Anda di halaman 1dari 16

PEMBUATAN HAND SANITIZER

PELUANG USAHA UNTUK MENINGKATKAN INCOME KELUARGA DAN MASYARAKAT

Disusun oleh:
Yolandari Putri Bastari
1903021637

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL INSYIRAH


PROGRAM STUDI KEBIDANAN SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
PEKANBARU

i
DAFTAR ISI

SAMPUL.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
RINGKASAN ..................................................................................................... iii
BAB I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah ..........................................................................................2
1.3 Tujuan Program………………...................................................................…..2
1.4 Luaran Yang Diharapkan ................................................................................2
1.5 Kegunaan Produk ...........................................................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Gambaran Usaha ..............................................................................................3
2.2 Pangsa Pasar ....................................................................................................3
2.3 Diferensiasi.......................................................................................................3
2.4 Kompetitor .......................................................................................................3
BAB III METODE PELAKSANAAN ................................................................6
BAB IV SARAN DAN KESIMPULAN............…………………..........….…...9

ii
RINGKASAN

Menjaga kebersihan tangan menjadi salah satu langkah paling penting meminimalkan penyebaran penyakit. Namun realitanya
masih banyak orang yang malas melakukannya. Dari sinilah hadir memberikan solusi praktis membersihkan tangan tanpa air yang efektif
membunuh bakteri patogen penyebab penyakit. Dengan memanfaatkan daun kersen (Muntingia calabura L.) sebagai antibacterial agent
yang memiliki nilai ekonomis tinggi, mudah didapat, serta merupakan bahan alami yang menjadikan hand sanitizer ini aman bagi
kesehatan serta tidak menimbulkan efek iritasi dan dehidrasi kulit. Hal ini disebabkan karena antibacterial agent daun kersen dapat
menekan penggunaaan alkohol berlebih, sehingga aman digunakan dalam jangka panjang. Hand sanitizer dibuat dengan mengekstrak
senyawa antibakteri daun kersen menggunakan metode maserasi.
Hasil ekstraksi kemudian dikombinasikan dengan bahan pendukung lain yang tentunya aman bagi kesehatan, serta diproduksi
dalam berbagai varian aroma. Untuk menjamin kualitas produk,diuji secara berkala dengan mengedapankan sitem Total Quality
Management, sehingga dapat menghasilkan keuntungan dengan profit 172,66% perbotol.
Diharapkan handsanitizer ini mampu menjadi alternatif pembersih tangan yang lebih aman dibandingkan hand sanitizer berbasis
alkohol, meningkatkan daya guna bahan alam sehingga mempunyai nilai jual tinggi, serta mampu menciptakan ruang usaha bagi
mahasiswa dan masyarakat sekitar dengan profit yang menjanjikan terutama pada saat pendemi covid 19 pada saat ini yang melanda
indonesia.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebersihan, maka mencuci tangan menjadi suatu kebutuhan. Namun realitanya masih
banyak orang yang malas melakukannya,terutama pada saat pandemi covid 19 berlangsung saat ini yang melanda indonesia beberapa bulan
terkahir,mengharuskan kita untuk selalu mencuci tangan dan menjaga kebersihan tangan.Dari hal inilah hadir dengan memberikan solusi
pembersih tangan berupa produk hand sanitizer dalam bentuk gel yang mengandung bahan aktif dari ekstrak daun kersen yang berperan
sebagai antibacterial agent yang efektif membunuh bakteri patogen.
Berdasarkan penelitian Ratna dkk 2014, terdapat kandungan antibakteri daun kersen sebesar 13,35% berupa tanin, saponin, serta
flavoniod yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Shigella sonnei, dan
Bacillus subtilis. Pemanfaatkan ekstrak daun kersen sebagai antibacterial agents yang memiliki nilai ekonomis tinggi, mudah didapat,
serta merupakan bahan alami, menjadikan ini lebih aman digunakan dalam jangka panjang karena dapat menekan penggunaan alkohol
70%-96%. Hal ini disebabkan alkohol dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti iritasi dan dehidrasi kulit (Larson, 2005), serta tidak
efektif membunuh bakteri E.coli yang menjadi penyebab utama terganggunya kesehatan manusia (Dina N, 2007). Dengan adanya
pernyataan tersebut diharapkan masyarakat dapat menjadi costumer yang lebih cermat dan selektif dalam memilih produk hand sanitizer
yang aman dalam pengunaanya. Pembuatan handsanitizer ini diawali dengan mengektrak daun kersen menggunakan metode maserasi.
Ekstrak antibacterial agents dari daun kersen kemudian di kombinasikan dengan Vit-E,Triethanolamine (TEA),Gliserin, dan bahan lainya
yang dapat mencegah pertumbuhan kuman dan mengurangi efek buruk bagi kesehatan kulit, setelah itu diberikan varian aroma agar lebih

1
menarik. Sebelum dipasarkan,akan diuji dengan mengedepankan prinsip Total Quality Control yang baik meliputi uji efektivitas
antibakteri, Organoleptis, Homogenitas, Konsistensi dan berbagai faktor pendukung lain yang dapat menjamin keamanan mutu produk
sebelum sampai ketangan konsumen. Sistem penjualan yang kami lakukan dibagi menjadi dua, yaitu edukasi dan menjual hands initizer
secara langsung maupun tidak langsung. Dimulai dari lingkungan sekitar kampus, UKM (Usaha Kecil dan Menengah), apotek, puskesmas,
swalayan, hingga rumah sakit. Penjualan secara edukasi merupakan penjualan kepada konsumen serta penjelasan tentang keunggulan
telah beredar dipasaran, sedangkan menjual ke UKM, Apotek, Swalayan, dan Toko Alat Kesehatan dilakukan dengan sistem pemasaran
secera luas.
Produk ini juga akan dipublikasikan menggunakan leaflet, brosur, serta media online yang membantu menaikkan citra produk di
mata konsumen serta mempermudah dalam transaksi pembelian.

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimana cara menciptakan produk pembersih tangan dengan memanfaatkan ektrak daun kersen sebagai kekayaan alam yang
melimpah dan ekonomis?
2. Bagaimana cara men-formulasikan hand sanitizer ini agar menjadi hand sanitizer yang aman dan efektif membunuh kuman, namun
tidak membahayakan kesehatan penggunanya?
3. Apakah hand sanitizer ini dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan pekerjaan baru untuk mahasiswa mandiri dan masyarakat
luas?

1.3 Tujuan Program

2
1. Menciptakan inovasi trend produk hand sanitizer dengan memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah seperti daun kersen sebagai
antibacterial agents yang lebih aman, efektif, dan ekonomis.
2. Memasarkan dengan sistem Market Orientation dengan mengedepankan kebutuhan konsumen, sehingga dapat menjadikan produk
unggul dimata masyarakat luas.
3. Membuka peluang usaha bagi mahasiswa untuk menjadi enterpreneur muda.

1.4 Luaran yang Diharapkan


1. Terciptanya ruang bagi mahasiswa agar berpikir kreatif dan inovatif serta selalu meng-upgrade skill dalam berwirausaha.
2. Terciptanya hand sanitizer alami sebagai pengganti hand sanitizer berbasis bahan kimia berbahaya yang selama ini digunakan
masyarakat.
3. Terciptannya produk unggulan dalam negeri yang berdaya saing global.

1.5 Kegunaan Produk


1.5.1 Bagi mahasiswa pengusul
Bagi mahasiswa pengusul program ini merupakan peluang untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam menggeluti
bidang enterpreuner dengan memanfaatkan kekayaan alam melimpah, terlebih ini juga merupakan bentuk pengabdian ilmu
mahasiswa teknik kimia pada umumnya. Diharapkan program ini mampu berjalan secara kontinyu dan produk hand sanitizer
Fertz dapat menghasilkan profit yang baik.

3
1.5.2 Bagi konsumen
Bagi konsumen produk ini merupakan jawaban, bahwa hidup sehat dapat dimulai dengan kepedulian terhadap pemanfaatan bahan
alam, selain murah juga ramah terhadap lingkungan karena memanfaatkan bahan baku dari alam.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Gambaran Usaha


Inti dari usaha produksi hand sanitizer ini adalah untuk memperkenalkan tanaman kersen sebagai bahan alam melimpah yang
ekstraknya dapat digunakan sebagai antibakterial agents dalam pembuatan hand sanitizer ini. Tentunya dengan perlakuan khusus dan
penguasaaan teknologi yang baik, sehingga dapat menjadikan sebagai hand sanitizer yang memiliki nilai jual tinggi.

2.2 Pangsa Pasar


Pangsa pasar disini adalah dari kalangan masyarakat pada umumnya, terutama rumah sakit, puskesmas, apotik, swalayan dan ditempat
pariwisata yang jauh dari sumber air bersih. Bahan dan proses yang alami menggunakan ekstrak daun kersen sebagai antibacterial agents
dengan harga yang relatif murah menjadikan produk hand sanitizer sebagai pemenuh kebutuhan dalam upaya menjaga kesehatan
masyarakat.

2.3 Diferensiasi
Dengan mengembangkan strategi pemasaran bersifat Market Orientation dalam skala kecil maupun besar, serta dengan adanya
upaya untuk menciptakan mitra kerja dalam komunitas bisnis, maka secara tidak langsung masyarakat akan mengetahui dan
berinisiatif untuk mencoba, terlebih jika sudah menjadi bahan sediaan baku dalam rumah sakit, puskesmas dan apotik yang dapat
menjadikan hand sanitizer produk primer unggulan.

5
2.4 Kompetitor Untuk persaingan pasar
Produk-produk hand sanitizer semakin marak beredar dipasaran, dari merk ternama dari dalam hingga luar negeri saling merebut
gelar menduduki peringkat pertama hand sanitizer kebanggan masyarakat. Namun dari banyaknya hand sanitizer yang menggunakan
komposisi yang mengacu pada penggunaan bahan kimia komersial saja tentu belum tentu dapat membantu menjawab akan kebutuhan
hidup sehat.
Wirausaha ini sangat menjanjikan dan lebih berpeluang untuk sukses karena keuntungan (profit) yang didapat relatif besar
dengan kuantitas penjualan produk yang relatif kecil. Adapun rincian keuntungan sebagai berikut:
1. harga unit produksi
1. Daun kersen 10 Kg = Rp 30.000
2. Air 10.500 / m3 = Rp 24.500
3. Aquadest 92 Liter = Rp 138.000
4. Parfum 0.025 Liter = Rp 13.875
5. Gliserol 0.5 Liter = Rp. 23.500
6. Propilen Ethylen Glikol 5 Liter = Rp 221.250
7. Propilen Glikol 0.5 Liter = Rp 12.400
8. Ethanol 96% 20.8 Liter = Rp 764.400
9. Triethanolamine (TEA) 0.25 Liter= Rp 16.250
10. Tokoferil Asetat (Vit.E) 2.5 Liter = Rp 150.000
11. Carbomer 940 0.25 Kg = Rp 6.250

6
12. Tenaga Kerja 1 orang = Rp 200.000
13. Kemasan dan Biaya pemasaran = Rp 50.000
Total Produksi / 50 Liter = Rp 1.650.425,-
Harga unit produksi diperoleh dari perbandingan antara biaya total produksi dengan total unit yang diproduksi. Adapun harga unit produksi
dan harga jual tiap unit 50 ml/ botol sebagai berikut:
Harga unit produksi = Rp 1.650.425,-/ 1000 botol = Rp 1.650, 425/botol Harga jual tiap unit = Rp 4.500,-/botol

2. Perolehan Profit
Perolehan profit wirausaha ini didapat dengan menghitung selisih antara harga jual produk/botol dengan harga produksi/botol. Jadi
dengan 1000 botol produk yang dibuat mampu menghasilkan profit usaha sebesar :
1. Profit usaha = (Rp 4.500,- – Rp 1.650, 425) x 1000
= Rp 2.849.575
2. Presentase laba tiap unit : = [(harga jual – harga produksi) / harga produksi] x 100% = [(Rp 4.500,- – Rp 1.650,425) / Rp. 1.650,
425] x 100%
= 172,66 % per-botol
3. Perhitungan BEP Perhitungan BEP diperoleh dengan membagi total biaya produksi dengan harga jualnya. BEP (Break Event
Point)
= Rp 1.650.425,-/ Rp 4.500,-
= 366 botol

7
Jadi, modal akan kembali setelah mampu menjual 366 botol.
4. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran yang kami pilih untuk memperkenalkan produk kami kepada masyarakat dan mahasiswa
adalah strategi pemasaran Market Orientation agar penjualan produk ini meningkat.
Kami menggunakan beberapa metode pemasaran sebagai berikut :
1. Edukasi Kami akan melakukan penyuluhan kesehatan berupa seminar terbuka serta demo produk untuk masyarakat. Metode
pemasaran ini kami lakukan karena kepedulian akan bahaya hand sanitizer berbahan kimia dengan memberikan penjelasan
keunggulan Fertz yang lebih aman dan ekonomis.
2. Pemasaran Langsung ke Industri Kecil / UKM , Apotek, Puskesmas, Rumah Sakit dan Swalayan. Dalam sistem pemasaran ini
kami akan memberikan potongan harga tertentu untuk distributor maupun pembelian skala besar serta pembuatan banner toko
gratis dengan headline utama produk hand sanitizer pada toko kelontong skala kecil dengan tujuan untuk meningkatkan
angka penjualan produk sehingga kedepanya dapat menunjang kuantitas produksi.
3. Promosi Iklan dan Tester Promosi dilakukan dengan cara melakukan iklan pada media partner lokal semisal radio, surat
kabar, media sosial, pengajuan produk kedalam puskesmas, kantor, hotel, dan tempat representatif lainnya. Disamping itu
kami juga memberikan sebuah bonus promo berupa “buy two get one free” di awal setiap 1 kali dalam seminggu pada
bulan pertama penjualan produk kami.
Metode ini kami pakai untuk memberikan promo yang dapat menarik konsumen untuk membeli produk kami sekaligus
mewadahi uji Organoleptik dalam koreksi produk.

8
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Alur pembuatan


Alur pembuatan meliputi: persiapan bahan dan alat, proses pembuatan /produksi, pengujian produk, dan pengemasan.
1. Proses Ekstraksi Daun Kersen
a. Pengeringan
b. Penghalusan
c. Perendaman Ethanol : Serbuk (5:1) T= 30oC (72 jam)
d. Penyaringan
e. Ekstrak Daun Kersen
f. Filtrat
g. Daun Kersen
h. Ethanol
i. Ampas Daun Kersen
j. Evaporasi T= 60oC Volume berkurang 90%
k. Ethanol
l. Terbentuk Gel transparant

9
2. Proses Pembuatan
Menambahkan
Carbomer 940 0.5% b/v produksi - TEA 0.5% v/v produksi
+ L Aquadest : Kg
- Vit.E 5% v/v produksi
Carbomer( 6 : 1) - Gliserin 1% v/v produksi Pengambilan sampel
Diaduk T=29-30°C (15 menit)
- PEG400 10% v/v produksi
+ Uji produk
Diaduk
Berbentuk gel transparan
T=29-30°C(18-25 menit

Menambahkan
- Ekstrak Daun Kersen 20% v/v Pengemasan
Penambahan Aquadest hingga
Essensial oil 0.05% v/v produksi
produksi 100% basis
- Propolen Glikol 1%v/v produksi produksi
Diaduk Diaduk
T=29-30°C(20 menit) T=29-30°C(30 menit)

3. Produksi I. Proses Ekstraksi Daun Kersen


1. Pengeringan Daun kersen dikeringkan dengan sinar matahari selama 1-2 hari, kemudian di oven dengan suhu 60oC selama
2 jam untuk menghilangkan kandungan air.

10
2. Penghalusan Daun kersen kering dihaluskan menggunakan blender dan didapatkan serbuk, kemudian diayak dengan ayakan
80 mesh dan didapat ukuran serbuk daun yang seragam.
3. Perendaman Serbuk daun kersen direndam dengan berbagai konsentrasi ethanol, perbadingan ml ethanol : gram serbuk ( 5 :
1 ).
4. Penyaringan Hasil perendaman disaring untuk memisahkan ampas dangan cairan hasil(filtrat) mengunakan kain saring.
Didapat ekstrak daun kersen dalam ethanol. 5. Pennguapan Filtrat diuapkan pada suhu 60°C sampai volumenya berkurang
90% dan didapatkan ekstrak pekat. II. Pembuatan Hand sanitizer Pencampuran ekstrak daun kersen dengan bahan
pendukung lainya dan dilanjutkan dengan penambahan essensial oil agar lebih menarik.
5. Pengisian produk Dalam proses ini, wadah yang digunakan adalah botol berukuran 50 ml.
6. Pengemasan Tahap terakhir adalah pengemasan, botol yang telah berisi hand sanitizer dikemas kedalam kardus.
.
4. Quality Control Menguji hand sanitizer pada keadaan sebenarnya (real condition) dengan parameter pendukung, apakah berfungsi
sesuai yang diharapkan atau tidak.
5. Pemasaran Memasarkan sekaligus mempromosikan hasil produk kami melalui sampel dan edukasi dengan konsumen atau UKM
berdasarkan sistem Market Orientation.
6. Penyusunan kesimpulan Penyusunan kesimpulan dan saran disusun berdasarkan data yang dikumpulkan dan pengaplikasian
hand sanitizer pada kondisi sebenarnya (real condition ).

11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Dekok daun kersen dengan konsentrasi 20 % telah memiliki kemampuan anti mikroorganisme pada tangan
2. Dekok daun kersen dengan konsentrasi 60 % memiliki kemampuan reduksi mikroorganisme yang lebih baik daripada
kontrol (sabun “sleek”), sehingga konsentrasi optimal dekok daun kersen yang dapat digunakan sebagai cairan sanitasi alami
adalah 60 %.

4.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai kemampuan antibakteri Gram negatif dan antifungal, terutama untuk khamir, dekok
daun kersen karena kecenderungan yang muncul pada medium universal (PCA) berbeda dengan kecenderungan pada medium
selektif (MSA). Dimungkinkan dekok daun kersen lebih baik untuk menghambat khamir dan bakteri Gram negatif dibandingkan
bakteri Gram positif.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai uji kualitatif dan kuantitatif karbohidrat dan jenis asam amino yang terkandung dalam
dekok daun kersen.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai daya simpan dekok daun kersen supaya, masyarakat dapat membuat dekok daun
kersen dalam jumlah banyak dan disimpan untuk penggunaan beberapa hari.

12
DAFTAR PUSTAKA

Juheri, A. 2011. Isolasi Dan Uji Daya Antimikroba Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura). Universitas Negeri Semarang: Semarang.
Prasetyo Dwi, A. Dan Sasongko, A. 2014. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Terhadap
Bakteri Bacillus Subtilis Dan Shigella Dysenteriae Sebagai Materi Pembelajaran Biologi Sma Kelas X Untuk Mencapai Kd 3.4 Pada
Kurikulum 2013. Universitas Ahmad Dahlan:Yogyakarta.
Purwaningsih R,T., Surjowardojo P., dan Susilorini T,E. 2015. Efektivitas Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Dengan Pelarut
Ether Dan Metanol Sebagai Antibakteri Terhadap Streptococcus Agalactiae Penyebab Mastitis Subklinis Pada Sapi Perah. Universitas
Brawijaya: Malang.
Pusat Data dan Informasi. 2014. Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun Di Indonesia. Kementrian Keseharan RI. Jakarta Selatan.
Shu, Melisa. 2013. Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer Dengan Bahan Aktif Triclosan 0.5% Dan 0.1%. Universitas Surabaya: Surabaya.
Sudarmadji, S., Haryono, dan Suhardi. 1997. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan Dan Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Gadjah Mada:Yogyakarta

13

Anda mungkin juga menyukai