Anda di halaman 1dari 23

1

PROPOSAL KELAYAKAN USAHA

PRODUKSI PRODUK

Diusulkan oleh:

Ketua : Bima Dwi Wardhana (16.4101.48401.0.074)

Anggota : Hilyati (16.4101.48401.0.089)

Ika Nurnoviyanti Pratiwi (16.4101.48401.0.117)

AKADEMI FARMASI ISFI

BANJARMASIN

2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2

PENDAHULUAN .................................................................................................. 3

1.1 Dasar Gagasan Usaha ................................................................... 3


1.2 Tujuan Produksi ........................................................................... 5
GAMBARAN PRODUK ...................................................................................... 9

2.1. Produk ............................................................................................ 9


2.2. Aspek Kelayakan Produksi ........................................................ 10
2.3. Aspek Keuangan ......................................................................... 10
METODE PELAKSANAAN DAN ANGGARAN BIAYA ............................. 17

3.1 Metode Pelaksanaan Produk ..................................................... 17


3.2 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN ............................ 18
3.3. Anggaran Biaya Produksi Produk ............................................ 21
KESIMPULAN .................................................................................................... 22

LAMPIRAN ......................................................................................................... 23

2|Page
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Gagasan Usaha


Kesehatan merupakan aspek penting yang dapat mempengaruhi kualitas
hidup (quality of life) setiap individu. Salah satu cara yang efektif untuk
menjaga kesehatan tubuh adalah dengan menjaga kebersihan, salah satunya
adalah kebersihan tangan (Radji, 2010). Tangan merupakan salah satu
media penularan berbagai penyakit. Hal tersebut disebabkan oleh virus,
bakteri dan jamur yang menempel pada tangan ketika seseorang melakukan
aktivitas. Salah satu cara yang paling mudah, sederhana, efektif dan umum
dilakukan oleh masyarakat adalah mencuci tangan menggunakan air
mengalir dan hand sanitizer .

Manfaat mencuci tangan menggunakan hand sanitizer adalah untuk


mencegah terjangkitnya penyakit yang dapat ditularkan melalui media
tangan, seperti diare, koleradan cacingan (Kemenkes, 2014). Bakteri
berpotensi menjadi patogen jika jumlahnya melebihi batas dan akan menjadi
bahaya bagi manusia. Kemunculan bakteri yang melebihi batas dapat
disebabkan oleh berbagai cara salah satunya ialah kurangnya kebiasaan
mencuci tangan. Pada kondisi tertentu, sering kali keberadaan air dan hand
sanitizer menjadi kendala karena tidak tersedianya sarana untuk
membersihkan tangan. Sehingga seiring perkembangan zaman kebiasan
mencuci tangan telah teralihkan dengan bahan antiseptik (Lindawati et al.,
2014).

Penggunaan gel antiseptik tangan yang mudah dan praktis semakin


diminati masyarakat. Kebanyakan produk gel antiseptik tangan
menggunakan alkohol sebagai antibakteri. Penggunaan bahan kimia dalam
sediaan topikal memiliki efek samping yang membahayakan serta dapat
mengiritasi kulit (Wibawati, 2012). Pada saat ini telah umum digunakan

3|Page
sediaan gel hand sanitizer yang mengandung antiseptik oleh masyarakat
yang peduli kesehatan, sebagai jalan keluar untuk menjaga kesehatan dan
kebersihan tangan yang praktis dan mudah dibawa (Shu,2013).

Sediaan gel digunakan oleh masyarakat karena memiliki nilai estetika


yang baik, yaitu transparan, mudah merata jika dioleskan pada kulit tanpa
penekanan, memberi sensasi dingin, tidak menimbulkan bekas dikulit dan
mudah digunakan (Ansiah, 2014).

Daun sirsak (Annona muricata L) memiliki kandungan Flavonoid yang


mana merupakan salah satu metabolit sekunder yang bersifat sebagai
antiseptik yang bisa digunankan sebagai pengganti dari alcohol sebagai
antibakteri.

Daun sirsak merupakan bagian dari tanaman sirsak yang memiliki


manfaat lebih yaitu daun sirsak mengandung acetogenin yang biasa
digunakan sebagai senyawa toksik atau racun.Daun sirsak merupakan daun
yang kaya minyak dan protein serta toksisitas (tanin, fitat, dansianida) dan
oleh karena itu dapat dimanfaatkan pada manusia dan hewan. Daun sirsak
(Annona muricata L) adalah tanaman yang mengandung senyawa flavonoid,
tanin, fitosterol, kalsium oksalat, dan alkaloid.

Morfologi dari daun sirsak adalah berbentuk bulat dan panjang, dengan
bentuk daun menyirip dengan ujung daun meruncing, permukaan daun
mengkilap, serta berwarna hijau muda sampai hijau tua. Terdapat banyak
putik di dalam satu bunga sehingga diberi nama bunga berpistil majemuk.
Sebagian bunga terdapat dalam lingkaran, dan sebagian lagi membentuk
spiral atau terpencar, tersusun secara hemisiklis. Mahkota bunga yang
berjumlah 6 sepalum yang terdiri dari dua lingkaran, bentuknya hampir
segitiga, tebal, dan kaku, berwarna kuning keputih-putiham, dan setelah tua
mekar dan lepas dari dasar bunganya. Bunga umumnya keluar dari ketiak
daun, cabang, ranting, atau pohon bentuknya sempurna (hermaprodit)
(Sunarjono, 2005).

4|Page
Klasifikasi dari tumbuhan sirsak adalah :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Polycarpiceae

Familia : Annonaceae

Genus : Annona

Spesies : Annona muricata L. (Sunarjono, 2005).

Flavonoid merupakan salah satu metabolit sekunder dan keberadaannya


pada daun tanaman di pengaruhi oleh proses fotosintesis sehingga daun
muda belum terlalu banyak mengandung flavonoid (Annysa, 2010). Daun
sirsak yang berkulitas adalah daun sirsak dengan kandungan antioksidan
yang tinggi terdapat pada daun urutan ke- 3 sampai urutan ke- 5 dari pangkal
daun dan di petik pukul 5-6 pagi (Zuhud, 2011).

1.2 Tujuan Produksi


1.2.1 Tujuan

Tujuan diproduksinya hand sanitizer antara lain agar bisa


memberikan manfaat kepada semua aspek yaitu:

1. Manfaat Usaha

Manfaat Ekonomi : Produksi hand sanitizer ini cukup


menjanjikan, karena keuntungan yang didapat cukup besar.
Kami menawarkan dan memberikan kemudahan bagi pelanggan
dengan memberikan harga yang murah tapi dengan produk yang
tidak murahan dengan kata lain kualitas produk selalu dijaga
dan dijamin kesehatannya. Dengan usaha ini diharapkan dapat
memberikan keuntungan.

5|Page
2. Manfaat Sosial

a. Bagi Pemilik

Dengan melihat peluang ini, diharapkan usaha ini dapat


berkembang ke berbagai daerah . Usaha produksi hand
sanitizer ini cukup menjanjikan bagi kita, sehingga kita
dapat memasarkannya .Keuntungan yang dapat diperoleh
oleh pemilik usaha yaitu dapat menjadikan sebagai
pengalaman dalam berbisnis. Serta dapat menjadi
pembelajaran dalam menjalankan bisnis-bisnis yang lain
yang lebih besar. Pembelajaran yang diperoleh seperti
bagaimana cara melayani konsumen, serta bagaimana
supaya karyawan menjadi senang dengan kebijakan yang
kita tetapkan, dan lain sebagainya.

b. Bagi Masyarakat

Dengan adanya hand sanitizer ini, dapat menjadi


alternative bagi masyarakat untuk menggantikan produk gel
antiseptic yang mengandung alkohol . Selain itu juga secara
tidak langsung dapat membuka lapangan kerja bagi
masyarakat yang membutuhkan pekerjaan, karena apabila
usaha ini telah berkembang maka membutuhkan tenaga
kerja untuk membantu dalam kelancaran usaha.

1.2.2 Strategi Untuk Mencapai Usaha

1. Menggunakan Sosial media

Kita semua pasti setuju, sosial media adalah


alat pemasaran yang paling ampuh karena hampir semua orang
dari berbagai latar belakang yang berbeda, sangat aktif
menggunakannya. Dengan social media, perusahaan dapat
menjalin interaksi secara luas dengan berbagai kalangan, dengan
biaya yang murah dan visibilitas atau keterlihatan yang tinggi.
Social media juga memungkinkan perusahaan untuk memilih
komunitas yang sesuai untuk memasarkan produk mereka,

6|Page
sehingga apa yang ditawarkan memiliki peluang besar untuk
terjual.

2. Menawarkan produk secara gratis

Cara ini dianggap sangat ampuh untuk menjaring


konsumen, karena sesuatu yang gratis akan sangat sulit
dilewatkan begitu saja. Alasan lain kenapa strategi ini dianggap
perlu juga karena seringkali seorang costumer belum membeli
sebuah produk, karena mereka belum pernah mencoba
tentang produk tersebut. perusahaan kami memilih event atau
langsung menawarakan sample dan contoh gratis secara door to
door kepada calon konsumennya.

3. Memilih tempat stetrategis

Tempat strategis masih menjadi salah satu strategi


pemasaran yang patut dipertimbangkan, karena dengan tempat
penjualan yang strategis berarti produk kami memiliki
kemungkinan terlihat lebih tinggi dan tentu saja memicu
penjualan yang tinggi. Kriteria pemilihan tempat strategis ini
harus menyesuaikan dengan target sasaran serta kemudahan
untuk menjangkaunya.

4. Memberi insentif untuk rekomendasi

Sebuah produk akan terlihat bagus dan dapat dipercaya bila


ada yang merekomendasikannya. Untuk mendapat sebuah
rekomendasi atau testimoni dari pelanggan yang telah memakai
produk ini .kami harus memberi penghargaan berupa insentif
yang menarik. Insentif sebuah testimoni tidak harus selalu
berupa uang, namun bisa berupa hadiah produk atau potongan
harga. Dengan adanya insentif ini secara tidak langsung
perusahaan memenangkan dua pihak untuk sasaran
marketing, yaitu pelanggan yang loyal dan calon pelanggan.

7|Page
5. Menjalin hubungan baik dengan pelanggan

Pelanggan yang loyal adalah sebuah aset penting


perusahaan. Mereka telah berulangkali membeli produk kami
dan ikut menyumbang pemasukan secara rutin. Jika tidak ingin
kehilangan sebuah pembelian, di tengah persaingan banyaknya
produk serupa, maka tidak ada salahnya kami memberi
penghargaan kepada para pelanggan yang loyal terhadap
perusahaan dengan cara menaggapi masukan pelanggan maupun
memberi hadiah secara langsung atas pembelian yang mereka
lakukan.

8|Page
BAB II

GAMBARAN PRODUK

2.1. Produk
2.1.1 SKY Hand Sanitizer

Saat ini sudah banyak produk hand sanitizer yang beredar


dipasaran tetapi kebanyakan produk gel antiseptik tangan tersebut
menggunakan alkohol sebagai antibakteri. Penggunaan bahan kimia
dalam sediaan topikal memiliki efek samping yang membahayakan
serta dapat mengiritasi kulit. Oleh karena itu kami tertarik untuk
membuat hand sanitizer dari daun sirsak yang mana didalamnya
memiliki kandungan Flavonoid yang bersifat sebagai antiseptik yang
bisa digunankan sebagai pengganti dari alcohol sebagai antibakteri.

SKY Hand Sanitizer ini terbuat dari ekstrak daun sirsak,produk


ini akan kami kemas semenarik mungkin agar mampu menarik minat
masyarakat untuk mencobanya dan akhirnya menjadikan SKY Hand
Sanitizer sebagai salah satu produk hand sanitizer yang mereka
percaya. Produk yang kami tawarkan tentunya lebih aman
dibandingkan dengan produk lainnya yang ada di pasaran, yang mana
produk kami bebas alcohol. Di samping itu, limbah yang dihasilkan
produk kami juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan
bahan-bahan kimia, jadi dapat meminimalisir terjadinya pencemaran
lingkungan. Dengan demikian kami dapat memenuhi harapan
masyarakat dalam menyajikan produk yang aman dan berbeda dengan
yang lain namun tetap memperhatikan aspek kesehatan tubuh dan
lingkungan sekitar.

9|Page
2.2. Aspek Kelayakan Produksi
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)

Adapun analisis SWOT terhadap bisnis ini adalah sebagai berikut:

a. Strengths (Kekuatan)
 Produk hand sanitizer terbuat dari bahan yang mudah
didapat yaitu daun sirsak.
 Tanpa penggunaan bahan kimia seperti alkohol.
 Kemasan menarik, praktis dan mudah dibawa kemana-mana.
b. Weakness (Kelemahan)
 Pembuatan ekstrak daun sirsak memerlukan waktu.
 Modal awal cukup besar sehingga mempengaruhi harga
produk.
c. Opportunities (Peluang / kesempatan)
 Hand sanitizer ini terbuat dari bahan alami yang dikenal dan
mudah didapat. Ini suatu kesempatan kami memproduksi
produk kami untuk dipasarkan.
d. Threats (Ancaman)
 Banyak produk hand sanitizer yang berasal dari pabrik besar.

2.3. Aspek Keuangan


Produksi adalah biaya untuk mengolah bahan baku menjadi barang
atau produk jadi, yang terdiri dari 3 elemen biaya, yaitu :

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku (direct material) adalah biaya yang jumlahnya besar
dalam rangka menghasilkan suatu jenis output. Bahan baku yang diolah
dalam perusahaan industri dapat diperoleh dari pembelian atau
pengolahan sendiri.

2. Biaya Tenaga Kerja

Biaya Tenaga kerja adalah upah atau kompensasi yang dibayarkan

10 | P a g e
kepada tenaga kerja langsung yang berkerja di bagian produksi, tenaga
kerja merupakan bagian yang langsung terlibat dalam proses produksi.

3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) adalah biaya produksi


selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang terdiri
dari macam biaya yang semuanya tidak dapat ditelusuri secara langsung
kepada produk atau aktivitas lainnya dalam upaya perusahaan untuk
merealisasi pendapatan.

Harga pokok produksi dapat didefinisikan sebagai jumlah biaya


produksi yang terdapat pada persediaan barang jadisebelum barang tersebut
laku dijual.

Mengenai pemahaman harga pokok menurut, Winardi (1990 : 79)


menjelaskan bahwa “Harga pokok adalah suatu produksi jumlah
pengorbanan-pengorbanan, dapat diduga, dan kuantitatif dapat diukur
berhubungan dengan proses produksi, yang dilakukan pada saat pertukaran
dan dalam kebanyakan hal harus didasarkan atas nilai pengganti kesatuan-
kesatuan nilai yang telah dikorbankan”.

Cara Menghitung Harga Pokok Produksi

Ada beberapa tahap untuk menghitung Harga pokok produksi yang


digunakan untuk perhitungan harga pokok produksi. Rumus harga pokok
produksi untuk perhitungan diawali dengan menghitung bahan baku, biaya
produksi, persediaan barang dan harga pokok penjualan. Berikut rumus
yang bisa pakai sebagai metode atau cara menghitung suatu harga pokok
produksi, yaitu:

 Tahap 1: Menghitung Bahan Baku Yang Digunakan


Rumus untuk menghitung bahan baku yang digunakan adalah
Bahan Baku Yang Digunakan = Saldo awal Bahan Baku + Pembelian
Bahan Baku – Saldo Akhir Bahan Baku

11 | P a g e
 Tahap 2: Menghitung Biaya Produksi
Rumus untuk menghitung biaya produksi adalah
Total biaya produksi = Bahan baku yang digunakan + biaya tenaga
kerja langsung + biaya overhead produksi
 Tahap 3: Menghitung Harga Pokok Produksi
Rumus untuk menghitung Harga Pokok Produksi adalah
Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi + saldo awal
persediaan barang dalam proses produksi – saldo akhir persediaan
barang dalam proses produksi
 Tahap 4: Menghitung HPP
Rumus Menghitung HPP adalah Harga pokok produksi +
Persediaan barang awal – persediaan barang akhir.

12 | P a g e
Menghitung Harga Pokok Produksi

1. Produk Hand Sanitizer

Modal Awal

Biaya Belanja Bahan Baku / Item Jumlah Satuan Harga

Daun Sirsak 1 kg Rp 20,000.00


Etanol 96% 1 Liter Rp 36,400.00
Aquadest 1 Liter Rp 16,000.00
Carbomer 940 50 gram Rp 25,000.00
Gliserin 1 kg Rp 28,000.00
Metilparaben 100 gram Rp 35,000.00
TEA (Triethylamine) 200 gram Rp 47,500.00
Pewangi (Strawberry Oil) 100 ml Rp 29,900.00
Stiker label 300 pcs Rp 300,000.00
Botol kemasan 300 pcs Rp 450,000.00
Total Rp 987,800.00

Biaya Produksi 1 Produk

Biaya Pembuatan Ekstrak daun Sirsak


Biaya Belanja Bahan Baku /
Jumlah Satuan Harga Total
Item
Daun Sirsak 1000 gram Rp 20.00 Rp 20,000.00
Etanol 96% 1000 ml Rp 36.40 Rp 36,400.00
Total Rp 56,400.00
Keterangan : Harga 1 gr ekstrak daun sirsak = Rp. 352,50

Hand Sanitizer Ekstrak daun Sirsak


Biaya Belanja Bahan Baku /
Jumlah Satuan Harga Total
Item
Ekstrak Daun Sirsak 3.6 gram Rp 352.50 Rp 1,269.00
Aquadest 30 ml Rp 16.00 Rp 480.00
Carbomer 940 0.6 gram Rp 500.00 Rp 300.00
Gliserin 3.075 gram Rp 28.00 Rp 86.10

13 | P a g e
Metilparaben 0.06 gram Rp 350.00 Rp 21.00
TEA (Triethylamine) 0.75 gram Rp 237.50 Rp 178.13
Pewangi (Strawberry Oil) 0.067 ml Rp 299.00 Rp 20.03
Stiker label 1 pcs Rp 1,000.00 Rp 1,000.00
Botol kemasan 1 pcs Rp 1,500.00 Rp 1,500.00
Total Rp 4,854.26

No Biaya Overhead Produksi

1 - -
Total -

Biaya Produksi Per hari

Produksi /
Biaya Produksi Harga Per Item Total
Hari
Bahan Baku 30 Rp 4,854.26 Rp 145,627.74
Biaya Tenaga Kerja 0 Rp - Rp -
Biaya Overhead Produksi 0 Rp - Rp -
Total Rp 145,627.74
Biaya Produksi /Item Rp 4,854.26

Biaya Produksi Perbulan

Produksi /
Biaya Produksi Harga Per Item Total
Bulan
Bahan Baku 750 Rp 4,854.26 Rp 3,640,693.50
Biaya Tenaga Kerja 0 Rp - Rp -
Biaya Overhead Produksi 0 Rp - Rp -
Total Rp 3,640,693.50
Biaya Produksi /Item Rp 4,854.26

14 | P a g e
Pendapatan & Variabel Cost

Variabel cost / item

Produksi 30 Rp 4,854.26 Rp 145,627.74


Biaya Overhead Produksi Rp - Rp -
Total Rp 145,627.74

Harga Per Item Rp 4,854.26


Harga Jual 30% Rp 6,310.54

Variabel Cost/Item Rp 6,310.54 HPP


Hand Sanitizer Ekstrak
0.3 1.3 23% Rp 1,456.28 77% Rp 4,854.26
Daun Sirsak

Jika Produsen Memproduksi 30 Buah Perhari


Sehari Sebulan Setahun
Pendapatan 30 Rp 6,311 Rp 189,316.06 Rp 4,732,902 Rp 56,794,818.60
HPP/VC 30 Rp 4,854 Rp 145,627.74 Rp 3,640,694 Rp 43,688,322.00

No Perkiraan Laba Rugi


1 Pendapatan Rp 189,316.06
2 HPP Rp 145,627.74
3 Laba Kotor Rp 43,688.32
4 Biaya Produksi Rp -
5 Laba Bersih Rp 43,688.32

 ITEM

𝐹𝐶
BEP = 𝐻𝐽−𝑉𝐶

𝑅𝑝. 4,854
= 𝑅𝑝. 6,311 −𝑅𝑝. 4,854

= 3,3 item

15 | P a g e
Jadi produsen harus memproduksi sebanyak 3 sampai 4 botol hand sanitizer
perhari jika ingin tidak rugi.

 RUPIAH

𝐹𝐶 𝑥 𝐻𝐽
BEP = 𝐻𝐽−𝑉𝐶

𝑅𝑝. 4,854 𝑥 𝑅𝑝.6,311


= 𝑅𝑝. 6,311 − 𝑅𝑝. 4,854

= Rp 20,896

Jadi produsen harus menjual hand sanitizer sebesar Rp 20.900,00 per hari agar
tidak rugi.

 PBP

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐴𝑤𝑎𝑙
PBP = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑅𝑝. 987.800
=
𝑅𝑝. 43.688,32

= 22,6

Jadi produsen memerlukan waktu balik modal selama 23 hari.

 ROI

𝐻𝑃𝑃
ROI = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐴𝑤𝑎𝑙 𝑥 100 %

𝑅𝑝. 145,627.74
= 𝑥 100 %
𝑅𝑝. 987.800

= 14,7 %

Produsen sangat baik karena ROI nya > besar dari 12%.

16 | P a g e
BAB III

METODE PELAKSANAAN DAN ANGGARAN BIAYA

3.1 Metode Pelaksanaan Produk


Metode pelaksanaan usaha kami antara lain:
1. Desain untuk produk
Untuk kemasan produk hand sanitizer, kami memilih untuk
menggunakan botol plastic dengan pump. Produk ini dikemas dalam
ukuran 30 ml.
Untuk meningkatkan kualitas output, kami akan mencoba inovasi
baru dan mencoba untuk selalu mengikuti perkembangan selera
masyarakat. Akan tetapi kami akan tetap konsisten pada tujuan
memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Penentuan lokasi usaha.
Lokasi usaha yang kami pilih adalah dekat dengan lingkungan
kampus dan pemukiman kost mahasiswa, dengan pertimbangan lokasi
tersebut dekat dengan konsumen yang akan dituju.
3. Kualitas Produk
Untuk menjaga kualitas produk, dilakukan pengecekan terhadap
bahan baku, proses dan juga produk jadi. Pengecekan bahan baku
dilakukan dengan menjaga kesegaran bahan baku yang digunakan untuk
pembutan hand sanitizer dengan cara membeli langsung bahan-bahan
yang dibutuhkan.. Untuk pengecekanan proses akan dilakukan dengan
memperhatikan kebersihan tempat pengolahan dan juga alat-alat yang
digunakan. Sedangkan pada pengecekan produk jadi dilakukan
pengujian pada laboratorium.
4. Harga Produk
Produk kami dijual dengan harga Rp. 6.300 – 6.400 / kemasan 30
ml. Harga yang kami tetapkan menyesuaikan harga produk tersebut di
pasaran dan harga bahan baku.

17 | P a g e
5. Tahapan Produksi.
a. Pembuatan ektrak daun sirsak.
b. Pembuatan hand sanitizer dari ekstrak daun sirsak.
6. Pengemasan produk
Produk kami kemas dengan sedemikian rupa sehingga
mendapatkan bentuk yang menarik dan.
7. Sosialisasi kepada Masyarakat

8. Penjualan dan pemasaran Produk


Penjualan dilakukan setelah selesai segala aktifitas kuliah,
bisanya dilakukan dari sore hingga malam.

9. Pembagian Hasil kerja


Karena ini usaha bersama maka hasil dari penjualan produk bagi
hasil.

3.2 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


3.2.1 Hand Sanitizer Ekstrak Daun Sirsak

Penyiapan Bahan Baku dan Alat


Alat :
1. Gelas beker 100 ml
2. Cawan penguap
3. Mortir
4. Gelas ukur
5. Batang pengaduk
6. Timbangan
7. Pisau
8. Kertas Saring

Bahan
1. Aquadest = ad 30 ml

18 | P a g e
2. Carbomer 940 = 0,6 gram
3. Ekstrak daun sirsak = 3,6 gram
4. Gliserin = 3,075 gram
5. Metilparaben = 0,06 gram
6. Tea = 0,75 gram
7. Pewangi (Strawberry oil) = 0,067 ml / 1 tetes

Pembuatan Ektrak Daun Sirsak


Adapun prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan
ekstrak daun sirsak adalah :

- Daun sirsak di cuci bersih di bawah air mengalir lalu di kering


dan di angin anginkan. Dan di potong kecil (ukuran ± 1x1 cm).
- Setelah kering daun sirsak dihaluskan dengan cara diremes-
remas, digerus dan diblender sampai menjadi potongan yang
lebih kecil.
- Timbang sebanyak 500 gram, di masukan ke dalam toples kaca
dan di rendam dengan pelarut etanol 96% selama delapan hari.
- Selanjutnya di saring dengan mengunakan kertas saring dan
corong saringan.
- Hasil penyaringan diuapkan dalam rotary evaporator dan di
lanjutkan dengan waterbath pada suhu 60ºC sampai di peroleh
ekstrak kental.

Pembuatan Hand Sanitizer


- Mortir dan stamper disiapkan. Timbang semua bahan.

- Carbomer 940 ditimbang sebanyak 0,6 gr dan ditaburkan di


atas 6 ml aquadest yang sudah dipanaskan.

- Aduk cepat carbomer yang sudah ditaburkan dalam mortir


sampai terbentuk massa gel.

- Tambahkan TEA sebanyak 0,75 gram

19 | P a g e
- Metil paraben ditimbang sebanyak 0,06 gram dan dilarut dalam
aquadest sebanyak 5 mL, dimasukkan ke dalam mortir, diaduk
sampai homogen.

- Gliserin ditambahkan kedalam mortir, diaduksampai homogen.

- Ekstrak daun sirsak ditimbang sebanyak 3,6 gram dan


dilarutkan ke dalam aquades sebanyak 19 mL dan diaduk
sampai larut lalu disaring.

- Ekstrak daun sirsak yang sudah disaring dimasukkan ke dalam


mortir, dicampur sampai homogen.

- Masukkan kedalam botol kemasan dan tambahkan pengaroma


stroberi secukupnya.

Metode Pelaksanaan Kegiatan

Pemilihan ide produk


yang ingin diproduksi

Pengembangan ide
dan Konsep produksi

Perencanaan Usaha
dan pembuatan produk

Persiapan Alat dan


bahan

Pelaksanaan produksi

Evaluasi

Diagram 1 Diagram Alir Metode Pelaksanaan Kegiatan

20 | P a g e
3.3. Anggaran Biaya Produksi Produk
No Produk Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
- Belanja bahan baku per hari Rp. 987,800,00
Hand Sanitizer
1 Rp. 39.512 x 25
Ekstrak daun Sirsak
- Modal cadangan Rp -
Jumlah Rp. 987,800,00
 Jadi untuk dua produk kami memerlukan modal Rp. 987,800,00.

21 | P a g e
BAB IV

KESIMPULAN

Dari perhitungan aspek keunganan bahwa produk hand sanitizer produsen


harus memproduksi hand sanitizer sebanyak 3 sampai 4 botol perhari dengan
mengumpulkan sejumlah uang Rp 20.900,00 perhari. Jika produsen memproduksi
30 buah perhari dengan modal awal Rp.987.800,00, maka produsen mampu
meraih keuntungan Rp 43.688,32 perhari dan mampu mengembalikan modal
dalam waktu 23 hari dengan ROI sebesar 14,7 % maka produsen dianggap baik.

22 | P a g e
LAMPIRAN

23 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai