Anda di halaman 1dari 12

PEMANFAATAN SELADA AIR SEBAGAI LULUR

“KEMAYU” DI DESA PENGASINAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG


KEGIATAN:
PKM–K (BIDANG KEWIRAUSAHAAN)

DISUSUN OLEH:

NURUL AFIDATUL UMMAH (40419011)


DIAN MIKE ROHMAH (40419018)
VIRGINIA HIADAYAH .A (40419029)
SILVIANA AWALIYAH (40420004)
DITA TRI ESTI MAHARANI (40420011)

UNIVERSITAS PERADABAN
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Program.............................................................................................2
D. Luaran yang Diharapkan...............................................................................2
E. Manfaat Penelitian........................................................................................3
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA............................................4
A. Keunggulan Produk.......................................................................................4
B. Kapasitas Produksi........................................................................................4
C. Peluang Usaha...............................................................................................4
D. Analisis SWOT.............................................................................................4
E. Analisis Pasar................................................................................................5
F. Strategi Pemasaran........................................................................................5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN.....................................................................7
A. Tahap Perencanaan.......................................................................................7
B. Tahap Persiapan............................................................................................7
C. Tahap Promosi..............................................................................................8
D. Tahap Pemasaran..........................................................................................8
E. Tahap Evaluasi Perkembangan Usaha..........................................................8
F. Evaluasi Kegiatan.........................................................................................8
G. Laporan Pertanggungjawaban.......................................................................8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.......................................................9
A. Anggaran Biaya Kegiatan.............................................................................9
B. Jadwal Kegiatan............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap orang tentu memiliki definisi yang berbeda-beda mengenai
kecantikan. Ada yang memahami cantik berdasarkan fisik dan ada juga yang
memahami cantik berdasarkan sikap. Roihani (2018: 114) berpendapat bahwa
makna cantik itu setidaknya mengandung dua pengertian, yaitu cantik dalam
pengertian yang artifisial dan substansial. Kecantikan artifisial adalah kecantikan
yang didasarkan kepada sesuatu yang tampak di permukaan misalnya, kecantikan
yang diidentikan dengan penampilan fisik, yang kecantikan seperti itu merupakan
definisi kecantikan yang umum dipahami dan diikuti oleh kaum wanita. Karena
sifatnya yang artifisial, maka akan merasa cantik jika penampilan bagus,
fashionable, menggunakan kosmetik merek tertentu, dan sebagainya. Karena
kebanyakan wanita memahami makna cantik seperti itu, maka tidak
mengherankan jika masalah kecantikan selalu dijadikan komoditas yang
menguntungkan. Dapat dilihat, dalam pengabdian ini yaitu mengarah pada tata
kecantikan lulur
Lulur merupakan salah satu jenis kosmetik tradisional yang digunakan
sebagai perawatan kulit tubuh untuk mempertahankan kesehatan, mencerahkan
dan mengangkat sel kulit mati (Fauzi, dkk, 2012). Lulur adalah sediaan kosmetik
tradisional yang diresepkan dari turun-temurun yang digunakan untuk
mengangkat sel kulit mati, kotoran dan membuka pori-pori sehingga pertukaran
udara bebas dan kulit menjadi lebih cerah dan putih (Ningsi, dkk.,2015).
Perawatan kulit tubuh seperti lulur dapat digunakan untuk tujuan memelihara dan
merawat kehalusan kulit serta mencerahkan kulit agar tidak kusam. Pada
pengabdian ini dalam pembuatan produk lulur dengan memanfaatkan sayuran
selada air yang ada di Desa Pengasinan, Rt 004/Rw 003 Kaligiri di Kecamatan
Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Dengan adanya sayuran selada air yang melimpah tentunya tidak hanya
dimanfaatkan untuk menjadi sayur mayur. Tetapi, juga dapat dimanfaatkan
sebagai tata kecantikan dan dijadikan sebagai produk yakni lulur “Kemayu”.
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Secara konseptual
produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang biasa
ditawarkan, sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas
organisasi serta daya beli pasar (Tjiptono, 2014).
Tentunya dengan melimpahnya selada air di Desa Pengasinan, Rt 004/Rw
003 Kaligiri di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dapat di
manfaatkan sebagai peluang usaha. Dalam pengabdian pada produk lulur ini
tentunya dapat membantu perawatan kulit. Jadi, selada air tidak hanya di
perdagangkan semata sebagai bahan baku sayur-mayur. Adapun, produk lulur ini
tentunya memiliki pesaing karena semakin berkembangnya zaman tata kecantikan
wanita semakin beragam. Baik dari tata kecantikan lokal maupun non local.
Namun, lulur “Kemayu” ini memiliki keunggulan yang berkualitas yaitu tidak
menyebabkan ketergantungan dalam pemakaiannya serta tidak menimbulkan efek
pada kulit karena lulur “Kemayu” cocok untuk smeua jenis kulit. Selain itu,
harganya pun mudah dijangkau oleh berbagai kalangan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah, dalam program
kreativitas mahasiswa kewirausahaan (PKM-K) yang akan dilakukan sebagai
berikut :
1. Bagaimana karakteristik sumber daya manusia dan selada air sebagai lulur
“Kemayu” di Desa Pengasinan?
2. Bagaimana pengolahan selada air sebagai lulur “Kemayu” di Desa Pengasinan?
3. Bagaimana strategi pemasaran yang digunakan untuk mengembangkan dan
memperkenalkan lulur “Kemayu” di Desa Pengasinan?

C. Tujuan Program
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan program kreativitas mahasiswa
kewirausahaan (PKM-K) yang akan dilakukan bertujuan untuk mengetahui,
mendeskripsikan dan menganalisis terkait sebagai berikut :
1. karakteristik sumber daya manusia dan selada air sebagai lulur “Kemayu” di
Desa Pengasinan;
2. pengolahan selada air sebagai lulur “Kemayu” di Desa Pengasinan;
3. strategi pemasaran yang digunakan untuk mengembangkan dan
memperkenalkan lulur “Kemayu” di Desa Pengasinan.

D. Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari program kreativitas mahasiswa kewirausahaan
(PKM-K) sebagai berikut:

1. produk lulur “Kemayu” dari selada air;


2. publikasi artikel pada jurnal terakreditasi.

E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat pelaksanaan program kreativitas mahasiswa kewirausahaan
(PKM-K) bagi masyarakat di Desa Pengasinan sebagai berikut :
1. menciptakan peluang usaha baru baik sebagai usaha tetap maupun sampingan
yang dapat menghasilkan pendapatan tambahan bagi masyarakat;
2. produk yang dihasilkan dapat menjadi solusi bagi tata kecantikan seseorang
karena adanya produk lokal dari desa sendiri.

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


Lulur adalah kosmetika yang digunakan untuk merawat dan membersihkan kulit
dari kotoran dan sel kulit mati (Indratmoko dan Widiarti, 2017). Lulur pada
umumnya berbentuk sediaan cair maupun setengan padat yang berupa emulsi
untuk mengangkat kotoran sel kulit mati yang tidak terangkat sempurna oleh
sabun dan memberikan kelembaban serta mengembalikan kelembutan kulut
seperti kelenjar rambut dan keringat (Hari, Rostamailis, dan Astuti, 2015).

A. Keunggulan Produk
Lulur “Kemayu” merupakan sebuah produk yang dibuat dengan bahan baku
selada air. Produk lulur ini dapat membantu mencerahkan kulit,
mengencangkan kulit dan mengangkat sel-sel kulit mati. Lulur ini pun tidak
menyebabkan ketergantungan dalam pemakaiannya. Kandungan lulur ini pun
cocok untuk semua jenis kulit.

B. Kapasitas Produksi
Produksi akan dibuat dalam skala kecil terlebih dahulu sembari melihat produk
statistik penjualan dan respons para konsumen. Lulur yang diproduksi memiliki
beberapa keunggulan desain kemasan yang sesuai dengan demografi pasar.

C. Peluang Usaha
Produk lulur ini akan dijual dengan memanfaatkan beberapa sosial media yaitu
Whatsapp, Instagram, dan online shop/marketplace.

D. Analisis SWOT
Berikut beberapa pertimbangan faktor SWOT yang dapat ditemukan dalam
produk lulur “Kemayu”.
1. Strenght:
Harga produk yang murah, bahan baku mudah didapat, jangka simpan
produk yang panjang.
2. Weakness:
Produk lulur yang terbuat dari selada air tergolong masih baru dan langka.
3. Opportunities:
Biaya produksi terjangkau, belum ada produk sejenis, kesempatan
menguasai pasar dan kebutuhan perawatan kulit dalam tata kecantikan.
4. Threats:
Meskipun sudah banyak lulur dipasarkan, tetapi produk lulur “Kemayu”
yang terbuat dari selada air merupakan produk baru sehingga memiliki
peluang yang sangat baik.

E. Analisis Pasar
Analisis pasar dilakukan menggunakan analisis STP (segmentation, targeting,
positioning), antara lain:
1. Segmentation (Segmentasi Pasar)
Produk lulur “Kemayu” ditujukan kepada semua khususnya para pemakai
lokal maupun nonlokal. Produk melayani semua segmen pasar karena lulur
merupakan kebutuhan bagi perempuan usia remaja maupun dewasa untuk
perawatan kulit.
2. Targetting (Sasaran Pasar)
Target lulur ini yakni bagi perempuan usia remaja dan dewasa.
3. Positioning (Posisi Produk)
Melihat produk sejenis yang berada dipasaran, maka produk lulur “Kemayu”
memiliki keunggulan tidak menyebabkan ketergantungan, memiliki ragam
manfaat untuk kulit, dan cocok untuk semua jenis kulit.

F. Strategi Pemasaran
1. Product (Produk)
Nama brand lulur “Kemayu” merupakan ciri khas terhadap produk yaitu
solusi seseorang untuk menjadi “Ayu”. Dalam bahasa Jawa, ayu berarti
cantik. Dengan nama lulur “Kemayu” diharapkan lulur ini dapat membuat
kulit menjadi cantik ketika sudah memakai produk lulur “Kemayu”.
2. Price (Harga)
Produk memiliki berbagai macam harga sesuai ukuran produk dengan
kisaran harga jual Rp.20.000-Rp 50.000.
3. Promotation (Promosi)
Promosi dilakukan melaui sosial media online dan offline. Promosi online
memanfaatkan sosial media seperti Whatsapp, Instagram, dan
onlineshop/marketplace dengan tujuan agar produk dikenal secara luas.
Promosi offline sementara dilakukan dengan dan persediaan produk di
setiap rumah tim pengabdian yaitu Desa Dawuhan, Sirampog.
4. Place (Tempat Pemasaran)
Lokasi pemasaran awal berfokus pada pemasaran secara langsung di
lingkungan sekitar pelaksana kegiatan, seperti Desa Sirampog dan
sekitarnya. Tempat pemasaran lain adalah melalui strategi online shop
sehingga produk dapat dipasarkan secara luar kepada masyarakat.
5. People (Pengguna)
Pengguna produk mulai dari usia 15 tahun hingga dewasa.
6. Process (Proses)
Pembuatan produk ini dilakukan melalui proses uji klinis untuk
mengetahui produk tersebut dapat diterima pada seluruh jenis kulit dan uji
organoleptis terkait warna, bau, rasa, dan tekstur.
7. Physical Evidence (Tampilan Fisik)
Produk akan didesain dengan bentuk botol berbagai variasi sehingga
dihasilkan kemasan produk yang trendi dan kekinian.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

A. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dalam program kreativitas mahasiswa kewirausahaan (PKM-
K) yang akan dilakukan yaitu survei pasar sebagai langkah awal untuk memulai
usaha. Tujuannya untuk mengetahui minat konsumen, serta keberlanjutan untuk
kemajuan produk lulur “Kemayu”.

B. Tahap Persiapan
1. Persiapan Tempat
Tempat produksi lulur “Kemayu” berada di Desa Dawuhan, Sirampog Rt
004/Rw 003 Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Adapun, memilih tempat produksi di Desa Dawuhan agar dekat dekan lahan
penanaman sayuran selada air sehingga dapat memudahkan proses produksi.

2. Persiapan Alat dan Bahan


Pada tahap ini, meliputi pembelian alat dan bahan yang akan digunakan.
Untuk pembuatan lulur “Kemayu” yaitu dengan bahan utama selada air.
Selain bahan alami dan aman digunakan untuk wajah selada air juga dapat
merawat kulit wajah. Bahan lain yang dibutuhkan untuk membuat lulur
“Kemayu” antara lain: Lemon, Timun, Lidah Buaya, Susu, Bengkoang,
Madu, Telur, Coklat, Jeruk nipis, Vitamin C, Vitamin E, Arbutin. Sedangkan
alat-alat yang digunakan antara lain: Sendok, Mangkuk, Blender, Pisau,
Botol, Baskom, Talenan, Lap, Tissue, Pengupas buah, Wajan, Panci kecil,
Streples, Saringan, Mixer.

3. Tahap Produksi
Skema tahapan produksi dilakukan melalui lima tahapan. Pertama,
observasi dilakukan pada lahan selada Desa Pengasinan yaitu mengamati
bagaimana penanaman sayuran selada hingga dapat dipanen. Dalam observasi
ini dilakukan untuk mengamati kualitas selada yang baik untuk dijadikan lulur
“Kemayu” melalui wawancara dengan pemilik lahan dan ahli pakar. Kedua,
persiapan bahan-bahan yang dibutuhkan produk. Pada tahap persiapan, semua
bahan yang akan digunakan sudah tersedia hingga menuju tahap uji klinis
kandungan semua produk yang akan diolah menjadi lulur “Kemayu”. Ketiga,
uji klinis kandungan pada bahan lulur “Kemayu”. Dalam tahap ini semua
bahan dilakukan percobaan guna untuk mengetahui produk tersebut dapat
diterima pada seluruh jenis kulit dan uji organoleptis terkait warna, bau, rasa,
dan tekstur.
Tahapan keempat yaitu pembuatan lulur “Kemayu”. Setelah melakukan
hasil akhir dari uji klinis, tindakan berikutnya dibuat lulur. Setelah produk
jadi, dilakukan FGD (focus group discussion) dan sosialisasi produk lulur
“Kemayu” dengan pemilik lahan selada air, perwakilan kelompok karang
taruna, perwakilan beberapa warga, dan kepala desa atau perwakilan
perangkat desa. Harapannya, produk ini nantinya dapat menjadi peluang usaha
dan pendapatan tambahan bagi warga Desa Pengasinan dan dapat menjadi
salah satu produk unggulan di desa tersebut. Tahapan kelima yakni
pengemasan dan penjualan produk lulur “Kemayu” pada tahap ini produk
lulur “Kemayu” siap untuk dipasarkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk membantu mencerahkan kulit dalam tata kecantikan.

C. Tahap Promosi
Pada tahap ini yaitu melakukan produksi dan menyebarluaskan info mengenai
produk lulur “Kemayu” secara luas. Promosi dilakukan dengan
menyebarluaskan brosur lulur “Kemayu” pada teman-teman sejawat,
masyarakat dan orang-orang yang belum dikenal dengan melibatkan sebuah
toko untuk dijajaki. Selain itu, juga melakukan promosi secara online sehingga
dapat terjangkau dengan luas.
D. Tahap Pemasaran
Tahap ini produk mulai menawarkan produk lulur “Kemayu”. Pemasaran
dilakukan dengan cara penjualan secara langsung. Selain itu, juga dilakukan
pemasarannya secara online dan juga membuka reseller bagi mahasiswa atau
masyarakat lainnya.
E. Tahap Evaluasi Perkembangan Usaha
Pada tahap ini dilakukan penghitungan pengeluaran dan pemasukan dari
produksi lulur “Kemayu”. Selain itu, dilakukan tahap evaluasi terhadap modal
yang ada.

F. Evaluasi Kegiatan
Pada tahap ini dilakukan evaluasi untuk mengetahui secara keseluruhan sejauh
mana usaha ini berjalan. Evaluasi itu sendiri meliputi beberapa aspek
diantaranya dalam penyedia bahan, pelaksanaan produksi dan pelaksanaan
pemasaran.

G. Laporan Pertanggungjawaban
Pada tahap pengabdian ini dilakukan membuat sebuah laporan
pertanggungjawaban untuk mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang
telah terlaksana. Laporan pertanggungjawaban ini dilaksanakan pada akhir
periode kegiatan.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran Biaya Kegiatan


No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (Rp)
1 Bahan tidak habis (sendok, Belmawa Rp3.500.000
mangkuk, blender, pisau, botol,
Perguruan Tinggi Rp300.000
baskom, talenan, lap, tissue,
pengupas buah, wajan, panci kecil,
streples, saringan, mixer)
2 Pembelian bahan habis pakai Belmawa Rp2.300.000
(lemon, timun, lidah buaya, susu,
bengkoang, madu, telur, coklat, Perguruan Tinggi Rp100.000
jeruk nipis, vitamin C, vitamin E,
arbutin)
3 Publikasi artikel, kuota internet, Belmawa Rp700.000
pulpen, meterai, buku Perguruan Tinggi Rp100.000

Jumlah Rp7.000.000

Rekap Sumber Dana Belmawa Rp6.500.000


Perguruan Tinggi Rp500.000
Jumlah Rp7.000.000

B. Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret s.d Mei 2022 dengan perincian
waktu dalam tabel sebagai berikut:

No Jadwal Kegiatan Maret April Mei Penanggung


Jawab
1. Observasi dan wawancara Dian Mieke
dengan pemilik lahan Rohmah
sayuran selada air.
2. Pembuatan produk lulur Dita Tri Esti
“Kemayu”. Maharani
3. Uji coba produk.

4. FGD dan sosialisasi Silviana Awaliyah
dengan masyarakat Desa 
Pengasinan.
5. Pemasaran produk dan Virginia Hidayah
laporan hasil luaran. Aulia Alie
6. Pengajuan artikel ilmiah Nurul Afidatul
pada jurnal terakreditasi. Ummah

DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, dkk. 2012. Merawat Kulit dan Wajah. Jakarta: PT Elex Media
Kompotindo.
Musfar, Tengku. 2021. Manajemen Produk dan Merek. Bandung: CV Media
Sains Indonesia.

Rusmawati, dkk. 2021. Total Quality Management. Bandung: CV Media Sains


Indonesia.

Setiawan, Halim. 2019. Wanita, Jilbab & Akhlak. Sukabumi: CV Jejak.

Sumarwan, Fandy. 2018. Strategi Pemasaran dalam Perspektif Perilaku


Konsumen. Bogor: IPB Press.

Wahyuni, dkk. 2021. Perempuan: Perempuan dan Media Volume 2. Aceh: Syiah
Kuala University Press.

Anda mungkin juga menyukai