Anda di halaman 1dari 49

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SATIMA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


2021
RINGKASAN

Pandemi COVID-19 saat ini memberikan dampak besar terhadap berbagai


sektor, antara lain kesehatan, ekonomi, dan sosial. Dari segi kesehatan, hal ini
membuat masyarakat lebih menyadari tentang pentingnya menjaga kesehatan
dengan berusaha merubah gaya hidup mereka. Adanya perubahan hidup tersebut
membuat berbagai produk kesehatan yang beredar seperti masker, sabun, hand
sanitizer, multivitamin, dan lain sebagainya. Adanya Program Kreativitas
Mahasiswa ini menjadi salah satu wadah bagi mahasiswa untuk ikut serta dalam
meningkatkan nilai kesehatan di masyarakat. Salah satu produk yang banyak
diminati adalah sabun, sehingga judul yang dipilih PKM-K ini adalah “SATIMA:
INOVASI SABUN ANTISEPTIK DARI MINYAK JELANTAH DAN
EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum bacillium L.)”

Luaran PKM-K ini berupa pembuatan produk hingga pemasaran dan


analisis bisnisnya, laporan kemajuan keberlangsungan program, dan laporan akhir
keberlangsungan program. Program Kreativitas Mahasiswa ini dilaksanakan
secara daring dan luring dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Pembuatan ekstrak daun kemangi dengan cara maserasi dilakukan secara luring di
laboratorium fakultas farmasi UMS karena membutuhkan alat teknologi tinggi
yaitu rotary evaporator. Sedangkan komunikasi dan koordinasi antar seluruh
anggota tim dan dosen pembimbing dilaksanakan secara daring melalui
Whatsapp, Google Meet, dan Zoom meeting.

Produk SATIMA ini memiliki aktivitas antibakteri sehingga diharapkan


mampu menghambat pertumbuhan berbagai macam bakteri. Selain itu, program
PKM-K ini memiliki potensi hasil membuka peluang masyarakat untuk
melakukan budidaya tanaman daun kemangi apabila daun kemangi dimanfaatkan
secara maksimal dapat menambah perekonomian masyarakat. Selain itu
juga memberikan manfaat kepada masyarakat terkait pengolahan limbah minyak
jelantah yang dianggap kotor dan tidak memiliki manfaat lagi.

Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pembuatan produk


“SATIMA” yaitu proses produksi dan pemasaran. Proses produksi yang
diterapkan yaitu melakukan penjernihan minyak jelantah, pembuatan ekstrak daun
kemangi, pembuatan sabun dan kontrol kualitas uji pH serta pengemasan produk.
Strategi pemasaran yang diterapkan adalah promosi secara langsung maupun tidak
langsung (online) mempertimbangkan kondisi pandemi COVID-19 saat ini. Hasil
yang telah tercapai dari pelaksanaan PKM-K ini berupa produk wirausaha yaitu
sabun antiseptik dengan merek dagang “SATIMA” sabun antiseptik dari minyak
jelantah dan ekstrak daun kemangi, kontrol kualitas uji pH, laporan kemajuan dan
sebagian dari laporan akhir.

i
Ketercapaian hasil dari pembuatan produk sabun “SATIMA” ini tentu
tidak lepas dari andilnya beberapa pihak. Terimakasih diucapkan kepada
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
yang telah memberikan wadah Program Kreativitas Mahasiswa ini, dosen
pembimbing yang telah membimbing, memberi arahan dan saran, serta kerjasama
antar anggota tim yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran demi
kesuksesan dan kelancaran dalam mengerjakan PKM ini.

ii
DAFTAR ISI

RINGKASAN ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2
1.4 Luaran .......................................................................................................... 2
1.5 Manfaat Kegiatan Kewirausahaan ............................................................ 3
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ...........................................3
2.1 Kondisi Umum Lingkungan ....................................................................... 3
2.2 Peluang Pasar ...............................................................................................4
2.3 Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha ...................................................... 4
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ....................................................................5
3.1 Proses Produksi ........................................................................................... 5
3.2 Pemasaran .................................................................................................... 7
BAB 4 HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI PENGEMBANGAN
USAHA ................................................................................................................... 7
4.1 Hasil yang dicapai ........................................................................................7
4.2 Potensi Pengembangan usaha .................................................................... 9
BAB 5 PENUTUP.................................................................................................. 9
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 9
5.2 Saran ........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10
LAMPIRAN ......................................................................................................... 11
1. Penggunaan dana ........................................................................................ 11
2. Bukti-bukti pendukung kegiatan .............................................................. 33
3. Hasil Uji Minat terhadap Produk SATIMA… ..........................................45

iii
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program Kreativitas Mahasiswa dikembangkan untuk mengantarkan


mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan
penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam rangka
mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan mandiri
dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan,
keahlian, sikap, tanggung jawab, membangun kerjasama tim maupun
mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu
yang ditekuni. Situasi pandemi COVID-19 yang tengah dihadapi Indonesia
membuat gaya hidup masyarakat cenderung berubah. Hal ini dilihat dari lebih
memperhatikan kesehatannya. Salah satu upaya untuk tetap menjaga kesehatan
selama pandemi COVID-19 yaitu dengan menjaga kebersihan. Saat ini
masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih produk yang dapat menjaga
kesehatan terutama untuk menghindari potensi penularan virus COVID-19. Salah
satu cara untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh setelah beraktivitas
diluar rumah yaitu dengan menggunakan sabun antiseptik yang memiliki aktivitas
antibakteri.

SATIMA merupakan produk sabun yang memiliki khasiat sebagai


antiseptik. Sabun ini mengandung ekstrak daun kemangi yang terbukti dapat
menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian mengenai aktivitas minyak atsiri
daun kemangi sebagai antibakteri menunjukkan bahwa minyak atsiri dari daun
kemangi memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli, dengan konsentrasi bunuh minimal 0,5 dan 0,25% v/v (Maryati,
2007). Daun kemangi pada umumnya digunakan pada campuran masakan atau
yang lebih dikenal sebagai lalapan. Daun kemangi dapat ditemukan dengan
mudah dan harga yang murah. Oleh karena itu, daun kemangi cocok digunakan
sebagai bahan baku sabun mengingat khasiat dan harga sehingga dapat produksi
sabun menjadi lebih efisien. Selain itu, dalam pembuatan sabun SATIMA
komponen yang tak kalah penting adalah minyak jelantah. Kandungan asam
lemak dalam minyak jelantah berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan sabun batang. Minyak jelantah memberikan dampak buruk bagi
kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya suatu inovasi untuk
meningkatkan nilai ekonomis limbah minyak jelantah.

Dibandingkan dengan kompetitor lain, SATIMA terbuat dari bahan alami


yaitu ekstrak daun kemangi yang memiliki aktivitas antiseptik. Selain itu, harga
2

produk yang relatif murah dan bentuk sabun yang lebih menarik. Pemanfaatan
minyak jelantah juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Produk
“SATIMA” yaitu sabun antiseptik dari minyak jelantah dengan tambahan ekstrak
daun kemangi. Kedua bahan baku tersebut mudah ditemukan dan juga memiliki
harga yang relatif murah sehingga memiliki peluang untuk bersaing di pasaran.
Sabun antiseptik memang sudah banyak beredar di pasaran, tetapi untuk sabun
antiseptik yang dibuat dari bahan alami seperti ekstrak daun kemangi belum
banyak ditemui. Harga produk yang ditawarkan juga cukup terjangkau sehingga
dapat bersaing dengan kompetitor lain.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada kegiatan


ini sebagai berikut :

1. Bagaimana cara pembuatan sabun dari minyak jelantah dan ekstrak daun
kemangi?
2. Bagaimana strategi yang efektif untuk memasarkan sabun antiseptik
minyak jelantah dan ekstrak daun kemangi?

1.3 Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan dari


program kewirausahaan ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengolah minyak jelantah dan ekstrak daun kemangi menjadi


produk sabun antiseptik.
2. Dapat menyusun strategi yang efektif untuk memasarkan sabun antiseptik
minyak jelantah dan daun kemangi.

1.4 Luaran

Luaran yang diharapkan dalam program ini adalah :

1. Pembuatan produk hingga pemasaran dan analisis bisnisnya.


2. Laporan kemajuan keberlangsungan program.
3. Laporan akhir keberlangsungan program.
3

1.5 Manfaat Kegiatan Kewirausahaan

1. Bagi Masyarakat
Program ini diharapkan dapat memberikan edukasi terkait pengolahan
limbah minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan sabun.

2. Bagi Mahasiswa
Program ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengembangkan
kreativitas di bidang kewirausahaan dengan memanfaatkan peluang usaha
dari limbah minyak jelantah dan daun kemangi sehingga menghasilkan
produk sabun dari bahan alami yang ramah lingkungan.

BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Kondisi Umum Lingkungan


Minyak jelantah merupakan limbah dari minyak goreng. Produksi minyak
jelantah saat ini cukup tinggi, dikarenakan semakin banyaknya olahan
makanan yang digoreng. Limbah ini masih jarang dimanfaatkan sebagai suatu
produk yang memiliki nilai jual di pasaran. Umumnya limbah minyak
jelantah akan dibuang begitu saja, sehingga dapat mencemari lingkungan
disekitarnya.
Kondisi pandemi COVID-19 membuat perubahan pada gaya hidup
masyarakat secara luas terutama dalam bidang kesehatan. Masyarakat lebih
memperhatikan kesehatannya agar terhindar berbagai macam penyakit. Saat
ini masyarakat sangat tertarik dengan berbagai macam produk untuk menjaga
kebersihan sebagai langkah untuk mencegah penularan virus dan bakteri.
Mulai dari produk sabun, hand sanitizer, suplemen/vitamin, masker, dan
makanan/minuman sehat. Salah satu produk yang memiliki peluang yang
cukup besar adalah produk sabun. Hal ini dikarenakan sabun dipercaya lebih
ampuh untuk membunuh bakteri maupun virus.
Daun kemangi (Ocimum basilicum L.) merupakan tanaman yang sering
dimanfaatkan sebagai lalapan dan sayuran pelengkap dalam memasak.
Berdasarkan beberapa penelitian juga telah membuktikan bahwa daun
kemangi memiliki aktivitas antibakteri terhadap jenis bakteri tertentu.
Namun, potensi ini belum banyak dilihat oleh para kompetitor lain, sehingga
dapat menjadi peluang usaha baru. Pengembangan sabun dari minyak jelantah
yang dikombinasikan dengan ekstrak daun kemangi merupakan sebuah
inovasi baru untuk memanfaatkan limbah minyak jelantah yang tidak
terpakai. Pemanfaatan daun kemangi juga cukup efektif karena harga daun
4

kemangi di pasaran cukup murah dan mudah ditanam di lingkungan sekitar


rumah.

2.2 Peluang Pasar


Berikut ini adalah analisis pemasaran (Analisis SWOT) dari produk sabun
yang akan kami buat :
2.2.1 Strength (Kekuatan)
1. Produk sabun ini dibuat dari minyak jelantah yang dikombinasikan
dengan ekstrak daun kemangi memiliki khasiat antibakteri dan
tidak mengandung bahan pengawet, serta bahan baku mudah
diperoleh.
2. Produk sabun “SATIMA” merupakan produk halal.
2.2.2 Weakness (Kelemahan)
1. Stigma masyarakat yang memandang rendah bahwa minyak
jelantah adalah limbah yang kotor, tidak memiliki manfaat lagi.
2. Pemurnian minyak jelantah yang tidak maksimal akan
mempengaruhi kualitas sabun.
2.2.3 Opportunity (Peluang)
1. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan
sehingga mencari produk sabun antiseptik
2. Daun kemangi belum banyak dimanfaatkan sebagai produk sabun
sehingga menjadi peluang bagi kita untuk mengembangkan produk.
2.2.4 Threat (Ancaman)
1. Banyak kompetitor yang melakukan inovasi-inovasi terbaru dalam
produk sabun

2.3 Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha


2.3.1 Biaya Produksi
Biaya Produksi
Total biaya produksi = Fix Cost (FC) + Variabel Cost (VC)
= Rp 2.835.000 + Rp 3.418.800
= Rp 6.253.800
2.3.2 Penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP)
Dalam 3 bulan produksi menghasilkan:
HPP = (Biaya Produksi)/"Total Produksi"
= (Rp 6.253.800)/600 unit
= Rp 10.423
= Rp 10.400
5

2.3.3 Analisis Harga Jual


Harga jual =HPP+ (HPPxLaba%)
= Rp 10.400 + (10.400 x 15%)
= Rp 11.960
= Rp 12.000

2.3.4 Analisis Break Event Point (BEP)


BEP = FC / (Price- VC/Unit)
= (Rp 2.835.000) / (Rp 12.000- (Rp 3.418.800)/600)
= 450 unit

2.3.5 Analisa Keuntungan Per Tiga Tahun


Keuntungan = Total penjualan/3 bulan - biaya produksi/3 bulan
= (Rp 12.000 x 600) - Rp 6.253.800
= Rp 7.200.000 - Rp 6.253.800
= Rp 946.200
2.3.6 Analisa Keuntungan Per Tahun
Keuntungan/tahun = Keuntungan/3 bulan x 4
= Rp 946.200 x 4
= Rp 3.784.800

BAB 3
METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan PKM-K memuat Aspek Produksi dan Manajemen Usaha.

3.1 Proses Produksi


1. Pemurnian minyak
● Penjernihan Minyak Menggunakan Arang
Tahap pertama adalah minyak diberi arang dan dibiarkan semalam.
Setelah dibiarkan, minyak yang telah dicampur dengan arang
disaring dengan menggunakan kertas saring. Tahap ini dilakukan
dengan pengulangan tiga kali.
● Penjernihan Minyak Menggunakan Kulit Pisang (Musa acuminata)
Tahap kedua adalah penjernihan dengan memasukkan kulit pisang
ke dalam hasil saringan minyak jelantah setelah dijernihkan dengan
menggunakan arang. Kulit pisang dibiarkan berada di dalam hasil
saringan minyak jelantah selama sekitar 2 jam sebelum disaring
kembali dengan menggunakan kertas saring.
6

2. Pembuatan ekstrak daun kemangi


Ekstrak daun Kemangi dibuat dengan cara maserasi. Sebanyak
500 gram serbuk simplisia daun Kemangi dimasukkan ke dalam wadah,
kemudian direndam dengan larutan etanol 96% sebanyak 2500 ml,
ditutup dengan aluminium foil dan dibiarkan selama 5 hari sambil
sesekali diaduk. Setelah 5 hari, sampel yang direndam tersebut disaring
menggunakan kertas saring menghasilkan filtrat 1 dan residu 1. Residu
yang ada kemudian ditambah dengan larutan etanol 96% sebanyak 1500
ml, ditutup dengan aluminium foil dan dibiarkan selama 2 hari sambil
sesekali diaduk. Setelah 2 hari, sampel tersebut disaring menggunakan
kertas saring menghasilkan filtrat 2 dan residu 2. Filtrat 1 dan 2 dicampur
menjadi satu, lalu dievaporasi menggunakan rotary evaporator, sehingga
diperoleh ekstrak kental daun Kemangi. Ekstrak ditimbang dan disimpan
dalam wadah gelas tertutup sebelum digunakan untuk pembuatan sabun.
3. Pembuatan sabun
Ditimbang NaOH 12 gram dan dilarutkan ke dalam aquades 30
ml. NaOH dituang ke dalam air sedikit demi sedikit. Diaduk hingga larut.
Pertama-tama larutan akan panas dan berwarna keputihan. Setelah larut
semua, disimpan di tempat aman untuk didinginkan sampai suhu
ruangan. Ditimbang minyak 100 gram. Minyak yang sudah ditimbang
dituang ke dalam blender. Dimasukkan juga larutan NaOH ke dalam
minyak secara hati-hati. Kemudian menyalakan blender, putaran blender
diatur pada putaran rendah. Blender dimatikan dan diperiksa untuk
melihat tahap trace. Trace adalah kondisi sabun sudah terbentuk dan
merupakan akhir dari proses pengadukan dengan tanda campuran sabun
mulai mengental. Apabila disentuh sendok, maka beberapa detik bekas
sendok tadi masih berbekas, itulah yang dinamakan trace. Pada saat trace
tambahkan pengharum green tea, dan campuran ekstrak daun kemangi.
Kemudian dilakukan uji kontrol kualitas yaitu uji pengukuran pH.
4. Pengemasan
Kemasan sabun “SATIMA” berupa kotak berbentuk balok
dengan ukuran 6 cm x 3 cm x 9 cm yang terbuat dari bahan art carton.
Pemilihan bentuk wadah yang seperti ini bertujuan agar dapat menjaga
kualitas sabun dan melindungi bentuk sabun selama distribusi.
Kemasan sekunder terbuat dari bahan art carton karena art carton
merupakan bahan kemasan yang mudah diperoleh, harganya murah, dan
lebih ramah lingkungan. Kemasan primer berupa kertas roti / baking
paper yang melindungi sabun secara langsung. Baking paper dipilih
karena sifatnya yang anti lengket dan anti air.
7

Gambar 1. Logo sabun “SATIMA”

3.2 Pemasaran
Strategi yang digunakan untuk memasarkan produk sabun
“SATIMA” adalah dengan menerapkan promosi secara langsung maupun
tidak langsung mempertimbangkan kondisi pandemi COVID-19 saat ini
dengan fokus utamanya adalah remaja dan dewasa. Promosi secara
langsung dapat dilakukan kepada individu, misalnya kepada teman.
maupun kepada kelompok dengan mengikuti berbagai pameran dan
seminar kewirausahaan. Promosi secara tidak langsung (online) dapat
memanfaatkan sosial media yang jangkauannya luas seperti Instagram dan
Whatsapp. Serta bergabung ke situs belanja online seperti Shopee.
Pemasaran secara online didasari karena dewasa ini cara tersebut dianggap
sebagai sarana pemasaran dan penyebaran informasi yang efektif dan
efisien.

BAB 4
HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI PENGEMBANGAN USAHA

4.1 Hasil yang dicapai


Hasil yang dicapai berupa produk wirausaha yaitu sabun antiseptik dengan
merek dagang “SATIMA” sabun antiseptik dari minyak jelantah dan ekstrak
daun kemangi, kontrol kualitas uji pH dengan hasil pH berada pada range 10-
11 yang berarti hasil tersebut sudah sesuai dengan standar yg telah ditetapkan
SNI, laporan kemajuan dan sebagian dari laporan akhir. Berikut persentase
capaian pelaksanaan program PKM-K SATIMA
8

Tabel 1. Persentase capaian kegiatan dan target luaran

Kegiatan dan Target luaran Persentase capaian

Kegiatan

1. Tahap persiapan administrasi perizinan lab 100 %


dan pembelian alat dan bahan

2. Pemurnian minyak jelantah 100 %

3. Pembuatan ekstrak daun kemangi 100 %

4. Pembuatan sabun 100 %

Target luaran

1. Produk wirausaha 100 %

2. Laporan kemajuan 100 %

3. Laporan akhir 100 %

Rata-rata persentase capaian sementara 100 %

Gambar 2. Produk sabun SATIMA


9

4.2 Potensi Pengembangan usaha


Potensi pengembangan usaha SATIMA antara lain dapat membuka
peluang bagi masyarakat untuk melakukan budidaya tanaman daun kemangi,
dapat memberikan manfaat kepada masyarakat terkait pengolahan limbah minyak
jelantah yaitu dengan menggunakan sereh, kulit pisang, maupun arang aktif.
SATIMA juga mencoba mengembangkan usaha dengan pemasaran digital dalam
rangka mengenalkan produk SATIMA kepada masyarakat luas sehingga
memungkinkan membuka peluang kepada masyarakat lain untuk bermitra
misalnya dengan membuka sistem reseller.
Pemasaran dilakukan secara kontinu guna mempengaruhi eksistensi
produk di pasaran. Beberapa strategi promosi yang bisa dijalankan untuk
mempengaruhi eksistensi produk yaitu mengetahui siapa target pasar, melakukan
promosi melalui sosial media, mulut ke mulut serta menjaga hubungan baik
dengan para konsumen. Menjalin hubungan yang baik dengan para konsumen
sangatlah penting untuk dilakukan sebagai bentuk strategi promosi. Hal ini
dikarenakan bahwa konsumen yang loyal yang menjadi suatu aset penting dalam
berwirausaha. Selain membeli produk yang ditawarkan secara rutin, para
konsumen loyal dapat menjadi aset promosi untuk merekomendasikan produk
kepada konsumen yang lainnya.
Era digitalisasi seperti ini, banyak jenis usaha yang didirikan oleh para
wirausahawan. Dari usaha kecil hingga usaha menengah ikut andil dalam
menciptakan lapangan pekerjaan. Perlu dilakukan analisis usaha yang terstruktur,
penguasaan teknologi digital sebagai media promosi produk, dan penjagaan
kualitas mutu produk yang dihasilkan. Sehingga, usaha yang didirikan dapat
berjalan secara kontinu dan menjadi peluang usaha yang potensial. Maka dari itu,
SATIMA dapat membuka peluang usaha untuk bermitra dan berpotensi ditetapkan
sebagai produk yang inovatif.

BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan PKM-K SATIMA
antara lain:
5.1.1 Pembuatan produk SATIMA menghasilkan total produk berjumlah
600 sabun.
5.1.2 Proses penjernihan dan pemurnian minyak jelantah menggunakan
kombinasi antara arang aktif, kulit daun pisang dan sereh.
5.1.3 Strategi pemasaran yang digunakan adalah pemasaran secara
langsung dan tidak langsung (online). Promosi produk SATIMA
10

dilakukan melalui sosial media yaitu Instagram dan Whatsapp.


Pemasaran secara online dilakukan dengan bergabung dengan salah
satu marketplace ternama di Indonesia yaitu Shopee.

5.2 Saran
Perlu dilakukan penyempurnaan formulasi sabun dan pengkajian yang lebih
mendalam untuk uji kualitas sabun agar memenuhi SNI sabun yang telah
ditetapkan seperti uji organoleptis, pH, kadar air, asam lemak bebas dan lain-
lain. Penyajian konten promosi di media sosial lebih terstruktur dan terjadwal
sehingga dapat menarik perhatian calon konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, F. C., Masturi dan Yulianti, I. 2016. Purification of used cooking oil
(Used) by using corn charcoal. JIPF (Journal of physics education). 1(2):
67–70.
Kindangen, O. C., Yamlean, P. V. Y. dan Wewengkang, D. S. 2018. Formulasi
Gel Antijerawat Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) dan
Uji Aktivitasnya Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro.
Pharmacon. 7(3): 283–293.
Maryati, Fauzia, R. S. and Rahayu, T. 2007. Uji Aktivitas Minyak Atsiri Daun
Kemangi (Ocimum basilicum L.) Terhadap Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi. 8(1): 30–38.
Susilawaty, A., Ibrahim, H. dan Ugi, N. T. 2017. Pemanfaatan Minyak Jelantah
dengan Tambahan Ekstrak Daun Cengkeh (Zyzygium aromaticum) Sebagai
Sabun Antiseptik dalam Menurunkan Jumlah Kuman pada Telapak Tangan.
Higiene. 3(1): 15–21.
11

LAMPIRAN

1. Penggunaan dana

No. Tanggal Keterangan Jumlah Bukti Pembayaran


(Rp)

1. 02 Mei Bubuk daun 31.000


2021 kemangi 250g

2. 06 Juni Bubuk daun 36.000


2021 kemangi 500g
12

3. 03 Juni Etanol 96% 2 L 87.400


2021 Bensin 25.000

Total
112.400

4. 10 Juni Karbon aktif 1 kg 29.500


2021

5. 17 Juni Hand gloves 330.000


2021
Etanol 96% 1L 45.000

Total
375.000
13

6. 11 Juni Etanol 96% 5L 215.000


2021
Jerigen 5L 9.100

Total
224.000

7. 19 Juni Kertas saring 45.000


2021

8. 19 Juni Peralatan untuk 291.600


2021 pembuatan sabun

Bensin 25.000

Total:
316.600
14

9. 19 Juni Blender, kompor 465.000


2021

10. 25 Juni NaOH 1 Kg 20.000


2021 Aquadest 2 liter 10.000
Kertas saring 8500
Bensin 25.000

Total
63.500

11. 27 Juni Aroma Green Tea 28.500


2021
15

12. 31 Juli Texapon pasta 1 90.000


2021 Kilogram

Aroma green tea 42.500

Total
132.500

13. 04 Cetakan sabun 57.000


Agustus silikon
2021
16

14 04 Bubuk daun 48.000


Agustus kemangi 500g
2021

15. 04 Pembelian pulsa 499.000


Agustus untuk subsidi
2021 kuota
17
18

16. 05 Kertas kemasan 11.500


Agustus primer
2021

17 07 Bubuk kemangi 38.000


Agustus
2021
19

18 08 Cetakan Sabun 59.000


Agustus
2021

19 12 Etanol 135.000
Agustus Kertas saring 60.000
2021
Total
195.000
20

20. 12 Timbangan digital 87.500


Agustus
2021

21. 13 Aroma green tea 280.000


Agustus
2021
21

22. 13 Bubuk daun 36.000


Agustus kemangi
2021

23. 13 Karbon aktif 64.000


Agustus
2021
22

24. 14 1 kertas saring 8.500


Agustus
2021 Aquadest 5 liter 20.000

Naoh 2 kg 40.000

Total 68.500

25. 14 Etanol 95% 450.000


Agustus
2021

26. 17 Masker KF94 100.000


Agustus
2021
23

27. 18 Peralatan 604.800


Agustus Bensin 25.000
2021
Total
629.800

28. 18 Tissue 33.000


Agustus
2021
24

29. 19 Kertas saring 150.000


Agustus
2021

30. 20 Cetakan plastik 17.000


Agustus Kertas kemasan 30.000
2021 primer
Total
47.000
25

31. 21 Handscoon 165.000


Agustus Kertas saring 75.000
2021
Total
240.000

32. 23 Peralatan 106.000


Agustus
2021
26

33. 26 Sewa laboratorium 220.000


Agustus
2021

34. 26 Cetak kemasan 875.000


Agustus dan sticker
2021 Bensin 25.000

Total
900.000

35. 29 NaOH 80.000


Agustus Green tea 280.000
2021
Total
360.000
27

36. 30 Peralatan 196.000


Agustus
2021

37. 31 pH indikator 142.000


Agustus universal
2021

38. 01 Pengiriman produk 16.000


September kepada anggota
2021
28

38. 02 Subsidi pulsa 497.000


September
2021
29

39. 03 Pengiriman produk 15.000


September ke anggota
2021
30

40. 06 Hand gloves 375.000


September Kertas saring
2021

41 08 Pembelian minyak 75.000


September jelantah
2021 Bensin 25.000

Total
100.000

42 10 Pengiriman produk 19.000


September kepada anggota
2021
31

43. 11 Headphone 100.300


September
2021

44. 15 Headset 112.500


September
2021
32

45. 16 Wireless mouse 91.000


September
2021

46. 16 Kipas Laptop 55.000


September
2021

47. 16 Kipas laptop 97.000


September
2021
33

48. 17
September
2021

TOTAL Rp 8.500.600

2. Bukti-bukti pendukung kegiatan

No. Tanggal Kegiatan Bukti Kegiatan

1. 10 Mei Kegiatan pendampingan


2021 PKM 5 bidang oleh
Bagmawa UMS melalui
zoom meeting.

2. 04 Juni Kegiatan Workshop


2021 Pendampingan PKM
PTMA Menuju
PIMNAS 2021 melalui
zoom meeting.
34

3. 40 Juni Proses maserasi untuk


2021 ekstrak daun kemangi
250 gram

4. 08 Juni Penggantian pelarut


2021 yang digunakan untuk
proses maserasi daun
kemangi.

5. 12 Juni Hasil maserasi


2021 dimasukkan ke dalam
rotary evaporator dan
melakukan proses
maserasi kembali untuk
ekstraksi daun kemangi
sebanyak 500 gram.

6. 15 Juni Proses remaserasi


2021 metode ekstraksi yang
terjadi pengulangan
penambahan pelarut
setelah dilakukan
penyaringan maserat
pertama, dan
seterusnya.
35

7. 19 Juni Hasil maserasi yang


2021 diperoleh kemudian
dimasukkan ke dalam
rotary evaporator.

8. 21 Juni Melanjutkan proses


2021 ekstraksi

9. 30 Juni Hasil penjernihan


2021 minyak jelantah
menggunakan arang
aktif. Minyak jelantah
yang diperoleh menjadi
lebih bening tetapi bau
dari minyak jelantah
masih tetap ada.

10. 01 Juli Diskusi bersama dosen


2021 pendamping mengenai
progres proses
pembuatan sabun
melalui google meet.
36

11. 04 Juli Hasil percobaan


2021 pembuatan sabun
dengan formula awal.
Namun, produk sabun
yang telah jadi ketika
dicoba untuk mencuci
tangan tidak
menghasilkan busa,
sehingga mencari
formula sabun yang
lain.

yaitu
Minyak jelantah
Daun kemangi
NaOH
Etanol 96%
Aroma green tea
Aquades
Arang aktif

12. 24 Juli Hasil percobaan


2021 pembuatan sabun
menggunakan formula
baru dengan
penambahan asam
stearat sebagai
emulgator dan penstabil
busa.

13. 30 Juli Hasil percobaan


2021 pembuatan sabun
dengan formula baru
dan penambahan
ekstrak kemangi
37

14. 31 Juli Pada proses penjernihan


2021 minyak jelantah
menggunakan arang
aktif masih terdapat bau
yang kurang sedap,
sehingga penjernihan
minyak jelantah Proses
penjernihan minyak
jelantah menggunakan
kulit pisang.

15. 01 Workshop PKM


Agustus Persiapan PKP2 dan
2021 Pelatihan HaKI PTM-A
melalui zoom meeting.

16. 11 Maserasi ekstrak daun


Agustus kemangi tahap ke-2
2021
38

17. 14 Proses penggantian


Agustus pelarut
2021

18 14 Webinar Pemantapan
Agustus Pelaksanaan MONEV
2021 PKM UMS
2021Pelaksanaan
MONEV PKM UMS
2021
39

19. 16 Hasil maserasi tahap ke-


Agustus 2 yang diperoleh
2021 kemudian dimasukkan
ke dalam rotary
evaporator.

20. 16 Maserasi ekstrak daun


Agustus kemangi tahap ke-3
2021
40

21. 19 Proses penggantian


Agustus pelarut
2021

22. 20 Hasil maserasi tahap ke-


Agustus 3 yang diperoleh
2021 kemudian dimasukkan
ke dalam rotary
evaporator.

23. 21 Proses pembuatan


Agustus produk sabun dan cetak
2021 kemasan
41

24. 22 Pembuatan produk


Agustus sabun
2021

25. 23 Pengemasan produk


Agustus sabun
2021

26. 26 Diskusi bersama


Agustus kelompok untuk
2021 membahas terkait
persiapan PKP2.
42

27. 27 Membagikan kuisioner


Agustus uji minat terhadap
2021 produk SATIMA

28. 28 Mengikuti lomba PKP2


Agustus PKM
2021
43

29. 31 Kontrol kualitas sabun


Agustus (uji pH)
2021

30. 01 Penjualan Produk secara


Septemb offline.
er 2021

31. 02 Penjualan sabun satima


Septemb secara offline.
er 2021
44

32. 04 Mengunggah laporan


Septemb kemajuan ke web
er 2021 simbelmawa

33. 06 Diskusi persiapan PKP2


Septemb bersama dengan dosen
er 2021 pendamping malalui
google meet.

34. 07 Pelaksanaan Penilaian


Septemb Kemajuan Pelaksanaan
er 2021 PKM 5 Bidang tahun
2021

35. 20 Menyelesaikan
Septemb pembuatan laporan
er 2021 akhir

36. 20 Mengunggah laporan -


Septemb akhir ke web
er 2021 simbelmawa
45

3. Hasil Kuesioner Uji Minat terhadap Produk SATIMA

Anda mungkin juga menyukai