BIOKIMIA I
DEFINISI :
LIPID adalah sekelompok senyawa yang berhubungan dengan asam lemak, tidak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik / non polar (metanol, aseton, kloroform,
benzena, eter, dll). Kelarutan yang kecil ini disebabkan karena kekurangan atom atom
yang berpolarisasi / O, N, S, P ( Jan Koolman, 200 )
ASAM LEMAK
O2 ATP
CO2 H2O
4. Sebagai isolator termal yang baik ( Lipid jaringan subkutan )
5. Sebagai sumber asam lemak essensial ( As. linoleat, as. linolenat, as. arakhidonat ).
9 12
۞
Jml atom C = 18 Ada 2 ikatan rangkap Letak ikatan rangkap pd atom C No. 9
dan 12
9 12 15
۞
Jml atom C = 18 Ada 3 ikatan rangkap Letak ikatan rangkap pd atom C No.
9, 12 dan 15
5 8 11 14
۞
Jml atom C = 20 Ada 4 ikatan rangkap Letak ikatan rangkap pd atom C No.
5, 8, 11, dan 14
6. Sebagai pembentuk lipoprotein ( Chilomicron, VLDL, LDL, HDL ).
JAHAT
BAIK
1. Lemak : Senyawa ester asam lemak dengan gliserol. ( Lemak yang berada
dalam keadaan cair dikenal sebagai minyak ).
3 H2O
+ 3
2. Lilin / Malam / Wax : Senyawa ester asam lemak dengan alkohol monohidris
dengan BM ( berat molekul ) tinggi.
1. Fosfolipid : Lipid yg selain asam lemak dan alkohol juga mengandung gugus fosfat.
a. Gliserofosfolipid ( alkoholnya adalah gliserol).
b. Sfingofosfolipid ( alkoholnya adalah Spingosin ).
Sfingofosfolipid :
1. Asam lemak :
Asam palmitat
Asam palmitoleat
2. Gliserol :
3. Kolesterol :
4. Vitamin :
☻ Mempunyai rumus umum : R – COOH ( R = rantai karbon )
☻ Asam lemak alami beratom karbon ( C ) genap ( terbentuk dari asetil Co. A ).
☻ ASAM LEMAK Bisa jenuh / tak jenuh (Saturated / unsaturated fatty acid)
ASAM LEMAK JENUH : ( Tidak mempunyai ikatan rangkap antar atom C nya )
ASAM LEMAK TAK JENUH : ( mempunyai 1 atau lebih ikatan rangkap antar atom C nya )
☻ Asam lemak tidak jenuh bisa berbentuk CIS atau TRANS
BENTUK CIS : Atom H pada ikatan rangkap, terletak pada ruang yang sama
H H
BENTUK TRANS : Atom H pada ikatan rangkap, terletak pada ruang yang berseberangan
H
☻ Titik lebur asam lemak naik dengan bertambah panjangnya rantai karbon
( atom C ) dan akan turun dengan bertambah banyaknya ikatan rangkap
☻ Asam lemak dengan atom C ganjil ( X + 1 ), titik leburnya lebih rendah dibanding
dengan asam lemak dengan jumlah atom C genap ( X ).
1. TITIK LEBUR : Tergantung panjang rantai atom C, dan derajat ketidak jenuhan as. lemaknya.
2. KELARUTAN : Makin panjang rantai atom C, makin rendah kelarutannya dalam air ( Gugus –
OH menaikkan kelarutannya dalam air, Garam Na / K membuat asam lemak larut dalam air ).
3. STEREO ISOMER : Adanya ikatan rangkap, terdapat stereo isomer, ada bentuk Cis dan Trans )
A. Bentuk Cis : Apabila atom hidrogen ( H ) pada ikatan rangkan terletak pada ruang yang sama
B. Bentuk Trans : Apabila atom hidrogen ( H ) pd ikatan rangkan terletak pd ruang yg berbeda.
4. PEMBENTUKAN MEMBRAN, MISEL DAN EMULSI :
A. Pembentukan Membran :
Beberapa lipid (fosfolipid, Sfingolipid) mempunyai gugus
polar, sehingga bersifat amfipatik ( bersifat hidrofilik dan
hidrofobik), bagian hidrofobik terdapat pada fase minyak
dan bagian hidrofilik berada pada pase air sehingga
membentuk lapisan ganda ( membran
B. Pembentukan Misel
Bila bagian polar dari lipid mencapai konsentrasi tertentu
yang terdapat pada medium berair, maka akan terbentuk
misel, Garam empedu mempermudah terbentuknya misel,
sehingga akan mempermudah pencernaan/penyerapan
lemak
B. Pembentukan Emulsi :
Emulsi adalah campuran homogin/sempurna antara dua
cairan yang tidak saling campur ( minyak dan air ).
Emulsi dapat dari lipid non polar dalam fase air, untuk
menstabilkan emulsi dipakai emulgator ( Lesitin, PGA,
Tragakan dll).
5. HIDROLISIS LEMAK :
Hidrolisis lemak biasanya terjadi dengan adanya ensim Lipase, menghasilkan gliserol dan asam lemak.
lipase
6. PENYABUNAN :
Hidrolisis lemak dengan alkali ( NaOH, KOH ) menghasilkan gliserol dan garam alkali ( Sabun ).
F. Angka Iod : Jumlah gr iodium yang diikat oleh 100 gram lemak.
☻ Merupakan padatan seperti lilin, dibentuk di sitoplasma hati dari 15 molekul asetil koensim A