Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Jumlah Rata-rata
Lokasi 1 1 3 5 1.67
Ragam Koleksi Tanaman Hias 2 1 2 5 1.67
Kesesuaian Harga 3 4 4 11 3.67
Kualitas Tanaman Hias 1 1 1 3 1.00
Penataan Tanaman Hias 2 2 3 7 2.33
Pelayanan dan Fasilitas 4 2 4 10 3.33
Adanya Produk Lain 4 4 4 12 4.00
Promosi 1 1 1 3 1.00
166

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7
Faktor-faktor kunci Bobot
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
Kekuatan
Memiliki Standard Operational Procedure (SOP), 0.0690 1 0.0690 2.5 0.1726 1 0.0690 3.5 0.2417 1 0.0690 1 0.0690 1 0.0690
New release dan trend setter tanaman hias adenium, 0.0722 3 0.2167 1.5 0.1083 2 0.1444 2 0.1444 3 0.2167 3 0.2167 1.5 0.1083
Produk dan pelayanan beragam 0.0817 3 0.2452 2.5 0.2044 3 0.2452 2 0.1635 3.5 0.2861 2 0.1635 4 0.3270
Teknologi dalam promosi dan pelayanan, 0.0746 4 0.2984 1.5 0.1119 3 0.2238 1 0.0746 2 0.1492 1 0.0746 1 0.0746
Memiliki cabang dan banyak agen 0.0730 4 0.2921 3 0.2190 2 0.1460 1 0.0730 2 0.1460 1 0.0730 3 0.2190
Modal Sendiri 0.0635 2.5 0.1587 2.5 0.1587 2.5 0.1587 1 0.0635 2.5 0.1587 1 0.0635 1 0.0635
Inovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas
0.0817 1 0.0817 2.5 0.2044 1 0.0817 2.5 0.2044 2.5 0.2044 1 0.0817 3.5 0.2861
tanaman hias
Kelemahan
Masih ada rangkap jabatan, 0.0452 1 0.0452 1 0.0452 1 0.0452 3.5 0.1583 1 0.0452 1 0.0452 1 0.0452
Jarak yang jauh dengan Jakarta, 0.0492 1 0.0492 4 0.1968 3 0.1476 1.5 0.0738 2.5 0.1230 1.5 0.0738 3 0.1476
Persentase pendapatan dari penjualan
0.0452 1.5 0.0679 2 0.0905 3.5 0.1583 1 0.0452 1.5 0.0679 1.5 0.0679 4 0.1810
produk GI belum seimbang
Lampiran 7 QSPM untuk Godongijo

Terjadi turn over karyawan 0.0643 1 0.0643 1 0.0643 1 0.0643 4 0.2571 1 0.0643 1 0.0643 1 0.0643
Sumberdaya belum digunakan secara optimal, 0.0579 1 0.0579 2 0.1159 1 0.0579 1 0.0579 1 0.0579 1 0.0579 3.5 0.2028
Peluang
Kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika 0.0565 1 0.0565 2 0.1131 3 0.1696 1 0.0565 2.5 0.1413 1 0.0565 3.5 0.1979
Pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi,
0.0575 3.5 0.2013 2.5 0.1438 3.5 0.2013 1 0.0575 2 0.1150 1 0.0575 3 0.1725
jenis kelamin, dan usia
Penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak, 0.0507 2 0.1014 2 0.1014 1.5 0.0760 1.5 0.0760 3.5 0.1774 2 0.1014 4 0.2027
Perkembangan teknologi komputerisasi, komunikasi,
0.0424 3 0.1272 1.5 0.0636 3.5 0.1484 1 0.0424 1 0.0424 1 0.0424 2.5 0.1060
informatika, dan transportasi
Perkembangan teknologi perbanyakan dan
0.0429 1 0.0429 2.5 0.1072 1.5 0.0643 1 0.0429 2 0.0858 1 0.0429 4 0.1715
Peningkatan kualitas tanaman hias
Kekuatan tawar-menawar terhadap pemasok kuat 0.0595 1 0.0595 1 0.0595 1 0.0595 1 0.0595 2 0.1189 1 0.0595 1 0.0595
Kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat, 0.0604 4 0.2417 2 0.1209 3.5 0.2115 1.5 0.0906 2 0.1209 1.5 0.0906 3.5 0.2115
Ancaman
Munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep
0.0595 3.5 0.2081 2 0.1189 3.5 0.2081 2.5 0.1486 2.5 0.1486 1 0.0595 4 0.2378
bisnis utama yang sama,
Inflasi semakin meningkat, 0.0546 2.5 0.1365 2.5 0.1365 3 0.1637 1.5 0.0819 3.5 0.1910 1 0.0546 2.5 0.1365
Cuaca tidak menentu dan bencana alam, 0.0619 1.5 0.0928 3.5 0.2166 2.5 0.1547 1.5 0.0928 3 0.1857 1.5 0.0928 1 0.0619
Barrier to entry kecil, 0.0361 3.5 0.1262 2 0.0721 3.5 0.1262 2.5 0.0902 2.5 0.0902 1 0.0361 4 0.1442
Kenaikan TDL dan harga BBM, 0.0575 2.5 0.1438 2.5 0.1438 3 0.1725 1.5 0.0863 3.5 0.2013 1 0.0575 2.5 0.1438
Berubah-ubahnya tren tanaman hias, 0.0551 2 0.1101 3 0.1652 2.5 0.1377 1.5 0.0826 3.5 0.1927 2 0.1101 4 0.2203
TOTAL 3.2666 3.2267 3.4082 2.5376 3.3441 1.8848 3.8267
167

Lampiran 8 Foto Godongijo

Showroom Tanaman Hias Showroom Adenium

Floriculture Suppliers Salon Adenium

Café Restoran

Bookstore Tempat Parkir

Toilet dan Wastafel Showroom Tanaman Hias

Anda mungkin juga menyukai