Anda di halaman 1dari 6

INOVASI PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER ALAMI

MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN SIRIH DAN JERUK NIPIS


UNTUK MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19 DI DESA BUYUT
BARU

Rahmawati1, I Made Agus Dian K.W2, Muhammad Riduwan3, Yohana Fransiska P.P4,
Wayan Della P5, Ava Nafisa6, Fahdila Restu P7, Mei Roza F8, Resti Yuliana9
1
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung,
2
Mahasiswa KKN Periode 1 2022 Universitas Lampung

Penulis Korespodensi : yohana.fransiska100319@students.unila.ac.id

Abstrak

Hand Sanitizer merupakan pembersih tangan yang memiliki kemampuan antibakteri dalam menghambat hingga
membunuh bakteri. Zat antiseptik yang terdapat didalam Hand Sanitizer memiliki persentase alkohol 60-95%.
Penelitian mengungkapkan bahwa daun sirih dengan kandungan ekstrak lebih dari 15% setara dengan
kandungan alkohol dan etanol. Daun sirih mengandung berbagai macam kandungan seperti tanin, polifenol serta
steroid. Sedangkan jeruk nipis memiliki kandungan kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1,
karbohidrat, kalsium, energi dan vitamin C. Kedua bahan ini mengandung zat anti bakteri. Artikel ini berupaya
memberikan gambaran dan penjelasan terkait program kerja pembuatan Hand Sanitizer menggunakan bahan
alami, meliputi proses, tahapan, hasil, dan manfaatnya. Penulisan artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan model deskriptif-eksplanatif. Hasilnya, siswa/i menerima pemahaman dan wawasan baru dalam hal
pemanfaatan bahan-bahan alami dalam pembuatan hand sinitizer. Artikel ini terbatas pada pelaksanaan KKN
Putra Daerah Periode 1 Tahun 2022 di Desa Buyut Baru, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung
Tengah. Artikel ini juga berkontribusi dalam keilmuan kesehatan serta praktik dan strategi pengimplementasian
poin SDGs..

Kata kunci: Hand Sanitizer, Daun Sirih, Jeruk Nipis, Desa Buyut Baru.

Abstract

Hand Sanitizer is a Hand Sanitizer that has antibacterial ability to inhibit and kill bacteria. Antiseptic
substances contained in Hand Sanitizers have an alcohol percentage of 60-95%. Research reveals that betel
leaves with extract content of more than 15% are equivalent to alcohol and ethanol content. Betel leaf contains
various kinds of content such as tannins, polyphenols and steroids. While lime contains calcium, phosphorus,
iron, vitamin A, vitamin B1, carbohydrates, calcium, energy and vitamin C. Both of these ingredients contain
anti-bacterial substances. This article seeks to provide an overview and explanation regarding the work
program of making Hand Sanitizers using natural ingredients, including the process, stages, results, and
benefits. The writing of this article uses a qualitative approach with a descriptive-explanative model. As a
result, students receive new understandings and insights regarding the use of natural materials in the
manufacture of Hand Sanitizers. This article is limited to the implementation of the Regional Men's Community
Service Program for Period 1 of 2022 in Buyut Baru Village, Seputih Raman District, Central Lampung
Regency. This article also contributes to health science as well as practices and strategies for implementing
SDGs points.

Keywords: Hand Sanitizer, Betel Leaf, Lime, Buyut Baru Village.

17
1. Pendahuluan
Sejak tahun 2019, dunia digemparkan oleh pandemi yang sangat mudah menular yaitu Covid-19. Hal
tersebut berimbas ke segala aspek kehidupan manusia, seperti semua kegiatan pembelajaran harus
dilaksanakan secara daring, perkumpulan atau kerumunan tidak diperbolehkan, dan segala aktivitas
dilakukan dari rumah. Kemudian, salah-satu imbas lainnya yaitu kita harus mematuhi protokol
kesehatan yang ketat, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan atau
menggunakan Hand Sanitizer. Tetapi melihat budaya orang Indonesia yang selalu berjabat tangan
membuat aturan protokol kesehatan itu sering dilanggar, sehingga penggunaa Hand Sanitizer ini
sangat penting ketika setelah berjabat tangan. Dengan begitu pentingnya peran Hand Sanitizer ini
terdapat suatu masalah yaitu masyarakat enggan untuk membeli Hand Sanitizer karena harga yang
kurang terjangkau bagi masyarakat kecil dan bahan yang susah didapat jika ingin membuat sendiri.
Oleh karena itu, salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah membuat kegiatan
sosialisasi dan praktik membuat Hand Sanitizer ramah lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan
yang mudah ditemukan.

2. Bahan dan Metode


Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, program KKN di Desa Buyut Baru melakukan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan melalui sosialisasi dan praktik pembuatan Hand
Sanitizer ramah lingkungan. Metode dalam penulisan artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan model deskriptif-eksplanatif yang bermaksud memberikan gambaran mendetail terkait
program kerja pembuatan Hand Sanitizer ramah lingkungan selama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
sekaligus menjelaskan langkah-langkah mulai dari sebelum pembuatan, proses, hingga output dan
outcome dari program kerja tersebut. Data-data yang digunakan dalam pembuatan artikel ini
merupakan data sekunder yang diperoleh melalui kajian sejumlah literatur dan penelitian terdahulu
terkait pembuatan Hand Sanitizer ramah lingkungan.

Adapun pembuatan Hand Sanitizer ramah lingkungan dalam program kerja ini memiliki tahapan-
tahapan sebagai berikut:
1) Siapkan alat dan bahan.
Alat yang digunakan yaitu pisau, gunting, gelas ukur, kompor, panci, dan sendok.
Bahan yang digunakan yaitu daun sirih, jeruk nipis, air bersih, dan botol Hand Sanitizer.
2) Daun sirih dicuci yang telah dikumpulkan kemudian dicuci dan ditiriskan. Langkah selanjutnya
adalah memotong daun sirih menjadi bagian yang lebih kecil.
3) Kemudian timbang 50 g daun sirih dan dimasukkan ke dalam wadah.
4) Tambahkan air matang ± 150 – 200 ml, sampai daun sirih terendam.
5) Kemudian, siapkan panci berisi air, letakkan di atas kompor, dan rebus dengan api kecil sampai
mendidih.
6) Masukkan wadah berisi rendaman daun sirih ke dalam panci, kemudian panaskan pada suhu
90°C, selama 15-30 menit.
7) Setelah selesai, dinginkan rendaman daun sirih kemudian di saring.
8) Kemudian, potong jeruk nipis dan peras.
9) Saring perasan jeruk nipis dengan takaran sampai ± 5-10 ml.
10) Kemudian campur 40 ml ekstrak rendaman daun sirih, 10 ml perasan jeruk nipis, dan 50 ml air
bersih.
11) Langkah selanjutnya yaitu, aduk semua bahan yang sudah dicampurkan, saring menggunakan
saringan dan kapas, lalu masukkan ke dalam botol semprot.
12) Hand Sanitizer ramah lingkungan siap digunakan.

18
3. Hasil
Program kerja sosialisasi pembuatan Hand Sanitizer ramah lingkungan dan praktiknya berlangsung
selama 1 hari. Program ini dilakukan selama 2 hari kegiatan yang terdiri atas pencarian bahan dan
alat, pembuatan, dan pengimplementasian Hand Sanitizer. Pada tanggal 29 Januari 2022 program ini
dimulai dengan mengumpulkan beberapa bahan seperti daun sirih dan jeruk nipis dan alat-alat
pendukung seperti pisau, gunting, saringan air, kapas, gelas ukur, panci, dan kompor. yang digunakan
untuk merebus dan mengkukus dalam tahap percobaan dan diakhiri pada tanggal 30 Januari 2022
dengan pelaksanaan praktik dan sosialisasi kepada siswa/i di SD Negeri 1 Buyut Baru. Untuk
mengetahui sejauh mana program kerja yang telah dilaksanakan berjalan dengan baik dan bermanfaat
bagi siswa/i di SD Negeri 1 Buyut Baru dapat dilihat dari hasil evaluasi awal, evaluasi proses, dan
evaluasi akhir. Sedangkan untuk mengetahui kelancaran selama program kerja ini dapat digambarkan
bagaimana berlangsungnya kegiatan.

Tabel 1. Pemeriksaan Hand Sanitizer


Pemeriksaan Hasil
Bentuk Cair
Warna Putih bening
Bau Khas kombinasi sirih dan jeruk nipis

Tabel 2. Keadaan awal dan keadaan akhir yang diharapkan dari peserta sosialisasi

No Keadaan Awal Perlakuan Keadaan Akhir

1) Siswa/I khususnya yang ikut Pemberian materi Peserta sosialisasi dapat


dalam sosialisasi pembuatan mengenai manfaat dari mengetahui dan memahami
Hand Sanitizer ramah daun sirih dan jeruk manfaat daun sirih dan jeruk nipis
lingkungan belum mengetahui nipis dalam membunuh untuk membasmi bakteri
dan memahami mengenai bakteri.
manfaat daun sairih dan jeruk
nipis dalam membunuh bakteri

2) Siswa/I khususnya yang ikut Praktik Hand Sanitizer Peserta kegiatan mampu membuat
dalam kegiatan belum menguasai ramah lingkungan Hand Sanitizer ramah lingkungan
praktik pembuatan Hand Sanitizer secara mandiri.
ramah lingkungan.
Sumber: Hasil Diskusi dengan Staff Desa Buyut Baru

19
20
Gambar Proses Pembuatan Hand Sanitizer ramah lingkungan

4. Pembahasan
Hand Sanitizer merupakan pembersih tangan yang memiliki kemampuan antibakteri dalam
menghambat hingga membunuh bakteri. Terdapat 2 jenis jenis Hand Sanitizer yaitu Hand Sanitizer
gel dan Hand Sanitizer spray. Hand Sanitizer gel merupakan pembersih tangan berbentuk gel yang
berguna untuk membersihkan atau menghilangkan kuman pada tangan, mengandung bahan aktif
alkohol 60%. Hand Sanitizer spray merupakan pembersih tangan berbentuk spray untuk
membersihkan atau menghilangkan kuman pada tangan yang mengandung bahan aktif irgasan DP 300
: 0,1% dan alkohol 60%. Penelitian Diana (2012) menyatakan, Hand Sanitizer yang berbentuk cair
atau spray lebih efektif dibandingkan Hand Sanitizer gel dalam menurunkan angka kuman pada
tangan.

Pada kegiatan sosialisasi dan praktik pembuatan Hand Sanitizer, bahan-bahan yang digunakan dalam
pembuatan Hand Sanitizer adalah daun sirih dan jeruk nipis. Daun sirih memiliki kandungan kimia
antara lain saponin, flavonoid, poliferol, dan minyak atsiri. Senyawa saponin dapat bekerja sebagai
antimikroba. Senyawa ini akan merusak sitoplasma dan membunuh sel. Senyawa flavonoid memiliki
mekanisme kerja mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membrane sel tanpa dapat diperbaiki
lagi (Caroline, dkk, 2016). Kandungan aktif jeruk nipis antara lain kalsium, fosfor, zat besi vitamin A,
vitamin B1, karbohidrat, kalsium, energi dan vitamin C. Produk handsanitaizer dari bahan alami yaitu
mengguanakan berbagai bahan dari tumbuhan yang mudah didapatkan disekitar lingkungan tempat
tinggal, mempunyai aroma khas dan telah terbukti dapat menbunuh kuman. Cara pembuatan
handsanitaizer alami menggunakan alat-alat yang murah dan sederhana sesuai dengan kelas ekonomi

21
masyarakat. Pelatihan pembuatan handsanitaizer alami diperoleh hasil berupa khasiat antivirus,
higenis dan aroma segar. Handsenitaizer sangat berguna untuk menjaga kebersihan dan kesehatan
selama pandemi covid-19.

Pembuatan ekstrak daun sirih dilakukan melalui metode infusa yang dilanjutkan dengan steam atau
kukus. Daun sirih yang sudah dicuci bersih kemudian dipotong-potong. Sebanyak 12 lembar daun
sirih dimasukan kedalam wadah ditambah sebanyak 200 ml air, kemudian dikukus atau disteam diatas
panci yang sudah diberi air selama 15 menit. Setelah itu wadah diangkat dan didiamkan sampai dingin
kemudian disaring. Pembuatan Hand Sanitizer ekstrak daun sirih ditambah dengan bahan-bahan
seperti 100 ml air, 1 buah perasan jeruk nipis yang telah disaring. Semua bahan dicampur rata
kemudian disaring dan dimasukan kedalam botol. Ekstrak etanol buah jeruk nipis memiliki aktivitas
antibakteri terhadap beberapa bakteri. Jeruk nipis yang sudah dicuci bersih kemudian dipotong
kemudian diperas dan disaring kedalam wadah. Setelah itu perasan air jeruk nipis dicampurkan
dengan rebusan air daun sirih.

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dari pelatihan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
Program kerja kegiatan KKN Universitas Lampung di Desa Buyut Baru “Pelatihan Pembuatan Hand
Sanitizer Alami Dengan Ekstrak Daun Sirih Dan Jeruk Nipis” berhasil dengan sangat baik berkat
bantuan do’a, dukungan, dan kerjasama antara tim KKN Universitas Lampung, warga, dan siswa/i di
Desa Buyut Baru. Pihak SD Negeri 1 Buyut Baru meliputi kepala sekolah dan para guru menyambut
sangat baik dalam kegiatan membuat inovasi produk hand sanitaizer dari ekstrak daun sirih dan jeruk
nipis. Dengan adanya pelatihan pembuatan Hand Sanitizer untuk siswa/i SD Negeri 1 Buyut Baru,
diharapkan siswa/i dapat memanfaatkan potensi alam yang ada yaitu daun sirih dan jeruk nipis yang
dapat dijadikan hand sanitaizer alami ditengah pandemi seperti ini. Manfaat dari kegiatan pelatihan
pembuatan Hand Sanitizer ini adalah siswa/i menerima pemahaman dan wawasan baru dalam hal
pemanfaatan bahan-bahan alami dalam pembuatan hand sinitizer. Selain itu, dengan adanya pelatihan
pembuatan handsanitaizer alami dapat membantu siswa/i dan khalayak ramai dalam mencegah
penyebaran covid-19 khususnya di desa Buyut Baru.

Ucapan Terima Kasih


Puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa kami panjatkan karena hanya dengan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pengabdian ini. Kami juga banyak mendapatkan dukungan
dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran, waktu, tenaga, dan sebagainya. Oleh karena
itu, pada kesempatan yang baik ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
a) Universitas Lampung
b) BPKKN Universitas Lampung
c) Dosen KDPL Mahasiswa Universitas Lampung
d) Dosen DPL Mahasiswa Universitas Lampung
e) Kepala Desa Buyut Baru Kec. Seputih Raman, Lampung Tengah
f) Masyarakat Desa Buyut Baru Kec. Seputih Raman, Lampung Tengah
Semoga amal dan kebaikan yang diberikan kepada kami akan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Aamiin.

Daftar Pustaka
Ardiansah, F., dkk. (2021). Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Alami dengan Ekstrak Daun Sirih
dan Jeruk Nipis Untuk Mencegah Penyebaran Covid-19 di Desa Cupat Parittiga. Jurnal Abdimas
Bina Bangsa, 2(1), 198-203.

22

Anda mungkin juga menyukai