Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM KREAKTIVITAS MAHASISWA

PKM PM

PELATIHAN PEMBUATAN ECO-ENZYME SEBAGAI HAND SANITIZER


DI SMK YPPL BANDAR LAMPUNG DALAM UPAYA MEWUJUDKAN
TANGGUH COVID-19 BERBASIS ECO-COMMUNITY

Diusulkan Oleh :

Supida Dwi Wargari; 193110049; Angkatan 2019

Andi Dara Matasia ; 183110002; Angkatan 2018

Ranti Agustina Ali ; 193110152; Angkatan 2019

Chika Dentya Sadi; 193110062; Angkatan 2019

UNIVERSITAS TULANG BAWANG

LAMPUNG

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.3 Manfaat Penelitian.....................................................................................2
1.4 Keutamaan Penelitian................................................................................2
1.5 Temuan yang Ditargetkan.........................................................................2
1.6 Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan....................................................2
1.7 Luaran Penelitian.......................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3
2.1 Hand sanitizer............................................................................................3
2.2 Eco-Enzyme..............................................................................................3
2.3 Kulit Pisang...............................................................................................4
2.4 Kulit Jeruk.................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................5
TAHAP PELAKSANAAN......................................................................................5
3.1 Penemuan Ide Karya Inovatif........................................................................5
3.2 Karakterisasi Produk......................................................................................5
3.3 Desain Teknis.................................................................................................5
3.4 Tahap Pelaksanaan.........................................................................................5
3.4.1 Pendahuluan.......................................................................................6
3.4.2Pembuatan Sampel....................................................................................6
3.4.3 Prosedur Penelitian..................................................................................7
3.4.4 Pelaksanaan Kegiatan..............................................................................8
3.4.5 Evaluasi Kegiatan....................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................ii

i
1

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Virus Corona atau sering disebut sebagai Covid-19 adalah virus yang selama 4
bulan terakhir ini menggemparkan dunia (Shoenfeld, 2020). Penyebarans virus
asal Wuhan, Cina ini pada akhirnya memaksa pemerintah merubah beberapa
sistem/kebijakan yang sebelumnya ada. Menurut Regina & Alves (2020) ada dua
aspek penting dalam kehidupan masyarakat yang berubah secara esktrim selama
pandemic virus Covid-19 ini. Pertama adalah aspek kebersihan dan kedua adalah
aspek Pendidikan. Dalam kurun waktu 4 bulan terakhir saja sudah tidak terhitung
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tentang Kesehatan dan
Pendidikan (Mungkasa, 2020).

Selama pandemi Covid-19, banyak kreativitas dan inovasi dalam


menciptakan produk hygienitas seperti hand sanitizer dan desinfektan. Mulai dari
produk dengan bahan alami yang ada di lingkungan sampai pemanfaatan limbah
rumah tangga yang bersifat antiseptik (Chandra et al., 2020).

Penggunaan hand sanitizer berbahan baku alkohol dan peroksida, atau


desinfektan berbahan baku zat iritatif yang kuat, memang memiliki efek ampuh
dalam membunuh mikroorganisme. Namun, penggunaan tersebut memberikan
efek samping iritasi pada kulit tangan terutama untuk pemakaian yang sering dan
dalam jangka waktu yang lama. Alkohol pada formula hand sanitizer adalah
pelarut organik dengan molekul yang sangat kecil sehingga mudah dapat
menembus kulit. (Sari dan Isadiartuti 2006),

Eco enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas
buah dan sayuran, dengan substrat gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu),
dan air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang
kuat.(zerowaste.id, 2009).

Prinsip proses pembuatan eco-enzyme sendiri sebenarnya mirip proses


pembuatan kompos, namun ditambahkan air sebagai media pertumbuhan sehingga
produk akhir yang diperoleh berupa cairan yang lebih disukai karena lebih mudah
digunakan. Eco-enzyme memiliki manfaat yang sangat beragam, terutama pada
kondisi pandemik. Eco Enzyme dapat dimanfaatkan sebagai desinfektan dan hand
sanitizer, sedangkan bagi Kesehatan bisa digunakan sebagai meredakan infeksi
dan alergi pada anak dan menyembuhkan luka. Dari segi Pertanian bisa digunakan
sebagai Pupuk dan pestisida, dan secara ekonomi juga dapat menghemat
2

pengeluaran, karena eco-enzyme ini juga bisa digunakan sebagai pembasmi


kuman yang bisa digunakan sebagai pel lantai, mencuci toilet, mencuci piring,
pakaian dam membersihkan minyak yang menempel pada permukaan seperti
kompor.(Syarifah dan kristin, 2020)

1.2 Tujuan Penelitian

Oleh karena itu, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan siswa
maupun guru yang berada di SMK YPPL Bandar Lampung secara mandiri
melalui pembuatan hand sanitizer dan desinfektan berbasis eco-enzyme dari
limbah sayuran dan buah, serta sebagai langkah awal pencegahan covid 19.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini mengembangkan ilmu pengetahuan dan memanfaatkan


limbah dari eco-enzyme sebagai hand sanitizer agar tidak mencemari lingkungan.

1.4 Keutamaan Penelitian

Membuat hand sanitizer berbahan alami, mudah didapat, murah dan aman
bagi kesehatan.

1.5 Temuan yang Ditargetkan

Menemukan konsentrasi formulasi limbah seperti eco-enzyme yang efektif


sebagai antibakteri.

1.6 Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan

Kontribusi penelitian pada ilmu pengetahuan adalah memberikan edukasi


terutama pada bidang kesehatan mengenai manfaat limbah eco-enzyme sebagai
antibakteri agar selanjutnya dapat dimanfaatkan dan dijadikan acuan dalam
penelitian.

1.7 Luaran Penelitian

Luaran wajib penelitian adalah

1. Laporan kemajuan

2. Laporan akhir

3. Artikel ilmiah
3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hand sanitizer

Hand sanitizer adalah suatu jenis produk kosmetika yang kerap digunakan
sebagai pembersih tangan. Adanya produk hand sanitizer atau gel pembersih
tangan memungkinkan masyarakat membersihkan tangan secara lebih cepat dan
mudah tanpa memerlukan air. Hand sanitizer yang beredar di pasaran merupakan
gel yang diberi zat aditif agen antibakteri, yang sebagian besar berupa triklosan.
Selain hand sanitizer produk konsumer yang mengandung antimikroba triklosan
yaitu sabun, produk perawatan pribadi, baju, cat, plastik dan mainan anak-anak
(Halden, 2014).

Hand sanitizer sangat dibutuhkan oleh masyarakat sebagai cairan pembersih


tangan, terlebih lagi pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Banyak
masyarakat yang sudah melakukan kegiatan diluar rumah, tidak mungkin
masyarakat cuci tangan menggunakan sabun saat sedang diluar ruangan.
Solusinya adalah pengguaan hand sanitizer tersebut. Sementara itu, harga dari
hand sanitizer saat in lebih mahal dari biasanya, berbeda dengan perekonomian
masyarakat yang sekarang cenderung menurun akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan hal tersebut maka dilakukanlah kegiatan penyuluhan ini. Hasil dari
kegiatan ini dapat digunakan untuk menjaga kebersihan diri, juga dapat digunakan
sebagai peluang usaha bagi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian
dengan memanfaatkan tumbuhan sekitar.

2.2 Eco-Enzyme

Pengertian Eco-enzyme Eco enzyme atau dalam Bahasa Indonesia disebut


ekoenzyme merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses
fermentasi sisa organik, gula, dan air. Cairan eco-enzyme ini berwarna coklat
gelap dan memiliki aroma yang asam/segar yang kuat (M. Hemalatha, 2020).

Eco-enzyme adalah fermentasi dari limbah sayuran segar, limbah buahbuahan


dengan penambahan gula merah dan air dengan menggunakan mikroorganisme
selektif seperti ragi dan bakteri yang menciptakan cairan seperti cuka dengan
protein alami, garam mineral, dan enzyme yang membuatnya sangat serbaguna
dan dimanfaatkan dalam produk yang bisa digunakan sebagai cairan pembersih
lantai kamar mandi, desinfektan, pengusir hama, dan pupuk cair tanaman
(Neupane dan Khadka, 2019).
4

2.3 Kulit Pisang

Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup
banyak jumlahnya. Pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata,
hanya dibuang sebagai limbah organik atau digunakan sebagai makanan ternak
seperti kambing, sapi dan kerbau. Jumlah kulit pisang yang cukup banyak akan
memiliki nilai jual yang menguntungkan apabila bisa dimanfaatkan secara optimal
(Susanti, 2006)

Limbah kulit pisang dapat dijadikan pakan pengganti ternak terutama jenis
ayam pedaging. Menurut pendapat (TNI 2013: 153) Kulit pisang sudah digunakan
sebagai pakan unggas seperti yang dilaporkan bahwa campuran kulit pisang dan
ampas kelapa dengan perbandingan 2:1 dapat digunakan hingga 15% pengganti
jagung dalam pakan ayam pedaging. Hal tersebut didukung oleh pendapat
(Udjianto et al. 2005)

2.4 Kulit Jeruk

Peningkatan konsumsi buah jeruk akan menmbulkan peningkatan limbah


kulit buah jeruk yang saat ini tidak banyak dimanfaatkan. Kulit buah jeruk ini
dapat digunakan untuk bahan antiseptik yaitu dengan memanfaatkan kandungan
senyawa kimia yang ada. Pada kulit buahnya yang berupa minyak atsiri. Minyak
atsiri kulit jeruk dipercaya memiliki khasiat antiseptik, antivirus, antigen,
haemostatik, restoratif dan tonikum selain itu mempunyai fungsi sebagai
antibakteri yaitu flavonoid yang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus
aureus (kuman pada kulit ) (Ermawati, et al.2020). Salah satu langkah untuk
memanfaatkan dan mengolah limbah organik adalah dengan mengkonversinya
menjadi Eco-enzyme.
5

BAB III

TAHAP PELAKSANAAN

3.1 Penemuan Ide Karya Inovatif

Penemuan Ide Karya Inovatif ini berkaitan dengan situasi pandemi Covid-
19 sekarang ini. Pemanfaatan buangan sayur dan buah sebagai limbah rumah
tangga, pasar, perkebunan, dan pertanian dapat memberikan dampak positif bagi
lingkungan. Hal ini dapat mengurangi jumlah sampah organik yang berpotensi
menyebabkan berbagai jenis penyakit. Pembuatan Multipurpose Cleaner berbahan
aktif Eco-Enzyme ini diharapkan mampu untuk mengatasi kebutuhan manusia
akan produk desinfektan yang ramah lingkungan.

3.2 Karakterisasi Produk

Menurut kajian literatur fermentasi eco-enzyme dapat dikatakan berhasil


jika terbentuk larutan berwarna kecoklatan dan memiliki bau seperti jeruk atau
bau seperti buah-buahan dan memiliki pH dibawah 4 atau pH asam (Win, 2011).
Hal ini sesuai dengan hasil percobaan yang dilakukan, dimana semua warna
produk eco-enzyme mengalami perubahan yang semula berwarna coklat bening
(warna asal dari larutan gula aren) berubah menjadi berwarna coklat keruh. Pada
volume produk eco-enzyme, mengalami penambahan volume dan pengurangan
volume. Penambahan volume produk dikarenakan kadar air dari masing-masing
kulit buah yang berbeda.

3.3 Desain Teknis

Eco-enzyme yang dijadikan sebagai sampel dibuat dengan


beberapa varian yang berbeda diantaranya varian pisang dan pepaya. Output yang
dihasilkan dari kegiatan ini adalah produk pembersih/cairan hand sanitizer.
Pembuatan eco-enzyme dalam jumlah kecil bisa menggunakan wadah botol
dengan perbandingan persen (30% limbah : 10 % gula merah : 60 % Air).

3.4 Tahap Pelaksanaan

Kegiatan PKM ini terdiri dari beberapa tahapan dengan tetap


mengikuti protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-
19, yaitu :
6

3.4.1 Pendahuluan

a. Melakukan rapat konsolidasi antara tim pelaksana kegiatan yang berlangsung


secara daring dengan agenda mengorganisir pembagian kerja tim, mulai dari
persiapan alat dan bahan, pemberangkatan ke lokasi, pelaksanaan kegiatan, dan
evaluasi.

b. Pengurusan adminintrasi perizinan oleh tim SMK YPPL Bandar Lampung,


serta penentuan dan distribusi undangan kepada perwakilan kader sekolah..

c. Pemberangkatan Tim pelaksana dari Universitas Tulang Bawang ke lokasi


kegiatan yang ditempuh selama 1 menit perjalanan dengan berjalan kaki.

3.4.2Pembuatan Sampel

Diagram Alir Pembuatan Larutan Bahan AktifEco-Enzyme

Limbah kulit buah kombinasi


1:1

Pembersihan,
Pemotongan

Pencampuran limbah kulit


buah, gula merah dan air
perbandingan 3 (Kulit
buah):1(Gula):10(air)

Fermentasi (3 Bulan)

Filtrasi

Ampas Larutan Karakterisasi, Analisis


BahanAktif
Eco-Enzyme
7

3.4.3 Prosedur Penelitian

 Pembuatan Larutan Bahan AktifEco-Enzyme

Sisa kulit buah pisang dan jeruk manis dibersihkan dengan


airmengaliruntukmenghilangkankotorandandipotongkecil-kecil. Ditimbang
masing-masing limbah kulit buah sebanyak 107 gram. Ditimbang sebanyak 71
gram brown sugar atau gula merah yang akan dipakaiuntukbasis1000gramEco-
EnzymeDimasukkankombinasisisa

kulit buah pisang dan buah jeruk ke dalam wadah plastik. Kemudian,
dicampurkan
denganbrownsugarataugulamerahdanditambahkandenganairsebanyak 715 gram
untuk basis 1000 gramEco-Enzyme.

Dilakukan proses fermentasi selama tiga bulan dengan disimpan pada


tempat yang kering dan sejuk dengan suhu dalam rumah. Dibuka
wadahsetiapharidi2minggupertamakemudian3harisekalipadaminggu ke-3 dan
kemudian seminggu sekali pada minggu-minggu berikutnya. Setelah 3 bulan,
saring Eco-enzyme menggunakan filter kain 400 mesh. Larutan bahan aktif Eco-
Enzyme yang diperoleh kemudian disimpan dalam botol steril dan hindari sinar
matahari pada penyimpanan agar tetapterjaga.

 Pembuatan Hand Sanitizer

Adapun rancangan formulasi desinfektan Hand Sanitizerpada penelitian


yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Airdemineralisasi= sampai100%
2. Tetrasodium Glutamate Diacetate =0.1%
3. SodiumLauroyl Sarcossinate =5%
4. VegetableGlycerin =2%
5. Parfum=0.4%
6. Larutan bahan aktif Ecoenzyme
(PNEE, MJEE, NJEE, PJEE, PMEE) = 1.56%; 3.12%;
6.25%; 12.5%25.0%
7. Citric acid anhydrousatau
Caustic sodaliquid10% =secukupnya
8

CaprylylGlucosidesebagaiagensolubilizerparfumdanmasing-masing larutan Eco


Enzyme (PNEE, MJEE, NJEE, PJEE, dan PMEE) terkonsentrasi, diaduk hingga
tercampur sempurna dan dimasukkan ke dalam tangki utama dan dilakukan
pengadukan sampai semuanya tercampur sempurna. Dilakukan pengujian
parameter pH pada tahap akhir sebelum proses mixing selesai dengan
menggunakan bahan Asam Sitrat Anhidrat sampai didapatkan pH pada angka 6-
8 dimana pH dengan kisaran tersebut yaitu kondisi yang aman untuk kulit.
Multipurpose cleaner siap diaplikasikan.

3.4.4 Pelaksanaan Kegiatan

a. Kegiatan diikuti oleh 15 kader masing-masing kelas yang ada di SMK YPPL
Bandar Lampung dan dibagi dalam 3 kelompok dalam pembuatan hand
sanitizer dan desinfektan berbasis limbah sayur dan buah.

b. Pembagian Eco-enzyme yang telah diproduksi siswa dan kader yang sama
pada 3 bulan sebelumnya.

c. Setiap kelompok mendapatkan 500 mL cairan Eco-Enzyme yang siap


digunakan untuk pembuatan handsanitize.

d. HAND SANITIZER dibuat dengan melarutkan cairan eco-enzyme dan air


bersih dengan perbandingan 10% : 40%. Sediaan hand sanitizer dibuat dengan
volume final 500 mL dengan mencampur 100 mL eco-enzyme dan 400 mL air
bersih, kemudian larutan diaduk hingga homogen. Ditambahkan 2 mL minyak
sereh sebagai pewangi dan dan 25 mL gliserin ke dalam campuran tersebut,
kemudian diaduk hingga homogen

f. Kedua sediaan hand sanitizer dimasukkan ke dalam botol spray 50 mL,


kemudian diberikan label produk.

3.4.5 Evaluasi Kegiatan

Evaluasi dilakukan secara langsung pada akhir kegiatan dengan


melihat hasil produksi hand sanitizer yang dikumpulkan, dilanjutkan dengan
tanya jawab secara lisan terkait dengan produk yang dihasilkan tersebut.
9

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran

1. Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana
(Rp)
1 Bahan Habis Pakai Belmawa Rp. 4.250.500
Perguruan Tinggi Rp. 1.200.000
Instansi Lain (Jika ada) Rp. 0
2 Sewa dan Jasa Belmawa Rp. 800.000
Perguruan Tinggi Rp. 250.000
Instansi Lain (Jika ada) Rp. 0
3 Transportasi Lokal Belmawa Rp. 930.000
Perguruan Tinggi Rp. 250.000
Instansi Lain (Jika ada) Rp. 0
4 Lain-lain Belmawa Rp. 344.000
Perguruan Tinggi Rp. 250.000
Instansi Lain (Jika ada) Rp. 0
Jumla
h
Belmawa Rp. 7.000.000
Perguruan Tinggi Rp. 1.250.000
Instansi Lain (Jika ada) Rp. 0
Jumlah Rp. 8.250.000
9
ii

DAFTAR PUSTAKA

Dian Riana Ningsih, Purwati Purwati, Zusfahair Zusfahair, Ahmad Nurdin(2019)


“Hand Sanitizer Ekstrak Metanol Daun Mangga Arumanis (Mangifera indica
L.)”,Jurnal Penelitian Kimia Vol. 15(1) 2019, 10-23DOI:
10.20961/alchemy.15.1.21458.10-23

Agus Yuliono1, Mega Sari Juane Sofiana2, Ikha Safitri2, Warsidah2, Arie
Antasari Kushadiwijayanto2, Shifa Helena2 “Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Teluk Batang secara Mandiri melalui pembuatan HAND SANITIZER dan
Desinfektan berbasis Eco-Enzyme dari Limbah Sayuran dan Buah”,Journal of
Community Engagement in Health Page. 371-377. doi.org/10.30994/jceh.v4i2.248

Adinda Permatasari Putri Effendi 1, Nur Sholikah 2, Riva Ismawati 3,


“Pembuatan Hand Sanitizer Alami dengan Menapatkan Tumbuhan Daun Sirih di
RW 04 Desa Setia Mekar”,Jurnal Pengabdian kepada masyarakat (2020)

Syarifah Putri Agustini Alkadri a, Kristin Damay Asmar “Pelatihan Pembuatan


Eco-Enzyme Sebagai Hand sanitizer dan Desinfektan Pada Masyarakat Dusun
Margo Sari Desa Rasau Jaya Tiga Dalam Upaya Mewujudkan Desa Mandiri
Tangguh Covid-19 Berbasis Eco-Community”, Buletin Al-Ribaath 17 (2020) 98-
103

Safitri, I., Yuliono, A., Sofiana, M. S. J., Helena, S., Kushadiwijayanto, A. A., &
Warsidah, W. (2021). Peningkatan Kesehatan Masyarakat Teluk Batang secara
Mandiri melalui pembuatan HAND SANITIZER dan Desinfektan berbasis Eco-
Enzyme dari Limbah Sayuran danBuah.  Journal of Community Engagement in
Health,  4(2), 371-377.

Jiwandono, I. S., Nurhasanah, N., Husniati, H., Rosyidah, A. N. K., Anar, A. P.,
& Maulyda, M. A. (2020). Mengatasi Problematika COVID-19 di Kalangan
Mahasiswa: Webinar Peningkatan Pengetahuan Mahasiswa terkait
KebersihanDiri.  Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian Masyarakat,  3(3).

Harahap, R.G., Nurmawati, Dianiswara, A., Putri, D.L. 2021. Pelatihan


Pembuatan Eco-Enzyme sebagai Alternatif Desinfektan Alami di Masa Pandemi
Covid-19 bagi Warga Km.15 Kelurahan Karang Joang. Sinar Sang Surya, 5(1):
67-73.

Hemalatha, M. and Visantini, P. 2019. Potential use of eco-enzyme for the


treatment of metal based effluent. IOP Conf. Series: Materials Science and
Engineering, 716 (2020): 1-6. doi:10.1088/1757- 899X/716/1/012016
10

Anda mungkin juga menyukai