Anda di halaman 1dari 47

VITAMIN

Oleh : NENI OKTIYANI


TOPIK
Pengertian vitamin
Sifat umum vitamin
Klasifikasi vitamin
Struktur, fungsi dan kebutuhan vitamin larut
air
Struktur, fungsi dan kebutuhan vitamin larut
lemak
PENDAHULUAN

VITAMIN

pertumbuhan yang
Jumlah < tidak
normal, memelihara,
mencukupi
dan menjaga fungsi
kebutuhan tubuh.
tubuh

DIET
KEBUTUHAN VITAMIN

 Dibutuhkan dalam jumlah tertentu

 AVITAMINOSIS – defisiensi vitamin kronik/penyakit yang


timbul akibat kekurangan vitamin (beri-beri, scurvy, rickets
and pellagra)

 HYPOVITAMINOSIS – gejala penyakit yang disebabkan


oleh defisiensi satu atau lebih vitamin

 HYPERVITAMINOSIS – kondisi akibat efek samping


kelebihan asupan vitamin kronik (suplemen vitamin) :
nausea, diare, muntah ___biasanya vit.larut lemak
KEBUTUHAN VITAMIN

 Recommended Dietary Allowance (RDA): Standar


nutrisi yang dianjurkan untuk dimakan agar dapat
menjamin kesehatan sebaik-baiknya.

RDA  suatu kecukupan rata-rata nutrisi setiap hari


bagi hampir semua orang (97,5%) menurut golongan
umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, dan aktivitas
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

RDA  Angka Kecukupan Gizi (AKG)


SIFAT UMUM VITAMIN
Vitamin larut lemak Vitamin larut air
Tidak terdapat di semua jaringan Terdapat di semua jaringan

Tdd unsur C, H dan O Tidak hanya tersusun dari C, H, O

Punya bentuk prekursor atau Tdk punya provitamin


provitamin
Menyusun struktur jaringan tubuh Sebagai prekursor enzim

Diserap bersama lemak Diserap dengan proses difusi biasa

Disimpan bersama lemak dalam Tdk disimpan scr khusus dlm tubuh,
tubuh >> diekskresi
Diekskresi mll feses Ekskresi mll urin

Kurang stabil, dipengaruhi cahaya, Relatif lebih stabil, namun pada


oksidasi dll suhu >> menimbulkan kelabilan
KLASIFIKASI VITAMIN

• Vitamin B Larut
Vitamin
Lemak
• Thiamin,
• Riboflavin, •A – retinol
• Niasin, •D – calciferol
• Asam pantotenat, •E – tocoferol
• Piridoksin, Larut Air Vitamin •K – Quinon
• Biotin,

•F
Asam folat,
• Sianokobalamin

• Vitamin C
VITAMIN A
VITAMIN A

1. Vit.A jadi (preformed) :


Produk hewani (produk susu,
hati, ikan)
Bentuk retinol/retinyl ester (RE:
retinol dengan asam lemak

2. Prekursor vitamin A
(proformed) :
Nabati (berwarna jingga,
kuning, merah) → karotenoid
RDA vitamin A :
Pria : 900 mcg/hari
Wanita : 700 mcg/hari

i H YP
Defisiens ERV
I T AM
INO
S IS
sakit kepala
Rabun senja
nausea
Xerophthalmia
hilang nafsu makan
Pertumbuhan tulang
terhambat
pertumbuhan lambat,

Menurunnya sistem imun


cacat lahir.
VITAMIN D - CALCIFEROL
VITAMIN D - CALCIFEROL
D2 (ergocalciferol) :
produk nabati
D3 (cholecalciferol) :
produk hewani
Fungsi : mengatur dan kulit manusia
metabolisme Ca
(absorpsi) dan P; Defisiensi :
perkembangan Rickets,
tulang; sistem osteomalacia,
Vit.D
imun osteoporosis,
myopathy

800 IU untuk
dewasa Hypervitaminosis
hypercalsemia,
gagal ginjal,
kalsinosis
VITAMIN D - CALCIFEROL
VITAMIN E- TOCOPHEROL

nama generik untuk tokoferol


dan tokotrienol → senyawa
yang paling aktif :α-tokoferol

Fungsi : antioksidan (utama),


antiinflamasi, menurunkan
risiko kanker

Asupan dinyatakan sebagai α-


tokoferol
RDA : 15 mcg/hari

4 bentuk tokoferol dan


tokotrienol
(α, β, γ, δ)
VITAMIN E- TOCOPHEROL
Sumber utama :
 Produk hewani : susu, mentega, telur
 Produk nabati : minyak sayur, cereal,

bayam, alpukat, kubis, selada, kacang.


Defisiensi vitamin E :
 Memicu destruksi SDM
 Melemahnya sistem imun
 Penyakit neuromuskular (jangka lama)

Toksisitas vitamin E :
 Perdarahan
 Nausea
 Diare
 Infeksi pernafasan
 Penglihatan ganda

Kelompok berisiko defisiensi :


 Bayi baru lahir terutama prematur
 individu dengan gangguan absorpsi lemak
VITAMIN E- TOCOPHEROL
NATURAL VS SINTETIS

Suplemen vitamin E : hanya mengandung α-


tokoferol , natural atau sintetis (sintetis dapat
menekan konsentrasi tokoferol gamma).

Vitamin E natural : campuran tokoferol dan


tokotrienol

Potensi biologis α-tokoferol natural lebih tinggi


dibanding sintetis.
VITAMIN K - QUINONES

Sumber :
 Vitamin K1/(phylloquinone ): Produk nabati - sayuran
hijau (bayam, kubis, brokoli) , minyak zaitun, minyak
canola → sumber utama vit.K
 Vitamin K2 (menaquinone): Produk hewani – produk
susu (keju), daging, hati
 Vitamin K3 (menadione, menadiol) – sintetis
 Secara alami disintesis oleh bakteri usus (vit.
K2/menaquinone)
VITAMIN K - QUINONES
VITAMIN K - QUINONES


● ↑ pembekuan darah
Fungsi ●
● Kesehatan tulang

● Kesehatan kardiovaskuler


● Pria dewasa = 120 mcg
RDA ●
● Wanita dewasa = 90 mcg
VITAMIN K - QUINONES

Defisiensi : Perdarahan (hemoragi) ,Osteoporosis →


jarang

1) vitamin K banyak terdapat dalam


makanan
2) Siklus vitamin K menghemat vitamin K
3) Bakteri usus mensintesis vit.K

Hipervitaminosis : Pecahnya sel darah merah,


Kerusakan hati
Kelompok berisiko defisiensi:

Bayi baru lahir (karena kurang asupan)


Orang yang mengkonsumsi antagonis vit.K →
anticoagulant drugs
Mengalami kerusakan hati
VITAMIN B1 (Thiamin)

Mengandung sulfur dan nitrogen

Bentuk aktif : thiamin diphosphate (TDP) {thiamin


pyrophosphate (TPP) }
VITAMIN B1 (THIAMIN)
Sumber :
 sereal, beras, ikan,
 daging, sayuran, ragi.

Fungsi utama :
Dalam metabolisme KH
1. Coenzyme (TDP)
 Produksi energi (pyruvate ke acetyl CoA)
 Sintesis NADPH & pentose

2. Noncoenzyme(TTP)
 Mengatur kanal Ca dan transpor Cl dalam transduksi
saraf
RDA
Pria = 1.2 mg/hari
Wanita = 1.1 mg/hari

Defisiensi :
 gangguan mental,
 beri-beri
 kelemahan otot
 gangguan pertumbuhan
 Wernicke’s syndrome

Kelompok berisiko defisiensi :


alkoholik, lansia, malabsorpsi

Hipervitaminosis : nadi cepat, sakit kepala, insomnia


VITAMIN B2 (RIBOFLAVIN)

 Komponen dr koenzim flavin


 flavin mononucleotide (FMN)
flavin adenine dinucleotide (FAD)

 Koenzim yang bekerja pada


reaksi reduksi – oksidasi
(redoks)

 Bentuk aktif : FMN dan FAD


VITAMIN B2 (RIBOFLAVIN)

Fungsi :
membantu metabolisme energi
Menjaga kesehatan mata dan kulit
Berperan dalam konversi tryptophan menjadi
niacin
Konversi vitamin B6, folic acid dan niacin menjadi
bentuk koenzim aktifnya.

Sumber : Riboflavin terdapat di berbagai sumber


makanan = susu, keju, daging, telur dan sereal
RDA
Pria = 1.3 mg/hari
Wanita = 1.1 mg/hari
Defisiensi :
 Lesi pada membran kulit dan jaringan (bibir, lidah,
celah sudut mulut)
 Berkaitan penglihatan (sensitif thd cahaya, gangguan
penglihatan, gatal)
 Infeksi membran mukosa

Kelompok berisiko :
 Lansia
 Chronic dieters (Individu yang tidak suka susu)

Hipervitaminosis : Tidak bersifat toksik → absorpsi usus


terbatas
VITAMIN B3 (NIACIN)

Bentuk aktif : nikotinamida, asam nikotinat


Fungsi :
 Suplai energi ke seluruh reaksi metabolik dalam tubuh
 Untuk pertumbuhan
Sumber :
 Hewani : hati, ikan, daging , telur, susu
 Nabati : sereal, buah-buahan, kacang
 Lain : disintesis dari tryptophan (not a true vitamin)
RDA
pria = 16 mg/hari
wanita = 14 mg/hari
Defisiensi
 Dermatitis pada tangan dan wajah, lemah
 Gejala berat : depresi, dermatitis, diare - PELLAGRA (3D disease)
RDA
pria = 16 mg/hari
wanita = 14 mg/hari

Hipervitaminosis
Niacin flush, kerusakan hati,
nausea, ruam

Kelompok berisiko defisiensi :


Alkoholik kronik
Individu yang hanya
mengkonsumsi jagung dan gandum sbg bahan
pokok
VITAMIN B5 (ASAM PANTOTENAT)

Sebagai bagian dari KoA


Bentuk aktif : KoA
Fungsi :
bagian fungsional KoA (biosintesis KoA) dan protein pembawa
asil; membantu pembentukan hormon, dan metabolisme KH,
lemak, protein
Sumber :
 Hewani : daging (ayam, sapi), kuning telur, susu, ikan
 Nabati : sereal, kacang, sayuran (jamur putih)
 Lain : disintesis oleh mikroorganisme usus
VITAMIN B5 (ASAM PANTOTENAT)
RDA : dewasa 5 mg/hari

Defisiensi :
Nausea, muntah, sakit kepala, Tingling sensations
(‘burning feet’ syndrome)

Hipervitaminosis : jarang - diare, retensi cairan

Kelompok risiko defisiensi :


 Alkoholik
 Penderita DM
 Pasien dengan infeksi usus besar
VITAMIN B6 (PIRIDOKSIN)

 Bentuk aktif : piridoksalfosfat

 Fungsi : metabolisme asam amino, produksi antibodi,


sintesis neurotransmiter, pembentukan sel darah merah,
sintesis heme (PDP), membantu absorpsi vit.B12, membantu
konversi triptofan menjadi serotonin

 Sumber : daging, sayuran, padi-padian (msh mengandung


bekatul)
RDA
Dewasa (19-50) = 1.3 mg/hari
Pria (>51) = 1.7 mg/hari
Wanita (>51) = 1.5 mg/hari

Defisiensi : JARANG
Dermatitis, anemia, batu ginjal, nausea, pada
fatigue, serangan jantung

Hipervitaminosis : neuropati sensorik (melebihi 200


mg/hari menyebabkan kerusakan saraf)

Kelompok berisiko def.: alkoholik; lansia,; pasien yg


mengkonsumsi kortikosteroid, antikonvulsan, penisilin
dan isoniazid
VITAMIN H (BIOTIN)

Tersebar luas dalam makanan sebagai biositin


Bentuk aktif : biotin
Sumber :
Makanan :hati, kuning telur, sereal, kacang
Disintesis oleh flora usus
VITAMIN H (BIOTIN)
Fungsi
1. Koenzim :
Terikat dengan beberapa karboksilase
Dibutuhkan untuk siklus as.sitrat,
glukoneogenesis, sintesis as.lemak, metabolisme
asam amino
2. Non koenzim : proliferasi sel, ekspresi gen, sinyal
sel

RDA : dewasa = 30 mcg/hari


Defisiensi : rambut rontok, depresi, halusinasi, sakit
otot, dermatitis
Kelompok risiko def. :

alkoholik
Infeksi usus besar
Use antibiotik jangka lama
Diet putih telur mentah

Avidin + biotin = complex → menghambat


absorpsi vitamin → defisiensi

Hipervitaminosis : no toxic
VITAMIN B9 (ASAM FOLAT)

 Folat = asam folat (pteroil glutamat) = folacin


 Suatu anion asam folat yg tdd 3 bagian : 1 derivat
pteridin, 4-amino benzoat dan 1 atau lebih residu asam
glutamat

 Bentuk aktif : tetrahidrofolat (THF)

 Sumber : sayuran hijau (folium = leaf). hati


VITAMIN B9 (ASAM FOLAT)
Fungsi :
 Koenzim dalam pemindahan
fragmen satu karbon
 Membantu metabolisme
protein (sintesis purin dan pirimidin)
 Menurunkan risiko
neural tube defects (NTDs)
 Mengontrol kadar
homosistein (sintesis metionin)
→ ↓ risiko aterosklerosis, trombosis,
dan hipertensi
RDA
Dewasa = 400 mcg/hari ; Ibu hamil = 600 mcg/hari

 Defisiensi : anemia megaloblastik, NTDs

 Kelompok berisiko def. : alkoholik, kondisi


malabsorpsi, pengguna antikonvulsan, wanita hamil

 Hipervitaminosis :
Dosis 15 mg menyebabkan distres GI , fatigue, insomnia
VITAMIN B12 (COBALAMIN)
 Mrpk korin (cincin) dengan kobal

sbg atom sentral yang


mengandung vitamer
kobalamin :

1 Cyanocobalamin : sintetis (suplemen)


2. Hydroxocobalamin : diproduksi bakteri (di luar tubuh)
3. 2 bentuk kofaktor aktif yang terdapat dalam tubuh :
5'-deoxyadenosylcobalamin (adenosylcobalamin—AdoB12),
kofaktor  Methylmalonyl CoA mutase (MUT) dan  
methylcobalamin(MeB12), kofaktor enzim Methionine synthase :
konversi homosistein menjadi metionin.
VITAMIN B12 (COBALAMIN)

Fungsi :
 Sintesis DNA dan eritrosit
 Koenzim pada konversi methylmalonyl CoA ke
succinyl CoA
 Koenzim pada konversi homocystein menjadi
methionine
 metabolisme asam folat, isoleusin, dan asam lemak
rantai ganjil

Sumber :
hanya ditemukan pada makanan hewani : susu, telur
dan keju, ikan
RDA :
Dewasa = 2,4 mcg/hari

Defisiensi : anemia makrositik


Defisiensi terutama
megaloblastik, karena inadekuat
absorpsi bukan
Kelompok berisiko def.: asupan
Vegetarians/Vegans
Lansia
Zollinger-Ellison syndrome
Pernicious anemia (Ab menyerang sel
parietal __↓ pelepasan IF
Gastritis (mengganggu pelepasan IF Solusi:
Kondisi malabsorpsi suplemen,
Bumil injeksi dan nasal
spray
No toxic
VITAMIN C (ASAM ASKORBAT)

 L-ascorbic acid atau ascorbate


 Esensial bagi manusia dan primata lain : tdk ada enzim L-
gulonolakton oksidase → yg mengkatalisis perubahan
glukosa menjadi askorbat

Bentuk aktif :
 Ascorbic acid (AA)
 Dehydroascorbic acid (DHAA)
VITAMIN C (ASAM ASKORBAT)

Sumber utama : sayur dan buah


dalam bentuk asam askorbat →
80 – 95% diabsorpsi

Fungsi :
 Koenzim dalam hidroksilasi prolin dan lisin pada sintesis
kolagen
 Antioksidan
 Meningkatkan penyerapan besi
 Biosintesis asam empedu
 Pemecahan tirosin
RDA :
Pria = 90 mg/hari ; Wanita = 75 mg/hari;
Perokok = RDA+35 mg/hari
Defisiensi
 Skorbut (scurvy) : gangguan penyembuhan luka,
berkurangnya sementum gigi, perdarahan subkutis →
akibat kurangnya sintesis kolagen

Kelompok berisiko def.:


 Perokok (aktif dan pasif)
 Diet vitamin C ↓

Hipervitaminosis : batas toleransi = 2 g


 Batu ginjal → katabolisme vit.c : asam oksalat
 Diare
 Gangguan absorpsi Fe → keracunan Fe
Terima
Kasih

47

Anda mungkin juga menyukai