ABSTRAK
Program pembuatan hand sanitizer berbahan alami yaitu lidah buaya dan jeruk nipis
merupakan salah satu program kerja dari pelaksanaan KKN UNY tahun 2021 di masa
Pandemi Covid-19. Program ini bertujuan untuk mengad akan sosialisasi
pembuatan hand sanitizer yang nantinya menumbuhkan kesadaran masyarakat
bahwa pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan selama masa pendemi
Covid-19 ini. Dimasa pandemi Covid-19 masih banyak masyarakat tidak
mematuhi protokol kesehatan seperti tidak membawa hand sanitizer dan
sebagian masyarakat menganggap bahwa harga hand sanitizer itu mahal. Oleh
karena itu program ini bertujuan agar masyarakat mengetahui sebenarnya hand
sanitizer tidak harus membeli, hanya dengan bahan yang mudah ditemui dan
dibeli dengan harga terjangkau sudah bisa dijadikan hand sanitizer.
Program ini dilaksanakan dengan beberapa metode yaitu demonstrasi
secara langsung pada warga dukuh Krobokan dan pembuatan video tutorial
yang dipublikasi di youtube. Pelaksanaan demonstrasi juga di barengi
penjelasan takaran bahan-bahan handsanitizer serta manfaat bahan-bahan yang
digunakan. Pelaksanaan sosialisasi dilakukan secara langsung ke masyarakat.
Sedangkan pada pembuatan video berisi alat dan bahan serta tahap awal
hingga akhir cara pembuatan hand sanitizer alami.
Hasil pelaksanaan program pada bulan September ini yaitu warga
menjadi sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan yang
berimbas pada berkurangannya dampak Covid-19. Selain itu, warga dapat
membuat handsanitizer secara mandiri maupun kelompok untuk keperluaran
fasilitas dukuh dan diri sendiri. Oleh karena itu, warga menjadi lebih hemat
karena tidak membeli hand santizer dan juga satu upaya pencegahan penularan
Covid-19.
Kata Kunci: Hand Sanitizer, Lidah Buaya, Covid-19.
PENDAHULUAN Pembuatan hand sanitizer berbahan alami
merupakan antiseptik pembersih tangan hadir
Desa Tamanan memiliki luas wilayah sebagai jalan keluar dari permasalahan tersebut.
3,75 km2. Secara geografis, Desa Tamanan Oleh karena itu, melalui kegiatan sosialisasi
memiliki jarak 4 km dari ibukota Kecamatan pembuatan hand sanitizer di Dukuh Krobokan
Banguntapan, 11 km dari ibukota Kabupaten guna mengurangi penularan pandemi Covid-19.
Bantul, dan 7 km dari ibukota Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Desa Tamanan terdiri METODE PEMBERDAYAAN
dari 9 padukuhan, salah satunya yaitu Dukuh
Krobokan yang memiliki jumlah rukun tetangga Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata
10 dengan penduduk kurang lebih 1.075 orang (KKN) Universitas Negeri Yogyakarta yang
(Perkim.id, 2020: 1) diprakarsai oleh M. Honey Yunior sebagai
Pandemi Covid-19 sangat meresahkan pelaksana ditemukan dari beberapa masyarakat
masyarakat Desa Tamanan hingga bulan Juni yang telah di observasi, terdapat beberapa
2021 terdapat 329 terinfeksi Covid-19 dan masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan
kematian sebanyak 4 orang. Oleh karena itu, handsanitizer. Kegiatan edukasi cara pembuatan
anjuran untuk menjaga kesehatan serta hidup handsanitizer dari lidah buaya yang bahan-
sehat harus menjadi acuan seluruh warga Desa bahannya sangat mudah didapat dengan adanya
Tamanan termasuk mencuci tangan, edukasi pembuatan handsanitizer ini
menggunakan masker, dan senantiasa masyarakat dapat membuatnya dirumah
menggunakan handsanitizer (pembersih tangan) masing-masing tanpa harus membeli atau
antiseptik. Sulitnya mendapatkan handsanitizer mencari barang yang langka ini di pandemi
di pasaran membuat sejumlah warga Covid-19. Tahapan yang dilaksanakan dalam
mengabaikan untuk memperoleh zat pencegah kegiatan ini adalah persiapan, pelaksanaan dan
penyebaran virus Covid-19 ini, belum lagi evaluasi. Sebelum dilaksanakannya kegiatan
harganya yang sudah melambung tinggi. Dari terlebih dahulu dilaksanakan uji coba produk
situasi yang membuat khawatir masyarakat yaitu kegiatan menguji tingkatan tekstur, bau
tentang wabah ini dan upaya pencegahan dan kadaluarsa handsanitizer alami ini serta
penyebarannya maka dilakasanakan edukasi tingkat kesulitan pembuatannya.
pembuatan handsanitizer dari lidah buaya. Oleh Setelah itu, tahap persiapan yaitu
karena itu, cairan handsanitizer sangat berguna mempersiapkan tempat untuk melaksanakan
ketika keterbatasan kegiatan cuci tangan dengan edukasi cara pembuatan handsanitizer, bahan-
sabun atau deterjen. Saat ini, pembuatan bahan yang digunakan seperti tanaman lidah
handsanitizer semakin meningkat dan buaya, alkohol 70%, jeruk nipis (sebagai aroma
kesadaran masyarakat akan produk ini cukup pewangi), dan botol untuk menuangkan
besar seiring merebaknya virus Covid-19 mulai handsanitizer yang sudah jadi serta alat-alat
menjangkiti beberapa orang di Desa Krobokan. seperti blender, pisau, sendok, penakar dan
Salah satu langkah tepat adalah selalu wadah.
diperlukan upaya inovasi dalam Pada tahapan selanjutnya yaitu
mengombinasikan bahan kimia dan bahan alam pelaksanaan, pada tahapan ini dilakukan
(herbal) yang mudah dicari dengan harga pelaksanaan mengenai cara pembuatan
terjangkau. Masyarakat juga dapat dengan handsanitizer dari tanaman lidah buaya kepada
mudah membuatnya di rumah, sehingga tidak warga Dukuh Krobokan dimana disini
perlu bingung mencari atau membeli produk menjelaskan dan mempraktekan proses awal
hand sanitizer di pusat perbelanjaan. hingga akhir pembuatan hand sanitizer kepada
warga tersebut.
Tahapan yang terakhir yaitu tahapan handsanitizer tersebut dan hal-hal yang perlu
evaluasi. Pada tahapan ini dilakukan dengan diperlu diingatkan kembali seperti takaran
dengan berdiskusi mengenai kendala atau antara lidah buaya, alkohol dan jeruk nipis.
kesulitan saat mengikuti kegiatan pembuatan