Oleh
LOLY FITRIA
A14103053
LOLY FITRIA. 2007. Analisis Strategi Bisnis Kecap Pada PT Korma Jaya
Utama. Dibawah bimbingan Dr. Ir. HARIANTO, MS
Oleh
LOLY FITRIA
A14103053
Skripsi
Sebagai bagian persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
Pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
NRP : A14103053
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
LOLY FITRIA
A14103053
RIWAYAT HIDUP
Penulis merupakan putri dari pasangan Bapak Masrul dan Ibu Yusnidar. Penulis
Negeri 1 Depok.
tahun 2003 melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis diterima
periode 2005/2006. Penulis juga pernah menjadi tenaga pengajar untuk mata
ajaran Pengantar Matematika bagi mahasiswa IPB tingkat satu di asrama TPB IPB
sehingga dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi
atau informasi yang diperoleh dalam pemecahan kasus tersebut. Alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis lima kekuatan persaingan Porter,
matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, serta QSPM dengan
banyak mengacu pada buku Fred R David edisi ke 10. Dengan alat analisis ini
diharapkan hasil yang diperoleh lebih baik, sehingga dapat diterapkan untuk
semesta alam, atas limpahan rahmat, karunia, dan hidayahnya, sehingga skripsi ini
dapat selesai dengan baik. Shalawat serta salam bagi Rasulullah Muhammad
SAW.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dan berharap agar skripsi ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak
yang membutuhkan.
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah puji syukur bagi Allah atas berkah, rahmat dan karuniaNya
sehingga skripsi ini dapat selesai. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
ini, yaitu:
1. Kedua orang tua, uda Eko dan uni Yaya yang telah memberikan semangat dan
3. Dr. Iwan Riswandi, MS selaku dosen penguji utama yang telah bersedia
4. Anita P, SP, MS selaku dosen penguji komisi pendidikan yang telah bersedia
5. Bapak Taufik Aljufri selaku direktur utama, Bapak Puji selaku sales and
purchasing, dan production dari PT Korma Jaya Utama. Terima kasih atas
skripsi.
atas kasih sayang dan persaudaraannya selama ini. Terima kasih untuk Ria
(Boil), Intan, Nooy, Mia, Iela, Mphiet, Halida, Ina, Kiki PMT, Dian (Mba
Pur), Veny, Shinta, Tari, Kiki TIN, Aini (Bang Ai), Ida, Ika, dan Diah.
8. Keluarga besar AGB angkatan 40, terima kasih atas kebersamaannya. Untuk
9. Teman seperjuangan bimbingan Pak Harianto, Roy, Neta, Icha, Indra. Terima
10. Terima kasih untuk seluruh karyawan serta staff IPB yang telah membantu
11. Adik-adik kelas AGB 41 terima kasih atas dukungan, doa, dan pinjaman
bukunya ya.
DAFTAR ISI
Nomor Halaman
1. Konsumsi Kecap Manis Di Indonesia ……………………………... 2
2. Ekspor dan Impor Kecap Manis ……………………………………. 3
3. Jumlah Perusahaan Sedang dan Besar dalam Industri Kecap
Indonesia dari Tahun 1998-2005 …………………………………... 4
4. Volume Penjualan PT Korma Jaya Utama Tahun 2004-2006 ……... 6
Nomor Halaman
1. Model Komprehensif Manajemen Strategis ……………………….. 21
2. Kerangka Kerja Analisis Perumusan Strategi ……………………… 23
3. Model Lima Kekuatan Porter ………………………………………. 29
4. Bagan Alur Pemikiran Operasional ……………………………….. 41
5. Matriks IE ………………………………………………………….. 50
6. Matriks SWOT ……………………………………………………... 52
7. Perkembangan Nilai Impor Kecap …………………………………. 68
8. Perkembangan Nilai Ekspor Kecap ………………………………... 69
9. Alur Produksi Kecap Korma di PT Korma Jaya Utama …………… 100
10. Matriks IE PT Korma Jaya Utama …………………………………. 110
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Struktur Organisasi PT Korma Jaya Utama …………………....... 126
2. Perhitungan Bobot Faktor Eksternal PT Korma Jaya Utama …… 127
3. Perhitungan Bobot Faktor Internal PT Korma Jaya Utama ……... 129
4. Perhitungan Rating Faktor Internal dan Eksternal ………………. 131
5. Matriks EFE dan Matriks IFE PT Korma Jaya Utama ………….. 132
6. Matriks SWOT …………………………………………………... 133
7. QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) ……………….. 134
I. PENDAHULUAN
menurut sektor ekonomi, maka selama kurun waktu 2000-2005 sektor industri
pengolahan merupakan penyumbang terbesar terhadap total PDB. Data dari Badan
28,06 persen, sementara sektor pertanian ha nya memberi andil sebesar 13,39
persen.
industri besar, sedang, kecil, dan kerajinan rumah tangga. Jumlah perusahaan
industri besar dan sedang relatif kecil (0,88%) tetapi nilai tambah yang dihasilkan
relatif besar, yaitu sekitar 89 persen (BPS, 2005). Pada tahun 2004, jumlah
di dalam industri pengolahan, yaitu sekitar 18,06 persen dari total nilai produksi
industri besar dan sedang pada tahun 2004, dan pada tahun 2005 sekitar 19,69
persen. Nilai tambah terbesar juga dihasilkan oleh subsektor industri makanan dan
minuman yaitu sekitar 50 triliun rupiah pada tahun 2004 dan pada tahun 2005
subsektor industri makanan dan minuman adalah kecap yang berasal dari
pengolahan lebih lanjut dari kacang kedelai. Kecap merupakan produk olahan
yang dapat meningkatkan nilai tambah dari kedelai dan juga menambah
Selain konsumsi kecap yang tinggi di dalam negeri, ekspor kecap ke luar
negeripun semakin meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan data BPS dari tahun
2001 hingga tahun 2006, terjadi peningkatan ekspor yang sangat tinggi. Pada
tahun 2001, ekspor kecap indonesia sekitar 2,8 juta kg. Pada tahun 2002 terjadi
penurunan ekspor sebesar 47.427 kg. Setelah itu mulai tahun 2003 hingga 2005
ekspor kecap meningkat kembali. Dari tahun 2002 ke tahun 2003 terjadi
peningkatan ekspor sekitar 800 ribu kg, dan pada tahun-tahun selanjutnya
peningkatan terjadi sekitar 400 ribu kg. Data selengkapnya tersaji pada tabel 2
halaman 3.
3
kecap. Akibat terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia dimulai pada
tahun 1998, jumlah perusahaan dari tahun 1997 terus berkurang hingga tahun
1999. Begitupun dengan aliran investasi dari luar negeri, pada tahun 1997-1998
tidak ada perusahaan asing yang mau berinvestasi pada usaha kecap ini (Tabel 3
Setelah itu sejak tahun 2003 hingga 2005, kondisi perekonomian mulai
stabil, jumlah perusahaan dan investasi dari dalam dan luar negeri terus bertambah
tiap tahunnya, walaupun hambatan untuk masuk industri cukup tinggi. Data BPS
produsen kecap, dengan 13 buah perusahaan berskala besar. Jika dilihat dari
jumlah pekerja, maka industri yang memiliki pekerja lebih dari 100 orang
tergolong industri besar. PT Korma Jaya Utama (PT KJU) merupakan salah satu
dari 13 perusahaan besar tersebut, karena telah memiliki lebih dari 200 pekerja.
perusahaan dikatakan berskala kecil jika memiliki total aset kurang dari 10 miliar.
Total aset PT KJU hanya 7 miliar, jadi masih tergolong perusahaan kecil.
nama Korma Food Company. Saat itu usaha ini masih berskala rumah tangga.
Dari awal tahun berdiri, yaitu tahun 1974 hingga tahun 2003, PT KJU dipimpin
dan diusahakan oleh keluarga Bapak Husein Ibrahim Assega f selaku pemilik
manajemen keluarga. PT KJU ini memproduksi kecap dari bahan alami (non
kecap, tingginya permintaan dalam negeri juga diikuti oleh tingginya permintaan
di luar negeri yang terlihat dari tingkat ekspor kecap yang meningkat tiap
5
tersebut seperti pesaing yang lebih berpengalaman dan memiliki pangsa pasar
yang besar serta diikuti oleh semakin tingginya tingkat impor kecap tiap tahunnya
Market share atau pangsa pasar untuk industri kecap dipimpin oleh PT
Heinz ABC dengan 60 persen, kemudian diikuti oleh Bango (20%), Indofood
(3%) dan lainnya (17%). Pangsa pasar 17 persen ini diperebutkan oleh 80
perusahaan. PT Korma Jaya Utama (PT KJU) berada pada posisi ini dengan
penguasaan terhadap pangsa pasar pada tahun 2006 hanya sebesar 0,4 persen dari
menajemen perusahaan kepada orang lain diluar keluarga sendiri yang lebih
menjadi lebih baik dan lebih besar lagi dari pada sebelumnya. Sejak tahun 2004
oleh ancaman dari pesaing yang kuat dan berpengalaman serta adanya pergantian
halaman 6), maka PT KJU perlu membenahi diri. Pembenahan diri dilakukan
dengan meyusun langkah strategis yang baru untuk dapat memanfaatkan kekuatan
bahkan mampu bangkit menjadi lebih baik dan lebih berkembang dari sebelumnya
menghadapi persaingan?
3. Memilih strategi yang paling tepat diterapkan oleh PT KJU untuk menghadapi
persaingan.
Penelitian ini juga diharapkan dapat berguna sebagai bahan pustaka dan masukan
strategi yang dihasilkan hingga tahap keputusan. Hasil formulasi dapat dijadikan
kewenangan perusahaan. Analisis yang dilakukan dalam skirpsi ini hanya berlaku
untuk wilayah pemasaran kecap Korma seperti Jakarta, Surabaya, Bogor, Dan
Solo, dimana PT KJU menjadi pemimpin pasar untuk target pasar hotel, restoran,
dan katering.
8
2.1 Kedelai
yang memiliki bintil pengikat nitrogen bebas yang merupakan tanaman semusim
dan termasuk tanaman basah. Menurut para ahli botani kedelai merupakan
tanaman yang berasal dari Manchuria dan sebagian dari China, kemudian tanaman
ini menyebar ke daerah tropika dan subtropika. Kedelai memiliki kadar protein
tinggi sehingga tanamannya dapat digunakan sebagai pupuk hijau dan pakan
daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang
berupa hasil pengolahan tradisional yang terdapat dan berpotensi dipasaran dalam
negeri adalah tempe, kecap dan tauco, sedangkan makanan nonfermentasi dari
Pemanfaatan utama kedelai adalah dari biji. Olahan biji dapat dibuat
menjadi tahu (tofu), bermacam- macam saus penyedap (salah satunya kecap, yang
aslinya dibuat dari kedelai hitam), tempe, susu kedelai (baik bagi orang yang
sensitif laktosa), tepung kedelai, minyak (dari sini dapat dibuat sabun, plastik,
1
Dikutip dari Wikipedia.http://id.wikipedia.org/wiki/Kedelai. Kedelai.
2
Di Kutip dari: Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Kedelai. Kedelai.
9
2.2 Kecap
Kecap adalah produk cair yang diperolah dari hasil fermentasi dan atau
cara kimia (hidrolisis) kacang kedelai (Glycine max L.) dengan atau tanpa
penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan
(SNI 01-3543-1994). Kecap merupakan salah satu bentuk pangan tradisional dari
kedelai. Kecap telah terkenal di negara Asia sejak lebih dari 1000 tahun yang lalu.
Kecap berasal dari Cina dan dikenal di berbagai negara dengan nama yang
Menurut Nomura & Sasaki (1986), kecap adalah cairan yang berwarna
coklat kehitaman yang dihasilkan dari peoses hidrolisis dengan atau tanpa
Penggunaan kecap sebagai bumbu penyedap telah lama dikenal luas oleh
masyarakat Indonesia. Pada dasarnya ada dua jenis kecap yang utama, yaitu kecap
cina dan jepang. Kecap cina berwarna lebih gelap dan lebih manis karena adanya
penambahan gula tebu. Selain itu, kecap cina mempunyai berat jenis, kekentalan,
kandungan asam amino, terutama asam amino glutamat, yang lebih tinggi. Dari
segi pembuatan, keduanya memiliki perbedaan dalam hal bahan baku dan
teknologi. Kecap di Indonesia termasuk salah satu jenis kecap cina. Kecap cina
protein dan kadar abu yang cukup tinggi (Tabel 5). Sementara itu, komposisi asam
amino pada kecap kedelai sebagian besar di dukung oleh asam amino glutamat,
bukanlah sekedar menikmati rasa asin atau manis, akan tetapi karena kecap
kedelai memiliki zat gizi yang lengkap dengan asam aminonya (Santoso, 1994).
yang bermutu tinggi harus diperhatikan beberapa syarat atau kriteria dibawah ini.
1. Jenis Kedelai
kedelai hitam, kedelai hijau, dan kedelai coklat. Jenis-jenis kedelai tersebut dapat
3
Kompas. http://www.kompas.com/kesehatan/news/0404/11/143157.htm. Kecap.
11
c. Kedelai hijau adalah kedelai yang kulit bijinya berwana hijau yang
kepingan bijinya.
2. Biji Kedelai
gepeng dan sebagian bagian besar bulat telur. Sedangkan besar dan bobotnya
a. Kedelai berbiji besar, bila bobot setiap 100 biji lebih dari 13 gr.
b. Kedelai berbiji sedang, bila bobot setiap 100 biji antara 11-13 gr.
c. Kedelai berbiji kecil, bila bobot setiap 100 biji antara 7-11 gr.
Biji kedelai terdiri dari dua bagian, yaitu kulit biji (testa) dan janin
(embrio). Kulit biji ini beragam warnanya, mulai dari kuning, hijau, hitam atau
campuran warna-warna tersebut. Kulit biji ini terdiri dari tiga lapisan sel.
Sementara itu janin terdiri dari kotiledon, plumula dan poros hipokotil-bakal akar.
Kotiledon inilah merupakan bagian terbesar dari biji kedelai dan berisi bahan
makanan yang sebagian besar terdiri dari protein dan lemak (Koswara, 1992).
12
3. Syarat Mutu
syarat mutu biji kedelai yang hendak kita gunakan sebagai bahan baku (Tabel 6).
a. Syarat umum
• Biji kedelai tidak luka atau bebas dari serangan hama dan penyakit.
b. Syarat pokok
Kecap dapat dibuat melalui tiga cara, yaitu dengan cara fermentasi,
hidrolisis asam dan kombinasi kedua cara tersebut. Dibandingkan dengan cara
hidrolisis, kecap yang berasal dari proses fermentasi biasanya mempunyai rasa
dan aroma yang lebih baik. Hal ini mungkin merupakan alasan mengapa jarang
memecah protein, lemak dan karbohidrat oleh aktivitas enzim dari kapang, ragi
(khamir) dan bakteri menjadi fraksi- fraksi yang lebih sederhana. Fraksi- fraksi
tersebut menentukan cita rasa, aroma dan komposisi kecap. Sedangkan pembuatan
asam amino. Kecap jenis ini kurang lengkap komposisinya bila dibandingkan
dengan kecap fermentasi. Kecap ini hanya merupakan larutan garam dan asam-
asam amino saja, sedangkan komponen pembentuk cita rasa seperrti peptida
tertentu, alkohol, ester dan komponen lainnya tidak terdapat dalam kecap jenis ini.
secara fermentasi.
Pembuatan kecap pada umumnya terdiri dari dua tahap, yaitu fermentasi
kapang (solid stage fermentation) dan fermentasi dalam larutan garam (brine
selama fermentasi garam berperan, beberapa jenis khamir dan bakteri antara lain
1992).
biakan murni (koji). Pada fermentasi kapang secara spontan mula- mula dipilih
kedelai yang baik, kemudian dicuci dan direbus, ditiriskan dan dihamparkan pada
14
tampan (nyiru) sampai dingin, selanjutnya ditutup menggunakan daun pisang atau
karung goni dan dibiarkan selama 3-5 hari sehingga ditumbuhi kapang.
Koji dapat dibuat dengan cara menginokulasi biakan kapang murni (satu
atau beberapa jenis kapang) pada kedelai yang telah direndam, didinginkan serta
dicampur dengan tepung gandum yang telah disangrai (sekitar 25 persen). Fungsi
dari tepung gandum adalah untuk mencegah adanya kontaminsi dari kapang yang
dilakukan dengan cara sebagai berikut; kedelai dipilih yang baik, dicuci dan
direndamselama 12-24 jam tergantung dari suhu udara dan musim. Kemudian di
selanjutnya diinokulasi dengan koji sebanyak 2-5 persen dan diinkubasi pada suhu
ruangan selama 3-5 hari. Kedelai yang telah difermentasikan dengan kapang (baik
selama 30 menit. Bila suhu pasteurisasi terlalu tinggi akan terjadi pemecahan dan
tersebut dimasak bersama gula aren dan bumbu (untuk kecap manis) atua
ditambah garam (untuk kecap asin) dan disaring. Foltrat hasil penyaringan
meripakan kecap yang sudah jadi dan siap dibotolkan. dari 1 kg kedelai dapat
suatu komoditas telah banyak dilakukan. Alat analisis yang telah banyak
digunakan antara lain berupa analisis matriks IFE, matriks EFE, matriks IE,
PT Bina Usaha Flora (BUF) di Cipanas-Cianjur”. Tujuan dari penelitian ini adalah
memformulasikan strategi dan memilih strategi yang terbaik. Alat analisis yang
matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, serta QSPM.
tertinggi pada matriks EFE adalah besarnya peluang dan pangsa pasar lokal
industri.
Masing- masing total skor pada matriks IFE dan EFE dipetakan dalam
matriks IE, sehingga menempatkan PT BUF pada posisi sel IV. Posisi sel ini
menunjukkan posisi internal dan eksternal PT BUF yang sedang atau rata-rata.
Pada sel ini PT BUF berada pada tahap posisi tumbuh dan bina (growth and
build). Strategi yang dapat dikembangkan adalah strategi integrasi dan intensif.
bahwa strategi terbaik dan dengan nilai daya tarik tertinggi, yaitu sebesar 5,364
16
adalah menjalin kerjasama dengan pelanggan tetap potensial, floris, dinas taman
Usaha Anggur Hijau. (Kasus Usaha Petani Klaten, Jawa Tengah)”. Tujuan dari
strategi yang telah dijalankan dan memberi alternatif strategi untuk pemasaran dan
Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE, matriks EFE, matriks IE,
dan matriks SWOT. Berdasrkan matrik IFE, kekuatan utama anggur hijau yaitu
tingkat harga yang tinggi dibandingkan produk lain. Kelemahan utama yaitu
Matriks IE diperoleh posisi usaha anggur hijau berada pada sel V, yait u
pada tahap growth and stabilit y. Strategi yang sesuai yaitu strategi intensif dengan
sudah ada, melakukan perluasan pasar, penetrasi pasar dengan melakukan promosi
dalam hal promosi agar menarik minat untuk mengkonsumsi maupun ikut
17
tenaga ahli yang berkompeten dibidang anggur hijau, sehingga mampu melakukan
budidaya secara efektif dan efisien. Strategi integratif dapat dilakukan melalui
sebagian besar berasal dari iklan/media masa. Lokasi pembelian sebagian besar
konsumen adalah supermarket. Atribut kecap manis yang sangat penting bagi
kecil. Promosi dapat dikelola melalui iklan di media cetak, khususnya majalah
masyarakat.
sebagian besar bahan baku dan bahan penolong, bahan pengemas, kapasitas
tungku rebus, kapasitas ruang fermentasi serta jam tenaga kerja langsung. Sumber
18
memfokuskan produksi dan pemasaran pada produk Manis Panggang 625 ml dan
Sari Rasa 625 ml, dengan pertimbangan bahwa keuntungan per unit yang
dihasilkan jauh lebih tinggi dibandingkan produk lain. Dalam perencanaan jangka
tungku masak, karena pemanfaatannya untuk saat ini sudah hampir maksimal.
yang diperlukan untuk memecahkan masalah dalam pengadaan bahan baku yang
belum optimal.
yaitu penelitian ini banyak mengacu pada buku Fred R David edisi ke 10 cetakan
lainnya, tidak dipisahkan menjadi analisis tersendiri seperti yang terdapat dalam
edisi ke 9. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis lima
kekuatan persaingan Porter, matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks
SWOT, serta QSPM. Dengan alat analisis ini diharapkan hasil yang diperoleh
lebih baik, sehingga dapat diterapkan untuk mengembangkan usaha kecap korma.
19
a. Konsep Manajemen
secara efisien dengan dan melalui orang lain (Robbin, 1991). Menurut Handoko
telah ditetapkan.
b. Konsep Strategi
Menurut Glueck dan Jauck (1991) strategi adalah rencana yang disatukan,
tujuan utama dari perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat
4
Situs BKP Penabur. http://www1.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/berita/200006/artikel3.htm.
Manjemen.
20
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di
masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang telah
terjadi.
kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas
c. Manajemen Strategi
Menurut Glueck dan Jauch (1991) manajemen strategi merupakan arus keputusan
dan tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu strategi atau strategi-
mempertahankan kesesuaian yang layak antara sasaran dan sumber sumber daya
Menajalankan
Audit
Eksternal
Implementasi
Strategi-Isu-Isu Mengukur
Pemasaran, dan
Mengembangkan Menetapkan Merumuskan, Implementasi Keuangan,
Tujuan Mengevaluasi Mengevalua
Pernyataan Strategi-Isu Akuntansi,
Visi dan Misi Jangka , dan Memilih si Kinerja
Manajemen Penelitian dan
Panjang Strategi Pengembangan ,
Sistem Informasi
manajemen
Menjalankan
Audit
Internal
1. Formulasi Strategi
dilaksanakan.
22
Isu formulasi strategi mencakup bisnis apa yang akan dimasuki, bisnis apa
internasional, apakah harus merger atau membentuk join venture dan bagaimana
Penjelasan mengenai teori ini terangkum dalam gambar 2 pada halaman 23.
organisasi melalui Matriks EFE dan Matriks IFE. Selama tahap awal dari
berhubungan dengan tingkat penting relatif dari faktor internal dan eksternal
yang dibuat suatu organisasi antara sumber daya dan keterampilan internalnya
dengan peluang dan resiko yang diciptakan oleh faktor internal. Tahap
pencocokan dari kerangka kerja perumusan strategi terdiri dari lima teknik
yang dapat digunakan, yaitu Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG,
Matriks IE dan Matriks Grand Strategy. Seluruh alat ini bergantung pada
23
informasi yang diturunkan dari tahap input untuk mencocokkan peluang dan
2. Implementasi Strategi
dirumuskan.
3. Evaluasi srategi
strategis dilakukan untuk mengetahui kapan strategi tidak dapat berjalan seperti
strategi, yaitu: (1) meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi
dasar strategi saat ini, (2) mengukur kinerja, (3) mengambil tindakan korektif.
e. Permulasi Strategi
Tahap formulasi strategi ini terdiri dari (1) pernyataan visi dan misi; (1)
analisis lingkungan eksternal; dan (3) analisis lingkungan internal; (4) menetapkan
Visi adalah pernyataan masa depan yang diinginkan atau didambakan oleh
misi. Visi yang jelas memberikan dasar untuk mengembangkan permyataan misi
25
kalimat, dan diharapkan semua manajer dapat ikut serta dalam mengembangkan
cakupan operasi perusahaan dalam definisi produk dan pasar. Pertanyaan tersebut
bisnis kita?” Pernyataan misi yang jelas menggambarkan nilai dan prioritas dari
sebuah organisasi. Pernyataan misi yang jelas adalah penting untuk perumusan
tujuan dan formulasi strategi yang efektif. Pernyataan misi mengungkapkan apa
menekankan pada identifikasi dan evaluasi tren dan kejadian yang berada diluar
permintaan konsumen untuk barang dan konsumsi serta jasa. Kekuatan eksternal
segmentasi pasar dan positioning, tipe jasa yang ditawarkan, dan pilihan bisnis
yang ingin di akuisisi atau dijual. Kekuatan eksternal kunci dapat dibagi menjadi
a. Kekuatan Ekonomi
tidaknya berbagai strategi. Sebagai contoh ketika suku bunga meningkat, dana
yang dibutuhkan untuk ekspansi modal menjadi lebih mahal atau tidak tersedia.
Juga ketika suku bungan naik, pendapatan yang dapat dibelanjakan maupun
tingkat bunga, tingkat inflasi, tingkat pasar uang, defisit anggaran pemerintah
federal, tren produk domestik kotor, pola konsumsi, tren pengangguran, tingkat
produktivitas pekerja, nilai dolar di pasaran dunia, tren pasar saham, kondisi
barang dan jasa yang berbeda, perbedaan pendapatan berdasar wilayah dan
kelompok konsumen, fluktuasi harga, ekspor tenaga kerja dan modal dari
komunitas ekonomi eropa, kebijakan OPEC, dan kebijakan koalilsi negara- negara
kurang berkembang.
besar terhadap hampir semua produk jasa, pasar, dan pelanggan serta berpengaruh
terhadap cara orang hidup, bekerja, berproduksi, dan mengkonsumsi. Tren baru
27
menciptakan tipe konsumen yang berbeda dan akibatnya kebutuhan akan barang
dan jasa pun berbeda sehingga strategi yang diambil perusahaanpun berbeda.
ancaman utama untuk perusahaan kecil maupun besar. Untuk perusahaan dan
industri baru yang bergantung pada kontak pemerintah atau subsidi, ramalan
politik dapat menjadi bagian yang paling penting dalam audit eksternal.
Perubahan dalam tarif pajak dan aktivitas lobi dapat mempengaruhi perusahaan
kompetitif.
multinasional yang mengandalkan negara lain untuk sumber daya alam, fasilitas,
distribusi produk, bantuan khusus atau pelanggan. Para penyusun strategi saat ini
ekspor impor, kondisi politik negara lain, pemilihan umum ne gara bagian dan
lokal.
d. Kekuatan Teknologi
distribusi, menciptakan produk dan jasa baru, menghapus keterbatasan dari pasar
geografis tradisional, dan mengubah sejarah trade off antara standardisasi dan
secara dramatis.
prodak baru dan produk yang lebih baik, perubahan posisi biaya kompetitif dalam
suatu industri dan membuat produk dan jasa saat ini menjadi ketinggalan zaman.
e. Kekuatan Kompetitif
dan strategi. Tujuh karakteristik perusahaan yang paling kompetitif di yaitu: (1)
pangsa pasar itu penting; (2) pahami dan ingat baik-baik bisnis apa yang anda
29
jalani; (3) entah itu rudak atau tidak, perbaikilah-buatlah yang lebih baik; (4)
berinovasi atau hilang; (5) akuisisi penting untuk pertumbuhan; (6) orang
membuat perbedaan; (7) tidak ada substitusi untuk kualitas dan tidak ada ancaman
yang lebih besar dari pada kegagalan untuk mencapai biaya yang bersaing dalam
sakala global.
yang memiliki divisi yang berkompetisi dalam industri yang berbeda. Umumnya
perusahaan multi divisi tidak memberikan informasi penjualan dan laba untuk
alasan kompetisi.
industri. Menurut Porter, hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai
kombinasi atas lima kekuatan seperti yang terlihat pada gambar 3. Kekuatan
tersebut adalah:
Persaingan
Kekuatan tawar-menawar antarperusahaan Kekuatan tawar-menawar
Penjual/pemasok sejenis Pembeli/konsumen
dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh suatu prusahaan
dapat meningkat ketika pelanggan dapat berpindah merek dengan mudah, ketika
hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi, ketika biaya tetap tinggi, ketika
produk mudah rusak, ketika merger dan akuisisi menjadi umum dalam suatu
berpotensi masuk pasar, untuk memonitor strategi pesaing baru, untuk membuat
saat ini. Terdapat beberapa hambatan dalam memasuki pasar bagi perusahaan
pendatang baru, diantaranya yaitu sulitnya mencapai skala ekonomi dengan cepat,
substitusi dalam industri yang berbeda. Dengan adanya produk pengganti yang
lebih murah, maka tekanan persaingan semakin besar, dan biaya konsumen untuk
produk substitusi adalah dengan memantau pangsa pasar yang didapat oleh
ketika terdapat sejumlah pemasok, hanya ada sedikit barang substitusi yang cukup
bagus, ketika biaya untuk mengga nti bahan baku sangat mahal. Maka tindakan
profitabilitas jangka panjang adalah saling memberi harga yang masuk akal,
menawar konsumen juga lebih tinggi ketika yang dibeli adalah produk standar
departemen, dan divisi mereka. Tujuan analisis faktor lingkungan internal adalah
a. Manajemen
Terdapat fungsi manajemen yang terdiri atas lima aktivitas dasar, yaitu:
pengendalian.
b. Pemasaran
palanggan atas barang dan jasa. Terdapat tujuh fungsi dasar pemasaran: (1)
analisa pelanggan; (2) penjualan produk/jasa; (3) perencanaan produk dan jasa;
(4) penetapan harga; (5) distribusi; (6) riset pemasaran; dan (7) analisis peluang.
Apabila fungsi- fungsi ini telah dipahami, maka dapat membantu penyusun strategi
c. Keuangan/Akuntansi
Likuidasi, leverage, modal kerja, profitabilitas, utilitas aset, arus kas, dan modal
d. Produksi/Operasi
output yang bervarisi antarindustri dan pasar. Fungsi produksi/operasi terdiri dari
semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang dan jasa, yaitu proses,
Bidang utama kelima dalam operasi internal yang hrus dievaluasi untuk
biaya antara berbagai aktivitas litbang bervariasi anatara perusahaan dan industri,
tetapi total biaya biasanya tidak melebihi biaya produksi dan biaya awal
sama dengan pengeluaran litbang pesaing, (4) memutuskan berapa banyak produk
baru yang berhasil, yang dibutuhkan dan bekerja mundur. Litbang dalam
organisasi memiliki dua bentuk dasar: (1) litbang internal; (2) kontrak litbang.
menjawab pertanyaan penting operasi dan strategis. Jantung dari sistem informasi
manajemen adalah database yang berisi catatan dan data yang penting bagi
manajer.
Sifat dari tujuan jangka panjang harus terukur, realistis, dapat dimengerti,
manantang, hierarkis, dapat dicapai, dan selaras antarunit organisasi. Tujuan yang
yang akan diambil untuk mencapai tujuan jangka panjang. Jangka waktu yang
ditetapkan untuk suatu tujuan harus konsisten, antara dua sampai lima tahun.
1. Srategi Integrasi
atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer. Strategi ini dapat
membeli bahan baku yang dibutuhkan dari pemasok. Strategi ini sangat cocok
jika perusahaan saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal atau tidak
meningkatkan kendali atas para pesaing perusahaan. Strategi ini bisa me njadi
2. Strategi Intensif
usaha intensif jika posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada saat ini
akan membaik.
pasar untuk produk atau jasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih
atau jasa yang sudah ada ke wilayah geografi ya ng baru. Strategi ini bertujuan
untuk memperbesar pangsa pasar, dimana hal ini dapat dilakukan jika
penjualan dengan memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada atau
biaya besar untuk penelitian dan pengembangan. Hal ini dilakukan jika produk
sudah berada pada tahap jenuh, pesaing menawarkan produk sejenis yang
lebih baik dan murah, berada pada industri yang sedang tumbuh, dan memiliki
3. Strategi Diversifikasi
menemukan bahwa labih sulit untuk mengelola aktivitas bisnis yang berbeda-
jasa baru, tetapi berkait an dengan produk atau jasa yang lama. Penerapan
strategi ini akan efektif jika organisasi bersaing pada industri yang tidak
tumbuh atau lambat tumbuh, jika produk baru yang dibuat ditawarkan pada
harga yang kompetitif, produk perusahaan saat ini berada pada tahap
jasa baru yang tidak berkaitan dengan produk sebelumnya, tetapi ditujukan
untuk pelanggan yang sudah ada. Strategi ini tidak seberesiko strategi
ini. Strategi ini efektif ketika organisasi bersaing dalam industri yang sangat
kompetitif dan/atau tidak tumbuh, ketika jalur distribusi organisasi saat ini
dapat digunakan untuk pemasaran produk baru, produk baru memiliki siklus
atau jasa baru, tetapi cenderung tidak berkaitan dengan produk atau jasa yang
sudah ada. Strategi ini efektif ketika industri dasar perusahaan mengalami
bisnis yang tidak berkaitan yang merupakan peluang investasi yang menarik,
4. Strategi Defensif
perusahaan terlepas dari kerugian yang lebih besar lagi. Strategi ini terdiri dari
untuk memperkuat kompetensi dasar organisasi yang unik. Strategi ini bisa
efektif dit erapkan ketika perusahaan memiliki kompetensi yang unik, tetapi
b. Divestasi, yaitu strategi perusahaan untuk menjual suatu divisi atau bagian
dari suatu organisasi. Strategi ini sering digunakan untuk meningkatkan modal
untuk akuisisi strategi atau investasi lebih lanjut dapat menjadi bagian dari
kerugian yang sangat besar. Lebih baik menghent ikan operasi daripada terus
masalah yang terjadi akibat adanya perubahan pada lingkungan eksternal dan
strategi, sehingga menghasilkan suatu strategi baru yang dapat digunakan untuk
Dimulai dari analisis terhadap visi, misi, serta tujuan perusahaan. Setelah
pemerintah, dan hukum; (4) kekuatan teknologi; (5) kekuatan kompetitif (lima
lingkungan eksternal dapat ditentukan juga faktor- faktor yang menjadi peluang
dan eksternal yang telah didapatkan. Pada tahap ini akan diperoleh posisi strategis
perusahaan saat ini dengan alat analisis matrik IE. Kemudian dengan
cara mencocokan faktor- faktor peluang dan ancaman eksternal dengan faktor-
dan layak untuk diterapkan sesuai dengan daya tariknya, maka alat analisis yang
halaman 41.
41
Tujuan Penelitian:
1. Mengetahui faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi PT KJU
2. Perumusan strategi yang dapat diterapkan pada PT KJU
3. Alternatif strategi yang dapat diterapkan
Pengumpulan Data:
- Primer
- Sekunder
Analsis Data
Tahap Input
Matriks IFE dan EFE
Tahap Pemaduan
Matriks IE danmatriks SWOT
meripakan perusahaan kecil yang berada pada posisi ceruk pasar dan telah 23
tahun berdiri serta memiliki prospek untuk terus berkembang. Penelitian ini
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan
data sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif serta berasal dari sumber
yang dipimpin oleh satu orang, dan sales and marketing manager dari
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui literatur ataupun studi
kuntitatif dianalisis dengan menggunakan matriks IFE, EFE, IE, SWOT, dan
QSPM. Beberapa alat analisis yang digunakan dapat dijabarkan sebagai berikut:
44
strategi yang terdiri dari tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan.
a. Tahap Input
Analisis ini terdiri dari aspek (1) kekuatan ekonomi; (2) kekuatan sosial,
budaya, demografi, dan lingkungan; (3) kekuatan politik, pemerintah, dan hukum;
(4) kekuatan teknologi; dan (5) kekuatan kompetitif. Dari analisis ini akan
manajemen
45
Evaluation)
langkah diatas, selanjutnya adalah menyus un matriks EFE dam IFE. Matriks EFE
dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis,
1. Pada Kolom satu, buat daftar peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan
yang diidentifikasi dalam proses audit eksternal dan audit internal. Masukkan
10-20 faktor internal dan eksternal yang sangat mempengaruhi perusahaan dan
2. Pada kolom dua, beri bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai
1,0 (paling penting). Bobot mengindikasikan tingkat penting relatif dari faktor
sangant serius atau sangat mempengaruhi perusahaan, maka akan diberi bobot
yang tinggi. Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada faktor diatas harus
hal ini diberikan kepada pakar atau pihak internal perusahaan seperti direktur
kolom (vertikal) seperti pada tabel 7 dan 8 (Kinear and Tylor, 1991). Dalam
menentukan total nilai setiap faktor strategis terhadap jumlah keseluruhan variabel
Dimana:
Ai = bobot faktor strategis untuk variabel ke- i
Xi
Ai = n
Xi = nilai faktor strategis untuk variabel ke- i
∑ Xi
i =1
I = 1,2,3,...,n
n = jumlah faktor strategis
B
.....
Total
Sumber: Kinear dan Tylor (1991)
47
B
.....
Total
Sumber: Kinear dan Tylor(1991)
3. Pada kolom tiga, beri peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor internal dan
eksternal kunci tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam
perusahaan, sedangkan bobot pada tahap dua didasarkan pada industri. Penting
atau 4.
utama (peringkat = 1), atau kelemahan minor (peringkat = 2), kekuatan minor
4. Pada kolom empat, kalikan setiap bobot faktor dengan peringkatnya untuk
Total nilai tertimbang untuk suatu organisasi adalah 4,0 dan nilai tertimbang
terendah adalah 1,0. Total nilai tertimbang rata-rata adalah 2,5. Total nilai
sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya. Totoal
Sedangkan nilai pada matriks IFE total rata-rata tertimbang berkisar antara
yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0. dengan rata-rata 2,5. Total rata-rata
internal, sementara total nilai diatas 2,5 mengidikasikan posisi internal yang
kuat.
Adapun bentuk matriks EFE dan matriks IFE menurut David (2006)
Peluang
Ancaman
Total
Kekuatan
kelemahan
Total
b. Tahap Pencocokan
alternatif yang layak dengan mencocokan faktor- faktor internal dan eksternal yang
telah dihasilkan pada tahap input. Tujuan dari masing- masing alat pencocokan
adalah untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak, bukan untuk memilih
strategi mana yang terbaik. Pada tahap pencocokan ini menggunakan alat analisis
sembilan sel atau diagram skematis, yang disebut matriks portofolio. Matriks IE
didasari pada dua dimensi, yaitu total rata-rata tertimbang IFE pada sumbu X dan
total skor dari matriks EFE pada sumbu Y. Pada sumbu X dari matriks IE, total
menengah, dan skor 3,0-4,00 adalah tinggi. dengan skor 1.0-1.99 adalah posisi
rendah, skor 2.0-2.99 adalah posisi rata-rata, dan skor 3.0-4.0 adalah posisi tinggi.
(David, 2004)
1. Divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV dapat digambarkan sebagai
tumbuh dan kembangkan (grow and build) dan strategi yang paling cocok
2. Divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII dapat dikelola dengan strategi
jaga dan pertahankan (hold and maintain) melalui strategi penetrasi pasar
3. Divisi yang masuk dalam sel VI, VII atau IX adalah tuai atau divestasi
Tinggi
3,0-4,0 I II III
Tertimbang EFE
Total Rata-Rata
3,0
Menengah
2,0-2,99 IV V VI
2,0
Rendah
1,0-1,99 VII VIII IX
1,0
Gambar 5. Matriks IE
Sumber: David (2006)
para ahli strategi mengembangkan empat tipe strategi: strategi SO yaitu strategi
dalam mengembangkan matriks SWOT dan memerlukan penilaian yang baik dan
Kombinasi faktor- faktor internal dan eksternal dalam matriks SWOT dapat dilihat
IFE
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Daftar Kekuatan Daftar Kelemahan
EFE
Strategi SO Strategi WO
Peluang (O)
Gunakan kekukatan untuk Atasi kelemahan dengan
Daftar Peluang
memanfaatkan peluang memanfaatkan peluang
Strategi ST Strategi WT
Ancaman (T)
Gunakan kekuatan untuk Meminimalkan kelemahan
Daftar Ancaman
menhindari ancaman dan menghindari ancaman
hanya ada satu teknik analisis dalam literatus yang didesain untuk menentukan
daya tarik relatif dari alternatif tindakan yang layak. Teknik ini adalah Matriks
terbaik. QSPM menggunakan input dari analisis tahap 1 dan hasil pencocokan dari
kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Secara spesifik,
kolom kiri QSPM terdiri atas informasi yang didapat langsung dari matriks EFE
dan IFE. Pada kolom yang berdekatan dengan faktor keberhasilan kunci. Masing-
masing bobot yang diterima oleh setiap faktor dalam matriks EFE dan matriks IFE
dicatat.
Keunggulan QSPM adalah set strategis dari model ini dapat diperiksa
secara bertahap atau bersamaan. Tak ada batasan untuk jumlah strategi yang dapat
dievaluasi atau jumlah set strategi yang dapat dievaluasi pada saat menggunakan
suatu faktor kunci akan terabaikan atau diberi bobot yang tidak sesuai. QSPM
dapat diadaptasikan untuk digunakan oleh organisasi kecil, besar, berorientsi laba
maupun nirlaba dan dapat diaplikasikan untuk hampir semua tipe organisasi. Alat
intuitif dan asumsi yang berdasar. Diskusi yang konstruktif dapat muncul karena
perbedaan mendasar dari interpretasi atas informasi dan pendapat yang berbeda-
Matriks QSP terdiri dari empat komponen antara lain adalah (1) Bobot
yang diberikan sama dengan yang ada pada matriks EFE dan matriks IFE, (2)
Nilai daya tarik, (3) Total nilai daya tarik, dan (4) Jumlah total nilai daya tarik.
Langkah 1: Membuat daftar peluang atau ancaman kunci eksternal dan kekuatan
QSPM.
Bobot sama dengan yang dipakai dalam matriks IFE dan EFE.
diimplementasikan.
Langkah 6: Menghitung Jumlah Total Nilai Daya Tarik dari Strategi. Jumlah ini
Bentuk matriks QSP menurut David (2004) terdapat pada tabel 11 dibawah ini:
Ancaman
Kekuatan
Kelemahan
Jumlah Total
PT Korma Jaya Utama (PT KJU) adalah satu dari 83 perusahaan kecap
yang ada di Indonesia saat ini. Awalnya perusahaan ini didirikan di Solo pada
tahun 1948 di jalan Yosodiputro No. 21 dengan nama Korma Food Company.
Usaha ini dirintis oleh keluarga Bapak Habib Husein Ibrahim Assegaf, yang
Pendirian usaha ini di tahun 1948 didasari oleh upaya perjuangan mencari
nafkah dari Ibu Khadijah binti Ahmad Assegaf bersama kedelapan putranya.
Setelah wafatnya suami Ibu Khadijah, Bapak Habib Husein Ibrahim Assegaf,
Dari aspek diferensiasi produknya, kecap Korma tetap konsisten dan fokus
di aspek kualitas pada posisi enak dan halal yang memang sudah di buktikan dan
dikukuhkan selama bertahun tahun oleh konsumen. Pada tahun 1988, timbul isu
tentang adanya lemak babi yang banyak terdapat pada makanan termasuk kecap,
Masyarakat saat itu mulai meninggalkan kecap yang biasa mereka konsumsi yang
pihak perusahaan, masyarakat yakin kecap Korma yang dibuat oleh keluarga
Assegaf yang merupakan keturunan Arab-Madura serta dari nama “Korma” yang
identik dengan makanan khas orang Timur Tengah, sudah pasti terjamin
kehalalannya.
Awalnya, sasaran utama kecap Korma adalah para pedagang sate. Karena
Korma percaya bahwa penjual sate pasti lebih mementingkan rasa dari suatu
kecap yang dapat mendukung cita rasa dari sate tersebut. Keyakinan Korma
pabrik yang kedua pada tahun 1974. Cabang yang kedua ini teretak di Jalan M.
perusahaan saat ini adalah 3500 m2 . Setelah itu kantor pusat di pindahkan ke
Jakarta, karena merupakan pusat perdagangan yang baik dengan daya beli
Perusahaan ini sempat beberapa kali berubah status usahanya. Pada tahun
1996, dari yang sebelumnya bersakala rumah tangga berubah menjadi perusahaan
perorangan. Tahun 1998 berubah lagi menjadi CV Korma Food Company, setelah
itu tahun 2000 menjadi UD Korma Food Company. Baru pada tahun 2004
sehingga permodalan hanya berasal dari pihak keluarga pendiri perusahaan. Dari
2004 manajemen perusahaan dikelola bukan hanya dari keluarga, tapi juga dengan
58
penting seperti direktur utama. Hal ini dilakukan untuk menjadikan perusahaan
menjadi lebih baik dan lebih besar lagi. Saat ini total aset perusahaan mencapai
kini wilayah distribusi dari kecap Korma telah menjangkau beberapa kota besar
berupaya menerapkan nilai- nilai Islam. Pada dasarnya perusahaan kecap Korma
berharap dan berusaha agar semua aktivitas yang dijalankan mendapat nilai
Misi PT Korma Jaya Utama yaitu untuk mengajak umat Islam, khususnya
perusahaan agar tujuan dapat tercapai. Dengan adanya struktur organisasi, maka
jawab serta hubungan antarjabatan. Struktur organisasi PT KJU dapat dilihat pada
Lampiran 1.
wewenang dibawah direktur utama terdapat divisi financial and accounting, divisi
purchasing, dan divisi production yang dipimpin oleh satu orang manajer dan
divisi sales and marketing management dipimpin oleh satu orang manajer
tersendiri. Namun untuk divisi harga, statusnya bukan seorang manajer melainkan
pencatatan segala transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan dan memastikan
kelancaran alur uang untuk keperluan usaha. Fungsi lainnya yaitu untuk mengatur
Financial and Accounting yang membawahi tiga sub divisi, yaitu: subdivisi
accounting and tax ; subdivisi financial and budgeting; dan subdivisi auditor.
2. Divisi Purchasing
mengontrol ketersediaan barang agar proses produksi dapat berjalan lancar. Divisi
ini dipimpin oleh orang yang sama dengan divisi financial and accounting. Tugas
a. Menyusun jadwal, kapan suatu barang harus dibeli dari pemasok dan
produksi.
dilakukan.
diantaranya yaitu menyalurkan produk yang telah dihasilkan agar dapat sampai ke
tangan konsumen dengan tepat jumlah, tepat tempat dan tepat waktu. Divisi ini
dipimpin oleh seorang manajer pemasaran yang membawahi tiga subdivisi, yaitu
subdivisi sales, subdivisi Co, subdivisi logistic dan subdivisi coordinator. Tugas
dimanis.
dihasilkan perusahaan.
konsumen.
4. Divisi Production
Divisi ini dipimpin oleh seorang manajer yang sama dengan divisi
financial and accounting serta divisi purchasing. Dimana Divisi ini berfungsi
pasar serta memperhatikan standar kualitas dan mutu yang telah ditetapkan oleh
masalah proses produksi, pengemasan, dan quality control dari kegiatan produksi.
efisien.
5. Divisi Harga
Bagian ini tidak dipimpin oleh seorang manajer, melainkan kepala bagian
bisa. Walaupun secara hierarki divisi ini berada langsung dibawah direktur utama,
namun wewenang dan tanggung jawabnya tidak sebesar seorang manajer. Bagian
utama, sirup, juga kerup uk udang dengan merek dagang Korma. Kegiatan
produksi yang dilakukan dimulai dari tahap input, output, sampai produk jadi.
tenaga penjual, (sales man), melalui supermarket Giant, MLM ahadnet, majelis
taklim.
Jenis peralatan yang digunakan untuk proses produksi kecap pada PT KJU
adalah
63
kedelai. PT KJU memiliki dua tungku rebus dan dua tungku ekstraksi dengan
2. Tungku Masak
dalam sehari hanya dapat digunakan untuk satu kali pemasakan. Kapasitas
3. Ruang Fermentasi
dengan kegiatan produksi kecap. PT KJU memiliki tenaga kerja pencucian botol
ml yang akan digunakan untuk mengemas produk kecap yang diproduksi. jumlah
karyawan pencucian botol sebanyak 20 orang. Jumlah botol yang harus dicuci
64
perhari di PT KJU pada keadaan normal, yaitu jam kerja selama 7 jam adalah
9 120 botol.
yang siap dipasarkan. Jumlah tenaga kerja bagian pengemasan yang bekerja pada
eksternal meliputi: (1) kekuatan ekonomi; (2) kekuatan sosial, budaya, demografi
dan lingkungan; (3) kekuatan politik, pemerintah dan hukum; (4) kekuatan
2006, pertumbuhan terendah terjadi pada 2001, yakni 3,83 persen. Hal ini terjadi
karena kombinasi tingginya inflasi dan suku bunga. Faktor lain adalah kondisi
politik dan keamanan dalam negeri yang kurang kondusif. Untuk 2007,
berfluktuasi dengan rentang cukup besar. Inflasi yang tinggi pada 2001 membuat
bank sentral terpaksa menaikkan BI rate menjadi 17,62 persen. Namun, sejak itu
BI rate terus turun hingga mencapai level 7,4 persen pada 2004. Seiring dengan
laju inflasi 2005 yang mencapai 17,11 persen karena kenaikan harga BBM, maka
BI ratepun terpaksa dinaikkan menjadi 12,75 persen. Tahun 2006, sejalan dengan
diturunkan dan pada Desember mencapai level 9,75 persen. Untuk 2007,
Pada 2005 inflasi melonjak karena kenaikan harga BBM rata-rata 100
persen. Harga BBM pada 2005 dinaikkan dua kali, yakni Maret dan Oktober. Hal
ini memberikan multiplier effect terhadap inflasi. Apalagi kenaikan harga BBM
pada Oktober terjadi menjelang hari raya dan akhir tahun. Maka, dampaknya pun
Pada 2006, sampai dengan November, tingkat inflasi sebesar 5,27 persen.
Setelah cenderung turun sepanjang 2005, pada 2006 cadangan devisa terus
meningkat. Jika per Desember 2005 cadangan devisa mencapai US$34,72 miliar,
maka Oktober 2006 menjadi US$ 39,89 miliar, yang sebagian besar tersimpan
meningkat 16,38 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi
sebaliknya terjadi pada impor yang justru melambat di tahun 2005, setelah
melonjak drastis pada 2004. Selama Januari-Oktober 2006 nilai impor Indonesia
mencapai US$ 50,21 miliar, naik 3,06 persen dibandingkan periode yang sama
2005.
Pada 2005 nilai tukar rupiah mengalami depresiasi. Nilai tukar rupiah
ditutup pada Rp 9.831 per dolar AS atau terdepresiasi 5,9 persen dibanding akhir
2004 yang mencapai Rp 9.290. Sementara itu, Januari 2006 nilai tukar rupiah
berada pada posisi Rp 9.395 per dolar AS, dan terus menguat hingga per
Adapun transaksi saham sepanjang 2006 terus menguat. Pada akhir Januari
2006 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mencapai 1.055,44, tetapi
per 27 Desember 2006 sudah mencapai angka 1.803,26. Ini berarti sejak
Dari sisi penyaluran kredit, total kredit yang disalurkan perbankan pada
2005 meningkat drastis, 24,6 persen, menjadi Rp 689,67 triliun. Ditinjau dari sisi
nominal dan pangsanya, kredit modal kerja masih mendominasi penyaluran kredit
tertinggi terjadi pada Mei 2006 yang mencapai Rp 23,32 triliun. Adapun untuk
Indikator ekonomi yang makin membaik dan relatif stabil dapat menjadi
itu, hal ini juga dapat menjadi indikator positif bagi para pemilik modal untuk
5
Warta Ekonomi. http://www.wartaekonomi.com/indikator.asp?aid=8506&cid=25.
Makroekonomi: Kinerja Terus Membaik.
68
Dubai dan Jeddah telah menjadi pembeli tetap selama ini bagi PT KJU. Untuk
kecap Korma.
Permintaan akan kecap dari luar negeri pada tahun 2001 hanya 2.814.870
Kg dengan nilai perdagangan US$ 1.909.103 dan pada tahun 2005 me ningkat
4000000
Nilai(US$)
3000000
2000000
1000000
0
2001 2002 2003 2004 2005
Tahun Nilai (US$)
Di satu sisi terjadi peningkatan nilai ekspor kecap, dan disaat yang
bersamaan juga terjadi peningkatan nilai impor kecap. Pada tahun 2001 nilai dari
perdagangan impor kecap hanya 30.815 US$, kemudian pada tahun 2004
meningkat menjadi 250.463 US$, dan pada tahun 2005 meningkat kembali
350000
NilaiImporUS$
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
2001 2002 2003 2004 2005
Tahun Nilai Impor
Kecap (US$)
daya beli konsumen mulai pulih. Pulihnya daya beli itu dapat dilihat dari data
kenaikan tinggi harga BBM pada Oktober 2005. Dengan begitu, berarti konsumen
makin siap untuk meningkatkan belanjanya, atau dengan kata la in, belanja rumah
tangga akan meningkat lagi. Belanja rumah tangga amat penting dalam
Turunnya suku bunga SBI yang akan diikuti penurunan suku bunga
Selain itu, akan naiknya gaji pegawai negeri sipil sebesar 10-15 persen dan
Upah Minimum Provinsi (UMP) di beberapa daerah tahun ini diperkirakan turut
UMP akan naik 9,99 persen, dari Rp 819.100 menjadi Rp 900.560, sehingga
tingkat konsumsi masyarakat pada 2007 diprediksi akan maningkat menjadi 4,5
juga akan tumbuh denga n sehat. Membaiknya daya beli konsumen merupakan
meningkat tiap tahunnya (BPS, 2002-2005). Tahun 2002 hanya Rp 124 untuk
pertumbuhan penduduk yang dilakukan oleh BPS dapat dilihat pada tabel 13
6
Warta Ekonomi.
http://www.wartaekonomi.com/search_detail.asp?aid=8398&cid=24&x=konsumsi. Konsumsi.
71
uang mereka untuk membeli makanan. Hal ini dapat terlihat jelas dari fenomena
yang ada di televisi. Maraknya acara yang bernuansa makanan atau kuliner, mulai
dari acara yang menyajikan cara membuat masakan, sampai acara yang
tempat yang unik dan lezat. Acara seperti ini bisa disaksikan hampir diseluruh
menjadi 5,97 persen pada tahun 2004 (BPS 2004). Pada tahun 2002 jumlah usaha
jasa boga yang terdapat di Indonesia adalah 2.244 perusahaan yang tersebar di 11
72
jasa boga atau 77,99 persen, Propinsi Jawa Barat dengan 405 perusahaan atau
18,04 persen (Dinas Pariwisata, 2004). Faktor-faktor inilah yang menjadi peluang
tahun ini direncanakan akan ada kenaikan biaya telepon, gas, PDAM, BBM
industri, dan minyak tanah. Pada awal bulan April pemerintah menaikkan harga
BBM industri untuk jenis premium sebesar 17,4 persen menjadi Rp 5.459,05 per
liter. selain itu harga minyak tanah juga naik 4,2 persen dari Rp 5.152,4 per liter
manjadi Rp 5.370,2 per liter, dan solar industri rata-rata naik 2,9 persen7 .
menyatakan, tahun 2007 ini bakal terjadi kenaikan harga produk makanan olahan
sebesar 5-15 persen. Penyebabnya adalah kelangkaan dan kenaikan harga bahan
baku di pasaran. Produk makanan olahan yang akan naik diantaranya beras, gula,
seperti tempe, tahu, susu kedelai, tauco, dan kecap, kedelai juga digunakan untuk
keperluan industri pakan ternak. Kenaikan harga kedelai ini sudah dimulai sejak
7
Koran Sindo. Produsen Akan Naikkan Hrga.Selasa 3 April 2007
8
Warta Ekonomi.
http://www.wartaekonomi.com/search_detail.asp?aid=8403&cid=24&x=konsumsi. Konsumsi.
73
September 2006 lalu, dan diramalkan akan berlanjut hingga tahun 2007 ini.
Terjadinya kenaikan harga kedelai menjadi faktor eksternal yang dapat menjadi
merubah berbagai macam strategi bisnis yang telah diambil banyak perusahaan.
Sebagai contoh internet. Banyak perusahaan yang mulai menutup sebagian besar
teknologi dan alat-alat produksi, tujuan untuk mencapai skala ekonomi dalam
untuk publikasi produk-produk kecap korma, serta saran untuk memasarkan dan
memesan produk. Direktur utama dari PT KJU juga memiliki alamat email
internet, namun pengelolaannya masih belum baik, dan kurang efektif. Hal ini
Tekno logi lainnya yang juga dimanfaatkan adalah alat penyimpanan kecap
yang akan dimasukkan kedalam kemasan. Dengan alat ini dapat menjamin
kehigienisan produk. Alat ini membantu proses pengisian menjadi lebih mudah
dan juga mampu menjaga kualitas produk kecap untuk tetap bersih dan rasanya
tetap terjaga. Walaupun proses penyimpanan menggunakan alat yang bagus, tapi
masih sangat tergantung pada tenaga kerja untuk menjalankan alat guna
kemajuan teknologi yang ada juga dapat menjadi hambatan atau ancaman bagi
rendah serta sumber daya yang mampu menggunakannya sangat sedikit dan
Identifikasi pesaing tidak selalu mudah, karena banyak perusahaan memiliki divisi
mematikan karena pesaing dapat masuk kedalam industri dengan relatif mudah,
pesaing.
kombinasi atas lima kekuatan, yaitu: (1) persaingan antarperusahaan sejenis; (2)
yang berskala sedang dan 13 perusahaan berskala besar jika dilihat dari jumlah
tenaga kerja yang dimiliki perusahaan. PT KJU termasuk salah satu perusahaan
besar, karena telah memiliki pekerja lebih dari 200 orang. Namun jika dilihat dari
segi aset yang dimiliki perusahaan, PT KJU termasuk dalam perusahaan kecil
satu faktor kunci eksternal yang dapat mempengaruhi dan menjadi ancaman bagi
PT KJU. Perusahaan besar seperti PT Heinz ABC dengan merek dagang kecap
ABC yang menguasai 60 persen pangsa pasar kecap nasional. PT Anugrah Setya
pangsa pasar nasional. 17 persen lagi diperebutkan oleh 100 merek dagang kecap
lainnya yang ada di Indonesia.. PT KJU saat ini hanya menguasai 0,4 persen dari
pangsa pasar kecap nasional. Ketiga perusahaan besar inilah yang dapat
Mudah atau sulitnya suatu pesaing baru untuk masuk tergantung dari
hambatan untuk masuk industri tersebut. Ketika perusahaan baru dapat dengan
perusahaaan baru yang masuk dan bahkan yang berpotensi untuk masuk pasar,
tertentu dengan resep baru yang unik. Hambatan yang dapat mengahalangi
pesaing baru untuk masuk dalam industri adalah sulitnya memperoleh skala
teknologi, modal yang besar, saluran distribusi, akses terhadap bahan baku atau
pemasok, sistem manajemen yang baik, serta sulitnya merebut pangsa pasar dari
perusahaan yang sudah eksis dan perusahaan besar lainnya dengan konsumen
dari produk lain dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen. Produk substitusi
dapat menjadi ancaman bagi perusahaan, karena jika ada sesuatu yang tidak
berkenan bagi konsumen terhadap produk yang dihasilkan saat ini, maka
substitusi dan sejalan dengan biaya konsumen untuk beralih ke produk lain.
garam, penyedap rasa, dan saos, namun fungsi dari kecap tidak dapat digantikan
sebagai pemberi warna dan rasa pada masakan. Kegunaan kecap pada sate dan
semur tidak dapat digantikan oleh bumbu masak yang lainnya seperti saos ataupun
penyedap rasa. Ancaman persaingan yang dihadapi PT KJU akibat adanya produk
substitusi dari kecap tidak begitu berarti, karena produk kecap tidak memiliki
substitusi dekat. Namun selalu ada potensi bagi pengembangan produk substitusi
bagi kecap kedelai, sehingga pengambil keputusan harus tetap mewaspadai akan
pemasok itu sendiri, jika jumlah pemasok sedikit, maka kekuatan tawar- menawar
pemasok menjadi lebih tinggi. Hal yang berpengaruh lainnya yaitu produk yang
dipasok perusahaan termasuk produk penting dan biaya untuk beralih pada
dan standar yang telah ditetapkan perusahaan, cukup sulit. Karena hal tersebut,
dihasilkan perusahaan saat ini adalah yang terbaik yang dapat dihasilkan
perusahaan dan rasanya sudah melekat di lidah konsumen. Rasa yang baik
tersebut ditunjang oleh bahan baku yang baik, maka akan sangat merugikan
perusahaan untuk mengganti- ganti bahan bakunya. Hal ini akan berpengaruh
signifikan pada rasa dan kualitas produk yang dihasilkan, dalam hal ini adalah
kecap.
kedelai didaerah Solo dan Jember. Dalam memenuhi kebutuhan akan kedelai, PT
KJU memesan langsung dari petani. Kendala yang dihadapi perusahaan adalah
hasil produksi petani yang tidak konstan. Karena hal ini, maka kekuatan tawar-
produksi petani tersebut. Untuk gula merah, PT KJU membeli dari pedagang
seperti garam, bawang putih, serai, daun salam dan lengkuas diperoleh dari
pemasok di Jakarta.
produk, dan mudah tidaknya konsumen beralih kepada produk pesaing. Bagi
sebagian produsen jika konsumen membeli dalam jumlah banyak, maka produsen
79
akan memberikan potongan haarga atau garansi yang lebih panjang dari pesaing
lainnya.
konsumen dapat dengan mudah beralih dari suatu produk ke produk lain jika tidak
sesuai dengan harapan mereka. Dalam hal ini kekuatan tawar-menawr konsumen
Analisis eksternal dan internal dapat membantu menyusun strategi yang akan
6.2.1 Manajemen
sebagai berikut:
80
1. Perencanaan
Suatu hal yang pasti tentang masa depan semua organisasi adalah
antara saat ini dan masa yang akan datang yang dapat meningkatkan kemungkinan
KJU dilakukan secara rutin, melalui rapat bulanan dan mingguan. Rapat bulanan
dilaksanakan setiap hari jumat pagi. Saat rapat rutin tersebut, rencana-rencana
dilaksanakan.
2. Pengorganisasian
harus melapor kepada siapa. Sumber daya dialokasikan dengan lebih efektif dan
digunakan dengan lebih efisien dalam perusahaan yang terorganisir dengan baik
dalam manajemen dapat dipandang sebagai sesuatu yang terdiri atas tiga aktivitas
tersebut antara lain divisi financial and accounting, divisi purchasing, divisi sales
diteruskan melalui manajer di tiap divisi. Dari manajer divisi dilanjutkan lagi
3. Pemberian Motivasi
untuk mencapai tujuan tertentu. Jika karyawan dan manajer tidak termotivasi
karyawan serta berusaha menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
pendidikan bagi keluarga karyawan, cuti hamil bagi karyawan wanita, serta
4. Pengelolaan Staf
Hal ini selaras dengan tujuan perusahaan yang ingin memberikan kesempatan
kerja yang luas dan mengurangi pengangguran, yang dimulai dari masyarakat
sekitar pabrik. Saat ini perusahaan mempekerjakan 250 orang karyawan yang
kerja pada bagian pemasaran dan produksi berlatar belakang pendidikan lulusan
SMP dan SMU, sedangkan untuk staf lainnya, manajer dan direktur berlatar
belakang pendidikan SMU dan perguruan tinggi. Hal ini termasuk kelemahan
utama PT KJU karena mutu SDM karyawan pelaksana masih relatif rendah.
5. Pengendalian
6.2.2 Pemasaran
pelanggan, atas barang dan jasa. Terdapat tujuh fungsi dasar pemasaran yaitu (1)
analisis pelanggan; (2) penjualan produk/jasa; (3) perencanaan produk dan jasa;
(4) penetapan harga; (5) distribusi; (6) riset pemasaran; dan (7) analisis peluang.
1. Analisis Pelanggan
Pelanggan kecap Korma dapat dibagi menjadi dua target yaitu rumah
tangga dan horeka (hotel, restoran dan katering). Ada perbedaan perilaku di
kedua target pasar ini. Pada konsumen rumah tangga, persaingan pasar sangat di
tentukan oleh tingkat kemudahan dalam mendapatkan barang di pasar dan daya
tarik iklan di media massa. Umumnya aspek distribusi dan promosi, adalah bagian
yang lebih banyak membutuhkan dukungan finansial di banding sisi produk itu
sendiri.
84
Persaingan bisnis untuk target pasar hotel, restoran, dan katering lebih di
tentukan oleh kekuatan kualitas produk. Mereka sangat peduli dengan masalah
kualitas kecap. Salah memilih kualitas kecap akan berakibat kepada menurunnya
rasa dari masakan, dan akhirnya akan berdampak terhadap menurunnya penjualan
mereka. Jadi kualitas kecap lebih berperan dalam merebut pangsa pasar atau
dengan kata lain, yang menjadi market leader adalah kecap yang paling unggul
dalam hal kualitas produk. PT KJU menjadi pemimpin pasar hotel, restoran dan
Pelanggan utama bagi kecap Korma adalah horeka (hotel, restoran dan
katering), yang mementingkan cita rasa suatu kecap dari pada apapun. Karena
menggunakan bahan baku bermutu tinggi seperti kedelai lokal dan bukan kedelai
Korma juga sudah cukup dikenal di kalangan konsumen rumah tangga, hanya saja
mereka masih sering kesulitan mendapatkannya. Upaya yang telah dilakukan oleh
finansial yang sangat besar dari aspek distribusi dan biaya promosinya. Karena
persaingan berkisar pada kemudahan mendapatkan barang di pasar dan daya tarik
iklannya, maka kesempatan bagi kecap Korma untuk masuk ke konsumen rumah
85
tangga tinggal selangkah lagi, sejalan dengan kesiapan finansial untuk mendukung
distribusi dan promosi. Modal dasar kualitas kecap yang enak dan halal
2. Penjualan Produk/Jasa
pada kemampuan perusahaan untuk menjual produk atau jasa mereka. Penjualan
pribadi atau menggunakan tenaga penjual (sales man) yang secara langs ung
orang. Selain itu PT KJU juga menggunakan strategi penyebaran leaflet dan
pemberian spanduk bagi pedagang sate, yang bertuliskan nama toko dan disertai
gambar produk kecap korma pada spanduk tersebut. Perusahaan turut serta dalam
Penjulan juga dilakukan melalui MLM Ahadnet dan juga kecap korma
memiliki pelanggan dari luar negeri seperti Dubai dan Jeddah. Dalam menjual
mereka yang membeli pada PT KJU melalui ekspedisi dari pedagang di Tanah
Abang.
Ahadnet.
produk kecap yang sedang di konsumsi saat ini. Stategi ini dilakukan ditempat-
tempat dengan potensial konsumen tinggi seperti bazaar. Selain itu perusahaan
juga mengajak konsumen untuk melakukan blind test atau tes dengan mata
lebih dari 65 persen orang yang mencoba memilih kecap korma sebagai kecap
cara memperlakukan pelanggan bukan hanya sebatas hubungan transaksi jual beli
dan Surabaya, serta mendukung kegiatan majelis taklim yang berada di sekitar
perusahaan.
masih lemah. Ini menjadi salah satu kelemahan utama dari PT KJU. Belum ada
perubahan atau dampak yang signifikan terhadap penjualan dari strategi promosi
pilihan produk, fitur produk, model produk, dan kualitas produk; menghapuskan
salah satu teknik perencanaan produk dan jasa yang paling efektif. Pengujian
rencana pemasaran dan meramalkan penjualan produk baru di masa depan. Dalam
menjalankan proyek ini organisasi harus memutuskan berapa banyak kota yang
akan diikutsertakan, berapa lama pengujian akan dilakukan dan informasi apa
yang akan dikumpukan selama pengujian, dan tindakan apa yang akan diambil
setelah pengujian.
Perencanaan produk dan jasa yang dilakukan PT KJU antara lain uji
pemasaran. Mulanya pasar dari kecap Korma hanya di sekitar wilayah Solo dan
Jakarta sangat potensial. Karena itu perusahaan dipindahkan ke Jakarta. Selain itu
Karawang.
Positioning kecap korma di benak konsumen adalah kecap yang enak dan
halal. Kedua poin tersebut yang sangat ditekankan perusahaan pada konsumen
terhadap produk mereka. Produk kecap Korma memiliki lima variasi rasa yang
kebutuhan konsumen akan kecap itu berbeda sesuai peruntukannya. Pedagang sate
punya kebutuhan yang berbeda untuk kecapnya, baik pada saat memanggang
maupun pada saat membuat bumbu. Begitu juga tukang nasi goreng dan pedagang
kecap di masing masing target dapat dipenuhi. Kecap ini tersedia dalam berbagai
tangga dan rumah makan. Kecap Sari Manis sangat cocok untuk masakan
semur, soto dan lain- lain. Membuat aroma masakan menjadi lebih harum dan
wangi serta lebih sedap. Kecap mampu menyatu dengan cepat dan sempurna
Pada masakan daging, kecap ini bisa memperbaiki tekstur dan warna
Untuk sari manis tersedia dalam ukuran botol kaca ukuran 625 ml, botol
plastik ukuran 300 ml dan 150 ml, serta dalam jerigen ukuran 5 l dan 20 l, isi
Kecap Manis Sedang pada dasarnya adalah sama dengan Kecap Sari Manis.
Yang membedakan antara kecap Manis Sedang dengan Kecap Sari Manis
adalah hanya sebatas rasanya saja yaitu agak asin. Untuk kecap rasa manis
sedang, tersedia ukuran botol kaca ukuran 625 ml, botol plastik ukuran 300
Kekentalannya yang pas ( tidak terlalu kental dan tidak juga terlalu encer),
kebanyakan yang beraroma ikan dan atau udang, kecap korma beraroma asli
bumbu dapur sehingga aroma asli dari bahan utamanya (misalnya sate) tidak
berubah, kondisi ini akan memberikan citra yang tepat bagi penyantap. Rasa
kecap Korma mampu masuk menyatu dan merata dengan bahan utamanya,
sehingga rasa sedap tersebut mampu meresap pada sate yang di masak.
Memperbaiki textur sehingga sate mudah dikunyah dan dicerna. Untuk rasa
manis sate tersedia dalam ukuran 625 ml, jerigen ukuran 5 l dan 20 l.
d. Kecap Panggang
hubungan yang erat dengan kecap manis sate untuk memperoleh sate dengan
Membuat daging panggang, matang merata dan tidak gosong. Bumbu lebih
cepat menyerap pada daging sehingga aroma daging lebih wangi dan harum.
Daging tetap segar sehingga rasanya bertambah enak dan lezat. Lebih irit
dalam pengecapan. Untuk rasa panggang tersedia dalam ukuran 625 ml,
Kecap Sari Rasa digunakan untuk menambah rasa sedap pada berbagai
masakan (kecap serba guna). Kecap Sari Rasa sangat pas dan cocok untuk
harga lebih murah dan terjangkau dari pesaing. Untuk rasa sari rasa tersedia
kesan lux atau mewah, menarik, dan bersih. Untuk kemasan plastik seperti
kemasan isi ulang 500 ml, digunakan wadah yang pada ujung kemasan memiliki
tutup. Hal ini dimaksudkan agar konsumen tidak perlu menyalin kecap ke tempat
lain, namun tetap dapat menggunakan kemasan plastik tersebut, tanpa khawatir
akan tumpah. Untuk kecap dengan ukuran 625 ml, digunakan kemasan botol kaca,
namun untuk tutupnya dibuat dua jenis, jenis dengan tutup besi untuk target
horeka, dan tutup flip top untuk target rumah tangga yang dijual di hypermarket
Giant.
kini. PT KJU memastikan produk mereka halal, mulai dari bahan baku hingga alat
4. Penetapan Harga
pengendalian yang lebih baik atas harga yang dibebankan pada konsumen.
Jika dilihat dari sisi harga, kecap Korma ada pada level menengah, sejajar
dengan kecap Indofood dan ABC (Tabel 14 halaman 91). Namun yang perlu
91
dijelaskan adalah bahwa didalam komponen harga itu ada 2.5 persen infaq yang
akan menjadi amal (charity) bagi pembeli. Dengan penetapan harga seperti itu,
terlihat jelas bahwa visi dari kecap Korma, yang tidak hanya ingin memberikan
manfaat fungsional yang berupa enak dan halal tapi juga mengajak konsumennya
Dengan adanya alokasi infaq 2,5 persen ini sebenarnya bukan sengaja
agar konsumen kecap Korma juga peduli terhadap kepentingan sosial dan dakwah.
Jadi PT KJU tidak mengukur dari sisi pemasarannya, tapi lebih ke sisi sosial
dakwahnya.
5. Distribusi
distribusi, cakupan distribusi, lokasi toko peritel, teritori penjualan, tingkat dan
Distribusi merupakan hal yang sangat penting bagi suatu usaha, terutama
pasar atau strategi integrasi kedepan. Perusahan yang dapat menjual produk secara
PT Korma Jaya Utama memiliki lokasi usaha yang cukup strategis, berada
perusahaan.
persen, untuk pedagang sate, restoran dan pasar tradisional sebesar 75 persen.,
6. Riset Pemasaran
dan analisis data secara sistematis tentang masalah yang berkaitan dengan
93
pemasaran barang dan jasa. Melalui riset pemasaran ini dapat diungkap kekuatan
Riset pemasaran yang dilakukan PT KJU masih sangat sederhana. Hal ini
karena terbatasnya sumber daya yang dimiliki perusahaan. Riset pemasaran juga
terbentur pada masalah finansial yang disediakan perusahaan untuk kegiatan ini.
7. Analisis Peluang
melebihi total biaya, maka suatu peluang menjadi lebih menarik. Analisis
sekali tugas seperti melakukan riset pemasaran dan analisis peluang dilakukan
oleh manajer utama. Tidak ada bagian khusus yang melakukan hal tersebut.
6.2.3 Keuangan/Akuntansi
Hal ini terlihat dari adanya divisi financial and accounting yang dipimpin oleh
seorang manajer dan membawahi tiga subdivisi yaitu subdivisi accounting and tax
Sejak awal berdiri tahun 1974 hingga 2001, keuangan perusahaan dikelola
Modal awal yang dimiliki perusahaan sewaktu berdiri hanya 12 juta. Kini
total aset perusahaan sudah mencapai tujuh miliar. Dimana kepemilikan modal
sendiri sebesar 50 persen dan modal dari luar seperti bank sebanyak 21 persen,
titipan 18 peren, dan lain- lain sebanyak 11 persen. Laba bersih setelah pajak PT
KJU pada tahun 2003 sebesar Rp 941.467.733 atau 6,6 persen dan pada tahun
2004 meningkat menjadi Rp 1.634.630.743 atau 13,5 persen. Pada tahun 2005
2004 hingga 2005. Rasio likuiditas terdiri dari rasio lancar (Current Ratio) dan
perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya. Semakin besar rasio yang
yang baik bernilai lebih dari 1,5. Rasio lancar PT KJU pada tahun 2004 dan 2005
sama, yaitu 2,48, artinya kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang jangka
hutang jangka pendek setelah dikurangi persediaan. Rasio cepat yang baik
menunjukkan nilai yang lebih besar dari 1. Rasio cepat PT KJU tahun 2004 adalah
1,81 dan tahun 2005 bernilai 1,80. Hal ini menunjukkan bahwa harta lancar
perusahaan dibiayai oleh hutang atau pinjaman. Rasio solvabilitas yang baik
bernilai kurang dari 0,5. Rasio solvabilitas PT KJU tahun 2004 adalah 0,64 dan
tahun 2005 turun menjadi 0,52. dari sini terlihat banwa nilai rasio solvabilitas
perusahaan berada diatas 0,5 yang artinya proporsi hutang perusahaan untuk
sumberdayanya. Unuk rasio aktiva yang diukur adalah perputaran total aktivanya.
Perputaran aktiva tahun 2004 adalah 1,84 dan pada tahun 2005 naik menjadi 2,16
yang artinya perusahaan memiliki jumlah perputaran persediaan sebesar 1,84 kali
pada tahun 2004 dan 2,16 kali pada tahun 2005. Nilai ini menunjukkan bahwa
barang.
96
menggunakan ROI (Return On Investment) dan ROE (Return On Equity), serta net
profit margin. Rasio profitabilitas yang baik bila nilainnya semakin meningkat
tiap tahunnya. ROI PT KJU tahun 2004 adalah 0,23 dan menurun tahun 2005
menjadi 0,13. untuk ROE perusahaan tahun 2004 bernilai 0,65 dan turun tahun
berikutnya menjadi 0,25. Net profit margin tahun 2004 adalah 0,13 dan turun pada
6.2.4 Produksi/Operasi
Fungsi produksi/operasi dari suatu bisnis terdiri atas semua aktivitas yang
mengubah input menjadi barang dan jasa. Operasi manufaktur kecap mengubah
atau mentransformasi bahan baku, tenaga kerja, modal, mesin, dan fasilitas
PT KJU memproduksi lima jenis produk kecap manis dengan rasa antara
lain; kecap sari manis, manis sedang, manis sate, manis panggang dan sari rasa.
Perusahaan ini juga meproduksi sirup (grape, orange, dan strawberi), kerupuk dan
saus sambal, namun masih berupa produksi sampinga n. Fokus utama perusahaan
adalah kedelai hitam, gula merah, garam, bawang putih, serai, daun salam dan
lengkuas. Kedelai yang digunakan harus mempunyai syarat tertentu, karena akan
97
mempengaruhi mutu dari kecap nantinya. Standar mutu kedelai yang diterima
yang memiliki kadar air 10 persen serta terbebas dari kerusakan biologis, kimia
dan mikroorganisme. Kebutuhan akan kedelai ini diperoleh dari pedagang kedelai
Standar untuk gula merah yang digunakan oleh perusahaan adalah gula
kelapa yang tidak begitu kering dan sedikit kotorannya. Hal ini sangat penting
untuk mengurangi busa yang terlalu banyak ketika proses pemasakan kecap. Gula
yang terlalu kering biasanya banyak mengandung unsur kapur sebagai pengeras
gula merah. Kapur inilah yang nantinya akan menimbulkan busa pada saat
Garam juga merupakan salah satu bahan baku yang penting dalam
pembuatan kecap Korma, karena dapat memberikan rasa gurih. Garam yang
digunakan adalah garam halus yang mengandung iodium. Pemakaian kecap untuk
setiap jenis kecap yang diproduksi berbeda jumlahnya atau kadarnya. Pemasok
Bahan baku lainnya yang dibutuhkan adalah bawang putih, serai, daun
salam dan lengkuas. Kegunaannya antara lain sebagai pemberi rasa nikmat dan
enak pada kecap. Kebutuhan akan bahan-bahan tersebut didapat dari Pasar
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Tahapan proses produksi kecap Korma adalah
sebagai berkut:
1. Proses produksi diawali dengan memilih biji kedelai yang berkualitas baik.
ukuran kedelai.
98
2. Kedelai yang telah lolos seleksi selanjutnya dicuci dengan bersih, kemudian
ditiriskan.
kacang kedelai telah mencapai tingkat keempukan, yaitu sekitar 2,5 jam.
4. Setelah direbus, kedelai yang telah lunak kemudian ditiriskan dan diletakkan
diatas ram. Proses pendinginan dibantu oleh kipas angin. Sementara itu, air
rebusan sisa penirisan kedelai tersebut dikumpulkan dalam tong plastik dan
5. Kedelai selanjutnya dicampur dengan starter kapang dan diaduk rata. Jenis
tumbuhnya jamur (bungkil) yang membentuk lapisan hijau atau putih tebal.
larutan garam 25 persen yang terbuat dari air tirisan perebusan kedelai yang
bulan dan setiap hari harus diaduk agar keseragaman kecap dapat terjaga.
9. Tahap berikutnya adalah proses pemasakan. Sari maromi beserta gula merah,
10. Kecap yang telah masak tadi oleh mesin sedot dialirkan menuju proses
merah dan kotoran lainnya. Hasil saringan tersebut dialirkan lagi menuju
malam agar benar-benar dingin dan busa gula merah pada kecap sudah tidak
ada lagi.
11. Proses terakhir yaitu pengemasan. Kecap yang telah jadi dimasukkan ke
dalam kemasan, baik botol kaca, plastik, refill, maupun sachet. Setelah itu
Penyortiran Kedelai
Pencucian
Perebusan
Penirisan
Fermentasi I
Ekstraksi Kedelai
Pendinginan
Pengemasan
ekstraksi maromi adalah sama untuk semua jenis kecap, baik dari segi bahan baku
yang digunakan, maupun lama waktu yang dibutuhkan. Perbedaannya adalah pada
Dibandingkan dengan kecap lain, kecap korma memiliki protein dua kali
lebih banyak. Hal ini dikarenakan kecap Korma melakukan proses peragian atau
101
fermentasi kedelai hitam secara alami. Sedangkan kecap lain biasanya hanya
menggunakan proses hidrolisis kimia instan. Kesimpulan ini diperkuat oleh hasil
uji yang dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pengkajian (BPPT). Proses
untuk memperbaiki kualitas produk, atau untuk memperbaiki proses produksi agar
tersendiri. Kegiatan litbang saat ini merupakan bagian dari tugas direktur utama
dilakukan perusahaan adalah menciptakan rasa kecap yang baru. Rasa awal yang
dimiliki kecap Korma hanya manis, namun kemudian berkembang menjadi lima
rasa yang berbeda untuk memenuhi keinginan konsumen yang berbeda. Penelitian
lainnya yang dilakukan adalah masalah bahan kemasan serta ukuran kemasan
kecap yang diinginkan konsumen. saat ini perusahaan juga sedang berupaya
mengembangkan produk saus sambal, sirup dan kerupuk udang dengan merek
dagang Korma.
karena kurangnya fasilitas dan peralatan penelitian. Selain itu, sumber daya
102
manusia yang bepotensi dalam bidang litbang produk perusahaan juga masih
sangat terbatas baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Selama ini PT KJU
adalah dimensi yang penting dalam menjalankan audit internal. Sistem informasi
analisis masalah yang lebih baik, serta kontrol yang lebih baik.
serta sumber daya manusia yang mampu menggunakan program komputer dan
identifikasi tersebut kemudian digunakan untuk menyusun matriks EFE dan IFE
production manager, serta sales and marketing manager. Beberapa peluang dan
ancaman yang diperoleh dari hasil analisis terhadap (1) kekuatan ekonomi; (2)
pemerintah, dan hukum; (4) kekuatan teknologi; dan (5) kekuatan kompetitif dari
Beberapa kekuatan dan kelemahan dari PT KJU juga telah diperoleh dari
mengidentifikasi peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal dan kekuatan serta
Dalam matriks EFE dan IFE terdapat kolom bobot dan rating. Hasil
pembobotan dan peratingan diperoleh dari hasil kuesioner yang disebarkan pada
tiga orang responden atau pakar di PT KJU yang dinilai ahli dan sangat
manager yang dipimpin oleh satu orang yaitu ibu Inayah; dan sales and marketing
manager yang dipimpin oleh Bapak Puji. Para pakar ini diasumsikan memiliki
memiliki pengaruh yang sama pula terhadap pembobotan, peratingan dan skor
Dalam pengisian kuesioner, baik untuk Matriks EFE maupun IFE urutan
pakarnya adalah sebagai berikut: direktur utama sebagai pakar 1; financial and
Nilai bobot dari masing- masing faktor pada matriks EFE dan IFE
diperoleh berdasarkan rata-rata bobot yang diperoleh dari ketiga pakar tersebut.
Jumlah bobot tiap pakar dibagi jumlah pakar itu sendiri. Hal yang sama dilakukan
juga terhadap nilai rating dari masing- masing faktor eksernal dan internal. Nilai
rating tiap pakar dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah pakar tersebut, sehingga
diperoleh dari perkalian antara rata-rata bobot keempat pakar dengan rata-rata
dilakukan pada PT KJU, maka diperoleh tuj uh faktor yang menjadi peluang
perusahaan dan lima faktor ancaman (Tabel 18 halaman107). Dari hasil analisis
beli konsumen” (skor 0.200). Faktor tersebut merupakan peluang utama bagi
semua peluang yang ada, dengan bobot 0.087. Rating bagi faktor ini adalah 2.3,
yaitu perusahaan memberikan respon yang baik terhadap peluang tersebut. Faktor
lain yang memiliki rating yang sama yaitu “pertumbuhan perekonomian semakin
adalah “pesaing yang lebih berpengalaman dan memiliki pangsa pasar yang
besar” (skor 0.436). Bobot untuk faktor ini adalah 0.109 dengan rating 4.0. Bobot
107
pengaruh yang besar atau memiliki tingkat kepentingan yang lebih tinggi diantara
terdiri dari peluang dan ancaman eksternal, diperoleh total skor 2.609. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa perusahaan masih berada pada tingkat rata-rata atau
Peluang
tersebut diketahui tujuh faktor kunci strategis internal yang merupakan kekuatan
dan enam faktor strategis yang merupakan kelemahan. Dari hasil identifikasi
merupakan kekuatan utama yang dimiliki perusahaan yang memiliki skor tertinggi
yaitu 0.360 dengan bobot 0.090 dan rating 4.0. Nilai rating 4 disini berarti faktor
adalah “promosi dan pemasaran produk masih kurang gencar” karena memiliki
bobot paling besar yaitu 0.95 dengan rating paling kecil yaitu 1.0. Bobot 0.95
Jumlah rating pada faktor tersebut menunjukkan bahwa faktor tersebut merupakan
kelemahan utama bagi perusahaan. Nilai skor untuk matriks IFE terdapat pada
meliputi faktor kekuatan dan kelemahan internal, diperoleh total skor 2.393. total
internal perusahaan.
109
Kekuatan
D. Pemi mpin pasar untuk hotel, restoran, dan katering 0.091 3.7 0.337
F. Pemberian motivasi kerja yang tinggi dari perusahaan 0.054 3.0 0.162
G. Produk yang bervariasi (Rasa, Kemasan, dan Ukuran) 0.090 4.0 0.360
Kelemahan
L. Mutu SDM karyawan pelaksana relatif masih rendah 0.069 1.0 0.069
M. Promosi dan pemasaran produk masih kurang gencar 0.095 1.0 0.095
Total 1.000 2.393
Setelah diperoleh skor total dari matriks EFE dan IFE maka langkah
selanjutnya adalah memetakan hasil skor tersebut pada sebuah matriks yang
bersaing suatu perusahaan saat ini, sehingga perusahaan dapat dengan mudah
Total skor EFE yang diperoleh PT KJU adalah 2.609 dan total skor IFE
adalah 2.393. Nilai IFE ini lalu dipetakan pada sumbu horizontal pada matriks IE,
110
dan nilai EFE dipetakan pada sumbu vertikal pada matriks IE. Koordinat yang
dihasilkan adalah (2.393;2.609). Dari hasil pemetaan ini maka dapat diketahui
bahwa PT KJU menempati posisi V dalam matriks IE (Gambar 10). Posisi sel ini
pada taraf rata-rata. Pada sel ini PT KJU berada pada posisi jaga dan pertahankan.
Pada posisi ini, strategi yang paling baik untuk diterapkan oleh perusahaan adalah
Tinggi
I II III
3,0-4,0 Tumbuh dan Tumbuh dan Jaga dan
Tertimbang EFE
Total Rata-Rata
untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak, bukan untuk memilih strategi
diperoleh posisi perusahaan berada pada kuadran V, yaitu jaga dan pertahankan.
alternatif strategi yang selaras dengan posisi jaga dan petahankan. Seluruh
beralih ke produsen kecap lain atau ke merek kecap lain. Strategi yang layak
7.3.1 Strategi SO
1. Mengundang aliran permodalan pada perusahaan (S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7,
produk, serta pendistribusiannya. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat tetap
tinggi, proses fermentasi kedelai alami, sertifikasi halal dari MUI, pemimpin pasar
untuk hotel, restoran dan katering, pemberian motivasi kerja yang tinggi dari
112
perusahaan, lokasi PT KJU yang strategis, serta produk yang bervariasi (rasa,
kemasan, dan ukuran) yang dapat meyakinkan pemberi modal untuk menanamkan
uang mereka.
daya beli konsumen, tidak adanya produk substitusi kecap, hambatan masuk
7.3.2 Strategi WO
1. Mengefektifkan kegiatan promosi dan penjualan (W1, W6, O1, O2, O4, O5,
O6, O7).
kegiatan promosi dan penjualan produk yang kurang gencar dapat diperbaiki
dengan alternatif strategi ini. Dengan adanya peluang berupa besarnya peluang
adanya produk substitusi kecap, hambatan masuk industri tinggi, serta tren
diperhitungkan.
Karena target pasar dari PT KJU adalah hotel, restoran, katering yang di
dalamnya termasuk pedagang sate dan bakso, maka strategi pemasaran yang dapat
memberikan potongan harga atau discount untuk setiap pembelian dalam partai
besar. Selain itu cara promosi yang lainnya adalah memberikan pelayanan jasa
113
antar produk untuk pembelian dalam jumlah besar dengan pembayaran tunai atau
kredit
seperti tempat tissue, mangkok atau piring, taplak meja plastik berlogo Korma.
Untuk strategi promosi bagi target pasar rumah tangga dapat dilakukan
dengan cara membagikan secara gratis sampel kecap korma ukuran sacchet 16 ml,
atau memberikan hadiah setiap pembelian kecap korma. Cara lainnya yaitu
yang menggunakan kecap korma, atau bisa juga dengan membuat papan gambar
kecap Korma yang dapat diletakkan di pintu masuk setiap tempat yang menjual
korma.
PT KJU memiliki mutu SDM karyawan yang relatif masih rendah, serta
persaingan yaitu dengan memiliki SDM yang terampil dan bekerja keras.
Sebagian besar tingkat pendidikan karyawan PT KJU adalah lulusan SD, SMP,
dan SMA.
manajemen dalam setiap pengambilan keputusan. Cara lain yang dapat dilakukan
kemajuan usaha.
3. Mengembangkan litbang dan riset pemasaran (W3, W4, W5, O2, O3, O5,
O6)
Peluang seperti pasar yang luas baik lokal dan internasional, adanya
serta tingginya hambatan masuk industri dapat menjadi motivasi bagi perusahaan
mereka.
harus memiliki orientasi litbang yang kuat. Pengeluaran litbang ditujukan untuk
lebih mengetahui masalah tentang pemasaran barang dan jasa. Dengan riset
115
pemasaran.
7.3.3 Strategi ST
1. Membina hubungan baik dengan pelanggan atau pemasok (S1, S2, S3,
pasar yang besar, harga kedelai yang semakin meningkat, serta kekuatan tawar-
menawar pemasok yang tinggi merupakan faktor yang dapat menjadi ancaman
bagi PT KJU, karena faktor ini dapat mengancam konsumen PT KJU. Oleh karena
itu dengan kekuatan yang dimiliki seperti produk yang bermutu tinggi, proses
fermentasi kedelai alami, dan memiliki sertifikat halal dari MUI, perusahaan
baik dengan konsumen juga dengan pemasok, agar dapat menjaga kontinuitas
produksi.
Kecap Korma telah menguasai sebagian besar hotel, restoran dan katering
kecap Korma karena senantiasa membeli kecap dalam jumlah besar. Oleh karena
itu perusahaan perlu membina hubungan baik dengan pelanggan, agar pelanggan
tetap loyal kepada produk perusahaan. Pembinaan hubungan baik ini dapat
kontrak perjanjian yang telah dibuat antara perusahaan dengan pelanggan, serta
7.3.4 Strategi WT
pengembangan sendiri, dan mutu dari SDM karyawan pelaksana relatif masih
rendah. Disisi lain perusahaan juga dihadapkan pada ancaman eksternal seperti
pesaing yang lebih berpengalaman dan memiliki pangsa pasar yang besar dan
harga kedelai yang semakin meningkat. Untuk mengatasi ancaman tersebut, maka
produknya. Institusi yang dapat dirangkul yaitu institusi seperti IPB yang
pangan. Selain itu dengan membina hubungan dengan institusi, PT Kju juga dapat
belajar hal- hal baru dari penelitian yang dilakukan oleh universitas, yang nantinya
masih kurang. Hal ini berlaku untuk target konsumen hotel restoran dan katering,
serta rumah tangga. Untuk target pasar hotel, restoran dan katering, dengan
tersebut dengan lebih cepat, sehingga konsumen tidak jadi beralih ke produk lain
Selama ini pemasaran untuk segmen rumah tangga hanya tersedia di Giant
Hypermarket. Karena itu dengan keyakinan akan kualitas produk yang dimiliki
117
ditiap tempat. Hal ini dilakukan agar dapat mencuri pasar produsen besar. Jika
disuatu ritel, atau toko pasokan kecap milik perusahaan besar kosong, sementara
pasokkan kecap Korma ada, maka konsumen yang terdesak membutuhkan kecap
akan membeli kecap Korma. Dari sini diharapkan konsumen rumah tangga dapat
meningkat.
SWOT kemudian dipilih mana yang terbaik yang mungkin dapat dilaksanakan
oleh perusahaan. Namun bukan berarti strategi dengan nilai terkecil tidak perlu
(Lampiran 7). Jika prioritas strategi yang utama telah dilaksanakan, maka
strategi yang dirumuskan harus saling mendukung satu sama lain untuk
Penilaian terhadap QSPM ini dilakukan oleh direktur utama PT KJU, yaitu
Bapak Taufik Aljufri, karena sebagai pimpinan tertinggi beliau lebih mengetahui
dan terbiasa mengambil keputusan untuk setiap tindakan yang akan dilakukan
118
terhadap perusahaan. Alternatif dari matriks SWOT yang dapat dihasilkan antara
lain:
4.464)
119
yang dirumuskan terkait dengan matriks IE yang berada pada kuadran V, yaitu
posisi jaga dan pelihara. Seluruh strategi yang dirumuskan bertujuan untuk
menjaga dan memelihara jumlah konsumen yang telah dimiliki perusahaan agar
tidak beralih kepada produk kecap lainnya. Diharapkan dari berbagai analisis yang
telah dilakukan terhadap PT KJU, mulai dari analisis internal, eksternal, matriks
EFE, IFE, IE, SWOT dan QSPM dihasilkan rumusan yang baik yang aplikatif,
sehingga dapat memenuhi tujuan awal yang ingin dicapai. Perumusan strategi ini
hanya sampai tahap formulasi strategi, untuk tahap imple mentasi dan evaluasi
8.1 Kesimpulan
terdiri dari peluang dan ancaman. Faktor peluang utama yang mempengaruhi
informasi dan komunikasi; (4) meningkatnya daya beli konsumen; (5) tidak
adanya produk substitus i kecap; (6) hambatan masuk industri tinggi; dan (7)
industri, dan minyak tanah; (2) pesaing yang lebih berpengalaman dan memiliki
pangasa pasar yang besar; (3) harga kedelai yang semakin meningkat; (4)
kekuatan tawar- menawar pemasok kedelai tinggi; dan (5) impor kecap yang
terdiri dari kekuatan dan kelemahan internal. Faktor kekuatan utama yang
mempengaruhi perusahaan yaitu (1) produk bermutu tinggi; (2) proses fermentasi
kedelai alami; (3) sertifikasi halal dari MUI; (4) pemimpin pasar untuk hotel,
restoran dan katering; (5) lokasi PT KJU yang strategis; (6) pemberian motivasi
kerja yang tinggi dari perusahaan; dan (7) produk yang bervariasi (rasa, ukuran
dan kemasan)
distribusi kurang luas; (2) tidak semua manajer menggunakan sistem informasi
121
(5) mutu SDM karyawan pelaksana relatif rendah; dan (6) promosi dan penjualan
produk masih kurang gencar. Hasil analisis dengan menggunakan matriks EFE
pada PT KJU yang terdiri dari peluang dan ancaman eksternal, diperoleh total
skor 2.609. Nilai tersebut menunjukkan bahwa perusahaan masih berada pada
tingkat rata-rata atau menengah dalam usahanya untuk menjalankan strategi yang
meliputi faktor kekuatan dan kelemahan internal, diperoleh total skor 2.393. Total
internal perusahaan.
Total skor EFE yang diperoleh PT KJU adalah 2.609 dan total skor IFE
pemetaan ini maka dapat diketahui bahwa PT KJU menempati posisi V dalam
matriks IE. Posisi sel ini menunjukkan bahwa baik posisi internal maupun
eksternal perusahaan berada pada taraf rata-rata. Pada sel ini PT KJU berada pada
posisi jaga dan pertahankan. Pada posisi ini, strategi yang paling baik untuk
produk.
SWOT, maka dapat dirumuskan alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh
perusahaan yaitu seperti (1) mengundang aliran investasi pada perusahaan; (2)
122
mengembangkan litbang dan riset pemasaran; (5) membina hubungan baik dengan
pelanggan atau pemasok; (6) memperkuat jalur pendistribusian; dan (7) membina
SWOT kemudian dipilih mana yang terbaik yang mungkin dapat dilaksanakan
oleh perusahaan. Dari hasil tersebut, kemudian diurutkan dari yang paling baik
untuk dilaksanakan hingga yang cukup baik. Urutannya yaitu (1) mengefektifkan
kegiatan promosi dan penjualan (TAS 6.972); (2) mengembangkan litbang dan
riset pemasaran (TAS 6.611); (4) mengundang aliran permodalan pada perusahaan
kinerja perusahaan (TAS 4.980); (7) membina hubungan baik dengan pelanggan
atau pemasok (TAS 4.904); dan (8) membina kerjasama dengan institusi dalam
pengembangan produk.
8.2 Saran
1. Dari hasil membahas dan menganalisis faktor internal dan eksternal yang
2. Untuk mengembangkan usaha menjadi lebih baik dan lebih besar lagi,
promosi untuk menajga dan mempertahankan konsumen yang sudah ada saat
ini.
dibuat suatu struktur yang jelas dengan tanggung jawab tugas yang
wewenang.
selanjutnya dapat diteliti tentang analisis pemasaran yang terbaik yang dapat
dilakukan perusahaan.
124
DAFTAR PUSTAKA
Adhari, Asep Irawan. 2005. Akurasi dan Presisi Pengukuran Kadar NaCl pada
Kecap dengan Metode Argentometri di PT Jakarana Tama Ciawi-Bogor.
Laporan Magang. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. Institut
Pertanian Bogor.
Google. http://free.vlsm.org/v12/artikel/pangan/PIWP/kecap_kedelai.pdf.
Kecap Kedelai. 15 Februari 2007.
Koran Seputar Indonesia. Produsen Akan Naikkan Harga. Selasa 3 april 2007.
Prospek Bisnis Produk Konsumsi 2007: Naik, Asal Didorong Keroyokan! 2007.
(6 Maret 2007)
http://www.wartaekonomi.com/search_detail.asp?aid=8403&cid=24&x
=konsumsi
Sani, Dewi Nurasiah. 2005. Analisis Preferensi Konsumen Kecap Manis Merek
Korma. Skripsi. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian.
Institut Pertanian Bogor.
Warta Ekonomi.
http://www.wartaekonomi.com/search_detail.asp?aid=8398&cid=24&x=k
onsumsi. Bisnis Booming 2007: Asa Tinggi di Tahun Babi Api. 6 Maret
2007.
Dirut
TA
LOGISTIC
ACC + FIN & SALES POOL
AUDITOR PENGADAAN CO & MARK ADM PROSES P/B Q/C HRGA
TAX BUD INFORMATION MASTER
OFF
HELMI IMAM MUHLIS Fira TARI VACANT Atika Yayah Zainal Ana Saiful Taufik Surono
KOORD.
W/H
GUDANG
Mahwati Wiwid
PELAKSANA GUDANG
Parno Parno
126
Lampiran 2. Perhitungan Bobot Faktor Eksternal PT Korma Jaya Utama
127
Pakar 3 : Sales and Marketing Manager (Puji)
FAKTOR EKSTERNAL A B C D E F G H I J K L TOTAL BOBOT
A. Pertumbuhan perekonomian semakin membaik 2 2 3 3 3 2 1 1 1 2 2 22 0.083
B. Besarnya peluang pasar lokal maupun internasional 2 3 2 3 3 2 1 1 1 2 1 21 0.080
C. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi 2 1 1 3 2 2 1 1 1 1 2 17 0.064
D. Meningkatnya daya beli konsumen 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 24 0.091
E. Tidak adanya produk substitusi kecap 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 16 0.061
F. Hambatan masuk industri tinggi 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 15 0.057
G. Peningkatan permintaan kecap setiap tahunnya 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 3 22 0.083
H. Adanya kebijakan pemerintah mengenai kenaikan biaya telepon, gas, PDAM,
3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 29 0.110
BBM industri, dan minyak tanah.
I. Pesaing yang lebih berpengalaman dan memiliki pangsa pasar yang besar 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 30 0.114
J. Harga kedelai yang semakin meningkat 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 28 0.106
K. Kekuatan tawar-menawar pemasok kedelai tinggi 2 2 3 2 3 2 3 1 1 1 3 23 0.087
L. Impor kecap yang meningkat setiap tahunnya 2 3 2 1 2 2 1 1 1 1 1 17 0.064
TOTAL 264 1.000
128
Lampiran 3. Perhitungan Bobot Faktor Internal PT Korma Jaya Utama
129
Pakar 3 : Sales and Marketing Manager (Puji)
130
Lampiran 4. Perhitungan Rating Faktor Internal dan Eksternal PT Korma Jaya Utama
131
Lampiran 5. Matriks EFE dan Matriks IFE PT Korma Jaya Utama
Matriks EFE
Matriks IFE
132
Lampiran 6. Matriks SWOT
1. Pertumbuhan perekonomian semakin membaik 1. Mengundang aliran permodalan pada perusahaan (S1, 1. Mengefektifkan kegiatan promosi dan penjualan (W1,
2. Besarnya peluang pasar lokal maupun internasional S2, S3, S4, S5, S6, S7, O1, O2, O4, O6, O5, O7) W6, O1, O2, O4, O5, O6, O7)
3. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
4. Meningkatnya daya beli konsumen 2. Meningkatkan kemampuan manajerial karyawan agar
5. Hambatan masuk industri tinggi dapat meningkatkan kinerja perusahaan (W2, W4,
6. Tidak adanya produk substitusi kecap W5, O3, O5)
7. Peningkatan permintaan kecap setiap tahunnya
3. Mengembangkan litbang dan riset pemasaran (W3,
W4, W5, O2, O3, O5, O6)
Ancaman – T Strategi ST Strategi WT
1. Adanya kebijakan pemerintah mengenai kenaikan biaya 1. Membina hubungan baik dengan pelanggan atau 1. Memperkuat jalur pendistribusian (W1, W6, T2, T5)
telepon, gas, PDAM, BBM industri, dan minyak tanah. pemasok (S1, S2, S3, S4, S7, T2, T4, T5)
2. Pesaing yang lebih berpengalaman dan memiliki pangsa 2. Membina kerjasama dengan institusi dalam
pasar yang besar pengembangan produk (W3, W4, T2, T3)
3. Harga kedelai yang semakin meningkat
4. Kekuatan tawar-menawar pemasok kedelai tinggi
5. Impor kecap yang meningkat setiap tahunnya
133
Lampiran 7. QSPM
Alternatif Strategi
Faktor-Faktor Kunci Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6 Strategi 7
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
Peluang
A. Pertumbuhan perekonomian semakin membaik 0.078 4 0.312 3 0.234 2 0.156 3 0.234 2 0.156 4 0.312 3 0.234
B. Besarnya peluang pasar lokal maupun internasional 0.075 4 0.300 4 0.300 3 0.225 3 0.225 1 0.075 4 0.3 2 0.150
C. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi 0.062 3 0.186 4 0.248 3 0.186 4 0.248 2 0.124 3 0.186 2 0.124
D. Meningkatnya daya beli konsumen 0.087 3 0.261 4 0.348 2 0.174 3 0.261 3 0.261 3 0.261 2 0.174
E. Tidak adanya produk substitusi kecap 0.073 3 0.219 4 0.292 2 0.146 3 0.219 4 0.292 4 0.292 2 0.146
F. Hambatan masuk industri tinggi 0.077 3 0.231 4 0.308 2 0.154 3 0.231 2 0.154 3 0.231 2 0.154
G. Peningkatan permintaan kecap setiap tahunnya 0.086 3 0.258 4 0.344 2 0.172 3 0.258 3 0.258 3 0.258 2 0.172
Ancaman 0
H. Adanya kebijakan pemerintah mengenai kenaikan biaya
0.107 2 0.214 4 0.428 2 0.214 3 0.321 3 0.321 4 0.428
telepon, gas, PDAM, BBM industri, dan minyak tanah. 3 0.321
I. Pesaing yang lebih berpengalaman dan memiliki pangsa
0.109 4 0.436 4 0.436 2 0.218 4 0.436 3 0.327 2 0.218
pasar yang besar 3 0.327
J. Harga kedelai yang semakin meningkat 0.096 3 0.288 3 0.288 2 0.192 4 0.384 2 0.192 2 0.192 4 0.384
K. Kekuatan tawar-menawar pemasok kedelaitinggi 0.093 2 0.186 3 0.279 2 0.186 4 0.372 1 0.093 1 0.093 3 0.279
L. Impor kecap yang meningkat setiap tahunnya 0.057 2 0.114 2 0.114 1 0.057 3 0.171 2 0.114 2 0.114 1 0.057
Kekuatan 0
A. Produk bermutu tinggi (Non GMO) 0.089 4 0.356 4 0.356 3 0.267 4 0.356 4 0.356 3 0.267 2 0.178
B. Proses fermentasi kedelai alami 0.051 2 0.102 3 0.153 2 0.102 2 0.102 3 0.153 2 0.102 1 0.051
C. Sertifikasi halal dari MUI 0.088 3 0.264 4 0.352 2 0.176 2 0.176 4 0.352 3 0.264 1 0.088
D. Pemimpin pasar untuk hotel, restoran, dan katering 0.091 4 0.364 3 0.273 2 0.182 2 0.182 2 0.182 3 0.273 3 0.273
E. Pemberian motivasi kerja yang tinggi dari perusahaan 0.064 2 0.128 3 0.192 1 0.064 2 0.128 1 0.064 3 0.192 1 0.064
F. Lokasi PT KJU yang strategis 0.054 2 0.108 2 0.108 4 0.216 2 0.108 1 0.054 1 0.054 1 0.054
G. Produk yang bervariasi (Rasa, Kemasan, dan Ukuran) 0.09 3 0.270 4 0.360 2 0.180 4 0.36 4 0.360 2 0.18 2 0.180
Kelemahan 0
H. Distribusi kurang luas 0.088 3 0.264 4 0.352 3 0.264 4 0.352 4 0.352 3 0.264 2 0.176
I. Tidak semua manajer menggunakan sistem informasi
0.057 2 0.114 2 0.114 4 0.228 3 0.171 1 0.057 1 0.057
manajemen untuk pengambilan keputusan 2 0.114
J. Tidak memiliki lembaga penelitian dan pengembangan
0.077 2 0.154 2 0.154 4 0.308 4 0.308 1 0.077 3 0.231
tersendiri 2 0.154
K. Kurang/lemahnya riset pemasaran perusahaan 0.088 3 0.264 4 0.352 4 0.352 4 0.352 2 0.176 3 0.264 3 0.264
L. Mutu SDM karyawan pelaksana relatif masih rendah 0.069 3 0.207 3 0.207 4 0.276 4 0.276 1 0.069 2 0.138 2 0.138
M. Promosi dan pemasaran produk masih kurang gencar 0.095 2 0.190 4 0.380 3 0.285 4 0.38 3 0.285 4 0.38 2 0.190
Jumlah Total Daya Tarik 5.790 6.972 4.980 6.611 4.904 5.533 4.464
Prioritas 3 1 5 2 6 4 7
134